Bermula ketika warga sekitar TanjungPriok, Jakarta Utara melakukan demonstrasi beserta
kerusuhan yangmengakibatkan bentrok antara warga dengan kepolisian dan anggota TNIyang
mengakibatkan sebagian warga tewas dan luka-luka. Peristiwa initerjadi pada tanggal 12
September 1984. Sejumblah orang yang terlibatdalam kerusuhan diadili dengan tuduhan
melakukan tindakan subversif, begitu pula dengan aparat militer, mereka diadili atas tuduhan
melakukan pelanggaran hak asasi manusia pada peristiwa tersebut. Peristiwa ini dilatar
belakangi masa Orde Baru
Munir Said Thalib bukan sembarang orang
Setelah otak kasus mutilasi mengakibatkan 3 Siswi SMU Posomeninggal dunia dan 1 orang
luka-luka. Akibat perbuatan terdakwamengakibatkan masyarakat resah khususnya masyarakat
Bukit Bambu, Poso.Hal-hal meringankan, terdakwa belum pernah dihukum, bersikap
sopan,mengakui kesalahan dan tidak mempersulit persidangan dan telah dimaafkanoleh
keluarga korban.
Kasus pemukulan siswa SMK di Semarang
peristiwa terjadi saat siswa SMKN 5 Semarang merayakan kelulusan didepan sekolahnya,
tiba-tiba mereka berjalan menghampiri gerombolan siswayang ada di dekat lokasi. Untuk
menghindari tawuran, polisi berusahamenghalau namun para siswa justru berlarian. Kondisi
mulai kondusif ketikaguru berinisial H yang memakai pakaian putih dan membawa
tongkatdatang. Dia berteriak meminta para siswanya agar masuk ke gedung SMKN5
Semarang. Saat semua siswa mulai memasuki gerbang sekolah, priatersebut menghampiri
Januar dan menariknya dari belakang warung. Pria itu juga menanyakan asal sekolah Januar,
dan ketika Januar menjawab dariSMK Perdana, dia diminta segera pulang. Dalam laporannya
kepada polisi,Januar mengaku dipukul dengan bambu hingga bengkak di belakang
telingasebelah kanan.