Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM SERAT TEKSTIL

UJI PELARUTAN
Diajukan sebagai pemenuhan laporan praktikum mata kuliah praktikum serat
tekstil dosen pengampu Ibu Luciana, S.Teks., M.Pd.

Oleh
Muhammad Rendi Renaldi
NPM 22410038

PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL


POLITEKNIK STTT BANDUNG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN


Dalam mengikuti kegiatan praktikum ini, diharapkan mampu untuk
melakukan identifikasi serat cara pelarutan atau dapat mengetahui dan
membuktikan sifat kimia dari serat-serat tekstil. Disini kita akan melakukan
pengamatan ketahanan serat terhadap pelarut/zat kimia, yang secara visual apakah
serat tahan pada zat kimia atau hancur/larut pada zat kimia.

1.2 TEORI DASAR


Uji pelarutan berhubungan erat dengan sifat kimia dari masing - masing
serat. Uji ini sangat penting terutama untuk serat-serat buatan yang bentuknya
hampir sama. Pada serat buatan yang memiliki struktur molekul berbeda satu
sama lain akan memiliki sifat kelarutan yang berbeda pula terhadap pelarut kimia.
Dengan melihat kelarutan serat pada berbagai pelarut, dapat ditemukan jenis-jenis
seratnya. Prinsip pengujiannya adalah melarutkan serat pada bermacam - macam
cara kemudian diamati sifat kelarutannya, apakah serat tersebut tahan atau
hancur / larut terhadap macam-macam pelarut. Cara pelarutan ini dapat dilakukan
dalam kaca arloji atau tabung reaksi yang terkandung di dalamnya. Untuk
memeriksa kelarutan sebaiknya digunakan pengaduk kaca dan untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas bisa dilakukan di bawah mikroskop.
Pelarut yang umumnya digunakan adalah:
 Kalium hidroksida ( KOH ) 10 % dan Natrium hidroksida ( NaOH ) 10 %

Pada suhu kamar dan mendidih akan melarutkan serat protein.


 Natrium hidroksida ( NaOH ) 45%.

Pada suhu mendidih akan melarutkan serat poliester.


 Asam khlorida 1 : 1

Larutan ini dibuat dari asam khlorida dengan berat jenis 1,19 ( 37,5% ) diencerkan
dengan air dalam jumlah yang sama. Larutan ini melarutkan nilon pada suhu
kamar dalam waktu 10 menit, tetapi tidak melarutkan serat lain.
 Asam sulfat ( H₂SO₄ ) 59,5 %

Asam sulfat 59,5 % biasa digunakan untuk melarutkan serat rayon viskosa pada
suhu kamar selama 20 menit. Selain itu dapat melarutkan serat nilon, sutera dan
melarutkan sebagian serat kapas (tidak seluruh bagian kapas larut).
 Asam sulfat ( H₂SO₄ ) 70 %

Asam sulfat dengan konsentrasi 70 % pada suhu 38 ° C selama 20 menit, akan


melarutkan serat kapas secara sempurna.
 Asam Nitrat ( HNO₃ )

Pada suhu kamar selama 5 menit akan melarutkan serat wool, poliakrilat dan
nylon.
 Asam formiat ( HCOOH )

Asam formiat akan melarutkan serat nilon dengan sempurna pada suhu kamar
selama 5 menit.
 Aseton

Pelarut ini digunakan untuk membedakan serat rayon viskosa dan serat rayon
asetat, karena hanya akan melarutkan serat rayon asetat.
 Natrium hipoklorit ( NaOCI )

Serat protein akan larut sempurna dalam pelarut ini pada suhu kamar dalam waktu
20 menit.
 Dimetil formamida ( DMF )

DMF pada suhu 90 ° C selama 10 menit, biasa digunakan untuk melarutkan serat
poliakrilat.
 Metil salisilat

Pada suhu mendidih, akan melarutkan serat poliester.


 Meta Cresol

Pada suhu mendidih 139 ° C selama 5 menit, akan melarutkan serat poliester.
BAB II

PERCOBAAN

2.1 ALAT DAN BAHAN

a. Alat yang digunakan


- Rak tabung reaksi
- Tabung reaksi
- Batang pengaduk kaca
- Penjepit kayu
- Alat pelindung diri
- Piala gelas 300 mL
- Pembakar Bunsen gas
b. Bahan dan zat kimia
Bermacam-macam zat kimia/pelarut:
- KOH 10%
- NaOH 10%
- NaOH 45%
- HCl 1:1
- H₂SO₄ 59,5 %
- HNO₃
- HCOOH
- Aseton
- NaOCl
- Metil salisilat

Bermacam-macam serat:
- Serat kapas
- Serat rayon viskosa
- Serat rami
- Serat wool
- Serat sutera
- Serat polyester
- Serat poliakrilat
- Serat poliamida (nylon)
- Serat campuran polyester-kapas
- Serat campuran polyester-rayon viskosa
- Serat campuran polyester-wool

2.2 PROSEDUR KERJA


- 5 mL pelarut yang digunakan, dimasukkan ke dalam tabung reaksi dengan
hati-hati. Beberapa helai serat yang akan diuji digulung-gulung
membentuk gumpalan jangan terlalu banyak, dimasukkan ke dalam tabung
reaksi yang telah berisi pelarut.
- Serat yang berada di dalam pelarut diaduk-aduk dan diamati kelarutannya
selama 10 menit.
- Pada pelarut KOH 10 %, NaOH 10 %, NaOH 45 %, jika setelah 10 menit
ternyata serat tidak larut, maka pelarut yang berisi serat dapat dipanaskan
dan amati kelarutannya selama 10 menit dalam keadaan panas.
- Catat semua sifat kelarutan serat pada masing-masing jenis pelarut pada
lembar hasil pemeriksaan.
- Khusus untuk pelarut metil salisilat, praktikum dilakukan langsung
melakukan pelarutan serat pada suhu pelarut yang mendidih.

2.3 HASIL PRAKTIKUM


Data terlampir.

2.4 PEMBAHASAN
Pada uji pelarutan ini serat yang larut dalam pelarut akan hancur
dan menyatu atau homogen dengan pelarut, namun tidak semua
serat yang larut langsung hancur, ada beberapa serat yang perlu
memakan waktu lebih agar dapat larut ke dalam pelarut setelah
dilakukan pengadukan.
Serat yang tidak larut dalam uji pelarutan, adalah serat
secara visual bentuknya tetap dan tidak berubah hancur meski telah
dimasukan kedalam pelarut selama beberapa menit dan telah
dilakukan pengadukan. Serat yang larut ke dalam pelarut berarti
serat tersebut tidak tahan terhadap sifat kimia dari pelarut tersebut.
Misalnya serat kapas yang larut terhadap H2SO4 70% , hal ini
berarti serat kapas tidak tahan terhadap sifat kimia asam sulfat
yaitu asam sulfat sebagai asam kuat.
Serat yang tidak larut kedalam pelarut artinya serat tersebut
tahan terhadap sifat kimia dari pelarut tersebut misalnya polyester
tidak larut terhadap pelarut HCI 1:1 , hal ini berarti poliester tahan
terhadap sifat kimia HCI 1:1, yaitu sebagai basa kuat

BAB III
KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN
Pada percobaan uji kelarutan ini, dapat diidentifikasikan sifat kimia serat,
baik itu serat alam maupun serat buatan. Beberapa helai serat yang akan diuji
dimasukan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi berbagai pereaksi untuk
diketahui sifat kiminya. Setelah direaksikan diperoleh ada serat yang larut, larut
sebagian, serta tidak larut dan rusak. Hasil data pengamatan dapat dilihat diatas.
Dengan melakukan pengamatan ini mahasiswa dapat mengetahui karakteristik
dari masing masing serat yang ada, baik serat alam maupun serat buatan.

DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.academia.edu/16269558/
UJI_PELARUTAN_SERAT_TEKSTIL
2. https://indahdwiapriyanti.wordpress.com/2015/05/18/uji-pelarutan-serat/
3. Bahan Ajar Praktikum Serat Tekstil, Maya Komalasari SST., MT, Khairul
Umam Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil 2003

Anda mungkin juga menyukai