Anda di halaman 1dari 23

USULAN PRAKTEK MAGANG

TEKNIK PEMIJAHAN IKAN BLACK GHOST (Apteronotus


albifrons) DI BALAI BENIH IKAN KOTA MEDAN

OLEH

RATIH DWI IVANA HARAHAP

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATAULI


PANDAN
2021
USULAN PRAKTEK MAGANG

TEKNIK PEMIJAHAN IKAN BLACK GHOST (Apteronotus


albifrons) DI BALAI BENIH IKAN KOTA MEDAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melakukan Praktek Magang


Pada Sekolah Tinggi Perikanan Dan Kelautan Matauli

OLEH

RATIH DWI IVANA HARAHAP

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATAULI


PANDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
usulan praktek magang ini. Adapun judul dari usulan praktek magang ini adalah
“Teknik Pemijahan Ikan Black ghost (Apteronotus albifrons) di Balai Benih Ikan
Kota Medan”. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Tengku Muhammad Ghazali, S.Pi., M.Si sebagai
dosen pembimbing serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan usulan praktek magang ini.
Penulis menyadari bahwa usulan praktek magang ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan dalam penulisan di masa yang akan datang
sehingga dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Pandan, Januari 2021

Ratih Dwi Ivana Harahap

i
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR
PENGESAHAN......................................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR............................................................................... iii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………........ iv

I. PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Tujuan.............................................................................................. 2
1.3 Sasaran Kompetensi......................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 3


2.1 Klasifikasi Black ghost (Apteronotus albifrons).............................. 3
2.2 Morfologi......................................................................................... 3
2.3 Habitat.............................................................................................. 4
2.4 Wadah Pemeliharaan........................................................................ 4
2.5 Pakan................................................................................................ 4
2.6 Pemilihan Induk............................................................................... 5
2.7 Pemeliharaan Induk.......................................................................... 5
2.8 Kualitas Air...................................................................................... 5
2.9 Pemijahan......................................................................................... 6
2.10 Penetasan Telur.............................................................................. 6

III. METODE PELAKSANAAN........................................................... 7

3.1 Waktu Dan Tempat.......................................................................... 7


3.2 Alat Dan Bahan................................................................................ 7
3.3 Metode Praktek Magang.................................................................. 7
3.4 Analisis data……………………………………………………..... 7
3.5 Prosedur Kerja.................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Ikan Black ghost...................................................................................... 3


2. Prosedur kerja.......................................................................................... 7

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Jadwal Pelaksanaan............................................................................... 12
2. Outline Sementara................................................................................. 13
3. Organisasi Praktek Magang................................................................... 14

iv
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber daya kelautan dan perikanan Sumatera Utara terdiri dari potensi
perikanan tangkap dan perikanan budidaya, dimana potensi perikanan budidaya
air tawar 81.372,84 Ha, kawasan pesisir Sumatera Utara mempunyai panjang
pantai 1.300 Km yang terdiri dari panjang pantai timur 545 km, panjang pantai
barat 375 Km dan Kepulauan Nias dan Pulau-Pulau baru sepanjang 350 Km.
Sektor perikanan mempunyai peranan yang penting bagi perekonomian
nasional. Sumber daya perikanan darat yang meliputi sungai, danau, waduk, dan
rawa merupakan sumber daya perikanan yang memiliki nilai ekonomi penting.
Produk perikanan darat diantaranya berasal dari budidaya air tawar seperti danau,
rawa, dan sungai. Budidaya ikan hias memang cukup menjanjikan, yang semula
hanya dilakukan oleh para pecinta ikan hias saat ini telah berkembang menjadi
budidaya ikan hias yang menjanjikan.
Salah satu jenis ikan hias air tawar yang mempunyai nilai ekspor, estetika,
serta nilai ekonomi yang tinggi adalah ikan Black ghost (Apteronotus albifrons),
sasaran ekspor dan permintaan terbesar dari Jepang, sehingga ikan hias jenis ini
banyak diburu para eksportir, dan karena teknik pemijahannya yang belum banyak
diketahui masyarakat, kondisi ini akan memberikan efek jangka panjang pada
kelangsungan ekspor, kalau permintaan ekspor tidak terpenuhi oleh para eksportir
maka lambat laun peluang ekspor untuk ikan ini akan dimanfaatkan negara lain
dan pada akhirnya apabila peluang ekspor yang tidak dapat dipenuhi kesempatan
untuk ekspor bahkan dapat tertutup sama sekali.
Ikan Black ghost atau ikan hantu (Apteronotus albifrons) merupakan salah
satu jenis ikan hias yang berasal dari Sungai Amazon. Ikan ini berbentuk pipih
memanjang, memiliki warna hitam di seluruh tubuhnya dengan 2 cincin putih
pada bagian ekornya yang merupakan tempat organ listrik dari ikan tersebut. Ikan
ini digolongkan ke dalam knife fish karena bentuk tubuhnya yang menyerupai
pisau, bagian kepalaikan ini sebagai gagang pisau, bagian tubuhnya yang pipih
kemudian pada bagian ekornya runcing seperti ujung pisau.

1
Keindahan ikan Black ghost menjadikannya memiliki harga jual yang
ekonomis. Ikan hias air tawar juga tergolong mudah untuk dibudidayakan.
Membudidayakan ataupun menjual ikan hias air tawar dan dapat menghasilkan
keuntungan beberapa kali lipat dari ikan konsumsi air tawar karena jenis ikan hias
air tawar tergolong memiliki harga jual yang lebih mahal (KKP, 2012).
Pemijahan Ikan Black ghost meliputi persiapan akuarium pemijahan,
pemeliharaan induk dan seleksi induk, persiapan akuarium pemijahan. Pemijahan
Ikan Black ghost (Apteronotus albifrons) masih sangat minim di Kota Medan.
Perlunya upaya pengembangan budidaya ikan tersebut, budidaya ini sedang
berlangsung di Balai Benih Ikan. Berada di bawah unit kerja Dinas Pertanian dan
Kelautan Kota Medan. Komoditas yang di budidayakan di Balai ini ialah ikan lele
(Clarias batrachus), nila (Oreochromis niloticus), mas koki (Carassius auratus),
Black ghost (Apteronotus albifrons), platy pedang (Xiphophorus helleri). Saat ini,
teknik pemijahan ikan Black ghost masih minim informasinya.
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik melakukan praktek magang
dengan judul Teknik Pembenihan Ikan Black ghost (Apteronotus albifrons) di
Balai Benih Ikan Kota Medan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktek magang ini adalah mendapatkan teknik
pemijahan ikan Black ghost (Apteronotus albifrons). Sedangkan tujuan khususnya
mendapatkan parameter pendukung dalam proses pemijahan ikan Black ghost
(Apteronotus albifrons) di Balai Benih Ikan Kota Medan.

1.3 Saran Kompetensi


Sasaran kompetensi pada praktek magang ini adalah untuk menambah
pengetahuan dan wawasan penulis tentang Teknik Pemijahan Ikan Black ghost
(Apteronotus albifrons) di Balai Benih Ikan Kota Medan. Nantinya dapat
memberikan informasi yang jelas tentang pemijahan Ikan Black ghost
(Apteronotus albifrons). Penulis berharap hasil dari praktek magang ini dapat
menjadi bahan referensi bagi pemerintah, pelaku usaha perikanan maupun pihak
lainnya, sehingga output yang diharapkan usaha budidaya perikanan dapat
berkembang pesat dikemudian hari.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi black ghost (Apteronotus albifrons)


Klasifikasi ikan Black ghost dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut:

Kingdom : Pisces
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Superclass : Agnatha
Kelas : Osteichtyes
Sub kelas : Actinopterygii
Superordo : Teleostei
Ordo : Cypriniformes
Sub ordo : Gymnotoidei
Family : Aternoidae
Genus : Apteronotus
Species : Apteronotus albifrons

Gambar 1. Ikan Black Ghost


Sumber : https://sukaikan.com/ikan-black-ghost/
2.2 Morfologi
Ikan Black ghost memiliki tubuh pipih dengan panjang antara 26- 48 cm,
warna tubuh biru atau ungu tua hingga kehitaman. Keunikan terdapa pada goresan
warna putih yang terdapat di sepanjang dorsalnya dan garis putih pada bagian
ekornya yang bersatunya sirip dada dan sirip perut ( Hermawaty, 2008).

Black ghost termasuk ikan bertulang belakang, mempunyai rahang, dan


berduri banyak. Kelompok subordo Gymnotoidei dicirikan dengan tubuh yang

3
licin, memanjang, dan berbentuk seperti belut. Sekujur tubuh ikan Black ghost
berwarna hitam kelam. Sirip dada dan sirip perut menyatu, sirip yang menyatu ini
memanjang dari dada sampai ke pangkal ekor (Indriani, 2001).

2.3. Habitat
Ikan Black ghost habitat aslinya memiliki suhu 24°C sampai 28°C dan pH
6 sampai 7. Ikan ini berasal dari sungai Amazon, Amerika Selatan merupakan
ikan pendamai, yang ukurannya dapat mencapai 50 cm, dengan tubuhnya yang
berwarna hitam dan pipih. Ikan ini digolongkan sebagai ikan pisau, karena secara
keseluruhan bentuk tubuhnya menyerupai pisau melebar dari bagian kepala dan
badan kemudian melancip di bagian perut (Mustopa, 2010).

Black ghost cenderung karnivora dengan syarat hidup pada suhu 23°C
sampai 28°C dan pH 6 sampai 7. Di alam bebas, ikan ini ditemukan pada habitat
berarus deras dengan dasar pasir. Black ghost Knifefish bersifat karnivora dengan
memakan segala jenis makanan, baik makanan hidup, beku ataupun kering
(Dudul, 2010).

2.4 Wadah Pemeliharaan


Sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk proses pemijahan ikan Black
ghost yaitu akuarium berukuran (40x40x80) cm sebagai tempat pemeliharaan
induk dan sekaligus tempat pemijahan dilengkapi dengan tempat penempelan telur
berupa baki plastik yang diisi dengan batu, atau batang pohon pakis.

Akuarium berukuran (40x40x80) cm digunakan untuk tempat penetasan


telur. Instalasi aerasi berupa blower, selang aerasi dan batu aerasi. Peralatan lain
seperti selang untuk mengganti air, soope net dan alat-alat pembersih akuarium
(sikat dan spons).

2.5 Pakan
Pakan yang digunakan berupa bood worm yang digunakan sebagai pakan
induk. Cacing rambut yang digunakan sebagai pakan ikan mulai umur + 2 minggu
sampai dewasa. Artemia, yang digunakan untuk pakan larva.

Larva ikan black ghost yang baru menetas tidak perlu diberi pakan karena
masih mempunyai persediaan pakan berupa egg yolk. Pemberian pakan pada larva

4
ikan blck ghost dilakukan setelah ikan berumur 7 – 8 hari, ikan dapat diberi pakan
berupa cacing rambut. Pada umur tersebut kondisi bagian warna tubuh larva sudah
berwarna hitam dan sebagian masih transparan. Ikan black ghost termasuk
karnivora sehingga dapat diberikan makan berupa cacing darah ataupun jentik
nyamuk.Pemberian pakan berupa cacing darah dan jentik nyamuk dapat
meningkatkan kualitas telur yang dihasilkan.

2.6 Pemilihan Induk


Induk yang baik untuk dipijahkan adalah ikan yang sehat dan dewasa,
berumur lebih 1 tahun dengan ukuran panjanng badan antara 7 sampai 8 inci.
Induk yang sehat dapat di tandai dengan warna tubuh yang cerah, bersih, tidak
cacat, serta gerakannya lincah. Seperti ikan lain, jantan serta betina dapat
dibedakan dari sinyal tanda pada badannya atau postur badan. Jantan bertubuh
semakin besar, panjang, ramping dari betina, dan lurus. Pergerakan jantan lebih
lincah. Sedang betina bertubuh lebih kecil, pendek, gemuk serta tak lurus. Diluar
itu gerakan betina tak selincah jantan. Jantan ataupun betina bisa dipijahkan
sesudah berusia satu tahun, dengan panjang 20 sampai 30 cm.

2.7 Pemeliharaan Induk


Induk Black ghost umumnya dipelihara di akuarium. Langkahnya, siapkan
dua buah akuarium ukuran panjang 80 cm, lebar 60 cm serta tinggi 40 cm, satu
untuk jantan serta satu untuk betina, keringkan sepanjang 2 hari, isi air bersih
setinggi 30 cm, gunakan dua buah titik aerasi untuk tiap-tiap akuarium serta
hidupkan sepanjang pemeliharaan induk, input 10 ekor induk, beri pakan
penambahan berbentuk berupa cacing darah (blood worm) serta jentik nyamuk
seperlunya, siphon air tiap-tiap 3 hari sekali atau apabila situasi air telah kotor.

2.8 Kualitas Air


Untuk air, tidak bisa sembarangan, karena ikan Black ghost membutuhkan
air jernih dengan pH 6 hingga 7 dan suhu 26°C sampai 27°C. Maka itu, air
sebaiknya diganti setiap 5 hari sekali dengan menggunakan air tanah yang
sebelumnya sudah diendapkan selama 24 am dengan aerator. Bila kesulitan
menemukan air tanah, anda bisa juga menggunakan air PAM, bila menggunakan

5
air PAM sebelum dimasukkan ke dalam aquarium sebaiknya diendapkan terlebih
dahulu selam 3 hari.

2.9 Pemijahan
Pemijahan dilakukan secara masal di dalam akuarium yang sekaligus
sebagai tempat pemeliharaan induk. Perbandingan induk betina dan jantan adalah
2:1. Pada wadah pemijahan tersebut, ditempatkan baki plastik berukuran
(30x20x7) cm yang diisi dengan batu sebagai tempat penempelan telur dan pada
bagian tengah baki ditutup dengan baki berlubang (20x15x10) cm untuk
melindungi telur dari pemangsaan induknya sendiri. Untuk akuarium ukuran
(80x60x50) cm dapat dipelihara 10 ekor induk betina dan paling sedikit 5 ekor
jantan.
Lingkungan tempat pemeliharaan dan pemijahan ikan Black ghost
biasanya dibuat relatif gelap, dan ikan ini memijah pada malam hari. Menjelang
terbit matahari, tempat penempelan telur berupa baki harus segera diambil dan
dipindahkan ke tempat penetasan, untuk menghindari pemangsaan telur tersebut
oleh induknya. Telur yang dipanen dari baki pemijahan + 200 butir/hari.
2.10 Penetasan Telur
Telur-telur ini akan menetas dalam 3 sampai 4 hari. Larva sebaiknya
dibiarkan selama setidaknya satu minggu di akuarium penetasan sebelum
dipindah. Pemindahan dilakukan dengan cara mengeluarkan substrat lalu
menyedot larva menggunakan selang sipon dan tempatkan di akuarium
pembesaran. Telur yang bagus yaitu berwarna kuning cerah dan diselimuti lendir.
Larva black ghost yang baru menetas berwarna putih dan pada usia 7hari warna
ikan akan berubah menjadi hitam, perubahan juga diikuti dengan menghilangnya
lendir (Effendi, 2009).
Ukuran akuariumnya sama dengan akuarium indukan. Satu akuarium diisi
hingga 500 ekor larva. Pemberian pakan untuk larva dapat dilakukan di hari ke-5
sejak larva menetas, yaitu berupa aflemia sampai berusia 15 hari, lalu dilanjutkan
dengan pemberian kutu air sampai berusia 20 hari, berikutnya kombinasikan
pakan bersama cacing sutera hingga usia 1 bulan.

6
III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat


Praktek Magang ini akan dilaksanakan pada tanggal 25 Januari sampai
dengan 25 Maret 2021. Bertempat Balai Benih Ikan Kota Medan, Provinsi
Sumatera Utara.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang akan digunakan pada kegiatan magang ini yaitu akuarium
ukuran (60x40x40) cm sebagai tempat penetasan telur dan pemeliharaan induk,
peralatan untuk mengukur kualitas air (thermometer air raksa Lotus, pH meter
Hanna Instruments, teskit DO Hanna HI 3810 dan teskit NH 3 Hanna model HI
3824), alat tulis, aerator Armada SP350A, baki plastik tempat penempelan telur,
selang untuk mengganti air, soope net, alat pembersih akuarium (sikat dan spons),
blower TASCO MD - 150, selang aerasi, batu aerasi, logbook, dan HP Vivo
Y1916.
Adapun bahan yang akan digunakan pada kegiatan magang ini yaitu,
tissue, bood worm yang digunakan sebagai pakan induk, cacing rambut yang
digunakan sebagai pakan ikan mulai umur + 2, dan artemia, yang digunakan untuk
pakan larva.
3.3 Metode Praktek Magang
Metode yang akan digunakan pada Praktek Kerja Magang ialah metode
survei dengan cara turun secara langsung kedalam lingkungan masyarakat untuk
mendapatkan data, metode eksperimen ialah metode yang digunakan untuk
membandingkan hasil percobaan dari dua kelompok, dan metode observasi
tujuannya ialah mencari informasi tentang kegiatan yang berlangsung untuk
kemudian dijadikan objek kajian penelitian.

3.4 Analisis Data


Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data
primer dan data sekunder yang telah dikumpulkan diolah dan disajikan dalam
bentuk tabel dan gambar. Selanjutnya data tersebut dianalisis secara deksriptif

7
sehingga dapat ditarik kesimpulan tentang teknik pemijahan ikan Black ghost
(Apteronotus albifrons) di Balai Benih Ikan Kota Medan.
3.5 Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang akan dilakan pada Praktek Kerja Lapangan ini dapat
dilihat pada Gambar 2 sebagai berikut:

Preparasi Alat dan • Akuarium


bahan • Aerator
• Blower

• Induk black ghost jantan


Selesksi induk • Induk black ghost betina

• Cacing darah (bloodworm)


• cuk merah (larva
Pemberian pakan chironomus)
• Jentik nyamuk.

• Thermometer air raksa Lotus


• pH meter Hanna Instruments
Kualitas air
• Teskit DO Hanna HI 3810
• Teskit NH3 Hanna model HI
3824

• Ukuran telur
Pemijahan • Wana telur
• Kualitas telur

• Akuarium
Penetasan telur • Baki plastic
• Artemia

Benih unggul

Gambar2. Posedur kerja

8
a. Persiapan Wadah Pemeliharaan
1) Akuarium ukuran (40x40x80) cm sebagai tempat pemeliharaan induk dan
sekaligus tempat pemijahan dilengkapi dengan tempat penempelan telur
berupa baki plastik yang diisi dengan batu, atau batang pohon pakis, dan
diisi air dengan ketinggian 25 cm.
2) Dua buah genteng sebagai tempat persembunyian bagi induk pada siang
hari
b. Seleksi Induk
1) Induk yang akan dipijahkan adalah yang berbadan sehat dan tidak cacat
serta tidak terdapat organisme penyakit pada tubuhnya.
2) lnduk Black ghost dapat matang telur setelah berumur satu tahun dengan
panjang sekitar 20 sampai 30 cm.
c. Pemberian Pakan
1) Pakan yang dapat diberikan untuk induk Black ghost yaitu cacing darah
(bloodworm) atau cuk merah (larva Chironomus), dan jentik nyamuk.
2) Cacing darah diberikan setiap pagi hari setelah penyipanan kotoran, yaitu
pada pukul 09.00 WIB, dan sore hari pukul 16.00 WIB.
3) Cuk merah dan jentik nyamuk juga dapat diberikan pada sore hari.
Pemberian pakan dilakukan dengan cara menyebarkan pakan langsung
pada dasar bak pemeliharaan secara merata. Jumlah pakan yang dipelihara
disesuaikan dengan jumlah induk yang dipelihara.
d. Kualitas Air
1) Pergantian air dilakukan sebanyak 20 sampai 30% setiap harinya, serta
pemberian aerasi sebagai suplai oksigen.
2) Pencegahan dan Penanganan Penyakit
3) Penyakit yang umum ditemui dalam pemeliharaan Black ghost ialah white
spot yang disebabkan oleh protozoa Ichtyopthirius multfihiis.
4) Untuk pencegahan, setiap seminggu sekali diberimethylen blue dengan
dosis 0,2 ppm dan 50 gram garam.
5) Sedangkan untuk pengobatan, diberi methylen bluedan garam dengan
dosis dua kali lipat yaitu 0,4 ppm methylen blue dan 100 gram garam,

9
serta ketinggian air diturunkan hingga setengah dan ketinggian
bak/akuarium.
e. Pemijahan
1) Wadah pemijahan induk Black ghost yaitu berupa bak/akuarium yang
sekaligus juga digunakan sebagai wadah pemeliharaan induk.
2) Perlengkapan yang dibutuhkan ialah substrat atau tempat menempelnya
telur yaitu akar pakis yang diapit oleh keramik, sehingga susunannya (dari
bawah ke atas) satu keramik, tepat sejajar diatasnya diletakkan akar pakis
dan satu keramik diatas pakis.
3) Peletakkan substrat tersebut biasanya dilakukan pada sore hari.
4) Pemijahan induk Black ghost dilakukan dengan perbandingan 2 ekor
betina dan 3 ekor jantan dimana dalam satu bak pemijahan terdapat 10
ekor induk.
5) Proses pemijahan biasanya berlangsung pada malam hari ditandai dengan
kejar-mengejar antara induk jantan dan betina, setelah itu lama-kelamaan
mendekati substrat yang berupa akar pakis dan terjadi pemijahan.
6) Pada pagi hari dilakukan pengecekan telur. Jika pada malam hari terjadi
pemijahan, substrat akan dipenuhi dengan butiran-butiran telur Black
ghost yang menempel pada akar pakis.
7) Telur-teIur yang tidak menempel pada substrat disedot dengan selang
berdiameter 0,5 cm, kemudian ditampung dalam baskom dan segera
dipindahkan ke dalam akuarium penetasan.
f. Penetasan telur
1) Telur-telur yang terbuahi akan terlihat berwarna kuning bening, sedangkan
telur yang tidak terbuahi akan berwarna putih.
2) Penebaran telur dilakukan dengan cara meletakkan akar pakis dan keramik
pada akuarium penetasan dengan syarat akar pakis dan keramik terendam
air seluruhnya.
3) Telur ikan black ghost akan menetas setelah 3 - 4 hari.
4) Telur yang tidak menetas dan berwarna putih dibuang dengan cara disedot
dengan selang berdiameter 0,5 cm dan harus dilakukan dengan hati-hati
agar larva black ghost yang telah menetas tidak ikut terbawa.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dudul 2010. Pembenihan Black Ghost (Apteronotus albifrons). http://


dudul.sricbt.com / 2015/22/pembenihan- rumahan-ikan-blackghost.
Diakses pada 22 Desember 2015 pukul 20.15 WIB.
Effendi, M.I. 2009. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hermawati, D. 2008. Prosedur Pemijahan Budidadaya Black Ghost (Apteronotus
albifrons). ITB-Press,Bandung.
KKP, 2012. Ikan Hias dan Cara Membudidayakan nya, Kementrian Kelautan dan
Perikanan. Jakarta.
Mustopa.2010. Pembenihan Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons).
http://usahamustopa.wordpress.com/2015/06/inspirasiusahapemula-
pembenihan-ikan-blackghost. Diakses pada 22 Desember 2015 pukul
20.11 WIB.
Sukmana Yoga, 2015. Pemerintah Akan Wajibkan Tempat-tempat Ini Punya
Akuarium.https://money.kompas.com/read/2015/03/27/084308726/Pem
erintah.Akan.Wajibkan.Tempat-tempat.Ini.Punya.Akuarium. Diakses
pada 27/02/2015, 08:43 WIB.
Indriani, YH dan Amin Mahmud. 2001. Ikan Hias Air Tawar Black Ghost. Jakarta
: Penebar Swadaya.

11
JADWAL PELAKSANAAN

Praktek Magang ini akan dilaksanakan pada tanggal 25 Januari sampai


dengan 25 Maret 2021. Adapun jadwal praktek magang di Balai Benih Ikan Kota
Medan, Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

Bulan
Kegiatan
Desember Januari Februari Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Minggu
Bimbingan X
Penyusunan
X X
Proposal
Pelaksanaan X X X X X X X X X
Penulisan
X X X X X X X
Laporan

12
OUTLINE SEMENTARA

KULIT DEPAN

KULIT DALAM

LEMBAR PENGESAHAN

RINGKASAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
I.2. Tujuan Praktek Magang
I.3. Sasaran Kompetensi yang ditargetkan
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. METODE PRAKTEK
III.1. Waktu dan tempat
III.2. Prosedur Pelaksanaan
III.3. Metode Pengumpulan Data
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil
IV.2. Pembahasan
V. KESIMPULAN DAN SARAN
V.1.Kesimpulan
V.2.Saran

DAFTAR PUSTAKA

13
ORGANISASI PRAKTEK MAGANG

1. PENELITI UTAMA

Nama : Ratih Dwi Ivana Harahap


NIM : 18020013
Jurusan : Akuakultur
Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Matauli
Alamat : Jl. Ki Hajar Dewantara No. 7, Pandan.

2. DOSEN PEMBIMBING

Nama : Tengku Muhammad Ghazali, S.Pi., M.Si


NIDN : 0106059301
Jabatan : Dosen Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Matauli
Alamat : Jl. Ki Hajar Dewantara No. 1, Pandan.

3. PEMBIMBING LAPANGAN

Nama :

NIK :

Jabatan :

Alamat :

14
ANGGARAN BIAYA

Praktek magang ini diperkirakan memerlukan biaya dengan perincian


sebagai berikut :
A. Biaya persiapan
1. Alat tulis dan kertas Rp. 50.000,-
2. Perbanyak proposal Rp. 50.000,-

B. Biaya pelaksanaan praktek magang


1. Transportasi Rp. 240.000,-
2. Akomodasi (selama 8 minggu) Rp 3.000.000,-

C. Biaya penyusunan laporan


1. Biaya pembuatan dan perbanyak laporan Rp. 200.000,-
2. Biaya ujian Rp 250.000,-

D. Biaya tak terduga Rp. 300.000,-

Total biaya Rp. 4.090.000,-

Terbilang : Empat Juta Sembilan Puluh Ribu Rupiah

15
16

Anda mungkin juga menyukai