Tentang
Dosen Pembimbing:
Fakultas Syariah
1444 H/2023 M
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb.
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada kita semua, sehingga makalah yang kami buat ini dapat disesesaikan
dengan baik, yakni mengenai materi yang telah saya dapatkan dalam tugas saya yang
berjudul SISTEM PRODUKSI DAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL Kemudian kami ucapkan
kepada dosen yang telah memberikan bimbingan sehigga kami telah menyelesaikan
penyusunan makalah ini. dan tidak lupa pula kami ucapkan kepada teman-teman sekalian
yang sudah memberikan masukan dan semangat, sehingga makalah ini telah selesai.
Tujuan utama penyusunan makalah ini adalah untuk membantu kita dalam
mempelajari pokok pembahasan secara efisien dan efektif. Dengan demikian ,diharapkan
agar kita memahami semua materi dengan baik. dalam waktu relatif singkat mmeskipun
masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini, namun kami berharab makalah ini
dapat mempermudah proses pembelajaran kita dan mengingatkan kita kembali kepada
pengetahuan yang telah didapat selama proses pembelajaran.
Penulis
ii
a
BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan fungsinya baik secara mikro maupun makro, sebuah bisnis yang baik
harus memiliki etika dan tanggungjawab sosial. Nantinya jika sebuah perusahaan memiliki
etika dan tanggung jawab sosial yang baik, bukan hanya lingkungan makro dan mikronya
saja yang akan menikmati keuntungan, tetapi juga perusahaan itu sendiri.
Namun dewasa ini telah kita ketahui banyak sekali gejolak sosial dalamlingkungan
bisnis, yang semua itu menyangkut dengan pelanggaran etika dantanggung jawab bisnis.
Seringkali kita melihat dan membaca berbagai media yangmengupas permasalahan
tanggung jawab sosial dan etika bisnis oleh para pelaku bisnis ( Sunarto SE., MM,Pengantar
Bisnis, 2003 : 38).
2
dimana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus
berdasarkan keputusannya, tidak semata hanya berdasarkan faktor keuangan belaka seperti
halnya keuntungan atau dividen melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan
lingkungan untuk saat ini maupun jangka panjang.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah iklim organisasi (organizational climate) pertama kali diperkenalkan oleh Kurt
Lewin pada tahun 1930-an. Beliau menghubungkan perilaku manusia dengan
lingkungannya. Di dalam studi Lewin terkait dengan iklim psikologi (psychological climate).
Kemudian istilah iklim organisasi dipakai oleh Tagiuri dan Litwin (1968) yang
mengemukakan sejumlah istilah untuk melukiskan perilaku dalam hubungan dengan latar
atau tempat (setting) dimana perilaku muncul : lingkungan (environment), lingkungan
pergaulan (milieu), budaya (culture), suasana (atmosphere), situasi (situation), pola
lapangan (field setting), pola perilaku (behavior setting), dan kondisi (conditions) .
Iklim organisasi satu organisasi dengan organisasi yang lain tentunya akan berbeda-
beda. Perbedaan iklim organisasi disebabkan oleh keanekaragaman pekerjaan yang ada di
dalam suatu organisasi atau sifat SDM yang ada. Altman (2000) mengemukakan bahwa studi
yang dilakukan oleh pakar iklim organisasi menunjukkan paling tidak terdapat 460 jenis
lingkungan kerja dengan iklim organisasinya sendiri sendiri.
4
Terdapat beberapa pendapat dalam memberi makna konsep CSR. Menurut
pandangan Milton Friedman bahwa tanggungjawab sosial perusahaan adalah menjalankan
bisnis sesuai dengan keinginan pemilik perusahaan owner, biasanya dalam bentuk
menghasilkan uang sebanyak mungkin dengan senantiasa mengindahkan aturan dasar yang
digariskan dalam suatu masyarakat sebagaimana diatur oleh hukum dan perundang-
undangan. Dengan demikian, tujuan utama dari suatu perusahaan korporasi adalah
memaksimalkan laba atau nilai pemegang saham (shareholders value). Sedangkan menurut
pandangan Roundtable bahwa keberadaan perusahaan sangat bergantung kepada
dukungan masyarakat luas. Perusahaan juga memperoleh berbagai keistimewaan perlakuan
(privileges) seperti kewajiban terbatas (limited liabilities), umur kegiatan usaha yang tidak
terbatas (indefinitelife), dan perlakuan pajak khusus. Oleh sebab itu, perusahaan memiliki
tanggungjawab terhadap masyarakat secara luas sebagai salah satu bagian dari konstituen,
karena masyarakat dan para konstituen telah memungkinkan perusahaan memperoleh
berbagai perlakuan istimewa tersebut.
a. Cause Promotions
Pada program ini, perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang
dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu
masalah sosial atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari
masyarakat, atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu.
5
c. Corporate Social Marketing
d. Corporate Philanthropy
6
adanya perbedaan pemahaman esensi dari CSR itu sendiri, sehingga banyak di temui praktek
kurang tepat pelaksanaan CSR, antara lain:
2. Manfaat CSR
b. Bagi masyarakat, praktik CSR yang baik akan meningkatkan nilai-tambah adanya
perusahaan di suatu daerah karena akan menyerap tenaga kerja, meningkatkan
7
kualitas sosial di daerah tersebut. Pekerja lokal yang diserap akan mendapatkan
perlindungan akan hak-haknya sebagai pekerja. Jika terdapat masyarakat adat atau
masyarakat lokal, praktek CSR akan mengharagai keberadaan tradisi dan budaya
lokal tersebut.
c. Bagi lingkungan, praktik CSR akan mencegah eksploitasi berlebihan atas sumber
daya alam, menjaga kualitas lingkungan dengan menekan tingkat polusi dan justru
perusahaan terlibat mempengaruhi lingkungannnya
d. Bagi negara, praktik CSR yang baik akan mencegah apa yang disebut “corporate
misconduct” atau malpraktik bisnis seperti penyuapan pada aparat negara atau
aparat hukum yang memicu tingginya korupsi. Selain itu, negara akan menikmati
pendapatan dari pajak yang wajar (yang tidak digelapkan) oleh perusahaan.
Manajemen Tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) adalah
suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki suatu tanggung
jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan seperti terhadap masalah-masalah yang berdampak
pada lingkungan seperti polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja.
Pengertian CSR dapat dilihat dalam Undang-Undang nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (UUPT) pasal 1 ayat 3 yang menyatakan sebagai berikut.
“Tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta
dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun
masyarakat pada umumnya.”
Hubungan etika dan tanggung jawab sosial dengan manajemen adalah suatu bentuk rasa
kepedulian perusahaan terhadap suatu lingkungan eksternal perusahaan dengan melalui
berbagai macam kegiatan yang dilakukan dalam hal menjaga lingkungan, norna masyarakat
8
dan serta berbagai bentuk atau upaya tanggungjawab sosial lainnya. Oleh sebab itu,
perusahaan memiliki manajemen dan tanggungjawab sosial terhadap masyarakat secara
luas sebagai salah satu bagian dari konstituen, karena masyarakat dan para konstituen telah
memungkinkan perusahaan memperoleh berbagai perlakuan istimewa tersebut.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
2. Makna Corporate Social Responsibility (CSR) yang lebih luas adalah menuju Social
Responcibility dan Social Leadership. Tanggungjawab sosial dapat diartikan sebagai
kewajiban perusahaan untuk merumuskan kebijakan, mengambil keputusan, dan
melaksanakan tindakan yang memberikan manfaat kepada masyarakat. Namun ada
juga yang berpendapat bahwa Social Responcibility atau tanggungjawab sosial
merupakan kontribusi menyeluruh dari dunia usaha terhadap pembnagunan
berkelanjutan, dengan mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial, dan
lingkungan dari kegiataanya.
3. Hubungan etika dan tanggung jawab sosial dengan manajemen adalah suatu
bentuk rasa kepedulian perusahaan terhadap suatu lingkungan eksternal perusahaan
dengan melalui berbagai macam kegiatan yang dilakukan dalam hal menjaga lingkungan,
norna masyarakat dan serta berbagai bentuk atau upaya tanggungjawab sosial lainnya.
10
3.2 SARAN
Terimakasih atas pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Makalah
ini masih jauh dari sempurna. Untuk mencapai suatu hal sempurna adalah hal yang tidak
mungkin karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Namun kita hanya dapat membuat
sesuatu yang mendekati sempurna. Untuk itu perlu saran dari pembaca guna memperbaiki
makalah ini guna mencapai suatu makalah yang mendekati sempurna.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ismail Solihin, 2008, Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainability, Salemba
Empat, Jakarta, hal 6
Gul H. 2008. Iklim Organisasi Etis danPersepsi Staf Akademik terhadap IklimFaktor.
Kemanusiaan
12