KIMIA UNSUR
HALOGEN
DISUSUN OLEH :
1
sedangkan uap panas dan klorin dimasukkan dari bawah menara.
Bromida dan uap air yang keluar dari puncak menara diembunkan,
menghasilkan distilasi lapisan terpisah (Yayan, 2012).
Halogen mudah dikenali dari bau dan warnanya. Halogen sering
kali memiliki bau yang menyengat, terutama klorin dan bromin
(bromos, yang berarti pesing). Kedua gas tersebut beracun dan harus
ditangani dengan hati-hati. Jika wadah bromin bocor, dalam beberapa
menit ruangan akan berubah menjadi cokelat kemerahan. Kenaikan
titik leleh dan titik didih dalam tabel periodik disebabkan oleh gaya
London antara molekul halogen yang meningkat dengan bertambahnya
panjang ikatan. Gaya sebanding dengan jarak atau panjang ikatan
(Wang et al., 2014).
Istilah halogen berasal dari bahasa Yunani yang artinya pembentuk
garam. Disebut halogen adalah karena memiliki senyawa yang unsur-
unsurnya dapat beraksi dengan logam untuk membentuk garam. Ikatan
halogen adalah sumbangan kerapatan elektron berdasarkan interaksi
lemah halogen dengan basa lewis. Penerapannya dalam proses
pengenalan molekul telah lama kurang dihargai dan sejauh ini telah
dipelajari terutama dalam keadaan siliko dan padat. Karena sebagian
besar proses fisiologis dan reaksi kimia terjadi dalam larutan, studi
tentang larutan memiliki relevansi tertinggi untuk penggunaannya
dalam kotak peralatan ilmu obat dan bahan (Erdelyi, 2012).
2
III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kimia unsur kali
ini adalah tabung reaksi, pembakar bunsen, kertas indikator,
pipet tetes.
3.2. Bahan
Bahan yang diperlukan untuk praktikum kimia unsur kali
ini meliputi kalium klorida, kalium bromida, kalium iodida,
larutan perak nitrat, asam sulfat, kalium permanganat, larutan
Hg₂(NO₃)₂, larutan HgCl₂, karbon tetraklorida, natrium
tiosulfat, besi (III) sulfat.
3.3. Prosedur Kerja
3.3.1. Percobaan pertama
a. Sebanyak 1 ml KCl dimasukkan ke dalam tabung
reaksi.
b. Sebanyak 1 ml KBr dimasukkan ke dalam tabung
reaksi.
c. Sebanyak 1 ml KI dimasukkan ke dalam tabung
reaksi.
d. Sejumlah larutan AgNO₃ ditambahkan ke dalam
tiga tabung reaksi secara kualitatif dan diamati apa
yang terjadi.
e. Sejumlah H₂SO₄ pekat ditambahkan ke dalam tiga
tabung reaksi secara kualitatif dan diamati yang
terjadi.
3.3.2. Percobaan Kedua
a. Sebanyak 1 ml KCl dimasukkan ke dalam tabung
reaksi.
b. Sebanyak 1 ml KI dimasukkan ke dalam tabung
reaksi.
c. Kedua larutan dalam tabung reaksi ditambahkan
Hg nitrat.
d. Larutan berisi KCl ditambahkan KCl hingga
berlebih.
e. Larutan berisi KI ditambahkan KI hingga berlebih
dan diamati yang terjadi.
3.3.3. Percobaan Ketiga
a. Sebanyak 1 ml KBr dimasukkan ke dalam tabung
reaksi.
b. Sebanyak 1 ml KI dimasukkan ke dalam tabung
reaksi.
c. Kedua larutan dalam tabung reaksi ditambahkan
Hg nitrat.
3
d. Larutan berisi KBr ditambahkan KI hingga
berlebih.
e. Larutan berisi KI ditambahkan KBr hingga
berlebih dan diamati yang terjadi.
3.3.4. Percobaan Keempat
a. Sebanyak 1 ml larutan KCl, KBr, dan KI
dimasukkan ke dalam masing-masing tabung
reaksi dan ditambahkan larutan CuSO₄.
b. Kemudian ke dalam tiga tabung reaksi
ditambahkan larutan natrium tiosulfat dan diamati
yang terjadi.
3.3.5. Percobaan Kelima
a. Sebanyak 1 ml larutan KCl, KBr, dan KI
dimasukkan ke dalam masing-masing tabung
reaksi dan ditambahkan larutan KMnO₄.
b. Kemudian ke dalam tiga tabung tersebut
ditambahkan larutan H₂SO₄ dan diamati yang
terjadi.
3.3.6. Percobaan Keenam
a. Ke dalam tiga tabung reaksi ditambahkan 2 ml
Fe₂SO₄.
b. Tabung A ditambahkan KCl.
c. Tabung B ditambahkan KBr.
d. Tabung C ditambahkan larutan KI dan diamati
yang terjadi.
e. Kemudian ke dalam ketiga tabung reaksi tersebut
ditambahkan larutan NaOH dan diamati yang
terjadi.
3.3.7. Percobaan Ketujuh
a. Sebanyak 1 ml KCl, KBr, KI dimasukkan ke
dalam masing-masing tabung reaksi dan
ditambahkan 2 ml larutan HCl.
b. Kemudian ke dalam tiga tabung tersebut
ditambahkan larutan 1 ml CCl₄ dan diamati yang
terjadi.
3.3.8. Percobaan Kedelapan
a. Ke dalam dua tabung reaksi dimasukkan 5 ml air
kemudian ditambahkan 1 tetes brom ke tabung
pertama, dan 1 butir yod ke tabung kedua.
b. Kedua tabung diuji dengan pH universal dan
diamati yang terjadi.
4
3.3.9. Percobaan Kesembilan
a. Ke dalam dua tabung reaksi dimasukkan 1 ml CCl₄
kemudian ditambahkan 1 tetes brom ke tabung
pertama, dan 1 butir yod ke tabung kedua.
b. Kedua tabung tersebut diamati apa yang terjadi.
3.3.10. Percobaan Kesepuluh
a. Ke dalam dua tabung dimasukkan 2 ml KCl dan KI
yang di dalamnya terdapat 2 ml air brom.
b. Kemudian ditambahkan 1 ml CCl₄ secara kualitatif
kedua tabung dan diamati apa yang terjadi.
3.4. Skema Kerja
Terlampir
5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Pengamatan
No Persamaan Reaksi Hasil
Percobaan 1
1. KCl + AgNO₃ → KNO₃ + - KCl awal berwarna keruh putih
AgCl - Warna larutan menjadi putih
2AgCl+ H₂SO₄→Ag₂SO₄+ susu dan terdapat endapan
2HCl setelah penambahan AgNO₃
- Warna larutan tetap putih susu
setelah penambahan H₂SO₄
- Terdapat endapan
KBr + AgNO₃ → KNO₃ - KBr awal berwarna bening
+AgBr - Warna larutan menjadi putih
2AgBr+ H₂SO₄→Ag₂SO₄+ keruh dan terdapat endapan
2HBr setelah penambahan AgNO₃
- Warna larutan berubah menjadi
putih keruh kekuningan tapi
tidak sekeruh setelah
penambahan H₂SO₄
- Terdapat endapan
KI + AgNO₃→ KNO₃ +AgI - KI awal berwarna bening
2AgI+ H₂SO₄→Ag₂SO₄+ - Warna larutan menjadi putih
2HI dan terdapat endapan setelah
penambahan AgNO₃
- Warna larutan berubah menjadi
puti keruh kekuningan setelah
penambahan H₂SO₄
- Terdapat endapan
2. Persamaan Reaksi Sebelum + Setelah +
Percobaan 2 KCl/KI KCl/KI
2KCl + Jernih Jernih
Hg(NO₃)₂→2KNO₃+ HgCl₂
2KI + Hg(NO₃)₂→ Terdapat Oranye
2KNO₃+ HgI₂ endapan
3. Persamaan Reaksi Sebelum + Sesudah +
Percobaan 3 KBr/KI KBr/KI
2KCl + HgCl₂ → Jernih Oranye
2KCl+HgCl₂
2KI+ HgCl₂ → 2KCl + Kurang jernih Jernih dan
HgI₂ terdapat uap
4. Persamaan Reaksi Hasil
Percobaan 4
2KCl + CuSO₄ → CuCl₂ + - Biru pekat
K₂SO₄
2KCl + CuSO₄ → CuBr₂ + - Biru tidak pekat
K₂SO₄
6
2KCl + CuSO₄ → Cul₂ + - Kecoklatan
K₂SO₄
5. Persamaan Reaksi Hasil
Percobaan 5
10 KCl + 2 KMnO₄ + 8 - Larutan berwarna ungu pekat
H₂SO₄ → 8 H₂O + 5 Cl₂ + 6 kebiruan
K₂SO₄ + 2 MnSO4 - Larutan berwarna ungu jernih
dengan endapan di dasar
10 KBr + 2 KMnO₄ + 8 - Larutan berwarna cokelat pekat
H₂SO₄ → 8 H₂O + 5 Br₂ +
6 K₂SO₄ + 2 MnSO4
10 KI + 2 KMnO₄ + 8 - Larutan berwarna hijau
H₂SO₄ → 8 H₂O + 5 l₂ + 6 kecoklatan
K₂SO₄ + 2 MnSO4 - Larutan berwarna coklat cerah
dengan endapan di dasar
6. Persamaan Reaksi Sebelum Sesudah NaOH
Percobaan 6 NaOH
Fe₂(SO₄)3+3KCl→ 3K₂SO₄ Kuning keruh Putih kekuningan
+ 2FeCl₃
Fe₂(SO₄)3+3KBr→ 3K₂SO₄ Bening Kuning muda
+ 2FeBr₃ kekuningan
Fe₂(SO₄)3+3Kl→ 3K₂SO₄ Oranye jernih Kuning pekat
+ 2FeKl₃ Oranye
7. Persamaan Reaksi Hasil
Percobaan 7
- KCl + HCl - Tidak terjadi 2 fasa
- HCl + CCl₄ - Terjadi endapan 2 fasa
- KBr + HCl - Tidak terjadi 2 fasa
- KBr + KCl + CCl₄ - Terjadi endapan 2 fasa
8. 5 ml air + 1 tetes Br Kuning pekat + gumpalan
5 ml air + 1 butir I Tidak terjadi perubahan warna
9. CCl₄ + 1 tetes Br Berubah warna menjadi ungu
CCl₄ + 1 butir I Terjadi 2 fasa
10. 2 ml KCl + 2 ml Br + CCl₄ Terjadi endapan dan membentuk
cekungan
2 ml KI + 2 ml Br + CCl₄ Terjadi endapan dan membentuk
cekungan
7
4.2. Pembahasan
Unsur-unsur halogen terletak pada golongan VII A yang
terdiri atas fluor (F), klor (Cl), brom (Br), iodium (I), dan astatin
(At). Halogen terdapat sebagai senyawa (karena sangat reaktif)
dan tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas sehingga diberi
nama halogen (pembentuk garam). Fluor terdapat dalam mineral
fluorit (CaF₂), kriolit (Na₃AlF₆), dan fluorapatit (CaF₂.3Ca₃(PO₄)₂).
Klor terdapat dalam bentuk klorida (Cl). Brom di alam terdapat
dalam bentuk bromida, air laut mengandung bromida sebagai
MgBr₂. Iod terdapat dalam bentuk iodida yang terdapat dalam air
laut, juga ditemukan sebagai iodat yang bercampur dengan
senyawa chili (NaNO₃). Asatin tidak terdapat di alam karena
terbentuk radioaktif dalam waktu paro yang relatif pendek
(Ambassari, 2020).
Halogen (X) terdapat sebagai molekul diatomik (X2).
Molekul X2 mengalami disosiasi menjadi atom-atomnya. X2(g)
→ 2 X(g). Pada suhu kamar, fluorin dan klorin berupa gas, bromin
berupa zat cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat
padat yang mudah menyublim. Halogen mempunyai warna dan
aroma tertentu. Fluorin berwarna kuning muda, Klorin berwarna
hijau muda, Bromin berwarna merah tua, Iodin padat berwarna
hitam, sedangkan uap Iodin berwarna ungu. Semua halogen
berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun. Kata Klorin,
Iodin, dan Bromin berasal dari bahasa Yunani yang artinya
berturut-turut adalah hijau, violet (ungu), dan bau pesing (amis).
Larutan halogen juga berwarna. Larutan Klorin berwarna hijau
muda, larutan Bromin berwarna coklat merah, dan larutan Iodin
berwarna coklat. Dalam pelarut tak beroksigen, seperti
Tetraklorida (CCl₄) atau Kloroform, Iodin berwarna ungu
(Metrangolo & Resnati, 2014).
Semua unsur yang terdapat dalam golongan VII A atau bisa
disebut halogen memiliki sifat-sifat, di antaranya merupakan unsur
8
yang terdapat sebagai molekul diatomik (F₂, Cl₂, Br₂, I₂). Semakin
ke bawah letaknya dalam SPU titik leleh dan titik didihnya makin
tinggi pada suhu biasa. Halogen bersifat oksidator, sifat oksidator
ke bawah semakin berkurang sehingga unsur halogen hanya
mampu mengoksidasi unsur di bawahnya. Halogen juga mampu
bereaksi dengan logam yang kemudian membentuk suatu garam
dan juga dapat bereaksi dengan basa kuat. Bilangan oksidasi
halogen dalam senyawa bermacam-macam (Ambasari, 2020).
Halogen dan senyawanya memiliki berbagai kegunaan
meliputi :
a) Fluor digunakan untuk membuat CF₂Cl₂, telfon.
NaF digunakan untuk mengawetkan kayu.
HF digunakan untuk mengukir kaca.
b) Klor digunakan untuk membuat PVC, DDT.
Kaporit (Ca(OCl)₂) untuk desinfektan/membunuh
kuman.
KCl untuk pupuk, NH₄Cl untuk pengisi baterai, ZnCl₂
untuk bahan patri solder.
c) NaBr sebagai obat penenang saraf.
Metil bromida sebagai zat pemadam kebakaran.
AgBr digunakan dalam fotografi.
d) I₂ dalam alkohol (tingtur) sebagai obat luka.
I₂ untuk uji adanya amilum.
NaI digunakan untuk mencegah penyakit gondok.
(Ambassari, 2020)
1. Percobaan Pertama
Percobaan ini bertujuan untuk mengamati reaksi dan
perubahan masing-masing larutan setelah ditambah AgNO₃ dan
H₂SO₄ ke dalam tabung reaksi. Percobaan ini dilakukan dengan
memasukkan larutan KCl, KBr, dan KI ke tiga tabung reaksi
yang berbeda kemudian ditambah AgNO₃ dan H₂SO₄ yang
diamati setiap sekali penambahan oleh larutan tersebut.
9
Hasil yang didapatkan pada percobaan ini adalah :
a) KCl + AgNO₃ menghasilkan perubahan warna menjadi
keruh.
b) KBr + AgNO₃ menghasilkan perubahan warna menjadi
keruh kekuningan.
c) KI + AgNO₃ menghasilkan perubahan warna menjadi putih
susu.
d) KCl + H2₂O₄ menghasilkan gumpalan besar yang
mengapung, serta larutan menjadi panas.
e) KBr + H2₂O₄ menghasilkan gumpalan berwarna keruh,
serta larutan menjadi panas.
f) KI + H2₂O₄ menghasilkan gumpalan serbuk yang tidak
berwarna, serta larutan menjadi panas.
Gambar 4.2.1
Hasil percobaan 1
2. Percobaan Ke Dua
Percobaan dua dilakukan dengan tujuan melihat perubahan
dan reaksi yang terjadi antara pencampuran KCl dan KI dengan
larutan Hg₂(NO₃)₂ kemudian ditambah dengan KCl. Percobaan
10
dilakukan dengan memasukkan KCl dan KI ke masing-masing
tabung reaksi kemudian ditambah dengan Hg₂(NO₃)₂ diamati,
dan yang terakhir ditambah lagi dengan KCl. Hasil yang
didapatkan pada percobaan kali ini adalah :
a) KCl + Hg₂(NO₃)₂ menghasilkan perubahan warna menjadi
oranye.
b) KCl + Hg₂(NO₃)₂ + KCl tidak menghasilkan perubahan
apapun
c) KI + Hg₂(NO₃)₂ tidak menghasilkan perubahan apapun.
d) KI + Hg₂(NO₃)₂ + KI tidak menghasilkan perubahan warna
apapun.
Gambar 4.2.2
Hasil percobaan 2
3. Percobaan Ke Tiga
Percobaan ke tiga ini menguji perubahan dari KBr dan KI
yang dicampurkan dengan HgCl₁ kemudian dicampurkan
dengan masing-masingnya ditukar (KBr dengan KI, KI dengan
KBr). Hasil yang didapatkan adalah :
a) KBr + HgCl₁ tidak menghasilkan perubahan apapun.
b) KI + HgCl₁ menghasilkan perubahan warna menjadi merah
bata.
c) KBr + HgCl₁ + KI menghasilkan warna oranye.
d) KI + HgCl₁ + KBr tidak menghasilkan perubahan apapun.
11
Gambar 4.2.3
Hasil Percobaan 3
4. Percobaan Ke Empat
Percobaan ke empat bertujuan untuk melihat perubahan
dari larutan KCl, KBr, dan KI yang akan dicampur dengan
CuSO₄ kemudian larutan Na₂S₂O₃. Caranya adalah dengan
memasukkan ketiga larutan tersebut dalam tiga tabung reaksi
yang berbeda diikuti dengan CuSO₄ kemudian larutan Na₂S₂O₃.
Hasil yang didapat dalam percobaan ini adalah :
a) KCl + CuSO₄ berubah warna menjadi biru pekat.
b) KCl + CuSO₄ + Na₂S₂O₃ berwarna biru tidak pekat.
c) KBr + CuSO₄ berwarna biru pekat.
d) KBr + CuSO₄ + Na₂S₂O₃ berwarna biru tidak pekat.
e) KI + CuSO₄ berwarna coklat susu.
f) KI + CuSO₄ + Na₂S₂O₃ berwarna abu-abu.
12
5. Percobaan Ke Lima
Percobaan dilakukan dengan 3 tabung berisikan KCl, KBr,
KI. Masing-masing diberikan KMnO₄ dan kemudian diberikan
H₂SO₄ dan CCl₄. Hasil yang didapatkan sebagai berikut.
a) KCl + KMnO₄ + H₂SO₄ + CCl₄ larutan menjadi warna ungu
pekat kebiruan dan larutan berwarna ungu jernih denan
endapan di dasar.
b) KBr + KMnO₄ + H₂SO₄ + CCl₄ larutan berwarna ungu
pekat dan larutan berwarna cokelat.
c) KI + KMnO₄ + H₂SO₄ + CCl₄ larutan berwarna ungu
kehitaman.
Gambar 4.2.5
Hasil Percobaan 5
6. Percobaan Ke Enam
Percobaan dilakukan menggunakan tiga tabung reaksi yang
berisi dengan KCl, KBr, KI, kemudian masing-masing tabung
reaksi ditambahkan 2 ml larutan Fe₂SO₄ 1 M, setelah larutan
tersebut tercampur, ditambahkan lagi dengan 1 ml larutan
NaOH. Berikut adalah hasil dari percobaannya.
a) KCl + Fe₂SO₄ + NaOH larutan menjadi warna putih
kekuningan
b) KBr + Fe₂SO₄ + NaOH larutan berwarna kuning muda
c) KI + Fe₂SO₄ + NaOH larutan berwarna kuning pekat atau
oranye.
13
Gambar 4.2.6
Hasil Percobaan 6
7. Percobaan Ke Tujuh
Percobaan ini bertujuan untuk melihat reaksi perubahan
dari larutan KCl, KBr yang masing-masingnya dicampurkan
dengan HCl kemudian ditambah lagi dengan larutan CCl₄ pada
tabung reaksinya sendiri. Hasil yang didapatkan adalah :
a) KCl + HCl tidak menghasilkan perubahan apapun
b) KBr + HCl tidak menghasilkan perubahan apapun
c) KCl + HCl + CCl4 menghasilkan endapan 2 fasa
d) KBr + HCl + CCl4 menghasilkan endapan 2 fasa
Gambar 4.2.7
Hasil Percobaan 7
8. Percobaan Ke Delapan
Percobaan ini menggunakan dua tabung reaksi yang
masing-masingnya dimasukkan 5 ml air ke dalamnya.
Kemudian ditambahkan 1 tetes Br dan 1 butir I ke masing-
masing tabung reaksi.
14
a) 5 ml air + 1 tetes Br larutan menjadi warna kuing pekat dan
terdapat gumpalan
b) 5 ml air + 1 butir I larutan tidak mengalami perubahan
Gambar 4.2.8
Hasil Percobaan 8
9. Percobaan Ke Sembilan
Percobaan ini bertujuan untuk mengamati reaksi dan
perubahan yang terjadi antara 1 tetes Br dan 1 butir I dengan 1
ml CCl4. Percobaan ini membutuhkan dua tabung reaksi yang di
dalamnya sudah ditambahkan CCl4 yang kemudian diikuti
dengan penambahan Br dan I.
a) CCl4 + 1 tetes Br menghasilkan perubahan warna menjadi
ungu
b) CCl4 + 1 butir I menghasilkan 2 endapan fasa. Fasa pertama
pengendapan di bagian bawah dan fasa kedua di atas tidak
berwarna
15
Gambar 4.2.9
Hasil Percobaan 9
Gambar 4.2.10
Hasil Percobaan 10
16
V. KESIMPULAN
5.1.Kesimpulan
Halogen adalah unsur kimia golongan 17 atau VIIA di tabel
periodik. Golongan ini juga dikenal sebagai golongan fluorin.
Golongan ini terdiri dari unsur fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br),
iodin (I), unsur radioaktif astatin (At), dan unsur sintetis yang
radioaktif tenesin (Ts).
Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan
garam jika bereaksi dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah
ilmiah bahasa Prancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa
Yunani. Halogen juga merupakan golongan dengan
keelektronegatifan tertinggi, jadi ia juga merupakan golongan
paling non logam.
5.2.Saran
Berhati-hati saat praktikum halogen, gunakan pelindung
tangan atau lateks dan masker yang paling utama karena di
praktikum ini banyak campur menyampur larutan kimia.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
3.4. Skema kerja
3.4.1 Percobaan Pertama
1 mL KCl, 1 mL KBr, 1 mL KI
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi berbeda
Ditambahkan larutan AgNO3 ke dalam
tiga tabung reaksisecara kualitatif
Diamati
Ditambahkan H2SO4 pekat ke dalam
tiga tabung reaksisecara kualitatif
Diamati
Hasil
19
3.4.4 Percobaan Keempat
1 mL KCl, 1 mL KBr, dan 1 mL KI
dimasukkan ke dalam masing-masing tabung
reaksi
ditambahkan CuSO4
ditambahkan larutan natrium tiosulfat
ke dalam tigatabung reaksi
diamati yang terjadi
Hasil
20
Diamati yang terjadi
Hasil
Hasil
Hasil
21