Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering bersentuhan dengan rasa kehilangan. Kehilangan akan
benda, jiwa, perasaan, harga diri dan suasana, kehilangan sosok seseorang, kehilangan
kesempatan atau peluang bahkan takut kehilangan.
Mengapa kita merasa kehilangan? kehilangan karena sesuatu atau seseorang yang hilang itu
sangat berharga dan berarti untuk kita. kita merasa kehilangan karena kita menyadari
bahwa kita membutuhkan yang hilangitu. kita merasa kehilangan karena kita
merasa mencintai dan menyayangi yang hilang itu. Kehilangan sahabat, teman, keluarga atau
orang terkasih merupakan bentuk kehilangan karena cinta kita kepada mereka. Kedalaman rasa
bisa mengukuhkan arti kehilangan dalam diri dan hati kita, sehingga kehilangan itu bisa
berdampak tidak biasa dan luar biasa bagi hidup dan hati seseorang.
Biasanya reaksi awal karena kehilangan ditunjukkan dengan bersedih, menangis, kesal, marah
atau menyalahkan diri karena merasa menyia-nyiakan yang hilang tersebut. Reaksi ini bisa
berlanjut hingga membuat kita larut, terbenam dan karam dalam rasa kehilangan itu. Bila ini
reaksi kita, maka boleh jadi kita kan kehilangan kebermaknaan dan kepercayaan akan diri, hidup
dan Pemilik Kehidupan. Ada pula orang yang mampu mengatasinya dengan menunjukkan reaksi
yang wajar karena ia meyakini kekuatan Tuhan. Arti kehilangan bagi orang-orang seperti ini
adalah ujian sekaligus perubahan dalam kehidupan, bukan kesedihan semata. Orang-orang seperti
inilah yang dikategorikan sebagai pembelajar kehidupan, memiliki kemampuan untuk melihat
dan memahami hikmah di balik masalah, melihat sisi kemudahan dalam kesulitan dan
menjadikan kegagalan sebagai batu loncatan untuk melangkah lebih maju.
Tulisan ini merupakan sebuah renungan pribadi. Kehilangan yang berarti memang berat. Butuh
waktu, kemauan dan kesiapan hati untuk bisa menghadapi dan mengatasinya. Kita memang harus
siap kehilangan karena kita hanya menjalankan peran kehidupan, tidak memiliki apapun bahkan
diri kita sendiri.