THT
Mediko made the med-easy!
OSCE THT
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis Diagnosis Tatalaksana
Fisik Penunjang
Membran timpani
• Reflex cahaya telinga kiri → arah jam 7
• Reflex cahaya telinga kanan → arah jam 5
• Apabila MT retraksi ke medial (tekanan telinga menurun) → cahaya semakin menyempit
• Apabila MT bulging → cahaya semakin lebar/menghilang
• Warna : Normal → abu abu seperti Mutiara, inflamasi →merah terang
akumulasi cairan (+)→ kuning kecoklatan, perdarahan → merah gelap
Pemeriksaan Fisik Telinga
Gambaran Membran Timpani
Pemeriksaan Spesifik
Tes Pendengaran
1. TES BISIK
KUANTITATIF KUALITATIF
FUNGSI PENDENGARAN SUARA BISIK
Normal 6m TULI SENSORINEURAL
Dalam batas normal 5m Sukar mendengar huruf desis (frekuensi tinggi), seperti
huruf s – sy – c
Tuli ringan 4m TULI KONDUKTIF
Tuli sedang 3–2m Sukar mendengar huruf lunak (frekuensi rendah), seperti
huruf m – n – w
Tuli berat ≤1m
Tes Rinne Membandingkan hantaran tulang dan hantaran udara pada satu telinga
• Garputala yang telah digetarkan diletakkan pangkalnya pada planum mastoideum telinga
pemeriksa yang akan diperiksa
• Bila pemeriksa sudah tidak mendengar → garputala dipindahkan ke planum mastoideum penderita
• Bila pasien & pemeriksa sudah tidak dengar → normal
• Bila pasien tidak dengar, pemeriksa masih dengar → Schwabach memendek
• Bila pasien masih dengar → Schwabach memanjang
Terapi Farmakologis:
Suspensi antibiotic + steroid : neomycin + Hydrocortisone 1% 3-4x/hari → pastikan tidak ada ruptur MT
Vertigo
Hal-hal yang penting ditanyakan pada anamnesis pasien vertigo :
Faktor pencetus Perubahan gerakan kepala atau posisi, situasi (keramaian dan emosional), suara
Gejala otonom Mual, muntah, keringat dingin ; gejala otonom berat atau ringan.
Gejala pendengaran Tinitus atau tuli
Riwayat tindakan Temporal bone surgery, transtympanal treatment
Kesadaran kesadaran baik untuk vertigo vestibuler perifer dan vertigo non vestibuler, namun
dapat menurun pada vertigo vestibuler sentral
Nervus kranialis pada vertigo vestibularis sentral dapat mengalami gangguan pada nervus kranialis
III, IV, VI, V sensorik, VII, VIII, IX, X, XI, XII
Lakukan latihan ini 3 kali pada pagi, siang dan malam hari masing
masing diulang 5 kali; dilakukan selama 2-3 minggu
Beberapa Resep pada Kasus Telinga
PENYAKIT RESEP EDUKASI
R/ Polimiksin B eardrops fl. No. I
S 3 dd gtt 1 AD/AS ₰ • Menjaga kebersihan telinga, tidak
R/ Ampicillin 250 mg tab No. XX sering mengorek-ngorek
OTITIS EKSTERNA S 0.6.h tab 1 pc (habiskan) ₰ • Menjaga agar telinga tidak
R/ Paracetamol 500 mg tab No. XV kemasukan air.
S 3 dd tab 1 pc ₰ • Kontrol 5 hari lagi
• Perbanyak istirahat
R/ Betahistine mesilate 12 mg tab No. X
BPPV • Bila hendak bangkit dari Kasur
S 3 dd tab 1 ₰
untuk berdiri pelan-pelan
Polip Nasi Mukosa Livid (RA) Bleeding clots Konka atrofi disertai
secret mukopurulen
dan krusta
Epistaksis
Periksa daerah little yang terletak kurang lebih 0,5-1 cm dari tepi septum untuk menilai adanya krusta
dan hipervaskularisasi
Rhinitis Vasomotor
Mirip rhinitis alergi, tp yang dominan : hidung tersumbat bergantian, rinore mukoid/ serosa, dapat
memburuk pagi hari
Berd. gejala yang menonjol, terbagi 3 gol:
1. Gol. Bersin (sneezers), respon membaik dg antihistamin& glukokortikosteroid topical
2. Gol. rinore (runners), gejala membaik dg antikolinergik topical
3. Gol. tersumbat (blockers), membaik dg terapi glukokortikosterod topical& vasokonstriktor lokal
Ekstraksi Benda Asing di Hidung
• GEJALA UTAMA :
- Hidung tersumbat unilateral, gangguan membau
- Rhinorrea, mukopurulen, berbau
- Benda organik → terasa bergerak
• TATALAKSANA :
- Graspable → aligator crocodile forceps
- Non graspable : solid permukaan halus → pinset bayonet
solid tanpa tergelincir → suction & irigasi
• Posisi tegak, anak dipangku oleh orangtua, kepala difiksasi dengan kuat
• Arahkan lampu kepala ke lubang hidung
• Masukkan speculum hidung hingga terlihat corpus alienum
• Masukkan pengait dengan arah pengait ke tengah, hingga di belakang
corpal
• Ambil corpus alienum dengan pengait
• Bersihkan lubang hidung, cek perdarahan
• Masukkan kassa efedrin selama kurang lebih 5 menit Aligator Crocodile
• Evaluasi (objektif: diamati, subjektif: tanyakan pada anak) Pinset Bayonet Forceps
Beberapa Resep pada Kasus Hidung
PENYAKIT RESEP EDUKASI
• Hindari alergen penyebab
R/ Cetirizine 10 mg tab No. X
• Hindari suhu ekstrim panas
S 1 tab 1 pc ₰
Rhinitis Alergi R/ Efedrin HCl 25 mg tab No. X
maupun suhu ekstrim dingin
• Menjaga Kesehatan dan kebugaran
S 3 dd tab 1 prn ₰
jasmani
• Kontrol jika masih ada keluhan
R/ Paracetamol 60 ml syr fl. No. I
nyeri, tidak nyaman, keluar cairan
S 3 dd cth 1 ₰
Corpus Alienum R/ Amoxicillin 60 ml syr fl. No. I
atau darah
• Awasi anak saat bermain, hindari
S o.8.h cth 1 (habiskan) ₰
mainan dengan ukuran kecil
R/ Mupirocin 2% oinment tube. No. I
S u.e 2x ₰
Furunkel Nasi • Kompres hangat pada hidung
R/ Amoxicillin 500 mg tab No. XV
• Hindari manipulasi area hidung
S o.8.h tab I (habiskan) ₰
Tenggorokan
Anamnesis Tenggorok
Keluhan Anamnesis Terarah Diagnosis Banding
Sulit Telan dan • Onset • Faringitis
Nyeri Telan • Terasa ada yang mengganjal di tenggorokan • Tonsilitis
• Gejala penyerta : halitosis, batuk, demam, mual • Abses : peritonsil, retrofaring
muntah, sesak napas, stridor • Alergi
• Penurunan nafsu makan • Benda asing
• Leher kaku • GERD, diverticulum meckelli, akalasia
• Balita/anak → kelainan kongenital • Massa
• Gangguan neurologi
Serak • Onset • Laringitis akut/kronis
• Sering mendeham terasa seperti mengganjal di • Massa di plica vocalis : nodul/polip/kista
tenggorokan • Laryngomalasia
• Gejala penyerta : sesak napas, batuk, demam, • Epiglotitis
odinofagi, disfagi, stridor • Stenosis subglotik
• Pekerjaan (berhubungan dengan overuse laring) • Laryngopharingeal reflux
• Riwayat : trauma, batuk lama, ISPA, gastritis • Neoplasma laring
• Balita/anak → kelainan kongenital • GERD
• Gangguan neurologi
Pemeriksaan Fisik Tenggorok
NO PEMERIKSAAN KETERANGAN
1 Pemeriksaan Bibir dan Rongga Mulut • Bibir : sianosis, pucat, pecah-pecah, lesi, massa
• Drolling
• Sukar membuka mulut (trismus)
• Mukosa oral & buccal : hiperemis, stomatitis, lesi
• Gigi : Karies, nekrosis
• Palatum : Simetris, bombans, hiperemis, fistula
• Perdarahan, discharge
2 Pemeriksaan Faring dan Tonsil • Faring : arcus simetris, hiperemis, deviasi uvula
• Tonsil :
- Ukuran (T0-T4)
- Warna sama dengan sekitar/hiperemis
- Permukaan rata/berbenjol-benjol
- Kripte melebar
- Detritus/eksudat
- Membran
• Peritonsil : abses/edema
Pemeriksaan Fisik Tenggorok
NO PEMERIKSAAN KETERANGAN
3 Pemeriksaan Lidah & Dasar LIdah • Simetris/deviasi
• Atrofi papilla lidah
• Warna : sama dengan sekitar/hiperemis
• Ulserasi
• Tumor (ukuran, permukaan, rapuh/mudah berdarah)
• Lidah tifoid
• Geographic tongue
4 Pemeriksaan Laringoskopi Indirek • Mukosa laring & hipofaring : hiperemis, edema, lesi,
benda asing
• Plica vocalis : pergerakan normal/paresis/gerakan
asimetri, vibrasi, atenuasi, granulasi, nodul, tumor
• Glotis, supraglotis, dan subglotis : Hiperemis, edema
Pemeriksaan Fisik Tenggorok
NO PEMERIKSAAN KETERANGAN
3 Inspeksi Kepala dan Leher • Kepala : Mesosefal/makrosefal/mikrosefal
• Wajah : Simetris/asimetris
• Leher : simetris/asimetris
• Hiperemis
• Benjolan
• Lesi
4 Palpasi Kepala dan Leher • Kepala : Benjolan/nyeri tekan
• Wajah : Benjolan/nyeri tekan
• Leher : Pembesaran kelenjar getah bening
- Jumlah
- Mobilisasi
- Konsistensi
- Nyeri tekan
- Suhu
• Leher : Pembesaran kelenjar tiroid
GAMBARAN ABNORMALITAS
Inspeksi
Tonsilitis Angina
Kronik → Faringitis Plaut
Kripte melebar & detritus Jamur → Plak putih Vincent
Membran kuning
Tonsilitis
Difteri
Laringitis
Akut→
Tumor
Laring→
Epiglotitis
EDUKASI
DIAGNOSIS
• Menjaga kebersihan telinga, tidak sering
• Dx : Otitis Media Akut Stadium Perforasi (AD)
mengorek-ngorek
• Dd/OMA stadium resolusi
• Menjaga agar telinga tidak kemasukan air.
TATALAKSANA Dd/ OMSK
• Menjelaskan tentang penyakit → infeksi
telinga, dapat disembuhkan dengan • Cuci telinga →H2O2 3%, 3x sehari,
penanganan tepat, bila dibiarkan 4 tetes di telinga yang sakit,
mengakibatkan hilangnya pendengaran. didiamkan selama 2 – 5 menit.
• Ofloxacin, 2x sehari, 5 – 10 tetes di
telinga yang sakit
PEMERIKSAAN FISIK
• Inspeksi : bekas perdarahan, krusta kemerahan, PEM. PENUNJANG (bila sulit
bekuan darah di sekitar lubang hidung berhenti/telah berulang)
ANAMNESIS • Rhinoskopi anterior : • Darah lengkap
• Onset : Kapan mulai mimisan? Apa sering? - Mencari sumber perdarahan : bekas perdarahan, • PT, aPTT
• Lokasi : dari hidung/terasa di tenggorok krusta kemerahan, bekuan darah
• Kuantitas : Berapa kali keluar darah sejak awal?
• Kualitas : Darah (seberapa banyak, sempat
berhenti/tidak, mengalir/tidak) DIAGNOSIS
• Gejala penyerta : • Dx : Epistaksis Anterior
- Penurunan kesadaran • Dd/Epistaksis Posterior
- Pusing Seorang anak 10 tahun dengan Dd/ Neoplasma
• Riwayat : keluhan mimisan setelah
- Trauma terjatuh saat bermain bersama
- DBD temannya
- Tumor di hidung, sinus paranasal, nasofaring (UKMPPD Batch Agustus 2019)
EDUKASI
• Kontrol 2 hari → lepas tampon
TATALAKSANA NON FARMAKO
• Posisi setengah duduk selama 2 hari
• Berikan penekanan pada hidung selama 10-15 menit.
(termasuk saat tidur)
• Jika tidak berhenti → berikan tampon yang dibasahi adrenalin 1:10.000 (jika
• Menghindari memasukkan benda keras
tersedia juga tambahkan lidokain 2-4%), dibiarkan selama 10-15 menit.
ke dalam hidung, termasuk jari.
• Jika perlu, setelah pemberian tampon vasokonstriktor, lakukan akustik/kauterisasi
kimia dengan menggunakan silver nitrat di mukosa hidung.
TATALAKSANA FARMAKOLOGIS • Jika masih belum berhenti → berikan tampon vaselin/antibiotic selama 1-2 hari.
• Antibiotik Amoxicillin tablet 500 mg 3x sehari
PEMERIKSAAN FISIK
ANAMNESIS • TTV : demam >38oC
• Onset : Sejak kapan? • Tonsil :
• Kuantitas : VAS - Hipertrofi ukuran >=T2
• Kualitas : Terus menerus/hilang - Hiperemis
timbul - Permukaan rata/berbenjol-benjol
• Gejala penyerta : - Detritus lacunar/folicular
- Demam • Pembesaran KGB?
- Anoreksia
- Batuk/pilek
CENTOR SCORE
- Halitosis PEM. PENUNJANG BUK TUTI
• Riwayat : • Darah rutin → Batuk (-)
- Nyeri tenggorakan berulang Seorang anak 7 tahun diantar leukositosis Usia
- Alergi ibunya dengan keluhan nyeri • LED meningkat
tenggorokan dan sulit menelan. • Kultur secret →
KGB membesar
- Rangsangan berulang (makanan
tertentu) (UKMPPD Batch Februari 2019) GABHS Temperature >38oC
Tonsil eksudat/hipertrofi
EDUKASI Score >=4 → antibiotik
• Istirahat cukup
• Makan makanan lunak dan menghindari DIAGNOSIS
makan makanan yang mengiritasi • Dx : Tonsilitis Akut ec Bacterial
• Menjaga kebersihan mulut TATALAKSANA • Dd/ Tonsilitis Akut ec Viral
R/ Paracetamol 500 mg tab No XX Dd/ Tonsilitis Kronik
S 3 dd tab I
R/ Amoxicillin 500 mg tab No XXI
S o 8 h tab I (habiskan)
PEMERIKSAAN FISIK
• TTV : demam >38oC
ANAMNESIS • Tonsil :
• Onset : Sejak kapan? - Hipertrofi ipsilateral ukuran >=T2
• Lokasi : Lebih satu sisi - Hiperemis
• Kuantitas : VAS - Deviasi uvula terdorong ke
• Kualitas : Terus menerus/hilang kontralateral
timbul • Pembesaran KGB?
• Gejala penyerta :
- Demam
- Anoreksia
- Otalgia (ipsilateral)
- Halitosis DIAGNOSIS
• Riwayat : Seorang perempuan datang
mengeluhkan nyeri tenggorokan • Dx : Abses Peritonsil
- Nyeri tenggorakan berulang • Dd/ Abses Mandibula
dan sulit menelan.
Dd/ Angina Ludwig
EDUKASI (UKMPPD Batch Februari 2019)
• Rujuk ke spesialis tht
• Makan makanan lunak dan menghindari
makan makanan yang mengiritasi TATALAKSANA NON FARMAKOLOGI
• Menjaga kebersihan mulut Insisi dan drainase abses
TATALAKSANA FARMAKOLOGI
• Amoxiclav 875 mg 2x1 PO/
Klindamisin 600 mg 2x1 PO
• Paracetamol 500 mg 3x1 PO