dalam buku 'Pendidikan Islam', menyebut akhlak secara bahasa diartikan sebagai perangai,
tabiat, budi pekerti dan sifat seseorang.
Secara istilah Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa akhlak adalah suatu sifat baik yang
biasanya akan memiliki akhlak yang baik juga dan sebaliknya jika seseorang yang memiliki
sifat tidak baik cenderung memiliki akhlak yang tercela.
َٰن
ِإَّنٓا َأْخ َلْص ُهم ِبَخ اِلَصٍة ِذ ْك َر ى ٱلَّد اِر
"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan
jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Qs.
Al-Nahl: 20).
Adapun kewajiban manusia terhadap Allah pada garis besarnya ada dua yaitu mentauhidkan-
Nya dan beribadah kepada-Nya. Dua hal ini juga menjadi kewajiban manusia kepada Allah
yang tertuang dalam firman:
ِإَّن اَّلِذ يَن آَم ُنوا َو َع ِم ُلوا الَّصاِلَح اِت ُأوَٰل ِئَك ُهْم َخْيُر اْلَبِر َّيِة
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu
adalah sebaik-baik makhluk." (QS. Al-Bayyinah: 7).
ِإَّن ِم ْن َأَح ِّبُك ْم ِإَلَّي َو َأْقَر ِبُك ْم ِم ِّني َم ْج ِلًسا َيْو َم الِقَياَم ِة َأَح اِس َنُك ْم َأْخ اَل ًقا
Artinya: "Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat
duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara
kalian." (HR. Tirmidzi no. 1941. Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami' no.
2201.)
َٰن َأ
ِإَّن ٓا ْخ َلْص ُهم ِبَخ اِلَص ٍة ِذ ْك َر ى ٱلَّداِر
Baca juga:
Amar Makruf Nahi Mungkar, Perilaku yang Diperintahkan Allah SWT
Dalam Islam, akhlak dijabarkan dalam beberapa ruang lingkup yaitu
1. Akhlak terhadap Allah SWT
Manusia diberikan kesempurnaan dan kelebihan dibandingkan dengan makhluk yang lain.
Manusia juga diberikan akal untuk berpikir, perasaan dan nafsu. Sehingga sudah
seharusnya kita memiliki akhlak yang baik terhadap Allah SWT.
"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan
jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(Qs. Al-Nahl: 20).
Adapun kewajiban manusia terhadap Allah pada garis besarnya ada dua yaitu
mentauhidkan-Nya dan beribadah kepada-Nya. Dua hal ini juga menjadi kewajiban manusia
kepada Allah yang tertuang dalam firman:
ِإَّن اَّلِذيَن آَم ُنوا َو َعِم ُلوا الَّصاِلَح اِت ُأوَٰل ِئَك ُه ْم َخ ْيُر اْلَب ِر َّيِة
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka
itu adalah sebaik-baik makhluk." (QS. Al-Bayyinah: 7).
ِإَّن ِمْن َأَح ِّب ُك ْم ِإَلَّي َو َأْق َر ِبُك ْم ِم ِّن ي َم ْج ِلًس ا َي ْو َم الِقَياَمِة َأَح اِس َن ُك ْم َأْخ اَل ًق ا
Artinya: "Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat
duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara
kalian." (HR. Tirmidzi no. 1941. Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami' no.
2201.)
"Bukanlah orang yang beriman yang ia sendiri kenyang sedangkan tetangga (yang
disebelah)nya kelaparan." (HR. Bukhari).
Dari ketiganya, tentu kita harus lakukan dengan baik mengenai akhlak terhadap Allah SWT
maupun ke sesama manusia.
Menurut Islam, macam-macam akhlak ada dua yaitu akhlakul mahmudah (akhlak terpuji) dan
akhlakul mazmumah (akhlak tercela). Adapun defenisinya sebagai berikut:
Akhlak terpuji atau akhlakul mahmudah merupakan akhlah yang senantiasa berada dalam
kendali Ilahi yang dapat membawa dalam nilai-nilai positif dan kondusif bagi kemaslahatan
umat.
Akhlak mahmudah dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Jaasiyah ayat 15, yang artinya:
Artinya: “Barangsiapa mengerjakan kebajikan maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan
barangsiapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian
kepada Tuhanmu kamu dikembalikan.” (QS Al Jasiyah: 15)
Akhlak mahmudah mencakup mengabdi kepada Allah SWT dan cinta kepada Allah, Ikhlas
dan beramal, mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya, sabar, berbakti kepada orang
tua, suka menolong, rajin shadaqah, rajin beribadah, dan sebagainya.
Akhlah tercela atau akhlakul madzmumah adalah akhlak yang tidak berasal dari hawa nafsu
yang berada dalam lingkungan setan dan dapat membawa suasana negatif bagi kepentingan
umat manusia/
Mengenai akhlak madzmumah terdapat dalam surat Al-Jaasiyah ayar 15 yang artinya:
“Barang siapa yang mengerjakan amal yang jelek/berakhlak jelek, maka itu akan
menimpa/meruhikan diri sendiri)."
Akhlak madzumumah termasuk riya’, takabur, dendam, iri, hasud, baqil, malas, khianat,
kufur, dan sebagainya.