Status Generalis :
Kepala : normocepali
Mata : konjungtiva anemis -/-, reflek pupil +/+ isokor
THT : kesan tenang
Thorax
o Cor : S1S2 tunggal regular, murmur (-)
o Pulmo : Vesikuler +/+, rhonki ---/---, wheezing ---/---
Abdomen : Bising usus (+) normal, distensi (-), nyeri tekan (+) epigastrium
Ekstremitas : Hangat +/+ , edema -/-
+/+ -/-
Status Neurologi :
PAGE 1
GCS : E4V5M6
Meningeal sign : (-)
Nervus Cranialis : VIII Nistagmus (+)
Fungsi Motorik :
Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas
Bebas Bebas
Tenaga 555 555
555 555
Tonus Normal Normal
Normal Normal
Tropi Normal Normal
Normal Normal
PAGE 2
a. Farmakologi :
NaCl 0,9% 28 tpm
Betahistin 2x24 mg PO
Flunarizine 1x5 mg malam
Megabal 2x500mcg PO
Ranitidine 2x50 mg IV
b. Non – Farmakologi
Pasien dapat disarankan untuk melakukan manuver epley, manuver semont dan
berlatih brand daroff
c. Deskripsi
Pada kasus ini dikatakan bahwa pasien mengalami pusing berputar. Hal yang menarik
pada kasus ini adalah bagaimanakah cara membedakan vertigo perifer dengan vertigo
sentral
d. Perasaan yang dirasakan
Perasaan yang menyenangkan ketika menemukan kasus ini adalah dapat melihat secara
langsung pasien yang menderita pusing berputar. Dapat mempelajari secara langsung
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang yang diperlukan dan
penatalaksanaannya yang tepat.
e. Evaluasi
Pengalaman yang menyenangkan saat menemukan kasus ini adalah dapat melakukan
pemeriksaan langsung pada pasien. Dapat melihat respon pasien terhadap pemeriksaan
yang sudah dilakukan. Serta setelah menemukan kasus ini saya mendalami kembali
penyakit ini melalui referensi dan dari pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter secara
langsung.
f. Analisis
1. Apa saja penyebab terjadinya gejala pusing berputar?
2. Bagaimanakah cara membedakan vertigo sentral dan vertigo perifer?
3. Bagaimana penatalaksanaan vertigo?
g. Kesimpulan
1. Penyebab Vertigo
Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau lingkungan
sekitarnya. Persepsi gerakan bisa berupa :
PAGE 3
a. Vertigo vestibular adalah rasa berputar yang timbul pada gangguan vestibular
b. Vertigo non vestibular adalah rasa goyang, melayang, mengambang yang timbul
pada gangguan system proprioseptif atau system visual.
2. Klasifikasi Vertigo
Berdasarkan letak lesinya vertigo dibagi menjadi dua yaitu:
a. Vertigo sentral yang terjadi jika lesi di nucleus vestibular batang otak , thalamus
sampai ke korteks serebri. Gejala pada vertigo sentral yaitu bangkitan yang lebih
lambat, derajat vertigo yang ringan, tidak timbul pada gerakan kepala tertentu,
tidak terdapat gejala mual muntah, tidak terdapat gangguan pendengaran, ada
kelainan neurologi lainnya seperti hemiparesis.
b. Vertigo perifer yang terjadi pada lesi di labirin dan nervus vestibularis. Gejala
pada vertigo perifer yaitu bangkitan yang mendadak, derajat vertigo yang berat,
timbul pada gerakan kepala tertentu,terdapat gejala mual muntah, gangguan
pendengaran,tidak ada kelainan neurologi lainnya.
3. Penatalaksanaan Vertigo
Terapi yang diberikan pada pasien vertigo yaitu non farmakologi dan farmakologi.
a. Non-farmakologi : pasien dapat disarankan untuk melakukan manuver epley,
manuver semont dan Latihan brand daroff
b. Farmakologi : antihistamin seperti betahistin 3x12 mg dan kalsium antagonis
seperti Flunarizine, Cinnarizine.
h. Rencana tindak lanjut
Apabila saya menemukan kasus serupa, saya akan melakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik serta mengusulkan pemeriksaan penunjang yang sesuai agar dapat
menegakkan diagnosis yang lebih tepat dan dapat melaksaan penatalaksanaan yang tepat
pada pasien.
PAGE 4