PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2022 ISU KASUS PENCULIKAN ANAK DI SOLOK BERUJUNG HOAX
Pada senin tanggal 30 januari 2023 telah beredar berita
mengenai isu penculikan anak dibawah umur.Kapolres Solok,AKBP April Wibowo angkat bucara setelah mendapat kabar penculikan seorang anak sekolah dasar yang berhasil kabur dari sekapan pencurinya. Orang tua dari anak tersebut tetap melaporkan kejadian tersebut ke polisi.pihak kepolisian masih mendalami apakah betul penculikan atau sang anak yang tidak masuk sekolah. Menurut Apri kepada salah satu awak media pada selasa 31 januari 2023 melihat kabar penculikan di solok ini cepat beredar di grup Whatsapp.padahal kasus tersebut masih belum ada kejelasan pasti.kemungkinan anak tersebut bolos sekolah.Apri menegaskan kabar yang beredar tersebut masih simpang-siur atau belum jelas kepastiannya. Sebelumnya diberitakan,Polsek Talang menerima laporan pengaduan dari seorang perempuan terkait dugaan aksi penculikan yang diduga dialami oleh anaknya pada senin (30/1/2023).pada laporan tersebut,tempat kejadian peristiwa disebut-sebut berada di Huller Mawan Simpang Ria,Jorong Sungai Rotan,Nagari Cupak,Kecamatan Gunung Talang,Kabupaten Solok.Kejadian berawal saat korban sedang berhenti untuk istirahat.Di sanalah dalam pengaduan ke polisi tersebut,korban dapat melarikan diri karena diduga tersangka tertidur di atas mobil.korban diketahui berjalan menuju Nagari Cupak pada pukul 21.00 WIB dan ditemukan di depan SMAN 1 Talang dalam keadaan sehat. Setelah beberapa hari kasus tersebut beredar,polisi menelusuri kasus tersebut dan ternyata kejadian tersebut adalah bohong atau tidak benar.Anak yang berinisial Z berumur 12 tahun,yang merupakan warga Ampalu tersebut merekayasa kejadian penculikan yang dialaminya.anak tersebut menceritakan bahwa aksinya tersebut dilakukan lantaran takut masuk sekolah pada hari itu.Makanya,dia membuat cerita penculikan hingga membuat seluruh kota padang menjadi resah atas ulahnya tersebut. Atas kejadian anak tersebut,orang tua korban bernama Sabrina meminta maaf atas apa yang dilakukan anaknya dan membuat kota padang menjadi resah atas ulahnya tersebut.Dia mengaku dapat informasi dari petugas polisi bahwa anaknya sekarang berada di Polsek Lubeg perihal merekayasa penculikan tersebut.Sementara itu,Kapolsek Lubuk Begalung (Lubeg) Kompol Harry Mariza Putra mengatakan,ketika dia mengalami kasus itu bersama Polda Sumbar,dia mendapat informasi bahwa apa yang terjadi dalam kasus penculikan tersebut adalah Hoax atau tidak benar.Anak tersebut juga sudah mengakui bahwa apa yang dialaminya itu hanyalah hoax atau tidak benar.Dia tidak pernah diculik dan mengaku bahwa ia takut sekolah pada hari itu,makanya dia merekayasa ke pihak sekolah kalau dia nyaris menjadi korban penculikan.