Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER 6

(FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM)

Dosen Pengampu :

Dr. H. Muntaha Nour, MA

Disusun Oleh:

Moh Fajar Rosadi

Kelas / Semester : 6B Eksekutif

NIM : 21.01.I.2049

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HAJI AGUS SALIM


FAKULTAS PENDIDIKAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2022/2023
1. Filsafat Pendidikan Islam merupakan kajian filosofis mengenai berbagai masalah
pendidikan yang berlandaskan ajaran Islam
 Pengertian Filsafat pendidikan Islam
Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata Philo yang berarti
cinta, dan kata Sophos yang berarti ilmu atau hikmah. Dengan demikian,
filsafat berarti cinta cinta terhadap ilmu atau hikmah. Terhadap pengertian
seperti ini al-Syaibani mengatakan bahwa filsafat bukanlah hikmah itu
sendiri, melainkan cinta terhadap hikmah dan berusaha mendapatkannya,
memusatkan perhatian padanya dan menciptakan sikap positif
terhadapnya. Selanjutnya ia menambahkan bahwa filsafat dapat pula
berarti mencari hakikat sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat,
dan berusaha menafsirkan pengalaman-pengalaman manusia. Selain itu
terdapat pula teori lain yang mengatakan bahwa filsafat berasal dari kata
Arab falsafah, yang berasal dari bahasa Yunani, Philosophia: philos berarti
cinta, suka (loving), dan sophia yang berarti pengetahuan, hikmah
(wisdom). Jadi, Philosophia berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta
kepada kebenaran atau lazimnya disebut Pholosopher yang dalam bahasa
Arab disebut failasuf.

2. Kegunaan Filsafat Pendidikan Islam


Prof. Mohammad Athiyah Abrosyi dalam kajiannya tentang pendidikan
Islam telah menyimpulkan 5 tujuan yang asasi bagi pendidikan Islam yang
diuraikan dalam “ At Tarbiyah Al Islamiyah Wa Falsafatuha
 Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia. Islam menetapkan
bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam.
 Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam
Penjelasan mengenai ruang lingkup ini mengandung indikasi bahwa filsafat
pendidikan Islam telah diakui sebagai sebuah disiplin ilmu. Metode
Pengembangan Filsafat Pendidikan Islam Sebagai suatu metode, pengembangan
filsafat pendidikan Islam biasanya memerlukan empat hal sebagai berikut
 Pertama, bahan-bahan yang akan digunakan dalam pengembangan filsafat
pendidikan. Dalam hal ini dapat berupa bahan tertulis, yaitu al Qur’an dan
al Hadist yang disertai pendapat para ulama serta para filosof dan lainnya ;
dan bahan yang akan di ambil dari pengalaman empirik dalam praktek
kependidikan
 Kedua, metode pencarian bahan. Untuk mencari bahan-bahan yang
bersifat tertulis dapat dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi
lapangan yang masing-masing prosedurnya telah diatur sedemikian rupa.
 Ketiga, metode pembahasan. Untuk ini Muzayyin Arifin mengajukan
alternatif metode analsis-sintesis, yaitu metode yang berdasarkan
pendekatan rasional dan logis terhadap sasaran pemikiran secara induktif,
dedukatif, dan analisa ilmiah.
 Keempat, pendekatan. Dalam hubungannya dengan pembahasan tersebut
di atas harus pula dijelaskan pendekatan yang akan digunakan untuk
membahas tersebut.

3. Dikutip dari buku Metodologi Penelitian Filsafat (2002) karya Sudarto,


menyatakan beberapa ciri-ciri dari berpikir filsafat, yaitu:
 Metodis, menggunakan metode atau cara yang lazim dalam berpikir.
 Sistematis, berpikir dalam suatu keterikatan antara unsur-unsur yang ada
sehingga tersusun suatu pola pikir.
 Koheren, tidak terjadi suatu yang bertentangan antara unsur-unsur yang
ada.
 Rasional, berdasar kaidah berpikir yang benar dan logis.
 Komprehensif, berpikir tentang sesuatu dari berbagai sudut pandang.
 Radikal, berpikir secara mendalam
 Universal, mengarah pada kehidupan manusia secara keseluruhan.
4. Manusia memiliki daya-daya untuk melaksanakan fungsinya, baik sebagai ‘abdi
(mu'abbid), khalifah fi al-ardh, maupun immarah fi al-ardh. Sebagai Mu'abbid,
manusia dituntut tidak hanya semata-mata dalam konteks ibadah wajib seperti
shalat, puasa, zakat, dan lain sebagainya, tetapi juga segala sesuatu aktivitas yang
bernilai baik dalam kehidupannya yang dilakukan dengan tujuan pendekatan diri
pada penciptanya, Tuhan. Baik sebagai mu'abbid, maupun sebagai khalifah
dituntut untuk merefleksikan sifat-sifat Tuhan ke dalam dirinya dan menjadikan
sifat-sifat itu aktual dalam berbagai tindakannya. Pengupayaan sifat-sifat Tuhan
ini merupakan suatu keniscayaan dalam pembentukan humanitas manusia muslim
sebagai potret dan lambang kebaikan dan kebajikan yang mesti selalu ditiru dan
diupayakan agar nantinya menjadi sikap diri menuju aktualisasi diri. Ia bertugas
untuk menata dunia sedemikian rupa sehingga dapat menjadikan manusia hidup
sejahtera, damai, sentosa dan bahagia.

5. Pada hakikatnya pendidikan filsafat pendidikan Islam merupakan suatu proses


yang berlangsung berkesinambungan maka tugas dan fungsi yang perlu di emban
oleh pendidik Islam adalah pendidikan Islam seutuhnya dan berlangsung
sepanjang hayat.

"Tujuan nya"
Sebagai aktivitas yang bergerak dalam proses pembinaan kepribadian
muslim, maka pendidikan Islam memerlukan asas atau dasar yang dijadikan
landasan kerja. Dengan dasar ini akan memberikan arah bagi pelaksanaan
pendidikan yang telah diprogramkan. Dalam kontek ini, dasar yang menjadi acuan
pendidikan Islam hendaknya merupakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan
yang dapat menghantarkan
 Tujuan dan tugas manusia di muka bumi. baik secara vertikal maupun
horizontal. Sifat-sifat manusia tututan masyarakat dan dinamika peradaban
 Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam

Anda mungkin juga menyukai