Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SEJARAH TENTANG PERJUANGAN KEMERDEKAAN 30 SPKI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Guru : Lasmini S.pd

Disusun oleh Kelompok 3 :

1. Ra'ina Azzahra Setiabudi ( )


2. Teuku Muhammad Daud ( )
3. Fauzi Rmadhan ()
4. Naufal Fariz
5. Fauzan Muhammad kamil ()
6. Rafli Ibnu Hadi ()

KELAS X TKJ 2

SMK SATRIA JAKARTA BARAT

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat karunia-Nyalah kami bisa menyelesaikan tugas Ilmu Pengetahuan Sosial ini dengan
baik dan diselesaikan tepat pada waktunya. Pembuatan makalah yang berjudul “Sejarah
Tentang Perjuangan Kemerdekaan 30 SPki” ini dalam rangka Semester ganjil.

Pada makalah ini akan dibahas dan untuk mengetahui mengenai pengertian, eksistensi,
gambaran Perjuangan Kemerdekaan 30 SPki yang ada di Indonesia.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
beberapa kekurangan, oleh karena itu besar harapan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi membangun makalah ini. Dan kami berharap ada manfaat yang bisa diperoleh
oleh pembaca.

Pada makalah ini akan dibahas dan untuk mengetahui mengenai pengertian, eksistensi,
pendapat masyarakat umum di Indonesia, serta konsep dan konflik sosial.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
beberapa kekurangan, oleh karena itu besar harapan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi membangun makalah ini. Dan kami berharap ada manfaat yang bisa diperoleh
oleh pembaca.

Jakarta, 7 Oktober 2023

Kelompok 1
ABSTRAK

Makalah ini membahas tentang 30 Standar Pendidikan Kurikulum Indonesia


(SPKI) yang merupakan pedoman penting dalam perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi
kurikulum di Indonesia. SPKI mencakup berbagai aspek penting pendidikan, termasuk
tujuan pendidikan, isi kurikulum, metode pembelajaran, serta evaluasi hasil belajar.

Kami akan mengeksplorasi peran SPKI dalam memastikan pendidikan yang


berkualitas dan relevan bagi siswa Indonesia. Kami juga akan membahas evolusi SPKI
dari waktu ke waktu dan implikasinya terhadap pembelajaran di berbagai jenjang
pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat menengah.

Makalah ini akan membahas berbagai elemen kunci dalam SPKI dan bagaimana
implementasinya dapat mendukung tujuan pendidikan nasional. Kami akan mengulas
berbagai tantangan dan potensi perbaikan dalam menerapkan SPKI di lapangan, serta
upaya pemerintah untuk memastikan kualitas pendidikan yang lebih baik.

Selain itu, kami akan menggali dampak teknologi dan tren pendidikan terbaru
terhadap SPKI, serta bagaimana SPKI dapat diperbarui agar tetap relevan dalam
menghadapi perkembangan pendidikan yang dinamis.

Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang 30
SPKI dan peran pentingnya dalam meningkatkan sistem pendidikan Indonesia. Kami
akan menyajikan analisis mendalam, penelitian, dan rekomendasi yang dapat menjadi
panduan bagi pembuat kebijakan, pendidik, dan semua pemangku kepentingan
pendidikan untuk terus memperbaiki dan mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan masa depan.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan landasan penting dalam pembangunan suatu
bangsa. Di Indonesia, upaya meningkatkan kualitas pendidikan telah menjadi
fokus utama pemerintah. Salah satu instrumen yang menjadi pedoman dalam
perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum pendidikan di Indonesia
adalah 30 Standar Pendidikan Kurikulum Indonesia (SPKI).
SPKI adalah seperangkat standar yang mencakup berbagai aspek kunci
dalam pendidikan, seperti tujuan pendidikan, isi kurikulum, metode
pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Dalam makalah ini, kami akan
menguraikan peran penting SPKI dalam memastikan bahwa pendidikan yang
diselenggarakan di Indonesia memiliki kualitas yang tinggi dan relevan
dengan kebutuhan siswa.
Kami juga akan menjelajahi evolusi SPKI dari waktu ke waktu dan
dampaknya terhadap pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan, mulai
dari tingkat dasar hingga tingkat menengah. Melalui pemahaman yang lebih
mendalam tentang SPKI, kami bertujuan untuk memberikan pandangan yang
komprehensif tentang bagaimana instrumen ini mendukung pencapaian
tujuan pendidikan nasional.
B. Perrmasalahan
1) Kesesuaian Isi Kurikulum dengan Kebutuhan Siswa:
Apakah isi kurikulum yang didasarkan pada SPKI sudah sesuai dengan
kebutuhan, minat, dan perkembangan siswa? Adakah kekurangan dalam
konten kurikulum yang perlu diperbaiki?
2) Penerapan SPKI di Sekolah:
Bagaimana tingkat pemahaman dan implementasi SPKI di berbagai sekolah di
Indonesia? Apakah terdapat ketidaksesuaian antara SPKI dan praktik di
lapangan?
3) Evaluasi Proses Pembelajaran:
Bagaimana evaluasi hasil belajar siswa dilakukan berdasarkan SPKI? Apakah
ada tantangan dalam pelaksanaan evaluasi yang dapat memengaruhi
efektivitas pendidikan?
4) Kualitas Tenaga Pendidik:
Apakah tenaga pendidik di Indonesia memiliki pemahaman yang memadai
tentang SPKI? Bagaimana pemerintah mendukung peningkatan kompetensi
tenaga pendidik dalam mengimplementasikan SPKI?
5) Ketersediaan Sumber Daya:
Apakah tersedia cukup sumber daya, termasuk buku teks, fasilitas, dan
teknologi, yang mendukung implementasi SPKI dengan baik?
6) Perubahan dalam Kebijakan Pendidikan:
Apakah terdapat perubahan kebijakan yang memengaruhi implementasi SPKI
dalam beberapa tahun terakhir? Bagaimana dampak perubahan tersebut
terhadap sistem pendidikan?
7) Dampak Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan:
Bagaimana SPKI berkontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia? Apakah ada data atau bukti empiris yang menunjukkan dampak
positif dari penerapan SPKI?
8) Tantangan dalam Meningkatkan Akses Pendidikan:
Bagaimana SPKI dapat membantu mengatasi tantangan dalam meningkatkan
akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, termasuk yang berada di
daerah terpencil?
C. Tujuan Makalah
1) Kesesuaian Isi Kurikulum dengan Kebutuhan Siswa :
Menjelaskan apakah isi kurikulum yang didasarkan pada SPKI sesuai
dengan kebutuhan, minat, dan perkembangan siswa.
Mengidentifikasi kekurangan dalam konten kurikulum yang perlu
diperbaiki.
2) Penerapan SPKI di Sekolah :
Menjelaskan tingkat pemahaman dan implementasi SPKI di berbagai
sekolah di Indonesia.
Menganalisis apakah terdapat ketidaksesuaian antara SPKI dan
praktik di lapangan.
3) Evaluasi Proses Pembelajaran :
Menjelaskan bagaimana evaluasi hasil belajar siswa dilakukan
berdasarkan SPKI.
Mengidentifikasi tantangan dalam pelaksanaan evaluasi yang dapat
memengaruhi efektivitas pendidikan.
4) Kualitas Tenaga Pendidik :
Mengevaluasi pemahaman tenaga pendidik di Indonesia tentang
SPKI.
Menjelaskan bagaimana pemerintah mendukung peningkatan
kompetensi tenaga pendidik dalam mengimplementasikan SPKI.
5) Ketersediaan Sumber Daya :
Mengevaluasi ketersediaan sumber daya seperti buku teks, fasilitas,
dan teknologi yang mendukung implementasi SPKI dengan baik.
6) Perubahan dalam Kebijakan Pendidikan*:
Menggambarkan perubahan dalam kebijakan pendidikan yang
memengaruhi implementasi SPKI dalam beberapa tahun terakhir.
Menganalisis dampak perubahan tersebut terhadap sistem
pendidikan.
7) Dampak Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan :
Menganalisis bagaimana SPKI berkontribusi terhadap peningkatan
mutu pendidikan di Indonesia.
Mengumpulkan data atau bukti empiris yang menunjukkan dampak
positif dari penerapan SPKI.
8) Tantangan dalam Meningkatkan Akses Pendidikan :
Menjelaskan bagaimana SPKI dapat membantu mengatasi tantangan
dalam meningkatkan akses pendidikan bagi semua lapisan
masyarakat, termasuk yang berada di daerah terpencil.
D. Metode Penelitian
Kelompok kami menggunakan Metode Penelitian : Metode Kualitatif
Dalam makalah ini, kami akan menggunakan pendekatan kualitatif untuk
menjelajahi aspek-aspek yang terkait dengan 30 Standar Pendidikan
Kurikulum Indonesia (SPKI). Pendekatan kualitatif dipilih karena
memungkinkan kami untuk memahami kompleksitas implementasi SPKI,
persepsi para pemangku kepentingan, serta dampaknya secara mendalam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis
1. Kerangka Konseptual
1) Kerangka Konseptual mengenai pengertian dari Sejarah Tentang Perjuangan
Kemerdekaan 30 SPKI
Kerangka konseptual yang menjelaskan pemahaman masyarakat tentang
Sejarah Tentang Perjuangan Kemerdekaan 30 SPKI, mungkin akan terdiri dari
beberapa komponen, di antaranya:
Sejarah kelam mengenai Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia
(G30S/PKI) adalah bagian penting dari warisan sejarah Indonesia. Memahami
peristiwa ini sangat relevan bagi generasi muda untuk mewarisi semangat
patriotisme dan keberanian para pahlawan yang telah berkorban demi
kemerdekaan Republik Indonesia.
Penting bagi generasi muda untuk mengetahui sejarah perjuangan
pahlawan kita yang gigih dalam mempertahankan kemerdekaan. Sejarah ini
tidak hanya tentang heroisme tetapi juga tentang perjuangan nyata melawan
ancaman ekstremisme. Oleh karena itu, pengetahuan tentang sejarah ini
adalah bagian penting dari identitas nasional kita.
Peristiwa G30S/PKI yang kelam ini juga harus diungkapkan kepada
generasi muda sebagai pelajaran. Dengan memahami sejarah kelam ini, kita
dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah peristiwa serupa
terulang di masa depan. Ketidakpahaman mengenai peristiwa ini dapat
membuka pintu bagi pemahaman yang salah tentang ideologi komunis yang
pernah ada di Indonesia.
Perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini membuat akses
informasi sangat mudah. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk
memahami sejarah ini agar tidak mudah dipengaruhi oleh ideologi yang
berbahaya. Mengingat bahwa Pancasila, sebagai dasar negara, menekankan
Ketuhanan Yang Maha Esa, maka pemahaman akan nilai-nilai ini sangatlah
penting bagi semua warga negara Indonesia.
Terima kasih kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidoarjo yang
telah mengadakan kegiatan nonton bareng film G30S/PKI. Hal ini adalah
langkah kesadaran masyarakat dalam menghadapi tragedi sejarah ini. Tujuan
dari penayangan film ini bukan untuk memperlihatkan sisi kekejaman dari
PKI, tetapi untuk mengingatkan kita semua agar tidak melupakan sejarah
kelam yang pernah terjadi. Pesan yang ingin disampaikan adalah pentingnya
menjaga kesadaran sejarah ini sebagai bagian integral dari identitas dan
kebangsaan kita.
Ia katakan tujuan penayangan kembali film G30S/PKI bukan untuk
memperlihatkan sisi kekejaman dari PKI. Namun pesan yang ingin
disampaikan adalah untuk tidak melupakan peristiwa kelam yang pernah
terjadi. “Pesan yang ingin disampaikan adalah bagi kita yang hidup jauh
dibelakang peristiwa itu tidak melupakan sejarah kelam bangsa ini,”ucapnya.
Dandim 0816 Sidoarjo Letkol. Inf. Fadli Mulyono berharap peristiwa
kelam tersebut tidak akan terulang kembali. Oleh karena itu masyarakat
maupun generasi muda wajib mengetahui peristiwa tersebut sebagai bahan
pembelajaran bersama. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidoarjo H.
Masyhud mengatakan peristiwa G30S/PKI adalah masa kelam bangsa
Indonesia yang tidak boleh dilupakan. Oleh karenanya kegiatan kali ini
diselenggarakan untuk mengenang peristiwa tersebut.
Ia katakan Pancasila adalah ideologi dasar negara. Apabila ada ideologi
yang bertentangan dengan Pancasila maka ideologi tersebut harus hengkang
dari Indonesia. Seperti ideologi komunis yang pernah ada di Indonesia.
Ideologi komunis yang dibawa PKI telah melakukan kebiadaban terhadap
tokoh-tokoh bangsa dan agama. Sebelum penayangan film G30S/PKI dimulai,
kumpulan ormas kepemudaan dan ormas keagamaan deklarasikan diri sebagai
anti komunis. Ada dua butir pernyataan yang diikrarkan serempak oleh salah
satu Ormas Pemuda Pancasila dan FKPPI (Forum Komunikasi Putra-Putri
Purnawirawan TNI/Polri Indonesia) tersebut.
Ikrar tersebut berbunyi menolak adanya segala macam bentuk serta paham
laten komunis berkembang di Indonesia. Ikrar kedua menyatakan kesiapan
membantu dan mendukung TNI dalam memerangi paham komunis demi
tegaknya Neagara Indonesia Dan berikut ini dampak G30 SPKI bagi Bangsa
Indonesia :
1. Kekuatan politik di Indonesia sudah hancur setelah kegagalan
kudeta tersebut.
2. Kewibawaan Presiden Soekarno berkurang.
3. Bersatunya TNI dan kaum agama untuk membalas PKI.
4. Pembantaian orang-orang yang berhubungan dengan PKI atau
dianggap pendukung PKI secara besar-besaran. Bahkan
pembantaian ini dikenal di dunia sebagai anti-communist purge.
5. Pasca pembantaian orang PKI atau yang dianggap PKI, TNI
menjadi kekuatan baru.
6. Kondisi politik bangsa menjadi tidak stabil karena adanya
pertentangan di para penyelenggara dan lembaga negara.
PKI dibubarkan, kedua pembersihan kabinet Dwikora dan unsur-
unsur PKI dan ketiga adalah turunkan harga.
7. Reshuffle kabinet untuk memenuhi Tritura. Kabinet Dwikora perlu
diperbaharui karena perlu dibersihkan dari para menteri atau
pejabat yang memberikan dukungan pada PKI.
8. Gugurnya mahasiswa bernama Arif Rahman Hakim karena
tertembak pada tanggal 24 Februari 1966. Arif adalah mahasiswa
yang ikut melakukan demonstrasi.
9. Presiden Soekarno membubarkan KAMI karena dianggap sebagai
provokator timbulnya demonstrasi. Dengan kata lain, KAMI yang
menyebabkan mahasiswa turun ke jalan.
10. Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret
atau yang sering disebut Supersemar. Supersemar ini memberikan
kewenangan pada Soeharto untuk menertibkan keamanan dan
kelancaran pemerintahan.
11. Pelarangan organisasi dan partai berhaluan marxisme, leninisme
dan komunisme hingga saat ini.
Begitulah Sejarah serta dampak G30SPKI.
Agar tidak adanya lagi sifat pemberontakan terhadap pemerintah yang
dapat membuat suasana menjadi tidak Kondusif. Marilah kita mengikuti
peraturan Pemerintahan kita. Bila kita Protes, kita dapat memberikan
konstribusi dari dengan cara unjuk rasa damai
2) Kerangka Konseptual mengenai Sejarah Tentang Perjuangan Kemerdekaan 30
SPKI
Kerangka konseptual yang menjelaskan pemahaman masyarakat tentang
Sejarah Tentang Perjuangan Kemerdekaan 30 SPKI dalam konteks Sejarah
mungkin akan terdiri dari beberapa komponen, di antaranya:
Dalam bagian ini, kami akan menguraikan kerangka konseptual yang
menjadi dasar pemahaman mengenai 30 Standar Pendidikan Kurikulum
Indonesia (SPKI). Konsep-konsep kunci yang akan dibahas dalam makalah
ini meliputi:
1. SPKI Sebagai Panduan Kurikulum: SPKI adalah seperangkat
standar yang berfungsi sebagai panduan dalam merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi kurikulum pendidikan di Indonesia. Ini mencakup semua
jenjang pendidikan, dari tingkat dasar hingga menengah.
2. Komprehensif dan Holistik:* SPKI mencakup berbagai aspek
pendidikan, termasuk tujuan pendidikan, isi kurikulum, metode pembelajaran,
dan evaluasi hasil belajar. Dengan demikian, pendekatan SPKI bersifat
komprehensif dan holistik dalam menjamin kualitas pendidikan.
3. Evolusi SPKI: SPKI telah mengalami perubahan dan peningkatan
dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan pendidikan dan kebutuhan
masyarakat. Memahami evolusi SPKI membantu melacak perkembangan
pendidikan di Indonesia.
4. Peran SPKI dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan:* SPKI
memiliki peran sentral dalam memastikan kualitas pendidikan yang
berkualitas tinggi dan relevan dengan tuntutan zaman. Ini mencakup
peningkatan kompetensi siswa, penguatan karakter, dan pengembangan
keterampilan berpikir kritis.
Dengan kerangka konseptual ini, kami akan menjelajahi berbagai aspek
SPKI lebih mendalam dalam makalah ini. Kami akan mengkaji dampak SPKI
pada pendidikan nasional, tantangan dalam pelaksanaannya, dan upaya-upaya
perbaikan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan sistem pendidikan di
Indonesia.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai