Tugas 4 - Akuntansi Manajemen
Tugas 4 - Akuntansi Manajemen
Disusun Oleh :
203020302052
2021
Soal & Jawaban
Pilihan Ganda beserta penjelasan Jawaban
1) Divisosionalisasi adalah ....
a. Proses pembentukan berbagai pusat pertanggungjawaban dalam organisasi.
b. Proses pendelegasian wewenang dari manajer atas ke manajer bawah.
c. Proses pembentukan divisi-divisi yang diberi peran sebagai pusat laba.
d. Proses pembentukan pusat-pusat biaya dalam organisasi.
Jawab :
Divisionalisasi merupakan pembentukan divisi-divisi yang diberi peran sebagai pusat laba
atau proses pemberian wewenang dalam bidang pruduksi dan pemasaran produk tertentu
kepada suatu pusat pertanggungjawaban atau pembentukan pusat- pusat laba.
Jawab :
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan
kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur
organisasi atau pendelegasian kebebasan untuk mengambil keputusan.
Jawab :
Jika divisinolisasi tidak mengikuti dengan desentralisasi, maka akan terjadi : Akan
menimbulkan pseudo profit centers (pusat laba tidak dalam arti sebenarnya karena manajer
divisi tidak memiliki wewenang untuk mengendalikan pendapatan dan konsumsi sumber daya
divisi. Serta akan mengakibatkan divisi-divisi seolah-olah sebagai perusahaan yang bebas
(independent companies) yang diukur berdasarkan laba yang diperoleh divisi.
Jawab :
Kebaikan Desentralisasi antara lain :
Para manajer tingkat yang lebih rendah mempunyai pengetahuan yang terbaik tentang
kondisi setempat. Oleh karena itu mereka memiliki kemampuan untuk membuat
keputusan yang lebih baik dibanding dengan manajer tingkat atas.
Desentralisasi memberikan kesempatan bagi para manajer tingkat lebih rendah dalam
mempersiapkan diri mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi setelah
berlatih mengelola untuk jabatan yang lebih rendah unit organisasi tingkat bawah.
Desentralisasi memberikan kebebasan bagi para manajer dalam mengambil
keputusan, sehingga mereka dapat merasakan statusnya lebih tinggi bila
dibandingkan jika tidak memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan. Dengan
demikian desentralisasi dapat memberikan motivasi bagi para manajer untuk
berprestasi.
Jawab :
Karena Kelemahan desentralisasi yaitu :
Para manajer mungkin membuat keputusan-keputusan yang hanyamenguntungkan
divisi yang dipimpinnya saja, dengan akibat merugikanperusahaan secara
keseluruhan.
Para manajer mempunyai kecenderungan untuk memiliki sendiri unit
organisasipenghasil jasa yang sebenarnya akan lebih jika rasa tersebut disediakan
secaraterpusat.
Kadang-kadang biaya pengumpulan dan pengelolaan informasi mengalamikenaikan
dalam perusahaan yang organisasinya sudah didesentralisasikan. Paramanajer
memerlukan informasi untuk menilai akibat dari keputusan-keputusanyang telah
diambilnya dan informasi lain yang berhubungan dengan divisi yangdipimpinnya.
Jawab :
Dalam arti luas harga ternsfer meliputi harga produk atau jasa yang ditransfer antarpusat
pertanggungjawaban dalam perusahaan,yang meliputi semua semua bentuk alokasi biaya dari
departemen pembantu dan departemen produksi dan harga “jual” produk atau jasa yang
ditransfer antar pusat laba.
Jawab :
Dalam arti sempit harga transfer merupakan harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat
laba dalam perusahaan yang sama.
8) Jika antarpusat laba dalam suatu perusahaan membeli dan menjual barang, ada dua macam
keputusan yang harus dibuat oleh manajer pusat laba :
a. Sourcing decision dan transfer pricing decision.
b. Penentuan harpa transfer dan penentuan laba yang diperhitungkan dalam harga
transfer.
c. Penentuan pemilihan sumber dan penentuan dasar yang digunakan untuk
menentukan harga transfer.
d. Penentuan produk yang ditransfer dan penentuan dasar yang digunakan untuk
menentukan harga transfer.
Jawab :
Keputusan pemilihan sumber
Keputusan yang harus dibuat adalah penentuan dimana produk harus diproduksi,yaitu
produksi didalam perusahaan atau dibeli dari pemasok luar. Keputusan ini disebut
dengan souring decision.
Keputusan penentuan harga transfer
Jika produk produksi didalam perusahaan, keputusan yang berikutnya yang harus
dibuat adalah pada harga transfer berapa produk tersebut ditransfer dari divisipenjual
ke divisi pembeli. Keputusan ini dikenal dengan istilah lain : transfer pricing
decision.
9) Berikut ini adalah karakteristik harga transfer kecuali:
a. Harga transfer selalu didasarkan pada biaya.
b. Masalah harga transfer hanya timbul jika divisi yang terkait diukur kinerjanya nya
berdasarkan atas laba yang mereka peroleh dan harga transfer merupakan unsur yang
signifikan dalam membentuk biaya penuh produk yang dipenuhi divisi pembeli.
c. Harga transfer selalu mengandung unsur laba di dalamnya.
d. Harga transfer merupakan alat untuk mempertegas diversifikasi dan sekaligus
mengintegrasikan divisi yang dibentuk.
Jawab :
Karena harga transfer hanya memiliki 3 karakteristik, yaitu :
Masalah harga transfer timbul jika divisi yang terkait diukur kinerjanyaberdasarkan
atas laba yang diperoleh mereka dan harga transfer merupakanunsur yang signifikan
dalam membentuk biaya penuh produk yang diproduksi didivisi pembeli.
Harga transfer selalu mengandung unsure laba didalamnya, dan
Harga transfer merupakan alat untuk mempertegas diversifikasi dan sekaligus
mengintregasikan divisi yang dibentuk.
10) Dalam transfer pricing decision, manajer pusat laba mengambil keputusan tentang :
a. Di mana produk harus diperoleh : diproduksi di dalam perusahaan atau dibeli dari
pemasok luar perusahaan.
b. Apakah produk ditransfer ke pusat laba lain atau dijual ke pembeli luar.
c. Laba yang harus diperhitungkan dalam harga transfer.
d. Pada harga transfer berapa produk atau jasa ditransfer dari divisi penjual ke divisi
pembeli.
Jawab :
Karena manajer pusat laba bertanggung jawab bersama atas pengembangan, pembuatan, dan
pemasaran suatu produk, maka masing-masing harus membagi pendapatan yang dihasilkan
ketika produk tersebut terjual. Dan keputusannya adalah yaitu menentukan pada harga tranfer
berapa produk atau jasa ditransfer dari divisi penjual kedivisi pembeli.
11) Dalam sourcing decision, manajer pusat laba mengambil keputusan tentang :
a. Di mana produk harus diproduksi: diproduksi di dalam perusahaan atau dibeli dari
pemasok luar perusahaan.
b. Dasar yang dipakai sebagai landasan penentuan harga transfer.
c. Laba yang harus diperhitungkan dalam harga transfer.
d. Pada harga transfer berapa produk atau jasa ditransfer dari divisi penjual ke divisi
pembeli.
Jawab :
Karena manajer pusat laba bertanggung jawab bersama atas pengembangan, pembuatan, dan
pemasaran suatu produk, maka masing-masing harus membagi pendapatan yang dihasilkan
ketika produk tersebut terjual. Dan ada dua keputusan yang terlibat dalam merancang suatu
sistem harga transfer, dan salah satu keputusannya adalah dimana produk harus diperoleh :
diproduksi didalam perusahaan atau dibeli dari pemasok luar perusahaan.
12) Jika biaya penuh diputuskan sebagai dasar penentuan harga transfer, berikut ini adalah costing
methods yang dapat dipilih, kecuali :
a. Full costing.
b. Variabel costing.
c. Standard costing.
d. Activity-based costing.
Jawab :
Karena Activity based costing, full costing, dan variabel costing dapat digunakan untuk
merekayasa biaya penuh dan merupakan dasar terbaik dalam cost based transfer pricing
dibandingkan dengan costing methods yang lain : Standar Costing.
Jawab :
Fixed monthly charge tidak termasuk ke dalam metode penentuan harga transfer.
Ada berbagai metode penentu harga transfer. Menurut dasar yang diguakan dalam penentuan
harga transfer, berbagai metode tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut :
Penentu harga transfer atas dasar biaya (cost-based transfer pricing)
Penentuan harga transfer atas dasar harga pasar (market-based transfer pricing)
Data berikut ini disediakan untuk mengerjakan soal Nomor 14 sampai dengan Nomor 16
PT X memiliki dua divisi yang dibentuk sebagai pusat laba : Divisi A dan Divisi B. Divisi A
menghasilkan suku cadang Q yang dijual di pasar luar sebanyak 5% dan sisanya ditransfer ke Divisi
B. Manajer Divisi A dan Divisi B sedang mempertimbangkan penentuan harga transfer suku cadang
Q untuk tahun anggaran 20X1. Perusahaan menggunakan pendekatan full costing dalam penentuan
biaya penuh. Menurut anggaran, Divisi A direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal
sebanyak 1.000.000 unit dengan taksiran biaya penuh standar untuk tahun anggaran yang akan datang
sebagai berikut :
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp 2.000.000.000 dan laba
yang diharapkan yang dinyatakan dalam tarif kembalian investasi (rate of return on investment)
adalah sebesar 15%.
14) Laba yang diperhitungkan ke dalam harga transfer suku cadang Q dalam tahun anggaran
20X1 adalah :
a. Rp 270.000.000
b. Rp 300.000.000
c. Rp 120.000.000
d. Rp 100.000.000
Jawab :
Laba yang diharapkan
= 15% × Rp 2.000.000.000
= Rp 300.000.000
15) Markup atas biaya produksi yang diperhitungkan ke dalam harga transfer suku cadang Q
dalam tahunanggaran 20X1 adalah :
a. 125%
b. 25%
c. 90%
d. 50%
Jawab :
Perhitungan Markup:
Biaya administrasi dan umum Rp 90.000.000
Biaya pemasaran Rp 22.500.000
Laba yang diharapkan (15% × Rp 200.000.000) Rp 300.000.000 +
Jumlah Rp 412.500.000
Taksiran biaya produksi Rp 330.000.000 :
Persentase Markup 125%
16) Harga transfer suku cadang Q per unit dalam tahun anggaran 20x1 adalah :
a. Rp 330,00.
b. Rp 412,00.
c. Rp 742,50.
d. Rp 1.000,00.
Jawab :
Perhitungan harga transfer:
Biaya produksi : Rp. 330.000.000
Markup 125% x Rp. 330.000.000 : Rp. 412.500.000 +
Jumlah harga jual produk : Rp. 742.500.000 ÷
Volume produk di transfer : 1.000.000 unit
Harga transfer per unit : Rp. 742,50/unit
Data berikut ini disediakan untuk mengerjakan soal nomor 17 sampai dengan nomor
19
PT.x memiliki dua divisi yang di bentuk sebagai pusat laba: divisi a dan divisi b. divisi a
menghasilkan suku cadang Q yang di jual di pasar luar sebanyak 5% dan sisanya di
transfer ke divisi b.manajer divisi a dan divisi b sedang mempertimbangkan penentuan
harga transfer suku cadang Q untuk tahun anggaran 20x1. Perusahaan menggunakan
pendekatan variabel costing dalam penentuan biaya penuh. Menurut anggaran, Divisi A
direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 1.000.000 unit dengan
taksiran biaya penuh standar untuk tahun anggaran yang akan datang sebagai berikut:
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp 2.000.000.000,-
dan laba yang diharapkan yang dinyatakan dalam tarif kembalian investasi (rate of return on
investment) adalah sebesar 15%.
17) Laba yang diperhitungkan ke dalam harga transfer suku cadang Q dalam tahun anggaran 20x1
adalah :
a. Rp 270.000.000
b. Rp 300.000.000
c. Rp 120.000.000
d. Rp 100.000.000
Jawab :
Laba yang di harapkan
= 15% × Rp 2.000.000.000
= Rp 300.000.000
18) Markup atas biaya variable yang dipertimbangkan ke dalam harga transfer suku cadang Q
dalam tahun anggaran 20X1 adalah :
a. 125%.
b. 25%.
c. 90%.
d. 145%.
Jawab :
Perhitungan Markup
Biaya variable :
BBB : Rp 60.000.000
BTK : Rp 120.000.000
BOP Variabel : Rp 50.000.000
Biaya adm & umum : Rp 70.000.000
Biaya pemasaran variable : Rp 40.000.000 +
Total biaya variable : Rp 340.000.000
BOP tetap : Rp 90.000.000
Biaya adm & umum tetap : Rp 80.000.000
Biaya pemasaran tetap : Rp 23.000.000+
Total biaya tetap : Rp 193.000.000 +
19) Harga transfer suku cadang Q per unit dalam tahun anggaran 20X1 adalah :
a. Rp 833,00.
b. Rp 412,00.
c. Rp 742,50.
d. Rp 1.000,00.
Jawab :
Perhitungan harga transfer
Biaya produksi : Rp 340.000.000
Markup 145% × Rp 340.000.000 : Rp 493.000.000 +
Jumlah harga jual : Rp 833.000.000
Volume Produk : 1.000.000 ÷
Harga transfer per unit : Rp 833,00.