Anda di halaman 1dari 21

MODUL AJAR KONSENTRASI KEJURUAN ATPH

IDENTITAS Sarana & Prasarana


Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain:
1. Gawai (bisa berupa handphone android, tablet, laptop, dsb)
Mata Pelajaran :
2. Jaringan internet yang bagus
Agribisnis Tanaman Pangan
3. Buku pendukung terkait materi
dan Hortikultura
4. LKPD
5. Pengumpulan tugas diserahkan secara langsung
Penyusun :
Tasdik Ismail Elemen :
Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian
Sekolah Sub Elemen:
SMKN 2 Tanah Grogot • Identifikasi limbah tanaman sayur dan buah
Kelas / Semester : • Menangani limbah tanaman sayur dan buahan
XI / GENAP
CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Pembelajaran :
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan pengelolaan limbah hasil
2 x pertemuan
produksi tanaman meliputi pembuatan pupuk hijau dan/atau kompos, pestisida
Alokasi Waktu : nabati dengan berbagai metode.
4 x 45 menit TUJUAN PEMBELAJARAN :
• Mampu mengidentifikasi jenis-jenis limbah dan dampak limbah terhadap
Profil Pelajar Pancasila
Setelah Peserta Didik mengikuti lingkungan.
pembelajaran, dimensi Profil • Mampu mendemontrasikan pengolah limbah hasil produksi sayur dan buah
Pelajar Pancasila yang diharapkan menjadi pupuk hijau.
muncul adalah:
1. Berakhlak kepada Alam
PERTANYAAN PEMANTIK
2. Kreatif
3. Gotong royong Aktifitas makluk hidup apa saja yang bisa menghasilkan limbah ?
Apa yang bisa kamulakukan agar mengurangi atau menghilangkan limbah
tersebut ?
PEMAHAMAN BERMAKNA
Dalam setiap kegiatan pertanian, termasuk budidaya
tanaman atau peternakan, akan menghasilkan limbah.
Limbah dalam konteks pertanian dapat bervariasi
tergantung pada jenis kegiatan yang dilakukan. Limbah
pertanian dapat memiliki dampak positif dan negatif
tergantung pada cara pengelolaannya.
Limbah adalah bahan atau zat yang dihasilkan sebagai
hasil sampingan dari aktivitas manusia, proses produksi,
atau kegiatan alami. Limbah dapat berupa padat, cair, atau
gas, tergantung pada sifat fisik dan kimianya. Limbah dapat
berasal dari rumah tangga, industri, pertanian, medis, konstruksi, atau sektor lainnya.
Alur Tujuan pembelajaran

Tahapan 1 : Pengantar Projek Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian


Pengertian limbah, jenis-jenis limbah, dampak limbah untuk lingkungan serta cara pengelolaan
limbah yang efektif (2 JP)
Tahapan 2 : Pengolahan limbah hasil produksi sayur dan buahan atau buah menjadi
pupuk hijau
Fungsi pupuk hijau/kompos, pestisida nabati dan proses pembuatannya (2 JP)

Sub Tahapan 1 Pengertian limbah dan dampak limbah untuk lingkungan (2 JP)
Kata Kunci Limbah, dampak limbah, pengelolaan limbah
Tujuan - Mampu menjelaskan dan menemukan hubungan berdasarkan data
yang ditemukan tentang limbah
- Mampu memahami dampak limbah untuk lingkungan
- Mampu mengolah limbah berdasarkan jenis limbah untuk yang
lebih berguna /bermanffat untuk kehidupan manusia
Pendahuluan • Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam, berdoa dan
presensi
• Siswa login ke google drive dan mendownloads bahan ajar yang
disiapkan guru sebelum pertemuan dikelas https://s.id/1ULIv
• Siswa sudah duduk didalam kelompok belajar berdasarkan
belajar anak atau pemetaan pemahan konsep
• membuat kesepakatan kelas dengan siswa dalam kegiatan
pembelajaran
• menyampaikan tujuan pembelajaran, pemahaman bermakna, dan
assesmen yang akan digunakan
Inti
1. Big question (Masuk ke aplikasi menti meter) Peserta didik dipersilahkan
Mengamati untuk login ke aplikasi mentimeter.com
https://www.menti.com/alejvuvjkwtj
siswa diminta untuk menjawab atau memberikan solusi atas
masalah yang terjadi
- Guru memetakan Ide siswa
2. Mendesain - Guru Meminta siswa menuliskan di flowchart atau mainmap
Perencanaan - Siswa mempresentasinkan rencana ide proyek
Proyek - Guru memberikan umpan balik atas ide rencana siswa
- Siswa menyusun proposal tentang ide proyek

3. Menyusun jadwal (menyusun jurnal proyek dan time line proyek)


proyek Peserta didik dipersilahkan melakukan pembahasan
dikelompoknya untuk menyusun jurnal proyek dan time line proyek
dalam kegiatan pembelajaran praktek
Guru memberikan arahan kepada peserta didik dalam melakukan
penyusunan jadwal proyek
4. Monitoring dan - Guru memonitoring dan evaluasi peserta didik dan perkembangan
evaluasi proyek yang dijalankan
- Peserta didik memperlihatkan hasil dari kegiatan proyek yang
dilaksanakannya

5. Pengujian hasil - Peserta didik menunjukan jurnal dan data hasil pengamatan
- Guru melihat, mencium, merasakan dari hasil pekerjaan proyek
siswa

6. Evaluasi produk - Guru melakukan evaluasi dari hasil produk yang telah peserta
anak dan umpan didik buat
balik - Peserta didik memberikan umpan balik tentang produk yang telah
mereka buat dalam kegiatan praktek.
Penutup • Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
• Guru menutup pembelajaran dengan berdoa

GLOSARIUM

Limbah : bahan atau zat yang dihasilkan sebagai hasil sampingan dari aktivitas
manusia, proses produksi, atau kegiatan alami. Atau benda yang
dibuang, baik berasal dari alam maupun dari suatu kegiatan yang
dikehendaki oleh makhluk hidup baik melalui proses teknologi ataupun
tidak dengan proses teknologi dan dianggap tidak memiliki nilai guna
serta nilai ekonomis secara langsung.
Pengelolaan Limbah : Proses daur ulang hasil sampingan dari sisa aktivitas ataupun benda
yang dibuang menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomi atau
bermanfaat.
Pupuk Hijau : pupuk organik yang berasal dari tanaman/tumbuhan atau berupa sisa
panen.
Pupuk Kompos : salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisa-
sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup.
Pestisida Nabati : bahan pembasmi hama atau penyakit yang berasal dari hasil ekstrak
bagian tanaman tertentu, seperti daun, biji, buah, batang, dan akar. yang
mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, terpenoid, fenolik dan
zat kimia lainnya.
LAMPIRAN

1. Modul
https://s.id/1ULIv
- https://youtu.be/xJxotgQozYU?si=JMrotz1Lhjrguzq_
- https://youtu.be/njv2VFNO0mA?si=Nq0ppLg30NLvj-hv

2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan perangkat pembelajaran berupa lembaran
yang berisi petunjuk tentang tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan oleh setiap peserta
didik baik secara individu maupun kelompok.

REFLEKSI SISWA https://s.id/1ULaj


1. Hari ini materi apa yang anda pelajari?
2. Ceritakan yang anda pelajari hari ini?
3. Bagaimana perasaan anda selama pembelajaran
berlangsung? Ceritakan hal yang membuat anda memiliki
perasaan tersebut
4. Ceritakan manfaat pembelajaran hari ini untuk anda?

REFLEKSI GURU https://s. id/1ULaj


1. Guru mengajar kami dengan berbagai cara pembelajaran
yang menyenangkan (point 1-4)
2. Guru menggunakan media dan peralatan belajar yang
bermacam-macam(point 1-4)
3. Guru menanyakan bagaimana kami memahami
pelajaran(point 1-4)
4. Guru memberi kami kesempatan bertanya tentang
pelajaran dan hal-hal lainnya(point 1-4)
5. Guru mengubah cara atau media saat mengajari kembali
materi yang sama untuk ketika kami mengalami kesulitan
memahami (point 1-4)
JURNAL KEGIATAN SISWA

Kelompok :
Nama Anggota :
No Hari/Tanggal/Bulan Kegiatan Evaluasi Paraf Guru

a. Asesmen Sumatif
1. Asesmen Hasil Kinerja

Kelompok :
Penyiapan alat dan Proses Pembuatan
No. Nama Siswa Hasil Produk
bahan Produk Pengeloaan
1. Limbah
2.
3.
Dst

Rubrik Penilaian Hasil Kinerja


No Aspek Penilaian
Penilaian
Baru Layak Cakap Mahir
Berkembang
Skor 1 2 3 4
Proses Belum mampu Mampu Mampu Mampu
Penyiapan mendemontrasikan mendemontrasikan mendemontrasikan, mendemontrasikan,
Alat dan mengenai mengenai menggunakan menggunakan
Bahan persiapan alat dan persiapan alat dan pengetahuan, pengetahuan,
bahan yang bahan yang ketrampilan ketrampilan dan
digunakan dalam digunakan dalam mengenai pemahaman serta
pengelolaan pengelolaan persiapan alat dan
mampu menjelaskan
limbah limbah bahan dariyang sisi lain
digunakan dalam
mengenai persiapan
pengelolaan limbah
alat dan bahan yang
digunakan dalam
pengelolaan limbah
Proses Belum mampu Mampu Mampu Mampu
Pembuatan mendemostrasikan mendemostrasikan mendemontrasikan, mendemontrasikan,
Produk proses projek proses projek menggunakan menggunakan
Pengeloaan pengelolaan limbah pengelolaan limbah pengetahuan, pengetahuan,
Limbah ketrampilan ketrampilan dan
mengenai proses pemahaman serta
projek pengelolaan mampu menjelaskan
limbah dari sisi lain
mengenai proses
projek pengelolaan
limbah
Hasil Belum mampu Mampu Mampu Mampu
Produk menghasilkan menghasilkan menghasilkan menghasilkan
produk hasil projek produk secara produk secara produk secara
pengelolaan limbah sederhana dari hasil kompleks dari hasil kompleks tepat guna
projek pengelolaan projek pengelolaan dari hasil projek
limbah limbah pengelolaan limbah
Kesimpulan: Peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika ketiga kriteria di
atas mencapai minimal tahap cakap.

Rubrik Penilaian Laporan

Kelompok :

Sistematika Hasil dan Analisis dan Kerapihan


No. Nama Siswa
laporan pembahasan kesimpulan laporan
1.
2.
3.
Dst

Aspek Penilaian
No
Penilaian Baru Berkembang Layak Cakap Mahir
Sistematika Sistematika Sistematika laporan Sistematika Sistematika laporan
Laporan laporan hanya mengandung laporan mengandung
mengandung Alat dan mengandung Alat dan
alat dan bahan yang bahan,prosedur dan Alat dan bahan,prosedur dan
digunakan hasil projek bahan,prosedur hasil projek,
dan hasil projek, pembahasan serta
pembahasan kesimpulan
Hasil dan Hasil dan Hasil dan Hasil dan Hasil dan
pembahasan pembahasan belum pembahasan pembahasan pembahasan
menunjukkan hasil menunjukkan hasil menunjukkan menunjukkan hasil
yang terkandung yang terkandung hasil yang yang terkandung
dalam projek dalam projek terkandung dalam dalam projek serta
projek serta pembahasan yang
pembahasan yang terkait dengan projek
terkait dengan beserta gambar
projek
Analisis dan Analisis dan Analisis dan Analisis dan Analisis dan
Kesimpulan Kesimpulan tidak kesimpulan kesimpulan kesimpulan
dikembangkan dikembangkan dikembangkan tepat dan relevan
berdasarkan data- berdasarkan data- berdasarkan dengan dat-data
data hasil data hasil data-data hasil hasil pengamatan
pengamatan pengamatan tetapi pengamatan
tidak relevan
Kerapihan Laporan ditulis Laporan ditulis Laporan ditulis Laporan ditulis
Laporan tidak rapih, sukar rapih, susah dibaca rapih, mudah sangat rapih,
dibaca dan disertai dan tidak disertai dibaca dan tidak mudah dibaca dan
dengan data dengan data disertai dengan disertai dengan
kelompok kelompok datakelompok data kelompok
Kesimpulan: Peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika keempat kriteria di
atas mencapai minimal tahap cakap.

Rubrik Penilaian Presentasi

Kelompok :

Nama Sistematika Penggunaa Kejelasan Kebenaran


No. Siswa Presentasi n Penyampaia Komunikatif Konsep
Bahasa n
1.
2.
3.
Dst

Indikator Baru
No. Layak Cakap Mahir
Penialain Berkembang
1 Bentuk/Desain Secara tidak Runut dan
runut dan tidak sistematis
sistematik
2. Penggunaan Bahasa yang Bahasa yang Bahasa yang Bahasa yang
Bahasa digunakan sangat digunakan agak digunakan cukup digunakan sangat
sulit dipahami sulit dipahami mudah dipahami mudah dipahami
3. Kejelasan Artikulasi kurang Artikulasi jelas, Artikulasi kurang Artikulasi jelas,suara
Penyampaian jelas, suara tidak suara terdengar jelas,suara terdengar tidak
terdenar, bertele- namun bertele- terdengar namun bertele-tele
tele tele bertele-tele
4. Komunikatif Membaca Pandangan lebih Pandangan lebih Pandangan lebih
catatan banyak menatap banyak menatap banyak emanatap
sepanjang catatan daripada audiens darpada audiens daripada
menjelaskan audiens saat catatan saat catatan saat
menjelaskan menjelaskan, menjelaskan, dan
tidak ada gestur menggunakan gestur
tubuh tubuh agar audiens
mempertahatikan
5. Kemampuan Sangat kurang Kurang mampu Mampu Mampu
mempertahankan mampu mempertahankan mempertahankan mempertahankan dan
dan menanggapi mempertahankan dan menanggapi dan menanggapi menanggapi
pertanyaan atau dan menanggapi pertanyaan atau pertanyaan pertanyaan/sanggahan
sanggahan pertanyaan sanggahan /sanggahan dengan arif dan
dengan baik dengan cukup bijaksana
baik
Kesimpulan : Peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika empat dari lima kriteria di atas
mencapai minimal tahap cakap.
2.3. RENCANA AKSI

LEMBAR PENGAMATAN

Kegiatan per 2 minggu/hal yang terjadi


JENIS Bulan Pertama Bulan Kedua Bulan Ketiga
NO
KEGIATAN
KET
2 Minggu 2 Minggu 2 Minggu 2 Minggu 2 Minggu 2 Minggu
Pertama Kedua Pertama Kedua Pertama Kedua

Buatlah analisis dari hasil percobaan yang kamu lakukan :


Jawab :
2.3. RENCANA AKSI

Buatlah kesimpulannya :
Jawab :
2.3. RENCANA AKSI

Remidial dan Pengayaan

- Remidial dilakukan jika pada penilaian ketrampilan siswa belum mencapai tujuan
pembelajaran sesuai rubrik yang digunakan, selain itu hasil penilaian pengetahuan
siswa memperoleh nilai dibawah 75.
- Pengayaan dilakukan jika pada penilaian ketrampilan siswa dapat mencapai tujuan
pembelajaran sesuai rubrik yang digunakan, selain itu hasil penilaian pengetahuan
siswa memperoleh nilai diatas 85

Limbah
2.3. RENCANA AKSI

1. Pengertian
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah didefinisikan
sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia. Limbah adalah bahan
buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan
baik. Air limbah industri maupun rumah tangga (domestik) apabila tidak dikelola dengan baik
akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.

2. Jenis Limbah

a. Jenis limbah derdasarkan jenis senyawa


1) Limbah Organik
Limbah organik memiliki defenisi berbeda yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan
tujuan penggolongannya. Berdasarkan pengertian secara kimiawi limbah organik merupakan
segala limbah yang mengandung unsure karbon (C), sehingga meliputi limbah dari mahluk
hidup (misalnya kotoran hewan dan manusia, sisa makanan, dan sisasisa tumbuhan mati),
kertas, plastik, dan karet. Namun, secara teknis sebagian besar orang mendefinisikan limbah
organik sebagai limbah yang hanya berasal dari mahluk hidup (alami) dan sifatnya mudah
busuk. Artinya, bahan-bahan organik alami namun sulit membusuk/terurai, seperti kertas, dan
bahan organik sintetik (buatan) yang juga sulit membusuk/terurai, seperti plastik dan karet,
tidak termasuk dalam limbah organik. Hal ini berlaku terutama ketika orang memisahkan
limbah padat (sampah) di tempat pembuangan sampah untuk keperluan pengolahan limbah.
Limbah organik yang berasal dari mahluk hidup mudah membusuk karena pada mahluk hidup
terdapat unsur karbon (C) dalam bentuk gula (karbohidrat) yang rantai kimianya relatif
sederhana sehingga dapat dijadikan sumber nutrisi bagi mikroorganisme, seperti bakteri dan
jamur. Hasil pembusukan limbah organik oleh mikroorganisme sebagian besar adalah berupa
gas metan (CH4) yang juga dapat menimbulkan permasalahan lingkungan.
2) Limbah Anorganik
Berdasarkan pengertian secara kimiawi, limbah organik meliputi limbah yang tidak
mengandung unsur karbon, seperti logam (misalnya besi dari mobil bekas atau perkakas, dan
aluminium dari kaleng bekas atau peralatan rumah tangga), kaca, dan pupuk anorganik
(misalnya yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor). Limbah-limbah ini tidak memiliki
unsur karbon sehingga tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Seperti halnya limbah organik,
pengertian limbah organik yang sering diterapkan di lapangan umumnya limbah anorganik
dalam bentuk padat (sampah).
Agak sedikit berbeda dengan pengertian di atas secara teknis, limbah anorganik didefinisikan
sebagai segala limbah yang tidak dapat atau sulit terurai/busuk secara alami oleh
mikroorganisme pengurai. Dalam hal ini, bahan organik seperti plastik, kertas, dan karet juga
dikelompokkan sebagai limbah anorganik. Bahan-bahan tersebut sulit diurai oleh
mikroorganisme sebab unsure karbonnya membentuk rantai kimia yang kompleks dan panjang
(polimer).

b. Jenis limbah berdasarkan wujudnya


1) Limbah cair
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air menjelaskan pengertian dari limbah yaitu sisa dari suatu hasil
usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Pengertian limbah cair lainnya adalah sisa hasil
buangan proses produksi atau aktivitas domestik yang berupa cairan. Limbah cair dapat berupa
air beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air.
Limbah cair dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok diantaranya yaitu:
2.3. RENCANA AKSI

a) Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan dari
perumahan (rumah tangga), bangunan, perdagangan dan perkantoran. Contohnya yaitu: air
sabun, air detergen sisa cucian, dan air tinja.
b) Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan industri.
Contohnya yaitu: sisa pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil, air dari industri
pengolahan makanan, sisa cucian daging, buah, atau sayur.
c) Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai
sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan kedalam tanah
atau melalui luapan dari permukan. Air limbah dapat merembes ke dalam saluran
pembuangan melalui pipa yang pecah, rusak, atau bocor sedangkan luapan dapat melalui
bagian saluran yang membuka atau yang terhubung kepermukaan. Contohnya yaitu: air
buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), bangunan perdagangan dan industri,
serta pertanian atau perkebunan.
d) Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas
permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah dapat melewati dan membawa
partikelpartikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut limbah cair.
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem
prosesnya. Selain itu, ada juga bahan baku mengandung air sehingga dalam proses
pengolahannya air harus dibuang. Limbah cair yang tidak ditangani atau diolah dengan baik
dapat menimbulkan dampak yang besar bagi pencemaran lingkungan serta dapat menjadi
sumber penyakit bagi masyarakat. Mengingat penting dan besarnya dampak yang
ditimbulkan oleh limbah cair bagi lingkungan, sehingga penting bagi sektor industri
maupun domestik untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan.
Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun
harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Teknologi pengolahan
yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.
Pengolahan limbah cair dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: pengolahan secara
biologi, pengolahan secara fisika, dan pengolahan secara kimia.

2) Limbah padat
Limbah padat adalah sisa hasil kegiatan industri ataupun aktivitas domestik yang berbentuk
padat. Contoh dari limbah padat diantaranya yaitu: kertas, plastik, serbuk besi, serbuk kayu,
kain, dll. Limbah padat dapat diklasifikasikan menjadi enam kelompok sebagai berikut:
a) Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah, berupa bahan-
bahan organik yang mudah membusuk atau terurai mikroorganisme. Contohnya yaitu: sisa
makanan, sisa dapur, sampah sayuran, kulit buahbuahan.
b) Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), yaitu limbah padat anorganik atau
organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk.
Contohnya yaitu: selulosa, kertas, plastik, kaca, logam.
c) Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran.
Sampah ini mudah terbawa angin karena ringan dan tidak mudah membusuk.
d) Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai binatang,
seperti tikus, ikan dan binatang ternak yang mati.
e) Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi
berbagai sampah yang tersebar di jalanan, sperti dedaunan, kertas dan plastik.
f) Sampah industri (industrial waste), yaitu semua limbah padat yang bersal daribuangan
industri. Komposisi sampah ini tergantung dari jenis industrinya.
Penanganan limbah padat bisa dibedakan dari kegunaan atau fungsi limbah padat itu sendiri.
Limbah padat ada yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan lagi serta mempunyai nilai
ekonomis seperti plastik, tekstil, potongan logam, namun ada juga yang tidak bisa
dimanfaatkan lagi. Limbah padat yang tidak dapat dimanfaatkan lagi biasanya dibuang,
2.3. RENCANA AKSI

dibakar, atau ditimbun begitu saja. Beberapa industri tertentu limbah padat yang dihasilkan
terkadang menimbulkan masalah baru yang berhubungan dengan tempat atau areal luas
yang dibutuhkan untuk menampung limbah tersebut.
3) Limbah gas
Limbah gas adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Secara alami udara
mengandung unsur-unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dll. Penambahan gas ke udara
yang melampaui kandungan udara alami akan
menurunkan kualitas udara. Limbah gas yang dihasilkan berlebihan dapat mencemari udara
serta dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan
menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas.
Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap
air, debu, asap, kabut dan fume. Sedangkan pencemaran berbentuk gas hanya dapat dirasakan
melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Limbah gas yang dibuang
keudara biasanya mengandung partikel-partikel bahan padatan atau cairan yang berukuran
sangat kecil dan ringan sehingga tersuspensi dengan gas-gas tersebut. Bahan padatan dan
cairan tersebut disebut sebagai materi partikulat. Seperti limbah gas yang dihasilkan oleh suatu
pabrik dapat mengeluarkan gas yang berupa asap, partikel serta debu. Apabila ini tidak
ditangkap dengan menggunakan alat, maka dengan dibantu oleh angin akan memberikan
jangkauan pencemaran yang lebih luas. Jenis dan karakteristik setiap jenis limbah akan
tergantung dari sumber limbah.
4) Limbah suara
Limbah suara yaitu limbah yang berupa gelombang bunyi yang merambat di udara. Limbah
suara dapat dihasilkan dari mesin kendaraan, mesin-mesin pabrik, peralatan elektronik dan
sumber-sumber yang lainnya.

PUPUK CAIR ORGANIK


HIJAU
A. Pengertian:
Pupuk cair merupakan pupuk yang terbentuk dari senyawa-senyawa organik sebagai hasil
formulasi/pelapukan jasad hidup yang berasal dari tumbuhan/tanaman yang berwarna
hijau/yang mengandung zat klorofil/hijau.

B. Tujuan:
1. Menciptakan ekosistem kebun yang seimbang seusai dengan konsep pertanian organicdan
agroforestry
2. Mengurangi biaya produksi dengan memanfaatkan bahan alami yang ada
disekitar/lingkungan petani
3. Menerapkan pertanian ramah lingkungan yang peduli pada kesehatan dan
keselamatan kerja
2.3. RENCANA AKSI

C. Manfaat dan kegunaan pupuk cair


organik hijau:
1. Dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
2. Memperbaiki struktur fisik tanah yang rusak.
3. Mudah diserap oleh tanaman.
4. Menambah unsur hara tanah yang kurang dan menyimpan cadangan hara untuk
kelangsungan hidup tanaman.

D. Alat dan bahan baku yang dibutuhkan.


1. Alat-alat yang dibutuhkan:
- Parut/alu dan lesung
- Drum plastik yang sudah dirakit
- Ember
- EM4 (efektif mikroorganisme)
2. Bahan yang dibutuhkan
Adapun bahan yang dibutuhkan adalah bahan baku dari zat hijau daun yang masuk
kategori lunak yang terdiri dari:
- Daun gamal/ambas,
- Dain kayu kani,
- Daun ubi,
- Daun pepaya dan lain-lain.

E. Tahap proses pembuatan/formulasi pupuk


cair organik hijau yaitu:
1. Semua bahan baku yang telah disebutkan diatas diparut/ditumbuh sampai halus.
2. Dimasukkan dalam drum plastik yang telah dirakit.
3. Campurkan dengan EM4 (efektif mikroorganisme) dengan perbandingan 10 cc/liter airjadi
setiap 1 drum (200 liter) air dibutuhkan EM4 2 liter/2 botol.
4. Rendam/diamkan selama 3-5 hari atau sekitar 120 jam untuk mendapatkan hasil yanglebih
baik.
2.3. RENCANA AKSI

F. Formulasi dan konsentrasi


Formulasi/tingkat perbandingan campuran antara pupuk cair organik hijau dengan
jumlah/volume air dalam satu tangki tidak mengikat, tergantung tingkat kekentalan pupuk
cair organik hijau dan kebutuhan serta kemampuan petani untuk memproduksi pupuk cair
organik hijau serta ketersediaan bahan baku.
Adapun konsentrasi/kisaran jumlah pohon yang akan disemprot dengan volume air 15 liter(1
tangki) adalah 66-67 pohon. Jadi kebutuhan air dalam 1 ha adalah 225 liter air.

G. Waktu aplikasi
Adapun waktu aplikasi pupuk cair organik hijau adalah dimulai dari jam 06.00-10.00 pagi
dan dilanjutkan kembali pada pukul 16.00-18.00 sore dengan tujuan agar pupuk cair organik
hijau dapat meresap dengan baik karena waktu tersebut adalah saat dimana terbentuknya
stomata daun.

H. Sasaran aplikasi
Sasaran aplikasi pupuk cair organik adalah disemprotkan merata pada batang, buah dan
daun dengan cara dari bawah ke atas, sehingga aplikasi penyemprotan tepat mengenai
sasaran terutama pada stomata daun.

I. Catatan penting
1. Untuk lebih memudahkan aplikasi dapat dicampur dengan pestisida nabati.
2. Saat kondisi kakao di dominasi pentil sampai dewasa.
3. Tidak dianjurkan pencampuran saat kondisi kakao didominasi oleh bunga.
2.3. RENCANA AKSI

PESTISIDA NABATI

A. Pengertian
Pestisida nabati merupakan pestisida yang terbuat dari bahan-bahan tanaman/tumbuhan
yang dapat digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman
perkebunan atau pertanian.

B. Tujuan Pelatihan
1. Menciptakan ekosistem kebun yang seimbang seusai dengan konsep pertanianorganic
dan agroforestry
2. Mengurangi biaya produksi dengan memanfaatkan bahan alami yang ada
disekitar/lingkungan petani
3. Menerapkan pertanian ramah lingkungan yang peduli pada kesehatan dan
keselamatan kerja
4. Produk pertanian bebas dari residu pestisida berlebihan

C. Alat dan Bahan Baku Pestisida Nabati


• Alat-alat ;
1. Parut
2. Pisau
3. Drum Plastik
4. Saringan

• Bahan Baku ;
Brotowali Daun Sirih Daun Serikaya
Umbi Gadung Temulawak Daun Pepaya
Jeringau Serai Merah Kulit Jambu
Maja Serau Putih MeteLawarani
Kunyit Putih Jahe Putih Kencu
Kunyit Hitam Lengkuas rTuba
Kunyit
Kuning

D. Proses Pembuatan Petisida Nabati


- Parut, tumbuk, blender
- Dicampur menjadi satu
- Dimasukkan dalam wadah saringan
- Direndam dalam wadah yang disiapkan selama 1-3 hari (24-72) jam.
2.3. RENCANA AKSI

E. Perbandingan bahan baku


No Nama bahan baku Jumlah Keterangan
1. Brotowali 5-7 utama
2. Ubi gadum 3-5 kg utama
3. Jeringau 2-3 kg utama
4. Maja 3-5 buah
5. Kunyit (kuning,putih,hitam) 2-3 kg utama
6. Daun sirih 100 lbr
7. Temulawak 1-2 kg
8. Srei (merah + putih) 1-2 kg
9. Jahe (merah + putih) 1-2 kg
10. Kencur 0,5 kg
11. Penini 1-2 kg
12. Lengkuas 2-3 kg
13. Tuba 2-3 kg utama
14. Daun srikaya 100 lbr
15. Daun pepaya 5-7 lbr
16. Bawang (putih + merah) 7-10 sium
17. Kulit jambu mete 0,5 kg
18. Larawani 1-2 kg

F. Formulasi Perbandingan Dan Konsentrasi


1. 1 : 4 (setiap 1 liter Pesnab dicampur dengan 4 liter air)
2. Setiap 1 tangki (15 liter) air berarti 3 liter pesnab + 12 liter air dengan jumlah pohonkakao
yang disemprot 66/67 pohon
3. Setiap 1 Ha (1000) pohon dibutuhkan 15 tangki atau (45 pesnab + 180 liter air)

G. Sasaran Hama dan Penyakit


1. PBK – Penggerek Buah Kakao (Conopomorpha Cramerella)
2. Pengisap Buah (Helopeltis Sp)
3. Penggerek batang (Zeuzera Sp)
4. Ulat jengkal (Hyposidra Talaca)
5. Busuk buah (jamur Pythoptora Pallmivora)
6. VSD (Vascular Streak Dieback)
7. Jamur Upas (Upasia Salmonicolor)
2.3. RENCANA AKSI

H. Cara Kerja Pesnab


1. Menolak hama yang akan masuk di area pertanaman
2. Apabila terkena presnab bagi hama dewasa (imago) menyebabkan mual-mual danpusing
3. Telur tidak jadi menetas
4. Larva tidak jadi menggerek
5. Kepompong tidak betah

I. Waktu Aplikasi
1. Pagi jam 06.00-10.00
2. Sore jam 16.00-18.00
3. Aplikasi pada malam hari tidak dianjurkan, namun dapat dilakukan bila kondisi
memungkinkan

J. Hal-Hal Yang Perlu Diingat


1. Tidak dianjurkan aplikasi pesnab pada saat kondisi tanaman kakao didominasi olehbunga
2. Dianjurkan menggunakan alat pelindung diri pada saat aplikasi pestisida nabati
2.3. RENCANA AKSI

PUPUK ORGANIK
KOMPOS

A. Pengertian
Pupuk kompos merupakan pupuk yang berasal bahan organik yang telah melapuk
(terdekomposisi) sempurna secara biologis, sebagai akibat dari interaksi antara
mikroorganisme dekomposer yang bekerja di dalam bahan organik baik secara (aerob
maupun an aerob). Pada kondisi yang terlindung dari cahaya matahari dan airhujan,
pada suhu dan kelembaban tertentu yang teratur sehingga terbentuk suatu bahan
matang (humus) yang siap digunakan sebagai pupuk.

B. Tujuan
1. Menciptakan ekosistem kebun yang seimbang seusai dengan konsep pertanianorganic
dan agroforestry
2. Mengurangi biaya produksi dengan memanfaatkan bahan alami yang ada
disekitar/lingkungan petani
3. Menerapkan pertanian ramah lingkungan yang peduli pada kesehatan dan
keselamatan kerja
4. Produk pertanian bebas dari pupuk kimia berlebihan

C. Manfaat:
1. Upaya pemulihan kembali lahan yang semakin kritis akibat penggunaan zat kimia serta
kondisi alam yg semakin ekstrim.
3. Mengembalikan/menambah unsur hara tanah yang kurang serta menyimpan cadangan
hara untuk kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
4. Menciptakan agregat tanah yang gembur.
5. Meningkatkan prosentase ruang pori-pori tanah.
6. Memacu kehidupan jasad renik tanah.

D. Bahan baku yang dibutuhkan


Untuk menentukan bahan baku kompos tergantung karakteristik daripada bahan baku
karakteristik/criteria bahan baku yang paling cepat untuk memproduksi pupuk kompos
adalah kategori tanaman/tumbuhan yang zat klorofilnya tinggi dan lunak. Beberapa
contoh bahan baku yang di butuhkan antara lain:
1. Gamal/ambas
2. Daun ubi kayu
3. Daun kani
4. Semua rumput yang berwarna hijau dan lunak.
2.3. RENCANA AKSI

E. Alat-alat yang dibutuhkan


1. Pisau/parang
2. Drum plastik
3. Pipa

F. Proses pengomposan
1. Memperkecil ukuran bahan dengan cara mencacah bahan baku yang telahdisiapkan.
2. Siapkan EM4 (efektif mikroorganisme) dengan campuran 1:10 (1 liter air:10 ml 3.
EM4).
4. EM4 yang telah dicampur dengan air ditambahkan gula pasir dengan
perbandingan 1:1 (1 liter air : 1 sendok makan gula pasir)
5. Menyiram hasil cacahan dengan melihat kondisi bahan agar EM4 tidak sampai
menetes.
6. Tumpukan maksimal 1,5 meter.
7. Pengontrolan suhu dilakukan setiap hari dengan cara merubah tumpukandengan
kisaran suhu 40-50 oC.
8. Apabila suhu lebih tinggi dari ketentuan diatas maka buka cerobong bagian
9. atas agar udara/suhu turun hingga mencapai suhu normal yakni pada suhu10.
40-50 oC.
11. Seteleh proses pengomposan berjalan selama 7 hari maka pupuk siap
digunakan.

G. Dosis dan Aplikasi


1. Kebutuhan kompos per hektar
Kebutuhan kompos/hektar tidak mengikat baik dari jumlah maupun jenis
komposyang disiapkan karena pupuk kompos tidak memiliki dampak negatif,
baik terhadap tanah maupun bagi tanaman serta lingkungan secara keseluruhan.
2. Cara aplikasi kompos
Aplikasi kompos baik dilakukan secara:
a. Lingkaran,
b. Larikan,
c. Hampar merata.
d. Waktu aplikasi
3. Waktu aplikasi tidak mengikat waktu tertentu. Sepanjang petani mampu
memproduksi kompos dan ketersediaan bahan baku.

Anda mungkin juga menyukai