Anda di halaman 1dari 4

Diskusi 1 Kriminologi

Soal :

Dalam perkembangannya ilmu tentang kriminologi tidak dapat berdiri


sendiri dan memerlukan ilmu lain salah satunya adalah sosiologi

Diskusikan:

Menurut saudara jelaskan hubungan/keterkaitan antara kriminologi


dengan sosiologi.

Jawaban :

Sebab musabab kejahatan akibat penggunaan teknologi seperti cybercrime dan penyebaran
informasi hoax :
Cyber crime atau kejahatan di dunia maya, adalah jenis kejahatan yang dilakukan melalui
komputer dan jaringan. Komputer sendiri merupakan alat utama untuk melakukan cyber
crime ini, tetapi seringkali komputer juga dijadikan sebagai target dari kejahatan ini.
Biasanya, cyber crime membahayakan seseorang karena pencurian data hingga keuangan.
Upaya-upaya pencarian sebab-musabab kejahatan, pada masa-masa berikutnya, mendapat
perhatian yang serius dan tidak lepas dari pengaruh revolusi ilmu yang berlangsung di
Eropa. Kejahatan tidak lagi dicari akarnya pada konsep yang tidak dapat dijelaskan secara
ilmiah, dan harus dicari dengan metode ilmiah.
Penjelasan tentang sebab musabab kejahatan oleh Mazhab positif dilandasi pemikiran
Lambroso, yang mencoba mencari sebab musabab kejahatan dengan memfokuskan pada
pendekatan individual.
Tidak berhenti pada upaya menjelaskan sebab musabab kejahatan dengan pendekatan
individual, Mazhab positif juga berusaha menjelaskan sebab musabab kejahatan
berdasarkan pendekatan lingkungan, serta menghubungkan gejala kejahatan dengan
kondisi-kondisi ekonomi, hasil belajar sosial dan dengan konflik budaya.
Ada 3 faktor dalam mazhab positif :
1. Faktor Fisik : Suku Bangsa, iklim, letak geografis, pengaruh-pengaruh musim, temperatur
dan sebagainya.
Ada banyakj suku bangsa negara-negara didunia ini sehingga banyak terdapat karakteristik
orang-orang
dalam melakukan tindak kejahatan
2. Faktor Antropologis : Umur, kelamin, kondisi-kondisi organis, kondisi-kondisi psikologis dll
Kejahatan Cybercrime ini menggunakan teknologi seperti komputer, jadi yang melakukan
kejahatan ini
adalah orang-orang dengan usia yang sudah cukup untuk bisa menggunakan komputer,
seseorang yang
mempunyai keahlian khusus dibidang komputer tentunya dengan sangat mudah apabila dia
ingin melakukan
tindak kejahatan.
3. Faktor Sosial : rapatnya penduduk, kebiasaan, susunan pemerintahan, kondisi-kondisi
ekonomis,
kondisi-kondisi industrial dan sebagainya.
Pelaku kejahatan ini juga bisa karena kondisi ekonomi yang sulit, terjepit oleh suatu
keadaan yang membuat
seseorang melakukan tindak kejahatan.

Jelaskan, bagaimana upaya pencarian sebab musabab kejahatan akibat penggunaan


teknologi tersebut menurut pandangan mazhab positif?

Mazhab-mazhab dan aliran yang ada dalam kriminologi merupakan sebuah sistem
pemikiran yang sistem tersebut mengandung suatu kesatuan teori mengenai sebab-sebab
kejahatan. Aliran yang ada dalam kriminologi ini bisa diartikan sebagai kerangka,
paradigma, ataupun sebagai acuan yang digunakan untuk memandang dan menanggapi
fenomena kejahatan yang terjadi.

Aliran-aliran yang terdapat dalam kriminologi menunjukkan kepada proses pemikiran dasar,
konsep-konsep tentang kejahatan dan pelakunya. Maka dari itu pemahaman kita akan
terhadap dunia akan berdasarkan kepada apa yang kita tafsirkan tentang apa yang terjadi
atau apa yang dapat kita lihat, sehingga teori-teori yang berasal dari para ilmuan tergandung
kepada cara pandang ilmuan itu sendiri.

Aliran-aliran yang ada pada kriminologi diantaranya adalah:

1. Aliran Klasik

Aliran ini, dengan doctrine of free willnya yang berdasarkan kepada filsafat hedoisme yang
memandang bahwa manusia mempunyai kebebasan dalam memilih perbuatan yang dapat
memberikan kebahagiaan dan akan menghindari perbuatan yang akan membuat mereka
menderita. Menurut Beccaria, orang yang melakukan pelanggaran terhadap hukum sudah
memperhitungkan rasa sakit yang akan dia alami. Beccaria menentang terhadap hukum
pidana, hukum acara pidana dan sistem penghukuman. Berdasarkan pada landasan ini
mengartikan bahwa manusia dilahirkan bebas dengan kehendak bebas (free will).

Pada aliran ini berpandangan bahwa setiap individu yang melanggar hukum maka harus
mendapatkan hukuman yang sama tanpa memandang umur, kesehatan jiwa, kaya, miskin,
posisi sosial dan keadaan sosial lainnya. Hukuman tersebut harus dijatuhkan secara berat
tetapi harus proporsional serta dengan maksud untuk memperbaiki kepribadian penjahat
tersebut. Beccaria menuntut untuk adanya persamaan hukum bagi semua orang dan
keadilan dalam menerapkan sanksi.

2. Aliran Kartografik

Aliran ini muncul ditengah-tengah kriminologi karena adanya ketidakpuasan terhadap aliran
klasik. Aliran ini sama dengan ajaran ekologis. Pada aliran ini yang dipentingan adalah
kejahatan yang ada dalam daerah-daerah tertentu, baik secara geografis maupun sosiolis.
Aliran ini beranggapan bahwa kejahatan merupakan suatu ekspresi dari kondisi-kondisi
sosial yang ada.

Pada mahzab ini tidak hanya meneliti pada jumlah kejahatan secara umum, tetapi juga
mempelajari tentang juvenile delinquency serta mengenai kejahatan profesional yang pada
saat itu sangat menonjol. Aliran ini memperhatikan penyebaran kejahatan pada wilayah
tertentu dengan berdasarkan faktor geografik dan sosial.

3. Aliran Sosialis

Semangat Marx akan adanya kedatangan dari masyarakat sosialis yang didasarkan atas
dasar ekonomi. Marx menyebutkan ada beberapa hukum gerak yaitu teori konsentrasi, teori
akumulasi, teori verelendung, dan teori krisis. Menurut mahzab ini kejahatan berasal dari
tekanan ekonomi maka oleh karena itu untuk menekan kejahatan maka diperlukannya untuk
meningkatkan perekonomian dengan kata lain kemakmuran akan menurunkan kejahatan.

Dalam pandangan ini kejahatan dipandang sebagai hasil, sebagai akibat atau sebagai dari
akibat lainnya. Menurut hubungan ini perekonomian memiliki hubungan sebab-akibat
dengan munculnya kejahatan tetapi ajaran ini dapat dikatakan ilmiah karena dimulai dengan
sebuah hipotesa dan kumpulan bahan-bahan yang nyata dan menggunakan cara yang
memungkinkan orang lain untuk melakukan penyelidikan dan untuk menguji kembali
kesimpulan-kesimpulannya.

4. Aliran Positif

Pada aliran ini menganggap bahwa kejahatan muncul bukan karena faktor ekonomi tetapi
kejahatan muncul dari faktor manusia itu sendiri. Dalam aliran ini manusia dianggap sebagai
makhluk yang mempunyai kehendak bebas untuk menentukan pilihannya tetapi kebebasan
tersebut tidak terlepas dari pengaruh faktor lingkungannya. Pada aliran ini mempercayai
bahwa kehidupan seseorang dikuasai oleh hukum sebab-akibat.

Aliran positif mempunyai landasan berpikir sebagai berikut:

a) Kehidupan manusia dikuasai oleh hukum sebab-akibat

b) Masalah-masalah sosial seperti kejahatan dapat diatasi melalui studi secara sistematis
mengenai tingkah laku manusia

c) Tingkah laku kriminal adalah hasil dari kondisi abnormalitas yang mungkin saja
abnormalitas ini terletak pada individu atau juga pada lingkungannya

5. Aliran Sosiologis

Aliran ini berpandangan bahwa kejahatan berasal dari unsur-unsur yang terdapat pada
individu, masyarakat, dan keadaan fisik. Menurut aliran ini proses terjadinya tingkah laku
kejahatan tidak berbeda dengan proses terjadinya perilaku baik.

Jika melihat pada wacana diatas kejahatan akibat penyalahgunaan teknologi yang paling
banyak terjadi adalah tentang penyebaran berita-berita hoax dan cybercrime. Maka
pencaharian sebab musabab tentang kejahatan teknologi menurut mahzab positif
dipengaruhi oleh manusia itu sendiri, karena manusia memiliki kebebasan untuk berhendak
tetapi kebebasan tersebut tidak terlepas dari pengaruh faktor ekonomi yang dikuasai oleh
hukum sebab-akibat.
Contoh dari kehidupan manusia dikuasai oleh hukum sebab akibat adalah jika kita
menyebarkan berita hoax maka akan terkena hukuman sesuai dengan pasal yang berlaku
yaitu adanya UU ITE pelanggaran kesusilaan pasal 27 ayat (1), penghinaan atau
pencemaran nama biak pasal 27 ayat (3), dan penyebaran kebencian berdasarkan suku,
agama, ras, dan antar golongan (SARA) pasal 28 ayat (2).

Anda mungkin juga menyukai