MODUL
MODUL
Sub Tahapan 1 Pengertian limbah dan dampak limbah untuk lingkungan (2 JP)
Kata Kunci Limbah, dampak limbah, pengelolaan limbah
Tujuan - Mampu menjelaskan dan menemukan hubungan berdasarkan data
yang ditemukan tentang limbah
- Mampu memahami dampak limbah untuk lingkungan
- Mampu mengolah limbah berdasarkan jenis limbah untuk yang
lebih berguna /bermanffat untuk kehidupan manusia
Pendahuluan • Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam, berdoa dan
presensi
• Siswa login ke google drive dan mendownloads bahan ajar yang
disiapkan guru sebelum pertemuan dikelas https://s.id/1ULIv
• Siswa sudah duduk didalam kelompok belajar berdasarkan
belajar anak atau pemetaan pemahan konsep
• membuat kesepakatan kelas dengan siswa dalam kegiatan
pembelajaran
• menyampaikan tujuan pembelajaran, pemahaman bermakna, dan
assesmen yang akan digunakan
Inti
1. Big question (Masuk ke aplikasi menti meter) Peserta didik dipersilahkan
Mengamati untuk login ke aplikasi mentimeter.com
https://www.menti.com/alejvuvjkwtj
siswa diminta untuk menjawab atau memberikan solusi atas
masalah yang terjadi
- Guru memetakan Ide siswa
2. Mendesain - Guru Meminta siswa menuliskan di flowchart atau mainmap
Perencanaan - Siswa mempresentasinkan rencana ide proyek
Proyek - Guru memberikan umpan balik atas ide rencana siswa
- Siswa menyusun proposal tentang ide proyek
5. Pengujian hasil - Peserta didik menunjukan jurnal dan data hasil pengamatan
- Guru melihat, mencium, merasakan dari hasil pekerjaan proyek
siswa
6. Evaluasi produk - Guru melakukan evaluasi dari hasil produk yang telah peserta
anak dan umpan didik buat
balik - Peserta didik memberikan umpan balik tentang produk yang telah
mereka buat dalam kegiatan praktek.
Penutup • Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
• Guru menutup pembelajaran dengan berdoa
GLOSARIUM
Limbah : bahan atau zat yang dihasilkan sebagai hasil sampingan dari aktivitas
manusia, proses produksi, atau kegiatan alami. Atau benda yang
dibuang, baik berasal dari alam maupun dari suatu kegiatan yang
dikehendaki oleh makhluk hidup baik melalui proses teknologi ataupun
tidak dengan proses teknologi dan dianggap tidak memiliki nilai guna
serta nilai ekonomis secara langsung.
Pengelolaan Limbah : Proses daur ulang hasil sampingan dari sisa aktivitas ataupun benda
yang dibuang menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomi atau
bermanfaat.
Pupuk Hijau : pupuk organik yang berasal dari tanaman/tumbuhan atau berupa sisa
panen.
Pupuk Kompos : salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisa-
sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup.
Pestisida Nabati : bahan pembasmi hama atau penyakit yang berasal dari hasil ekstrak
bagian tanaman tertentu, seperti daun, biji, buah, batang, dan akar. yang
mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, terpenoid, fenolik dan
zat kimia lainnya.
LAMPIRAN
1. Modul
https://s.id/1ULIv
- https://youtu.be/xJxotgQozYU?si=JMrotz1Lhjrguzq_
- https://youtu.be/njv2VFNO0mA?si=Nq0ppLg30NLvj-hv
Kelompok :
Nama Anggota :
No Hari/Tanggal/Bulan Kegiatan Evaluasi Paraf Guru
a. Asesmen Sumatif
1. Asesmen Hasil Kinerja
Kelompok :
Penyiapan alat dan Proses Pembuatan
No. Nama Siswa Hasil Produk
bahan Produk Pengeloaan
1. Limbah
2.
3.
Dst
Kelompok :
Aspek Penilaian
No
Penilaian Baru Berkembang Layak Cakap Mahir
Sistematika Sistematika Sistematika laporan Sistematika Sistematika laporan
Laporan laporan hanya mengandung laporan mengandung
mengandung Alat dan mengandung Alat dan
alat dan bahan yang bahan,prosedur dan Alat dan bahan,prosedur dan
digunakan hasil projek bahan,prosedur hasil projek,
dan hasil projek, pembahasan serta
pembahasan kesimpulan
Hasil dan Hasil dan Hasil dan Hasil dan Hasil dan
pembahasan pembahasan belum pembahasan pembahasan pembahasan
menunjukkan hasil menunjukkan hasil menunjukkan menunjukkan hasil
yang terkandung yang terkandung hasil yang yang terkandung
dalam projek dalam projek terkandung dalam dalam projek serta
projek serta pembahasan yang
pembahasan yang terkait dengan projek
terkait dengan beserta gambar
projek
Analisis dan Analisis dan Analisis dan Analisis dan Analisis dan
Kesimpulan Kesimpulan tidak kesimpulan kesimpulan kesimpulan
dikembangkan dikembangkan dikembangkan tepat dan relevan
berdasarkan data- berdasarkan data- berdasarkan dengan dat-data
data hasil data hasil data-data hasil hasil pengamatan
pengamatan pengamatan tetapi pengamatan
tidak relevan
Kerapihan Laporan ditulis Laporan ditulis Laporan ditulis Laporan ditulis
Laporan tidak rapih, sukar rapih, susah dibaca rapih, mudah sangat rapih,
dibaca dan disertai dan tidak disertai dibaca dan tidak mudah dibaca dan
dengan data dengan data disertai dengan disertai dengan
kelompok kelompok datakelompok data kelompok
Kesimpulan: Peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika keempat kriteria di
atas mencapai minimal tahap cakap.
Kelompok :
Indikator Baru
No. Layak Cakap Mahir
Penialain Berkembang
1 Bentuk/Desain Secara tidak Runut dan
runut dan tidak sistematis
sistematik
2. Penggunaan Bahasa yang Bahasa yang Bahasa yang Bahasa yang
Bahasa digunakan sangat digunakan agak digunakan cukup digunakan sangat
sulit dipahami sulit dipahami mudah dipahami mudah dipahami
3. Kejelasan Artikulasi kurang Artikulasi jelas, Artikulasi kurang Artikulasi jelas,suara
Penyampaian jelas, suara tidak suara terdengar jelas,suara terdengar tidak
terdenar, bertele- namun bertele- terdengar namun bertele-tele
tele tele bertele-tele
4. Komunikatif Membaca Pandangan lebih Pandangan lebih Pandangan lebih
catatan banyak menatap banyak menatap banyak emanatap
sepanjang catatan daripada audiens darpada audiens daripada
menjelaskan audiens saat catatan saat catatan saat
menjelaskan menjelaskan, menjelaskan, dan
tidak ada gestur menggunakan gestur
tubuh tubuh agar audiens
mempertahatikan
5. Kemampuan Sangat kurang Kurang mampu Mampu Mampu
mempertahankan mampu mempertahankan mempertahankan mempertahankan dan
dan menanggapi mempertahankan dan menanggapi dan menanggapi menanggapi
pertanyaan atau dan menanggapi pertanyaan atau pertanyaan pertanyaan/sanggahan
sanggahan pertanyaan sanggahan /sanggahan dengan arif dan
dengan baik dengan cukup bijaksana
baik
Kesimpulan : Peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika empat dari lima kriteria di atas
mencapai minimal tahap cakap.
2.3. RENCANA AKSI
LEMBAR PENGAMATAN
Buatlah kesimpulannya :
Jawab :
2.3. RENCANA AKSI
- Remidial dilakukan jika pada penilaian ketrampilan siswa belum mencapai tujuan
pembelajaran sesuai rubrik yang digunakan, selain itu hasil penilaian pengetahuan
siswa memperoleh nilai dibawah 75.
- Pengayaan dilakukan jika pada penilaian ketrampilan siswa dapat mencapai tujuan
pembelajaran sesuai rubrik yang digunakan, selain itu hasil penilaian pengetahuan
siswa memperoleh nilai diatas 85
Limbah
2.3. RENCANA AKSI
1. Pengertian
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah didefinisikan
sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia. Limbah adalah bahan
buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan
baik. Air limbah industri maupun rumah tangga (domestik) apabila tidak dikelola dengan baik
akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.
2. Jenis Limbah
a) Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan dari
perumahan (rumah tangga), bangunan, perdagangan dan perkantoran. Contohnya yaitu: air
sabun, air detergen sisa cucian, dan air tinja.
b) Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan industri.
Contohnya yaitu: sisa pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil, air dari industri
pengolahan makanan, sisa cucian daging, buah, atau sayur.
c) Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai
sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan kedalam tanah
atau melalui luapan dari permukan. Air limbah dapat merembes ke dalam saluran
pembuangan melalui pipa yang pecah, rusak, atau bocor sedangkan luapan dapat melalui
bagian saluran yang membuka atau yang terhubung kepermukaan. Contohnya yaitu: air
buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), bangunan perdagangan dan industri,
serta pertanian atau perkebunan.
d) Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas
permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah dapat melewati dan membawa
partikelpartikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut limbah cair.
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem
prosesnya. Selain itu, ada juga bahan baku mengandung air sehingga dalam proses
pengolahannya air harus dibuang. Limbah cair yang tidak ditangani atau diolah dengan baik
dapat menimbulkan dampak yang besar bagi pencemaran lingkungan serta dapat menjadi
sumber penyakit bagi masyarakat. Mengingat penting dan besarnya dampak yang
ditimbulkan oleh limbah cair bagi lingkungan, sehingga penting bagi sektor industri
maupun domestik untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan.
Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun
harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Teknologi pengolahan
yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.
Pengolahan limbah cair dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: pengolahan secara
biologi, pengolahan secara fisika, dan pengolahan secara kimia.
2) Limbah padat
Limbah padat adalah sisa hasil kegiatan industri ataupun aktivitas domestik yang berbentuk
padat. Contoh dari limbah padat diantaranya yaitu: kertas, plastik, serbuk besi, serbuk kayu,
kain, dll. Limbah padat dapat diklasifikasikan menjadi enam kelompok sebagai berikut:
a) Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah, berupa bahan-
bahan organik yang mudah membusuk atau terurai mikroorganisme. Contohnya yaitu: sisa
makanan, sisa dapur, sampah sayuran, kulit buahbuahan.
b) Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), yaitu limbah padat anorganik atau
organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk.
Contohnya yaitu: selulosa, kertas, plastik, kaca, logam.
c) Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran.
Sampah ini mudah terbawa angin karena ringan dan tidak mudah membusuk.
d) Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai binatang,
seperti tikus, ikan dan binatang ternak yang mati.
e) Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi
berbagai sampah yang tersebar di jalanan, sperti dedaunan, kertas dan plastik.
f) Sampah industri (industrial waste), yaitu semua limbah padat yang bersal daribuangan
industri. Komposisi sampah ini tergantung dari jenis industrinya.
Penanganan limbah padat bisa dibedakan dari kegunaan atau fungsi limbah padat itu sendiri.
Limbah padat ada yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan lagi serta mempunyai nilai
ekonomis seperti plastik, tekstil, potongan logam, namun ada juga yang tidak bisa
dimanfaatkan lagi. Limbah padat yang tidak dapat dimanfaatkan lagi biasanya dibuang,
2.3. RENCANA AKSI
dibakar, atau ditimbun begitu saja. Beberapa industri tertentu limbah padat yang dihasilkan
terkadang menimbulkan masalah baru yang berhubungan dengan tempat atau areal luas
yang dibutuhkan untuk menampung limbah tersebut.
3) Limbah gas
Limbah gas adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Secara alami udara
mengandung unsur-unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dll. Penambahan gas ke udara
yang melampaui kandungan udara alami akan
menurunkan kualitas udara. Limbah gas yang dihasilkan berlebihan dapat mencemari udara
serta dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan
menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas.
Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap
air, debu, asap, kabut dan fume. Sedangkan pencemaran berbentuk gas hanya dapat dirasakan
melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Limbah gas yang dibuang
keudara biasanya mengandung partikel-partikel bahan padatan atau cairan yang berukuran
sangat kecil dan ringan sehingga tersuspensi dengan gas-gas tersebut. Bahan padatan dan
cairan tersebut disebut sebagai materi partikulat. Seperti limbah gas yang dihasilkan oleh suatu
pabrik dapat mengeluarkan gas yang berupa asap, partikel serta debu. Apabila ini tidak
ditangkap dengan menggunakan alat, maka dengan dibantu oleh angin akan memberikan
jangkauan pencemaran yang lebih luas. Jenis dan karakteristik setiap jenis limbah akan
tergantung dari sumber limbah.
4) Limbah suara
Limbah suara yaitu limbah yang berupa gelombang bunyi yang merambat di udara. Limbah
suara dapat dihasilkan dari mesin kendaraan, mesin-mesin pabrik, peralatan elektronik dan
sumber-sumber yang lainnya.
B. Tujuan:
1. Menciptakan ekosistem kebun yang seimbang seusai dengan konsep pertanian organicdan
agroforestry
2. Mengurangi biaya produksi dengan memanfaatkan bahan alami yang ada
disekitar/lingkungan petani
3. Menerapkan pertanian ramah lingkungan yang peduli pada kesehatan dan
keselamatan kerja
2.3. RENCANA AKSI
G. Waktu aplikasi
Adapun waktu aplikasi pupuk cair organik hijau adalah dimulai dari jam 06.00-10.00 pagi
dan dilanjutkan kembali pada pukul 16.00-18.00 sore dengan tujuan agar pupuk cair organik
hijau dapat meresap dengan baik karena waktu tersebut adalah saat dimana terbentuknya
stomata daun.
H. Sasaran aplikasi
Sasaran aplikasi pupuk cair organik adalah disemprotkan merata pada batang, buah dan
daun dengan cara dari bawah ke atas, sehingga aplikasi penyemprotan tepat mengenai
sasaran terutama pada stomata daun.
I. Catatan penting
1. Untuk lebih memudahkan aplikasi dapat dicampur dengan pestisida nabati.
2. Saat kondisi kakao di dominasi pentil sampai dewasa.
3. Tidak dianjurkan pencampuran saat kondisi kakao didominasi oleh bunga.
2.3. RENCANA AKSI
PESTISIDA NABATI
A. Pengertian
Pestisida nabati merupakan pestisida yang terbuat dari bahan-bahan tanaman/tumbuhan
yang dapat digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman
perkebunan atau pertanian.
B. Tujuan Pelatihan
1. Menciptakan ekosistem kebun yang seimbang seusai dengan konsep pertanianorganic
dan agroforestry
2. Mengurangi biaya produksi dengan memanfaatkan bahan alami yang ada
disekitar/lingkungan petani
3. Menerapkan pertanian ramah lingkungan yang peduli pada kesehatan dan
keselamatan kerja
4. Produk pertanian bebas dari residu pestisida berlebihan
• Bahan Baku ;
Brotowali Daun Sirih Daun Serikaya
Umbi Gadung Temulawak Daun Pepaya
Jeringau Serai Merah Kulit Jambu
Maja Serau Putih MeteLawarani
Kunyit Putih Jahe Putih Kencu
Kunyit Hitam Lengkuas rTuba
Kunyit
Kuning
I. Waktu Aplikasi
1. Pagi jam 06.00-10.00
2. Sore jam 16.00-18.00
3. Aplikasi pada malam hari tidak dianjurkan, namun dapat dilakukan bila kondisi
memungkinkan
PUPUK ORGANIK
KOMPOS
A. Pengertian
Pupuk kompos merupakan pupuk yang berasal bahan organik yang telah melapuk
(terdekomposisi) sempurna secara biologis, sebagai akibat dari interaksi antara
mikroorganisme dekomposer yang bekerja di dalam bahan organik baik secara (aerob
maupun an aerob). Pada kondisi yang terlindung dari cahaya matahari dan airhujan,
pada suhu dan kelembaban tertentu yang teratur sehingga terbentuk suatu bahan
matang (humus) yang siap digunakan sebagai pupuk.
B. Tujuan
1. Menciptakan ekosistem kebun yang seimbang seusai dengan konsep pertanianorganic
dan agroforestry
2. Mengurangi biaya produksi dengan memanfaatkan bahan alami yang ada
disekitar/lingkungan petani
3. Menerapkan pertanian ramah lingkungan yang peduli pada kesehatan dan
keselamatan kerja
4. Produk pertanian bebas dari pupuk kimia berlebihan
C. Manfaat:
1. Upaya pemulihan kembali lahan yang semakin kritis akibat penggunaan zat kimia serta
kondisi alam yg semakin ekstrim.
3. Mengembalikan/menambah unsur hara tanah yang kurang serta menyimpan cadangan
hara untuk kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
4. Menciptakan agregat tanah yang gembur.
5. Meningkatkan prosentase ruang pori-pori tanah.
6. Memacu kehidupan jasad renik tanah.
F. Proses pengomposan
1. Memperkecil ukuran bahan dengan cara mencacah bahan baku yang telahdisiapkan.
2. Siapkan EM4 (efektif mikroorganisme) dengan campuran 1:10 (1 liter air:10 ml 3.
EM4).
4. EM4 yang telah dicampur dengan air ditambahkan gula pasir dengan
perbandingan 1:1 (1 liter air : 1 sendok makan gula pasir)
5. Menyiram hasil cacahan dengan melihat kondisi bahan agar EM4 tidak sampai
menetes.
6. Tumpukan maksimal 1,5 meter.
7. Pengontrolan suhu dilakukan setiap hari dengan cara merubah tumpukandengan
kisaran suhu 40-50 oC.
8. Apabila suhu lebih tinggi dari ketentuan diatas maka buka cerobong bagian
9. atas agar udara/suhu turun hingga mencapai suhu normal yakni pada suhu10.
40-50 oC.
11. Seteleh proses pengomposan berjalan selama 7 hari maka pupuk siap
digunakan.