MAGISTER MANAJEMEN
KELOMPOK 6
Sebelum tugas anda serahkan, silakan periksa sekali lagi apakah beberapa ketentuan berikut
ini sudah anda penuhi dengan cara memberi tanda centang (√) pada masing-masing kotak
yang tersedia.
√ Margin 4 cm (samping kiri), 3 cm (atas, bawah samping kanan) √ semua kertas dibendel
√ Pengetikan, ejaan, dan cara pengutipan sudah benar √ halaman diberi nomor
PERNYATAAN
1
Dengan ini kami menyatakan bahwa tugas yang kami serahkan semuanya merupakan hasil
karya sendiri kecuali beberapa bagian yang kami sebutkan sebagai hasil karya orang lain.
2
Short-Term Scheduling
Scheduling Issues
3
Forward and backward scheduling
Forward scheduling mulai jadwal sesegera persyaratan kerja dikenal. Penjadwalan maju
digunakan di rumah sakit, klinik, restoran, dan peralatan mesin produsen.
Backward scheduling, dimulai dengan tanggal jatuh tempo, penjadwalan operasi final
pertama, Langkah dalam pekerjaan kemudian jadwal satu per satu, dalam urutan terbalik.
Penjadwalan mundur digunakan dalam lingkungan manufaktur, serta di lingkungan layanan
seperti katering perjamuan atau operasi.
The menugaskan pekerjaan untuk bekerja atau pusat pengolahan. Teknik penjadwalan yang
memuat atau menetapkan pekerjaan hanya sampai kapasitas proses disebut pemuatan
terbatas. Teknik yang memuat pekerjaan tanpa memperhatikan kapasitas dari proses ini
adalah beban yang tak terbatas.
Scheduling criteria
4
PENJADWALAN PUSAT KERJA YANG TERFOKUS PADA PROSES
Fasilitas yang terfokus pada proses ( juga dikenal sebagai fasilitas job-shop)merupakan
fasilitas dengan variasi yang tinggi dan volume rendah, yang biasanya didapat pada
organisasi manufaktur dan jasa.Sistem penjadwalan baik manual maupun otomatis , harus
akurat dan relevan.
Pekerjaan berarti penugasan pekerjaan pada pusat kerja atau pusat pemprosesan. Para
manajer operasi menugaskan pekerjaan pada pusat kerja sedemikian rupa sehingga biaya,
waktu luang, atau waktu penyelesaian dijaga tetap minimal. Pusat kerja mengambil dua
bentuk, yang pertama berorientasi pada kapasitas , yang kedua berkaitan dengan penugasan
pekerjaan tertentu bagi pusat – pusat kerja.
Pengedalian input-output adalah sebuah teknik yang menjadikan karyawan operasi dapat
mengelola aliran kerja. Jika pekerjaan tiba lebih cepat daripada yang sedang diproses, maka
fasilitas dibebani secara berlebihan dan terjadi backlog. Pembebanan yang berlebihan
menjadi penyebab penuhnya fasilitas, yang mengakibatkan adanya ketidak efesienan dan
mutu. jika pekerjaan tiba lebih lambat dibandingkan pekerjaan yang sedang proses, maka
fasilitas kurang terbebani dan bisa jadi pusat kerja kekurangan pekerjaan. Fasilitas yang
kurang terbebani menghasilkan kapasitas yang kosong dan pemborosan sumber daya.
Diagram Gantt
Diagram Gantt (Gantt chart) adalah diagram yang menunjukan perencanaan yang digunakan
untuk menjadwalkan sumber daya dan mengalokasikan waktu. Daigram Grantt ini
mempunyai keterbatasan utama yaitu: diagaram Gantt pembebanannya tidak
memperhitungkan variabelitas produksi seperti gangguan mesin yang tidak diharapkan atau
kesalahan manusia yang memerlukan pekerjaan ulang. Sebagai konsekuensinya, diagram
Gantt harus diperbaharui secara berkala untuk memperhitungkan perkerjaan dan perkiraan
waktu baru yang ditinjau kembali.
Metode Penugasan
Metode Penugasan (assignment method) adalah sebuah proses pemprograman linier khusus
yang mencakup proses pelimpahan tugas atau pekerjaan pada sumber daya yang ada seperti:
5
1) penugasan kerja pada mesin,
2) kontrak pada pemberi penawaran
3) karyawan dalam proyek
4) dan karyawan pemasaran pada wilayah tertentu .
Tujuan yang paling sering adalah untuk meminimasi biaya total atau waktu yang paling
diperlukan untuk melaksanakan tugas yang ada. Satu permasalahan yang penting adalah
bahwa hanya terdapat satu pekerjaan atau pekrjaan yang ditugaskan untuk satu mesin atau
proyek.
Setiap masalah penugasan dapat menggunakan tabel. Angka dalam tabel adalah waktu atau
biaya yang berkaitan dengan tugas tertentu.
TYPESTER
PEKERJAAN A B C
T-50 $9 $12 $7
1) Kurangi semua angka pada baris dengan angka terkecil yang dapat pada baris
tersebut dan kemudian, dari matrix yang dihasilkan, kurangi angka paling kecil
dalam kolom tersebut. Langkah ini memiliki tujuan untuk mengurangi angka
dalam tabel sehinggga tampak serangkaian angka nol, yang berarti biaya peluang
sama dengan nol.
2) Gambar garis lurus horizontal dan vertical seminimal mungkin untuk mencoret
semua angka nol dalam tabel. Jika jumlah garis sama dengan jumlah baris atau
jumlah kolom yang dimiliki oleh tabel, maka penugasan yang optimal telah
ditemukan.
3) Kurangi setiap angka yang tidak tercoret dalam tabel dengan angka terkecil dalam
tabel. Tambahkan angka yang sama pada setiap angka yang ditutupi oleh dua
garis, jangan mengubah angka yang hanya tercoret oleh satu garis.
6
4) Penugasan optimal akan selalu berada pada nilai nol pada tabel. Salah satu cara
yang sistematis untuk membuat sebuah penugasan yang sah adalah memilih
sebuah kolom atau baris yang berisi hanya satu angka nol. Penugasan dapat
dilakukan pada kotak tersebut, dan kemudian dapat digambarkan garis melalui
kolom dan baris tersebut. Penugasan telah dibuat dan dilanjutkan ke prosedur
hingga setiap orang atau mesin sudah ditugaskan pada suatu pekerjaan.
PENGURUTAN PEKERJAAN
Penjadwalan memberikan dasar untuk membebankan pekerjaan pada pusat kerja.
Pembebanan adalah sebuah teknik pengendalian kapasitas yang menyoroti masalah
pemebrian beban yang terlalu berat dan ringan. Pengurutan (sequencing–disebut pembagian
tugas atau dispatching) menentukan urutan pekerjaan yang harus dilakukan pada setiap pusat
kerja.
Aturan prioritas (priority rule) memberikan panduan untuk mengurutkan pekerjaan yang
harus dilakukan. Aturan ini terutama diterapkan untuk fasilitas yang terfokus pada proses,
seperti klinik, percetakan, dan bengkel kerja. Aturan prioritas mencoba untuk meminimalkan
waktu penyelesaian, jumlah pekerjaan dalam sistem, dan keterlambatan pekerjaan.
7
2. FCFS tidak menghasilkan kinerja yang baik pada hamper semua kriteria (tetapi juga tidak
begitu buruk). FCFS memiliki kelebihan karena terlihat adail oleh pelanggan; suatu hal
yang penting dalam sistem jasa.
3. EDD meminimalkan keterlambatan maksimal yang mungkin perlu untuk pekerjaan yang
memiliki penalty setelah tangal tertentu. Secara umum, EDD bekerja baik ketika
keterlambatan menjadi sebuah isu.
Rasio Kritis
Rasio kritis (critical ratio–CR) merupakan sebuah angka indeks yang dihitung dengan
membagi waktu yang tersisa hingga batas waktu pekerjaan dengan waktu pekerjaan yang
tersisa. Berlawanan dengan aturan prioritas, rasio kritis sangat dinamis dan mudah diperbarui.
CR cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dari pada FCFS, SPT, EDD atau LPT pada
kriteria keterlambatan pekerjaan rata-rata.
Rasio kritis memberikan prioritas pada pekerjaan yang harus dilakukan agar tetap
menepati jadwal. Sebuah pekerjaan dengan rasio kritis yang rendah (kurang dari 1,0) berarti
terlambat dari jadwal. Jika CR tepat 1,0; berarti pekerjaan sesuai dengan jadwal. CR yang
lebih besar dari 1,0 berarti pekerjaannya mendahului jadwal dan punya waktu luang.
Rumus rasio kritis adalah
Kerumitan berikutnya yang dapat terjadi adalah kasus di mana terdapat sejumlah N pekerjaan
(di mana N = 2 atau lebih) yang harus melalui dua mesin atau pusat kerja yang berbeda dalam
urutan yang sama.
8
Aturan Johnson (Johnson’s rule) dapat digunakan untuk meminimalkan waktu
pemrosesan untuk mengurutkan sekelompok pekerjaan melalui dau pusat kerja. Aturan ini
juga meminimalkan waktu luang total pada mesin. Aturan Johnson mencakup empat langkah
beriktu:
1. Semua pekerjaan dimasukkan dalam sebuah daftar, berikut waktu yanag dibutuhkan
pada setiap mesin.
2. Pilih pekerjaan dengan waktu aktivitas terpendek. Jika waktu terpendek ada pada mesin
pertama, maka pekerjaan tersebut di jadwalkan pertam kali. Jika waktu terpendek
berada pada mesin kedua, maka jadwal pekerjaan tersebut berakhir. Jika terdapat
aktivitas seri, maka dapat dipilih salah satunya.
3. Setelah sebuah pekerjaan dijadwalakn, hilangkan pekerjaan tersebut dari daftar.
4. Terapkan langkah 2 dan 3 pada pekerjaan yang tersisa, dan selesaikan sampai ke
pertengahan urutan jadwal.
Teknik penjadwalan yang baru dibahas adalah teknik yang berdasarkan pada aturan tertentu,
tetapi sistem yang berdasarkan aturan memiliki sejumlah keterbatan berikut.
1. Penjadwalan bersiafat dinamis; karena itu, aturan perlu direvisi kembali menyesuaikan
terhadap perubahan yang terjadi pada pesanan, proses, peraltan, bauran produk, dan
lain-lain.
2. Aturan tidak melihat ke hulu atau ke hilir; adanya sumber daya yang luang dan
bottleneck pada departemen lain mungkin tidak dikenali.
3. Aturan tidak terlihat yang lain diluar batas waktu. Sebagai contoh, dua pesanan
mungkin memiliki batas waktu yang sama. Suatu pesanan bertujuan memberikan
persedian pada sebuah distributor dan pesanan yang lain merupakan pesanan khusus
yang jika tidak dipenuhi akan berakibat pada akan ditutupnya pabrik pelanggan.
Keduanya mungkin memiliki batas waktu yang sama, tetapi dapat terlihat jelas bahwa
pesanan khusus labih penting.
Terlepas dari keterbatas ini, penjadwalan sering menggunakan aturan pengurutan, seperti
SPT, EDD, atau CR. Mereka merupakan metode ini pada setiap pusat kerja, kemudian
memodifikasi urutan untuk mengatasi variable dunia nyata yang sangat banyak. Mereka dapat
melakukan hal ini secara manual atau dengan peranti lunak penjadwalan kapasitas terbatas.
9
PENJADWALAN KAPASITAS TERBATAS
Penjadwalan Kapasitas Terbatas mengatasi kelemahan dari sistem yang hanya berdasarkan
aturan dengan menyajikan proses perhitungan yang interaktif secara grafis kepada penjadwal.
Data awal untuk sistem penjadwalan terbats biasanya merupakan output dari sistem MRP.
Output dari sistem MRP secara tradisional dihasilkan dalam “ember” mingguan yang tidak
memiliki keterbatasan kapasitas. Sistem ini seketika memberikan informasi kepada perencana
ketika material dibutuhkan, mengabaikan masalah kapasitas. Karena ember dengan ukuran
terbatas tidaklah realistis dan tidak memadai bagi penjadwalan ecara terperinci, data MRP
membutuhkan perbaikan. Output MRP dikombinasikan dengan perputaran arsip, bata waktu,
kapasitas pusat kerja, peralatan, dan ketersediaan sumber dya lain untuk menyajikan data
yang dibutuhkan bagi FCS yang efektif.
• Expert
systems Setups and
run time
• Simulation
models
Figure 15.5
Scheduling Services
Menjadwalkan sistem jasa berbeda dengan menjadwalkan sistem manufaktur dalam beberapa
hal.
10
- Karena perusahaan jasa biasanya menjadwalkan material, masalah tingkah laku,
social kedudukan yang lebih tinggi dan status menjadikan penjadwalannya lebih
rumit.
1. Rumah sakit
Rumah sakit jarang menggunakan sistem penjadwalan serumit yang ada pada bengkel
mesin seperti FCFS untuk meraat pasien yang berada dalam kondisi darurat
2. Bank
Mempekerjakan karyawan paruh waktu untuk memenuhi kapasitas yang beragam
3. Toko eceran
Penjadwalan pekerja dibuat secara nasional dalam beberapa jam dan operasi
pemeriksaan pelanggan telah ditingkatkan secara drastis
4. Maskapai penerbangan
Penjadwalan perusahaan penerbangan harus membuat jadwal kru yang memenuhi
untuk melebihi jaminan pembayaran kru.
Terdapat sejumlah teknik dan alogaritma untuk menjadwalkan karyawan di sector jasa,
seperti petugas polisi, perawat, karyawan restoran, kasir, dan karyawan penjualan toko
eceran. Ejumlah jadwal sering membutuhkan periode waktu yang cukup panjang. Salah
satu pendekatan yang dapat bekerja, tetapi juga sederhana tetapi juga sederhana adalah
penjadwalan berkala.
Penjadwalan Berkala
Penjadwalan berkala dengan kebutuhan pegawai yang tidak tetap sering menjadi suatu
kasus dalam perusahaan jasa seperti restoran dan pekerjaan polisi. Tujuannya terfokus
pada penetapan penjadwalan dengan jumlah pekerja yang minimal.
11