Anda di halaman 1dari 26

PENERAPAN Dosen Pengampu :

Muthoharoh, S.E., M.Si


TEORI KELOMPOK 2
PADA Dita Emilia Utami
Siti Marfuah
( 31402100009 )
( 31402100023 )

PERATURAN Vina Rismawati


Aulia Ilhami
( 31402100024 )
( 31402100216 )

AKUNTANSI
TEORI PERATURAN YANG RELEVAN DENGAN AKUNTANSI & AUDIT

TEORI PASAR EFISIEN

TEORI AGENSI

Teori Kepentingan Publik

TEORI REGULASI Teori Capture

Teori Kepentingan Pribadi


TEORI PERATURAN YANG RELEVAN DENGAN AKUNTANSI & AUDIT

Teori Pasar Efisien


Dunia Pasar Modal ( Permintaan & Penawaran ) berpengaruh besar pada arus informasi & modal.
Pasar mencapai fungsinya yang terbaik tanpa campur tangan Pemerintah
Campur tangan Pemerintah yang baik dengan tujuan pengembangan pasar dan mendorong pertumbuhan
ekonomi.
UU Penanaman
Modal
PASAR PELUANG Informasi
KESEIMBANGAN PERLINDUNGAN lengkap, akurat &
ADIL INVESTOR
KEKAYAAN benar
TRANSPARAN
Pengambilan
Keputusan
TEORI PERATURAN YANG RELEVAN DENGAN AKUNTANSI & AUDIT

Teori Agenci
Hubungan antara Pemilik Usaha (Principal) dengan Agen (Manajemen), agar tujuan Principal
tersebut tercapai.

TATA PEMISAHAN KONFLIK


KELOLA (Pemilik & Agen) KEAGENAN

Permintaan
informasi Pertanggung Keputusan
Jawaban

Informasi akuntansi bentuk pertanggung jawaban Agen kepada Pemilik Usaha


TEORI PERATURAN YANG RELEVAN DENGAN AKUNTANSI & AUDIT

Teori Regulasi
Intervensi Pemerintah dilakukan apabila terjadi Kegagalan Pasar
Melindungi konsumen dengan memperbaiki kinerja ekonomi
1. Teori Kepentingan Publik
Menanggapi permintaan masyarakat untuk memperbaiki praktik pasar yang tidak efisien.
Kepentingan konsumen diterjemahkan pada tindakan Legislatif
Agen mencoba mencari peraturan untuk melindungi kepentingan publik,
dan sebaliknya.
Pemerintah bersikap netral, tidak berperan independent
TEORI PERATURAN YANG RELEVAN DENGAN AKUNTANSI & AUDIT

2. Teori Capture
Alasan awal regulasi untuk melindungi kepentingan publik, namun tidak akan tercapai

MENDOMINASI
PROSES PEMBUAT
YANG DIATUR
REGULASI ATURAN

TUJUAN TUJUAN
PUBLIK KELOMPOK
TEORI PERATURAN YANG RELEVAN DENGAN AKUNTANSI & AUDIT

3. Teori Kepentingan Pribadi


Aktivitas Peraturan menggambarkan persaudaraan diantara kekuatan politik dari
kelompok berkepentingan.

Kelompok berkepentingan Legislatif


(Eksekutif/Industri)
PERMINTAAN PENAWARAN

Ketentuan yang melindungi kepentingan Badan


PENERAPAN TEORI REGULASI PADA AKUNTANSI DAN PRAKTIK AUDIT

Penerapan Public Interest Teory (Teori Kepentingan Publik)

Pemerintah melakukan intervensi atau tindakan sebagai upaya untuk mengatasi kegagalan
mekanisme pasar sehingga dalam regulasi pelaporan keuangan yang ditetapkan dapat berguna
untuk kepentingan publik.

Contoh kasus yang menggunakan Teori Kepentingan Publik:

Kasus Enron Corporation pada tahun 2002 yang mengakibatkan pemerintah


Amerika Serikat menetapkan Sarbanes Oxley
PENERAPAN TEORI REGULASI PADA AKUNTANDI DAN PRAKTIK AUDIT

Penerapan Teori Capture

Dalam penrapan teori ini pada dasarnya profesi akuntansi membutuhkan pengesahan standar
akutansi yang bisa dicapai apabila standard yang dimilikinya mempunyai kekuatan hukum yang
didukung oleh legislatif. Bagaimanapun juga profesi akutansi dapat berjalan dengan kedua hal
yaitu : pengesahan standard akuntansi, dan menjaga kepentingan ekonomisnya. Pada hal ini dapat
dilihat bahwa campur tangan dalam perturan dalam penetapan susunan standard akuntansi dibuat
sama dengan kerangka teori kepentingan umum.
PENERAPAN TEORI REGULASI PADA AKUNTANDI DAN PRAKTIK AUDIT

Penerapan Teori Kepentingan Pribadi

Batasan pada teori regulasi yaitu tidak terdapat hubungan mutual secara ekslusif, suatu kejadian
yang dijelaskan dengan satu teori mungkin bisa dijelaskan sama baiknya menggunakan teori yang
lain. Hal tersebut tidak jelas satu penjelasan dapat di pertahankan. Contoh Sarbox yang muncul
karena tindakan pemerintah Amerika mengikuti bangkrutnya enron yang dimaksudkan untuk
menjamin tingkat penguasaan perusahaan dalam supervise dan audit laporan keuangan. Dengan
demikian, teori kepentingan pribadi mungkin berlaku juga untuk menjelaskan kejadian yang diatas.
Teori kepentingan pribadi memiliki banyak pendukung karena mengakui dasar kepentingan dari
pihak-pihak yang terlibat dalam regulasi.
PENERAPAN TEORI REGULASI PADA AKUNTANDI DAN PRAKTIK AUDIT
Penetapan Standar Sebagai Proses Politik

Penetapan standar dipandang sebagai proses poltik

Dalam menanggapi ketidakpuasan terhadap penetapan standar oleh badan akuntansi profesional.
pemerintah di banyak negara telah membentuk pembuat standar independen dalam upaya untuk
menghasilkan standar kualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan pengguna
laporan keuangan.

IASB/FASB saat ini mempunyai proyek gabungan mengenai akuntansi sewa, yang melibatkan
pertimbangan ulang menyeluruh atas seluruh aspek akuntansi sewa dan diharapkan akan membawa
perubahan mendasar dalam akuntansi sewa.
PENERAPAN TEORI REGULASI PADA AKUNTANDI DAN PRAKTIK AUDIT

Instrument Keuangan

Perkembangan awal terjadi di Amerika Serikat, dimana terdapat banyak permintaan untuk
penggunaan nilai wajar, agar dapat mencerminkan risiko dan manfaat dengan lebih akurat
dalam memegang instrumen keuangan
IASB menciptakan IAS 39 berdasarkan standar FASB yang berkaitan dengan instrumen
keuangan (FAS 114, 115, 133 dan 140) sebagai satandar sementara dengan catatan bahwa
pengembangan lebih lanjut dari IAS 39 akan diperlakukan

Pada tahun 2002 Standar Ajuntansi Internasional (IAS) akan diadopsi di Eropa, Sehingga
Perusahaan yang terdftar di Uni Erpoa yang sebelumnya mengikuti GAAP nasional kini
diharuskan mengikuti IAS setidaknya untuk konsolidasi
PENERAPAN TEORI REGULASI PADA AKUNTANDI DAN PRAKTIK AUDIT
Instrument Keuangan
Pada Desember 2003 dilakukan amandemen terhadap draf pemaparan tahun 2002, sedangkan
pada saat yang sama para pembuat laporan keuangan melobi dengan segala cara untung
menghindari penerapan IAS.

IASB menanggapi kekhawatiran tersebut namun berkomitmen terhadap standar yang


didasarkan pada prinsip pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan pada nilai wajar.
Sehingga IAS 39 dimasukkan dalam standar yang diserahkan kepada Komite Regulasi Akuntansi
(ARC) untuk disahkan sebelum diadopsi olehh Komisi Eropa. ARC mendukung seluruh standar
IASB, namun mengecualikan ketentuan tertentu yang terdapat dalam IAS 39.
PENERAPAN TEORI REGULASI PADA AKUNTANDI DAN PRAKTIK AUDIT

Instrument Keuangan

Keputusan tersebut mendapatkan kritikan dari pihak pihak yang memandang pembentukan IAS
Eropa sebagai langkah mundur, jauh dari tujuan harmonisasi pelaporan keuangan Penentu
standar inggris tidak setuju dengan keputusan ARC, dan mendorong perusahaan-perusahaan
inggris untuk mematuhi persyaratan lindung nilai penuh IAS 39.

Konflik tersebut terus berlanjut hingga munculnya krisis keuangan pada tahun 2007-2008 yang
mengakibatkan IASB mengamandemen IAS 39 dan IFRS 7 Instrumen keuangan: pengungkapan.
Untuk memumungkinkan perusahaan memilih untuk mengklasifikasikan ulang beberapa
instrumen keuangan dari kategori dimana pengukuran nilai wajar diterapkan ke kategori dimana
item diukur berdasarkan pada biaya perolehan diamortisasi.
PENERAPAN TEORI REGULASI PADA AKUNTANDI DAN PRAKTIK AUDIT
Penerapan IAS 38 - Aset Tidak Berwujud
AASB belum mengeluarkan standar spesifik mengenai akuntansi aset tak berwujud, setelah
menarik rancangan paparanyya pada 1992 karena kurangnya konsesnsus mengenai subjek
tersebut. IAS 38 yang telah dikeluarkan oleh ASB pada tahun 1998 dan direvisi pada bulan Maret
2004 memerlukan metode akuntansi yang berbeda secara signifikan dari yang diadopsi oleh
beberapa perusahaan Australia.

Pemerintah Australa memilih untuk tidak melakukan intervensi dalam proses penerapan IAS 38,
meskipun ada permintaan dari perusahaan untuk melakukan hal tersebut. Mantransfer aspek
mendasar dari penetapan standar ke luar negen (ke IASB di London) memungkinkan permintaan
untuk merujuk pada kekuatan pasar global yang menuntut adanya perbandingan intemasional dan
memberikan pembenaran untuk tidak ikut serta dalam proses penetapan standar. Hal tersebut
menyoroti hilangnya pengaruh sektor korporasi temada proses penetapan standar
KERANGKA REGULASI UNTUK PELAPORAN KEUANGANT

MELIPUTI :

1.Statutory requirements
2.Corporate governance
3.Auditors and oversight
4.Independent enforcement
bodies
KERANGKA REGULASI UNTUK PELAPORAN KEUANGANT

Kerangka Regulasi untuk Pelaporan Keuangan adalah seperangkat pedoman, prinsip, dan
standar yang digunakan dalam akuntansi untuk memandu penyusunan laporan keuangan.
Ada beberapa elemen penting dalam kerangka regulasi ini:
Tujuan Pelaporan Keuangan
Kualitatif karakteristik informasi keuangan
elemen-elemen laporan keuangan
prinsip pengakuan dan pengukuran
pengungkapan
kepatuhan terhadap standar
Tanggung jawab manajemen dan auditor
1. statutory requirements
Dalam teori akuntansi, istilah "statutory requirements" mengacu pada persyaratan atau
ketentuan yang diatur oleh undang-undang atau peraturan pemerintah yang mengharuskan
perusahaan atau entitas bisnis untuk mematuhi standar tertentu dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Persyaratan statut tersebut biasanya mencakup berbagai
aspek seperti format laporan keuangan, metode pengukuran, pengungkapan informasi, dan
lain-lain.
Wajib mengikuti standar akuntansi tertentu
Pengungkapan informasi tertentu
Frequent reporting
Audit wajib
Pajak dan perpajakan
2. Corporate governance
Corporate governance adalah konsep penting dalam teori akuntansi yang mengacu pada
kerangka kerja, prinsip, dan praktik yang digunakan untuk mengelola dan mengawasi
perusahaan atau entitas bisnis. Corporate governance bertujuan untuk memastikan bahwa
perusahaan beroperasi dengan cara yang transparan, etis, dan akuntabel, serta untuk
melindungi kepentingan semua pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham, karyawan,
klien, dan masyarakat secara umum.
Transparansi dan Pengungkapan
Tanggung Jawab Dewan Direksi
Kepentingan Pemegang Saham
Manajemen Risiko
Akuntabilitas dan Kepatuhan Hukum
Kepentingan Karyawan dan Kepatuhan Sosial
3. Auditors and oversight
Tugas utama auditor adalah memastikan bahwa laporan keuangan yang disusun oleh
manajemen perusahaan adalah akurat, dapat diandalkan, dan mematuhi standar akuntansi yang
berlaku. Seiring dengan auditor, "oversight" atau pengawasan merujuk kepada berbagai badan,
lembaga, atau proses yang ada untuk mengawasi pekerjaan auditor dan memastikan bahwa
mereka menjalankan tugas mereka dengan baik dan sesuai dengan standar. Pengawasan ini
bertujuan untuk menjaga independensi dan integritas auditor serta memastikan bahwa hasil
audit dapat diandalkan.
Securities and Exchange Commission (SEC)
Badan Standardisasi Akuntansi
Badan Pengawas Keuangan
Komite Audit
Pengawasan Internal
4. independent enforcement bodies
Dalam teori akuntansi, "independent enforcement bodies" merujuk kepada badan-badan
independen yang bertugas menegakkan aturan, regulasi, dan standar akuntansi dalam suatu
yurisdiksi atau wilayah tertentu. Fungsi utama dari badan-badan ini adalah untuk memastikan
bahwa entitas bisnis dan individu yang terlibat dalam praktik akuntansi mematuhi aturan dan
etika akuntansi yang berlaku.
Independensi
Penegakan Standar Akuntansi
Penegakan Etika Profesional
Penyidikan dan Penegakan Hukum
Pengungkapan Informasi
Pelaporan dan Komunikasi
STRUKTUR KELEMBAGAAN PENETAPAN STANDAR AKUNTANSI DAN AUDIT

Perkembangan standar akuntansi internasional dimulai secara formal dengan terbentuknya


international accounting standards commite (IASC) di London pada tahun 1973, IASC bertugas untuk
mengembangkan standar akuntansi internasional yang dapat diterima secara global, sehingga
perusahaan dari berbagai negara dapat menggunakan standar yang seragam dalam penyusunan
laporan keuangan mereka. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan konsistensi
pelaporan keuangan di seluruh dunia. Komite tersebut terdiri dari perwakilan badan akuntansi
profesional dari sembilan negara (Australia, Kanada, Perancis, Jepang, Meksiko, Belanda. Inggris ,
Irlandia, Amerika Serikat dan Jerman Barat).
1. Program Konvergensi IASB dan FASB

Program konvergensi membutuhkan FASB (financial accounting standards board) dan IASB
(international accounting standards board) untuk mengidentifikasi perbedaan antara standar
masing-masing, untuk meninjau solusi yang ada dan mengambil penanganan yang lebih baik.

2. Standar Akuntansi untuk Sektor Publik

IASB menetapkan standar untuk sektor swasta. Perbedaan standar dapat berlaku untuk sektor
public, mengingat bahwa entitas sektor public mungkin memiliki tujuan dan sasaran serta pemangku
kepentingan yang berbeda dibandingkan dengan entitas sektor swasta.
Di Australia AASB (Australian accounting standards board) memiliki sejumlah fungsi, yaitu

Menghasilkan standar akuntansi yang harus diikuti oleh entitas pelapor


Menghasilkan standar akuntansi untuk sektor public dan nirlaba
Berpartisipasi aktif dalam pengembangan standar internasional
Memberikan interpretasi standar akuntansi untuk memastikan komparabilitas keuangan
pelaporan oleh entitas pelapor Australia
Memberikan dukungan teknis kepada perwakilan Australia di komite internasional seperti
IPSASB (International Public Sector Accounting Standards Board) dan SAC87 (Statement
on Auditing Standards No. 87)
3. Standar Audit Internasional

International Standards on Auditing (ISA) dikembangkan oleh International Auditing and


Assurance Standards Board (IAASB) Di Australia. Auditing and Assurance Standards Board
(AUASB) menulis ulang rangkaian standar profesional sebelumnya dan diarahkan untuk
menggunakan ISA sebagai landasan yang mendasarinya untuk mengembangkan standar yang
baru, dengan perubahan apa pun yang diperlukan.

IAASB beroperasi di bawah naungan IFAC. Anggota IFAC adalah organisasi akuntansi dan
sebagian besar anggota IAASB telah berpraktik sebagai auditor. IAASB menyadari ancaman
terhadap kredibilitas dan kekuasaanya karena ketergantungannya pada akuntan profesional
untuk pendanaan dan keahlian lalu dibentuklah Dewan Pengawas Kepentingan Umum (PIOB).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai