Anda di halaman 1dari 21

A.

Definisi Huruf Zaidah


Huruf Zaidah yaitu huruf tambahan pada fi`il atau isim untuk memberikan makna
baru. Semua huruf huruf yang tidak searah dengan huruf-huruf waazan, maka hruf tersebut
dinamakan huruf Zaidah. Huruf Zaidah ada sepuluh dan terkumpul dalam satu
‫ۿ‬
ucapan ‫سألتمونيها‬, yaitu ]1[.‫ا‬, ,‫ن‬,‫و‬,‫م‬,‫ل‬,‫ت‬,‫أ‬,‫س‬
Tambahan suatu huruf didalam klaimat bias diketahui, yaitu ketika suatu kalimat
masih memiliki makna tanpa adanya huruf tersebut, seperti ‫ أستعطف‬,‫ تباعد‬,‫ قاتل‬. Namun jika
kalimat itu tidak memiliki makna dengan adanya huruf itu, maka itu bukan
huruf ziyadah seperti ‫ وسوس‬.

B. Tsulasi Mazid
Fi`il tsulasi mazid adalah kata kerja yang huruf asalnya terdiri atas tiga huruf, lalu
ditambahkan satu,dua,atau tiga huruf. Tambahan tersebut berfungsi untuk memperoleh
makna yang diinginkan. Oleh sebab itu, fi`il tsulasi mazid ini dibedakan menjadi tiga bagian
berdasarkan huruf tambahan itu.[2]
Pertama, fi`il tsulasi mazid ruba`i (empat huruf), yaitu kata kerja yang huruf asalnya
terdiri atas tiga huruf, lalu mendapatkan tambahan satu huruf. Pada pembahasan Tsulasi
mazid ruba`i ini terdapat 3 bab, berikut pola-pola kalimat tersebut beserta fungsinya:
1. Tsulasi mazid bab pertama
) ‫ ُيَفِّر ُح َتْفرْيًحا ( الثال ثي مزيد بحرف‬- ‫ ُيْفِّعُل َتْفِع ْياًل موزونه َفَّر َح‬-‫َفًّع ل‬
Contoh Fungsi
Zaid menyenangkan `Amar merubah fi`il lazim ( intransitif )[3]
‫َفَّر َح َزْيٌد َعمًرا‬ Menjadi muta`addi ( transitif) ‫للَّتعدية‬
Zaid memotong-motong tali Menunujukkan arti memperbanyak
‫َقَّطَع َز ْيٌد الَح ْبَل‬ ‫للِّداللة على الَّتكثير‬
Pada bab tsulasi mazid bab pertama huruf yang ditambah adalah huruf yang sama atau
biasa disebut dengan ‫( مضّعف‬huruf ganda) diantara fa fi`il dan `ain fi`ilnya. Seperti contoh
diatas yaitu ‫ فّرح‬asalnya ‫فرح‬.
2. Tsulasi Mazid bab kedua
) ‫َفاَع َل ُيَفاِع ُل ُم َفاَع َلًة موزونه َقاَتل ُيَقاِتُل ُم َقاَتَلًة ( الثال ثي مزيد بحرف‬

Contoh Fungsi
Zaid dan `Amr saling memukul Saling melakukan antara dua orang[4]
‫ضارب زيد عمًرا‬ ‫للمشا ركة بين األثنين‬
Allah melipatgandakan pahala Menunjukkan arti memperbanyak
‫ضا عف هللا ثوابا‬ ‫للِّداللة على الَّتكثير‬
Pada bab tsulasi mazid bab kedua terdapat 4 huruf dengan tambahan
huruf alif diantara fa fi`il dan `ain fi`il. Seperti contoh ‫ قاتل‬asalnya ‫قتل‬.
3. Tsulasi Mazid bab ketiga
) ‫َأْفَعَل ُيْفِع ُل ِأْفَع ااًل موزونه َأكرم يكرم أكراًم ا ( الثال ثي مزيد بحرف‬
Saya memuliakan Zaid merubah fi`il lazim ( intransitif )
‫ َأكرمت زيًدا‬Menjadi muta`addi ( transitif) ‫للَّتعدية‬
Pada bab tsulasi mazid bab ketiga terdapat 4 huruf dengan tambahan
huruf hamzah pada awalnya. ‫ أكرم‬asalnya ‫كرم‬.
Kedua, fi`il Tsulasi mazid khamasi ( lima huruf ), yaitu kata kerja yang huruf asalnya
terdiri atas tiga huruf, lalu mendapatkan tambahan dua huruf sehingga menjadi lima
huruf. Pada pembahasan fi`il tsulasi mazid khamasi ini terdapat 5 bab, berikut pola kalimat
serta fungsinya :
1. Tsualsi mazid khamasi bab pertama
) ‫تفاعل َيَتَفا َعُل َتَفاُع اًل موزونه تباعد يتباعد تباعًدا ( الثال ثي مزيد بحرفين‬
Contoh Fungsi
Kaum itu saling berdamai Saling melakukan antara dua orang atau lebih
‫تصالح القوم‬ ‫للمشا ركة بين األثنين فأ كثر‬

Zaid berpura-pura sakit Berpura-pura


‫تمارض زيد‬ ‫ألظهار ماليس في الوقوع‬
Kaum itu dating beruntun Kejadian yang beruntun
‫توارد القوم‬ ‫للوقوع تدريًجا‬
Pada bab ini fi`ilnya terdiri dari 5 huruf dengan tambahan huruf ta pada awalnya dan
huruf hamzah diantara fa fi`il dan `ain fi`il.
2. Tsulasi mazid khamasi bab kedua
‫يتفّعل تفّع اًل موزونه تكّسر يتكّسر تكّسًرا (الثال ثي مزيد بحرفين ) تفّعل‬
Contoh Fungsi
Saya memecah kaca, maka menjadi pecah Akibat
‫كّسرت الّز جاج َفتكّسر‬ ‫للمطّوعة‬
Zaid memberanikan diri Memaksakan diri
‫تشّجع زيد‬ ‫للّتكلف‬
Pada bab ini fi`il madhinya terdiri dari 5 huruf dengan tambahan ta diawalnya
dan `ain diantara fa fi`il dan `ain fi`ilnya.

3. Tsulasi mazid khamasi bab ketiga


)‫أفتعل يفتعل أفتعاال موزونه أجتمع يجتمع أجتماًعا (الثال ثي مزيد بحرفين‬
Contoh Fungsi
Saya mengumpulkan unta, maka berkumpul Akibat
‫جمعت األبل فاجتمع‬ ‫للمطوعة‬
Zaid mengambil roti Mengambil
‫أختبز زيٌد‬ ‫لألّتخاد‬
Zaid sungguh-sungguh berusaha Menyangatkan makna
‫أكتسب زيٌد‬ ‫لزيادة المبالغة في المعنى‬
Pada bab ini fi`il madhinya terdiri dari 5 huruf dengan tambahan hamzah diawalnya
dan ta diantara fa fi`il dan `ain fi`il.

4. Tsulasi mazid khamasi bab keempat


) ‫أنفعل ينفعل أنفعاال موزونه أنكسر ينكسر أنكساًرا ( الثال ثي مزيد بحرفين‬
Contoh Fungsi
Saya memecah kaca, maka menjadi pecah Akibat
‫كّسرت الّز جاج فانكسر‬ ‫للمطّوعة‬
Pada bab ini fi`il madhinya terdiri dari 5 huruf dengan
tambahan hamzah dan nun diawalnya.

5. Tsulasi mazid khamasi bab keenam


‫أفعَّل يفعُّل أفعالاًل موزونه أحمّر يحمُّر أحمراًرا‬
Contoh Fungsi
Buah kurma itu memerah Menunjukkan arti yang masuk kedalam suatu
sifat
‫أحمّر الّتمر‬ ‫للّد اللة على الّد خول في الصفة‬
Pada bab ini fi`il madhinya terdiri dari 5 huruf dengan tambahan hamzah diawalnya
dan huruf lam diakhirnya.

Ketiga, fi`il tsulasi mazid sudasi (enam huruf ), adalah kata kerja yang huruf asalnya
terdiri atas tiga huruf, lalu mendapatkan tambahan tiga huruf sehingga menjadi 6
huruf[5]. Pada pembahasan ini terdapat 4 bab, berikut contoh pola kalimat serta fungsinya :

1. Tsulasi mazid sudasi bab pertama


) ‫أستفعل يستفعل أستفعااًل موزونه أستغفر يستغفر أستغفاًرا ( الثال ثي مزيد بثالثة أحرف‬
Contoh Fungsi
Saya mohon ampun kepada Allah Menuntut suatu pekerjaan
‫أستغفرهللا‬ ‫لطالب الفعل‬
Tanah berubah menjadi batu Berubah menjadi
‫أستحجر الطين‬ ‫للّتحّول‬
Pada bab ini fi`il madhinya terdiri dari 6 huruf dengan tambahan alif,sin, dan
ta diawalnya.

2. Tsulasi mazid sudasi bab kedua


‫أفعوعل يفعوعل أفعيعااًل موزونه أعشوشب يعشوشب أعشيشاًبا‬
Contoh Fungsi
Zaid menjadi sangat bungkuk Menyangatkan
‫أحدودب زيد‬ ‫للمبالغة‬
Pada bab ini fi`il madhinya terdiri dari 6 huruf dengan tambahan alif diawalnya dan
huruf `ain dan waw diantara fa fi`il dan `ain fi`ilnya.
3. Tsulasi mazid sudasi bab ketiga
‫أفعاًّل يفعاُّل أفعيالاًل موزونه أحماَّر يحماُّر أحميراًرا‬
Contoh Fungsi
Pisang telah menguning Menyangatkan
‫أصفاَّر زيد‬ ‫للمبالغة‬
Pada bab ini fi`il madhinya terdiri dari 6 huruf dengan
tambahan hamzah diawalnya, huruf alif dan lam diantara fa fi`il dan `ain fi`il.

4. Tsulasi mazid sudasi bab keempat


‫أفعّول يفعّول أفعَّو ااًل موزونه أجلّوذ يجلّو ُذ أجلّو اًذ ا‬
Contoh Fungsi
Sinar matahari itu sangat memancar Menyangatkan
‫أخرّوط شعاع الشمش‬ ‫للمبالغة‬
Pada bab ini fi`il madhinya terdiri dari 6 huruf dengan
tambahan hamzah diawalnya dan waw yang serupa diantara fa fi`I dan `ain fi`ilnya.
C. Fi`il Ruba`I Mazid
Fi`il ruba`I mazid adalah kata kerja yang huruf asalnya terdiri atas empat huruf, lalu
mendapatkan tambahan satu atau dua huruf. Penambahan huruf itu dimaksudkan untuk
memperoleh makna sesuai yang diinginkan. Fi`il ruba`I mazid terbagi kedalam dua bagian
berdasarkan tambahan hurufnya.[6]
Pertama, fi`il ruba`I mazid khamasi ( lima huruf ), yaitu kata kerja yang huruf asalnya
terdiri atas empat huruf, lalu mendapatkan tambahan satu huruf sehingga menjadi lima huruf.
Pada pembahasan ini fi`il ruba`I mazid khamasi terdapat satu bab, berikut contoh pola
kalimat serta fungsinya :
1. Ruba`I mazid khamasi bab pertama
‫تفعلل يتفعلل تفعلاًل موزونه‬
Contoh Fungsi
Saya mengguling-gulingkan batu, maka Akibat
menjadi terguling-guling ‫للمطّوعة‬
‫دحرجت الحجر فتدحرج‬
Pada bab ini fi`il madhinya terdiri dari 5 huruf dengan tambahan ta diawalnya.
Kedua ,fi`il ruba`I mazid sudasi (enam huruf),yaitu kata kerja yang huruf asalnya
terdiri atas tiga huruf, lalu mendapatkan tambahan dua huruf sehingga menjadi enam huruf
sehingga menjadi enam huruf[7]. Pada pembahasan ini fi`il ruba`I mazid sudasi memiliki dua
bab, berikut contoh pola kalimat serta fungsinya :
1. Ruba`I mazid sudasi bab petama
‫أفعنلل يفعنلل أفعنالاًل موزونه‬
Contoh Fungsi
Saya mengumpulkan unta maka menjadi Akibat
kumpul ‫للمطّوعة‬
‫حرجمت األبل فاحرنجم‬
Pada bab ini fi`il madhinya terdiri dari 6 huruf dengan tambahan hamzah diawalnya
dan nun `ain fi`il dan lam fi`il.

2. Ruba`I mazid bab kedua


‫أفعلَّل يفعلُّل‬
Contoh Fungsi
Kulit merinding Menyangatkan
‫أقشعَّر الجلد‬ ‫للمبالغة‬
Pada bab ini fi`il madhinya terdiri dari 6 huruf dengan tambahan hamzah diawalnya
dan lam diantara `ain fi`il dan lam fi`il.

D. Kata-kata Arab yang menggunakan Huruf Zaidah


Dalam Alquran banyak fi`il yang menggunakan huruf zaidah, berikut beberapa contoh
didalm alquran yang menggunakan hurf zaidah.
1. ‫َو َأنَز اَل لّتورَة واألنجيل‬
“Dan ia turunkan Taurat dan Injil” (QS. Ali Imran [3]:3)
Pada contoh diatas terdapat kata ‫ أنزل‬. Kata dasarnya adalah ‫نزل‬, dengan demikian
tambahannya adalah ‫( أ‬hamzah). Tambahan hamzah pada satu kata kerja biasanya unutk
mentransitifkan kata kerja itu bila ia transitif, atau unutk menekankan bila ia sudah transitif.
Pada contoh diatas, ‫ نزل‬artinya"turun" (intransitif), dan ‫“ أنزل‬menurunkan” (transitif)[8].
2. ‫ذلك بـأَّن هللا نّز ل الكتاب باالحّق‬
“yang demikian itu karena Allah menurunkan al-Kitab dengan kebenaran (QS. Al-Baqarah
[2]:176)
Pada contoh diatas terdapat kata ‫نّز ل‬, asalnya ‫نزل‬, jadi
tambahannya “tasydid” ‫( مضّعف‬huruf ganda). Satu kata kerja ditambah tasydid biasanya
untuk menunjukkan bahwa pekerjaan sering dilakukan atau transitif. Dalam ayat diatas
bahwa alQuran sering diturunkan, artinya tidak sekaligus seperti Kitab yang lain.

3. ‫فاستغفر رّبه‬
“lalu ia meminta ampun kepada Tuhannya” (QS.Shad[38]:24)
Pada contoh diatas terdapat kata ‫أستغفر‬, asalnya ‫ غفر‬tambahannya tiga
huruf: ‫س‬,‫أ‬, dan ‫ ت‬, pengertiannya untuk melukiskan pekerjaan”meminta”.

E. Tasrif kata-kata yang menggunakan Huruf Zaidah


Tasrif sulasi mazid bab I:
‫أكِر ْم‬ ‫مكَر ٌم‬ ‫مكِر ٌم‬ ‫أكراًم ا‬ ‫يكرم‬ ‫أكرم‬

‫يكَر ُم‬ ‫ُأكِر َم‬ ‫مكَر ٌم‬ ‫مكَر ٌم‬ ‫التكِر ْم‬

Tasrif sulasi mazid bab II :


‫شّر ْف‬ ‫مشَّر ٌف‬ ‫مشّر ٌف‬ ‫تشريًفا‬ ‫يشِّر ُف‬ ‫شَّرف‬

‫يشَّرُف‬ ‫شِّر َف‬ ‫مشَّر ٌف‬ ‫مشّر ٌف‬ ‫التشِّر ْف‬


Selanjutnya tasrif bisa dilihat pada kitab Tasrif.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghalayini, Musthafa, Jami`uddurs al-Arabiyati, Daru al-Hadis, Kairo:2005
Rusdianto,Ustadz,Tebas Bahasa Arab Secepat Kilat, DIVA Press, Jogjakarta:2012
Munawari, Akmad,Belajar Cepat Tata Bahasa Arab, Nurma Media Idea, Yogyakarta 2013
Harun,Salman,Pintar Bahasa Arab, Lentera Hati, Tangerang:2013
Hasan bin Ahmad, Kitab at-Tasrif.

Kata al-Ziyadah secara etimologi berakar dari huruf ‫د‬-‫ي‬-‫ ز‬yang berarti
tambahan, kelebihan. Secara terminologi, ulama berbeda pendapat tentang
definisi al-Ziyadah yang satu sama lain saling berkaitan, meskipun ada
perbedaan yang signifikan. Perbedaan itu disebabkan tujuan mereka
menggunakan al-Ziyadah. Di antara ulama tersebut adalah:
Ulama Nahwu mengatakan bahwa al-Ziyadah adalah lafaz yang tidak
memiliki posisi dalam i’rab. Artinya al-Ziyadah bagi mereka bukan terletak
pada makna, akan tetapi terletak pada lafaz-lafaz tersebut. Begitupun yang
dimaksud oleh ulama tashrif.
Ulama Bahasa berpendapat bahwa al-Ziyadah adalah penambahan huruf
atau lafaz yang tidak mempenyai arti dan faedah sama sekali, hanya
sebagai penghias kata.
Ulama Tafsir cenderung berpendapat sama dengan ulama nahwu, terlebih
lagi bahwa al-Ziyadah tidak mungkin terjadi dalam al-Quran jika yang
dimaksud al-Ziyadah adalah penambahan huruf atau lafaz yang tidak
berfaiedah atau sia-sia. Hanya ulama tafsir memperingatkan agar waspada
menggunakan istilah al-Ziyadah karena dapat menimbulkan
kesalahpahaman dan kebimbangan dalam masyarakat awam.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dalam makalah ini, yang dimaksud
dengan al-Ziyadah adalah penambahan huruf atau lafaz yang mempunyai
tujuan dan faedah tertentu yang tidak didapatkan ketika lafaz tersebut
dibuang. Namun jika lafaz tersebut dibuang, maka makna dasarnya tidak
rusak atau berubah.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Abu al-Husain Ahmad Ibn Faris, Mu’jam Maqayis al-Lugah, Juz III (Beirut:
Dar al-Fikr,t.t).

Fi’lu Tsulasi Mazid


Dalam kaidah ilmu shorof tidak semua fi’lu tsulasi adalah
mujarrod (tanpa ketambahan huruf). Ada beberapa wazan tsulasi
yang ketambahan dengan 1 huruf , 2 huruf, maupun 3 huruf ziyadah
(tambahan) kemudian disebut juga dengan mazid.

Pengertian Tsulasi Mazid

Tsulasi mazid adalah fi’il atau kata kerja yang terdiri dari 3 huruf
asli dan ketambahan dengan 1 huruf, 2 huruf, 3 huruf. Dan oleh
sebab itu disebut dengan mazid, artinya tambahan , ditingkatkan,
yang lebih atau kelebihan.

Tsulasi mazid memiliki 1 huruf, 2 huruf, 3 huruf tambahan. Di dalam


ilmu shorof atau di dalam buku am tsilah tashrifiyah pada bab
tsulasi mazid ada 3 bab pembahasan, dan setiap bab memiliki
wazan masing-masing, yang keseluruhan dari 3 bab itu ada 12
wazan. Dan setiap wazan mempunyai spesifikasi dan faedah
berbeda-beda. Dan ketiga bab itu adalah :

1. Tsulasi Mazid Biharfin Wahidin (1 huruf)

2. Tsulasi Mazid Biharfaini (2 huruf)

3. Tsulasi Mazid Bitsalasati Ahruf (3 huruf)

1. Tsulasi Mazid Biharfin Wahidin (1 huruf)

Tsulasi Mazid Biharfin Wahidin (1 huruf) adalah setiap kata yang


terdiri dari tiga huruf asli dan ketambahan dengan satu huruf
ziyadah. Dan Tsulasi Mazid Biharfin Wahidin disebut juga fi’il ruba’I
karena total semua huruf ada 4 huruf. Tsulasi Mazid Biharfin
Wahidin memiliki 3 pola wazan, yaitu :

1. Fa’ala – yufa’ilu ( ‫ ُيَفِّعُل‬- ‫) َفَّع َل‬

2. Faa’ala – yufaa’ilu ( ‫ ُيَفاِع ُل‬- ‫) َفاَع َل‬

3. Af’ala – yuf’ilu (( ‫َأْفَعَل – ُيْفِع ُل‬

Tsulasi Mazid Biharfin Wahidin (1 huruf)


1. Wazan Fa’ala – yufa’ilu ( ‫ ُيَفِّعُل‬- ‫) َفَّعَل‬

Untuk pembahasan yang pertama di dalam buku al amtsilah


tashrifiyah adalah wazan Fa’ala – yufa’ilu ( ‫ ُيَفِّعُل‬- ‫) َفَّع َل‬. Yaitu Tsulasi
mujarrod berubah wazannya menjadi ( ‫) َفَّع َل‬, cirinya adalah dengan
ketambahan tad’if (tasydid). Di dalam penjelasan yang lainnya,
bahwasanya cirinya adalah ketambahan huruf sejenis di antara fa’
fi’il dan ‘ain fi’il.

Faidah yang dapat kita ambil dalam wazan Fa’ala – yufa’ilu ( ‫ ُيَفِّعُل‬- ‫) َفَّع َل‬
adalah sebagi berikut :

a) ‫( ِللَّتْعِدَيِة‬Menekankan)

Contoh : ‫( َفَّر َح َزْيٌد َع ْم ًرا‬Zaid menggembirakan Amron)

Bentuk asal fi’ilnya adalah ‫( َفِر َح – َيْفَر ُح‬Gembira)

b) ‫( ِللَّد اَل َلِة َع َلى َتْك ِثْيِر‬Menunjukkan suatu perbuatan yang berulang-ulang atau banyak)

Contoh: ‫“ َقَّطَع زيٌد اْلُحْبَل‬Zaid telah memotong-motong tali itu”

c) ‫( ِلِنْسَبِة المفعول إلى أصل الفعل‬Menisbatkan maf’ul pada asal fi’il)

Contoh: ‫“ َك َّفَر زيٌد عمًرا‬Zaid menuduh Amar kafir”

Asal fi’ilnya adalah ‫ُك ْفٌر‬.

d) ‫( ِلَس ْلِب أصِل الفعِل من المفعوِل‬Menghilangkan asal fi’il dari maf’ul)

Contoh: ‫“ َقَّش َر زيٌد الُّر َّم اَن‬Zaid mengupas kulit delima itu”

Asal fi’ilnya adalah ‫ِقْش ٌر‬.

e) ‫( الِّتخاِذ الفعِل من اإلسِم‬Mambuat fi’il dari isim)

Contoh: ‫“ َخَّيَم اْلَقْو ُم‬Kaum itu membuat kemah (berkemah)”

Al-ismu pada contoh ini adalah ‫( َخْيَم ة‬kemah atau tenda).


2. Wazan Faa’ala – yufaa’ilu ( ‫ ُيَفاِع ُل‬- ‫) َفاَع َل‬

Pembahasan yang ke dua adalah wazan Faa’ala – yufaa’ilu ( ‫ ُيَفاِع ُل‬- ‫َفاَع َل‬
). Setiap kata yang mengikuti wazan ini ditandai dengan
tertambahnya alif zaidah yang terletak setelah fa’ fi’il.

Faidah yang dapat kita ambil dalam wazan Faa’ala – yufaa’ilu ( - ‫َفاَع َل‬
‫ ) ُيَفاِع ُل‬adalah sebagi berikut :

a) ‫( للُم شاَر َك ة بْين اإلثنْيِن‬Persekutuan antara dua pelaku)

‫المشاركة َاْن يفعل َاحدهما مايفعله األَخ ُر حتى كل منهما فاعال ومفعوال‬

“Musyarakah adalah salah satu dari kedua pelaku mengerjakan apa yang dilakukan oleh
pelaku yang lainnya, sehingga mereka menjadi fai’il dan juga maf’ul”

Contoh: ‫“ َض اَر َب زيٌد عمًرا‬Zaid berkelahi dengan Amar”

b) ‫لمعنى "َفَّعَل " التي للتكثير‬

Contoh: ‫“ َض اَعَف ُهّللا‬Semoga Allah melipat gandakan”

c) ‫لمعنى "أْفَعَل " التي للتعدية‬

Contoh: ‫“ َعاَفَك ُهّللا‬Semoga Allah menyehatkan anda”

d) ‫لمعنى "َفَعَل " الُم َج َّر د‬

Contoh: ‫“ َس اَفَر زيٌد‬Zaid telah pergi”

‫ َس اَفَر‬sama artinya dengan ‫َس َفَر‬.

3. Af’ala – yuf’ilu ( ‫) َأْفَعَل – ُيْفِع ُل‬

Pada pembahasan yang terakhir ini di bab Tsulasi Mazid Biharfin


Wahidin (1 huruf) adalah wazan Af’ala – yuf’ilu ( ‫ ) َأْفَعَل – ُيْفِع ُل‬. Diantara
tanda-tandanya adalah dengan tertambahnya hamzah qot’I atau
hamzah yang berharokat fathah di awal kalimatnya.

Faidah yang dapat kita ambil dalam wazan Af’ala – yuf’ilu ( ‫) َأْفَعَل – ُيْفِع ُل‬
adalah sebagi berikut :
a) ‫للتعدّية‬

Yang dimaksud dengan ta’diyyah adalah merubah fi’il lazim


menjadi muta’adi.

Contoh: ‫“ َأْك َرْم ُت َزْيًدا‬Saya memuliakan Zaid”.

b) ‫( للدخول في الّشيء‬Masuk pada sesuatu)

Contoh: ‫“ َأْمَس ى اْلُمَس اِفُر‬Musafir itu telah memasuki diwaktu sore”

c) ‫( لقصد المكان‬Menuju suatu tempat)

Contoh: ‫“ َأْع َر َق عمرٌو‬Amar menuju (datang) ke negeri Iraq”

d) ‫( لوجود مااْشَتَّق منه الفعُل في الفاعل‬munculnya asal fi’il didalam fa’il)

Contoh: ‫“ َأْثَم َر الَّطْلُح‬Pohon pisang itu telah berbuah”

‫ مااْش َتَّق‬disini adalah ‫َثَم ٌر‬, dan darinyalah tercetak fi’il (pekerjaan), yang
mana pekerjaan tersebut terjadi pada fa’il-nya.

e) ‫( للُم باَلَغة‬Melebihkan makna fi’il)

Contoh: ‫“ َأْش َغ ْلُت عمًرا‬Saya sangat menyibukkan Amar”

f) ‫( لِو ْج داِن الشيِء في ِص فٍة‬Menemukan sesuatu pada sifat)

Maksudnya adalah fa’il mendapati maf’ulnya pada sebuah sifat,


yaitu asal fi’il.

Contoh: ‫“ َأْع َظْم ُتُه‬Saya sangat muliakannya”

g) ‫( للَّصْيُر ورة‬Berubah menjadi)

Contoh: ‫“ َأْقَفَر اْلَبَلُد‬Negeri itu menjadi sunyi”

h) ‫( للَّتْع رْيض‬Memamerkan)
Maksudnya fa’il menawarkan supaya maf’ul-nya diberi hukum
dengan asalnya fi’il.

Contoh: ‫“ َأَباَع الَّثْو َب‬Dia menawarkan baju itu untuk dijual”

i) ‫( للَّس ْلب‬Menarik atau menghilangkan)

Contoh: ‫َأْش َفى اْلَم ِرْيُض‬

“Orang yang sakit itu telah hilang kesembuhannya”

j) ‫( للَح ْينوَنة‬Tiba masa)

Contoh: ‫“ ًأْح َص َد الَّز ْر ُع‬Tanaman itu telah tiba waktunya untuk dipanen”

2. Tsulasi Mazid Biharfaini (2 huruf)

Tsulasi Mazid Biharfaini (2 huruf) adalah setiap kalimat yang terdiri


dari tiga huruf asli dan ketambahan dengan dua huruf ziyadah. Dan
Tsulasi Mazid Biharfaini disebut juga fi’il Khumasi karena total
semua huruf ada 5 huruf. Tsulasi Mazid Biharfaini memiliki 5 pola
wazan, yaitu :

1. Tafaa’ala – yatafaa’alu ( ‫ َيَتَفاَعُل‬- ‫) َتَفاَع َل‬

2. Tafa’ala – yatafa’alu ( ‫ َيَتَفَّعُل‬- ‫) َتَفَّع َل‬

3. Ifta’ala – yafta’ilu ( ‫ َيْفَتِع ُل‬- ‫)ِإْفَتَعَل‬

4. Infa’ala – yanfa’ilu ( ‫ َيْنَفِع ُل‬- ‫) ِإْنَفَعَل‬

5. If’alla – yaf’allu ( ‫ َيْفَع ُّل‬- ‫) ِإْفَع َّل‬

Tsulasi Mazid Biharfaini (2 huruf)

1. Tafaa’ala – yatafaa’alu ( ‫ َيَتَفاَع ُل‬- ‫) َتَفاَع َل‬

Pada pembahasan yang pertama ini di bab Tsulasi Mazid Biharfaini


(2 huruf) adalah wazan Tafaa’ala – yatafaa’alu ( ‫ َيَتَفاَعُل‬- ‫) َتَفاَع َل‬. Tandanya
adalah dengan tertambahnya ta (‫ ) ت‬di awal kata dan alif ( ‫ ) ا‬setelah
fa.
Diantara faidah yang dapat kita ambil dalam wazan Tafaa’ala –
yatafaa’alu ( ‫ َيَتَفاَعُل‬- ‫ ) َتَفاَع َل‬adalah sebagi berikut :

a. ‫للُم َشاَر َك ة بين اإلْثَنْين َفأكثر‬

Contoh: ‫“ َتَص اَلَح اْلَقْو ُم‬Kaum itu saling berdamai”


‫َضَر َب زيٌد عمًرا = ضاَر َب زيٌد عمًرا = َتَض اَرَب زيٌد وعمرٌو‬.

b. ‫( إلْظهاِر ما ليَس في الواِقع‬Menampakkan sesuatu yang tidak sebenarnya)

Contoh: ‫“ َتَم اَر َض زيٌد‬Zaid pura-pura sakit”

c. ‫ َتْد ِر ْيًج ا‬, ‫( للُو ُقْو ِع‬Terjadi secara berangsur-angsur)

Contoh: ‫“ َتَو اَر َد اْلَقْو ُم‬Kaum itu telah berdatangan”

d. ‫( ِلتْأدّية معنى الُم َج َّر د‬Mendatangkan makna mujarrod)

Contoh: ‫“ َتَع اَلى ُهّللا‬Allah Maha Tinggi”


‫ َتَع اَلى‬sama artinya an ‫( َع ًال‬tinggi).deng

e. “ ‫للُم طاَو َعة "َفاَع َل‬

Contoh: ‫“ َباَع ْدُتُه َفَتَباَعَد‬Aku jauhkan dia, maka dia menjadi jauh”
‫ومعنى المطاوعة حصول اَالَثِر ِم ن فعٍل الى فعٍل َاَخر ُيالقْيه اْش ِتقاًقا‬

“Arti muthowa’ah adalah hasilnya bekas dari satu pelaku pekerjaan


kepada pelaku pekerjaan yang lain, yang sama asal tercetaknya”

2. Tafa’ala – yatafa’alu ( ‫ َيَتَفَّعُل‬- ‫) َتَفَّعَل‬

Pada pembahasan yang ke dua ini di bab Tsulasi Mazid Biharfaini (2


huruf) adalah wazan Tafa’ala – yatafa’alu ( ‫) َتَفَّع َل – َيَتَفَّعُل‬. Tandanya
adalah dengan tertambahnya ta (‫ ) ت‬di awal kata dan tad’if ( ّ ) di
‘ain.
Diantara faidah yang dapat kita ambil dalam wazan Tafa’ala –
yatafa’alu ( ‫ ) َتَفَّع َل – َيَتَفَّعُل‬adalah sebagi berikut :

a. ‫"ِلُم طاَو َعة "َفَّعَل‬


Contoh: ‫“ َكَّسْر ُت الُّز َج اَج َفَتَكَّس َر‬Aku pecahkan kaca itu, maka kaca itu
menjadi pecah”

b. ‫( للَّتْك لْيف‬Penekanan makna)

‫وهو معاناة الفاعِل الفعَل ِلَيْح ُص َل‬

“Maksudnya adalah fa’il (pelaku) berusaha dengan keras dalam


melakukan perbuatan agar dapat berhasil”

Contoh: ‫“ َتَشَّج َع زيٌد‬Zaid memberanikan diri”

c. ‫( الِّتَخ اِذ الفاعل أْص َل الفعل مفعوًال‬Menjadikan fa’il menjadi asli fi’il maf’ul)

Contoh: ‫“ َتَبَّنْيُت يوسَف‬Aku jadikan Yusuf sebagai anak angkat”

d. ‫( للِّداللة على ُم َج اَنَبة الفعِل‬Menjauhi perbuatan atau asal fi’il)

Contoh: ‫“ َتَذ َّم َم زيٌد‬Zaid menjauhkan diri dari perbuatan tercela”

e. ‫للّص يرورة‬

Contoh: ‫“ َتَأَّيْم ُت اْلَم ْر َأُة‬Perempuan itu menjadi janda”

f. ‫( للّداللة على ُح ُص وِل أْص ِل الِفعِل َم َّر ًة َبْع د ُأخرى‬Terjadinya asal fi’il berkali-kali)

Contoh: ‫“ َتَج َّرَع زيٌد‬Zaid minum seteguk demi seteguk”

g. ‫( للَّطَلب‬Meminta)

Contoh: ‫“ َتَبَّيَن زيٌد اُألستاَذ‬Zaid minta penjelasan pada ustadz”

3. Ifta’ala – yafta’ilu ( ‫ َيْفَتِع ُل‬- ‫)ِإْفَتَعَل‬

Pada pembahasan yang ke tiga ini di bab Tsulasi Mazid Biharfaini (2


huruf) adalah wazan Ifta’ala – yafta’ilu ( ‫ َيْفَتِع ُل‬- ‫)ِإْفَتَعَل‬. Tandanya adalah
dengan tertambahnya Hamzah (‫ ) إ‬di awal kata dan ta (‫ ) ت‬di
antara fa dan ‘ain.
Diantara faidah yang dapat kita ambil dalam wazan Ifta’ala –
yafta’ilu ( ‫ َيْفَتِع ُل‬- ‫)ِإْفَتَعَل‬. adalah sebagi berikut :

a. ‫"لُم طاوعة "َفَعَل‬

Contoh: ‫ َفاْج َتَم َع‬, ‫َج َم ْع ُت اإلِبَل‬


“Aku kumpulkan unta itu, maka unta itu menjadi berkumpul”

b. ‫( لإلِّتخاذ‬Membuat)

Contoh: ‫“ اْخ َتَبَز زيٌد‬Zaid membuat roti”

c. ‫( لِز يادة الُم بالغة‬Menambah arti mubalaghoh)

Contoh: ‫“ اْك َتَسَب زيٌد‬Zaid berkerja keras (susah payah)”

d. ‫"ِلمعنى "َفَعَل‬

Contoh: ‫“ اْج َتَذ َب زيٌد‬Zaid menarik”

e. ‫لمعنى "َتَفاَع َل " التى للمشاركة‬

Contoh: ‫“ اْخ َتَص َم زيٌد وعمرٌو‬Zaid dan Amar bertengkar”

f. ‫للَّطلب‬

Contoh: ‫“ اْك َتَّد زيٌد عمًرا‬Zaid meminta Amar agar bekerja keras”

4. Infa’ala – yanfa’ilu ( ‫ َيْنَفِع ُل‬- ‫) ِإْنَفَعَل‬

Pada pembahasan yang ke empat ini di bab Tsulasi Mazid Biharfaini


(2 huruf) adalah wazan Infa’ala – yanfa’ilu ( ‫ َيْنَفِع ُل‬- ‫) ِإْنَفَعَل‬. Tandanya
adalah dengan tertambahnya Hamzah (‫ ) إ‬dan nun ( ‫ ) ن‬di awal kata.
Diantara faidah yang dapat kita ambil dalam wazan Infa’ala –
yanfa’ilu ( ‫ َيْنَفِع ُل‬- ‫) ِإْنَفَعَل‬. adalah sebagi berikut :

a. ‫"لُم طاوعة "َفَعَل‬

Contoh: ‫“ َك َس ْر ُت الُّز َج اَج َفانَك َسَر‬Aku pecahkan kaca itu, maka kaca itu
menjadi pecah”

b. ‫لُم طاوعة " أْفَعَل " قليًال‬

Contoh: ‫ َفاْنَز َع َج‬,‫“ َاْز َع َج ُه‬Dia mengusirnya, maka terusirlah dia”

5. If’alla – yaf’allu ( ‫ َيْفَعُّل‬- ‫) ِإْفَعَّل‬


Pada pembahasan yang ke lima ini di bab Tsulasi Mazid Biharfaini (2
huruf) adalah wazan If’alla – yaf’allu ( ‫ َيْفَع ُّل‬- ‫) ِإْفَع َّل‬. Tandanya adalah
dengan tertambahnya Hamzah wasol (‫ ) إ‬di awal kata dan Tad’if di
lam ( ّ )
Diantara faidah yang dapat kita ambil dalam wazan If’alla – yaf’allu (
‫ َيْفَع ُّل‬- ‫ ِإْفَع َّل‬adalah sebagi berikut :

a. ‫( للِّداللة على الُّد ُخ وِل في الِّص فة‬Menunjukkan masuknya fa’il pada suatu sifat)

Contoh: ‫“ ِاْح َم َّر اْلُبْسُر‬Buah kurma itu telah merah”

b. ‫( للُم بالغة‬Melebihkan pada sifat)

Contoh: ‫“ ِاْس َو َّد الَّلْيُل‬Malam itu sangat gelap”

c. ‫للعيوب‬

Contoh: ‫“ َاْع َو َّر زْيٌد‬Zaid menjadi buta sebelah matanya.”


3. Tsulasi Mazid Bitsalasati Ahruf (3 huruf)
Tsulasi Mazid Bitsalasati Ahruf (3 huruf) adalah setiap kalimat yang
terdiri dari tiga huruf asli dan ketambahan dengan 3 huruf ziyadah.
Dan Tsulasi Mazid Bitsalasati Ahruf (3 huruf) disebut juga fi’il Sudasi
karena total semua huruf ada 6 huruf. Tsulasi Mazid Bitsalasati
Ahruf (3 huruf) memiliki 4 pola wazan, yaitu :
1. Istaf’ala – yastaf’ilu ( ‫ َيْسَتْفِع ُل‬- ‫) ِإْسَتْفَعَل‬
2. If’au’ala – yaf’au’ilu ( ‫ َيْفَع ْو ِع ُل‬- ‫) ِإْفَع ْو َع َل‬
3. If’alla – yaf’allu ( ‫ َيْفَع اُّل‬- ‫) ِإْفَع اَّل‬
4. If’awwala – yaf’awwilu ( ‫ َيْفَعِّو ُل‬- ‫) ِإْفَعَّوَل‬

Tsulasi Mazid Bitsalasati Ahruf (3 huruf)

1. Istaf’ala – yastaf’ilu ( ‫ َيْس َتْفِع ُل‬- ‫) ِإْس َتْفَعَل‬

Pada pembahasan yang pertama ini di bab Tsulasi Mazid Bitsalasati


Ahruf (3 huruf) adalah wazan Istaf’ala – yastaf’ilu ( ‫ َيْسَتْفِع ُل‬- ‫) ِإْسَتْفَعَل‬.
Tandanya adalah dengan tertambahnya Hamzah washol (‫ ) إ‬dan sin (
‫ ) س‬dan ta ( ‫ ) ت‬di awal kata.
Diantara faidah yang dapat kita ambil dalam wazan Istaf’ala –
yastaf’ilu ( ‫ َيْسَتْفِع ُل‬- ‫) ِإْسَتْفَعَل‬. adalah sebagi berikut :

a) ‫( لطلب الفعِل‬Meminta terjadinya pekerjaan)

Contoh: ‫“ اْسَتْغ َفَر َهللا‬Dia minta ampun kepada Allah”


b) ‫( للِو ْج داِن على صفٍة‬Menemukan sifat)

Contoh: ‫“ ِاْسَتْع َظْم ُت اَألمَر‬Aku memandang besar perkara itu”

c) ‫( للَّتَح ُّو ل‬Berubah)

Contoh: ‫“ ِاْسَتْح َجَر الِّطْيُن‬Lumpur itu berubah menjadi keras (membatu)”

d) ‫( للَّتَك ُّلف‬Membebani)

Contoh: ‫“ ِاْسَتْج َر َأ‬Dia memberanikan diri”

e) ‫لمعنى "َفَعَل " الُم جَّر د‬

Contoh: ‫“ ِاْسَتَقَّر األمُر‬Perkara itu telah tetap”

f) ‫للمطاوعة‬

Contoh: ‫“ َاَر اَح ُه َفاْسَتَر َح‬Saya mengistirahatkannya, maka ia menjadi


beristirahat”

2. If’au’ala – yaf’au’ilu ( ‫ َيْفَعْو ِع ُل‬- ‫) ِإْفَعْو َع َل‬

Pada pembahasan yang ke dua ini di bab Tsulasi Mazid Bitsalasati


Ahruf (3 huruf) adalah wazan If’au’ala – yaf’au’ilu ( ‫) ِإْفَع ْو َع َل – َيْفَع ْو ِع ُل‬.
Tandanya adalah dengan tertambahnya Hamzah washol (‫ ) إ‬dan
tad’if ‘ain ( ّ ) dan waw ( ‫ ) و‬di antara dua ‘ain.
Diantara faidah yang dapat kita ambil dalam wazan If’au’ala –
yaf’au’ilu ( ‫ ) ِإْفَع ْو َع َل – َيْفَع ْو ِع ُل‬adalah sebagi berikut :

a) ‫للُم بالغة‬

Contoh: ‫“ ِاْح َدْو َد َب زيٌد‬Zaid sangat bungkuk”


b) ‫لمعنى "َفَعَل " المجّر د‬

Contoh: ‫“ ِاْح َلْو َلى الَّتَم ُر‬Kurma itu manis”

3. If’alla – yaf’allu ( ‫ َيْفَعاُّل‬- ‫) ِإْفَعاَّل‬

Pada pembahasan yang ke tiga ini di bab Tsulasi Mazid Bitsalasati


Ahruf (3 huruf) adalah wazan If’alla – yaf’allu ( ‫ َيْفَع اُّل‬- ‫) ِإْفَع اَّل‬. Tandanya
adalah dengan tertambahnya Hamzah washol (‫ ) إ‬dan alif (‫ ) ا‬setelah
‘ain dan tad’if lam ( ّ ).
Diantara faidah yang dapat kita ambil dalam wazan If’alla – yaf’allu (
‫ َيْفَع اُّل‬- ‫ ) ِإْفَع اَّل‬adalah sebagi berikut :

a) ‫( للُم بالغة في الدخول في صَفة‬Memaksimalkan makna masuk pada sifat)

Contoh: ‫“ ِاْص َفاَّر اْلُم ْو ُز‬Pisang itu sangat kuning”

4. If’awwala – yaf’awwilu ( ‫ َيْفَعِّو ُل‬- ‫) ِإْفَعَّو َل‬

Pada pembahasan yang ke empat ini di bab Tsulasi Mazid


Bitsalasati Ahruf (3 huruf) adalah wazan If’awwala – yaf’awwilu ( ‫ِإْفَعَّوَل‬
‫ َيْفَعِّو ُل‬- ). Tandanya adalah dengan tertambahnya Hamzah washol (‫) إ‬
dan dua waw ( ‫ ) و‬setelah ‘ain.
Diantara faidah yang dapat kita ambil dalam wazan If’awwala –
yaf’awwilu ( ‫ َيْفَعِّو ُل‬- ‫ ) ِإْفَعَّوَل‬adalah sebagi berikut :

a) ‫( للُم بالغة الَالِزم‬Memaksimalkan makna lazim)

Contoh: ‫“ ِاْج َلَّوَد اِإلِبُل‬Unta itu berjalan sangat cepat

Berdasarkan huruf asli dan huruf tambahan,fiil itu dibagi menjadi dua macam, yakni mujarrod dan
mazid. Namun sebelum membahas itu, kita harus mengetahui jumlah huruf asal fiil. Fiil yang
memiliki tiga huruf asal disebut sebagai fiil tsulatsiy ( ‫ )اْلِفْعُل اللُّثاَل ِثُّي‬, dan fiil yang memiliki 4 huruf asal
disebut sebagai fiil ruba’iy ( ‫ )اْلِفْعُل الُّر َباِعُّي‬.

Contoh fiil tsulatsiy

‫َنَص َر‬
‫َض َرَب‬

‫َح ُسَن‬

Contoh fiil ruba’iy

‫َد ْح َرَج‬

‫َقْش َعَر‬

Nah, setelah kita tahu fiil itu ada yang huruf asalnya tiga dan ada yang empat lalu yang perlu kita
ketahui lagi adalah keduanya (tsulatsiy dan ruba’iy) ada yang mujarrod dan ada yang mazid.

Mujarrod sendiri secara bahasa artinya ‘yang disendirikan, ‘yang ditelanjangi’, ‘yang dikosongkan’
atau ‘yang murni’. Sedangkan secara istilah fiil mujarrod adalah fiil yang tidak memiliki huruf
tambahan.

Jadi jika kita mendengar istilah fiil tsulatsiy mujarrod maka artinya fiil tersebut memiliki tiga huruf
asal dan tidak memiliki huruf tambahan. Contohnya:

‫َنَص َر‬

‫َض َرَب‬

‫َح ُسَن‬

‘ ‫ ’َنَص َر‬merupakan fiil tsulatsiy mujarrod karena memiliki tiga huruf asal/asli yaitu nun, shad dan ra’.

Dan jika kita mendengar istilah fiil ruba’iy mujarrod maka artinya fiil tersebut memiliki empat huruf
asal dan tidak memiliki huruf tambahan. Contohnya:

‫َد ْح َرَج‬

‫َقْش َعَر‬

‫َح ْر َج َم‬

‘ ‫ ’َد ْح َرَج‬merupakan fiil ruba’iy mujarrod karena memiliki empat huruf asal/asli yaitu dal, ha’, ra’ dan
jim.

Sedangkan mazid secara bahasa artinya adalah ‘yang ditambahi’. Adapun secara istilah fiil
mazid adalah fiil yang memiliki huruf tambahan.

Jadi jika kita mendengar istilah fiil tsulatsiy mazid maka artinya fiil tersebut memiliki tiga huruf asal
dan memiliki huruf tambahan. Contohnya:

‫َأْك َر َم‬

‫َح َّسَن‬

‘ ‫ ’َأْك َر َم‬merupakan fiil tsulatsiy mazid karena memiliki tiga huruf asal yakni kaf, ra’, dan mim,
sedangkan hamzah merupakan huruf tambahan.
Begitu juga dengan ‘ ‫ ’َح َّسَن‬merupakan fiil tsulatsiy mazid karena memiliki tiga huruf asal yakni ha’, sin
kedua, dan nun, sedangkan sin pertama merupakan huruf tambahan.

Dan jika kita mendengar istilah fiil ruba’iy mazid maka artinya fiil tersebut memiliki empat huruf asal
dan memiliki huruf tambahan. Contohnya:

‫َتَد ْح َر َج‬

‫اْح َر ْنَج َم‬

‘ ‫ ’َتَد ْح َر َج‬merupakan fiil ruba’iy mazid karena memiliki empat huruf asal yakni dal, ha’, ra’ dan jim,
sedangkan ta’ merupakan huruf tambahan.

Begitu juga dengan ‘ ‫ ’اْح َر ْنَج َم‬merupakan fiil ruba’iy mazid karena memiliki empat huruf asal yakni ha’,
ra’, jim dan mim, sedangkan alif/hamzah washal dan nun merupakan huruf tambahan.

Untuk memperjelas, mari kita lihat huruf apa saja yang bisa menjadi tambahan atau yang biasa
disebut sebagai huruf az-ziyadah. Huruf az-ziyadah antara lain:

‫ ا‬,‫ ه‬,‫ ي‬,‫ ن‬,‫ و‬,‫ م‬,‫ ت‬,‫ ل‬,‫ أ‬,‫س‬

Lebih mudahnya kita bisa mengumpulkannya menjadi satu ucapan/qoul menjadi

‫َس َأْلُتُم ْو ِنْيَها‬

atau

‫َأَم اٌن َو َتْس ِهْيٌل‬


Fiil mazid maksimal memiliki 6 huruf keseluruhan (huruf asal ditambah huruf tambahan) dan tidak
lebih dari itu.

BACA JUGA: Fi’il Shohih dan Fi’il Mu’tall

Contoh Fiil Mazid

Setelah kita memahami penjelasan di atas maka kita perlu melihat lebih banyak contoh lagi

Berikut adalah contoh fill mazid

Fiil tsulatsiy mazid dengan satu huruf tambahan (3+1) / ‫اْلِفْعُل اللُّثاَل ِثُّي اْلَم ِزْيُد الُّر َباِع ُّي‬

‫َفَّر َح‬

‫َقاَتَل‬

‫َأْو َعَد‬

Fiil tsulatsiy mazid dengan dua huruf tambahan (3+2) / ‫اْلِفْعُل اللُّثاَل ِثُّي اْلَم ِزْيُد اْلُخ َم اِس ُّي‬
‫َتَباَعَد‬

‫َتَكَّس َر‬

‫اْج َتَم َع‬

‫اْنَك َسَر‬

‫اْح َم َّر‬

‫اْلِفْعُل اللُّثاَل ِثُّي اْلَم ِزْيُد الُّسَداِس ُّي ‪Fiil tsulatsiy mazid dengan tiga huruf tambahan (3+3) /‬‬

‫اْسَتْغ َفَر‬

‫اْح َدْو َدَب‬

‫اْص َفاَّر‬

‫اْخ َر َّو َط‬

‫اْلِفْعُل الُّر َباِعُّي اْلَم ِزْيُد اْلُخ َم اِس ُّي ‪Fiil ruba’iy mazid dengan satu huruf tambahan (4+1) /‬‬

‫َتَد ْح َر َج‬

‫اْلِفْعُل الُّر َباِعُّي اْلَم ِزْيُد الُّسَداِس ُّي ‪Fiil ruba’iy mazid dengan dua huruf tambahan (4+2) /‬‬

‫اْح َر ْنَج َم‬


‫اْطَم َأَّن‬

‫‪Bagikan ini:‬‬

‫‪‬‬

Anda mungkin juga menyukai