Anda di halaman 1dari 17

TUGAS LAPORAN HASIL OBSERVASI SARANA

DAN PRASARANA DI SD KARYA TUNGGAL


Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah :
“Manajemen Sarana dan Prasarana”

Dosen Pengampu:
M. Faiz Al Arif, M.Pd.I

Disusun oleh:
Ahmad Junaidi
Aufal Marom Ram
Cheri
Deny Siswanto

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


AL FITHRAH
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
Jalan Kedinding Lor No. 30 Surabaya
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah karena atas rahmat dan hidayah-Nya laporan
hasil observasi kami yang bertemakan “Observasi Sarana dan Prasarana di
Sekolah Dasar Karya Tunggal” dapat diselesaikan. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang turut serta dalam pembuatan makalah ini.
Tanpa pihak lain, mungkin makalah ini tidak akan selesai tepat pada waktunya.

Dalam makalah ini mengulas tentang bagaimana teori sarana dan


prasarana pendidikan yang sebenarnya. Makalah ini juga memaparkan hasil
observasi kami mengenai bagaimana ketersediaan atau pengelolaan dari sarana
dan prasarana yang ada. Selain itu, makalah ini juga memaparkan hasil diskusi
kami dengan menganalisis paparan observasi dengan teori yang sudah ada.

Kami berharap apa yang ditulis dalam makalah ini dapat menambah
pengetahuan pembaca terutama tentang bagaimana pengelolaan sarana dan
prasarana di sekolah dengan baik. Selain itu, kami berharap makalah ini dapat
digunakan sebagai bahan ajar dalam proses pendidikan yang mengenai sarana dan
prasarana. Oleh sebab itu, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
sangat baik bagi para pembaca.

Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak
yang harus diperbaiki. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan agar kedepannya bisa lebih baik lagi.

Surabaya, 14 Juli 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I
Latar Belakang....................................................................................................1
Rumusan Masalah...............................................................................................2
Tujuan dan Manfaat............................................................................................2

BAB II
Kajian Teori........................................................................................................3

BAB III
Pembahasan Hasil Observasi...............................................................................7
Hasil Diskusi........................................................................................................

BAB IV
Kesimpulan .........................................................................................................
Saran ...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demi tercapainya suatu negara yang sejahtera, salah satunya dapat diukur
dari kualitas pendidikan. Pendididkan merupakan suatu sistem yang bertujuan
untuk mensejahterakan bangsa melalui cara mendidik atau mengajarkan suatu
ilmu kepada seseorang agar terjadi perubahan pada dirinya. Selama proses
pendidikan juga perlu beberapa faktor pendukung, salah satunya adalah sarana
dan prasarana. Sarana dan prasana sangatlah penting bagi berjalannya suatu proses
belajar dan mengajar. Oleh sebab itu, dalam lingkup ini sarana dan prasarana
sangatlah menarik untuk dibahas.

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk
mencapai tujuan tertentu dalam sebuah instansi maupun organisasi. Sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses baik itu usaha, pembangunan, maupun proyek.
Namun terdapat perbedaan antara sarana dan prasarana. Sarana merupakan
fasilitas yang dipakai secara langsung atau utama, sedangkan prasarana
merupakan fasilitas yang menunjang dari sarana.

Sarana dan prasarana merupakan salah satu objek penunjang yang sangat
penting untuk taercapainya tujuan dari pendidikan. Di era saat ini, berbagai
macam cara dilakukan pihak instansi pendidikan untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Salah satu cara yang dilakukan adalah meningkatkan mutu sarana dan
prasarana baik dalam memilih dan mengelolanya.

Sarana dan prasana yang baik juga akan berdampak bagi mutu pendidikan.
Hal ini sangatlah menarik untuk dikaji lebih mendalam. Oleh karena itu, kami
mempunyai inisiatif untuk melakukan observasi mengenai bagaimana sarana dan
prasarana yang ada di Sekolah Dasar Karya Tunggal.
B. Rumusan Masalah

1. Apa saja sarana dan prasarana yang ada di SD Karya Tunggal?


2. Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana tersebut?
3. Apa yang menjadi kendala dalam mengelola sarana dan prasarana?
4. Dana untuk sarana dan prasarana diperoleh dari mana?
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaharui sarana dan
prasarana?
6. Apa saja sarana dan prasarana yang kurang di SD Karya Tunggal?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang ada di SD Karya Tunggal.


2. Untuk mengetahui bagaimana mengelola sarana dan prasarana yang baik.
3. Sebagai bahan untuk belajar baik bagi mahasiswa atau masyarakat umum.
4. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
5. Untuk menambah pengalaman social education.
6. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sarana dan Prasarana.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat.

Secara etimologi, dalam bahasa inggris pendidikan disebut dengan


education, bahasa latin disebut educatum yang terdiri dari dua kata yaitu E yang
berarti sebuah perkembangan dari sedikit ke banyak dan Duco berarti sedang
berkembang. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah
proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup


tumbuhnya anak-anak, maksudnya adalah pendidikan merupakan suatu yang
menuntun segala kekuatan yang ada pada anak itu sehingga mereka sebagai
manusia dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Menurut Ahmad D. Marimba, pendidikan adalah bimbingan secara sadar
oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama. Menurut H.H.Horne, pendidikan adalah
alat dimana kelompok sosial melanjutkan keberadaannya dalam mempengaruhi
diri sendiri serta menjaga idealismenya.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan


terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.
B. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan

1. Sarana Pendidikan

Menurut Depdiknas, sarana pendidikan adalah semua perangkat


peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses
pendidikan di sekolah.

Menurut Bernawi dan Arifin (2012:40), sarana pendidikan mencakup


semua peralatan dan perlengkapan yang secara langsung menunjang
prosespendidikan.

Menurut E. Mulyasa, sarana pendidikan adalah peralatan dan


perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses
pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas,
meja kursi, serta alat-alat media pengajaran.

Menurut Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, sarana pendidikan adalah semua
fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak
maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan
dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sarana pendidikan adalah suatu alat yang
secara langsung menunjang berjalannya proses pendidikan, terutama dalam
proses belajar mengajar agar tercapainya tujuan pendidikan yang efektif.

2. Prasarana Pendidikan

Menurut Depdiknas, prasarana adalah seluruh perangkat kelengkapan


yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di
sekolah.

Menurut Bernawi dan Arifin (2012:40), prasarana pendidikan mencakup


semua perlengkapan dan peralatan yang secara tidak langsung menunjang
proses pendidikan.
Menurut Ibrahim Bafadal, prasarana pendidikan adalah semua perangkat
kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses
pendidikan di sekolah.

Dapat disimpulkan bahwa prasarana pendidikan adalah seluruh alat yang


menjadi pelengkap yang bersifat tidak langsung untuk menunjang berjalannya
proses pendidikan demi mencapai tujuan yang telah direncanakan, contohnya
seperti taman sekolah yang dapat digunakan sebagai objek pembelajaran
biologi atau pembelajaran lingkungan hidup.

C. Jenis-Jenis Sarana dan Prasarana

Menurut Bernawi dan Arifin (2012:49), sarana dan prasarana dapat


diklafikasikan sebagai berikut:
1. Sarana Pendidikan
 Berdasarkan habis tidaknya, berdasarkan klasifikasi ini juga dibagi menjadi
dua macam yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana yang
tahan lama.
 Berdasarkan bergerak tidaknya, sarana pendidikan berdasarkan bergerak
tidaknya juga dibagi menjadi dua macam yaitu sarana yang dapat bergerak
dan sarana yang tidak dapat bergerak.
 Berdasarkan hubungan sarana tersebut proses pembelajaran dibagi menjadi
tiga macam yaitu alat peraga, alat pelajaran, dan media pembelajaran.

2. Prasarana Pendidikan
 Prasarana langsung adalah prasarana yang secara langsung digunakan dalam
proses pembelajaran.
 Prasarana tidak langsung adalah prasarana yang tidak digunakan dalam
proses pembelajaran, tetapi sangat menunjang proses pembelajaran.
D. Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan

Administrasi sarana dan prasarana merupakan keseluruhan pengadaan,


pendayagunaan dan pengawasan terhadap sarana dan prasarana. Untuk menunjang
pelaksanaan pendidikan agar fasilitas berfungsi maksimal dalam pembelajaran.
Kegiatannya meliputi:

1. Perencanaan, merupakan kegiatan penyusunan daftar sarana dan prasarana


yang dibutuhkan sekolah.
2. Pengadaan sarana dan prasarana, merupakan kegiatan menghadirkan sarana
dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar.
3. Penyimpanan, merupakan kegiatan pengurusan, pengaturan, penyelenggaraan
dan persediaan sarana dan prasarana di gudang.
4. Inventarisasi, merupakan kegiatan melaksanakan pengurusan, pengaturan,
penyelenggaraan, dan pencatatan barang-barang yang menjadi milik sekolah
bersangkutan.
5. Pemeliharaan, merupakan kegiatan pencegahan kerusakan suatu barang.
6. Penghapusan, merupakan kegiatan meniadakan barang-barang milik negara
atau daerah dari daftar inventaris karena barang tersebut dianggap sudah tidak
mempunyai nilai guna atau sudah tidak berfungsi lagi atau pemeliharaannya
sudah terlalu mahal.
7. Pengawasan, merupakan kegiatan pengamatan, pemeriksaan dan penilaian
terhadap pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana sekolah.

Jadi, dalam manajemen sarana dan prasarana, sekolah bertugas mengawasi


mengkoordinasi, merencanakan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengevaluasi
kebutuhan dan penggunaan sarana prasarana agar dapat memberikan sumbangan
secara optimal pada kegiatan belajar-mengajar.

BAB III
PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI

A.Profil Lembaga

SD Karya Tunggal terletak di jalan Tenggumung Karya Lor Gang Buntu II


No. 01 kelurahan Wonokusumo, kecamatan Semampir, kota Surabaya, Jawa
Timur. SD Karya Tunggal di bangun pada tahun 1976 dan telah direnovasi secara
bertahap-tahap sampai sekarang.

Visi dari SD Karya Tunggal adalah “UNGGUL DALAM PRESTASI


AKADEMIK DAN NON AKADEMIK DILANDASI IMAN DAN TAQWA
SERTA PEDULI TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN.” Serta misinya
adalah sebagai berikut:
1. Menumbuhkan keyakinan dan manfaat norma-norma agama dan sosial.
2. Menghubungkan ciptaan Tuhan yang Maha Esa dengan Sang Pencipta.
3. Mengajak menjalankan perintah Tuhan yang Maha Esa dan menjauhi larangan-
Nya.
4. Mengimplementasikan hasil pembelajaran dan bimbingan.
5. Mengembangkan pengetahuan di bidang iptek, bahasa, olahraga dan seni
budaya dengan bakat minat dan potensi siswa.
6. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan.

B.Sarana dan Prasarana

SD Karya Tunggal berdiri diatas lahan seluas kurang lebih 282 meter
persegi. Sekolah ini terdapat 2 unit gedung. Gedung pertama untuk TK yang
terdiri dari 1 lantai, dan gedung kedua untuk SD yang terdiri dari 2 lantai. Sarana
dan prasarana yang ada di SD Karya Tunggal sesuai dengan komponen
manajemen sarana dan prasarana pendidikan, seperti: memiliki lahan, ruang yang
sudah dilengkapi dengan perabot untuk berlangsungnya kegiatan pendidikan. Dari
mulai ruang kelas, ruang guru, dan ruang pendukung lainnya sudah tersedia.
Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di SD Karya Tunggal adalah:
No Perlengkapan Jumlah Baik Cukup Kurang

1 Unit Sekolah 2 √

2 Ruang Kepala Sekolah 1 √

3 Ruang Guru 1 √

4 Ruang Kelas 4 √

5 Perpustakaan 1 √

6 Ruang Ibadah -
7 Ruang UKS 1 √

8 Toilet 2 √

9 Lapangan 1 √

10 Tempat Parkir 1 √

11 Laboratorium -
Dalam kegiatan manajemen yang bertanggung jawab tentang sarana dan
prasarana pendidikan adalah para pengelola administrasi pendidikan khususnya di
sekolah. Manajemen sarana dan prasarana sekolah dilakukan oleh kepala sekolah
SD Karya Tunggal yaitu Ibu Isepti Handika dengan dibantu oleh pihak
pengurus/kepala bagian sarana dan prasarana.

Ada tiga komponen penting yang terdapat pada pengelolaan sarana dan
prasarana yaitu lahan, ruang dan perabot yang menjadi salah satu indikator tujuan
layanan sekolah. Dari hasil penelitian sudah sesuai dengan teori Juhairiyah
(2008:3) bahwa semua komponen yang secara langsung atau tidak langsung
menunjang berjalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Sarana dan prasarana yang ada di SD Karya Tunggal diklasifikasikan


menjadi beberapa bagian, diantaranya :

 Gedung
Gedung merupakan bangunan yang dibuat oleh manusia atau dapat juga
disebut sebagai ruangan. Ruangan yang terdapat di SD Karya Tunggal antara
lain:
a. Ruang kelas
b. Ruang kepala sekolah
c. Ruang guru
d. Perpustakaan
 Lapangan
Lapangan yang terdapat di SD Karya Tunggal merupakan lapangan:
a. Upacara
b. Parkir
 Perlengkapan
Perlengkapan yang dimaksud merupakan perlengkapan yang digunakan
untuk menunjang proses pendidikan. Perlengkapan dibagi berdasarkan subjek
yang akan memakainya, antara lain:
a. Perlengkapan kelas, merupakan perlengkapan yang digunakan siswa untuk
melakukan proses pendidikan. Perlengkapan tersebut terdiri meja, kursi,
papan tulis, alat tulis, kipas angin, dan alat kebersihan.
b. Perlengkapan kantor, merupakan perlengkapan yang digunakan staf
pengajar atau guru untuk melaksanakan proses pendidikan. Perlengkapan
tersebut terdiri dari meja, kursi, komputer, dan kipas angin.

1. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan

Untuk perencanaan sarana dan prasarana di SD Karya Tunggal, pihak


sekolah khususnya kepala sekolah mempunyai notulen perencanaan kebutuhan
sarana dan prasarana pendidikan setiap tahunnya untuk pengadaan atau
perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.

2. Pengadaan sarana dan prasarana

Untuk pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, pihak sekolah di


biayai oleh pemerintah, dana BOS dan sumbangan dari masyarakat.

3. Pengelolaan sarana dan prasarana

Pengelolaan sarana dan prasarana di SD Karya Tunggal memakai sistem


pembagian kerja. Pembagian tersebut dibagi berdasarkan bagian-bagiannya,
seperti pada bagian gedung telah ada yang mengelolanya sendiri, bagian
lapangan dan bagian perlengkapan.

4. Kendala dalam pengelolaan sarana dan prasarana

Selama pegelolaan sarana dan prasarana masih tidak ada kendala. Dalam
pengelolaan sarana dan prasarana berjalan dengan optimal dan sesuai
fungsinya. Kepala sekolah beserta staf-stafnya bekerja seoptimal mungkin agar
tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginan. Kendala memang tidak ada seorang
pun yang menginginkan. Oleh sebab itu, waka sarana dan prasarana berusaha
seoptimal mungkin dalam mengelolanya.

5. Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan

Pihak sekolah telah membuat jadwal untuk penggunaan sarana dan


prasarana pendidikan sesuai dengan jadwal pelajaran setiap kelas masing-
masing. Setiap kelas yang ingin menggunakan sarana pendidikan wajib
mengisi buku daftar piket mengambil dan mengembalikan. Mereka menulis
apa saja yang di pinjam dan berapa jumlah sarana yang dipakai.

6. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan

SD Karya Tunggal melakukan penghapusan sarana dan prasarana


pendidikan dengan cara sarana yang rusak dikumpulkan dan dipisahkan,
kemudian diperbaiki. Jika tidak bisa diperbaiki, maka sarana yang rusak
diberikan kepada pihak yang membutuhkan.

7. Pemeliharaan dan pengawasan sarana dan prasarana pendidikan

Untuk pemeliharaan dan pengawasan sarana dan prasarana pendidikan,


pihak sekolah menyerahkannya kepada pihak guru dan staf.

C.Hasil Diskusi

Menurut hasil diskusi kelompok kami, Sekolah Dasar Karya Tunggal telah
memberlakukan proses pendidikan yang sesuai dengan standar. Sarana dan
prasarana yang tersedia telah sesuai dengan standar yang harus ada pada saat
proses pendidikan. Misalkan sarana dan prasarana yang langsung dilakukan untuk
pendidikan sendiri yaitu ruangan, meja, kursi, papan tulis, buku ajar yang tersedia
di pepustakaan, dan media atau alat ajar. Selain itu, sarana dan prasarana yang
menjadi pelengkap telah tersedia seperti lapangan, perpustakaan, komputer,
maupun tempat untuk bersantai.
Pengklasifikasian sarana dan prasarana yang tersedia di SD Karya Tunggal
juga telah sesuai. Pihak sarana dan prasarana telah menggolongkan seluruh sarana
dan prasarana sesuai pada bagiannya masing-masing. Hal ini dibuktikan pada
sistem pembagian kerja waka sarana dan prasarana beserta stafnya yang sesuai
pada bagiannya masing-masing.
Peranan dari sarana dan prasarana di SD Karya Tunggal telah sesuai
dengan fungsi dan peran yang sesungguhnya. Setiap sarana dan prasarana yang
tersedia berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini berkemungkinan besar terhadap
berhasilnya dari proses pendidikan SD Karya Tunggal.

Hanya saja ada sarana dan prasarana yang masih kurang yaitu ketersediaan
yang kurang memadai bagi seluruh siswa. Siswa maupun pihak sekolah merasa
kurang efektif dalam pembelajaran berlangsung karena kurangnya ketersediaan
computer. Oleh sebab itu, pembelajaran mengenai teknologi informasi
pencapaiannya tidak terlalu optimal karena keterbatasan komputer tersebut. Hal
ini juga berpengaruh pada keterampilan siswa terhadap teknologi informasi.

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Sekolah adalah suatu instansi dengan sistemnya yang bertujuan untuk
merubah diri seseorang menjadi lebih baik. Sistem yang dimaksud ialah proses
pembelajaran. Dimana dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen
yang harus terpenuhi. Salah satu komponen tersebut ialah sarana dan prasarana
sebagai penunjang berlangsungnya proses pembelajaran agar mencapai tujuan.
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk
mencapai tujuan tertentu dalam sebuah instansi maupun organisasi. Sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggarakannya suatu proses baik itu usaha, pembangunan, maupun proyek.
Pada hakikatnya, setiap proses pendidikan tentu memiliki sistem sarana dan
prasarana.
Dalam makalah ini, mengulas mengenai sarana dan prasarana yang tedapat
pada Sekolah Dasar Karya Tunggal. Sarana dan prasarana yang ada di SD Karya
Tunggal telah sesuai dengan standar sarana dan prasarana yang harus ada pada
proses pembelajaran. Selain itu, fungsi dan peran dari sarana dan prasarana
tersebut juga berjalan dengan sesuai. Pihak sarana dan prasarana maupun
siswanya berusaha secara optimal dalam pengelolaan sarana dan prasarana yang
ada.
Selain itu, sarana dan prasarana juga membuat peraturan yang berlaku bagi
siswa maupun guru dalam menggunakan sarana dan prasarana yang ada. Hal ini
dilakukan agar setiap anggota yang berada di instansi tersebut memiliki rasa
kehati-hatian dalam menggunakan sarana dan prasarana yang ada. Peraturan
tersebut juga bermanfaat agar tidak ada yang semena-mena dalam menggunakan
sarana dan prasarana sehingga sarana dan prasarana tidak akan mudah mengalami
kerusakan.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputra
Pers.

Bafadal, Ibrahim. 2003. Seri Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis


Sekolah, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasi. Jakarta:
PT Bumi Aksara.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Perkembangan, Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Anda mungkin juga menyukai