Felix Prajna Susanto - Dampak Lingkungan Rumah Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik Sma Bunda Hati Kudus Jakarta
Felix Prajna Susanto - Dampak Lingkungan Rumah Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik Sma Bunda Hati Kudus Jakarta
JAKARTA
KARYA TULIS
Disusun Oleh :
Alfonsus Nathanael / 2
JAKARTA
2022
1
LEMBAR PERSETUJUAN MENGIKUTI SIDANG KARYA
TULIS ILMIAH
JAKARTA
Disusun oleh:
Alfonsus Nathanael
2
LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH
Disusun oleh:
Felix Prajna Susanto
Alfonsus Nathanael
Febrian Santiago Leonard
Mengetahui,
Kepala SMA Bunda Hati Kudus
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang
berjudul “Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik SMA
komunikatif, dan terpadu sehingga pembaca dapat memahami isi makalah ini
berkontribusi sehingga laporan ini dapat terbentuk terutama untuk orang tua
dan guru pembimbing kami. Kami berharap dari dibuatnya laporan penelitian
ini dapat menambah wawasan pembaca dan menjadi semakin mengerti akan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang membangun untuk menghasilkan penelitian yang jauh
4
DAFTAR ISI
5
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................................... 17
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 30
6
BAB I
PENDAHULUAN
melihat seperti apa kehidupan dan belajar dari apa yang mereka lihat. Jika
komunikasi yang baik dan rasa kasih sayang antara sesama maka tentunya
baik.
sosok orang tua dan tempat beristirahat, mereka akan merasa tersesat dan
kesepian.
tempat pertama dan utama untuk sosialisasi anak, ibu, ayah, saudara,dan
keluarga yang lain adalah orang yang pertama bagi anak untuk mengadakan
1
anggota-anggotanya berinteraksi secara langsung. Dalam kelompok yang
demikian, perkembangan anak dapat diikuti dengan seksama oleh orang tua
nya sebagai penyesuai secara pribadi dalam hubungan sosial agar lebih
Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk dapat mendidik anak
karena anak merupakan buah cinta kasih hubungan suami istri. Dari motivasi
yang kuat tersebut melahirkan hubungan emosional antara orang tua dengan
anak. Karena dari hubungan keluarga yang relatif tetap, maka dari situlah
pendidikan anak.
individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga
berbuat baik untuk orang lain atau dirinya sendiri,serta dapat menggunakan
2
Hal ini menyatakan bahwa kesehatan mental sangat berpengaruh
terhadap kesehatan fisik seseorang, karena jika kesehatan fisik tidak baik,
emosional dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun
mengalami depresi. Depresi dapat dialami oleh siapa saja, terutama pada
yang negatif seperti isolasi sosial dan penilaian kesehatan diri yang buruk
kadang hal yang membuat mental anak jadi tidak baik adalah kehidupan
Lingkungan yang terlihat baik dan nyaman belum tentu baik pula
sosial saja yang mempengaruhi kesehatan mental pada anak dan remaja.
anak dan remaja. Bahkan sedikit banyak remaja yang menyatakan bahwa
“Rumah bukanlah tempatku untuk kembali pulang.” Banyak dari remaja dan
3
anak depresi takut untuk kembali pulang ke rumah, karena di rumah pun
menjamin kesehatan mental anak dan remaja sehat. Bahkan ada yang
keluarga nya sangat harmonis, tetapi anaknya mengalami depresi. Hal ini
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis :
5
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang berkaitan
2. Manfaat Praktis :
mereka.
mereka
6
BAB II
LANDASAN TEORI
hanya bagi orang dewasa, tetapi juga pada anak dan remaja saat ini (Bukhori,
dan keluarga. Sangat banyak kompetisi yang terjadi, mau itu di lingkungan
7
Kesehatan mental di sekolah menjadi isu baru, bahkan pada negara
et al., 2012; Merikangas et al., 2010; Nastasi, 2004), belum termasuk anak
menunjukkan simptom depresi sebelum usia 14 tahun, dan 20% anak usia 16-
Sebagian besar gangguan mental dimulai pada masa remaja dan awal
masa dewasa (10 sampai dengan 24 tahun) dan kesehatan mental yang buruk
juga merupakan salah satu kontributor pada munculnya sikap depresi pada
kehidupan yang tidak dapat diterima oleh individu. Selain itu kebermaknaan
dan lansia akhir-akhir ini. Kesehatan mental meliputi tiga komponen yaitu:
pikiran, emosional dan spiritual (Hapsari, Sari, & Pradono, 2009). Anak-
(suami istri) dan komunikasi segala arah bagi semua anggota keluarga (ayah-
kasih sayang kepada semua anggota (Willis, 2013). Apabila fungsi keluarga
9
mental yang dialami oleh seluruh anggota keluarga di dalam rumah tersebut
merupakan salah satu faktor penentu kesehatan mental pada anak. Jika
lingkungan keluarga yang harmonis dan terjaga dengan baik maka kesehatan
mental anak akan baik dan jika lingkungan keluarga tidak terjaga dengan
mengalami gangguan kesehatan mental. Akan tetapi hal tersebut tidak dapat
dijadikan sebagai patokan karena semua akan kembali pada pribadi anak
masing -- masing dan bagaimana anak belajar dari apa yang anak lihat di
menjaga dan mengelola lingkungan rumah. Orang tua tidak boleh terlalu
saying dan perhatian yang cukup pada anak. Tanpa adanya perhatian dan
kasih sayang maka anak dapat merasa terlantar dan bisa saja mencari
bimbingan atau arahan dari pihak yang lain, tidak terkecuali pihak yang
buruk.
10
B. Kerangka Teori
rumah tangga di mana mereka dibesarkan. Semua hal itu berkaitan dengan
11
kesehatan mental peserta didik. Jika mereka dibesarkan dan dididik dengan
benar saat di rumah, maka kesehatan mereka pun akan bertambah baik,
mereka akan lebih semangat belajar, dan akhirnya pun mendapatkan hasil
Hal sebaliknya juga dapat terjadi di mana peserta didik merasa lesu,
malas, dan depresi jika mereka diperlakukan dengan tidak baik, mau itu
pukuli karena tidak mendapatkan nilai yang puas atau jika mereka tidak
diberikan kasih sayang dan hanya ditelantarkan. Hal seperti itu malah dapat
mengurangi semangat belajar sang anak, Mereka merasa bahwa semua yang
mereka lakukan tidaklah berguna dan kehadiran mereka hanyalah beban. Hal
Dalam skenario terbaik, mereka hanya akan merasakan malas atau muncul
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
13
metode tersebut. Dengan penelitian mixed methods dapat diperoleh data
B. Subjek Penelitian
14
Berdasarkan diagram lingkaran yang diperoleh, terdapat 91
responden dari peserta didik, dapat ditentukan kalau 8 murid (8,8%) berasal
dari XII MIPA 1, 17 murid (18,7%) dari XII MIPA 2, 18 murid (19,8%) dari
XII IPS 1, dan 17 murid (18,7%) dari XII IPS 2, 9 murid (9,9%) dari XI
murid (2,2%) dari XI IPS 2, 1 murid (1,1%) dari X-1, 1 murid (1,1%) dari X-
15
Teknik pengumpulan data akan kami lakukan secara kuantitatif yaitu
dijawab secara langsung. Jawaban ini dipilih supaya responden dapat lebih
kesalahan pemilihan jawaban atau salah pencet sehingga dengan begitu data
BAB IV
16
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
● Pertanyaan 1:
Diagram 4.1
seseorang, 10 murid (11%) yang merasa ragu ragu kalau lingkungan rumah
● Pertanyaan 2:
17
Diagram 4.2
rumah tangga terdapat 42 murid (46,2%) yang merasa sedih atau terganggu
(20,9%) yang merasa ragu ragu, dan 30 murid (33%) yang tidak merasa
tangga.
18
● Pertanyaan 3 :
Diagram 4.3
Dari diagram tersebut, murid SMA BHK yang merasa marah sebagai
yang merasa ragu ragu, 12 murid (19,7%) merasa marah bukan dampak dari
lingkungan rumah.
19
● Pertanyaan 4:
Diagram 4.4
Dari diagram yang diperoleh, murid SMA BHK yang merasa lemas
(55,7%), 11 murid (18%) yang merasa ragu ragu, 16 murid (26,2%) merasa
20
● Pertanyaan 5:
Diagram 4.5
murid (55,7%), 14 murid (23%) yang merasa ragu ragu, 13 murid (21,3%)
merasa perasaan cemas atau takut bukan dampak dari lingkungan rumah.
21
● Pertanyaan 6 :
Diagram 4.6
(80,3%), 7 murid (11,5%) yang merasa ragu ragu, 5 murid (8,5%) merasa
22
● Pertanyaan 7:
Diagram 4.7
Dari diagram yang diperoleh, murid SMA BHK yang merasa kalau
ragu, dan 7 murid (11,5%) yang merasa kalau perasaan - perasaan yang
23
● Pertanyaan 8:
Diagram 4.8
Dari diagram yang diperoleh, murid SMA BHK yang merasa malas
10 murid (18,5%) yang merasa ragu ragu, 7 murid (13%) merasa perasaan
24
● Pertanyaan 9:
Diagram 4.9
(50%), 13 murid (24,1%) yang merasa ragu ragu, 14 murid (25,9%) merasa
25
● Pertanyaan 10:
Diagram 4.10
Dari diagram yang diperoleh, murid SMA BHK yang merasa bahwa
perasaan yang mereka rasakan membuat mereka sulit untuk fokus dalam
dalam beraktivitas.
26
B. Analisis Data
Jakarta. Dari hasil data yang kami dapatkan, dapat terlihat kemiripan dengan
beberapa pernyataan dalam tinjauan pustaka yang telah kami temukan dan
memiliki tujuan untuk mencari tahu seberapa toleran peserta didik sekarang
pada kondisi mental peserta didik lainnya di sekolah, serta menguji seberapa
Kudus, apakah anda pernah mengalami perasaan sedih atau terganggu secara
responden pada pertanyaan ini tersebar kepada 3 pilihan jawaban yang telah
yang menjawab bahwa mereka tidak pernah merasakan rasa terganggu atau
27
sedih ada sebanyak 33% dari 91 responden dan sisanya tidak terlalu yakin
dari mana asal perasaan terganggunya kesehatan mental mereka. Dari hasil
didik SMA Bunda Hati Kudus Jakarta sekarang harus dikembangkan. Jumlah
berupa perasaan marah?”. Dari data yang diterima, 67,2% dari 61 responden
untuk meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Kondisi keluarga yang
lemas atau tidak berdaya?”. Data menyatakan bahwa lebih dari setengah dari
Masalah ini muncul diakibatkan oleh banyak hal, misalkan hilangnya rasa
diri mereka, diakibatkan oleh cara mendidik orang tua yang terlalu extreme.
Orang tua seringkali sangat kompetitif yang dapat disebabkan oleh rasa iri
pada orang tua lain ataupun karena masa lalu mereka. Cara mendidik yang
karena anak-anak pada awalnya hanya memiliki orang tua mereka untuk
tersebut akan terpecah belah. Mereka akan mulai berpikir berlebihan, mulai
menjadi lebih emosional. Mental yang tidak stabil dan perasaan sedih yang
sistem kekebalan tubuh untuk turun, nafsu makan yang hilang dan
munculnya rasa malas untuk melakukan aktivitas karena suasana hati kita
tidak baik.
berdampak pada tingkah laku dan sifat peserta didik. Dari 61 responden,
29
65,6% darinya menjawab bahwa mereka merasakan bahwa lingkungan
mencari tahu dampak-dampak apa saja yang dialami oleh responden, dimana
perasaan tersebut membuat anda merasa tidak mampu?”, dan pertanyaan ke-
dampak pada perilaku mereka yang membuat mereka lebih malas dan
membuat mereka sulit fokus saat beraktivitas. Pertanyaan ke-8 dan ke-10
didik memiliki tekad dan ketahan mental yang kuat. Mereka memiliki
merupakan salah satu dampak positif dari lingkungan rumah tangga yang
baik dan didikan orang tua yang baik. Ketangguhan dan ketahanan mental
juga dapat muncul jika peserta didik diuji terus menerus, mental yang kuat
dengan satu sama lain, ada orang yang mudah terganggu, ada yang malah
30
menemukan kekuatan dari tekanan dan kekerasan orang lain. Maka dari itu,
lebih baik untuk mengembangkan dan mendidik anak dan peserta didik
tua atau saudara, tuntutan orang tua yang terlalu tinggi, dan kurangnya
komunikasi dan perhatian. Pertikaian dengan orang tua pasti akan terjadi
dalam suatu rumah tangga, tetapi pertikaian yang ada harus diselesaikan
seseorang dengan lebih baik. Terlebih lagi dalam lingkup lingkungan rumah,
fisik ataupun mental di dalam rumah anda?” Jika iya dalam bentuk atau cara
terlebih lagi apabila terjadi di lingkungan rumah. Hal ini tidak hanya
31
menurunkan moral, rasa percaya diri, dan kesehatan mental, anak yang
melihat atau menjadi korban kekerasan bisa tumbuh menjadi pribadi yang
agresif atau menjadi pelaku kekerasan itu sendiri. Konflik yang ada dalam
Pada pertanyaan “Menurut anda, apa saja yang dapat anda lakukan
antaranya seperti bersikap sabar dan tabah menghadapi konflik yang ada,
berusaha lebih keras untuk mengikuti kemauan orang tua, saling terbuka dan
membantu.
32
Bab V
Penutup
perilaku, sikap, dan perasaan seseorang. Sejak lahir, kita sudah berada dan
dalam lingkungan rumah tangga mereka dan rata-rata diakibatkan oleh orang
tua mereka, mau dalam bentuk cara mendidik mereka ataupun ekspektasi dan
harapan mereka terhadap anak mereka sendiri yang sangat extreme atau
33
2. Saran
sehat, dimulai dari diri sendiri. Caranya dengan bersikap sabar dan tabah,
lingkungan rumah kurang baik, saling peduli dan membangun satu sama lain.
mental peserta didik dan membangun komunikasi yang sehat dengan para
murid. Pemantauan dapat dilakukan dari nilai para murid, perilaku dan sikap
34
35
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/alyamonica4264/62a6832ff5f3290e6008fcc2/pengaruh-
lingkungan-terhadap-kesehatan-mental-anak-dan-remaja
Monica, Alya Monica. 2022. Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan Mental Anak dan
Remaja. Kompasiana.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1443/menjaga-kesehatan-mental-anak-di-lingkungan-
keluarga-dan-sekolah
Tirtonegoro, dr. Soeradji. 2022. Menjaga Kesehatan Mental Anak Dilingkungan Keluarga
dan Sekolah. Klaten:Kemenkes
https://www.kompasiana.com/nurrochmatullaili/629f6653bb448618b13f7552/pengaruh-lingkungan-
keluarga-terhadap-kesehatan-mental-anak
Laili, Nur Rochmatul. 2022. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Kesehatan Mental Anak.
Kompasiana
Cahyanti, Ayu. 2020. Peran Keluarga Dalam Membentuk Kesehatan Mental Remaja di Kelurahan
Yosorejo 21 A Metro Timur. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.
Yana, Ika Mislaili. 2021. Peran Orang Tua Terhadap Kesehatan Mental Anak Dalam Menghadapi
Program Daring Pada Masa Pendemi di Desa Enggal Rejo Kecamatam Adiluwih Kabupaten
Saida. 2014. Pengaruh Lingkungan Terhadap Perkembangan Jiwa Siswa di Madrasah Tsanawiyah
Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar. Skripsi. Diterbitkan. Falkultas
Dawam M. 2014. Pengaruh Lingkungan Tempat Tinggal dan Ketaatan Beribadah Terhadap
Kesehatan Mental Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang. Skripsi. Diterbitkan. Fakultas Dakwah dan
LAMPIRAN
1. Identitas diri:
● X-1
● X-2
● X-3
● X-4
● XI MIPA 1
● XI MIPA 2
● XI IPS 1
● XI IPS 2
● XII MIPA 1
● XII MIPA 2
● XII IPS 1
● XII IPS 2
38
● Berpengaruh
● Tidak berpengaruh
● Ragu-ragu
2. Selama anda berada di SMA Bunda Hati Kudus, apakah anda pernah
● Iya
● Tidak
● Ragu-ragu
● Iya
● Tidak
● Ragu-ragu
4. Apakah gangguan mental tersebut berupa perasaan lemas atau tidak berdaya?
● Iya
● Tidak
39
● Ragu-ragu
● Iya
● Tidak
● Ragu-ragu
● Iya
● Tidak
● Ragu-ragu
tersebut?
● Iya
● Tidak
● Ragu-ragu
dalam rumah anda? Jika iya dalam bentuk atau cara apakah anda mengalami
maki, dst.)
40
10. Menurut anda, apa saja yang dapat anda lakukan sebagai peserta didik SMA
beraktivitas?
● Iya
● Tidak
● Ragu-ragu
● Iya
● Tidak
● Ragu-ragu
● Iya
● Tidak
● Ragu-ragu