Anda di halaman 1dari 14

MODUL MATA KULIAH

BLOK 1

HUMANIORA

SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

Penyusun :

1. Wajihudin, S.Pd, M.Hum


2. Jati Arifiyanti, S.Sosio, MA
3. Sulaiman, M.PD.I

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2023

1
PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan pembuata Modul Blok 1 Humaniora. Modul ini
dipergunakan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran di Program Studi
Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Penyusun sadar tentunya masih terdapat kekurangan dalam penulisan modul ini dan
terbuka untuk menerima kritik dan saran demi kesempuranaan penulisan modul
selanjutnya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................ 3
I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 4
II. METODE BELAJAR ........................................................................................ 8
III. PEDOMAN PENILAIAN TUTORIAL ............................................................ 10
IV. JADWAL KEGIATAN ..................................................................................... 10
V. SKENARIO ....................................................................................................... 16

3
I. PENDAHULUAN

1. Gambaran Umum Blok


Blok Humaniora merupakan pembelajaran berbagai disiplin ilmu yaitu filsafat ilmu
pengetahuan, psikologi, sosiologi dan antropologi yang mengajarkan tentang
filsafat ilmu pengetahuan, manusia, etika dan psikologi komunikasi serta
antropologi budaya dan kesehatan. Pembelajaran blok ini mengarah pada
pembentukan kepribadian mahasiswa calon dokter gigi serta memberikan bekal
pengetahuan untuk beradaptasi dengan keanekaragaman masyarakat dan
ketrampilan memanfaatkan teknologi informasi untuk menunjang keberhasilan
belajar maupun pencapaian kompetensi dokter gigi yang humanis.

2. Tujuan Blok
Blok ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan ketrampilan
untuk dapat belajar secara efektif dan efisien, beradaptasi dengan lingkungan
belajar dan masyarakat, mempunyai landasan etik dan moral serta memiliki
kemampuan komunikasi dan teknologi informasi untuk menunjang karir sebagai
dokter gigi.

3. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran yang dibebankan ke mata ajar Blok Humaniora adalah
sebagaimana berikut:
CPL 01 : Menguasai konsep teoritis secara umum bidang Humaniora (Filsafat ilmu,
Agama, Pancasila, PKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Metodologi penelitian,
Etika dan Hukum Kesehatan, Antropologi kesehatan, Psikologi, Komunikasi
kesehatan dan terapeutik)
CPL 10 : Mampu berfikir ilmiah secara mandiri dalam implementasi ipteks
terbarukan untuk menghasilkan solusi dan pengambilan keputusan sesuai
keahliannya dan menghasilkan luaran yang terpublikasi
CPL 14 : Menunjukkan sikap religius dan toleransi terhadap berbagai perbedaan
dalam agama, suku, bangsa dan budaya
CPL 15 : Menunjukkan sikap ikut bertanggung jawab secara mandiri, berjiwa
kompetitif, konstruktif, adaptif dan berkontribusi secara bersama terhadap
penegakan hukum, etika, norma untuk kehidupan bermasyarakat dan kelestarian
lingkungan

4
4. Keterkaitan dengan Blok lain
Tidak ada keterkaitan blok Humaniora dengan blok lain karena blok ini merupakan
blok pertama dalam pembelajaran di prodi pendidikan dokter gigi FKG

5. Hasil Belajar Blok


Di akhir pembelajaran blok ini mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai :
a. Filsafat ilmu pengetahuan, strategi belajar di pendidikan tinggi, mampu berpikir
ilmiah secara benar dengan menggunakan teknologi informasi terkini
b. Menunjukan sikap empati, mampu berkomunikasi dengan sesama manusia
dengan kedudukan yang setara tanpa membeda-bedakan dan sesuai dengan etika
dan norma yang berlaku
c. Menunjukkan pemahaman terhadap keanekaragaman sosial, ekonomi, budaya,
agama dan ras

6. Dasar Pengetahuan
Untuk dapat menguasai kompetensi blok ini, peserta didik memerlukan dasar
pengetahuan tentang :
a. Filsafat Ilmu
b. Sosiologi Budaya
c. Antropologi Budaya dan Kesehatan
d. Etika komunikasi

5
7. Pohon Topik

BLOK 1
HUMANIORA

Ilmu Pengetahuan dan Metode Manusia dan Etika Memahami dan Menghargai
Keilmuan Pluralitas Sosial

Filsafat dan ilmu Manusia sebagai makhluk individu Manusia dan keragam sosial budaya
Kedudukan filsafat ilmu dan sosial Manusia dan keseteraan
pengetahuan Manusia, nilai, dan moral Psikologi komunikasi
Sarana berpikir keilmuwan dan Manusia dan Etika Fungsi, proses dan bentuk-bentuk
metode keilmuwan Etika keilmuan komunikasi
Hubungan ilmu pengetahuan, dan Etika Kepribadian Kendala-kendala komunikasi
kebudayaan Etika Komunikasi Masyarakat, manusia dan
Manusia, sains, dan teknologi kebudayaan
Proses belajar, berpikir, konsep Budaya dan kepribadian manusia
inteligensi dan pengukurannya
komunikasi dalam bidang
Kedokteran Gigi
Penelusuran informasi dan sumber
belajar
Nilai yang terkandung dalam
pemanfaatan teknologi dalam dunia
kedokteran
6
8. Referensi.
1. Bakhtiar, Amsal. 2011. Filsafat Ilmu. Jakarta : Raja Grafindo Persada
2. Barker, Chris. 2005. Cultural Studies. Yogya : Bentang
3. Bertens, K. 2004. Etika. Jakarta : Gramedia
4. Deddy Mulyana. 2001. Ilmu Komunikasi. Bandung : PT Rosdakarya
5. Depdikbud. 1982. Filsafat Ilmu. Jakarta : Proyek Pengembangan Intuisi
Pendidikan Tinggi, Ditjen Dikti, Depdikbud.
6. Koentjaraningrat, 1989. Pengantar Antropologi. Jakarta : Aksara Baru
7. Mohammad Muslih (2005), Filsafat Ilmu Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma,
da Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan, Yogyakarta, Belukar
8. Koentjaraningrat, 1985. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Dian Rakyat.
9. Santrock, John W. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group.
10. Sigmund Freud. 2002. Psikoanalisis. Yogyakarta : Ikon Teralitera
11. Sumantri, Jujun, S. 2003. Filsafat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan.
12. Sudarsono, Juwono dan Ruwiyanto, W. 1999. Reformasi Sosial Budaya.
Jakarta : Wacha Widia
13. Suseno, Franz Magnis. 1992. Etika Dasar. Yogya : Kanisius
14. Sutan Takdir Alisyahbana. 1986. Antropologi Baru. Jakarta : Dian Rakyat
15. Mohammad Muslih (2005), Filsafat Ilmu Kajian atas Asumsi Dasar,
Paradigma, da Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan, Yogyakarta, Belukar
16. Sutrisno, Mudji dan Putranto, H. 2005. Teori-teori Kebudayaan. Yogya :
Kanisius.
17. Stewart Tubbs and Sylvia Moss. 1996. Human Communication. Bandung : PT
Rosdakarya
18. Tim Penyusun Fakultas Filsafat UGM. 1997. Filsafat Ilmu Sebagai Dasar
Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Klaten : Intan Pariwara.
19. Van J Baal. 1987. Sejarah Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya. Jakarta :
Gramedia
20. Wade, Carole & Carol Tavris. 2007. Psikologi edisi ke-9 jilid 1 dan 2.
Diterjemahkan oleh B. Widyasinta dan Darma Juwono. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
21. Tridayakisni dan Yuniardi, S. 2004. Psikologi Lintas Budaya. Malang : UMM
Press.

7
II. METODE BELAJAR

Pada kurikulum berbasis kompetensi, strategi utama yang digunakan adalah


belajar berdasarkan masalah atau Problem-Based Learning (PBL). Kegiatan belajar ini
dilaksanakan dengan mengacu pada modul yang berisi skenario masalah yang memuat
trigger atau pemicu melalui sebuah diskusi tutorial. Pengembangan informasi
berikutnya diperoleh dari kuliah klasikal dan belajar mandiri.
a. Diskusi Tutorial
Diskusi tutorial dilakukan dalam kelompok beranggotakan 10 – 15 mahasiswa dan
dipandu oleh tutor yang bertugas sebagai fasilitator. Sebagai pemicu diskusi,
mahasiswa akan dihadapkan pada masalah dalam bentuk skenario. Satu skenario
diselesaikan dalam tiga kali pertemuan dengan selang waktu 2 hari. Diskusi tutorial
dilakukan dengan metode seven jumps (tujuh langkah) yaitu :
(1) Klasifikasi istilah/konsep (clarifying unfamiliar terms)
(2) Merumuskan permasalahan (problem definition)
(3) Menganalisis masalah berdasarkan pengetahuan yang didapat mahasiswa
(brain storming)
(4) Menarik kesimpulan langkah ketiga (analyzing the problem)
(5) Menentukan tujuan belajar (learning objective)
(6) Belajar mandiri (self-study)
(7) Menarik kesimpulan dari seluruh informasi yang telah diperoleh yang
didukung teori dari sumber rujukan yang sahih (reporting/generalization)
Langkah 1-5 dilaksanakan pada pertemuan pertama, langkah 6 dilaksanakan di luar
diskusi dan langkah 7 dilaksanakan pada pertemuan kedua.
b. Kuliah Tatap Muka
Kuliah dilaksanakan untuk memperjelas konsep atau teori yang sulit atau khusus
sehingga membutuhkan pakar untuk meningkatkan pemahaman. Kuliah
dilaksanakan dalam bentuk tatap muka dosen dan mahasiswa yang terjadwal.
c. Belajar Mandiri
Belajar mandiri dilakukan dalam rangka menggali informasi yang lebih luas atau
lebih dalam tentang suatu materi yang terkait dengan masalah yang sedang
dipelajari sehingga kasus dapat dipahami secara interdisiplin ilmu.

8
d. Evaluasi
Evaluasi blok dilakukan pada minggu terakhir blok dengan mempertimbangkan
proses selama mengikuti kegiatan belajar-mengajar, etika dan penguasaan
pengetahuan. Komponen penilaian terdiri dari kegiatan tutorial dan tatap muka
(ujian teori) dengan ketentuan bahwa untuk lulus dari blok maka pencapaian
masing-masing komponen nilai tidak boleh kurang dari 60. Bobot masing-masing
komponen nilai adalah sebagai berikut :
1. Ujian teori kuliah (50%)
2. Diskusi tutorial dan laporan tugas (50%)
Apabila salah satu komponen di atas mendapat nilai di bawah 60, mahasiswa
dianggap tidak lulus walaupun nilai akhir di atas 60; sehingga mahasiswa
diwajibkan mengulang (remidi) komponen yang tidak lulus tersebut.
Jika mahasiswa berhalangan hadir pada kegiatan tutorial maka wajib membuat
laporan sesuai dengan tahapan tutorial yang tidak diikutinya. Kehadiran
mahasiswa dalam kegiatan tutorial dan perkuliahan minimal 75%. Apabila tidak
hadir lebih dari 25% maka tidak diperkenankan mengikuti ujian blok
(UTB/UAB).
Mahasiswa yang tidak lulus blok ini tetap diperbolehkan mengikuti blok
selanjutnya, tetapi harus mengulang pada tahun berikutnya atau pada semester
antara dengan nilai kelulusan minimal C.

Nilai akhir blok berupa angka 0 – 100 dengan pengelompokan sebagai berikut :

HURUF NILAI ANGKA KATEGORI


A 4,00 ≥ 80 Istimewa
AB 3,50 75 ≤ AB < 80 Sangat Baik
B 3,00 70 ≤ B < 75 Baik
BC 2,50 65 ≤ BC < 70 Cukup Baik
C 2,00 60 ≤ C < 65 Cukup*
CD 1,50 55 ≤ CD < 60 Kurang
D 1,00 50 ≤ D < 55
DE 0,50 45 ≤ DE < 50 Sangat Kurang
E 0,00 < 45

Keterangan : *Batas nilai lulus untuk blok Humaniora

9
III. PEDOMAN PENILAIAN TUTORIAL

Pedoman penilaian tutorial blok Humanoria menggunakan Rencana Tugas Mahasiswa


(RTM) dan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) yang akan diberikan secara terpisah.

IV. JADWAL KEGIATAN

Jadwal blok : 21 Agustus – 14 September 2023


Jumlah SKS: 4 (2 sks tutorial + 2 sks kuliah)
Tutorial : 15 kelas (A – O), jumlah dosen 15 (daring dan luring)
Jadwal Tutorial :
Senin : 07.50 – 09.40 WIB
Rabu : 15.10 – 17.00 WIB
17.00 – 18.50 WIB
Kamis : 15.10 – 17.00 WIB
Kuliah : 2 kelas (Kelas A & B), jumlah dosen 5, tempat Aula lt 2 (luring)
Tutor: 15 orang Pengampu kuliah: 5 orang
1. drg. Agus Sumono, M.Kes 1. Wajihuddin, S.Pd, M.Hum
2. Dr. drg. Didin Erma Indahyani, M.Kes 2. Jati Arifiyati, S.Sosio,MA
3. drg. Happy Harmono, M.Kes 3. Sulaiman, M.Pd.I
4. Dr. drg. Muhammad Nurul Amin, M.Kes
4. Erdi Istiaji, S.Psi., M.Psi.,
5. drg. Pujiana Endah Lestari, M.Kes
6. Dr. drg. I Dewa Ayu Susilawati, M.Kes Psikolog
7. drg. Dwi Kartika Apriyono, M. Kes., Sp. OF 5. Dr. drg. Masniari Novita,
8. drg. Lusi Hidayati, M.Kes M.Kes., Sp.OF (K)
9. Dr. drg. Suhartini, M.Biotech
10. Dr. drg. Masniari Novita, M.Kes Sp.OF (K)
11. drg. Pudji Astuti, M.Kes
12. drg. Dessy Rachmawati, M.Kes, Ph.D
13. Dr. drg. Tecky Indriana, M.Kes
14. Yohana Maria Penga, ST., M.Biomed
15. Sari Setyaningsih, S.Si., M.Biomed

10
V. SKENARIO

SKENARIO 1

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi

Jember,
Tantangan
Agustus
besar2023
Generasi milenial dan generasi Z di era industri 4.0 dan 5.0
membawa inovasi teknologi informasi dengan platform digital yang
memungkinkan penyediaan pendidikan yang lebih luas dan fleksibel diantaranya
pembelajran online melalui media aplikasi zoom. Hampir semua aktivitas hidup
sehari-hari
Tim Penyusun
diselesaikan dengan menggunakan teknologi informasi termasuk dalam
penyelesaian proses pembelajaran. Daffa sebagai mahasiswa baru di Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember merasa kesulitan menyesuaikan cara belajar
dengan metode pembelajaran Problem-Based Learning. Beberapa tahun
sebelumnya Daffa terbiasa belajar dengan dengan daring namun tuntutan baru
belajar dengan luring. Ditambah lagi Daffa selama ini menerapkan pembelajaran
dengan metode menghafal, tetapi tuntutan baru sekarang harus bisa berpikir kritis,
logis, dan sistematis terhadap perkembangam ilmu pengetahuan dengan cara
mencari sumber belajar dari berbagai referensi agar dapat memecahkan masalah
secara efektif. Dia memang sering mencari artikel melalui internet, tetapi ternyata
dia kesulitan membedakan mana artikel yang sahih digunakan sebagai rujukan
ilmiah dan mana yang tidak. Saat ini dia mendapat tugas membuat makalah. dia
ingin mendapat nilai baik pada tugas tersebut namun tidak tahu harus berbuat apa
supaya makalahnya memenuhi kaidah ilmiah yang ditetapkan.

Diskusikan masalah-masalah yang dialami Daffa dan cara-cara menyelesaikannya!

11
SKENARIO 2

MANUSIA DAN ETIKA

Suatu ketika Dita berdiskusi dengan teman-temanya dalam forum diskusi


kelompok. Dita sering berdebat dengan teman-temannya setiap kali diskusi
berlangsung. Sampai suatu ketika Rido salah seorang peserta diskusi dikritik
begitu tajam oleh Dita. Dita mengatakan bahwa pendapat Rido tidak memiliki
dasar sama sekali dan hanya ungkapan bodoh. Rido merasa tersinggung terhadap
pernyataan Dita, namun Rido bisa mengendalikan memendam perasaannya itu.
Hanya saja dalam kesempatan tertentu Rido tidak lagi mau membalas sapaan
Dita, yang sepertinya tidak tahu bahwa Rido pendendam. Puncaknya ketika Dita
ingin meminjam buku pada Rido, Rido merengut marah sambil membanting
bukunya dan berlari keluar ruangan. Dita terkejut melihat bahasa non-verbal
Rido itu dan berusaha bertanya pada teman-teman yang lain apa yang terjadi
pada Ahsan. Teman-teman tersebut mengatakan bahwa Rido tersinggung oleh
gaya komunikasi Dita yang agresif dan tidak empati ketika diskusi kelompok.
Dita menjadi sadar akan sikap dan perilakunya sendiri. Sebenarnya ia tak
bermaksud menghina Rido dan justru ia ingin memberi motivasi pada Rido agar
bisa menunjukkan argumen yang lebih kuat, namun karena ia tidak menunjukkan
komunikasi yang efektif dan etika berkomunikasi maka Rido pun salah
memahami maksudnya.

Identifikasi masalah komunikasi yang terjadi antara Dita dan Rido, faktor-faktor
penyebab dan dampak dari masalah tersebut. Diskusikan pula bagaimana cara
Dita dan Rido memperbaiki komunikasi diantara mereka!

12
SKENARIO 3

FENOMENA PLURALITAS SOSIAL BUDAYA

Mahasiswa yang ada di Fakultas Kedokteran Gigi berasal dari berbagai daerah dan
mempunyai latar belakang status sosial-ekonomi, agama dan latar belakang etnis
yang berbeda. Perbedaan itu rawan menimbulkan konflik sehingga pihak
universitas berusaha mencegah dengan cara memberikan pendidikan multikultural
dalam program Orientasi Kampus. Akan tetapi, ada saja kasus berbau SARA. Pada
suatu hari Paijo mahasiswa dari salah satu daerah berkelahi dengan Randi,
mahasiswa dari daerah lain. Perkelahian tersebut dipicu saling ejek mengenai latar
belakang etnis masing-masing. Ada pula Vallen salah seorang mahasiswi yang
dikenal suka pilih-pilih teman. Ia hanya mau bergaul dengan teman-teman dari
kelas sosial-ekonomi tinggi dan enggan berkomunikasi dengan teman-teman lain.
Ia pun sering pergi menghindari teman-teman dengan latar belakang budaya
tertentu dan berprasangka bahwa mereka adalah orang-orang miskin yang kasar..
Apabila ia berada dalam satu kelompok dengan mereka, tak segan-segan ia minta
dipindahkan ke kelompok lain. Jika tetap harus berada di kelompok itu, ia tak mau
bekerja sama.

Identifikasikanlah masalah-masalah yang ada dalam kasus di atas, penyebab dan


dampaknya bagi pihak-pihak yang terlibat. Diskusikan pula bagaimana mengatasi
masalah semacam itu !

13
SKENARIO 4

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

Manusia sebagai makhluk budaya akan selalu mampu beradaptasi dengan situasi
dan lingkungan yang baru. Dengan akal budinya manusia mampu berkreasi dan
berinovasi untuk kelangsungan kehidupan sesuai tatanan nilai dan norma yang
berkembang di masyarakat. Di masa pandemi Covid 19 manusia dituntut mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan budaya baru sesuai protokol kesehatan yaitu
selalu memakai masker, menjaga jarak di tempat umum, menghindari kerumunan
orang, dan selalu mencuci tangan. Demikian juga mahasiswa baru Fakultas
Kedokteran Gigi Universiatas Jember yang bersal dari berbagai daerah dengan
latar belakang budaya beraneka ragam mampu menyesuaikan diri dan berdaptasi
mengikuti kegiatan kuliah dengan pembelajaran daring. Mahasiswa sekarang
berada dalam lingkungan dan situasi baru yang hampir semua kegiatan pendidikan
ditempuh dengan virtual. Fenomena yang berkembang di tengah pandemi sekarang
dengan perkembangan aturan baru harus ditaati manusia. Fenomena tersebut
menunjukkan terwujudnya suatu kebudayaan adalah sebagai hasil interaksi
manusia dengan segala isi alam raya ini. Dengan kata lain kebudayaan ada karena
manusia penciptanya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang
diciptakannya.

Identifikasikanlah masalah-masalah yang ada dalam kasus di atas, penyebab dan


dampaknya bagi pihak-pihak yang terlibat. Diskusikan pula bagaimana mengatasi
masalah semacam itu !

14

Anda mungkin juga menyukai