Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang Pengolahan Inti Sawit (Kernel) dengan
sebaik-baiknya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi dan melengkapi mata kuliah Teknik Pengolahan Kelapa
Sawit di Program Studi Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan. Makalah ini disusun berdasarkan dari
pengetahuan yang mahasiswa miliki selama perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu
diharapkan kiritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi perbaikan ke depan. Akhir kata
penulis berharap kiranya makalah yang telah kami perbuat ini dapat bermanfaat pada masa yang akan
datang.

Medan , Oktober 2012

Penulis

1
PROSES RANGKAIAN PENGOLAHAN INTI SAWIT

Pendahuluan
Campuran ampas (fiber) dan biji nut yang keluar dari screw press diproses kembali di stasiun
Kernel (inti sawit) untuk menghasilkan :
1. Cangkang (shell) dan fiber yang digunakan sebagai bahan bakar boiler
2. Kernel (inti sawit) sebagai hail produksi yang siap dipasarkan

Gambar 7.1 Proses Pengolahan Kernel

Gambar. Proses Pengolahan Kernel

Pada proses pengolahan di stasiun kernel, biji dan serabut (fiber) masih menyatu di cake
breaker conveyor, kemudian dengan uap panas pada conveyor serabut dan biji terpisah. Biji
yang berat tidak mampu dihisap di depericarper sehingga jatuh ke nut polishing drum
sedangkan serabutnya akan terhisap dan masuk ke fiber cyclone dan diteruskan ke boiler
sebagai bahan bakar boiler.

2
Biji yang jatuh di nut polishing drum akan diayak untuk dipisahkan dari batu-batu kecil
yangdapat merusak ripple mill. Setelah terpisah, biji selanjutnya masuk ke dalam nut hopper
dan kemudian masuk ke ripple mill untuk dipecah. Kemudian cangkang dan kernel akan dipisah
di- LTDS, kemudian kernel yang sudah bersih dan siap dikirim akan disimpan di Bulk Silo.

Cake breaker conveyor (CBC)

Fiber dan cangkang yang berisi inti sawit yang keluar dari press langsung masuk ke cake breaker
conveyor yang terdiri dari satu talang yang mempunyai dinding rangkap, di tengah talang
terdapat As screw yang mempunyai pisau-pisau pemecah (Screw Blade). Di dalam conveyor,
press cake diaduk-aduk sehingga ampas yang lebih ringan akan mudah dipisahkan dari biji.
Untuk lebih jelas cake breaker conveyor dapat di lihat pada gambar berikut.

Gambar. Cake Breaker Conveyor

Cara Kerja Cake Breaker Conveyor:

Ampas dan biji diaduk-aduk hingga gumpalan ampas/serabut dan biji akan terpisah, sambil
dipanaskan dengan steam pada suhu 90ºC - 95ºC. Steam yang dipakai sistem Steam Jacket.
Tujuan dari pemanasan tersebut adalah untuk mengurangi kadar air dalam biji dan serabut agar
pada pemisahan proses Depricarper lebih mudah. Pemeriksaan dan pembersihan dilakukan
setiap pagi sebelum olah.

3
Cake breaker conveyor berfungsi untuk :

1. Mengantarkan ampas dan biji dari press ke depericarper


2. Memecahkan gumpalan cake dari stasiun press

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari cake breaker conveyor (CBC) adalah :

1. kualitas dan kuantitas umpan


2. clearance pedal sebaiknya 6 mm
3. sudut pedal sebaiknya 15-20 0C
4. putaran cake breaker conveyor sebaiknya sekitar 75 rpm
5. diameter cake breaker conveyor
6. jumlah pedal

Depericarper

Depericarper adalah alat yang disertai kipas penghisap (blower) yang digunakan untuk
menghisap fiber sehingga terpisah dari nut dan membawa fiber untuk menjadi bahan bakar
boiler. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar.Depericarper
4
Dari cake breaker conveyor, ampas dan nut masuk ke depericarper, kemudian ampas (fiber)
terhisap ke fiber cylone, sedangkan biji yang lebih berat jatuh ke nut polishing drum. Dengan
demikian, depericarper berfungsi memisahkan fiber dengan nut dan membawa fiber menjadi
bahan bakar boiler. Efektifitas kerja dari depericarper adalah banyaknya fiber yang terikut pada
nut.

Proses pemisahan nut dengan fiber bila tidak bersih dapat disebabkan oleh faktor – factor
yaitu:

1. Tidak sempurnanya proses sebelumnya seperti sterilizer dan digester.


2. Ampas press yang tidak cukup kering (lembab)
3. Pengisian umpan yang melebihi kapasitas.
4. Kecepatan hisapan udara yang berkurang antara lain adanya kebocoran ducting.

Nut polishing drum

Nut polishing drum adalah suatu drum yang berputar yang mempunyai plat-plat pembawa yang
dipasang miring pada dinding bagian dalam. Di ujung nut polishing drum terdapat lubang-
lubang penyaring sebagai tempat keluarnya nut yang kemudian ditransfer melalui nut elevator
masuk ke bulk silo.

Biji yang telah dipisah dari ampasnya masuk ke dalam nut polishing drum dan putaran drum
tersebut biji-biji akan dipolis untuk melepaskan serat-serat yang masih tinggal pada biji oleh
plat-plat yang ada pada dinding dan porosnya. Kecepatan putaran drum adalah 26-28 rpm.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut.

5
Gambar. Nut Polishing Drum

Fungsi dari nut polishing drum adalah :

1. Membersihkan biji dari serabut-serabut yang masih melekat


2. Membawa nut dari depericarper ke nut silo
3. Memisahkan ke nut dari sampah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas nut polishing drum :

1. Kondisi plat pengarah atau pengangkat


2. Kecepatan putaran drum
3. Diameter dan panjang drum
4. Diameter lubang penyaringan
5. Jumlah lubang penyaring
6. Kualitas dan kuantitas feeding

Nut elevator

Nut elevator berfungsi untuk mengantarkan nut dari nut polishing drum ke nut silo. Nut
elevator dilengkapi dengan timbangan untuk mengangkut nut. Untuk lebih jelas dapat dilhat
pada gambar berikut.

6
Gambar. Nut Elevator

Nut Grading Drum

Berfungsi untuk memisahkan nut yang berukuran kecil dan besar agar diperoleh efisiensi
pemecahan nut pada ripple mill, nut yang kecil akan masuk kedalam nut hopper no 1 nut yang
medium akan masuk kedalam nut hopper no 2 dan nut yang besar akan masuk ke nut hopper
no 3. Besarnya lubang- lubang oval pada nut grading drum biasanya untuk ukuran besar
(>15mm) medium (13-15 mm) dan ukuran kecil (8-10 mm).

Gambar. Nut Grading Drum

7
Nut Silo

Nut silo berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara nut sebelum diolah pada ripple mill.
Kebersihan dari pada nut silo harus sangat diperhatikan kerana dapat mempengaruhi terhadap
output nut silo agar nut yang diolah sesuai dengan aturan FIFO (first in first out), nut silo yang
digunakan pada PKS rambutan berjumlah 2 buah. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar. Nut Silo

Ripple mill

Ripple mill berfungsi untuk memecahkan cangkang dan inti. PKS Rambutan menggunakan 2
buah ripple mill yang terbagi menjadi 2 line. Ripple mill memecahkan nut dengan cara menjepit
nut diantara ripple dan rotor bar. Untuk lebih jelas kita lihat pada gambar berikut.

Gambar. Ripple mill

8
Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi pemecahan adalah :

1. Kualitas dan kuantitas umpan


2. Kondisi ripple plate dan rotor bar
3. Jarak antara plate dan rotor
4. Kecepatan putaran ripple mill

Kualitas umpan dipengaruhi oleh :

1. Kekoplakan nut, kalau nut tidak koplak maka banyak yang lengket pada cangkang
2. Jenis buah, dura atau tenera
3. Ukuran nut
4. Kadar air yang terkandung dalam inti
5. Umpan yang terlalu banyak (berlebihan)
6. Umpan terlalu kering
7. Persentase nut pecah pada umpan besar.

Outlet dari ripple mill selanjutnya dibawa oleh cracked mixture conveyor ke LTDS (Light Tenera
Dust Separation).

LTDS (Light Tenera Dust Separation)

LTDS berfungsi untuk memisahkan cangkang dan inti serat dan membawa cangkang untuk
bahan bakar boiler. Sistem pemisahan yang dilakukan di sini adalah dengan menggunakan
tenaga blower hisap dust separator dengan adjustment dumper untuk menentukan kualitas
output yang dikehendaki, sehingga cangkang pecah yang mempunyai luas penampang lebih
besar akan terhisap ke atas dan dialirkan ke boiler, sedangkan inti yang terkutip dipompakan ke
kernel silo. Campuran dialirkan ke hydrocylone untuk melakukan proses pemisahannya. PKS
rambutan memiliki 2 LTDS yaitu LTDS I dan LTDS II yang tersusun secra seri.

9
Gambar. LTDS

Faktor-faktor yang mempengaruhi kenerja LTDS adalah :

1. Hisapan (damper, air lock dan blower)


2. Kualitas dan kuantitas umpan
3. Adjustment damper column

Hydro cylone

Hydro cylone adalah alat yang digunakan memisahkan inti dengan cangkang yang masih
terdapat cracked mixture. Jumlah ada 1 unit, kapsitas tiap unit 60 m3/jam. Alat ini terdiri dari :

 bak air penampung cracked mixture yang terdiri dari beberapa serat
 tabung pemisah yang dilengkapi dengan pompa pengutip dank onus dibawahnya
 pompa-pompa
 dewatering drum utuk inti dan cangkang

10
Gambar. Hydrocylone

Cracked mixture yang keluar dari kolom pemisah masuk ke dalam bak air sekat pertama dan
dihisap dengan pompa dan tekanan ke dalam tabung pemisah 1 dengan gaya sentrifugal.
Benda-benda yang ringan naik ke bagian atas melalui vortex finder dan masuk ke dalam
dewatering drum inti dimana air tabung melaui konus masuk ke dalam sekat II, dari sekat II
cangkang yang masih becampur dengan inti yang dipompa dihisap dan ditekan ke tabung
pemisah ke II. Inti yang naik ke atas melalui vortex vinder dan dikembalikan ke dalam bak air
pekat I, sedangkan cangkang melalui konus masuk dewatering drum cangkang untuk dibuang
airnya.dengan bantuan pompa dari sekat III cangkang yang masih mengadung sebagian kecil inti
hisap.

Dry Kernel (sistem kering)

Fungsi dari dry kernel adalah fungsi sistem kering. Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja
dari dry kernel adalah :

1. Kualitas dan kuantitas umpan


2. Strainer
3. Kondisi blower/fan

11
Kernel silo

Kernel silo berfungsi untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam inti produksi.
Pengeringan dilakukan dengan cara menghembus udara panas ke steam heater oleh blower ke
dalam nut silo dengan temperatur kernel silo terbagi 3 tingkatan yaitu 70 0C, 60 0C dan 50 0C.
Gambar kernel silo dapat dilhat pada gambar berikut.

Gambar. Kernel Silo

Pemasakan dilakukan di dalam kernel silo selama ± 3 jam. Kadar air inti yang terlalu rendah
dapat menyebabkan kadar inti berubah warna. Sebaliknya, jika inti kurang kering maka :

- inti akan menjamur


- Kadar ALB dan minyak inti tinggi
- Kadar minyak yang diperoleh lebih rendah

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari kernel silo, antara lain :

1. Temperatur
2. Waktu pemasakan
3. Kulitas dan kuantitas
4. Kondisi dan kebersihan heater

12
5. Suplai steam
6. Kondisi blower atau fan
7. Kebersihan kisi-kisi dalam kernel silo

Bulk Silo

Bulk Silo berfungsi sebagai tempat penyimpanan inti produksi sebelum dikirim keluar untuk
diproduksi dan agar uap air yang terkandung di dalam inti dapat keluar dan tidak menyebabkan
kondisi dalam storage tidak lembab yang menyebabkan timbulnya jamur pada inti. Inti dari
kernel silo diangkut ke bulk silo dengan menggunakan screw conveyor dan pneumatic
conveyor. Gambar dari bulk silo westel dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar. bulk silo

13
DAFTAR PUSTAKA

McCabe, Warren L, dkk.1993.Unit Operatin Of Chemical Engineering. McGraw Hill: New York

Mustafa Hadi, Muh.Ir. teknik berkebun kelapa sawit . Penerbit: Adicita Karya Nusa, Yogyakarta,
2004.

Nag, PK. Power plant engineering, second edition, Penerbit : Mc Graw Hill. 2002.

Syalkhin, P. Diterjemahkan oleh Ir. Zulkifli Harahap, Turbin Uap, penerbit Erlangga, Jakarta
1999.

Suyatno, Risza, IR. Kelapa sawit upaya peningkatan produktivitas, Ikanisius, Yogyakarta, 1994.

Wakil, M. M steam power plant, Jhon Welly dan Son, New York, 1994

14

Anda mungkin juga menyukai