Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PRAKTIK JURNALISTIK MEDIA CETAK

BERITA PERISTIWA

DEA RADHAIHTUL MARDIAH


NPM 20080034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2022
ISU KASUS PENCULIKAN ANAK DI SOLOK
BERUJUNG HOAX

Pada senin tanggal 30 januari 2023 telah beredar berita


mengenai isu penculikan anak dibawah umur.Kapolres Solok,AKBP
April Wibowo angkat bucara setelah mendapat kabar penculikan
seorang anak sekolah dasar yang berhasil kabur dari sekapan
pencurinya. Orang tua dari anak tersebut tetap melaporkan kejadian
tersebut ke polisi.pihak kepolisian masih mendalami apakah betul
penculikan atau sang anak yang tidak masuk sekolah.
Menurut Apri kepada salah satu awak media pada selasa 31
januari 2023 melihat kabar penculikan di solok ini cepat beredar di
grup Whatsapp.padahal kasus tersebut masih belum ada kejelasan
pasti.kemungkinan anak tersebut bolos sekolah.Apri menegaskan
kabar yang beredar tersebut masih simpang-siur atau belum jelas
kepastiannya.
Sebelumnya diberitakan,Polsek Talang menerima laporan
pengaduan dari seorang perempuan terkait dugaan aksi penculikan
yang diduga dialami oleh anaknya pada senin (30/1/2023).pada
laporan tersebut,tempat kejadian peristiwa disebut-sebut berada di
Huller Mawan Simpang Ria,Jorong Sungai Rotan,Nagari
Cupak,Kecamatan Gunung Talang,Kabupaten Solok.Kejadian berawal
saat korban sedang berhenti untuk istirahat.Di sanalah dalam
pengaduan ke polisi tersebut,korban dapat melarikan diri karena
diduga tersangka tertidur di atas mobil.korban diketahui berjalan
menuju Nagari Cupak pada pukul 21.00 WIB dan ditemukan di depan
SMAN 1 Talang dalam keadaan sehat.
Setelah beberapa hari kasus tersebut beredar,polisi menelusuri
kasus tersebut dan ternyata kejadian tersebut adalah bohong atau tidak
benar.Anak yang berinisial Z berumur 12 tahun,yang merupakan
warga Ampalu tersebut merekayasa kejadian penculikan yang
dialaminya.anak tersebut menceritakan bahwa aksinya tersebut
dilakukan lantaran takut masuk sekolah pada hari itu.Makanya,dia
membuat cerita penculikan hingga membuat seluruh kota padang
menjadi resah atas ulahnya tersebut.
Atas kejadian anak tersebut,orang tua korban bernama Sabrina
meminta maaf atas apa yang dilakukan anaknya dan membuat kota
padang menjadi resah atas ulahnya tersebut.Dia mengaku dapat
informasi dari petugas polisi bahwa anaknya sekarang berada di
Polsek Lubeg perihal merekayasa penculikan tersebut.Sementara
itu,Kapolsek Lubuk Begalung (Lubeg) Kompol Harry Mariza Putra
mengatakan,ketika dia mengalami kasus itu bersama Polda
Sumbar,dia mendapat informasi bahwa apa yang terjadi dalam kasus
penculikan tersebut adalah Hoax atau tidak benar.Anak tersebut juga
sudah mengakui bahwa apa yang dialaminya itu hanyalah hoax atau
tidak benar.Dia tidak pernah diculik dan mengaku bahwa ia takut
sekolah pada hari itu,makanya dia merekayasa ke pihak sekolah kalau
dia nyaris menjadi korban penculikan.

Anda mungkin juga menyukai