KLP 2 Teknik Komunikasi
KLP 2 Teknik Komunikasi
DOSEN PEMBIMBING
ADUWINA PAKEH, M.SC
OLEH KELOMPOK 2
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
serta Karunia-Nya kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi dan Advokasi Kebijakan yang berjudul
“Teknik-teknik Komunikasi” sekaligus sebagai bahan pembelajaran.
Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengetahuan lebih dan
bermanfaat bagi para pembaca. Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini msih banyak
kesalahaan dan kekurangan sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan dari para pembaca.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan makalah ini sehingga, makalah ini dapat terselesaikan. Semoga Allah Swt
senantiasa meridhai kita semua. Amin
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai makhluk sosial, setiap manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan saling
berinteraksi dengan sesama manusia melalui komunikasi, dengan mempelajari komunikasi
berarti meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi lewat menulis maupun berbicara.
Menurut KBBI, komunikasi merupakan hubungan timbal balik antara komunikator dengan
komunikan tujuannya agar pesan yang dimaksud dapat dipahami oleh kedua pihak.
Adapun menurut Webster New Collogiate Dictionary, komunikasi merupakan proses
pertukaran informasi diantara individu yang satu dengan yang lainnya melalui tanda-tanda
tingkah laku (Mulachela, 2023). Terjadinya komunikasi sudah menjadi hal fundamental dalam
kehidupan manusia karena sepanjang hidup manusia perlu berkomunikasi.
Selain itu, pemanfaatan berkomunikasi juga memiliki fungsi sebagaimana yang dikutip
dalam e-book Pengantar Ilmu Komunikasi oleh Tia Melia M, ddk menurut Lutfi Basit
diantaranya menginformasikan (To Inform), mendidik (To Educate), menghibur (To
Entertain), mempengaruhi (To Influence). Sebagaimana fungsi dari komunikasi adanya tujuan
daripada komunikasi tersebut yang dikutip dari e-book Filsafat Komunikasi Karya Faustyna,
dkk diantaranya adalah memberi informasi, mengubah perilaku/ sikap, mengubah pendapat
dan mengubah sosial/masyarakat (Qothrunnada, 2023).
Adapun selain fungsi dari komunikasi terdapat teknik-teknik komunikasi diantaranya
adalah teknik komunikasi persuasi, teknik komunikasi kampanye, teknik komunikasi
publisitas dan teknik komunikasi lobby. Hal inilah yang akan dikaji dalam penulisan makalah
ini.
4
1.3 Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Claim yaitu pernyataan tujuan persuasi baik yang tersurat maupun tersirat. Misalnya dalam
iklan rokok, secara lugas iklan itu mengajak terang-terangan untuk membeli rokok kepada
masyarakat (eksplisit) tetapi karena iklan rokok tidak boleh terlalu vulgar dalam mengajak
masyarakat membeli rokok maka iklan rokok pun dibuat secara tertutup tetapi tidak
meninggalkan substansinya mengajak masyarakat dalam membeli rokok (implisit).
Warrant, yaitu ajakan yang dibungkus dengan kata-kata yang cenderung tidak memaksa.
Misalnya ada sebuah ajakan yang berbunyi, “ Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan
kita.” Kalimat itu secara tidak langsung mengajak dengan cara yang halus tetapi bersifat
perintah.
5
Data, yaitu dalam melakukan ajakan terhadap massa, komunikator biasanya menggunakan
data-data sebagai pijakan dalam melakukan ajakan. Misalnya, iklan membeli minuman X
disertai data yang berbunyi “menurut penelitian yang dilakukan oleh lembaga x
menyatakan bahwa 9 dari 10 berapa persen manusia di dunia mengonsumsi minuman x
tersebut”. Hal itu akan menambah yakin para komunikan atau masyarakat yang melihat
iklan tersebut untuk dapat membeli produk itu terutama di kalangan menengah ke atas dan
kalangan intelektual atau akademis. Kalangan ini biasanya akan percaya dengan sesuatu
yang bersifat by data untuk melakukan sesuatu termasuk membeli produk sesuatu agar
lebih yakin dengan produk yang dibelinya.
1. Faktor yang berasal dari komunikan
Persuasi pada dasarnya dimulai dari adanya kebutuhan, keinginan, dorongan jiwa, dan
motivasi. Keempat hal tersebut merupakan drive (penggerak) bagi manusia untuk melakukan
proses persuasi. Berbagai faktor yang berasal dari komunikan serta mempengaruhi komunikasi
persuasif tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
Kebutuhan. Proses persuasi yang harus didahului dengan kebutuhan individu itu
sendiri. Kebutuhan individu itu sangat beragam, namun yang pokok menurut
Maslow, kebutuhan dasar manusia ada pada sandang, pangan, dan papan. Needs ini
menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari individu ketika akan melakukan
persuasi.
Keinginan. Setelah kebutuhan dipenuhi, muncul adanya wants atau keinginan dari
individu untuk segera dipenuhi kebutuhan itu. Pada konteks psikologis, keinginan
itu tidak selalu baik, ada juga keinginan yang buruk. Freud menjelaskan bahwa
keinginan itu justru sangat dipenuhi oleh nafsu-nafsu yang destruktif. Hal ini yang
membuat manusia harus mempertimbangkan betul secara baik tentang keinginan
ini. Keinginan yang baik tentu harus sesuai dengan kebutuhan yang baik juga.
Dorongan jiwa. Dorongan ini satu tingkat lebih tinggi dari keinginan. Jika
keinginan lebih kepada motif individu akan melakukan sesuatu, maka dorongan
jiwa lebih kepada individu untuk mengendalikan jiwanya dalam melakukan
sesuatu. Dorongan jiwa lebih menekankan adanya dinamika kepribadian untuk
mencapai segala kebutuhan dasar yang ada.
6
Motivasi. Motivasi merupakan sesuatu yang tampak dari individu untuk
melakukan segala aktivitasnya termasuk proses persuasi. Individu yang melakukan
proses persuasi dapat dilihat dari motivasi internal dan motivasi eksternal. Beragam
motivasi yang ada pada diri individu, maka jenis persuasi yang dilakukan juga
beragam. Motivasi di sini sudah masuk dalam ranah kehendak bagi manusia untuk
melakukan sesuatu.
7
Authority. Proses ini kaitannya dengan kepatuhan terhadap figur yang memiliki
pengaruh. Otoritas yang dilakukan dengan persuasi ini banyak dilakukan oleh para
psikolog sosial bernama Stanley Milgram, tentang eksperimen sosial tema kepatuhan.
Liking. Proses persuasi ini menggunakan sosok individu yang memiliki penampilan
menarik walaupun individu tersebut bukan sosok yang memiliki posisi tinggi. Individu
itu cukup memiliki penampilan yang menarik saja, maka proses persuasi akan dengan
sendirinya berjalan.
3. Faktor Pesan dalam Komunikasi Persuasif
Pesan (message) merupakan sesuatu yang penting dalam konteks komunikasi persuasif.
Pesan yang disampaikan oleh komunikator berupa pesan verbal maupun non-verbal tentu
harus dipahami dengan jelas oleh komunikan dengan baik. Terdapat faktor-faktor yang
membuat pesan sangat efektif untuk membuat komunikasi persuasif berjalan dengan lancar
yang di antaranya adalah sebagai berikut.
Bahasa dan makna dalam komunikasi persuasif, yakni proses penyampaian yang
disertai dengan makna yang mendalam. Komunikator tentu memiliki makna-makna
yang tersirat dari apa yang disampaikan melalui bahasa verbal dan non-verbal.
Isi pesan persuasif, menekankan adanya pembentukan tanggapan, memperkuat
tanggapan, dan mengubah tanggapan. Proses seperti komunikator memperkuat nilai-
nilai serta gagasan yang telah tertanam di masyarakat sehingga masyarakat lebih
percaya.
Efek komunikasi tatap muka sebagai saluran dalam komunikasi persuasi. Proses ini
menggunakan media sebagai saluran yang utama dalam melakukan proses komunikasi
tatap muka. Saluran yang digunakan untuk tatap muka memiliki beberapa dimensi
seperti kredibilitas saluran, umpan balik saluran (feedback), keterlibatan saluran,
tersedianya saluran, daya tahan 101 saluran, kekuatan multiguna saluran, dan
komplementar saluran.
8
melihatnya. Kampanye dapat dilakukan dalam berbagai konteks, termasuk politik, sosial,
lingkungan, medis, atau bisnis. Adapun metode kampanye diantaranya:
1. Partisipasi
Partisipasi merupakan suatu teknik kampanye yang mendorong masyarakat agar lebih
memperhatikan suatu kegiatan. Teknik ini merupakan hal mendasar dalam kampanye,
terutama bila kampanye dilakukan secara tatap muka atau tatap muka dan melibatkan
khalayak dalam jumlah besar.
2. Asosiasi
Teknik asosiasi merupakan teknik kampanye dimana seorang kandidat menghubungkan
peristiwa-peristiwa populer dalam kampanyenya untuk mendapatkan perhatian
masyarakat. Biasanya peristiwa yang terjadi merupakan peristiwa besar yang menimbulkan
kerugian bagi banyak orang. Kandidat berbagi pendapat dan solusi untuk memecahkan
masalah. Integrator.
3. Integratif
Dalam teknik integrasi, kandidat akan melibatkan audiens. Kandidat menyampaikan visi
dan misi bersama kepada publik dengan menggunakan kata-kata seperti kami, kami, dan
sejenisnya. Hal ini membuat penonton merasa benar-benar terwakili
4. Teknik ganjaran
9
Teknik ganjaran adalah teknik kampanye dengan memberikan hadiah kepada audiens.
Tujuan dari hadiah tersebut adalah untuk untuk mengajak masyarakat untuk memilih
kandidat
5. Memberikan Empati
Teknik berikutnya adalah dengan menciptakan empati pada penonton. Triknya adalah
dengan menempatkan diri Anda pada posisi audiens untuk merasakan apa yang mereka
rasakan. Misalnya penonton sulit mengolah sesuatu, dan sebagainya. Kelebihan teknik ini
adalah memberikan citra yang baik terhadap kandidat.
6. Penataan patung es
Penataan patung es merupakan teknik kampanye yang bertujuan untuk mengartikulasikan
dan menyusun kata-kata yang tepat dengan sebaik-baiknya. Susunan kata memudahkan
audiens dalam mendengarkan pidato atau pidato kandidat. Dengan teknik ini, program,
visi, misi setiap kandidat diumumkan secara efektif.
7. Koersi
Teknik kampanye yang terakhir adalah pemaksaan. Ada unsur keterpaksaan dalam teknik
ini. Jadi lebih baik menghindarinya. Pasalnya penonton terpaksa merasa tidak nyaman.
Mereka memilih karena mereka berada di bawah tekanan (Pangemanan, 2023).
10
di media massa. Tujuan publisitas adalah menginformasikan produk dan merek perusahaan kepada
khalayak luas, serta menciptakan kesadaran merek (brand awareness) lewat media massa tanpa
perlu mengeluarkan biaya.
Dalam buku Komunikasi Serba Ada Serba Makna (2011) karya Alo Liliweri, publisita s
bertujuan untuk mengingatkan kelompok-kelompok di dalam audiens mengenai konten aktivitas,
seperti kegiatan, produk, dan merek yang dibuat perusahaan.Agar bisa mewujudkan tujuan ini,
perusahaan bisa mengaplikasikan sejumlah metode publisitas, seperti membagikan press release,
membagi selebaran kepada masyarakat umum, atau membuatnya dalam bentuk cerita unik di koran
dan radio (Kompas.com, 2023).
11
Bersifat tidak resmi/ Informal dapat dilakukan diluar forum atau perundingan yang secara
resmi disepakati .
Bentuk dapat beragam dapat berupa obrolan yang dimulai dengan tegursapa, atau dengan
surat
Waktu dan tempat dapat kapan dan dimana saja sebatas dalam kondisi wajar atau suasana
memungkinkan. Waktu yang dipilih atau dipergunakan dapat mendukung dan
menciptakan suasan yang menyenangkan, sehingga orang dapat bersikap rilek dan
Pelaku /aktor atau pihak yang melakukan lobbying dapat beragam dan siapa saja yakni
pihak yang bekepentingan dapat pihak eksekutif atau pemerintahan, pihak legislatif,
kalangan bisnis, aktifis LSM, tokoh masyarakat atau ormas, atau pihak lain yang terkait
pada obyek lobby.
Bila dibutuhkan dapat melibatkan pihak ketiga untuk perantara
Arah pendekatan dapat bersifat satu arah pihak yang melobi harus aktif mendekati pihak
yang dilobi. Pelobi diharapkan tidak bersikap pasif atau menunggu pihak lain sehingga
terkesan kurang perhatian.
Mempengaruhi kebijakan
Menarik dukungan
Memenangkan prasyarat kontrak/ dalam kegiatan /bisnis
Memudahkan urusan
Memperoleh akses untuk kegiatan berikutnya
Menyampaikan informasi untuk memperjelas kegiatan (Marta, 2023)
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan saling berinteraksi dengan
sesama manusia melalui komunikasi, dengan mempelajari komunikasi berarti meningkatkan
kemampuan dalam berkomunikasi lewat menulis maupun berbicara. Menurut Webster New
Collogiate Dictionary, komunikasi merupakan proses pertukaran informasi diantara individu yang
satu dengan yang lainnya melalui tanda-tanda tingkah laku. Dalam komunikasi tersebut juga
memiliki tujuan, fungsi dan teknik komunikasi diantaranya teknik persuasi, teknik kampanye,
teknik publisitas dan teknik lobby yang masing-masing memiliki penempatan yang berbeda-beda.
3.2 Saran
Melalui penulisan ini dapat menjadi pembelajaran dalam hal mengetahui teknik-teknik
dalam komunikasi. Pergunakanlah komunikasi yang ada sesuai dengan kebutuhan dan kondisi,
menempatkan sesuai dengan komunikasi berdasarkan pengertian yang sudah dibahas dalam
penulisan tersebut
13
DAFTAR PUSTAKA
Kompas.com. (2023, September 11). Publisitas, bentuk komunikasi pemasaran di media massa.
Retrieved from amp.kompas.com:
https://amp.kompas.com/skola/read/2022/01/12/140000669/publisitas-bentuk-
komunikasi-pemasaran-di-media-massa
Marta, A. (2023, September 11). Teknik Lobby, pengertian, karakteristik dan target. Retrieved
from strategikomunikasi.blogspot.com:
https://strategikomunikasi.blogspot.com/2012/05/teknik-lobby-pengertian-
karakteristik.html
Mulachela, H. (2023, September 11). Komunikasi adalah: Definisi, unsur dan tujuannya.
Retrieved from Katada.co.id:
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61de8d9d4a987/komunikasi-adalah-definisi-unsur-
dan-tujuannya
Pangemanan, J. I. (2023, September 11). Kampanye adalah: Metode, tujuan dan cara melakukan.
Retrieved from m.mediaindonesia.com: https://m.mediaindonesia.com/politik-dan-
hukum/578447/kampanye-adalah-metode-tujuan-dan-cara-melakukan
Qothrunnada, K. (2023, September 11). Pengertian Komunikasi, unsur, fungsi, tujuan dan
bentuknya. Retrieved from Detik.com: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
6671910/pengertian-komunikasi-unsur-fungsi-tujuan-dan-bentuknya
Zain, N. L. (2017). STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA. JURNAL NOMOSLECA, 4.
14