Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Menurut Nursalam (2016), pemilihan serta penentuan rancangan penelitian

di laksanakan setelah penentuan hipotesis penelitian. Pada penelitian ini, jenis

penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif. Nantinya

hasil akhir dari penelitian ini akan di jelaskan atau di deskripsikan oleh peneliti.

Penjelasan tersebut akan memuat beberapa item seputar self care dalam personal

hygiene pada santri di Pondok Pesantren Al Ishlah Sendangagung Paciran.

43
44

3.2 Kerangka Kerja

POPULASI

Seluruh santri laki-laki SMP (Sekolah Menengah Pertama) kelas 7 di


Pondok Pesantren Al Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan berjumlah
208

SAMPLING
Probability Sampling dengan jenis simple random sampling

SAMPEL
Sebagian santri laki-laki SMP (Sekolah Menengah Pertama) kelas 7 di
Pondok Pesantren Al Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan dari sampel
sebanyak 137 Orang

VARIABEL TUNGGAL
Self care dalam personal hygiene pada santri

DESAIN PENELITIAN

desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif

PENGUMPULAN DATA

Kuesioner

ANALISA DATA

PENYIMPANAN DATA

KESIMPULAN DAN HASIL

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Pendekatan Self Care Dalam


Personal Hygiene Pada Skabies Di Pondok Pesantren Al
Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan
45

3.3 Populasi, Sampel, dan Sampling

3.3.1 Populasi

Nursalam (2016) menjelaskan populasi merupakan keseluruhan subjek

penelitian. Pada penelitihan ini populasinya adalah santri laki-laki kelas 7 SMP

di Pondok Pesantren Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan sebanyak 208

orang.

3.3.2 Sampel

Menurut Notoatmojo (2012) sampel merupakan objek yang di teliti dan di

anggap mewakili seluruh populasi. Dalam penelitihan ini sampel yang diteliti

adalah santri laki-laki sebanyak 137 Orang yang berada di kelas 7 di Pondok

Pesantren Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan.

Besar sampel dapat diukur menggunakan rumus :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑)2

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = Tingkat Signifikansi (d = 0,05)

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑)2
208
𝑛=
1 + 205(0,05)2
208
𝑛=
152

n = 137 responden
46

3.3.3 Teknik Sampling

Sampling merupakan proses menyeleksi beberapa jumlah dari populasi

untuk dijadikan sampel. Dalam penelitian ini tekhnik sampling yang digunakan

adalah simple random sampling. Sehingga pengambilan sampel didasarkan pada

kriteria inklusi dan kriteria eksklusi (Hidayat, A. A. 2011).

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel Tunggal

Variabel merupakan karakteristik subjek penelitian yang berubah dari

suatu objek ke subjek lain nya (Hidayat, 2017). Variabel tunggal dalam

penelitian ini adalah self care dalam personal hygiene pada santri di pondok

pesantren Al Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan.

3.5 Definisi Operasional

Definisi Operasional yaitu mengidentifikasikan variabel-variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang akan diamati, sehingga memungkinkan

peneliti untuk melakukan pengukuran atau observasi secara cermat terhadap objek

(Hidayat, 2017).
47

Tabel 3.1 Definisi Operasional Pendekatan Self Care dalam Personal Hygiene
Pada Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Al-Ishlah Sendangagung
Paciran Lamongan

No Variabel Definisi Parameter Alat Skala Skor dan


Oprerasional ukur kategori
1. Variabel Kemampuan 1. Perawat Kuesi Ordinal Ya =1
tunggal santri dalam an diri oner Tidak = 0
Self melakukan pada Self
care perawatan santri care Kategori :
dalam diri serta 2. Kebutuha dalam 1. Sistem
Personl mempertahan n santri persona bantuan
hygiene kan dalam l penuh =
kesehatan menjaga hygiene 0
dan kebersiha 2. Sistem
kesejahteraa n diri bantuan
n. 3. Sistem Sebagian
pelayan = 1-43 (1-
an 86)
kesehat 3. Sistem
an dukungan
4. Ketersedia Pendidikan =
ansumber 0
5. Sistem 4. Sistem
Pendidik bantuan
an sebagian dan
sistem
dukungan
pendidikan =
1-50 (1)

Kode 0 :
Kurang, Jika
nilai total skor
jawaban tiap
indicator >
Rata-rata total
skor tiap
indikato
Kode 1 : Baik,
Jika nilai total
skor jawaban
tiap indikator
< Rata-rata
total skor tiap
indikator
48

3.6 Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

3.6.1 Metode Pengumpulan Data

Melakukan proses perijinan untuk melakukan studi pendahuluhan dari

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya. Setelah

mendapat izin dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Surabaya dilanjutkan ke Pondok Pesantren Al Ishlah di Kabupaten Lamongan

dan meminta izin kepada ketua Yayasan untuk melakukan penelitihan.

Prosedur pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan terlebih dahulu

melakukan pendekatan pada petugas poskestren dan santri serta menjelaskan

maksud dan tujuan penelitihan. Jika santri setuju untuk berpatisipasi menjadi

responden penelitihan, peneliti memastikan legilitas persetujuan dengan

meminta klien menandatangani surat persetujuan menjadiresponden penelitihan

(informed consent). Selanjutnya pengumpulan datadilakukan dengan kuesioner

yang dibantu oleh petugas pokestren, dimana kuesioner dibagikan pada santri

yang akan diteliti. Kuesioner digunakan peneliti untuk mengetahui data

demografi, tingkat pengetahuan santri tentangpenyakit skabies pada perilaku

hidup bersih dan sehat.

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar angket kuesioner anonim

(tanpa nama) dan hanya menggunakan kode yang digunakan untuk

memperoleh tentang hal-hal yang dilakukan terkait dengan tujuan

penelitihanyang dilakukan. Seluruh data yang di peroleh dari hasil observasi

dan penelitihan semuanya dicatat kemudian di analisis untuk mendapatkan

hasil penelitihan yang maksimal.


49

3.6.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam

mengumpulkan data yang dapat berupa wawancara dan kuesioner (Hidayat,

2017). Jenis instrumen yang digunakan penelitian ini adalah menggunakan

metode penelitian dengan alat ukur kuesioner checklist. Instrumen yang

digunakan sebagai berikut :

a. Data demografi

Terdiri dari umur, jenis kelamin, tempat tinggal

b. Kuesioner selfcare dalam personal hygiene

Kuesioner ini menggunakan kuesioner yang diadopsi dari penelitian

Lathifa (2014) tentang personal hygiene dengan jumlah 50 pertanyaan.

Cara mengukur variabel personal hygiene, dilihat dari jumlah jawabanya.

Variabel ini pada setiap jawaban benar akan diberi nilai 1 kemudian dibagi

dengan jumlah pertanyaan dan dikali 100% untuk mendapatkan hasil

keseluruhan. Hasil ukur dari variabel dikategorikan menjadi tiga yaitu

“Sistem bantuan penuh” apabila skor jawaban 0, “Sitem bantuan sebagian”

apabila jawaban dari nomer pertanyaan 1-43 memiliki skoring 1-86, dan

“Sistem dukungan pendidikan” apabila jawaban dari nomor pertanyaan 44-

50 memiliki skoring 0 dan “sistem bantua Sebagian dan sistem dukungan

Pendidikan” apabila jawaban dari nomor pertanyaan 1-50 memiliki

skoring

1. Kuesioner ini telah dilakukan uji validitas didapatkan bahwa nilai R

hitung > R tabel berdasarkan uji signifikan > 0,351 yang artinya bahwa

semua pertanyaaan dalam instrument penelitian tersebut valid. Uji reliabel

menggunakan alat ukur yang sama dan di dapatkan hasil > 0,351 yang
50

artinya kuesioner ini dikatakan reliable.

Variabel Indikator Nomer pertanyaan


Self Kebersihan pakaian 1,2,3,4,5,6
Kebersihan kulit 7,8,9,10,11,12
care Kebersihan tangan dan kuku 13,14,15,16
dalam Kebersihan genetalia 17,18,19,20,21,22
personal Kebersihan handuk 23,24,25,26,27,28
hygiene Kebersihan Kasur dan sprai 29,30,31,32,33,34
Sistem pelayanan kesehatan 35,36,37,38,39
Ketersediaan sumber 40,41,42,43
Sistem Pendidikan 44,45,46,47,48,49,50

Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Personal Hygiene

3.6.3 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini nantinya di laksanakan di Pondok Pesantren Al-Ishlah

Sendangagung, Lamongan. Penelitian ini di lakukan dalam rentang waktu 1

minggu dengan 1 kali pertemuan, serta 30-60 menit untuk waktu pertemuan.

3.6.4 Pengolahan Data

Menurut hidayat (2011) setelah angket dari responden terkumpul,

selanjutnya dilakukan pengelohan data dengan cara sebagai berikut :

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

b. Coding

Coding merupakan pemberian kode numerik terhadap data yang terdiri atas

beberapa kategori. Tujuan pemberian kode ini yaitu untuk memudahkan

dalam analisis data dan mempercepat pemasukan data.


51

1) Usia

a) Kode 1 : Umur 11 tahun

b) Kode 2 : Umur 12 tahun

c) Kode 3 : Umur 13 tahun

d) Kode 4 : Umur 14 tahun

2) Jenis kelamin

a) Kode 1 : Laki-laki

3) Self Care dalam Personal Hygiene

a) Kode 1 : Jawaban ya

b) Kode 0 : Jawaban tidak

4) Variabel Tunggal

Kode X1 : Usia

Kode X2 : Jenis kelamin

Kode X3 : Self care dalam Personal hygiene

5) Kategori Self care dalam Personal Hygiene

Kode 1 : Sistem bantuan penuh

Kode 2 : Sistem Bantuan sebagian

Kode 3 : Sistem dukungan pendidikan

Kode 4 : Sistem bantuan sebagian dan dukungan pendidikan

6) Penilaian Tiap Indikator Self Care

Kode 0 : Kurang

Kode 1 : Baik
52

c. Scoring

Proses scoring adalah penilaian data dengan mngguanakan skor pada

pertanyaan yang berkaitan dengan tindakan responden.

1) Kategori Self care dalam Personal Hygiene

Hasil ukur dari variabel dikategorikan menjadi tiga yaitu “Sistem

Bantuan Penuh” apabila skor jawaban 0, “Sitem Bantuan Sebagian”

apabila jawaban dari nomer pertanyaan 1-43 memiliki skoring 1-86, dan

“Sistem Dukungan Pendidikan” apabila jawaban dari nomor pertanyaan

44-50 memiliki skoring 0 dan “Sistem Bantuan Sebagian dan Sistem

Dukungan Pendidikan” apabila jawaban dari nomor pertanyaan 1-50

memiliki skoring 1.

2). Penilaian Tiap Indikator Self Care

Kode 0 : Kurang

Jika nilai total skor jawaban tiap indicator > Rata-rata total skor tiap

indikator

Kode 1 : Baik

Jika nilai total skor jawaban tiap indikator < Rata-rata total skor tiap

indikator

d. Tabulating

Pada proses tabulating yaitu mengolongkan data antara jenis kelamin, umur

dll. Selain itu masing-masing hasil responden dirubah dalam bentuk “kode”

(angka) di Microsoft Excel. setelah semuanya sudah berupa kode lalu

dimasukkan dalam program windows Statistic Program for Social Sciences

(SPSS 25). Setelah data dimasukkan kedalam spss langsung kita uji data
53

tersebut dengan analisa yang diinginkan.

3.6.5 Analisa Univariat

a. Analisa Univariat

Analisa univariat dilaksanakan dengan tujuan menjelaskan

karakteristik variabel penelitian (Notoatmodjo,2012). Pada penelitian ini

terdapat beberapa karakteristik yaitu usia, jenis kelamin, dan analisisa

terhadap self care dalam personal hygiene pada kejadian skabies di Pondok

Pesantren Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan. Pada penelitian ini

data yang sudah dikumpulkan setelah itu dianalisis dengan menggunakan

Statistik deskriptif. Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan

untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Pada penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan Self care dalam

Personal Hygiene pada santri Pondok Pesantren Al-Ishlah Sendangagung

Paciran Lamongan.

3.7 Etika Penelitian

a. Informed Consent (Tanpa Nama)

Menjadikan responden kepada para santri yang ada di kelas 7 SMP sesuai

sampel, diberikan lembar pernyataan penelitian untuk bersedia menjadi

responden penelitian, disertai judul penelitian dan manfaat penelitian. Bila

subyek menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-

hak subyek.

b. Anonimity (tanpa nama)


54

Untuk mendapatkan keberhasilan dalam penelitihan ini, peneliti tidak akan

mencantumkan nama responden tetapi lembar kuisioner tersebut hanya diberi

kode tertentu.

c. Considentialy (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi telah dikumpulkan dari responden dijamin oleh

peneliti. Data hanya akan SS disajikan kepada kelompok tertentu yang

berhubungan dengan penelitian ini.

d. Benefience dan Non - Malefience (Berbuat baik dan Tidak Merugikan)

Pada saat penelitian, responden tidak mengalami kerugian karena dalam

penelitian ini, intervensi yang diberikan cukup mudah dilakukan dan dapat

dilakukan sehari-hari.

e. Justice (Keadilan)

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan keadilan berupa pemberian

perlakuan yang sama tanpa membedakan jenis kelamin, usia dan lain

sebagainya.

3.8 Keterbatasan Penelitian

1. Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuesioner yaitu kurangnya

jumlah yang diberikan oleh penelitih kepada responden.

Anda mungkin juga menyukai