Anda di halaman 1dari 19

MODUL MANAJEMEN OPERASIONAL

(EBM 310)

MODUL SESI KE 13
Penjadwalan dan Penugasan

DISUSUN OLEH
Dr. Dra. Suryari Purnama, MM

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


AGUSTUS 2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0 / 19
Pokok Bahasan : Penjadwalan dan penugasan
Sub Pokok Bahasan :
1. Penjadwalan
2. Penugasan

Tujuan Instruksional Umum : Agar mahasiswa dapat memahami konsep


Penjadwalan dan Penugasan

Tujuan Instruksional Khusus : Agar mahasiswa mampu menjelaskan dan


dapat menyelesaikan masalah yang terkait
dengan :
1. Masalah Maksimal
2. Masalah minimal

Jumlah Pertemuan : 1 (satu)

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1 / 19
PENJADWALAN DAN PENUGASAN
A. PENJADWALAN

Penjadwalan (Scheduling) atau membuat Jadwal adalah salah satu kegiatan yang
penting dalam proses produksi ataupun pekerjaan suatu proyek. Penjadwalan
digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya pabrik seperti mesin
dan peralatan produksi, merencanakan sumber daya manusia yang akan
digunakan, pembelian material dan merencanakan proses produksi. Penjadwalan
yang baik akan memberikan dampak yang positif terhadap kelancaran produksi
serta meminimalkan waktu dan biaya produksi.

Jadi, Penjadwalan Produksi atau Production Scheduling ini dapat didefinisikan


sebagai proses mengatur, mengendalikan dan mengoptimalkan kerja dan beban
kerja dalam proses produksi atau proses manufaktur. Dengan kata lain,
Penjadwalan produksi adalah penentuan waktu dan tempat dimana suatu proses
produksi harus dilakukan untuk mendapatkan dengan jumlah yang diinginkan.
Dengan Penjadwalan Produksi ini, manajemen dapat mengidentifikasikan sumber
daya apa yang akan dikonsumsi pada tahap produksi tertentu berdasarkan
perkiraan jadwal yang dibuat agar perusahaan tidak kekurangan sumber daya pada
saat produksi berlangsung.

Pengertian Penjadwalan menurut para Ahli


Berikut ini adalah beberapa definisi Penjadwalan atau Scheduling yang berkaitan
dengan proses produksi dan operasi menurut beberapa ahli :
Pengertian Penjadwalan menurut Baker (1974), Penjadwalan adalah kegiatan
pengalokasian sumber-sumber atau mesin-mesin yang ada untuk menjalankan
sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu.
Pengertian Penjadwalan menurut Vollman (1998), Penjadwalan adalah rencana
pengaturan urutan kerja serta pengalokasian sumber, baik waktu maupun fasilitas
untuk setiap operasi yang harus diselesaikan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
2 / 19
Pengertian Penjadwalan menurut Krajewski dan Ritzman, Penjadwalan adalah
pengalokasian sumber daya dari waktu ke waktu untuk menunjang pelaksanaan
dan penyelesaian suatu aktifitas pengerjaan spesifik.
Pengertian Penjadwalan menurut Russell, Taylor, Buffa dan Sarin, Penjadwalan
adalah penentuan tenaga kerja, peralatan, dan fasilitas yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pembuatan suatu produk atau jasa tertentu.
Pengertian Penjadwalan menurut Herjanto (1999), Penjadwalan adalah pengaturan
waktu dari suatu kegiatan operasi, secara umum penjadwalan bertujuan untuk
meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, dan tingkat persediaan,
serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan.
Penjadwalan disusun dengan pertimbangan berbagai keterbatasan yang ada.
Pengertian Penjadwalan menurut Abrar Husen (2009), penjadwalan atau
scheduling adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan
masing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga
tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang
ada.

Dua Teknik dalam Penjadwalan Produksi


Pada umumnya, terdapat dua teknik dalam penjadwalan produksi yaitu teknik
Penjadwalan Maju (Forward Scheduling) dan teknik Penjadwalan Mundur
(Backward Scheduling).

1. Penjadwalan Maju (Forward Scheduling)


Penjadwalan Maju (Forward Scheduling) adalah teknik penjadwalan produksi
yang menentukan waktu mulai produksi (start) terlebih dahulu dan kemudian
menghitung jadwal waktu ke depan (maju) untuk setiap kegiatan operasi/produksi
agar dapat menentukan waktu penyelesaian keseluruhan proses produksi
(completion).

2. Penjadwalan Mundur (Backward Scheduling)


Penjadwalan Mundur (Backward Scheduling) adalah teknik penjadwalan produksi
yang menentukan waktu kapan suatu produk dibutuhkan atau waktu kapan suatu
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
3 / 19
proyek harus diselesaikan. Dari waktu penyelesaian (completion) atau waktu
kebutuhan tersebut kemudian dihitung mundur waktu yang tepat kapan suatu
proyek atau proses produksi harus dimulai (start).

Metodologi Penjadwalan Produksi


Metodologi Penjadwalan Produksi pada dasarnya tergantung pada jenis industri,
organisasi, jenis produk dan tingkat kecanggihan dalam memproduksi sudah
produk. Berikut ini adalah beberapa metodologi dalam penjadwalan proses
produksi.
1. Gantt Chart
2. Aturan Keputusan Prioritas (Priority Decision Rules)
3. Metode Pemrograman Matematika (Mathematical Programming
Methods)
– Model Program Linear
– Model Jaringan PERT/CPM

B. PENUGASAN

METODE HUNGARIAN
Masalah Penugasan merupakan kasus khusus dari masalah linier programming.
Dalam dunia usaha manajemen sering menghadapi masalah yang berhubungan
dengan penugasan optimal dari bermacam-macam sumber yang produktif atau
personalia yang mempunyai tingkat efisiensi yang berbeda-beda untuk tugas yang
berbeda-beda pula.
Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan yang termasuk dalam masalah
penugasan.

1. Penempatan Karyawan Pada Suatu posisi Jabatan Di Perusahaan

Suattu perusahan mempunyai empat posisi jabatan yang kosong. Sang Direktur
telah memmpunyai empat kandidat yang akan ditempatkan pada keempat posisi
jabatan tersebut, tetapi sang Direktur belum bisa memutuskan kandidat mana yang
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
4 / 19
akan ditempatkan pada jabatan yang mana. Dengan menggunakan data
kelebihan/kekurangan dari setiap kandidat, sang Direktur dapat menggunakan
metoda penugasan untuk membantunya membuat keputusan.

2. Pembagian Wilayah Tugas Salesman

Seorang manager pemasaran akan menempatan beberapa salesmannya di


beberapa wilayah pemasaran produknya. Berdasarkan data prakiraan keuntungan
yang akan diberikan oleh setiap salesman di setiap wilayah pemasaran, sang
manager dapat menjadwalkan penugasan salesman tersebut dengan bantuan
metode penugasan.

3. Pembagian Tugas Dalam Suatu Tim Renang Estafet

Seorang pelatih mangasuh empat perenang yang akan ditentukan di nomor estafet
gaya ganti. Dikarenakan keempat perenang yang ada di bawah asuhannnya
menguasai dengan baik setiap gaya, maka pelatih dapat menggunakan bantuan
metoda penugasan untuk membantunya membuat keputusan penempatan
perenang, berdasarkan pada data waktu terbaik masing-masing perenang di setiap
gaya.

Tehnik pemecahan yang tersedia untuk masalah penugasan yaitu metode


Hungarian. Untuk metode Hungarian jumlah sumber yang ditugaskan harus sama
persis dengan jumlah tugas yang akan diselesaikan.
Untuk menyelesaikan masalah penugasan, biasa digunkan metoda Hungarian.

Metoda ini merupakan modifikasi dari Metoda Transportasi. Untuk dapat


diselesaikan dengan menggunakan metoda Hungarian ini, maka data dari masalah
tersebut harus dipresentasikan dalam bentuk tabel penugasan seperti yang terlihat
pada tabel dibawah ini.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
5 / 19
Tabel 1 : Masalah Penugasan

Assigment/Assigne 1 2 … n

1 A11 A12 A1n

2 A21 A22 A2n

..
.

n An1 An2 Ann

Pada tabel 1, A11, A12 hingga Ann mempresentasikan data keuntungan yang
diperoleh atau kerugian yang ditimbulkan oleh setiap assignee dalam
menyelesaikan suatu asignment. Misalnya A11 adalah data yang
mempersenytasikan keuntungan yang diperoleh atau kerugian yang ditimbulkn
oleh assignee 1 dalam menyelesaikan assignment.

Pada masalah penugasan ini, disyaratkan suatu penugasan satu-satu, sehingga


jumlah assignee dan assignmentya harus sama. Bila pada suatu masalah ditemui
adanya jumlah assignee dan assignment yang berbeda, maka perlu ditambahkan
suatu assignee/ assignment dummy untuk menyamakan jumlahnya. Penambahan
baris/kolom dummy ini merupakan langkah awal dalam pembuatan tabel
penugasan.

Setelah data terpresentasi dalam bentuk tabel penugasan, maka kita dapat
langsung menyelesaikannya dengan menggunakan metoda Hungarian. Dalam
penyelesainnya, maslah penugasan ini terbagi dua masalah yaitu masalah
masimisasi dan masalah minimisasi. Pada masalah maksimisasi,data yang tersaji
adalah data keuntungan, dan pada masalah minimisasi data yang tersaji adalah
data kerugian.
Metode Hungarian dibagi 2 :
 Menugaskan untuk mencari penghematan biaya (minimisasi).

 Menugaskan untuk mencari keuntungan maksimal (maksimisasi).


Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
6 / 19
Masalah Minimisasi
Langkah penyelesaian kasus minimisasi :
1. Ditentukan nilai terkecil dari setiap baris, lalu mengurangkan semua nilai
dalam baris tersebut dengan nilai terkecilnya.

2. Diperiksa apakah setiap kolom telah mempunyai nilai nol. Bila sudah
dilanjutkan ke langkah 3,bila belum,dilakukan penentuan nilai terkecil dari
setiap kolom yang belum mempunyai nilai nol, kemudian setiap nilai pada
kilom tersebut dikurangkan dengan nilai terkecilnya.

3. Ditentukan apakah terdapat n elemen nol dimana tidak ada nilai nol yang
berada pada baris/kolom yang sama, dimana n adalah jumlah kolom/baris.
Jika ada, maka tabel telah optimal, jika tidak, dilanjutkan ke langkah 4.

4. Dilakukan penutupan semua nilai nol dengan menggunakan garis


vertical/horizontal seminimal mungkin.

5. Ditentukan nilai terkecil dari nilai-nilai yang tidak tertutup garis. Lalu
semua nilai yang tidak tertutup garis dikurangkan dengan nilai terkecil
tersebut.

6. Kembali ke langkah 3

Contoh:
Perusahaan menghadapi masalah dimana perusahaan tersebut mempunyai 4
karyawan dan 4 jabatan kosong , bagaimana menempatkan karyawan tersebut
pada jabatan yang tepat dan berapa perkiraan biayanya.

Jabatan/ Karyawan A B C D

1 15 20 18 22

2 14 16 21 17

3 25 20 23 20

4 17 18 18 16

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
7 / 19
Penyelesaian :
Tujuan yang ingin dicapai ialah bagaimana menempatkan karyawan tersebut pada
jabatan yang tepat dan berapa perkiraan biayanya.

Langkah 1 yang dilakukan, yaitu menentukan nilai terkecil dari setiap baris, lalu
mengurangkan semua nilai dalam baris tersebut dengan nilai terkecilnya.
Maksudnya, 20 – 15 = 5 (untuk baris pertama kolom kedua), 18 – 15 = 3 (untuk
baris pertama kolom ketiga). Dan begitu seterusnya hingga baris keempat.
Kemudian ditarik garis vertical/ horizontal pada semua nilai nol seminimal
mungkin. Sehingga hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Jabatan/ Karyawan A B C D

1 0 5 3 7

2 0 2 7 3

3 5 0 3 0

4 1 2 2 0

Selanjutnya memeriksa apakah setiap kolom telah mempunyai nilai nol atau
jumlah garis sama dengan jumlah jabatan atau karyawan. Ternyata jumlah garis
tidak sama dengan jumlah jabatan atau karyawan, sehingga kita tentukan nilai
terkecil pada kolom dan baris yang tidak terkena garis, lalu mengurangkan semua
nilai dalam kolom dan baris yang tidak terkena garis dengan nilai terkecilnya.
Kemudian ditarik garis vertical/ horizontal pada semua nilai nol.

Jabatan/ Karyawan A B C D

1 0 3 1 7

2 0 0 5 3

3 5 0 3 0

4 1 0 0 0

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
8 / 19
Karena semua kolom dan baris telah terisi nol atau jumlah garis sama dengan
jumlah pekerjaan atau karyawan, sehingga dapat kita simpulkan bahwa :
 Karyawan pertama ditempatkan pada jabatan A dengan perkiraan biaya

 Karyawan kedua ditempatkan pada jabatan B dengan perkiraan biaya 16.

 Karyawan ketiga ditempatkan pada jabatan D dengan perkiraan biaya 20.

 Karyawan keempat ditempatkan pada jabatan C dengan perkiraan biaya

Masalah Maksimisasi
Langkah penyelesaian kasus maksimisasi :
1. Ditentukan nilai terbesar dari setiap baris, lalu mengurangkan semua nilai
pada setiap baris dari nilai terbesarnya.

2. Diperiksa apakah setiap kolom telah mempunyai nilai nol. Bila sudah
dilanjutkan ke langkah 3, bila belum, dilakukan penentuan nilai terkecil
dari setiap kolom yang belum mempunyai nilai nol, kemudian setiap nilai
pada kolom tersebut dikurangkan dengan nilai terkecilnya.

3. Ditentukan apakah terdapat n elemen nol dimana tidak ada nilai nol yang
berada pada baris/ kolom yang sama, dimana n adalah jumlah kolom/
baris. Jika ada, maka tabel telah optimal, jika tidak, dilanjutkan ke langkah
4.

4. Dilakukan penutupan semua nilai nol dengan menggunakan garis vertical/


horizontal seminimal mungkin.

5. Ditentukan nilai terkecil dari nilai-nilai yang tidak tertutup garis. Lalu
semua nilai yang tidak tertutup garis dikurangkan dengan nilai terkecil
tersebut.

6. Kembali ke langkah 3.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
9 / 19
Contoh :
Perusahaan mempunyai 5 orang karyawan yang akan ditugaskan di 5 kota yaitu A,
B, C, D, E. Perkiraan hasil penjualan yang akan dicapai sebagai berikut :

Kota/ Karyawan A B C D E

1 10 12 10 8 15

2 14 10 9 15 13

3 9 8 7 8 12

4 13 15 8 16 11

5 10 13 14 11 17

Penyelesaian :
Tujuan yang ingin dicapai ialah alokasi penugasan yang baik dan hasil penjualan
perusahaan dari kelima kota tersebut yang paling optimal.

Langkah 1, yaitu menentukan nilai terbesar dari setiap baris, lalu mengurangkan
semua nilai pada setiap baris dari nilai terbesarnya.
Maksudnya, pada baris pertama nilai terbesarnya ialah 15, maka pada baris
tersebut mengurangkan semua nilai pada setiap baris dari nilai terbesarnya.
Misalkan 15 – 10 = 5 (untuk baris pertama kolom pertama), 15 – 12 = 2 (untuk
baris pertama dan kolom kedua). Begitu selanjutnya hingga baris kelima.
Kemudian ditarik garis vertical/ horizontal pada semua nilai nol seminimal
mungkin. Sehingga hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Kota/ Karyawan A B C D E

1 5 3 5 7 0

2 1 5 6 0 2

3 3 4 5 4 0

4 3 1 8 0 5

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
10 / 19
5 7 4 3 6 0

Selanjutnya memeriksa apakah setiap kolom telah mempunyai nilai nol. Ternyata
kolom pertama, kedua dan ketiga belum mempunyai angka nol. Maka dilakukan
penentuan nilai terkecil dari setiap kolom yang belum mempunyai nilai nol,
kemudian setiap nilai pada kolom tersebut dikurangkan dengan nilai terkecilnya.
Sehingga hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Kota/ Karyawan A B C D E

1 4 2 2 7 0

2 0 4 3 0 2

3 2 3 2 4 0

4 2 0 5 0 5

5 6 3 0 6 0

Karena kolom E terisi angka nol pada karyawan pertama dan ketiga, maka akan
dilakukan perhitungan lagi dengan mengurangkan dengan angka terkecil pada
semua angka yang tidak tertutup garis.

Kota/ Karyawan A B C D E

1 2 0 0 5 0

2 0 4 3 0 2

3 0 1 0 2 0

4 2 0 5 0 5

5 6 3 0 6 0

Karena semua kolom dan baris telah terisi nol atau jumlah garis sama dengan
jumlah pekerjaan atau karyawan, sehingga dapat kita simpulkan bahwa :

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
11 / 19
 Karyawan pertama bekerja pada kota E dengan hasil penjualan 15.

 Karyawan kedua bekerja pada kota A dengan hasil penjualan 15.

 Karyawan ketiga bekerja pada kota D dengan hasil penjualan 9.

 Karyawan keempat bekerja pada kota B dengan hasil penjualan 15.

 Karyawan kelima bekerja pada kota C dengan hasil penjualan 14.

Sehingga total keuntungan yang didapat ialah 68.


Contoh Soal Metode Penugasan
Dounkey Corp. hendak merekrut 4 pekerja untuk menempati 4 posisi jabatan yang
kosong. Berikut adalah data mengenai kepuasan pekerja dari posisi yang ada:

Berdasarkan data diatas, bantulah Dounkey.Co untuk menentukan penugasan


yang tepat guna agar pekerja mendapat kepuasan maksimum!

Langkah 1
Karena tabel penugasan sudah ada berarti bisa langsung lanjut ke langkah 2.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
12 / 19
Langkah 2
Kasus kali ini adalah kasus maksimasi, sehingga setiap baris harus diselisihkan
dengan angka terbesar pada baris tersebut.
Misalnya pada baris Batman, semua angka pada garis tersebut harus diselisihkan
dengan 950.
(Ingat karena selisih, jadi hasilnya tidak mungkin negatif)
Selisihkan juga masing-masing untuk Wonder Woman, Flash, dan Superman.
Sehingga tabel penugasan nya akan menjadi sebagai berikut :

(Yang membedakan antara maksimasi dan minimasi hanyalah pada langkah ini,
jika soalnya adalah minimasi maka angka pada setiap baris diselisih dengan angka
terkecil)

Langkah 3
Pada langkah ke-3, selisihkan angka-angka pada setiap kolom dengan angka
terkecil pada masing-masing kolom
Jika pada kolom tersebut terdapat angka nol, tentunya tidak akan terjadi
perubahan.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
13 / 19
Karena angka berapa pun jika diselisihkan dengan nol maka hasilnya akan tetap
sama.
Misalnya pada kolom Accounting, angkanya tidak akan terjadi perubahan karena
semua angka pada kolom tersebut diselisihkan dengan 0 hasilnya akan tetap 0.
Sedangkan pada kolom Finance, semua angka pada kolom tersebut harus
diselisihkan dengan 30, yang merupakan angka terkecil.
Lakukan hal yang sama juga pada kolom Marketing dan Engineer, sehingga tabel
penugasan nya menjadi:

Maka, dengan ini telah didapatkan angka nol pada setiap baris dan kolom, dan
langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian.

Langkah 4
Pengujian dilakukan dengan membuat garis vertikal/horizontal pada angka nol
dengan jumlah yang minimal seperti aturan yang telah dijelaskan diatas.
Sehingga garisnya menjadi:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
14 / 19
Langkah 5
Hitunglah jumlah garis yang telah kalian buat.
Dimana didapat jumlah garis hanya ada 2, sedangkan terdapat 4 baris/kolom.
Karena Jumlah garis ≠ Jumlah baris/kolom, maka diperlukan perhitungan lebih
lanjut.

Langkah 6
Lakukan pengoptimalan tabel dengan langkah-langkah dan aturan seperti yang
telah dijelaskan diatas.
Angka terkecil yang tidak kena garis pada tabel tersebut adalah 60, jadi semua
angka yang tidak kena garis harus dikurangi 60, dan angka yang kena garis 2 kali
(perpotongan garis) ditambah 60.
Sedangkan angka yang hanya kena garis 1 kali nilainya tetap.
Sehingga tabelnya akan menjadi:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
15 / 19
Ulangi kembali langkah ke-4 dengan membuat garis untuk menguji apakah
tabelnya sudah optimal atau belum.
Sehingga garisnya menjadi:

Jika dilihat jumlah garis = jumlah baris/kolom.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
16 / 19
Sehingga tabel diatas dikatakan sudah optimal yang menghasilkan kepuasan
maksimum (kasus maksimasi)
(Perlu diingat kembali, jika soalnya adalah kasus minimasi, caranya sama persis
seperti langkah diatas, yang membedakan hanyalah pada langkah ke-2, karena
pada kasus minimasi diselisihkan dengan angka terkecil)

Langkah 7
Lakukan penentuan tugas, dengan melihat angka nol pada tabel penugasan.
Dimana jika pekerja mendapat nilai nol pada pekerjaan tersebut, menandakan nilai
yang optimal.
Dimana tabel akhirnya adalah :

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
17 / 19
DAFTAR PUSTAKA

Jay Heizer and Barry Render, Operation Management, 10th Ed., Pearson Prentice
Hall, 2011
Roger G. Schroeder and Susan Meyer Goldstein, Operations Management:
Contemporary Concepts and Cases, McGraw Hill, 2011
Taylor III, Bernard W. “Intorduction to Management Sicience (Sains
Manajemen)”. Edisi Delapan. Salemba Empat. 2008
Sobarsa Kosasih, Manajemen Operasi, Mitra Wacana Media, 2009
Pangestu Subagyo, Manajemen Operasi, BPFE Yogyakarta, 2000
Lena Ellitan dan Lina Anatan, Manajemen Operasi: Konsep dan Aplikasi, Refika
Aditama, 2008

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
18 / 19

Anda mungkin juga menyukai