Y
DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN (DIABETES MILITUS II) STASE
GERONTIK
Disusun Oleh:
Norhadijah, S. Kep
113063J120047
Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Keluhan utama :
Klien mengatakan gula darah sering naik turun (GDS: 160g/dl)
2. Kronologi keluhan :
Klien (Tn. Y) mengatakan “bahwa sakit gula dialami karena keturunan dan juga awalnya
terkena saat memasuki usia 55 tahunan dikarenakan kondisi proses penurunan kondisi
tubuh/penuaan sel-sel, sekitar ± 8 tahun terakhir, saya pernah mengalami luka ± 5 tahun yang
lalu akibat terkena benda tajam di daerah kaki sebelah kanan yang tak kunjung sembuh
hingga sempat membusuk serta membuat kesulitan untuk berjalan, sehingga mendapat
perawatan intensif yang dilakukan penutupan di daerah luka tersebut, saat itu gula darah saat
pemeriksaan hingga 210 g/dl, dan sekarang saya sudah mengalami kondisi seperti ini sudah
selama 3 tahun gula darah sayapun sudah mulai mengalami perubahan serta area kaki kanan
saya sudah sembuh/kering dari luka tersebut”.
a. Faktor Pencetus :
Klien senang mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung tinggi gula seperti (kue
donat, kopi, nasi putih yang kurang sesuai porsi, dll)
b. Timbulnya Keluhan :
( ) Mendadak (√) Bertahap
c. Lamanya :
Selama 3 tahun
3. Alasan masuk panti :
Pasien mengatakan tidak pernah masuk panti asuhan
4. Tanggal masuk panti :
Pasien mengatakan tidak pernah masuk panti asuhan
2. Eliminasi
a. Berkemih
Frekuensi : Klien mengatakan “saya sering kencing, kira-kira 6-8 x dalam sehari.”
Warna : Klien mengatakan “kadang jernih, terkadang kuning, tergantung
konsumsi obat”.
Keluhan yang berhubungan dengan berkemih : Tidak ada
b. Defekasi
Frekuensi : Klien mengatakan “jarang dalam 1 hari, terkadang 3 hari/4 hari sekali”.
Waktu : Klien mengatakan “dipagi atau malam hari.”
Konsistensi : Klien mengatakan “terkadang sedikit keras, terkadang juga lunak.”
Warna : Klien mengatakan “kuning kecoklatan.”
Bau : Klien mengatakan “baunya seperti pada umumnya.”
Keluhan yang berhubungan dengan defekasi : Tidak ada
Pengalaman pemakaian laksatif/ pencahar : Tidak ada
3. Personal hygiene
a. Mandi
Frekuensi : 2x/hari
Pemakaian sabun : Ya (lifeboy cair)
b. Kebersihan mulut
Frekuensi : 1x/hari
Waktu : setiap pagi setelah makan
c. Cuci rambut
Frekuensi : setiap 1 minggu 2x
Pemakaian sampo : Ya
d. Gunting kuku
Frekuensi : 1x/minggu
6. Kebiasaan
a. Merokok : Ya
Frekuensi : setiap hari
Jumlah : 1 bungkus/hari
Lama pakai : ± setiap 1 setengah jam
b. Minuman keras : Tidak
Frekuensi : Tidak ada
Jumlah : Tidak ada
Lama pakai : Tidak ada
c. Ketergantungan obat : Ya
Frekuensi : 3x/hari
Lama : setiap 8 jam
Jumlah Pakai : 2 tablet
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum :
Baik
2. Tanda-tanda vital :
T : 36,90 C
P : 85 x/ menit
R : 19 x/ menit
BP : 120/80 mmHg
SPO2 : 98 %
3. Kepala :
I: Tampak ada rambut putih (uban), tampak rambut sedikit keriting, tampak bersih.
P: Tidak ada benjolan, tidak ada lesi maupun luka, rambut terasa bersih dan tidak ada
ketombe
4. Mata :
I: Tampak simetris antar mata kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran kotoran mata, bola mata
tampak berwarna hitam, tampak mata segar, klien mengatakan “pernah mendapat operasi
katarak dan saat ini menggunakan jenis kacamata lensa monofokal.”
P: Sklera putih dan konjungtiva tampak berwarna sedikit pucat, tidak ada benjolan maupun
lesi pada palpebra dan sekitar mata.
5. Hidung :
I: Tampak simetris antar hidung kiri dan kanan, tidak ada kelainan struktur, hidung tampak
bersih dan ada bulu-bulu halus didalam rongga hidung.
P: Tidak ada polip, tidak ada perdarahan, kedua lubang hidung berfungsi secara normal dan
fungsi penciuman masih baik.
6. Telinga :
I: Tampak simetris antar telinga kiri dan kanan, tidak ada kelainan struktur, telinga tampak
bersih dan ada bulu-bulu halus didalam rongga telinga, tidak menggunakan alat bantu
dengar.
P: Tidak ada sakit pada telinga, tidak merasa berdengung dan fungsi pendengaran sedikit
berkurang apabila berkomunikasi jauh.
8. Leher :
I: Tampak simetris antar leher kiri dan kanan, tidak ada benjolan maupun lesi.
P: Saat diraba adanya pergerakan epiglottis ketika menelan, denyut dikedua nadi dikedua sisi
sejajar.
9. Dada :
Paru:
I: Bentuk dada tampak simetris, adanya pergerakan dada ketika bernafas, tidak ada bentuk
dada berupa barrel chest, pigeon chest, dan funnel chest.
P: Tidak ada krepitasi, suara dan getaran sama ketika Tn.M menyebutkan angka 77 dibagian
punggung.
P: Suara dada resonan.
A: Suara paru vesikuler di 6 sisi, tidak ada suara ronchi dan whezzing.
Jantung:
I: Tidak tampak adanya ictus cordis.
P: PMI teraba, detak PMI seirama dengan nadi.
P: Batas aorta dan pulmonal sejajar yaitu di ICS II dextra dan sinistra, batas tricuspid di ICS
ke IV sinistra, dan mitral di ics ke lima sejajar diantara mid axill dan mid clavicula.
A: Suara jantung terdengar lup dan dup dibagian mitral dan aorta.
10. Abdomen :
I: Tidak ada massa abnormal, bentuk perut buncit.
P: Timpani
11. Genitalia :
Tidak terkaji
C__ v ___ Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D_____ Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan
E_____ Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan satu
fungsi tambahan
F_____ Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil berpindah dan
satu fungsi tambahan
G_____ Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai
C, D, E, F
Keterangan:
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain. Seseorang
yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak mampu melakukan fungsi,
meskipun ia anggap mampu.
Pengkajian Psikososial
V
1. Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan anda?
V
2. Sudahkan anda mengeluarkan aktivitas dan minat anda?
V
3. Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong?
V
4. Apakah anda sering merasa bosan?
V
13. Apakah anda merasa penuh berenergi semangat?
V
14. Apakah anda berpikir bahwa situasi anda tak ada harapan?
Kesimpulan: Lansia ( Tn. Y) menunjukkan hasil dengan skor (8) yang sesuai dengan
indikasi, maka lansian tidak menunjukkan kemungkinan depresi ataupun lebih
menunjukkan depresi.
Benar Salah
10. Kurang 3 dari 20 dan tetap mengurangkan 3 dari setiap nomor baru,
V
semua jalan ke bawah
Jumlah kesalahan:
Skoring:
0-2 kesalahan : utuh, intelektual berfungsi
3-4 kesalahan : penurunan intelektual mild
5-7 kesalahan : penurunan intelektual moderat
8-10 kesalahan : penurunan intelektual parah
Kesimpulan: Lansia (Tn. Y) kemungkinan menunjukkan utuh, dengan intelektual
berfungsi.
Morse Fall Scale (MFS)
Skala Jatuh dari Morse
Nama : Tn. Y Usia : 63 Thn
Panti/ Wisma : Rumah Pribadi Tanggal : Des 2020
6. Status mental
0
- Lansia menyadari kondisi dirinya sendiri 0
15
- Lansia mengalami keterbatasan daya ingat
Hasil penilaian MFS
Data Objektif:
a) Klien tampak menggunakan jenis kacamata
lensa monofokal
b) Lidah tampak kotor dan sudah menggunakan
gigi palsu total
c) Hasil pemeriksaan GDS: 160g/dl
Data Subjektif:
a) Klien mengatakan “setiap harinya selama masa
rawat jalan hanyar mengkonsumsi nasi merah,
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari
lauk pauk, sayur, buah, dan sebagainya yang
Kebutuhan Tubuh
mengandung rendah gula dan rendah lemak”,
klien juga “alergi konsumsi udang”.
Data Objektif:
a) BB terakhir 45 kg, TB 153 cm
IMT: 19, 23
BBI: 47,7 Kg
b) Konjungtiva tampak berwarna sedikit pucat
c) Suara bising usus sebanyak 16x/menit.
d) Skala kekuatan otot ekstremitas bawah kanan
dan kiri: 4444
Data Subjektif:
--
Data Objektif:
- Lansia (Tn. Y) total 40 kemungkinan Risiko Jatuh
Diagnosis Keperawatan
Tujuan
Tanggal Diagnosis Keperawatan Hasil yang diharapkan
(NOC)
Tindakan Keperawatan
Tanggal Rasional
(NIC)
3. Bantu pasien membuat rencana yang realistis 3. Agar klien dapat patuh menjalankan
untuk mencapai kepatuhan terhadap program program terapeutik, untuk
Des 2020 terapeutik tanpa membahayakan kesehatan mengetahui hambatan klien dalam
pasien (mis, identifikasi tindakan pasien dan menjalankan program terapeutik
Ketidakefektifan
Manajemen keluarga ingin dilakukan seperti modifikasi
Kesehatan b/d latihan, perubahan peran), serta gali
Kurang Pengetahuan
hambatan potensial pasien terhadap
perubahan perilaku
6. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat 6. Dengan pemahaman yang benar akan
memotivasi klien untuk masukan
nutrinya
7. Beri dorongan individu untuk makan 7. Dengan makan bersama sama secara
bersama orang lain psikologis meningkatakan selera
maka
8. Instruksikan pada individu mengurangi
konsumsi makanan seperti kue/makanan 8. Meningkatkan asupan makanan
yang terlalu manis, berminyak, makan dalam
porsi kecil rendah lemak, dan makan kapan
saja bila mendapat toleransi. Minum sedikit-
sedikit tapi sering.
9. Dengan situasi mulut yang bersih
9. Anjurkan memprtahankan kebersihan mulut
meningkatkan kenyamanan
yang baik (sikat gigi) sebelum dan sesudah
mengunyah makanan
10. Libatkan keluarga dalam perencanaan makan 10. Meningkatkan rasa keterlibatannya,
memberi informasi kepada keluarga
untuk memahami kebutuhan klien.
11. Anjurkan berkonsultasi dengan tenaga 11. Bermamfaat dalam perhitungan dan
kesehatan lain (seperti: ahli gizi, fisioterapi). penyesuain diet untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi.