Anda di halaman 1dari 5

Pengkajian

Pengkajian fibromyalgia melibatkan proses penilaian yang komprehensif terhadap gejala


dan tanda klinis yang dialami oleh pasien. Fibromyalgia adalah kondisi yang kompleks dan
sering kali sulit untuk di diagnosis karena gejalanya dapat menyerupai kondisi lain. Berikut
adalah beberapa poin yang perlu dipertimbangkan dalam pengkajian fibromyalgia:
1. Riwayat medis
Pengumpulan riwayat medis yang lengkap termasuk riwayat kesehatan keluarga, riwayat
gejala yang dialami, serta riwayat penggunaan obat-obatan atau perawatan sebelumnya.
2. Gejala utama
Penilaian gejala utama fibromyalgia seperti nyeri kronis yang melibatkan berbagai
bagian tubuh, kelelahan yang menetap, gangguan tidur, kesulitan konsentrasi, dan
perasaan depresi atau cemas.
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik untuk menilai titik-titik tekan yang sensitif, keterbatasan jangkauan
gerak, serta tanda-tanda lain yang mungkin menunjukkan adanya fibromyalgia.
4. Pemeriksaan laboratorium
Meskipun tidak ada tes laboratorium tertentu yang dapat secara definitif mendiagnosis
fibromyalgia, beberapa tes mungkin dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan
kondisi medis lain yang memiliki gejala serupa.
5. Evaluasi psikologis
Pengkajian terhadap kondisi psikologis pasien, seperti depresi dan kecemasan, karena
gejala tersebut seringkali terkait erat dengan fibromyalgia.
6. Penilaian faktor pencetus
Memahami faktor-faktor yang memicu atau memperburuk gejala fibromyalgia pada
pasien, seperti stres, pola tidur yang buruk, atau perubahan lingkungan.
7. Evaluasi komorbiditas
Menilai apakah pasien memiliki kondisi penyerta lainnya, seperti sindrom iritasi usus
besar (IBS), sindrom kelelahan kronis, atau penyakit autoimun, yang seringkali terkait
dengan fibromyalgia.
8. Skrining terhadap kondisi lain
Penting untuk melakukan skrining terhadap kondisi medis lain yang mungkin memiliki
gejala serupa dengan fibromyalgia, seperti lupus, arthritis, atau gangguan neurologis.
9. Evaluasi kualitas hidup
Memahami dampak fibromyalgia terhadap kualitas hidup pasien, termasuk aktivitas
sehari-hari, pekerjaan, dan interaksi sosial.

Penatalaksanaan

Fibromyalgia adalah suatu kondisi kronis yang menyebabkan rasa sakit yang meluas.
Penyakit ini menyerang 2-4% orang, biasanya wanita. Orang yang memiliki penyakit
rematik lain berisiko lebih tinggi terkena fibromyalgia. Fibromyalgia bukanlah penyakit
inflamasi atau autoimun. Penelitian menunjukkan bahwa sistem saraf terlibat. Bahan kimia
otak, seperti serotonin dan norepinefrin, mungkin tidak seimbang sehingga mengubah reaksi
terhadap rangsangan yang menyakitkan. Fibromyalgia dapat menyebabkan kelelahan,
kurang tidur, dan masalah suasana hati, seperti kecemasan atau stres. Itu tidak menimbulkan
tanda apa pun pada rontgen atau tes darah. Saat ini tidak ada obat untuk fibromyalgia.
Penatalaksanaan fibromyalgia bertujuan untuk mengurangi gejala, meningkatkan kualitas
hidup, dan membantu individu mengelola kondisi mereka secara efektif. Berikut ini
beberapa pendekatan yang dapat membantu dalam penanganan fibromyalgia:

1. Pengobatan farmakologi
Beberapa obat dapat diresepkan untuk mengelola gejala fibromyalgia, termasuk
analgesik, antidepresan, dan obat anti-kejang. Pengobatan ini dapat membantu
mengurangi nyeri, meningkatkan kualitas tidur, dan mengurangi gejala depresi yang
terkait dengan kondisi ini.
2. Terapi fisik
Fisioterapi dapat membantu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan otot, dan mobilitas
sendi. Terapi ini juga dapat membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan kualitas
hidup secara keseluruhan.
3. Terapi perilaku
Terapi kognitif perilaku dapat membantu individu memahami dan mengubah pola pikir
negatif serta perilaku yang dapat memperburuk gejala fibromyalgia. Terapi ini juga
dapat membantu dalam mengelola stres dan meningkatkan koping yang sehat.
4. Terapi relaksasi
Teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, biofeedback, dan yoga dapat membantu
mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, dan mengurangi nyeri yang terkait
dengan fibromyalgia.
5. Pendidikan pasien
Pendidikan pasien tentang fibromyalgia dan strategi pengelolaan mandiri dapat
membantu individu memahami kondisi mereka, mengenali pemicu, dan
mengembangkan strategi untuk mengurangi gejala serta meningkatkan kualitas hidup.
6. Perubahan gaya hidup
Menerapkan gaya hidup sehat, termasuk makan makanan sehat, rutin berolahraga, dan
menjaga pola tidur yang teratur, dapat membantu mengurangi gejala fibromyalgia.
7. Dukungan sosial
Mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan dapat membantu
individu mengatasi isolasi dan stres yang terkait dengan fibromyalgia.

Pencegahan

Fibromyalgia adalah mondisi yang ditandai dengan nyeri kronis yang melibatkan
seluruh tubuh, kelelahan, gangguan tidur, dan masalah kesehatan lainnya. Meskipun tidak
ada obat yang diketahui untuk fibromyalgia, beberapa langkah pencegahan dapat membantu
mengelola gejalanya. Berikut ini tips pencegahan fibromyalgia:

1. Olahraga teratur
Latihan fisik ringan hingga sedang seperti jalan kaki, berenang, atau yoga dapat
membantu memperkuat otot, meningkatkan fleksibilitas, dan memperbaiki kesehatan
secara keseluruhan.
2. Mengelola stres
Teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau aktivitas lain yang
menenangkan dapat membantu mengurangi stres yang dapat memperburuk gejala
fibromyalgia.
3. Pola tidur yang teratur
Memiliki pola tidur yang baik dapat membantu mengurangi kelelahan dan memperbaiki
kualitas hidup. Hindari tidur terlalu siang hari yang dapat mengganggu pola tidur
malam.
4. Diet seimbang
Makan makanan sehat dan seimbang dapat membantu menjaga berat badan yang sehat
dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Beberapa orang dengan fibromyalgia
juga merasa perubahan dalam diet mereka dapat membantu mengurangi gejala.
5. Hindari pemicu nyeri
Identifikasi faktor-faktor yang memicu nyeri atau memperburuk gejala fibromyalgia
dan hindari sebisa mungkin.
6. Dukungan sosial
Dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan dapat membantu mengatasi
stres dan gejala yang terkait dengan fibromyalgia.
7. Konsultasi dengan profesional medis
Jika mengalami gejala yang mencurigakan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Dokter dapat membantu menetapkan diagnosis yang tepat dan menyarankan pengobatan
yang sesuai.

Komplikasi

Fibromyalgia dapat menyebabkan sejumlah komplikasi yang dapat memengaruhi


kualitas hidup seseorang. Beberapa komplikasi yang terkait dengan fibromyalgia meliputi:

1. Gangguan tidur
Banyak orang dengan fibromyalgia mengalami gangguan tidur, seperti insomnia atau
gangguan tidur lainnya. Hal ini dapat memperburuk gejala nyeri dan kelelahan yang
terkait dengan kondisi tersebut.
2. Gangguan mental dan emosional
Beberapa orang dengan fibromyalgia mengalami depresi, kecemasan, dan masalah
mental atau emosional lainnya. Kondisi ini bisa terjadi sebagai respons terhadap
pengalaman nyeri kronis dan gangguan tidur yang terkait dengan fibromyalgia.
3. Gangguan kelelahan kronis
Kelelahan yang parah dan kronis adalah gejala umum yang terkait dengan fibromyalgia.
Hal ini dapat membatasi kemampuan seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan
sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
4. Penurunan kualitas hidup
Fibromyalgia dapat membatasi kemampuan seseorang untuk berpartisipasi dalam
kegiatan sehari-hari, termasuk pekerjaan, kegiatan fisik, dan kegiatan sosial. Hal ini
dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.
5. Gangguan kognitif
Beberapa orang dengan fibromyalgia mengalami gangguan kognitif, yang sering disebut
"kabut otak" atau disfungsi kognitif yang terkait dengan fibromyalgia. Ini bisa berupa
kesulitan dalam konsentrasi, gangguan memori, dan masalah kognitif lainnya.
6. Ketidakmampuan fisik
Nyeri kronis yang terkait dengan fibromyalgia dapat membatasi kemampuan fisik
seseorang, mengganggu aktivitas sehari-hari, dan bahkan membatasi kemampuan untuk
bekerja atau menjalani gaya hidup aktif.

Pengelolaan gejala fibromyalgia dan konsultasi dengan profesional medis yang


berpengalaman sangat penting untuk mencegah atau mengurangi komplikasi yang terkait
dengan kondisi ini. Terapi kombinasi yang mencakup pengobatan, terapi perilaku, dan
perubahan gaya hidup sering direkomendasikan untuk membantu mengatasi gejala dan
memperbaiki kualitas hidup bagi orang-orang yang hidup dengan fibromyalgia.

DAFTAR PUSTAKA

Clauw, D. J. (2014). Fibromyalgia: A clinical review. JAMA, 311(15), 1547-1555.

Häuser, W., Ablin, J., Fitzcharles, M. A., Littlejohn, G., Luciano, J. V., Usui, C., & Walitt, B.
(2015). Fibromyalgia. Nature Reviews Disease Primers, 1, 15022.

Arnold, L. M., Clauw, D. J., McCarberg, B. H., & McDaniel, L. (2016). The Burden of
Fibromyalgia: Current Insights on the Consequences of the Disease. Primary Care
Companion for CNS Disorders, 18(1).

National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases. (2014). Questions and
Answers About Fibromyalgia. U.S. Department of Health and Human Services.

The American College of Rheumatology. (2020). Fibromyalgia. Retrieved from:


https://www.rheumatology.org/I-Am-A/Patient-Caregiver/Diseases-Conditions/Fibromyalgia.

Anda mungkin juga menyukai