Anda di halaman 1dari 22

PENGKAJIAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA TN.

Y
DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN (DIABETES MILITUS II) STASE
GERONTIK

Disusun Oleh:
Norhadijah, S. Kep
113063J120047

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN BANJARMASIN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2020
PENGKAJIAN LANJUT USIA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN BANJARMASIN

Nama Yankes : Norhadijah, S. Kep


Alamat Yankes : Muara Teweh
Tanggal Masuk : Desember 2020
No. Registrasi : 119 xxx
Tanggal Pengkajian : Desember 2020
Identitas Diri Klien
Nama (inisial) : Tn. Y
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Bakumpai
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Sumber Informasi : autoanamnesa + alloanamnesa
Keluarga yang dapat dihubungi : Istri (0822 XXXX XXXX)
Diagnosis Medis (bila ada) : Diabetes Melitus II

Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Keluhan utama :
Klien mengatakan gula darah sering naik turun (GDS: 160g/dl)
2. Kronologi keluhan :
Klien (Tn. Y) mengatakan “bahwa sakit gula dialami karena keturunan dan juga awalnya
terkena saat memasuki usia 55 tahunan dikarenakan kondisi proses penurunan kondisi
tubuh/penuaan sel-sel, sekitar ± 8 tahun terakhir, saya pernah mengalami luka ± 5 tahun yang
lalu akibat terkena benda tajam di daerah kaki sebelah kanan yang tak kunjung sembuh
hingga sempat membusuk serta membuat kesulitan untuk berjalan, sehingga mendapat
perawatan intensif yang dilakukan penutupan di daerah luka tersebut, saat itu gula darah saat
pemeriksaan hingga 210 g/dl, dan sekarang saya sudah mengalami kondisi seperti ini sudah
selama 3 tahun gula darah sayapun sudah mulai mengalami perubahan serta area kaki kanan
saya sudah sembuh/kering dari luka tersebut”.
a. Faktor Pencetus :
Klien senang mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung tinggi gula seperti (kue
donat, kopi, nasi putih yang kurang sesuai porsi, dll)
b. Timbulnya Keluhan :
( ) Mendadak (√) Bertahap
c. Lamanya :
Selama 3 tahun
3. Alasan masuk panti :
Pasien mengatakan tidak pernah masuk panti asuhan
4. Tanggal masuk panti :
Pasien mengatakan tidak pernah masuk panti asuhan

Riwayat Kesehatan Masa Lalu


1. Riwayat Imunisasi :
Klien mengatakan “imunisasinya tidak lengkap”.
2. Riwayat Alergi :
Klien mengatakan “memiliki riwayat alergi terhadap makanan udang”.
3. Riwayat Kecelakaan :
Klien mengatakan “saya tidak pernah mengalami kecelakaan”.
4. Riwayat dirawat di Rumah Sakit :
Klien mengatakan “terakhir pernah mendapat perawatan/dirawat di Rumah Sakit pada tahun
2019 selama ± 1 minggu dengan keluhan gula darah”.
5. Riwayat Pemakaian Obat :
Klien mengatakan “sedang mengkonsumsi obat Metformin Hcl dan Glimipiride setiap hari
selama rawat jalan”.
Riwayat Kesehatan Keluarga (termasuk riwayat psikososial dan spiritual)
1. Orang terdekat dengan klien:
Klien mengatakan “orang terdekat saya adalah istri saya sendiri”.
2. Masalah yang mempengaruhi klien:
Tidak ada
3. Mekanisme koping terhadap stress:
(√) Pemecahan masalah ( ) Minum obat (√) Tidur
( ) Makan (√) Cari pertolongan (√) Lain-lain: berdoa
4. Persepsi klien tentang penyakitnya
a. Hal yang sangat dipikirkan saat ini
Klien mengatakan “ tidak ada yang saya pikirkan terlalu dalam, dan tidak ada yang
membuat saya stresss.”
b. Harapan setelah menjalani pembinaan di panti
Tidak ada
c. Perubahan yang dirasakan setelah masuk panti
Tidak ada
5. Sistem nilai kepercayaan
a. Aktivitas keagamaan/ kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi)
Klien mengatakan” kegiatan keagamaan yang saya jalani yaitu shalat 5 waktu dan selalu
berdoa sebelum- sesudah makan serta sebelum-sesudah tidur”.
b. Kegiatan keagamaan/ kepercayaan yang ingin dilakukan selama di panti
Pasien mengatakan tidak pernah masuk panti asuhan
c. Percaya adanya kematian
Klien mengatakan” saya sangat percaya dengan adanya kematian. Karena saya siap dan
akan mati pada saat Tuhan berkendak menjemput saya”.

Pola Kebiasaan Sehari-Hari


1. Nutrisi
a. Frekuensi makan : 2x/hari
b. Nafsu makan : Nafsu makan baik
c. Jenis makanan : nasi merah, lauk pauk, sayur, buah, dan sebagainya yang
mengandung rendah gula dan rendah lemak.
d. Makanan yang tidak disukai : Tidak ada
e. Alergi makanan/ pantangan : Klien mengatakan “alergi terhadap udang”.
f. Kebiasaan sebelum makan : Klien mengatakan “selalu minum air hangat putih dulu.”
g. Berat badan dan tinggi badan : Klien mengatakan “BB terakhir 45 kg, TB 153 cm.”
BB 45 45
IMT = = = = 19, 23 (Normal)
TB x TB 1,53 x 1,53 2,34
BBI = (TB – 100) – [(TB – 100) x 10 %]
= (153 – 100) – [(153-100) x 10 %]
= (53) – [(53) x 10 %]
= 53 – (5,3) = 47,7 kg

2. Eliminasi
a. Berkemih
Frekuensi : Klien mengatakan “saya sering kencing, kira-kira 6-8 x dalam sehari.”
Warna : Klien mengatakan “kadang jernih, terkadang kuning, tergantung
konsumsi obat”.
Keluhan yang berhubungan dengan berkemih : Tidak ada
b. Defekasi
Frekuensi : Klien mengatakan “jarang dalam 1 hari, terkadang 3 hari/4 hari sekali”.
Waktu : Klien mengatakan “dipagi atau malam hari.”
Konsistensi : Klien mengatakan “terkadang sedikit keras, terkadang juga lunak.”
Warna : Klien mengatakan “kuning kecoklatan.”
Bau : Klien mengatakan “baunya seperti pada umumnya.”
Keluhan yang berhubungan dengan defekasi : Tidak ada
Pengalaman pemakaian laksatif/ pencahar : Tidak ada

3. Personal hygiene
a. Mandi
Frekuensi : 2x/hari
Pemakaian sabun : Ya (lifeboy cair)
b. Kebersihan mulut
Frekuensi : 1x/hari
Waktu : setiap pagi setelah makan
c. Cuci rambut
Frekuensi : setiap 1 minggu 2x
Pemakaian sampo : Ya
d. Gunting kuku
Frekuensi : 1x/minggu

4. Istirahat dan tidur


a. Lamanya tidur (jam / hari) : ± 10 jam setiap hari (tidur siang dan malam)
b. Tidur siang : Ya

5. Aktivitas dan latihan


a. Olahraga : Ya
Jenis dan frekuensi : Jalan pagi, setiap hari
b. Kegiatan waktu luang : bersosialisasi dengan warga sekitar, berkebun
c. Keluhan waktu beraktivitas : Tidak ada
( ) Pergerakan tubuh ( ) Mengenakan pakaian
( ) Bersolek ( ) Mandi
( ) sesak napas setelah beraktivitas ( ) Lain-lain

6. Kebiasaan
a. Merokok : Ya
Frekuensi : setiap hari
Jumlah : 1 bungkus/hari
Lama pakai : ± setiap 1 setengah jam
b. Minuman keras : Tidak
Frekuensi : Tidak ada
Jumlah : Tidak ada
Lama pakai : Tidak ada
c. Ketergantungan obat : Ya
Frekuensi : 3x/hari
Lama : setiap 8 jam
Jumlah Pakai : 2 tablet

Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum :
Baik

2. Tanda-tanda vital :
T : 36,90 C
P : 85 x/ menit
R : 19 x/ menit
BP : 120/80 mmHg
SPO2 : 98 %

3. Kepala :
I: Tampak ada rambut putih (uban), tampak rambut sedikit keriting, tampak bersih.
P: Tidak ada benjolan, tidak ada lesi maupun luka, rambut terasa bersih dan tidak ada
ketombe

4. Mata :
I: Tampak simetris antar mata kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran kotoran mata, bola mata
tampak berwarna hitam, tampak mata segar, klien mengatakan “pernah mendapat operasi
katarak dan saat ini menggunakan jenis kacamata lensa monofokal.”
P: Sklera putih dan konjungtiva tampak berwarna sedikit pucat, tidak ada benjolan maupun
lesi pada palpebra dan sekitar mata.
5. Hidung :
I: Tampak simetris antar hidung kiri dan kanan, tidak ada kelainan struktur, hidung tampak
bersih dan ada bulu-bulu halus didalam rongga hidung.
P: Tidak ada polip, tidak ada perdarahan, kedua lubang hidung berfungsi secara normal dan
fungsi penciuman masih baik.
6. Telinga :
I: Tampak simetris antar telinga kiri dan kanan, tidak ada kelainan struktur, telinga tampak
bersih dan ada bulu-bulu halus didalam rongga telinga, tidak menggunakan alat bantu
dengar.
P: Tidak ada sakit pada telinga, tidak merasa berdengung dan fungsi pendengaran sedikit
berkurang apabila berkomunikasi jauh.

7. Mulut dan bibir :


I: Tampak simetris antar bibir kiri-kanan, atas dan bawah, tidak ada kelainan struktur pada
bibir, tampak bersih.
P: Tidak ada stomatitis pada bibir, lidah tampak kurang bersih, gigi sudah berkurang, ada
menggunakan gigi palsu, dan fungsi pengecapan masih baik.

8. Leher :
I: Tampak simetris antar leher kiri dan kanan, tidak ada benjolan maupun lesi.
P: Saat diraba adanya pergerakan epiglottis ketika menelan, denyut dikedua nadi dikedua sisi
sejajar.

9. Dada :
Paru:
I: Bentuk dada tampak simetris, adanya pergerakan dada ketika bernafas, tidak ada bentuk
dada berupa barrel chest, pigeon chest, dan funnel chest.
P: Tidak ada krepitasi, suara dan getaran sama ketika Tn.M menyebutkan angka 77 dibagian
punggung.
P: Suara dada resonan.
A: Suara paru vesikuler di 6 sisi, tidak ada suara ronchi dan whezzing.

Jantung:
I: Tidak tampak adanya ictus cordis.
P: PMI teraba, detak PMI seirama dengan nadi.
P: Batas aorta dan pulmonal sejajar yaitu di ICS II dextra dan sinistra, batas tricuspid di ICS
ke IV sinistra, dan mitral di ics ke lima sejajar diantara mid axill dan mid clavicula.
A: Suara jantung terdengar lup dan dup dibagian mitral dan aorta.

10. Abdomen :
I: Tidak ada massa abnormal, bentuk perut buncit.

P: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada distensi abdomen.

P: Timpani

A: Suara bising usus sebanyak 16x/menit.

11. Genitalia :
Tidak terkaji

12. Ekstremitas : Bentuk kaki tampak simetris, tidak tampak luka.


5555 5555
4444 4444

Pengkajian Status Fungsional


Pengkajian ini menggunakan Indeks Kemandirian Katz untuk aktivitas kehidupan sehari-hari
yang berdasarkan pada evaluasi fungsi mandiri atau tergantung dari klien dalam hal makan,
kontinen (defekasi/ berkemih), berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi.
A_____ Kemandirian dalam hal makan, kontinen (defekasi/ berkemih), berpindah, ke kamar
kecil, berpakaian dan mandi
B_____ Kemandirian dalam semua hal, kecuali satu dari fungsi tersebut

C__ v ___ Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D_____ Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan
E_____ Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan satu
fungsi tambahan
F_____ Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil berpindah dan
satu fungsi tambahan
G_____ Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai
C, D, E, F
Keterangan:
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain. Seseorang
yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak mampu melakukan fungsi,
meskipun ia anggap mampu.
Pengkajian Psikososial

No. Pertanyaan Ya Tidak

V
1. Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan anda?

V
2. Sudahkan anda mengeluarkan aktivitas dan minat anda?

V
3. Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong?

V
4. Apakah anda sering merasa bosan?

5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu? V

6. Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada anda? V

7. Apakah anda merasa bahagia setiap waktu? V

8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya? V

Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari V


9
daripada pergi dan melakukan sesuatu yang baru?

Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih banyak V


10.
masalah dengan ingatan anda daripada yang lainnya?

11. Apakah anda berpikir sangat menyenangkan hidup saat ini? V

Apakah anda merasa saya (perawat) sangat tidak berguna dengan V


12.
keadaan anda sekarang?

V
13. Apakah anda merasa penuh berenergi semangat?

V
14. Apakah anda berpikir bahwa situasi anda tak ada harapan?

Apakah anda berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik V


15.
daripada anda?
Keterangan:
Skor: Hitung jumlah jawaban yang sesuai indikasi (tanda ”V”)
Setiap jawaban yang sesuai diberi nilai 1 (satu)
Interpretasi:
Skor 5 – 9 menunjukkan kemungkinan depresi
Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi

Kesimpulan: Lansia ( Tn. Y) menunjukkan hasil dengan skor (8) yang sesuai dengan
indikasi, maka lansian tidak menunjukkan kemungkinan depresi ataupun lebih
menunjukkan depresi.

SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)


Pertanyaan Jawaban

Benar Salah

1. Tanggal berapa hari ini? V

2. Apa hari minggu itu? V

3. Apa nama tempat ini? V

4. Berapakah nomor telepon anda? (jika mereka memiliki telepon) V

5. Apa alamat jalan menuju rumah anda? V

6. Berapa umur anda? V

7. Kapan anda lahir? V

8. Siapa presiden Indonesia sekarang? V

9. Siapa nama ibu anda? V

10. Kurang 3 dari 20 dan tetap mengurangkan 3 dari setiap nomor baru,
V
semua jalan ke bawah
Jumlah kesalahan:

Skoring:
0-2 kesalahan : utuh, intelektual berfungsi
3-4 kesalahan : penurunan intelektual mild
5-7 kesalahan : penurunan intelektual moderat
8-10 kesalahan : penurunan intelektual parah
Kesimpulan: Lansia (Tn. Y) kemungkinan menunjukkan utuh, dengan intelektual
berfungsi.
Morse Fall Scale (MFS)
Skala Jatuh dari Morse
Nama : Tn. Y Usia : 63 Thn
Panti/ Wisma : Rumah Pribadi Tanggal : Des 2020

Pengkajian Skala Nilai

1. Riwayat jatuh: apakah lansia pernah jatuh dalam 3 Tidak 0


0
bulan terakhir? Ya 25

2. Diagnosa sekunder: apakah lansia memiliki lebih Tidak 0


0
dari satu penyakit? Ya 15

3. Alat bantu jalan:


- Bedrest/ dibantu perawat 0
- Kruk/ tongkat/ walker 15 30
- Berpegangan pada benda-benda di sekitar 30
(kursi, lemari, meja)

4. Terapi intravena: apakah saat ini terpasang infus/ Tidak 0


0
cairan intravena pada lansia? Ya 20

5. Gaya berjalan/ cara berpindah


- Normal/ bedrest. Immobile (tidak dapat 0
bergerak sendiri) 10 10
- Lemah (tidak bertenaga) 20
- Gangguan/ tidak normal (pincang, diseret)

6. Status mental
0
- Lansia menyadari kondisi dirinya sendiri 0
15
- Lansia mengalami keterbatasan daya ingat
Hasil penilaian MFS

Tingkat Risiko Skor MFS Tindakan

Tidak ada risiko 0-24 Perawatan dasar

Risiko rendah 25-50 Intervensi pencegahan risiko standar

Risiko tinggi > 51 Intervensi pencegahan risiko tinggi

Kesimpulan : Lansia (Tn. Y) total 40 kemungkinan menunjukkan adanya risiko jatuh


rendah dengan intervensi pencegahan risiko standar.
Analisa data

ANALISA DATA MASALAH KEPERAWATAN


Data Subjektif:
a) Klien mengatakan “saya sudah mengalami
kondisi seperti ini sudah selama 5 tahun,
awalnya saya pernah mengalami luka akibat
terkena benda tajam di daerah kaki sebelah
kanan yang tak kunjung sembuh hingga sempat
membusuk serta membuat kesulitan untuk
berjalan”.
b) Klien mengatakan senang mengkonsumsi
makanan/minuman yang mengandung tinggi
gula seperti (kue, kopi, nasi putih yang kurang
sesuai porsi, dll).
c) Klien mengatakan “imunisasinya tidak
lengkap”. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
d) Klien mengatakan “menjaga kebersihan mulut
1x/hari” dan seorang perokok aktif (1
bungkus/hari)

Data Objektif:
a) Klien tampak menggunakan jenis kacamata
lensa monofokal
b) Lidah tampak kotor dan sudah menggunakan
gigi palsu total
c) Hasil pemeriksaan GDS: 160g/dl

Data Subjektif:
a) Klien mengatakan “setiap harinya selama masa
rawat jalan hanyar mengkonsumsi nasi merah,
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari
lauk pauk, sayur, buah, dan sebagainya yang
Kebutuhan Tubuh
mengandung rendah gula dan rendah lemak”,
klien juga “alergi konsumsi udang”.
Data Objektif:
a) BB terakhir 45 kg, TB 153 cm
IMT: 19, 23
BBI: 47,7 Kg
b) Konjungtiva tampak berwarna sedikit pucat
c) Suara bising usus sebanyak 16x/menit.
d) Skala kekuatan otot ekstremitas bawah kanan
dan kiri: 4444

Data Subjektif:
--
Data Objektif:
- Lansia (Tn. Y) total 40 kemungkinan Risiko Jatuh

menunjukkan adanya risiko jatuh rendah dengan


intervensi pencegahan risiko standar.

Diagnosis Keperawatan

Tujuan
Tanggal Diagnosis Keperawatan Hasil yang diharapkan
(NOC)

Des 2020 Setelah dilakukan tindakan keperawatan


selama ± 1 x 60 menit diharapkan

Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan b/d ketidakefektifan manajemen kesehatan diri

Kurang Pengetahuan dapat teratasi dengan kriteria hasil:


a) Klien mengungkapakan bahwa ia mampu
mengenal, menyadari dan memahami
masalah kesehatan yang dialami secara
khusus tentang Diabetes Melitus, serta
bersedia mengikuti program, terapi dan
pengobatan yang diberikan oleh layanan
kesehatan
b) Klien mampu mengambil keputusan dalam
mengikuti program terapi seperti kontrol
rutin, tensi rutin, dan ikut terlibat dalam
kegiatan posyandu lansia yang diadakan
diwilahnya.
c) Klien mampu menerapkan pola hidup sehat
terkait, diet, aktivitas dan terapi
d) Klien mampu memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat sesuai dengan
kebutuhan masalah kesehatan yang
dialami.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari
selama ± 1 x 6 jam diharapkan
Kebutuhan Tubuh b/d Ketidakmampuan
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
Pemasukan atau Mencerna Makanan atau
kebutuhan tubuh dapat berkurang atau teratasi
Des 2020 Mengabsorbsi Zat-zat Gizi Berhubungan
dengan kriteria hasil:
Faktor Biologis
a) Klien dapat mencerna jumlah kalori atau
nutrient yang tepat
b) Menunjukkan peningkatan BB
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
diharapkan risiko jatuh tidak terjadi teratasi
dengan kriteria hasil:
a) Gerakan terkoordinasi: kemampuan otot
untuk bekerja sama secara volunter untuk
Des 2020 Risiko Jatuh dengan Faktor Risiko Neuropati melakukan gerakan yang bertujuan
b) Perilaku pencegahan jatuh: tindakan
individu atau pemberi asuhan untuk
meminimalkan faktor resiko yang dapat
memicu jatuh dilingkungan individu
c) Kejadian jatuh: tidak ada kejadian jatuh
Intervensi Keperawatan

Tindakan Keperawatan
Tanggal Rasional
(NIC)

1. Kaji tingkat pemahaman pasien tentang 1. Mengetahui dan memahami tingkat


penyakit, komplikasi, dan pengobatan yang pengetahuan klien, sehingga
direkomendasikan untuk menentukan menyesuaikan dan memberikan
defisiensi pengetahuan asuhan yang tepat
2. Identifikasi bersama pasien dan keluarga 2. Agar klien mampu menentukan serta
tentang strategi yang paling efektik untuk menjalankan strategi masalah dalam
menentukan area masalah dalam keluarga yang dapat mengubah gaya
menigntegrasikan program pengobatan hidup/perilaku
kedalam gaya hidup/perilaku.

3. Bantu pasien membuat rencana yang realistis 3. Agar klien dapat patuh menjalankan
untuk mencapai kepatuhan terhadap program program terapeutik, untuk

Des 2020 terapeutik tanpa membahayakan kesehatan mengetahui hambatan klien dalam
pasien (mis, identifikasi tindakan pasien dan menjalankan program terapeutik
Ketidakefektifan
Manajemen keluarga ingin dilakukan seperti modifikasi
Kesehatan b/d latihan, perubahan peran), serta gali
Kurang Pengetahuan
hambatan potensial pasien terhadap
perubahan perilaku

4. Beri informasi tentang penyakit, komplikasi 4. Agar klien mendapatkan informasi


dan pengobatan yang direkomendasikan yang jelas tentang penyakitnya
sehingga klien bisa langsung
terdorong untuk mengubah perilaku

5. Berikan motivasi klien dalam pemanfaatan 5. Motivasi mendorong klien dalam


fasilitas pelayanan kesehatan dalam hal berpikir, berpandangan dan bertindak
terapi dan kegiatan posyandu lansia (apabila Untuk mengubah atau memodifikasi
tersedia). program terapeutik dengan penyedia
perawatan lain.
Des 2020 1. Kaji pola makan pasien 1. Mempermudah intervensi yang
Ketidakseimbangan akan diberikan selanjutnya
Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh
b/d 2. Observasi tanda tanda malnutrisi dan 2. Sebagai proteksi dini adanya
Ketidakmampuan
timbang BB. kelainan dan untuk mengetahui
Pemasukan atau
Mencerna Makanan keadaan umum
atau Mengabsorbsi
Zat-zat Gizi
Berhubungan Faktor 3. Timbang berat badan 3. Mengetahui adanya peningkatan
Biologis
BB

4. Anjurkan untuk memberikan makanan 4. Agar lebih tertarik untuk


yang disukai dengan anjuran gizi yang mengkonsumsi makanan
sesuai

5. Nutrisi yang adekuat menghindari


5. Buat tujuan BB ideal dan kebutuhan nutrisi
adanya malnutrisi serta agar lebih
harian yang adekuat serta timbang BB sesuai
awal dalam mendeteksi dini
indikasi
perubahan BB dan masukan nutrisi

6. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat 6. Dengan pemahaman yang benar akan
memotivasi klien untuk masukan
nutrinya
7. Beri dorongan individu untuk makan 7. Dengan makan bersama sama secara
bersama orang lain psikologis meningkatakan selera
maka
8. Instruksikan pada individu mengurangi
konsumsi makanan seperti kue/makanan 8. Meningkatkan asupan makanan
yang terlalu manis, berminyak, makan dalam
porsi kecil rendah lemak, dan makan kapan
saja bila mendapat toleransi. Minum sedikit-
sedikit tapi sering.
9. Dengan situasi mulut yang bersih
9. Anjurkan memprtahankan kebersihan mulut
meningkatkan kenyamanan
yang baik (sikat gigi) sebelum dan sesudah
mengunyah makanan

10. Libatkan keluarga dalam perencanaan makan 10. Meningkatkan rasa keterlibatannya,
memberi informasi kepada keluarga
untuk memahami kebutuhan klien.
11. Anjurkan berkonsultasi dengan tenaga 11. Bermamfaat dalam perhitungan dan
kesehatan lain (seperti: ahli gizi, fisioterapi). penyesuain diet untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi.

1. Lantai licin dapat meningkatn risiko


1. Bantu klien menghindarkan dari lantai yang
jatuh pada klien lansia
licin
2. Instruksikan penggunaan bed yang rendah
2. Mempermudah klien untuk naik dan
turun dari atas tempat tidur

3. Instruksikan kepada keluarga perlunya


3. Lansia memiliki daya ingat yang
Des 2020 orientasikan klien dengan ruangan
mulai menurun, sehingga diperlukan
Risiko Jatuh dengan orientasi ruangan agar lansia bias
Faktor Risiko
Neuropati menyesuaikan diri terhadap ruangan
yang ditempati tinggal.
4. Anjurkan kepada keluarga dalam membantu 4. Lansia sudah mengalami penurunan
klien dalam melakukan aktivitas dalam fisik, sehingga dalam
melakukan aktivitas sehari-hari
diperlukan bantuan dari orang lain
serta bantuan disesuaikan dengan
kondisi klien yang dapat ditoleransi
Evaluasi:
Sesuai dengan NOC
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan teratasi sebagian
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh teratasi sebagian
3. Risiko Jatuh tidak terjadi

Anda mungkin juga menyukai