Anda di halaman 1dari 10

ALIRAN-ALIRAN DALAM PENDIDIKAN

Oleh :

Abstraksi

Pemikiran-pemikiran dalam pendidikan itu berlangsung seperti diskusi


yang berkepanjangan, yaitu pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi
dengan pro dan kontra oleh pemikiran-pemikiran berikutnya. Dari pemikiran-
pemikiran tersebut terbentuk aliran-aliran baru yang merupakan perkembangan
dari aliran sebelumnya yang bertujuan untuk membentuk suatu pola pikir manusia
yang lebih baik, dengan mengikuti aliran-aliran dalam pendidikan. Terdapat
banyak aliran dalam dunia pendidikan, mulai aliran klasik hingga pemikiran
pendidikan moderen yang kita kenal hari ini. Di Indonesia sendiri terdapat dua
aliran pokok pendidikan yang diprakarsai oleh Perguruan kebangsaan Taman
Siswa dan ruang pendidikan INS Kayu Tanam. Kedua aliran tersebut dipandang
sebagai tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia. Adapun kedua aliran
tersebut memiliki tujuan yang sama demi mencapai pendidikan yang sempurna.

Kata kunci: aliran-aliran pendidikan, aliran pendidikan di Indonesia

PENDAHULUAN
Sebuah Pendidikan merupakan sarana yang diciptakan untuk membentuk
manusia yang utuh. Tentunya sasaran dari Pendidikan ini adalah manusia.
Pendidikan bermaksud menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya.
Potensi kemanusiaan merupakan benih untuk menjadi manusia. Pendidikan selalu
mengalami perkembangan, seiring dengan perkembangan sosial-budaya dan
perkembangan iptek. Perkembangan pendidikan itu, mengakibatkan terbentuknya
pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan yang di sebut juga
dengan aliran-aliran pendidikan.
Pemikiran-pemikiran dalam pendidikan itu berlangsung seperti diskusi
yang berkepanjangan, yaitu pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi
dengan pro dan kontra oleh pemikiran-pemikiran berikutnya. Dari pemikiran-
pemikiran tersebut terbentuk aliran-aliran baru yang merupakan perkembangan
dari aliran sebelumnya yang bertujuan untuk membentuk suatu pola pikir manusia
yang lebih baik, dengan mengikuti aliran-aliran dalam pendidikan.

1
Pendidikan yang memiliki aliran-aliran ini, baik aliran klasik ataupun
aliran yang baru perlu kita bahas di dalam makalah ini, karena perlu kita ketahui
juga bahwa Pendidikan ini memiliki beberapa lingkungan, diantaranya adalah
yang akan kita bahas dalam makalah ini. Mungkin saja dengan mengetahui aliran
kalsik dan aliran yang baru, maka berbagai aspek dari aliran itu harus di pahami
terlebih dahulu, agar dapat mengetahui makna dari setiap pemikiran dalam
pendidikan.
Adapun tujuan dari tulisan ini adalah untuk memahami aliran-aliran klasik
dalam pendidikan, kemudian untuk memahami beberapa gerakan baru dalam
pendidikan di Indonesia. Selain itu juga untuk memahami aliran pokok
pendidikan di Indonesia serta untuk mengetahui hubungan antara aliran klasik
dalam pendidikan dengan gerakan baru pendidikan.

PEMBAHASAN
Aliran Klasik dan Gerakan Baru Dalam Pendidikan
Aliran-aliran klasik yang dimaksud adalah aliran empirisme, nativisme,
naturalisme, dan konvergensi. Sampai saat ini aliran aliran tersebut masih sering
digunakan walaupun dengan pengembangan-pengembangan yang disesuaikan
dengan perkembangan zaman. Di indonesia sendiri sangat dipengaruhi oleh
aliran-aliran pendidikan yang ada, dan adapun pengaruhnya terhadap pemikiran
pendidikan di indonesia adalah arliaran klasik berikut ini:
a. Aliran Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan
stimulsi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa
perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak
tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan.
Pengalaman yang diproleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari
dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari
alm bebaqs ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk pendidikan.
Tokoh perintisnya adalah John Locke.
b. Aliran Nativisme

2
Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan
kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor
pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil
prkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh
sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan pendidikan
anak.
c. Aliran Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa
semua anak baru dilahirkan mempunyai pembawaan BAIK. Pembawaan baik
akan menjadi rusak karena dipengaruhi lingkungan. Pendidikan yang
diberikan orang dewasa malah dapat merusak pembawaan baik anak itu.
d. Aliran Konvergensi
Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa
seorang anak dilahirkan di dumia sudah disertai pembawaan baik maupun
pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan
maupun faktor lingkungan sama sama mempunyai peranan sangat penting.
Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik
tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.

Di indonesia telah di terapkan berbagai aliran-aliran pendidikan, penerimaan


tersebut dilakukan dengan pendekatan efektif fungsional yakni diterima sesuai
kebutuhan, namun ditempatkan dalam latar pandangan yang konvergensi. Adapun
gerakan baru pendidikan dan pengaruhnya terhadap pelaksanaan pendidikan di
indonesia adalah:
a. Pengajaran Alam Sekitar (Developmentalisme)
Developmentalisme merupakan perkembangan lebih lanjut Naturalisme
Romantik dari Rosseau. Developmentalisme merupakan gerakan pendidikan
yang mendekatkan anak dengan sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam
sekitar, perintis gerakan ini adalah Fr. A. Finger di Jerman dengan
Heimatkunde, dan J. Ligthart di Belanda dengan Het Voll Leven.
b. Pengajaran Pusat Perhatian

3
Pengajaran pusat perhatian dirintis oleh Ovideminat Decroly dari Belgia
dengan pengajaran melalui pusat-pusat minat, disamping pendapatnya tentang
pengajaran global. Decroly menyumbangkan dua pendapat yang sangat
berguna bagi pendidikan dan pengajaran, yaitu: Metode Global dan Centre
d’interet.
c. Sekolah Kerja
Gerakan sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari
pandangan-pandangan yang mementingkan pendidikan keterampilan dalam
pendidikan. J.A. Comenius menekankan agar pendidikan mengembangkan
pikiran, ingatan, bahasa, dan tangan. J.H. Pestalozzi mengajarkan bermacam-
macam mata pelajaran pertukaran di sekolahnya.

d. Pengajaran Proyek (Rekonstruksionalisme)


Pengajaran proyek biasa pula digunakan sebagai salah satu metode
mengajar di Indonesia, antara lain dengan nam pengajaran proyek, pengajaran
unit, dan sebagainya. Yang perlu ditekankan bahwa pengajaran proyek akan
menumbuhkan kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan
secara konprehensif. Pendekatan multidisiplin tersebut makin lama makin
penting, utamanya masyarakat maju. Sekolah-sekolah rekonstruksionis
berfungsi sebagai lembaga utama untuk melakukan perubahan sosial,
ekonomi dan politik dalam masyarakat. Tujuan pendidikan rekonstruksionis
adalah membangkitkan kesadaran para peserta didik tentang masalah sosial,
ekonomi dan politik yang dihadapi umat manusia dalam skala global, dan
mengajarkan kepada mereka keterampilan-keterampilan yang diperlukan
untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
e. Progresivisme
Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak (child-centered),
sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada
guru (teacher-centered) atau bahan pelajaran (subject-centered). Tujuan
pendidikan dalam aliran ini adalah melatih anak agar kelak dapat bekerja,
bekerja secara sistematis, mencintai kerja, dan bekerja dengan otak dan hati.

4
Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan harusnya merupakan
pengembangan sepenuhnya bakat dan minat setiap anak.
f. Esensialisme
Esensialisme modern dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan
yang memprotes terhadap skeptisisme dan sinisme dari gerakan Progresivisme
terhadap nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya atau sosial. Menurut
Esensialisme, nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya atau sosial
adalah nilai-nilai kemanusiaan yang terbentuk secara berangsur-angsur
dengan melalui kerja keras dan susah payah selama berates tahun, dan di
dalamnya berakar gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji dalam
perjalanan waktu. Tujuan pendidikan dari aliran ini adalah menyampaikan
warisan budaya dan sejarah melalui suatu inti pengetahuan yang telah
terhimpun, yang telah bertahan sepanjang waktu dan dengan demikian adlah
berharga untuk diketahui oleh semua orang. Pengetahuan ini diikuti oleh
ketrampilan. Ketrampilan, sikap-sikap dan nilai yang tepat, membentuk
unsur-unsur yang inti (esensial) dari sebuah pendidikan Pendidikan bertujuan
untuk mencapai standar akademik yang tinggi, pengembangan intelek atau
kecerdasan.
g. Perennialisme
Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang memprotes terhadap
gerakan pendidikan Progresivisme yang mengingkari superanatural.
Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai-
nilai universal itu ada, dan bahwa pendidikan hendaknya merupakan suatu
pencaharian dan penanaman kebenaran-kebenaran dan nilai-nilai tersebut.
Tujuan pendidikan ini diharapkan anak didik mampu mengenal dan
mengembangkan karya-karya yang menjadi landasan pengembangan disiplin
mental.
h. Idealisme
Aliran idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang
mengagungkan jiwa. Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-
mata bersifat rohani dan jiwa terletak di antara gambaran asli (cita) dengan
bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera. Pertemuan antara jiwa dan

5
cita melahirkan suatu angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang
serta menganggap bahwa yang nyata hanyalah idea. Tugas ide adalah
memimpin budi manusia dalam menjadi contoh bagi pengalaman. Siapa saja
yang telah menguasai ide, ia akan mengetahui jalan yang pasti, sehingga
dapat menggunakan sebagai alat untuk mengukur, mengklasifikasikan dan
menilai segala sesuatu yang dialami sehari-hari. Para murid yang menikmati
pendidikan di masa aliran idealisme sedang gencar-gencarnya diajarkan,
memperoleh pendidikan dengan mendapatkan pendekatan (approach) secara
khusus. Sebab, pendekatan dipandang sebagai cara yang sangat penting.

Dua Aliran Pokok Pendidikan di Indonesia


Dua aliran pokok pendidikan di Indonesia itu dimaksudkan adalah
Perguruan kebangsaan Taman Siswa dan ruang pendidikan INS Kayu Tanam.
Kedua aliran tersebut dipandang sebagai tonggak pemikiran tentang pendidikan di
Indonesia.
1) Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
Perguruan Kebangsaan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara
pada tanggal 3 Juli 1932 di yogyakarta, yakni dalam bentuk yayasan.
a. Asas dan Tujuan Taman Siswa
Asas Taman Siswa
1. Bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri dengan
terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum.
2. Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang
dalam arti lahir dan batin dapat memerdekan diri.
3. Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan
sendiri.
4. Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau
kepada seluruh rakyat.
5. Bahwa untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuhnya lahir
maupun batin hendaknya diusahakan dengan kekuatan sendiri.
6. Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka
mutlak harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan
(zelfbegrotings-system).

6
7. Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keiklasan lahir dan
batin untuk mengobarkan segala kepentingan pribadi demi
keselamatan dan kebahagiaan anak-anak.

Tujuan Taman Siswa


1. Sebagai badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat
tertib dan damai.
2. Membangun anak didik menjadi manusia yang merdeka lahir dan
batin, luhur akal budinya, serta sehat jasmaninya untuk menjadi
anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab atas
keserasian bangsa, tanah air, serta manusia pada umumnya.

b. Upaya-upaya Pendidikan yang Dilakukan Taman Siswa


Peraturan Dasar Persatuan Taman Siswa menetapkan berbagai upaya
yang dilakukan Taman Siswa, baik di lingkungan perguruan maupun di
luar perguruan itu, antara lain sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan tugas pendidikan dalam bentuk perguruan dari
tingkat dasar hingga tingkat tinggi, baik yang bersifat umum maupun
yang bersifat kejuruan.
2. Mengikuti, mempelajari perkembangan dunia di luar Taman Siswa
yang ada hubungannya dengan bidang-bidang kegiatan-kegiatan
Taman Siswa, untuk diambil faedah sebaik-baiknya.
3. Menumbuhkan dan memasakkan lingkungan hidup keluarga Taman
Siswa.
4. Meluaskan kehidupan ke-Taman Siswa-an di luar lingkungan
masyarakat perguruan, sehingga dapat terbentuk wadah yang nyata
bagi jiwa Taman Siswa.

c. Hasil-hasil yang Dicapai


Taman siswa telah berhasil menemukakan gagasan tentang pendidikan
nasional, lembaga-lembaga pendidikan dari Taman indria sampai Sarjana
Wiyata. Taman siswa pun telah melahirkan alumni-alumni besar di Indonesia.

2) Ruang Pendidik INS Kayu Tanam

7
Ruang Pendidik INS (Indonesia Nederlandsche School) didirikan oleh
Mohammad Sjafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam (sumatera
Barat).
a. Asas dan Tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Pada awal didirikan, Ruang Pendidik INS mempunyai asas-asas
sebagai berikut:
1. Berpikir logis dan rasional
2. Keaktifan atau kegiatan
3. Pendidikan masyarakat
4. Memperhatikan pembawaan anak
5. Menentang intelektualisme

Sejak didirikan, tujuan Ruang pendidik INS Kayu Tanam adalah:


1. Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan
2. Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
3. Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat
4. Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan berani
bertanggung jawab.
5. Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan.

b. Usaha-Usaha Ruang Pendidik INS Kayu Tanam


Beberapa usaha yang dilakukan oleh Ruang Pendidik INS Kayu
Tanam antara lain menyelenggarakan berbagai jenjang pendidikan,
menyiapkan tenaga guru atau pendidik, dan penerbitan majalah anak-
anak Sendi, serta mencetak buku-buku pelajaran.
c. Hasil-Hasil yang Dicapai Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Ruang Pendidik INS Kayu Tanam mengupayakan gagasan-gagasan
tentang pendidikan nasional (utamanya pendidikan
keterampilan/kerajinan), beberapa ruang pendidikan (jenjang
persekolahan), dan sejumlah alumni.

Pemikiran-pemikiran dalam pendidikan itu berlangsung seperti diskusi yang


berkepanjangan, yaitu pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan
pro dan kontra oleh pemikiran-pemikiran berikutnya. Dari pemikiran-pemikiran
tersebut terbentuk aliran-aliran baru yang merupakan perkembangan dari aliran

8
sebelumnya yang bertujuan untuk membentuk suatu pola pikir manusia yang lebih
baik, dengan mengikuti aliran-aliran dalam pendidikan.

9
PENUTUP
Dalam dunia pendidikan terdapat aliran-aliran klasik, aliran-aliran kalasik itu
adalah aliran empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi. Sampai saat ini aliran
aliran tersebut masih sering digunakan walaupun dengan pengembangan-pengembangan
yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Gerakan-gerakan baru dalam pendidikan diantaranya pengajaran alam sekitar
(developmentalisme), pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja, pengajaran proyek
(rekonstruksionalisme), progresivisme, esensialisme, perennialisme, idealisme. Gerakan-
gerakan tersebut memiliki pemikiran yang berbeda-beda dalam suatu tujuan yang sama.
Dua aliran pokok pendidikan di Indonesia yang dimaksudkan adalah Perguruan
Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam. Kedua aliran tersebut
dipandang sebagai tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia.
Pemikiran-pemikiran dalam pendidikan itu berlangsung seperti diskusi yang
berkepanjangan, yaitu pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan
kontra oleh pemikiran-pemikiran berikutnya. Dari pemikiran-pemikiran tersebut
terbentuk aliran-aliran baru yang merupakan perkembangan dari aliran sebelumnya yang
bertujuan untuk membentuk suatu pola pikir manusia yang lebih baik, dengan mengikuti
aliran-aliran dalam pendidikan. Jadi hubungan dari aliran klasik dan aliran baru memiliki
tujuan yang sama demi mencapai pendidikan yang sempurna.
Demikian makalah yang kami buat, kami sadari makalah yang kami buat ini
jauh dari sempurna, maka dari itu kami sebagai penulis makalah ini mohon saran yang
membangun, agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik di masa yang
mendatang. Kami ucapkan terima kasih juga kepada para dosen pembimbing mata kuliah
“Pengantar Pendidikan” yang telah membimbing kami sehingga terselesainya makalah
ini.

DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Mudyahardjo, Redja. 2009. Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal tentang
Dasar-dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia.
Jakarta: Rajawali Pers.
Hartoto.2008. Bab VI Aliran-Aliran Pendidikan. Tersedia pada:
http://fatamorghana.wordpress. com (Diakses pada 4 November
2016).
Entin.2011.Aliran-aliran Pendidikan. Tersedia pada:
http://12entinfujirahayu.wordpress.com (Diakses pada 4 November 2016).

10

Anda mungkin juga menyukai