16/08/2015 KOTBAH
GppsPalu – Galatia 5:22-23 “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”
Hidup oleh iman bukan hanya sebatas dari doa yang dijawab. Hidup oleh iman adalah melakukan Firman Tuhan –
bukan hanya saat ibadah atau di kamar sembahyang – tetapi dalam hidup sehari-hari. Saat kita melakukan Firman
terjadi pertumbuhan, dan hasil melakukan Firman Tuhan adalah buah-buah iman ----- perbuatan perbuatan yang
berlandaskan kebenaran.
Buah-buah apa yang harus kita hasilkan?
Pertama, buah-buah pertobatan. Pertobatan bukan berhenti pelan-pelan tetapi berhenti melakukan dosa saat itu
juga. Pertobatan dari minum minuman keras dan merokok bukan dikurangi pelan-pelan, tetapi harus bertobat saat itu
juga.
Kedua, buah-buah iman. Buah-buah iman adalah hasil dari melakukan Firman Tuhan. Jika kita belum menghasilkan
buah-buah iman, kita tidak mungkin bisa memiliki buah-buah Roh Kudus.
Ketiga, buah-buah Roh Kudus. Pada umumnya di kalangan Pantekosta mengajarkan bahwa setelah orang percaya
dibaptis Roh Kudus maka semuanya beres. Padahal setelah dibaptis Roh Kudus, orang tersebut masih berbuat dosa.
Inilah yang membuat orang menjadi kecewa. Beberapa pengajaran tempo dulu juga berkata bahwa kita harus dibaptis
Roh Kudus supaya kita ikut dalam pengangkatan dan luput dari sengsara pada zaman Antikristus. Hal ini
menyebabkan orang percaya menjadi takut pada sengsara/mati syahid, dan mereka mau dibaptis Roh Kudus supaya
bisa ikut dalam pengangkatan.
Kita harus memahami bahwa untuk menghasilkan buah Roh adalah proses. Perbedaan buah Roh dan karunia
Roh adalah buah Roh adalah proses sedangkan karunia Roh adalah pemberian. Sebagai manusia lahiriah,
kita ditolong oleh Roh Kudus untuk melakukan Firman Tuhan supaya menghasilkan buah Roh Kudus.
1. BuahKasih
Mungkin ada orang yang berpikir bahwa ia memiliki kasih. Setiap orang memang mempunyai kasih tetapi belum
sampai di tingkat Agape. Setiap orang umumnya hanya mempunyai 2 macam kasih yaitu filia (kasih persaudaraan)
dan storge (kasih kekeluargaan) itupun tidak sempurna. Jenis kasih tersebut adalah kebaikan dibalas kebaikan. Itulah
sebabnya Tuhan menghendaki agar kasih kita terus diproses sampai ke tingkat Agape. Dan buah kasih ini tidak
didapatkan di kamar doa. Di kamar doa kita mendapat kekuatan, hikmat, dan petunjuk. Tetapi buah kasih kita
hasilkan melalui melakukan Firman Tuhan. Kapan kita melakukannya? Saat ada kebencian, pengkhianatan, dll.
Tahukah kita? Nilai tertinggi dari kasih adalah pengorbanan, nilai tertinggi dari pengorbanan adalah pengampunan,
dan nilai tertinggi dari pengampunan adalah pemulihan.
2. BuahSukacita
Buah sukacita akan kita hasilkan saat kita mengalami pengalaman dukacita dalam berbagai situasinya. Saat itulah
Roh Kudus memberikan penghiburan sehingga kita tetap bisa bersukacita dan justru menguatkan orang lain seperti
yang Paulus katakan, “Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah
sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup
menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri
dari Allah.”
Dua contoh diatas adalah buah Roh yang akan kita hasilkan melalui proses.
Lalu apa yang harus kita lakukan saat diproses Tuhan?
Roma 9:20-21 “Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata
kepada yang membentuknya: “Mengapakah engkau membentuk aku demikian?” Apakah tukang periuk tidak
mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan
yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?”
Saat kita diproses kita sesungguhnya berhadapan dengan kedaulatan Allah. Kedaulatan Allah lebih dari sekedar
kewenangan Allah. Saat kita berhadapan dengan kedaulatan Allah, tidak ada satupun yang bisa mengubah
keputusan Allah. Kita mungkin bisa mempunyai rencana, tetapi saat kita berhadapan dengan kedaulatan Tuhan,
semua rencana kita bisa berantakan. Yusuf dan Maria adalah pribadi yang baik-baik, menjaga hubungan dengan
baik-baik, dan memiliki rencana untuk masa depan mereka. Tetapi kemudian mereka berhadapan dengan kedaulatan
Allah. Tuhan memilih Maria menjadi ibu untuk melahirkan Tuhan Yesus. Yusuf terkejut mengetahui Maria hamil
padahal mereka menjaga kesucian mereka. Begitupun Maria yang pada awalnya terkejut, “Bagaimana mungkin itu
terjadi sedangkan aku belum bersuami?”. Tetapi pada akhirnya mereka berserah pada kedaulatan Allah dan bersedia
menjadi hamba bagi Allah. Maria berkata, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Allah. Terjadilah padaku menurut
perkataanmu.”
Maka cara yang terbaik saat kita diproses adalah kita berserah pada kedaulatan Allah. Hidup berserah pada
kedaulatan Allah tidak semudah yang kita duga, tetapi lebih indah dari yang kita duga. Maka marilah kita berserah
dalam proses yang Tuhan kerjakan supaya kita dibentuk menjadi serupa dengan Kristus dengan menghasilkan buah
Roh Kudus.
NEED A TRUTH
Renungan singkat dan hal-hal terkait isu teologi
TELUSURI
Pemahaman mengenai karunia dalam konteks Alkitab tentu ditelusuri dari bahasa
aslinya. Kata karunia dalam bahasa aslinya adalah carisma, yang berasal dari kata
χαρις. Kata itu berarti anugerah, pemberian, kemurahan hati, senang, keramahan,
syukur, pahala, faedah, tindakan bersahabat, hal yang patut dipuji. Selain itu kata
charisma adalah suatu perwujudan charis dan hasil perbuatan charizomai (memberi).
Mengacu kepada bahasa Inggrisnya adalah gift, free gift, gift of grace yang pada
umumnya mengacu kepada iman, sebagai pemberian dari Allah yang bersifat
pernyataan di atas adalah karunia itu diberikan oleh Allah kepada setiap orang-orang
yang percaya kepada Yesus Kristus Tuhan sebagai Juruselamat pribadinya. Kata
di dalam surat Korintus sehingga dalam memahaminya sangatlah sulit. Itu terbukti
(diakonia) “Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan (ay.5)”. karunia-karunia
itu juga dikatakan energemata yang berarti daya-daya, aktivitas-aktivitas atau kuasa-
kuasa yang diaktifkan Allah dalam setiap orang. Jadi karunia itu adalah kecapakapan
yang diberikan oleh kasih karunia Allah yang mencakapkan manusia dalam pelayanan
Sering kali dalam pemahaman di kalangan Kristen bahwa suatu karunia itu sama
dengan talenta. Yang menjadi hal yang sama adalah sama-sama pemberian dari Tuhan.
Namun apakah memang semudah itu mengartikannya. Menurut arti kata dalam
konteks Alkitab sendiri talenta merupakan sejumlah mata uang senilai 6000 mina
(Luk.19:13). Semua manusia dilahirkan dengan talenta atau kemampuan alami yang
talenta bukanlah karunia. Walaupun demikan, ketika kemampuan alami atau talenta ini
dipersembahkan kepada Tuhan untuk kepentingan-Nya, maka talenta itu dapat menjadi
Karunia adalah kemampuan khusus yang diberikan kepada orang-orang percaya oleh
tidak peroleh karena pekerjaan yang baik, punya talenta atau kemampuan-kemampuan
alamiah. Karunia merupakan pemberian dari Tuhan, oleh sebab itu tidak mungkin
seseorang mendapatkannya melalui kerja keras, memperoleh karena layak atau
percaya dan menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi. Hal ini bersifat conditional
membangun tubuh Kristus. Tuhan memutuskan karunia mana yang akan diberikan
kepada setiap orang percaya. Anugerah Kristus mengalir melalui karunia-karunia. Kita
dapat mengatakan bahwa setiap bentuk pelayanan adalah sebuah pernyataan khusus
Talenta adalah hasil dari genetik atau latihan, sedangkan karunia roh adalah hasil dari
kuasa Roh Kudus. Talenta dapat dimiliki oleh siapa saja, Kristen atau bukan Kristen,
sedangkan karunia roh hanya dimiliki oleh orang-orang Kristen. Walaupun talenta dan
karunia roh seharusnya digunakan bagi kemuliaan Kristus dan untuk melayani orang
lain, karunia roh berfokus pada karya ini sementara talenta bisa saja digunakan untuk
sesuatu yang sama sekali tanpa tujuan rohani. (WL karunia untuk mengajar dan
Karunia itu ada di dalam diri manusia dan mendiami diri manusia itu. Roh Kudus
memberikan karunia Roh atas kehendaknya. Namun karunia itu memiliki keterbatasan.
Dalam 1 Korintus 13:8 “Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh
akan berhenti; pengetahuan akan lenyap”, Paulus mengajarkan perbedaan skala
mengontraskan sifat sementara dari karunia rohani dengan nilai kekal dari kasih. Hal
ini memberikan pelajaran lain yang berharga bagi orang percaya hari ini. Karunia
rohani tidak bersifat kekal. Tidak kekal karena diberikan kepada manusia untuk
menjalankan suatu fungsi pelayanan dan hanya dibutuhkan saat dibutuhkan dalam
tugas pelayanan itu sendiri. (Karunia tidak akan ada dampaknya jika tidak ada
Isu-isu yang ada mengenai Roh Kudus adalah adanya suatu buah yang muncul dari
Roh. Buah itu dinamakan buah Roh. Jika diusut dari makna nama, jika ada Roh dan
ada buah Roh, maka buah itu merupakan hasil suatu hubungan Roh sehingga
munculah buah Roh. Missal: ada buah kelengkeng. Buah kelengkeng dihasilkan dari
adalah dengan bertemunya putik dan benang sari atau proses penyerbukan. Dari proses
penyerbukan ini munculah buah kelengkeng. Jadi, bagaimana dengan buah Roh?
Apakah dihasilkan melalui proses penyerbukan Roh? Apakah ada jalinan hubungan
sehingga ada buah Roh? Itulah isu-isu yang mengacaukan pemahaman kekristenan.
Dalam bahasa aslinya buah ditulis dengan kata karpo,j. Kata tersebut memiliki arti
literal sebagai buah dan makna figuratif buah hasil pikiran. Hal ini memiliki maksud
bahwa, buah yang dihasilkan Roh di sini bukanlah secara genetis atau secara alamiah,
namun buah di sini adalah suatu hasil dari apa yang dikerjakan oleh Roh Kudus di
dalam diri orang percaya. Prosesnya adalah Roh Kudus itu bekerja memperbaharui
pola pikir manusia, memperbaharui hati manusia. Yang dihasilkan adalah segala sifat-
sifat yang baik yang dimiliki oleh Roh Kudus. Roh Kudus juga menghasilkan buah
yang sama dengan apa yang ada di dalam diri-Nya sehingga dinamakan buah Roh.
Buah Roh dalam hal ini berkenaan dengan karakter Kristen. Sungguh suatu yang
karakter Kristen (buah Roh) hendaknya lebih utama dari pada penonjolan beberapa
kecapakan khusus dalam pelayanan. Dengan pertolongan Roh Kuduslah buah itu akan
bertumbuh dan berkembang, sehingga kasih itu memancar dari diri orang percaya. Jadi
ciri-ciri yang dikehendaki oleh Allah di dalam hidup orang-orang percaya terlihat di
Biasanya buah dihasilkan di saat suatu pohon sedang dalam musimnya untuk berbuah.
Misalnya, di bulan Juni pohon kelengkeng memunculkan bunga, tentunya di bulan itu
juga kelengkeng itu akan menghasilkan buah. Tetapi, Roh itu apakah menghasilkan
buah menurut musim-musimnya. Padahal Roh Kudus tidak dibatasi oleh waktu.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan buah adalah kehidupan yang berubah yang
dikerjakan oleh Roh Kudus, kehidupan yang berpusat kepada Kristus. Kehidupan di
mana Kristus telah mati bagi diri manusia, sehingga Kristus hidup di dalam hidup
orang percaya (Gal. 2:20); kehidupan yang diupayakan untuk memuaskan hati Tuhan
dan bukan diri sendiri atau orang lain. Kehidupan yang tema sentralnya, fokusnya dan
mereka percaya tetapi tidak berubah, atau hanya menjadi pohon yang sama atau hanya
menghasilkan buah yang sama seperti yang mereka hasilkan sebelumnya. Apakah
kehidupan berbuah atau tidak adalah hal yang sangat penting bagi Allah.
Allah Bapa bersukacita apabila anak-anak-Nya yang telah tinggal didalam Dia
lebih banyak lagi berbuah, Allah Bapa tidak menginginkan ranting-ranting anggur
kehidupan manusia dengan cara-Nya yang ajaib. Sehingga hasil dari pekerjaan Roh
Kudus akan terlihat sesuai dengan waktu-Nya (dalam hal ini sesuai kehendak-Nya).
Kapan buah Roh itu akan muncul dari dalam diri seseorang, tidak ada seorang pun
yang tahu. Namun, Galatia 5:25 dikatakan bahwa hidup oleh Roh dan dipimpin oleh
Roh. Hal ini dapat menjadi acuan seseorang akan memunculkan buah Roh apabila
hidupnya, hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh itu sendiri. Dengan gambling Paulus
menyebut buah yang akan muncul dalam kehidupan seseorang yang dipimpin oleh
Roh Kudus.
BERBAGI
BERBAGI
Komentar
1.
Betul sekali karena orang yg penuh karunia Roh belum tentu hidupnya dipenuhi Roh
KUdus, karena buahnya dalam kehidupan nyata tidak nampak karakter Kristusnya..yg ada
justru kesombongan. Tapi orang yg berbuah Roh pasti nampak nyata dalam tutur kata sikap
dan perbuatannya yg mengarah untuk meneladani Karakter Yesus Kristus Tuhan.
BALAS
1.
Amin. Namun kita juga jangan asal mengatakan hal" yang seharusnya
tidak kita katakan terhadap orang" yang mengalami degradasi kehidupan.
Terimakasih atas komentarnya.
Posting Komentar
Postingan populer dari blog ini
SMA NEGERI 1 SURAKARTA Hasil laporan ini diserahkan kepada Sekolah Tinggi
Pendidikan agama Kristen dalam hal melayani merupakan hal yang sering ditemukan
dan dialami dalam kegiatan belajar mengajar. Masalah tersebut merupakan hal yang
akan menghambat tercapainya suatu keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dengan
kurang mengertinya guru maka dalam Proses Belajar Mengajar dapat mengakibatkan
beberapa hal yang kemungkinan dapat merugikan berbagai p ihak baik bagi si
BERBAGI
POSTING KOMENTAR
SILAHKAN DIBACA DAN DIPAHAMI
tulisan ini bukan nama denominasi. Maka dari pada itu cermati isinya tanpa melihat
denominasi gereja tertentu. Sering pendeta, jemaat atau teman atau orang2 hebat di
luar sana akan berpikir serta berpendapat bahwa anak gembala sidang (pendeta),
alasan2 yang beredar. 1. Karena anak pendeta dianggap sudah mengerti kehidupan
dalam penggembalaan. 2. Karena anak pendeta sudah mengenal dan dikenal oleh
Kompetensi itu bisa skill bermain alat musik, mengajar serta berkhotbah. Namun ada
satu alasan yang mengaburkan ketiga alasan di atas yaitu "Eman-eman pelayanan yang
sudah dirintis orangtuamu sejak dulu. Kalau dilepas ke orang lain, sayang!" Pertama,
alasan keempat itu juga ternyata didasari oleh data Alkitab. Mereka mengambil dalil
dari kit
BERBAGI
POSTING KOMENTAR
SILAHKAN DIBACA DAN DIPAHAMI
Makna Ucapan Bahagia (Makarios)
April 09, 2015
segala sesuatu yang dapat membuat hati kita senang. Setiap orang pasti rindu dan ingin
dari sudut materi seperti halnya, harta kekayaan memiliki kedudukan tinggi dan
terhormat. Tetapi dalam Matius 5:1-12, Yesus memiliki cara pandang yang berbeda
dengan kebahagiaan. Pandangan ini jelas sangat jelas bertolak belakang dengan
kepada ke dua belas murid-Nya yang baru saja dipilihnya, namun karena pada waktu
itu khotbah mengenai pelayanan yang Yesus lakukan tersiar sampai ke seluruh daerah,
mulai dari Galilea, Siria, Dekapolis, Yerusalem, Yudea dan seberang Yordan, maka
2 KOMENTAR
SILAHKAN DIBACA DAN DIPAHAMI
Biografi
Science
Label
Laporkan Penyalahgunaan
Diberdayakan oleh Blogger