1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................... 1
KATA PENGABTAR ................................................ 2
DAFTAR ISI ............................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG ........................................ 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................... 5
1.3 TUJUAN ............................................................. 5
BAB 2 PEMBAHASAN .............................................. 8
2.1 SEJARAH VIRUS POLIO ............................... 8
2.2 KARAKTERISTIK VIRUS POLIO .................. 9
2.3 PENYAKIT & GEJALA VIRUS POLIO .......... 10
2.4 UPAYA PENANGGULANGAN ....................... 11
BAB 3 PENUTUP ...................................................... 13
3.1 KESIMPULAN .................................................. 13
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Sejak awal abad ke-20, upaya telah dilakukan untuk memahami dan
mengendalikan virus polio. Pada tahun 1955, Jonas Salk mengembangkan
vaksin inaktif pertama untuk polio, yang menjadi terobosan besar dalam
pencegahan penyakit ini. Kemudian, Albert Sabin mengembangkan vaksin
oral polio (VOP) yang menggunakan virus yang dilemahkan. Vaksinasi rutin
menggunakan vaksin Salk dan Sabin telah memainkan peran penting dalam
mengurangi penyebaran virus polio dan insiden polio di banyak negara.
Meskipun ada kemajuan yang signifikan dalam pengendalian polio, virus ini
masih menjadi masalah di beberapa negara. Ada negara-negara yang masih
terinfeksi virus polio secara endemik, dan risiko kebangkitan kembali polio
di tempat lain masih ada. Oleh karena itu, upaya global untuk memberantas
polio terus dilakukan melalui program vaksinasi massal, pengawasan
penyakit yang ketat, dan pemantauan epidemiologi.
4
komunitas. Oleh karena itu, pendidikan masyarakat, kampanye vaksinasi
yang efektif, serta kebijakan dan pendekatan yang holistik diperlukan untuk
mengatasi masalah tersebut.
Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang latar belakang masalah virus
polio, penting bagi kita untuk terus berkomitmen dalam upaya global untuk
memberantas penyakit ini. Makalah tentang virus polio memberikan
kesempatan untuk mempelajari lebih lanjut tentang virus ini, upaya
pengendaliannya, dan pentingnya vaksinasi dalam pencegahan dan
eradicating polio.
1.3 Tujuan
5
1. Menjelaskan secara detail tentang virus polio, termasuk karakteristik,
struktur, dan cara penyebarannya.
6
10. Memberikan kontribusi dalam memperluas pengetahuan dan kepedulian
terhadap virus polio dengan tujuan akhir memberantas penyakit ini dan
melindungi kesehatan masyarakat di seluruh dunia
7
BAB 2
PEMBAHASAN
Pada awal abad ke-20, polio menjadi masalah yang signifikan di berbagai
negara, terutama di Amerika Utara dan Eropa. Tanda-tanda dan gejala polio
meliputi demam, kelemahan otot, nyeri tubuh, dan kelumpuhan Pada tahun
1916, terjadi wabah polio besar-besaran di Amerika Serikat, dengan ribuan
orang yang terinfeksi dan mengalami cacat permanen atau bahkan
kematian.
Pada tahun 1952, wabah polio besar-besaran terjadi di Amerika Serikat yang
dikenal sebagai "Summer of Polio". Lebih dari 57.000 kasus dilaporkan,
dengan lebih dari 3.000 kematian. Pada tahun 1955, vaksin polio inactivated
(IPV) pertama kali diperkenalkan oleh Jonas Salk. Vaksin ini terdiri dari
virus yang dimatikan dan efektif dalam mencegah polio.
Pada tahun 1961, Albert Sabin mengembangkan vaksin oral polio (OPV),
yang terbuat dari virus yang dilemahkan. Vaksin ini lebih mudah diberikan
dan memberikan kekebalan lebih baik terhadap polio. Melalui program
vaksinasi yang luas yang dilakukan di berbagai negara, angka kasus polio
mulai menurun secara signifikan di seluruh dunia.
8
2.2 Karakteristik Virus Polio
2. Genom: Genom virus polio terdiri dari RNA tunggal beruntai yang bersifat
positif. RNA ini mengandung sekitar 7.500 nukleotida dan mengkodekan
informasi untuk produksi berbagai protein yang diperlukan untuk replikasi
virus.
5. Gejala: Setelah infeksi, hanya sebagian kecil orang yang mengalami gejala
polio, sedangkan yang lainnya tidak menunjukkan gejala apapun
(asimptomatik). Gejala yang muncul pada kasus simptomatik dapat
bervariasi, mulai dari flu ringan hingga kelemahan otot yang parah,
kelumpuhan, dan dalam beberapa kasus, kematian.
7. Tipe virus: Terdapat tiga tipe utama poliovirus: tipe 1, tipe 2, dan tipe 3.
Meskipun semua tipe dapat menyebabkan polio, tipe 2 telah dinyatakan
eradikasi oleh vaksin polio, sementara upaya yang sedang dilakukan untuk
menghapuskan tipe 1 dan 3.
9
melaporkan kasus polio endemik.
9. Vaksinasi: Vaksinasi polio adalah cara yang paling efektif untuk mencegah
polio. Terdapat dua jenis vaksin yang umum digunakan, yaitu vaksin oral
polio (OPV) dan vaksin inactivated polio (IPV).
2. Bentuk tak berat: Sekitar 4-8% dari kasus infeksi polio mengalami gejala
ringan hingga sedang. Gejala-gejala ini seringkali mirip dengan flu dan
meliputi demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, kelelahan, mual, muntah,
diare, dan nyeri tubuh. Terkadang, penderita juga mengalami kaku kuduk
atau kaku otot.
A. Paresis: Kelemahan otot pada satu atau beberapa anggota tubuh. Hal
ini dapat menyebabkan kelumpuhan parsial dan ketidakmampuan
untuk bergerak secara normal.
B. Paralisis: Pada kasus yang lebih parah, virus dapat menginfeksi dan
merusak sistem saraf pusat, menyebabkan kelumpuhan pada otot-
otot penting seperti di kaki, lengan, dan pernapasan. Paralisis ini bisa
bersifat permanen.
10
polio dapat mengalami PPS bertahun-tahun setelahnya. PPS menyebabkan
kelemahan otot baru, kelelahan, nyeri, dan kesulitan bergerak.
Penting untuk diingat bahwa polio adalah penyakit yang bersifat menular
dan dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan
tinja penderita atau droplet saluran pernapasan. Mencegah penyebaran
virus polio melalui vaksinasi rutin sangat penting. Jika Anda mengalami
gejala yang dicurigai polio atau dicurigai telah terpapar virus, segera
konsultasikan dengan profesional medis.
4. Surveilans Penyakit: Surveilans aktif dan deteksi dini kasus polio sangat
penting dalam memantau penyebaran virus dan mengambil tindakan yang
cepat. Pemantauan secara terus-menerus dilakukan untuk mendeteksi
kasus-kasus baru yang mungkin muncul dan memastikan langkah-langkah
11
pengendalian yang tepat dapat segera diambil.
Semua upaya ini dilakukan untuk mencapai eradikasi global polio, yang
akan menghilangkan virus polio dari dunia dan mencegah kasus-kasus baru
terjadi.
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan makalah tentang virus polio adalah bahwa virus tersebut
adalah penyebab penyakit polio, yang dapat menyebabkan gangguan pada
sistem saraf manusia. Dalam makalah tersebut, mungkin telah dibahas
mengenai karakteristik virus polio, gejala dan tanda-tanda penyakit polio,
jalur penularan, upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, serta upaya
eradikasi virus polio melalui program imunisasi polio global. Mungkin telah
dicatat pula bahwa upaya global telah berhasil mengurangi penyebaran
virus polio secara signifikan, dan menjadikan dunia bebas polio di
beberapa negara, dengan harapan eradicating polio sepenuhnya di masa
depan.
13