Anda di halaman 1dari 10

Muhammad Sain Hanafy, Eksistensi Filsafat Pendidikan

EKSISTENSI FILSAFAT PENDIDIKAN


(Exitence of Educational Philoshphy)

Muhammad Sain Hanafy


sainhanafy@gmail.com
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Abstract: Educational Philosophy The end there is no term experts in formulating a philosophical
understanding, because different bikes from each person. However philosophical words that can be derived from
the Greek philosophia: Philos means love, and Shophia the meaning of knowledge, wisdom, or truth. In terms
of etymology, the word philosophy means "love of knowledge or wisdom". From that sense it can be asserted that
people who like to philosophize use knowledge and wisdom, or always want to know the nature of something,
because philosophy is essentially an effort that devotes all the mind in order to find the truth or the nature of
something that exists. Philosophy of Islamic Education as a discipline, epistemologically should be questioning
from which Islamic Philosophy of Education can take. In connection with the above matters, namely that the
Philosophy of Islamic Education is a liberal, free and unlimited philosophy of Education, including with the
Philosophy of Education in general.
Keywords: Existence, Philosophy, Islamic Education
Filsafat Pendidikan hingga kini tidak ada kesepakatan para ahli dalam merumuskan pengertian
filsafat, disebabkan karena berbedanya sudut pandang yang digunakan dari masing-
masing.Namun demikian dapat dikemukakan bahwa kata Filsafat yang berasal dari bahasa
Yunani philosophia: Philos berarti cinta, dan Shophia berarti pengetahuan, hikmah, atau
kebenaran. Dari segi etimologi, kata filsafat berarti “cinta terhadap pengetahuan atau
kebijaksanaan”. Dari pengertian menurut bahasa tersebut dapat ditegaskan bahwa orang yang
suka berfilsafat cenderung cinta terhadap ilmu dan kebijaksanaan, atau selalu ingin mengetahui
hakikat tentang sesuatu, karena filsafat pada intinya adalah upaya mencurahkan seluruh
pemikiran dalam rangka mencari sebuah kebenaran atau hakikat tentang sesuatu yang ada.
Filsafat Pendidikan Islam sebagai sebuah disiplin ilmu, secara epistemologis seyogyanya
mempertanyakan dari mana Filsafat Pendidikan Islam dapat diambil. Berkaitan dengan hal
tersebut di atas, menegaskan bahwa Filsafat Pendidikan Islam bukanlah Filsafat Pendidikan
yang bercorak liberal, bebas, dan tanpa batas etika, sebagaimana halnya dengan Filsafat
Pendidikan pada umumnya.
Kata Kunci : Eksistensi, Filsafat, Pendidikan Islam

PENDAHULUAN dan kebijaksanaan, atau selalu ingin mengetahui


Sebelum mengemukakan pengertian hakikat tentang sesuatu, karena filsafat pada
Filsafat Pendidikan Islam perlu diutarakan intinya adalah upaya mencurahkan seluruh
secara sepintas mengenai pengertian filsafat. pemikiran dalam rangka mencari sebuah
Hingga kini tidak ada kesepakatan para ahli kebenaran atau hakikat tentang sesuatu yang
dalam merumuskan pengertian filsafat, ada. Sebagaimana halnya dengan pengertian
disebabkan karena berbedanya sudut pandang secara etimologi, maka secara terminologi atau
yang digunakan dari masing-masing.Namun istilah, rumusan pengertian filsafat juga berbeda
demikian dapat dikemukakan bahwa kata di kalangan para ahli. Dari sekian banyak
Filsafat yang berasal dari bahasa Yunani pengertian yang ada, salah satu rumusan
philosophia: Philos berarti cinta, dan Shophia berarti pengertian yang dapat dijadikan rujukan adalah
pengetahuan, hikmah, atau kebenaran. Dengan sebagaimana yang dikemukakan oleh Sidi
demikian dari segi etimologi, kata filsafat berarti Gazalba yang mengartikan Filsafat sebagai;
“cinta terhadap pengetahuan atau “befikir secara mendalam, sistematis, radikal,
kebijaksanaan”. Dari pengertian menurut bahasa dan universal dalam rangka mencari kebenaran,
tersebut dapat ditegaskan bahwa orang yang
suka berfilsafat cenderung cinta terhadap ilmu

Volume V Nomor 2 Maret 2018


ISTIQRA’
Muhammad Sain Hanafy, Eksistensi Filsafat Pendidikan

inti, atau hakikat, mengenai segala sesuatu yang tersebut masih perlu dipertegas lagi. Penjelasan
ada”1 mengenai ruang lingkup ini mengandung
Pengertian Filsafat Pendidikan Islam indikasi bahwa Filsafat Pendidikan Islam sebagai
adalah: Berfikir secara mendalam, sistematis, sebuah disiplin ilmu harus menunjukkan dengan
radikal, dan universal mengenai segala hal yang jelas mengenai bidang kajian atau cakupan
berkaitan dengan kependidikan, dengan pembahasannya.
berlandaskan ajaran Islam tentang hakikat Dari beberapa tulisan yang membahas
kemampuan dan potensi manusia agar dapat mengenai ruang lingkup Filsafat Pendidikan
dibina dan dikembangkan serta dibimbing agar Islam, cukup memberikan gambaran yang jelas
menjadi manusia yang seluruh kepribadiannya bahwa ruang lingkup Filsafat Pendidikan Islam
dijiwai oleh ajaran Islam. Dalam bahasa yang adalah masalah-masalah yang terdapat dalam
disederhanakan dapat dikatakan bahwa Filsafat kegiatan pendidikan, seperti masalah tujuan
Pendidikan Islam adalah berfikir secara pendidikan, masalah guru, kurikulum, metode,
mendalam untuk menemukan solusi terhadap dan lingkungan pendidikan. Bagaimana agar
berbagai hal yang berkaitan dengan seluruh semua masalah tersebut dapat disusun dan
aspek pendidikan Islam, agar dapat mencapai dicarikan solusinya, tentu saja harus ada
tujuan yang diinginkan dan sesuai dengan ajaran pemikiran yang melatar belakanginya. Pemikiran
Islam. Dari pengertian Filsafat Pendididkan yang melatar belakinya itulah yang kemudian
Islam seperti tersebut di atas, jelaslah bahwa, menjadi wilayah dari disiplin Filsafat Pendidikan
arah dari mata kuliah ini, berupaya untuk Islam.
membekali mahasiswa sebagai calon pendidik Oleh karena itu, dalam mengkaji Filsafat
dan aktivis kependidikan, agar dapat Pendidikan Islam seseorang dituntut harus pula
mengembangkan kreativitas berfikirnya dalam memahami konsep tujuan pendidikan Islam,
rangka mencari solusi dari berbagai guru, murid, metode, kurikulum, dan lain
permasalahan dalam kependidikan Islam, baik sebagainya. Dengan demikian dalam Filsafat
yang menyangkut dengan manusia sebagai Pendidikan Islam terdapat pemaduan dua
makhluk paedagogik, alam raya, maupun hal-hal disiplin ilmu yakni filsafat dan pendidikan secara
yang berkaitan dengan berbagai pemikiran yang umum. Di samping itu, seseorang harus pula
melatar belakangi pelaksanaan suatu aktivitas menguasai paling tidak pokok-pokok ajaran
pendidikan Islam, seperti metode, tujuan, Islam yang terkandung dalam Al-Quran dan
kurikulum, dan lain sebagainya. Adapun yang Hadis, karena sumber dari Filsafat Pendidikan
menjadi rumusan masalah dari makalah di atas Islam dikaji secara mendalam dari ajaran Islam
adalah 1) Bagaimana Ruang lingkup Filsafat itu sendiri yang terkandung dalam Al-Quran dan
Pendidikan Islam. 2) Bagaimana Perbandingan Hadis. Dalam uraian ini perlu juga dipertegas
Filsafat Islam dan Filsafat Barat. 3) Bagaimana bahwa meskipun Filsafat Pendidikan Islam
Perbandingan Tuhan, Manusia, dan Alam dalam berupaya menjawab semua permasalahan
Fil.Pendidikan Islam 4) Bagaimana Hakekat dan menyangkut semua hal yang berkaitan dengan
potensi kedudukan manusia dan alam 5) pendidikan Islam, namun ruang lingkupnya
Tinjauan Filosofis tentang berbagai Komponen bukanlah hal-hal yang bersifat teknis operasional
Pendidikan dalam pendidikan, melainkan segala hal yang
PEMBAHASAN mendasari serta mewarnai corak sistem dan
Ruang Lingkup dan Sumber-Sumber pelaksanaan pendidikan Islam.
Filsafat Pendidikan Islam Filsafat Pendidikan Islam sebagai sebuah
Jika diamati secara seksama, dari uraian disiplin ilmu, secara epistemologis seyogyanya
mengenai pengertian Filsafat Pendidikan Islam, mempertanyakan dari mana Filsafat Pendidikan
secara sepintas tergambar pula mengenai ruang Islam dapat diambil.? Atau dengan kata lain,
lingkup Filsafat Pendidikan Islam. Namun sumber-sumber apa saja yang dapat menjadi
demikian, nampaknya secara khusus masalah pegangan keilmuan bagi Filsafat Pendidikan
Islam.?Berkaitan dengan hal tersebut di atas,
Abuddin Nata menegaskan bahwa Filsafat
1Lihat Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat, Jilid I,
Pendidikan Islam bukanlah Filsafat Pendidikan
Cet. II; (Jakarta: Bulan Bintang, 1967), h. 15
Volume V Nomor 2 Maret 2018

ISTIQRA’
Muhammad Sain Hanafy, Eksistensi Filsafat Pendidikan

yang bercorak liberal, bebas, dan tanpa batas Urgensi dan Fungsi Filsafat Pendidikan
etika, sebagaimana halnya dengan Filsafat Islam
Pendidikan pada umumnya. Filsafat Pendidikan Permasalahan yang perlu dijawab pada
Islam adalah Filsafat Pendidikan yang bagian ini adalah; untuk apa mempelajari Filsafat
berdasarkan ajaran Islam atau Filsafat Pendidikan Islam.? Pertanyaan ini harus terlebih
Pendidikan yang dijiwai oleh ajarn Islam2 dahulu diajukan karena setiap disiplin ilmu pasti
Filsafat Pendidikan Islam bersumber memiliki kegunaan, demikian pula halnya
dari ajaran Islam, yaitu Al-Quran dan Hadis dengan Filsafat Pendidikan Islam. Para ahli
yang senantiasa dijadikan sebagai landasan bagi dalam bidang Filsafat Pendidikan Islam telah
Filsafat Pendidikan Islam. Dengan demikian, banyak melakukan penelitian secara teoritis
sumber Filsafat Pendidikan Islam adalah digali mengenai kegunaan dari Filsafat Pendidikan
dari ajaran Islam secara keseluruhan. Selain itu, Islam. Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany
Filsafat Pendidikan Islam juga mengambil misalnya mengemukakan beberapa manfaat yang
sumber-sumber dari ajaran lain yang dinilai tidak dapat diperoleh dalam mempelajari Filsafat
bertentangan dengan pokok-pokok ajaran Islam. Pendidikan Islam, salah satu yang terpenting di
Dalam kontek ini, menurut Abdul Rahman antaranya adalah; Filsafat Pendidikan dapat
Shalih Abdullah menyebutkan bahwa para ahli membantu para perancang dan pelaksana
ilmu Filsafat Pendidikan Islam dapat pendidikan dalam suatu negara atau wilayah,
digolongkan kepada dua corak aliran, yakni; (1) dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan
mereka yang mengadopsi konsep-konsep non- dalam rangka untuk menentukan arah dan
Islam dan kemudian memadukannya ke dalam tujuan ke mana pendidikan beserta hasilnya akan
pemikiran pendidikan Islam; (2) mereka yang diarahkan, sesuai dengan cita-cita negara atau
tergolong ke dalam kelompok yang tradisional wilayah yang bersangkutan.4
yang hanya mengambil sumber Filsafat Senada dengan itu, George R. Knight
Pendidikan Islam dari Al-Quran dan Hadist3 sebagaimana dikutip oleh Toto Suharto, secara
Berdasarkan dua kelompok pembagian umum menyebutkan 4 (empat) urgensi dari
tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa mempelajari Filsafat Pendidikan Islam, yaitu:a.
kelompok pertama merupakan aliran yang Dapat membantu para pendidik dan aktivis
bercorak liberal, dan kelompok kedua kependidikan untuk memahami berbagai
merupakan kelompok yang beraliran persoalan mendasar tentang pendidikan.b.
konservatif. Dalam hal ini, menurut pendapat Memungkinkan bagi para pendidik untuk dapat
kami, bahwa meskipun Filsafat Pendidikan mengevaluasi secara lebih baik, dan memilih
Islam berlandaskan kepada ajaran Islam (Al- berbagai tawaran yang merupakan solusi bagi
Quran dan Hadis), namun Filsafat Pendidikan persoalan-persoalan kependidikan. c. Untuk
Islam juga perlu mengadopsi sumber-sumber membekali para pendidik dan aktivis
lain yang bekaitan dengan perkembangan ilmu kependidikan berfikir klarifikatif tentang tujuan-
pengetahuan kontemporer. Namun perlu tujuan hidup dalam kaitannya dengan
ditegaskan bahwa dalam pengadopsian tersebut pendidikan. d. Untuk memberi bimbingan dalam
harus dilakukan dengan seselektif mungkin, agar mengembangkan suatu sudut pandang yang
dapat terhindar dari hal-hal yang bertentangan konsisten, dan mengembangkan berbagai
dengan pokok-pkok ajaran Islam. Argumen ini program pendidikan yang berhubungan secara
berangkat dari sebuah hadis yang sangat realistis dengan konteks negara secara khusus,
populer: (Tuntutlah ilmu, walaupun di negeri dan dunia global secara umum.5
Cina). Dari beberapa manfaat mempelajari
Filsafat Pendidikan, dapat disimpulkan bahwa

4Lihat, Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany,


2Lihat, Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Falsafah al-Tarbiyyah al-Islâmiyyah, terj. oleh Hasan
Cet. I; (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), h. 15 Langgulung, Falsafah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan
3Lihat, Abdul Rahman Shalih Abdullah, Bintang, 1979), h. 33
Educational Theory; A Qur’anic Outlook, (Mekkah al- 5Lihat, Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam,

Mukarramah: Umm al-Qura University, t.t.), h. 36-37 (Yogyakarta: Ar-Ruz, 2006), h. 49-50

Volume V Nomor 2 Maret 2018


ISTIQRA’
Muhammad Sain Hanafy, Eksistensi Filsafat Pendidikan

pada intinya, Filsafat Pendidikan Islam hingga akal. Sedangkan Filsafat Pendidikan
merupakan pegangan dan pedoman yang dapat Barat hanya memperhatikan pengembangan
dijadikan landasan filosofis bagi pelaksanaan akal saja. Sesungguhnya, semua realitas
pendidikan Islam dalam rangka upaya untuk kehidupan manusia tidak dapat dijelaskan
menghasilkan generasi baru yang terdidik dan hanya dengan melalui rasio, melainkan ada
berkepribadian Muslim, di mana seluruh aspek yang tidak mampu dijangkau oleh akal.
perilaku hidupnya senantiasa dijiwai oleh ajaran Disinilah peran nilai-nilai religiusitas berperan
Islam. untuk memberikan pemahaman kepada kita
Perbandingan antara Filsafat Pendidikan bahwa setinggi apapun kemampuan manusia
Islam dengan Filsafat Pendidikan Barat dalam melakukan sesuatu, namun tetap ada
Dalam beberapa hal, sebenarnya kurang batasnya.
proporsional untuk membandingkan antara Dengan demikian, dapat disimpulkan
Filsafat Pendidikan Islam dengan Filsafat bahwa perbedaan yang mendasar antara Filsafat
Pendidikan Barat. Hal ini disebabkan karena Pendidikan Islam dengan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Islam yang berorientasi Barat adalah orientasinya. Filsafat Pendidikan
kepada wahyu, dan Filsafat Pendidikan Barat Islam di samping berorientasi keduniaan juga
yang murni berorientasi kepada rasionalitas. berorientasi keakhiratan, sedangkan Filsafat
Akan tetapi, mengingat bahwa Filsafat Pendidikan Barat hanya berorientasi keduaniaan
Pendidikan Islam juga dapat mengambil sumber dan materi saja.
dari berbagai ajaran, termasuk hal-hal yang Tuhan, Manusia, dan Alam dalam
datang dari dunia Barat, maka perbandingan ini Perspektif Filsafat Pendidikan Islam
menjadi penting adanya, untuk memberikan 1. Tuhan dan Eksistensinya dalam Islam
gambaran letak perbedaan yang sangat prinsipil Al-Quran sebagai sumber pertama dan
antara Filsafat Pendidikan Islam dengan Filsafat utama ajaran Islam menjelaskan bahwa
Pendidikan Barat.Perbedaan tersebut dapat kehadiran Tuhan ada dalam diri setiap manusia.
dilihat dalam beberapa hal sebaga berikut: Hal ini merupakan fitrah (bawaan) manusia sejak
a. Filsafat Pendidikan Islam berdasarkan pada kejadiannya6
wahyu, sedangkan Filsafat Pendidikan Barat Dalam kaitannya dengan Filsafat secara
berpijak pada humanistik murni yang umum, dan Filsafat Pendidikan Islam secara
mengandalkan rasionalitas. Atas dasar ini khusus, pertanyaan yang patut diajukan
Filsafat Pendidikan Islam tidak mengenal mengenai eksistensi Tuhan adalah; mengapa kita
kebenaran terbatas, melainkan universal. harus mempercayai adanya Tuhan.?Jawaban atas
Sedangkan Filsafat Pendidikan Barat pertanyaan tersebut terdapat dalam Al-Quran
mengenal kebenaran secara parsial, sehingga yang telah menyatakan bahwa keyakinan kepada
tidak jarang timbul pertentangan berbagai ide yang lebih tinggi dari pada alam adalah
yang menyangkut dengan pendidikan. keyakinan dan kesadaran terhadap yang gaib.
b. Filsafat Pendidikan Islam berupaya Hingga batas-batas tertentu yang gaib ini dapat
mengembangkan kemampuan manusia dalam dilihat oleh orang-orang terentu seperti Nabi
pandangan integral antara kehidupan dunia Muhammad saw. walaupun tidak dapat dipahami
dan akhirat, atau antara yang profan dan dan dibuktikan dengan empirisme secara
sakral. Sedangkan Filsafat Pendidikan Barat sempurna.Untuk dapat mengenal dan
mengembangkan kemampuan manusia secara mengetahui eksistensi Tuhan, maka kita harus
parsial, atau yag profan saja. Kondisi inilah mempelajari tanda-tanda Kekuasaan dan
yang kemudian membawa krisis sistem nilai Keagungan-Nya.
dalam pendidikan Barat yang kemudian Meskipun Al-Quran tidak membuktikan
melahirkan manusia yang menguasai ilmu secara eksplisit mengenai keberadaan Tuhan,
pengetahuan namun nihil terhadap nilai-nilai
religiusitas. 6Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
c. Filsafat Pendidikan Islam memperhatikan agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
dan mengembangkan semua aspek menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan
kepribadian manusia, mulai dari aspek hati pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui. (QS. Al-Rûm: 30)
Volume V Nomor 2 Maret 2018

ISTIQRA’
Muhammad Sain Hanafy, Eksistensi Filsafat Pendidikan

akan tetapi Al-Quran menunjukkan cara-cara yang berimplikasi kepada antara lain: 1) Allah
untuk mengenal Tuhan melalui alam raya dan sebagai “Pencipta” hendaknya dikenal dan
segala isinya. Hal tersebut sebagaimana diyakini oleh manusia melalui tanda-tanda
dinyatakan oleh M. Quraish Shihab dengan kekuasaan-Nya. Eksistensi Tuhan seperti ini
mengutip sebuah Hadis Qudsi:“Aku adalah harus dipahami sebagai tujuan utama pendidikan
sesuatu yang tersembunyi. Aku berkehendak Islam. Ini merupakan unsur keimanan (akidah)
untuk dikenal, maka Kuciptakan makhluk agar dalam Filsafat Pendidikan Islam. 2) Allah
mereka dapat mengenal-Ku”7 sebagai Rabb mengandung arti bahwa Allah
2.Keyakinan dan Argumen-argumen Adanya adalah Pengatur dan Pemelihara alam raya ini.
Tuhan Allah telah menentukan berbagai aturan
Pembahasan tentang adanya Tuhan (sunnatullah) yang harus diperhatikan dan diikuti
secara filosofis pada prinsipnya menuntut oleh manusia. Ini merupakan unsur Islam
adanya pembuktian yang berdasarkan nalar. Hal (syari’ah) dalam Filsafat Pendidikan Islam. 3)
inilah yang menjadi wacana perdebatan antara Allah sebagai Pencipta memiliki beberapa sifat
kaum filosof, kaum teolog, dan kaum sufi. yang disebut al-Asmâ’ al-Husnâ. Sifat-sifat Allah
Perdebatan ini demikian sengitnya dalam tradisi tersebut hendaknya dapat ditransformasikan
keilmuan Islam dan hingga kini tak ada hentinya, dalam dunia pendidikan Islam, dalam rangka
bahkan tidak jarang terjadi saling mengkafirkan, mewujudkan manusia sebagai khalîfah fi al-Ardh
saling memurtadkan, dan saling mensekulerkan, yang bertugas mengemban amanah di muka
meskipun ketiganya berasal dari rumpun yang bumi. Ini merupakan unsur ihsân (akhlak) dalam
sama yakni Islam.Kaum filosof menggunakan Filsafat Pendidikan Islam.d. Melalui argumen
aspek keilmuan yang bersumber dari akal, kaum teologis, Filsafat Pendidikan Islam
teolog (termasuk kaum ushuliyyin) menggunakan memformulasikan bahwa alam semesta
aspek keilmuan yang bersumber dari teks, dirancang dan diciptakan Allah sebagai fasilitas
sedangkan kaum sufi menggunakan aspek bagi kehidupan manusia. Fasilitas ini sedemikian
keilmuan yang bersumber dari intuisi. rupa harus dikembangkan oleh manusia melalui
Argumen-argumen tentang keberadaan kreativitas demi kesejahteraan umat manusia
Tuhan dapat dilihat dari beberapa konsep yang secara keseluruhan.
dikemukakan oleh beberapa filosof dan ilmuan 3.Hakikat dan Potensi Manusia dalam
Muslim seperti Al-Kindi (w. sekitar 866 M) Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam
dengan argumen kebaruannya (hudûts). Ia What is a man.? Demikian suatu
menyatakan bahwa alam ini bersifat baru, artinya pertanyaan yang dikemukakan oleh Jujun S.
alam ini pada awalnya tidak ada, lalu kemudian Suryasumantri ketika mulai membahas bidang
ada. Oleh karena itu pasti pula ada yang telaah filsafat.8
menciptakannya yang disebut dengan “Sebab Pertanyaan ini mengandung indikasi
Pertama”. Di samping Al-Kindi, beberapa bahwa pada tahap permulaan, filsafat senantiasa
filosof juga mengemukakan argumen yang mempersoalkan “siapakah manusia itu”.? Jika
membuktikan keberadaan Tuhan sebagai pada tahap awal Filsafat mempersoalkan
Pencipta alam semesta, yang sekaligus menjadi masalah manusia, demikian pula halnya dengan
kekayaan khazanah keilmuan dalam sejarah pendidikan Islam. Ia tidak akan memiliki
Islam. paradigma yang sempurna tanpa menentukan
Dari berbagai perdebatan mengenai sikap konseptual filosofisnya tentang hakikat
konsep Tuhan, kiranya dapat memiliki dampak manusia. Sebab bagaimanapun manusia adalah
dan implikasi pedagogis yang perlu diperhatikan merupakan bagian dari alam raya ini.
oleh dunia pendidikan Islam. Oleh karena itu, Perlunya menentukan sikap dan
argumen-argumen mengenai keberadaan Tuhan tanggapan tentang manusia dalam Filsafat
ditinjau dari sudut pandang Filsafat Pendidikan Pendidikan Islam pada hakikatnya, didasarkan
Islam hendaknya dapat melahirkan pemikiran atas asumsi bahwa manusia adalah subjek

7Lihat, H.M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran; 8Jujun S. Suryasumantri, Filsfata Islam; Sebuah
Tafsir Maudhi’I atas Pelbagai Persoalan Umat, Cet. II; Pengantar Populer, Cet. X; (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
(Bandung: Mizan, 1996), h. 24 1996), h. 27

Volume V Nomor 2 Maret 2018


ISTIQRA’
Muhammad Sain Hanafy, Eksistensi Filsafat Pendidikan

sekaligus objek pendidikan Islam.Untuk dengan ini Allah dapat dikenali baik nama
menjawab permasalahan di atas, terlebih dahulu maupun sifat-sifat-Nya12
harus dikemkakan prinsip-prinsip yang menjadi Segala sesuatu selain Allah itulah alam
dasar filosofis bagi pandangan pendidikan Islam. dalam pengertian yang sederhana.Dari
Dalam hal ini Al-Syaibany menyebutkan pengertian tersebut, secara sepintas dapat
beberapa prinsip, antara lain yakni: 1) Manusia dipahamai bahwa alam dengan segala isinya
adalah makhluk yang paling mulia di alam ini. diciptakan oleh Allah agar melalui semua itu
Allah telah membekalinya dengan berbagai dapat mengenal-Nya.
keistimewaan yang menyebabkan ia Di samping itu, alam dengan segala
mengungguli makhluk lain.9 2) Kemuliaan potensi yang terkandung di dalamnya dapat
manusia atas makhluk lain adalah karena dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia
manusia diangkat menjadi khalifah yang bertugas secara bersama. Dalam kaitannya dengan alam,
untuk memakmurkan bumi atas dasar menurut Al-Syaibany terdapat beberapa prinsip
ketakwaan.10 3) Manusia adalah makhkuk Filsafat Pendidikan Islam tentang alam, antara
berfikir dengan menggunakan bahasa sebagai lain yakni:
media. Hal ini sering diungkapkan bahwa: a. Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa
(manusia adalah hewan yang dapat berbicara). 4) pendidikan Islam sebagai proses
Manusia adalah makhluk tiga dimensi, ibarat segi pembentukan pengalaman dan perubahan
tiga sama kaki, yaitu: jasad, akal, dan rûh11 tingkah laku, baik individu maupun
Dengan berpegang kepada beberapa masyarakat hanya akan berhasil apabila
prinsip seperti di atas, kiranya Filsafat terjadi interaksi antara peserta didik dengan
Pendidikan Islam akan mudah untuk lingkungan alam sekitarnya tempat mereka
menentukan konsep tentang hakikat manusia hidup. Seluruh makhluk, baik benda ataupun
dari berbagai aspeknya, seperti proses alam sekitar, dipandang sebagai bagian alam
penciptaannya, tujuan hidupnya, kedudukannya, semesta. Oleh karena itu, proses pendidikan
tugas-tugasnya, dan lain sebagainya. manusia dan peningkatan mutu akhlaknya,
4.Hakikat dan Kedudukan Alam dalam bukan sekedar terjadi dalam lingkungan sosial
Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam (sesama manusia) semata, tapi juga dalam
Setelah pembahasan menyangkut dengan lingkungan alam yang bersifat material.
hakikat manusia dalam pandangan Filsafat b. Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa
Pendidikan Islam, satu hal yang tidak kalah alam semesta atau universe, baik yang materi
pentingnya adalah pembahasan mengenai maupun bukan, memiliki hukumnya sendiri-
hakikat dan kedudukan alam dalam tinjauan sendiri. Hal ini harus diteliti dan dipelajari
Filsafat Pendidikan Islam. Menurut Al-Jurjani, dalam pendidikan Islam agar peserta didik
sebagaimana dikutip Toto Suharto menyatakan mampu mengenali hukum-hukum yang
bahwa term alam adalah segala hal yang menjadi mengendalikan alam semesta ini sehinga
tanda bagi suatu perkara sehingga dapat dikenali. memiliki keteraturan dan keharmonisan
Sedangkan secara terminolgi berarti segala dalam kehidupan.
sesuatu yang ada (maujud) selain Allah, yang c. Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa
alam semesta yang terbagi dalam dua kategori
(alam materi dan alam ruh), harus dipandang
9Lihat antara lain, QS. Al-Isrâ’ (17): 70 dan QS. sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
Al-Tîn (95): 4 dipisahkan. Oleh sebab itu pendidikan Islam
10Lihat antara lain, QS. Al-Baqarah (2): 30 dan harus memperhatikan kedua hal ini secara
QS. Al-Nûr (24): 55 seimbang, karena kehidupan manusia yang
11Jasad adalah raga manusia yang harus sempurna tidak akan terwujud hanya dengan
diusahakan agar senantiasa berada dalam keadaan sehat.
Akal adalah potensi yang dimiliki oleh manusia yang memperhatikan salah satunya.
memungkinkan baginya untuk mengembangkan budaya
dalam arti luas. Sedangkan Rûh merupakan subtansi yang
langsung diberikan Allah yang memungkinkan manusia
dapat behubungan dengan-Nya dan meniru sifat-sifat- 12Lihat, Toto Suharto, Filsafat
Nya. Pendidikan Islam, 97
Volume V Nomor 2 Maret 2018

ISTIQRA’
Muhammad Sain Hanafy, Eksistensi Filsafat Pendidikan

d. Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa Penegasan ini mengindikasikan bahwa


alam semesta yang berjalan dengan teratur pendidikan Islam secara filosofis seyogyanya
ini, harus dipahami sebagai keajaiban dan memiliki konsep yang jelas mengenai manusia.
keagungan Sang Pencipta. Olehnya itu, dari Kalau pendidikan hanya untuk manusia,
sikap ini diharapkan akan menambah iman pertanyaan yang pantas dikemukakan adalah
atau keyakinan bahwa manusia tidak berdaya “manusia yang bagaimana yang dikehendaki
dihadapan Allah yang telah membuat dan oleh pendidikan Islam sebagai tujuan akhirnya”.?
mengatur alam ini sedemikian harmonis dan Jawaban atas pertanyaan ini dikemukakan oleh
teraturnya. beberapa ahli pendidikan Islam seperti dikutip
e. Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa oleh Suharto, antara lain Ahmad D. Marimba
alam semesta ini bukanlah musuh bagi menyatakan tujuan akhir pendidikan Islam
manusia, dan bukan penghalang bagi untuk membentuk “manusia yang
kemajuan peradaban manusia, melainkan berkepribadian Muslim”, Muhammad Munir
alam merupakan teman dan alat bagi Mursy menyebutnya sebagai “insâan kâmil”
kemajuan manusia. Oleh karena itu, (manusia sempurna), Muhammad Quthb
pendidikan Islam harus senantiasa diarahkan menyebutnya sebagai “manusia sejati”,
agar dapat menanamkan pemahaman kepada sedangkan Muhammad Athiyah al-Abrasyi
peserta didik tentang bagaimana mengelola menyatakan bahwa manusia yang ingin dibentuk
alam dan memanfaatkannya secara bijaksana oleh pendidikan Islam adalah “manusia yang
demi kepentingan umat manusia. mencapai akhlak sempurna”14
f. Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa Dari beberapa pendapat ahli mengenai
alam semesta dan seisinya ini bersifat baru tujuan akhir pendidikan Islam, dapat
(tidak kekal). Prinsip ini dapat dijadikan disimpulkan bahwa pendidikan Islam pada
sebagai pegangan pendidikan Islam bahwa prinsipnya bermaksud untuk merealisasikan
hanya Allahlah yang bersifat kekal dan abadi. tujuan hidup manusia, yaitu penghambaan atau
Dengan berpegang dari beberapa prinsip menyembah kepada Allah sepenuhnya15 Di
tersebut di atas, Filsafat Pendidikan Islam akan samping itu seseorang yang memilih Islam
dapat menentukan arah pemikiran dan sebagai keyakinan nya diharapkan akan
implementasi pendidikan Islam di antara filsafat- senantiasa menjadi seorang Muslim yang baik
filsafat pendidikan lainnya. Di samping itu, sampai saat akhir hayatnya.
sebagai sebuah disiplin ilmu maka Filsafat Konsep mengenai “manusia sempurna”,
Pendidikan Islam dapat pula menentukan “manusia sejati”, “manusia yang berakhlak
sikapnya dari permasalahan-permasalahan mulia”, dan beberapa istilah lainnya yang
seputar alam. Sikap ini pada akhirnya akan dikemukakan di atas, sebagai tujuan akhir
melahirkan berbagai prinsip yang dapat pendidikan Islam, telah terapresiasikan dalam
dijadikan sebagai landasan filosofis dalam diri pribadi Rasulullah saw. sebagai uswah hasanah
menentukan tujuan, metode, kurikulum, dan (contoh telada yang baik). Dengan demikian,
berbagai komponen lainnya dalam pendidikan apabila kita ingin melihat sifat-sifat manusia
Islam. sempurna, maka lihatlah sifat-sifat Rasulullah
E.Tinjauan Filosofis terhadap Berbagai melalui berbagai hadis ataupun riwayat.
Komponen Pendidikan Islam Singkatnya, tujuan akhir pendidikan Islam
1. Tujuan Pendidikan Islam adalah untuk membentuk manusia sebagai
Pendidikan dalam arti Islam, adalah seorang Muslim yang seluruh sikap dan aktivitas
sesuatu yang hanya diperuntukkan bagi manusia. kehidupannya senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai
Pernyataan ini ditegaskan oleh Syed Muhammad ajaran Islam, baik dalam hubungannya dengan
Naquib al-Attas13 Allah, dengan manusia, maupun hubungannya
dengan alam sekitarnya.

13Lihat, Syed Muhammad Naquib al-Attas, The

Concept of Education in Islam: A Framework for An Philosophy 14Lihat, Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam, h.
of Education, terj. oleh Haidar Bagir, Konsep Pendidikan dalam 112
Islam, (Bandung: Mizan, 1992), h. 67 15Lihat, QS. Al-Dzâriyât (51): 56

Volume V Nomor 2 Maret 2018


ISTIQRA’
Muhammad Sain Hanafy, Eksistensi Filsafat Pendidikan

Dengan demikian, peran seorang meniru berbagai sikap dan perilaku Rasulullah
Muslim baik sebagai individu maupun sebagai saw. dalam menjalankan profesinya sebagai
bagian dari suatu komunitas masyarakat akan pendidik, baik pendidik dalam pengertian sempit
dapat menjalankan tugasnya sebagai Khalîfah fî al- maupun pendidik dalam arti yang lebih luas.
Ardh yang dapat memanfaatkan ilmu Di samping komponen pendidik, yang
pengetahuan untuk mengelola alam raya ini juga turut menentukan tercapainya tujuan
demi kepentingan kesejahteraan seluruh umat pendidikan adalah peserta didik. Dalam
manusia. Bukan memanfaatkan ilmu paradigma pendidikan Islam, peserta didik
pengetahuan untuk mengeksploitasi alam demi adalah orang yang belum dewasa yang memiliki
kepentingan individu, segelintir, atau berbagai potensi dasar (fitrah) yang dapat
sekelompok manusia saja. dikembangkan. Disini peserta didik dalam
2. Pendidik dan Peserta didik dalam tinjauan Filsafat Pendidikan Islam adalah
Pendidikan Islam makhluk Allah yang terdiri dari jasmani dan
Pendidik dan peserta didik merupakan rohani yang belum mencapai taraf kematangan,
dua komponen terpenting dalam suatu proses baik dari aspek fisik, mental, intelektual, maupun
pendidikan. Dipundak seorang pendidik terletak psikologisnya.
sebuah tanggung jawab yang besar untuk Oleh karena itu ia senantiasa
mengantarkan peserta didik ke arah tujuan memerlukan bantuan (bimbingan) orang lain
pendidikan yang dicita-citakan. Namun, dibalik agar dapat mengembangkan semua aspek
beratnya tugas dan tanggungjawab seorang tersebut secara optimal melalui proses
pendidik, di dalamnya juga terkandung makna pendidikan. Potensi dasar yang dimiliki peserta
betapa besar dan mulianya profesi seorang didik, kiranya tidak akan dapat berkembang
pendidik. Seorang pendidik, di samping bertugas tanpa melalui pendidikan, karena Islam
sebagai transfer of knowledge (mentransfer ilmu memandang bahwa setiap anak yang lahir
pengetahuan) terhadap peserta didik, juga yang dibekali dengan berbagai potensi (fitrah),
tidak kalah pentingnya terutama dalam lingkunganlah (orang tua, sekolah, masyarakat,
pendidikan Islam, seorang pendidik adalah dll) yang dapat mengantarkan ke arah mana
bagaimana ia dapat bertindak sebagai transfer of potensi itu akan berkembang (positif atau negatif).
value (mentransfer nilai-nilai; akhlak, etika, dll) 3. Kurikulum dan Metode dalam
terhadap peserta didik. Sebab apalah artinya Pendidikan Islam
seorang peserta didik yang mahir dan menguasai Tinjauan Filosofis tentang lingkungan
sebuah disiplin ilmu pengetahuan, namun dalam Pendidikan Islam merupakan suatu hal
kosong dari nilai-nilai akhlak atau etika. yang tidak kalah pentingnya dengan komponen
Bukanlah peserta didik yang semacam ini pendidikan lainnya, karena kurikulum juga turut
dikehendaki oleh Filsafat Pendidikan Islam. menjadi faktor penentu dalam pencapaian
Pendidikan Islam berbeda dengan tujuan pendidikan.
konsep pendidikan lannya, pendidikan Islam Kurikulum dalam arti yang sederhana
menekankan penguasaan aspek keilmuan pada awalnya merupakan istilah yang digunakan
sekaligus aspek kepribadian (sikap, tingkah laku, dalam bidang olah raga yang berarti sebuah jarak
etika, dan akhlak) terhadap peseta didik. Dalam yang harus ditempuh oleh seorang atlit mulai
konsepsi Islam, Muhammad saw. adalah dari garis star sampai finish. Kemudian istilah ini
merupakan al-Mu‘allim al-Awwal (pendidik digunakan dalam dunia pendidikan yang berarti
pertama dan utama). Dalam sikap beliau sehari- sebuah rencana berbagai mata pelajaran yang
hari (terutama ketika menjalankan da’wah Islam) harus ditempuh dan diselesaikan oleh peserta
tercermin sikap seorang pendidik yang berakhlak didik dalam mencapai jenjang pendidikan
mulia, ulet, sabar, tekun, dan sebagainya dalam tertentu.
menghadapi berbagai tantangan yang datang, Dalam tinjauan Filsafat Pendidikan
meskipun tantangan itu nyaris melenyapkan jiwa Islam, kurikulum harus disusun melalui berbagai
beliau beserta keluarga dan sahabatnya, namun latar belakang pertimbangan pemikiran, baik
beliau tetap menjalankan da’wahnya. Oleh latar belakang ideologi suatu negara, daerah,
karena itu, seorang pendidik hendaknya dapat potensi alam yang dapat dikembangkan, maupun
Volume V Nomor 2 Maret 2018

ISTIQRA’
Muhammad Sain Hanafy, Eksistensi Filsafat Pendidikan

berbagai latar belakang budaya dari suatu Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
masyarakat yang dinggap tidak bertentangan adalah berfikir secara mendalam, sistematis,
dengan nilai-nilai ajaran Islam. Singkatnya, radikal, dan universal mengenai segala hal yang
Filsafat Pendidikan Islam menghendaki sebuah berkaitan dengan kependidikan, dengan
pengembangan kurikulum yang berlandaskan berlandaskan ajaran Islam tentang hakikat
ajaran Islam. Sedangkan metode pendidikan kemampuan dan potensi manusia agar dapat
dalam tinjauan Filsafat Pendidikan Islam, adalah dibina dan dikembangkan serta dibimbing agar
pemikiran yang melatar belakangi suatu cara menjadi manusia yang seluruh kepribadiannya
yang digunakan dalam menyampaikan materi dijiwai oleh ajaran Islam. Dalam bahasa yang
dalam proses pendidikan. disederhanakan dapat dikatakan bahwa Filsafat
Dalam pendidikan Islam metode yang Pendidikan Islam adalah berfikir secara
digunakan digali dari berbagai sumber ajaran mendalam untuk menemukan solusi terhadap
Islam, yakni Al-Quran, Hadis, atau riwayat- berbagai hal yang berkaitan dengan seluruh
riwayat para Nabi dalam menjalankan aspek pendidikan Islam, agar dapat mencapai
da’wahnya. Dalam Al-Quran misalnya terdapat tujuan yang diinginkan dan sesuai dengan ajaran
banyak kisah para nabi dan orang-orang Islam.
mukmin yang dapat dijadikan sebagai metode Filsafat Pendidikan Islam berupaya
kisah Qur’ani. mengembangkan kemampuan manusia dalam
4. Tinjauan Filosofi tentang Lingkungan pandangan integral antara kehidupan dunia dan
dalam Pendidikan Islam akhirat, atau antara yang profan dan sakral.
Lingkungan pendidikan merupakan hal Sedangkan Filsafat Pendidikan Barat
yang juga turut mempengaruhi proses mengembangkan kemampuan manusia secara
pendidikan dalam mencapai tujuan yang parsial, atau yag profan saja. Kondisi inilah yang
optimal. Artinya, bagaimanapun baiknya potensi kemudian membawa krisis sistem nilai dalam
yang ada dalam diri peserta didik, namun jika pendidikan Barat yang kemudian melahirkan
tidak didukung oleh suatu lingkungan manusia yang menguasai ilmu pengetahuan
pendidikan yang baik, maka potensi tersebut namun nihil terhadap nilai-nilai religiusitas
akan sulit dikembangkan secara maksimal. DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan Islam adalah pendidikan Abdul Rahman Shalih Abdullah, Educational
yang memadukan antara teori pembawaan Theory; A Qur’anic Outlook, (Mekkah al-
(fitrah) peserta didik dengan lingkungan, baik itu Mukarramah: Umm al-Qura University,
lingkungan keluarga, masyarakat, maupun t.t.)
lingkungan dalam arti lembaga pendidikan. Das, Sitti Wardah Hanafie, et al.
Filsafat Pendidikan Islam, menghendaki agar "PENCAPAIAN KOMPETENSI
lingkungan (terutama lingkungan lembaga GURU SEKOLAH DASAR NEGERI
pendidikan) benar-benar ditata sedemikian rupa MELALUI LESSON STUDYDI
dengan latar belakang filosofi yang digali dari KOTA PAREPARE." PROSIDING
nilai-nilai ajaran Islam. SEMINAR NASIONAL &
Dengan penataan lingkungan lembaga INTERNASIONAL. 2017.
pendidikan yang dasar filosofinya digali dari H.M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran; Tafsir
ajaran Islam, maka akan dapat memberikan Maudhi’I atas Pelbagai Persoalan Umat, Cet.
nuansa dan corak terhadap proses pembelajaran II; (Bandung: Mizan, 1996)
dan karakter peserta didik yang Islami. Sebagai Halik, Abdul. "Dialektika Filsafat Pendidikan
contoh, sebuah gedung bangunan yang Islam (Argumentasi dan
dibangun dengan posisi menghadap kiblat, latar Psikologi)." Istiqra' 1.1 (2013): 22-28.
belakang filosofisnya adalah melambangkan Halik, Abdul. "Paradigm of Islamic Education
sebagai seorang intelektual yang senantiasa in the Future: The Integration of Islamic
berdiri menghadap kiblat dalam melakukan Boarding School and Favorite
pengabdian atau menyemah kepada Allah. School." Information Management and
PENUTUP Business Review 8.4 (2016): 24-32.

Volume V Nomor 2 Maret 2018


ISTIQRA’
Muhammad Sain Hanafy, Eksistensi Filsafat Pendidikan

Halik, Abdul. "Paradigma Pendidikan Islam


dalam Transformasi Sistem Kepercayaan
Tradisional." AL-ISHLAH: Jurnal
Pendidikan Islam 14.2 (2016).
Halik, Abdul. Implementasi Manajemen Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Berbasis Intelectual,
Emotional, dan Spiritual Quotient
(IESQ)(Telaah di Universitas
Muhammadiyah Parepare). Diss.
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar, 2013.
Hanafie Das, St Wardah. Implementasi Brain Based
Teaching pada Tanan Kanak-kanak di Kota
Parepare (Telaah Kritis Pendidikan Agama
Islam bagi Anak Usia Dini). Diss.
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar, 2013.
Jujun S. Suryasumantri, Filsfata Islam; Sebuah
Pengantar Populer, Cet. X; (Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 1996)
Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany,
Falsafah al-Tarbiyyah al-Islâmiyyah, terj.
oleh Hasan Langgulung, Falsafah
Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,
1979)
Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat, Jilid I, Cet. II;
(Jakarta: Bulan Bintang, 1967), Abuddin
Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Cet. I;
(Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997)
Syed Muhammad Naquib al-Attas, The Concept of
Education in Islam: A Framework for An
Philosophy of Education, terj. oleh Haidar
Bagir, Konsep Pendidikan dalam Islam,
(Bandung: Mizan, 1992)
Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam,
(Yogyakarta: Ar-Ruz, 2006)

Volume V Nomor 2 Maret 2018

ISTIQRA’

Anda mungkin juga menyukai