Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

PROGRAM PASCA SARJANA


MAGISTER MANAJEMEN

SAMPUL TUGAS – KELOMPOK 2


Mata kuliah : Akuntansi Manajerial Kode mata kuliah: AKT710-A

Nama mahasiswa : Emerensia Tangkas Alma Wratsari Nomor mahasiswa : 205003327

Nama mahasiswa : Solagratia Cristina Siagian Nomor mahasiswa : 205003295

Nama mahasiswa : Yulita F. Bahy Nomor mahasiswa : 205003299

Dosen : Dr. Susty Ambarriani A.,M.Si.,Akt. Kelas : A


Judul Tugas : Telaah Artikel A Procedure for Smooth implementation of Activity-
Based Costing in Small Company
Batas waktu penyerahan : 27 September 2021

Sebelum tugas anda serahkan, silakan periksa sekali lagi apakah beberapa ketentuan
berikut ini sudah anda penuhi dengan cara memberi tanda centang (√) pada masing-
masing kotak yang tersedia.
˅ □ Disajikan dalam kertas ukuran A4 ˅ □ spasi 1,5; TNR 12
˅ □ Margin 4 cm (samping kiri), 3 cm (atas, bawah samping ˅ □ semua kertas
kanan) dibendel
˅ □ Pengetikan, ejaan, dan cara pengutipan sudah benar ˅ □ halaman diberi
nomor
PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa tugas yang kami serahkan semuanya merupakan hasil
karya sendiri kecuali beberapa bagian yang kami sebutkan sebagai hasil karya orang lain..

Tanda tangan : Tanggal : 25 September


2021
Telaah Artikel Jurnal
A Procedure for Smooth implementation of Activity-Based Costing in Small Company

Artikel ini mendeskripsikan prosedur yang memungkinkan perusahaan-perusahaan


manufaktur kecil untuk menerapkan ABC System. Sebelum kita telaah lebih lanjut mengenai
ABC System, sebenarnya ABC System (Activity-Based Costing) itu sendiri merupakan
metode penetapan biaya inovatif yang dirancang untuk menangani kekurangan pada
Traditional Costing System. ABC System biasanya digunakan untuk melacak serta
mempermudah biaya overhead langsung ke biaya objek yaitu produk, proses, layanan, atau
pelanggan.

ABC yang tergolong sistem yang mahal dan rumit dapat diimplementasikan dengan
menggunakan 8 langkah yang mempermudah, didukung dengan Cooper’s two-stage activity
based costing model. ABC sendiri secara radikal dapat mengubah cara manajer menentukan
lini produk mereka, harga produk mereka, mengidentifikasi lokasi untuk mencari berbagai
macam komponen, serta dapat menilai teknologi baru.

Sulitnya diperoleh sumberdaya (data) dikarenakan mahal, membuat ABC sulit


diterapkan di perusahaan manufaktur kecil. Hal ini dikarenakan manufaktur kecil masih
sangat selektif dalam pemilihan data sehingga mereka kekurangan data, keterbatasan sumber
daya teknis, keterbatasan sumber daya finansial dan kompetensi yang memadai.

Di dalam ABC System ada dua stage:

1. Stage pertama: membebankan biaya dalam kelompok biaya di pusat aktivitas


berdasarkan cost drivernya.
2. Stage kedua : dialokasikan dari kelompok biaya dalam aktivitas ke dalam masing-
masing produk berdasarkan cost drivernya.
Metodology dalam ABC System :

1. Menentukan aktivitas utama, ini bertujuan untuk menyederhanakan penelusuran


kelompok biaya.
Baru setelah itu dibebankan ke pusat aktivitas berdasarkan cost drivernya.
2. Driver cost ABC ditentukan untuk mengalokasikan biaya overhead ke masing-masing
produk. Asumsinya biaya overhead dan kategorisasinya tersedia dari akuntansi.

Mengidentifikasi Activities atau Cost Pools :

Sangat dibantu dengan adanya flowchart yang mengidentifikasi kegiatan utama. Setiap kotak
mewakili aktivitas dan setiap panah menunjukkan aliran sistem.

Activities and Fisrt Stage Cost Driver :

Setelah aktivitas utama ditentukan maka total biaya untuk tiap aktivitas dapat dihitung. Cost
driver dibutuhkan agar biaya dialokasikan dengan akurat.

Secod Stage Cost Driver :

Pada tahap kedua aktivitas ditelusuri ke masing-masing produk dengan masing-masing cost
drivernya. Karena ada kemungkinan data yang sulit dilacak, misalnya seperti jarak tempuh,
masih tetap dibutuhkan perkiayaan biaya aktivitas untuk tiap produk.

Information-Gathering Procedures :

Dalam hal ini data dan informasi sangat penting untuk akurasi pengalokasian. Ada 3 level
akurasi data yang dapat digunakan untuk estimasi proporsi biaya:

a. Educated Guess
Ini didapat dari keputusan kolaboratif manajemen, financial organizer, dan karyawan
operasional berdasar costing center of interest.
b. Systematic Appraisal
Ini adalah cara yang lebih scientific menggunakan AHP (Analyctic Hierarchical
Process). AHP ini adalah alat untuk menarik opini subjektif individu menjadi
informasi yang lebih representatif. Misalnya dengan menanyakan presentasi
penggunaakn sumber daya pada masing-masing departemen. Selain itu AHP juga bisa
digunakan untuk alokasi beban dari cost pool ke masing-masing produk.
c. Collection of Actual Data.
Ini adalah yang palinga kurat namun sekaligus yang paling mahal. Pengumpulan data
harus tepat waktu dan tenaga professional mungkin diperlukan. Kadang hasilnya juga
harus diuji secara statistic.

Prosedur untuk tracing biaya overhead ke dalam objek biaya :

Step 1- 5 digunakan dalam stage 1. Step 6-8 digunakan dalam stage 2. Dengan ini
ABC System dapat diterapkan ke small business untuk beberapa minggu atau manajer dapat
menggunakan untuk beberapa jam dengan menggunakan spreadsheet sederhana seperti excel.

 Step 1. Membuat kategori pengeluaran


 Step 2. Mengidentifikasi aktivitas utama
 Step 3. Mengaitkan pengeluaran dengan aktivitas menggunakan Matrix EAD.
 Step 4. Mengganti centang dengan proporsi untuk masing-masing dalam Matrix EAD.
 Step 5. Menginput nilai mata uang.
 Step 6. Mengaitkan aktivitas dengan produk menggunakan APD Matrix
 Step 7. Mengganti checklist dengan proporsi dalam APD Matrix
 Step 8. Menginput nilai mata uangnya.

Contoh Pengaplikasian:

Menggunakan rata-rata biaya actual yang ditabulasi dari beberapa small business.
Tool & Die, Inc. perusahaan kecil di barat Pennsylvania yang memproduksi 3 produk utama
dan mendistribusikan ke banyak customer. 2 tahun terakhir mengalami kerugian.

Gambar berikut adalah contoh pengimplementasian step ke delapan. Biaya overhead dapat
diidentifikasi untuk masing-masing produk dan aktivitas, termasuk activity cost totalnya.
Kesimpulan.

Untuk mengimplementasikan sistem biaya yang baru dibutuhkan pengorbanan waktu


juga uang. Sistem biaya berdasarkan ABC memerlukan penyesuaian atau perubahan
organisasi, kesediaan karyawan, investasi untuk software dan hardware, peralatan untuk data
mining dll. Pengimplementasian ABC System tidak menjamin pengembalian yang cepat.

Model penerapan ABC System dalam jurnal ini meminimalisir risiko beralih dari
sistem traditional costing ke sistem ABC. Metode yang diusulkan lebih cocok untuk
perusahaan kecil karena memberikan transisi yang mulus dari sistem penetapan biaya
tradisional ke ABC, tidak memerlukan investasi tinggi dalam sistem pengumpulan data yang
canggih, dan tidak memerlukan restrukturisasi organisasi yang serius; Oleh karena itu,
metode yang diusulkan dapat digunakan sebagai langkah perantara untuk secara bertahap
menerapkan sistem ABC secara menyeluruh di mana data perkiraan diganti dengan data
aktual. Selain itu, matriks EAD dan APD membantu dalam pemahaman tentang bagaimana
biaya overhead dihasilkan. Matriks ini juga dapat digunakan untuk mengenali peluang
peningkatan.

Keuntungan dari metode dalam penelitian ini dibuktikan dengan penerapan di


Pennsylvania barat, tantangan terbesar adalah untuk membuat manajer akrab dengan sistem
ABC dan meyakinkan bahwa penerapan ABC akan membuahkan hasil. Metode ini
mempermudah perusahaan dalam mengidentifikasi pelanggan dan produk yang paling
menguntungkan untuk difokuskan dalam waktu singkat yang diperlukan untuk menerapkan
sistem ABC yang lengkap. Metodologi ini dapat dikembangkan untuk melacak biaya
overhead ke produk secara akurat, dengan biaya rendah, dan dalam waktu singkat. Kemudian
untuk perusahaan manufaktur ABC System juga memiliki kelemahan seperti untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan cukup sulit dan terlalu banyak metode pengumpulan
biaya yang digunakan untuk ABC System.

Saran.

Dari pandangan kami, sebenarnya kami setuju bahwa ABC System diterapkan pada
perusahaan manufaktur kecil. Prosedur yang diusulkan oleh ABC System sendiri secara
sistematis dapat memberikan rekomendasi pengambilan keputusan dengan informasi biaya
yang akurat untuk menetapkan strategi perusahaan, menentukan biaya produk, dan
memperbaiki struktur biaya. 8 langkah ABC System yang dapat diterapkan ke small business
untuk beberapa minggu sangatlah membantu. Perusahaan Manufaktur kecil dapat
memanfaatkan system tersebut untuk mengidentifikasi pelanggan dan produk yang paling
menguntungkan untuk difokuskan sebagian kecil terlebih dahulu dalam kurun waktu yang
dibutuhkan untuk menerapkan sistem ABC yang lengkap. Untuk jangka panjangnya nanti,
perusahaan - perusahaan dapat melakukan investasi khusus untuk melaksanakan serta
menerapkan ABC system.

Anda mungkin juga menyukai