Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BARISAN DAN DERET ARITMETIKA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemecahan


Masalah Matematika

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Sunardi, M.Pd.

Disusun Oleh :

Titis Fatma Sari 220210204017


Refi Aziza Maulidya 220210204067
Riyan Dita Puspita 220210204175

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kesempatan pada penyusun untuk menyelesaikan makalah ini.
Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Barisan dan Deret Aritmetika” dengan tepat waktu.

Makalah “Barisan dan Deret Aritmatika” ini disusun guna


memenuhi tugas Prof. Dr. Sunardi, M.Pd. Pada mata kuliah Pemecahan
Masalah Matematika di Universitas Jember. Selain itu, penyusun juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
mengenai penyelesaian pada masalah matematika.

Penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada


Bapak Prof. Sunardi, M.Pd., selaku dosen mata kuliah Pemecahan Masalah
Matematika. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penyusun. Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.


Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan diterima demi
kesempurnaan makalah ini.

Jember, 23 Agustus 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN....................................................................................... 3
2.1 Definisi Barisan Aritmetika ............................................................................ 3
2.2 Langkah-langkah Pemecahan Masalah Pada Barisan Aritmetika ............. 4
2.3 Definisi Deret Aritmetika ................................................................................ 7
2.4 Langkah-langkah Pemecahan Masalah Pada Deret Aritmetika................. 8
BAB III. PENUTUP............................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 13
3.2 Saran ............................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 14

iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika merupakan ilmu yang memiliki banyak perhitungan. Dalam
ilmu matematika, banyak dijumpai dengan berbagai persamaan. Salah satunya
adalah materi Barisan dan Deret Aritmatika. Barisan dan deret merupakan salah
satu materi matematika yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Kaidah barisan dan deret dapat digunakan dalam menyelesaikan permasalahan
terkait dengan perhitungan, laba/rugi suatu usaha, pertumbuhan penduduk suatu
kota, dan lain-lain. Materi barisan dan deret dipelajari sejak siswa berada pada
jenjang sekolah dasar hingga jenjang sekolah menengah atas (Kemdikbud, 2018).
Pada tingkat sekolah dasar, siswa telah mempelajari dasar dari pola bilangan yang
dikenal dengan istilah bilangan loncat, kemudian dilanjutkan dengan mempelajari
barisan bilangan dengan menggunakan benda konkrit.

Dalam memahami materi barisan dan deret siswa dituntut untuk memiliki
pengetahuan terkait dengan penggabungan bilangan dan simbol matematika.
Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam makalah ini akan membahas
pengertian dari barisan dan deret aritmetika serta pemecahan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Barisan Aritmatika?
2. Bagaimana langkah-langkah pemecahan masalah pada barisan aritmatika?
3. Apa definisi dari Deret Aritmatika?
4. Bagaimana langkah-langkah pemecahan masalah pada deret aritmatika?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi dari Barisan Aritmatika.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah pemecahan masalah pada Barisan
Aritmatika.
3. Untuk mengetahui definisi dari Deret Aritmatika.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah pemecahan masalah pada Deret
Aritmatika.

2
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Definisi Barisan Aritmetika


Barisan Aritmatika atau juga sering disebut barisan hitung adalah urutan
bilangan yang mempunyai pola atau keteraturan tertentu. Dimana setiap sukunya
diperoleh dari suku sebelumnya dengan menambah atau mengurangi dengan suatu
bilangan tetap. Masing-masing bilangan pada suatu barisan dipisahkan dengan
tanda koma.

Contoh :

1. Barisan bilangan asli (ganjil) 1, 3, 5, 7, 9, …

2. Barisan bilangan asli (genap) 2, 4, 6, 8, 10, …

Jika kita ingin menentukan suku ke sekian dari suatu barisan aritmetika,
berarti kita harus mempunyai rumus untuk suku ke-n dari barisan aritmetika.
Misalkan suku awal dan beda dari barisan aritmetika dilambangkan dengan a dan
b. untuk menentukan rumus sukuk e-n suatu barisan aritmetika, perhatikan bagan
berikut ini.

U1 U2 U3 …… Un

a a + b a + 2b a + (n-1)b

Jadi berdasarkan bagan di atas, diperoleh rumus suku ke-n dari barisan
aritmatika yaitu

Un = a + (n-1)b

Keterangan :

Un = suku ke-n

a = suku pertama

(n-1) = jumlah suku sebelumnya

b = beda

3
2.2 Langkah-langkah Pemecahan Masalah Pada Barisan Aritmetika

Contoh soal !

1. Dalam suatu Gedung Pertunjukan disusun kursi dengan baris paling


depan terdiri dari 12 kursi, baris kedua berisi 14 kursi, baris ketiga berisi
16 kursi, dan seterusnya. Banyaknya kursi pada baris ke-20 adalah …

• Tahap 1 memahami masalah

Diket :

- Baris pertama berisi 12 kursi (a)

- Beda setiap suku = 2

Ditanya :

Banyaknya kursi pada baris ke-20 adalah …?

• Tahap 2 menyusun strategi

Menerapkan rumus pada barisan aritmetika untuk mencari suku ke-n

• Tahap 3 melaksanakan strategi

12, 14, 16, ….

Untuk mencari banyaknya kursi pada baris ke-20 maka harus


menggunakan rumus seperti berikut ini :

Un = a + (n-1)b

U20 = 12 + (20 – 1) (2)

= 12 + 19. (2)

= 12 + (38)

= 50

Jadi, banyaknya kursi pada baris ke-20 adalah 50 kursi.

• Tahap 4 memeriksa kembali

Menghitung kembali jumlah kursi dari rumus yang sudah ditulis, agar
hasil dari penjumlahan barisan aritmetika tersebut bisa dikatakan benar
secara keseluruhan.

4
2. Ada seorang anak yang bernama Ali, ia sangat menyukai bercocok tanam.
Di suatu hari Ali mulai menanam pohon dan dirawatnya dengan baik.
Setiap hari Ali selalu menyirami dan memberi pupuk pada tanamannya,
sehingga setiap minggu Ali selalu mengamati tinggi perkembangan dari
tanamannya. Pada Minggu pertama tanaman tersebut tumbuh dan memiliki
tinggi 3 cm. Untuk Minggu yang kedua tanaman tersebut bertambah tinggi
menjadi 8 cm, karena tumbuh subur, pada Minggu ketiga tanaman tersebut
bertambah tinggi menjadi 13 cm.
Ali berencana memanen buah pada pohon tersebut pada Minggu ke-12,
jadi bisakah kalian menghitung berapa tinggi tanaman tersebut
pada Minggu ke-12?

• Tahap 1 memahami masalah


Diket :
3 cm 8 cm 13 cm ……?

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 … Minggu 12

Dari gambar tersebut diketahui bahwa setiap minggu pohon tersebut


memiliki pertumbuhan tinggi yang tetap yaitu 5 cm.

• Tahap 2 menyusun strategi

Menerapkan rumus pada barisan aritmetika untuk mencari suku ke-n

• Tahap 3 melaksanakan strategi

3, 8, 13, ….

Pada permasalahan pertumbuhan pohon Ali, kita dapat menggunakan


rumus seperti berikut ini.

5
Un = a + (n-1)b

U12 = 3 + (12 – 1) (5)

= 3 + 11. (5)

= 3 + (55)

= 58

Jadi, dapat disimpulkan tinggi tanaman Ali pada minggu ke-12 adalah 58
cm.

• Tahap 4 memeriksa kembali

Menghitung kembali jumlah tanaman dari rumus yang sudah ditulis, agar
hasil dari penjumlahan barisan aritmetika tersebut bisa dikatakan benar
secara keseluruhan.

6
2.3 Definisi Deret Aritmetika

Deret aritmatika adalah jumlah susunan bilangan (suku-suku) pada barisan


aritmatika. Jika suku-suku dalam suatu barisan dijumlahkan maka penjumlahan
berurut dari suku-suku barisan tersebut disebut deret. Dapat dikatakan bahwa deret
aritmatika adalah jumlah dari barisan aritmatika. Perbedaan deret aritmatika
dengan baris aritmatika yaitu deret aritmatika dipisahkan oleh tanda (+). Jadi
setiap sukuu pada deret aritmatika itu dijumlahkan.
Contoh:

Jika baris aritmatika menggunakan tanda koma, maka deret aritmatika bukan koma
melainkan berubah simbol menjadi plus (+).
Jika suatu barisan aritmatika dimisalkan dengan 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + ⋯ + 𝑈𝑛 maka
untuk mempermudah mencari jumlah 𝑛 suku pertama adalah
𝑛 𝑛
𝑆𝑛 = 2 (𝑎 + 𝑈𝑛) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑆𝑛 = 2 (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏),

Keterengan:
𝑆𝑛= Jumlah n suku pertama
Un= suku ke-n
𝑎= Suku pertama U1
𝑏= beda antar suku
𝑛= suku ke

7
2.4 Langkah-langkah Pemecahan Masalah Pada Deret Aritmetika

Soal atau Masalah


Masalah 1
1. Dua buah kantong kresek berisi apel dan jeruk ditimbang secara bersamaan
menunjukkan berat 2,7 kg. Dua buah kresek lagi berisi jambu dan apel ditimbang secara
bersamaan menunjukkan berat 2,1 kg. Dan, dua buah kantong kresek berisi jeruk dan
jambu ditimbang secara bersamaan menunjukkan berat 3,3 kg. Jadi jumlah berat ketiga
kantong kresek tersebut jika ditimbang secara bersamaan adalah...
• Tahap 1 Memahami Masalah

Diketahui:
- Dua kantong kresek apel dan jeruk beratnya 2,7 kg
- Dua kantong kresek jambu dan apel beratnya 2,1 kg
- Dua kantong kresek jeruk dan jambu beratnya 3,3 kg
Ditanya: berapa jumlah berat ketiga kantong kresek jika ditimbang secara bersamaan?
• Tahap 2 Menyusun Strategi

Mencoba menggunakan strategi penalaran tidak langsung dan strategi membuat


gambar.
• Tahap 3 Melaksanakan Strategi

Mengimlementasikan strategi dengan cara menguji atas penalaran dan bisa dengan
gambar. Seperti dengan memisalkan setiap kantong kresek
- Kantong kresek apel = a
- Kantong kresek jambu = b
- Kantong kresek jeruk = c

a + b + c = abc Maka,

a+b = 2,7 kg
c+a = 2,1 kg
b+c = 3,3 kg +
2a + 2b + 2c = 8,1 kg :2
8
a+b+c = 4,05 kg
Jadi, jumlah berat ketiga kantong kresek jika ditimbang secara bersamaan adalah 4,05 kg
• Tahap 4 Memeriksa Kembali

Menghitung lagi jumlah berat ketiga kantong kresek yang berisi buah yang berbeda-
beda agar hasil dari penjumlahan tersebut dapat dikatakan benar secara keseluruhan.
Masalah 2
2. Pada suatu ketika di lapangan anak-anak sedang berkumpul dengan membawa
permen yang dimiliki. Anak pertama yaitu Aldo memiliki 1 permen, anak kedua Beta
memiliki 3 permen, anak ketiga Cika memiliki 5 permen, anak keempat Deni memiliki
7 permen, anak kelima Eko memiliki 9 permen, dan Lisa merupakan anak yang ke-20
dan Ia memiliki 39 permen. Mereka ingin menghitung jumlah keseluruhan dari
permen miliknya masing-masing untuk dijadikan satu. Maka jumlah keseluruhan
permen yang anak-anak miliki mulai dari Aldo sampai Lisa adalah...
• Tahap 1 Memahami Masalah

Diketahui:
- Aldo memiliki 1 permen
- Beta memiliki 3 permen
- Cika memiliki 5 permen
- Deni memiliki 7 permen
- Eko memiliki 9 permen
- Lisa memiliki 39 Permen
Ditanya: berapakah jumlah keseluruhan permen yang anak-anak miliki mulai dari
Aldo sampai Lisa?
• Tahap 2 Menyusun Strategi

Mencoba menggunakan strategi kasus dengan mengelompokkan atau memasangkan


dan juga dengan menggunakan rumus.
• Tahap 3 Melaksanakan Strategi

a. strategi menebak dan menguji


1 + 3 + 5 + 7 + 9 +...+ 39

9
Lihat terlebih dahulu pola perubahannya seperti dari 1 ke 3 itu +2, dari 3 ke 5 juga
+2, dari 5 ke 7 juga +2. Jika dilihat pola perubahan bilangannya selalu sama yaitu
ditambah 2 permen dari anak sebelumnya, maka akan begitu seterusnya sampai anak ke-
20. Otomatis jika Lisa anak ke-20 memiliki 39 maka anak ke-19 mempunyai 37 permen
dan anak ke-18 memiliki 35 permen. Lalu pasangkan jumlah permen anak pertama
dengan anak ke 20 jumlahnya yaitu 40 permen begitupun jika kita menjumlahkan permen
anak kedua dengan anak ke-19 maka jumlahnya juga sama 40 permen.
Karena tadi permen milik anak pertama digabungkan dengan permen milik anak
ke-20 maka otomatis jumlah permen 2 anak tersebut menghasilkan satu jumlah yaitu 40.
Jadi jika setiap anak digabungkan dan hasil permennya 40 maka anak-anak akan terbagi
menjadi setengah kelompok.
20
=10 pasang atau kelompok
2

Setiap 1 pasang menghasilkan 40 permen maka


10 X 40 = 400 Permen
b. Menggunakan rumus
Diketahui:
n = 20
a=1
b=2
Maka
𝑛
𝑆𝑛 = 2 (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
20
𝑆20 = (2.1 + (20 − 1)2)
2

𝑆20 = 10(2 + 19.2)


𝑆20 = 10(2 + 38)
𝑆20 = 10 𝑋 40
𝑆20 = 400
• Tahap 4 Memeriksa Kembali

Perhatikan bagaimana masalah tersebut dapat terselesaikan dengan 2 strategis berbeda.


Walaupun dengan 2 strategi penyelesaian yang berbeda tetapi kedua metode tersebut
memiliki hasil yang sama. Untuk anak anak sekolah dasar belum mengenal rumus deret
aritmatika maka strategi kasus dengan mengelompokkan atau memasangkan dapat
dijadikan strategi yang sesuai.

10
Masalah 3
3. Tempat duduk gedung pertunjukkan film diatur mulai dari baris depan ke belakang
dengan banyak baris dibelakang lebih 4 kursi dari baris didepannya. Bila dalam gedung
pertunjukan itu terdapat 15 baris kursi dan baris terdepan ada 20 kursi, tentukan jumlah
seluruh kursi dalam gedung tersebut!
• Tahap 1 Memahami Masalah

Diketahui:
- Terdapat 15 kursi dalam bioskop
- Kursi baris terdepan berjumlah 20 kursi
- Kursi baris belakang 4 kursi lebih banyak dari baris didepannya
Ditanya : berapakah jumlah seluruh kursi dalam gedung tersebut?
• Tahap 2 Memilih Strategi

Strategi yang digunakan dalam menyelesaikan soal tersebut yaitu menggunakan


rumus atau bisa juga dengan menggunakan strategi menebak menggunakan tabel.
• Tahap 3 Melaksanakan Strategi

a. Menggunakan rumus
Jumlah kursi pada tiap barisnya membentuk barisan aritmatika dengan suku
pertama a = 20, b = 4 dan n = 15 dengan demikian, diperoleh
𝑛
𝑆𝑛 = 2 (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
15
𝑆15 = (2.20 + (15 − 1)4)
2
15
𝑆15 = (40 + 56)
2
15
𝑆15 = (96) 48
2

𝑆15 = 15 𝑋 48
𝑆15 = 720
Jadi kapasitas gedung tersebut adalah 720 kursi.
b. Menggunakan tabel
Baris Jumlah kursi sebelumnya Jumlah
ke- ditambah 4
1 20 20
2 20 + 4 24
3 24 + 4 28
11
4 28 + 4 32
5 32 + 4 36
6 36 + 4 40
7 40 + 4 44
8 44 + 4 48
9 48 + 4 52
10 52 + 4 56
11 56 + 4 60
12 60 + 4 64
13 64 + 4 68
14 68 + 4 72
15 72 + 4 76
Jumlah 720
Jadi kapasitas gedung tersebut adalah 720 kursi.
• Tahap 4 Memeriksa Kembali

Jadi jika jumlah kursi baris pertama 20 kursi dan kursi baris setelahnya bertambah 4
kursi begitu seterusnya sampai baris ke-15 jika dihitung secara manual maka juga akan
ditemukan kapasitas gedung adalah 720 kursi sama seperti menggunakan rumus
penyelesaian masalah diatas.

12
BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Urutan bilangan yang mempuyai pola atau keteraturan tertentu disebut barisan.
Masing-masing bilangan pada suatu barisan disebut suku barisan dan dipisahkan dengan
tanda koma. Sedangkan deret aritmatika adalah jumlah susunan bilangan (suku-
suku) pada barisan aritmatika. Jika suku-suku dalam suatu barisan dijumlahkan
maka penjumlahan berurut dari suku-suku barisan tersebut disebut deret. Dapat
dikatakan bahwa deret aritmatika adalah jumlah dari barisan aritmatika. Perbedaan
deret aritmatika dengan baris aritmatika yaitu deret aritmatika dipisahkan oleh
tanda (+). Jadi setiap sukuu pada deret aritmatika itu dijumlahkan.

3.2 Saran
Sebagai penulis, saya merasa masih banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang konstruktif (membangun) dari
pembaca sangat kami harapkan agar penyusunan makalah ini bisa mencapai
kesempurnaan bagi dari segi penulisan maupun isinya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Irawati Agus, dkk. 2006. Mahir Matematika untuk SMK (Nonteknik) Kelas XI.
Direktorat Pendidikan Nasional , Kemdikbudristek. Jakarta:

Kundari, Dwi Novi. 2022. Modul Ajar Matematika Barisan dan Deret
Aritmetika. SMK Choiriyah Lumajang. Lumajang:
Dhoruri, Atmini. 2011. Barisan dan Deret Bilangan. Universitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta :
Baskoro, Tjahjo, dkk. 2004. Konsep Dasar Aritmetika Unit 1. Direktorat
Pendidikan Nasional , Kemdikbudristek. Jakarta:

14

Anda mungkin juga menyukai