Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN OBSERVASI

ASUHAN KEBIDANAN PADA PELAYANAN KEBIDANAN


KEPADA By Ny “D” USIA 4 HARI DENGAN GANGGUAN GASTROINTENSTINAL
DI RUANG PERINATAL
RSUD WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO

Nama : Milda fanlay


NIM : 201905012

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Nama: Milda fanlay


NIM : 201905012
Judul Laporan: Asuhan Kebidanan Pada Pelayanan Kebidanan Kepada
By Ny “D” usia 4 hari Dengan Gangguan Gastrointenstinal
Tanggal : 18-07-2022

Mojokerto 18,Juli 2022

Mahasiswa

( Milda Fanlay )
NIM.201905012

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Elies Meilinawati S.B.,SST.,S.Psi.,M.Keb) (Anik Handayani.,S.Kep.Ns)


NIK. 162 601 076 NIP.19790816 200501 2 015

Kepala Ruang

(Agustina Dwi Rahayu,S.Kep.Ns)


NIP. 19810822 200903 2 003
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya, saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Asuhan Kebidanan
Pada Pelayanan Kebidanan Kepada By Ny “D” usia 4 hari Dengan Gangguan
Gastrointenstinal”. Peneliti menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, peneliti mengucapkan terima kasih kepada, Yth:
1. Ibu Elies Meilinawati SB.,SST,M.Keb selaku pembimbing Akademik yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan peneliti dalam
penyusunan hasil laporan selama praktik RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo
2. Ibu Anik Handayani.,S.Kep.Ns selaku Pembimbing Klinik Di RSUD dr Wahidin
Sudiro Husodo Sekaligus Diruang Perinatal

Akhir kata, peneliti berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga nantinya dapat membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.

Mojokerto, 18 Juli 2022

Peneliti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR--------------------------------------------------------------------------------I
DAFTAR ISI-------------------------------------------------------------------------------------------II
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan-----------------------------------------------------------------------------------1
1.2 Tujuan------------------------------------------------------------------------------------------2
1.3 Manfaat-----------------------------------------------------------------------------------------2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Gangguan Gastrointenstinal---------------------------------------------------4
2.2 Fisiologi/Patofisiologi------------------------------------------------------------------------4
2.3 Manifestasi Klinis/Tanda gejala------------------------------------------------------------5
2.4 Pemeriksaan fisik-----------------------------------------------------------------------------5
2.5 Pemeriksaan Penunjang----------------------------------------------------------------------6
2.6 Komplikasi/Diagnosa Banding-------------------------------------------------------------6
2.7 Penatalaksanaan-------------------------------------------------------------------------------6
BAB 3 HASIL OBSERVASI------------------------------------------------------------------------10
BAB 4 PEMBAHASAN------------------------------------------------------------------------------11
BAB 5 PENUTUP-------------------------------------------------------------------------------------12
5.1 Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------12
5.2 Saran--------------------------------------------------------------------------------------------12
DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------------------------------------- 13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Gangguan gastrointestinal ialah suatu kelainan atau penyakit pada jalan
makanan/pencernaan. Penyakit Gastrointestinal yang termasuk yaitu kelainan penyakit
kerongkongan (eshopagus), lambung (gaster), usus halus (intestinum), usus besar (colon),
hati (liver), saluran empedu (traktus biliaris) dan pankreas(Sujono Hadi, 2020).
Perdarahan merupakan gejala awal dari penyakit Gastrointestinal dalam 30% pasien.
Hematemesis adalah muntah darah. Perdarahan biasanya proksimal dari ligamentum Treitz,
kemungkinan dengan melena konkuren. Muntah yang berwarna seperti ampas kopi
menandakan perdarahan yang lebih pelan. Melena adalah tinja yang gelap. Dapat diproduksi
sebanyak 50 Ml dan dapat berlangsung 5 hari setelah akhir perdarahan. Biasanya timbul dari
perdarahan Gastrointestinal atas

Perdarahan yang sering ditemukan digastrointestinal yaitu perdarahan saluran


makan. Perdarahan saluran makan dapat dibagi dua pokok, yaitu perdarahan saluran makan
atas (SMBA) berupa hematemesis dan melena, serta perdarahan saluran makan bawah
(SMBB) yaitu berupa pseudo-melena dan hematokezia. Telah banyak laporan yang
membahas mengenai perdarahan saluran makan, baik dalam negeri maupun keluar negeri,
antara lain: Hilmi dan kawan- kawan (1971) melaporkan kejadian perdarahan saluran
makan bagian atas pada 184 kasus selama periode 1968 s/d 1970 yang dirawat di RS
Cipto Mangunkusumo Jakarta, Djajapranata (1973), melaporkan 471 kasus hematemesis
dan melena selama priode 1969-1971 di RS Dr. Sutomo Surabaya, Abdurachman dan Hadi
(1975) melaporkan hasil penelitiannya selama 5 tahun dari tahun 1970 s/d 1974,
menemukan 224 kasus hematemesis dan melena di RS Hasan Sadikin Bandung (Sujono
Hadi, 2018). Menurut survey awal yang dilakukan peneliti di rumah sakit umum pusat Haji
Adam Malik Medan selama priode April sampai Mei 2019 terdapat 133 pasien yang
menderita penyakit gastrointestinal.
Mual muntah adalah gejala utama lain penyakit gastrointestinal, muntah biasanya
didahului dengan mual, yang dapat dicetuskan oleh bau, aktivitas, atau masukan makanan.
Muntah dapat bervariasi isi dan warnanya. Muntah dapat berisi partikel makanan yang
tidak tercerna atau darah (hematemesis). Bila ini terjadi segera setelah perdarahan, muntah
berwarna merah terang. Bila darah tertahan dalam lambung, akan berubah menjadi warna
kopi karena kerja enzim pencernaan
Kesulitan menelan terjadi baik pada bentuk makanan padat maupun cairan, terutama
bila terjadi refluks nasal, berarti adanya kelainan saraf (neuromuscular disorder). Kesulitan
meneruskan makanan dari mulut kedalam lambung biasanya disebabkan oleh kelainan
dalam tenggorokan biasanya infeksi atau tumor di oropharynx, larynx, spasme dari oto
cricopharynx. Rasa terhentinya makanan didaerah retrosternal setelah menelan makanan,
biasanya disebabkan kelainan dalam esofagus sendiri, yaitu timbulnya regurgitasi, refluks
asam, rasa nyeri didada yang intermiten, misalnya pada akhalasia, karsinoma esofagus,
spasme yang difus pada esofagus

Pemberian nutrisi melalui pipa lambung dilakukan pada pasien yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan nutrisi peroral atau adanya gangguan fungsi menelan, nafsu makan
menurun, mual muntah pada fase akut. Mual sampai muntah disebabkan oleh peningkatan
produksi asam lambung sehingga menimbulkan masalah volume pemenuhan nutrisi dan
cairan. Pola defekasi biasanya terjadi konstipasi akibat penurunan peristaltik usus (Arif
Muttaqin, 2019). Pemberian makan siklik adalah pemberian makan berkelanjutan yang
diberikan kurang dari 24 jam (mis 12 sampai 16 jam) agar kebutuhan nutrisi
terpenuhi( Kozier, 2020).
Penderita Gangguan Gastrointestinal yang hebat biasanya diberi makanan yang
khusus guna mengimbangi cairan dan zat gizi yang hilang. Salah satu cara khusus untuk
memberikan makan kepada orang sakit dalam keadaan seperti ini adalah pemberian
makanan dengan menggunakan NGT. Komposisi makanan dapat dibagi menjadi enam kali
pemberian. Pada penderita penyakit saluran pencernaan yang baru selasai operasi,
pemberian makanan cair juga bertujuan menunjang tindakan operasi yang diperlukan
(Sjahmien Moehyi, 2020)
Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan di atas tentang pentingnya pemenuhan
nutrisi pada pasien gastrointestinal. Peneliti tertarik untuk meneliti Pengaruh Pengaturan
Jadwal dan Volume Pemberian Nutrisi dan Cairan melalui NGT terhadap Pemenuhan
Intake Nutrisi dan Cairan pada Pasien Gangguan Gastrointestinal di RSUP Haji Adam
Malik Medan.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah penelitian
ini adalah apakah pengaturan jadwal dan volume pemberian nutrisi dan cairan melalui
NGT berpengaruh terhadap pemenuhan intake nutrisi dan cairan pada pasien gangguan
gastrointestinal ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Menerapkan asuhan kebidanan pada pelayanan kebidanan dengan kasus gastrointestinal
1.4 Manfaat Penulisan
1. Institusi Pelayanan
Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalam menerapkan
asuhan kebidanan pada pelayanan kebidanan dengan gastrointestinal Pengembangan
Keilmuan
A. Peneliti
Laporan kasus ini dapat mengaplikasikan dan menambah wawasan ilmu pengetahuan
serta kemampuan peneliti dalam menerapkan asuhan kebidanan pada pelayanan
kebidanan dengan gastrointestinal yang telah dipelajari.

B. Institusi Pendidikan
Laporan kasus ini diharapkan dapat menambah informasi bahan rujukan atau
perbandingan, khususnya mengenai penerapan asuhan asuhan kebidanan pada pelayanan
kebidanan dengan gastrointestinal
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kasus gastrointestinal


2.1 Pengertian gastrointestinal
Saluran pencernaan (gastrointestinal, GI) dimulai dari mulut sampai anus.
Fungsisaluran pencernaan adalah untuk ingesti dan pendorongan makanan,
mencernamakanan, serta penyerapan zat gizi yang penting bagi tubuh kita untuk hidup
dan tumbuh. Saluran pencernaan berawal dari mulut, dan berlanjut ke esofagus dan
lambung. Makanan disimpan sementara di lambung sampai disalurkan ke usushalus.
Usus halus di bagi menjadi tiga bagian yaitu duodenum, yeyunum danileum. Pencernaan
dan penyerapan makan berlangsung terutama di usus halus.Dari usus halus, makanan
kemudian masuk ke usus besar yang terdiri dari kolon dan rektum.
Pada sistem pencernaan ada berbagai penyakit salah satunya adalah pada bagian
Colon. Ca. Colon atau usus sering dijumpai di amerika serikat. Sebagian besar
akanker kolorektum adalah karsinoma dan biasanya berasal dan kelenjar
sekretorik lapisan mukosa. Sebagian besar kanker kolorektum berawal dipolip
yang sudah ada sebelumnya. Faktor resiko untuk kanker koleorektum adalah
mencakup makanan diet tinggi lemak dan rendah serabut. Pada akhirnya, masih
dalam penelitian, apakah ada bukti yang menyatakan bahwa resiko kanker
kolorektum lebih rendah pada individu yang menerima statin untuk mengobati
hiperlipidemia, meskipun mekanismenya belum jelas.

2.2 Fisiologis / patologi pada sistem gastrointenstinal

Fungsi utama traktus gastrointestinal adalah pencernaan dan absorpsi nutrien


dan air, eleminasi produksi sisa, dan sekresi zat yang dibutuhkan untuk pencernaan.
Saat lahir traktus gastrointestinal masih belum sempurna sampai usia 2 tahun
pertama. Karena traktus gastrointestinal belum terbentuk sempurna maka banyak
perbedaan yang terdapat antara traktus digestif bayi atau anak- anak dan orang
dewasa. Contohnya, tonus otot sfingter esofagus bagian bawah belum dianggap
seperti orang dewasa sampai usia 1 bulan. Kelemahan tonus otot sfingter ini dapat
menjelaskan mengapa bayi seringkali mengalami regurgitasi setelah pemberian
makanan (ASI) (Engel, 2009). Peristaltik pada anak berlangsung cepat, dengan waktu
pengosongan berkisar 2½ sampai 3 jam pada bayi baru lahir dan 3- 6 jam pada bayi
yang lebih besar dan anak- anak. Kapasitas lambung bayi pada neonatus,
dibandingkan dengan 10- 200 ml pada bayi usia 2 tahun, 1500 ml pada remaja usia 16
tahun, dan 2000- 3000 ml pada orang dewasa. Lambung berbentuk bulat dan terletak
agak horizontal sampai usia 2 tahun. Sel- sel parietal lambung belum memproduksi
asam klorida seperti pada orang dewasa sampai usia 6 bulan. Refleks gastrokolik atau
gerakan isi lambung ke arah kolon, terjadi cepat pada bayi muda, seperti ditandai
dengan frekuensi buang air besar yang sering. Usus yang berkembang sangat cepat di
dalam uterus, mengalami dorongan pertumbuhan lebih lanjut ketika anak berusia 1- 3
tahun dan kemudian pada usia 15- 16 tahun. Otot- otot anus pada bayi berkembang
setelah lahir karena bayi menjadi lebih tegak kemudian menjadi mampu
mengendalikan defekasi secara volunter
Fisiologis gastrointenstinal adalah cabang fisiologi manusia yang membahas
fungsi fisik saluran gastrointenstinal (GI) .fungsi saluran pencernaan adalah untuk
memproses makanan yang di cerna dengan cara mekanis dan kimia,mengekstrak
nutrisi dan mengeluarkan produk limbah .saluran pencernaan terdiri dari saluran
pencernaan , yang berjalan dari mulut ke anus,serta kelenjar terkait ,bahn kimia
hormone,dan enzim yang membantu pencernaan . proses utama yang terjadi di
saluran GI adalah : motilitas, sekresi,regulasi,pencernaan dan sirkulasi.fungsi dan
koordinasi yang tepat dari proses ini sangat penting untuk menjaga kesehatan yang
baik dengan menyediakan pencernaan yang efektif dan penyerapan nutrisi.

2.3 Manifestasi Klinis/Tanda gejala


Menurut Bets dan Linda (2019)manifestasi klinis dari gastrointenstinal adalah:
1) Konsistensi feses cair dan frekuensi defekasi meningkat
2) Muntah (umumnya tidak lama)
3) Demam (mungkin ada atau tidak )
4) Kram abdomen,tenesmus
5) Membrane mukosa kering
6) Fontanel cekung ( bayi )
7) Beran badan menurun
8) Malaise
2.4 Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : cukup
2. Kepala leher
: Bersih ,tidak lonjong ,kulit kemerahan ,mata simetris leher Nampak besih tidak
ada kelenjar tyroid ataupun kelenjar lymphe
3. Dada
: Simetris
4. Perut
: Tidak membesar,tidan ada bising usus dan tidak teraba tumor
5. Ekstremitas
: Tidak ada odema ,tidak ada varises,jari-jari lengkap
6. Pemeriksaan neurologis
 Reflek menghisap ada
 Reflek mengenggam ada
 Reflek moro ada
 Reflek ikurvasi ada
 Reflek Babinski ada
7. Urogenital
 Saluran kencing lancer
 Testis lengkap
2.5 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan tinja
infeksi bisa dinilai dari ada atau tidaknya darah pada tinja yang
dikeluarkan.maka dari itu, Perlu dilakukan pemeriksaan tinja untuk
memastikan diagnosis.sebab,darah pada tinja umumnya tidak dapaat
dilihat secara kasat mata
2. Endoskopi dan teropong
endoskopi juga bisa dilakukan untuk mendeteksi radang usus,pemeriksaan
ini dilakukan untuk melihat lapisan rongga usus.endoskopi dilakukan
dengan memasukkan alat khusus yang dilengkapi kamera melalui mulut
atau dubur
3. Tes darah
juga dapat dibutuhkann.jenis pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui
apakah gejala yang ,muncul merupakan tanda anemia atau infeksi
4. Tes pencitraan
sebagai penunjang ,tes pencitraan juga bisa dilakukan foto rontgen ,USG
perut .CT scan ,atau MRI biasanya akan dilakukan jika dicurigai ada hal
lain yang menyebabkan timbulnya gejala
2.6 Komplikasi/Diagnosa Banding
Diagnosa banding penyakit-penyakit dengan keluhan muntah antara lain
volvulus,obstruksi usus yang dapat terjadi pada setiap tingkat saluran
gastrointestinal dan dapat merupakan kedaruratan bedah atau keluhan kronik dari
nyeri abdominal atau muntah dan tanda dan gejala dari tekanan intracranial ,pada
gastrointiritis akut ,hepatitis,meningitis,dapat terjadi muntah dengan jumlah besar.
2.7 Penatalaksanaan
1. Perhatikan posisi menyusui atau makan yang benar
2. Pijat bagian perut secara lembut
3. Penuhi asupan cairan dan serat
4. Hindari makanan tertentu saat mengalami gangguan pencernaan
5. Pertimbangkan mengganti susu formula
BAB 3
LEMBAR OBSERVASI
Nama : By Ny”D”
Usia : 4 hari
Alamat : Gedungkwali VIII/3C mojokerto
Hari/Tanggal Jam Laju Laju Suhu BAB BAK Tindakan Lain
Jantung
(WIB) Napas (℃ )
(x/menit)
(x/menit)
Selasa/19/7/22 02.00 136 48 35,6 - -

04.00 132 45 35,9 - +

06.00 136 45 362 - +

08.00 127 46 35,9 + +


ASUHAN KEBIDANAN PADA PELAYANAN KEBIDANAN
PADA BAYI USIA 4 HARI DENGAN GASTROINTENSTINAL DI RUANG
PERINATAL
RSUD WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO

Hari/Tanggal pengkajian : 18 juli 2022


Tempat pengkajian : Ruang perinatal
Waktu pengkajian : 12.00
Nama pengkaji : Milda fanlay

A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama bayi : By “D”
No.RM : W 22-07-358850
Tanggal lahir : 16 -07 -2022
Jam lahir : 15.55
Berat badan : 3100
Panjang badan : 50
Jenis kelamin : Laki-Laki

Nama ibu : Ny “D”


Umur :30 thn
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Agama :Islam
Alamat : kedungkwali VIII/3C kranggan mojokerto

Nama suami : Tn “Y”


Umur : 42 thn
Pekerjaan : swasta
Pendidikan : SMA
Agama :Islam
Alamat : Simo Pomahan 6/24 surabaya

2. Keluhan utama : Bayi muntah coklat kemerahan 2x


3. Riwayat penyakit dahulu :
Disini ibu mengatakan bahwa tidak memiliki penyakit dahulu
4. Riwayat saat dilahirkan : Bayi lahir spontan

5. Penilaian bayi baru lahir :

APGAR SCORE 1 menit 5 menit

Warna kulit 2 2

Reflex 1 2

Denyut jantung 2 1

Tonus 1 1

Usaha bernafas 1 2

Jumlah score 7 8

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan fisik umum
Kesadaran : cukup
Suhu :36,5℃
Pernafasan :47 x/menit
Heart rate :140 x/menit
BB :3100 gram
PB :50 cm
2. Pemeriksaan fisik
Infeksi
Hidung :terlihat bersih dan simetris tidak ada nafas cuping
Dada :, tidak ada literasi
Tonus otot : aktif serta menangis keras

C. Analisa
By Ny”D” usia 4 hari neonatus dengan Gastrointenstinal
D. Penatalaksanaan
 18 juli 2022
 Belajar menyusui
 Injeksi ranit 2x3mg
 Melakukan pemeriksaan TTV pada bayi
a. 08.00: Suhu :36,8 RR:52 HR:136
b. 10.00: Suhu :36,2 RR:49 HR:120
c. 12.00: Suhu :35,9 RR:50 HR:147
d. 14.00: Suhu :36,8 RR:53 HR:153
 Menyeka bayi pada jam 03.00
 Terapi
a. Thermoregulasi
b. Injeksi neo k 1m
c. Gentamicin tetes mata OD/OS
d. Injeksi Hb O 1m
e. Rawat gabung
f. DL,GDA
 19 juli 2022
 Memberikan minum asi pada bayi
 Melakukan pemeriksaan TTV pada jam
a. 02,00 : Suhu :35,6 RR:48 HR:136
b. 04,00 : Suhu :35,9 RR:45 HR:132
c. 06,00 : Suhu :36,2 RR:45 HR:136
d. 08,00 : Suhu :35,9 RR:46 HR:127
 Memandikan bayi pada jam 05,00
 Memposisikan tidur bayi dengan cara menyamping ke kiri dan kanan
 Perawatan Temoterapi bayi dengan menggunakan sinar Ultravieolet dengan cara
a. Membuka pakaian bayi mulai dari baju sehingga terkena sinar
b. Memakai pelindung mata atau gonat
c. Jarak neonatus dengan lampu kurang lebih 40
Hasil laboraterium
Jenis Hasil Satuan Nilai rujukan Metode
pemeriksaan

Hematologi

Golongan darah A

Bilirubin total 9.76 Mg/dl <12.7 Diazo

Glukosa Sewaktu H 71 Mg/dl 40-60

CATATAN PERKEMBANGAN

S By Ny “D” usia 4 hari dengan gangguan gastrointenstinal

kesadaran umum cukup, nangis (+) , icterus (-)


O cinemis(-),cyanosis (-) muntah (-), febris (-), BAB(+) ,
BAK (+)
pemenuhan kebutuhan nutrisi
 Infus D10 cc
 Injeksi ranit 3x30 mg
A
 Injeksi transamin 3x30 mg
 Injeksi VIT IC 1mg/1m
 OGT terbuka

P lanjutkan intervensi

S By Ny “D” usia 4 hari dengan gangguan gastrointenstinal


kesadaran umum lemah ,nangis (+) ,febris (-) ,mual (-) ,
O muntah (-) ,kembung (-) ,OGT terbuka(+),BAK(+) ,BAB
(-)
pemenuhan kebutuhan nutrisi
 Injeksi D10 240cc/24 jam
A  Injeksi ranit 2x3mg
 Pemberian obat amoxcilin 3x30mg
 Termoregulasi

P intervensi dilanjutkan
S By Ny “D” usia 4 hari dengan gangguan gastrointenstinal

O keadaan umum cukup,nangis(+), icterus(-), cyanosis(-),


anemis(-), daya hisap cukup ,mual(-), muntah(-)
kembung(-), BAK(-), BAB(+)
A Pemenuhan kebutuhan nutrisi
 Mi 8x5 cc
 Termoregtasi
 Injeksi ranit 2x3
 Pemberian obat amoxcilin 3x30 mg
P intervensi dilanjutkan

S By Ny “D” usia 4 hari dengan gangguan gastrointenstinal


O kesadaran umum cukup febris(-) , nangis (+) , mual
(-) ,muntah (-), kembung (-) , BAK (+).BAB (-)
A pemenuhan kebutuhan nutrisi
 Pemberian obat amoxcilin 3x30
P observasi keadaan umum,TTV,obervsi dilanjutkan
PEMBAHASAN

a. Gangguan Gastrointestinal ialah suatu kelainan atau penyakit pada jalan


makanan/pencernaan. Penyakit Gastrointestinal yang termasuk yaitu kelainan
penyakit kerongkongan (eshopagus), lambung (gaster), usus halus (intestinum), usus
besar (colon), hati (liver), saluran empedu (traktus biliaris) dan pancreas
b. Mual muntah adalah gejala utama lain penyakit gastrointestinal, muntah biasanya
didahului dengan mual, yang dapat dicetuskan oleh bau, aktivitas, atau masukan
makanan. Muntah dapat bervariasi isi dan warnanya. Muntah dapat berisi partikel
makanan yang tidak tercerna atau darah (hematemesis).

 Sedangkan pada hasil observasi saya selama bertugas di RSUD dr wahidin sudiro
husodo yang saya ketahui selama bertugas bahwa bayi yang ditemukan Dengan
diagnose gastrointenstinal atau yang biasa di kenal dengan sebutan masalah
pencernaan pada tubuh yang antara lain gejala atau keluhan utamanya disini
seperti muntah,kembung dan kemudian saya bertanya kepada ibunya untuk
mengenai kasus pada anaknya tersebut ,kemudian disini ibunya mengatakan
bahwa bayinya sempat mengalami muntah coklat kemerahan sebanyak dua kali
sehingga bayinya harus di rawat di ruang perinatal untuk mendapatkan
pemeriksaan lanjut
BAB 4
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian asuhan kebidanan pada
pelayanan kebidanan kepada By Ny “D”
denganGastrointenstinal, peneliti dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut :

 Gastrointenstinal (GI) merupakan serangkaian organ muskular


berongga yang dilapisi oleh membran mukosa (selaput
lendir),submukosa,dan lapisan otot .sistem pencernaan terdiri dari
saluran pencernaan meliputi tuba muskular panjang yang
merentang dari mulut,tenggorokan ,kerongkongan,lambung,hati,
pangkreas, usus halus,usus besar,usus buntu,umbai cacing rectum
dan anus

 Proses dalam mengolah zat nutrisi yang berlangsung secara terus-


meneruspada gastrointenstinal bukan tidak mungkin pada saluran
pencernaan akan mengalami gangguan atau bahkan kelainan .
gangguan yang dapat terjadi pada sistem gastrointenstinal antara
lain radang tenggorokan (oesophagitis),radang
lambung(glatritis),tukak lambung (ulcus pepticum), kangker
esofagus,kangker pangkreas,kanker hepar,tukak lambung –
usus,kanker lambung peradangan usus
kronis,IBS,diverticulosis,polip-polip,kanker kolorektal dan wasir

B. SARAN

Bagi Peneliti Selanjutnya :

a) Diharapkan peneliti dapat melakukan pengkajian secara tepat dan


lebih optimal lagi dalam memberikan asuhan keperawatan,serta
mendokumentasikan hasil tindakan yang telah dilakukan dengan
benar.

b) Diharapkan peneliti dapat menggunakan atau memanfaatkan waktu


seefektif mungkin, sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan
yang optimal pada bayi dengan gastrointenstinal.

c) Diharapkan peneliti dapat menambahkan diagnosis defisiensi


pengetahuan untuk asuhan keperawatan, karena untuk kelancaran
proses perawatan dan tidak bertentangan dengan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Atikah,M,V & Jaya,P. 2019. Buku Ajar Kebidanan Pada Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta.
CV.Trans Info Media

Sistem Gastrointenstinal,2020,(diakses tanggal 13 Desember 2021,


http://orevanda.academia.edu/2020/04/gastrointenstinal-system)

Aviv,J.2015.Researchers Submit Patent Application."gastroinyentinal Hematofluorometer and


Reagent Kit” . Perpustakaan Nasional RI. Diakses Pada 10 Januari 2020

Dinkes Kota Padang. 2015. Profil Kesehatan Kota padang 2014.Sumatera Barat. Kementrian
kesehatan RI

Gusni, S,R. 2016.Perbedaan Kejadian Ikterus Neonatorum Antara Bayi Prematur Dan Bayi
Cukup Bulan Pada Bayi Dengan BBLR Di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.Naskah
Publikasi.Universitas Muhammadiyah Surakarta

Markum.AH. 1999. Ilmu Kesehatan Anak .balai Penerbit FKUI.Jakarta.

Purnawan Junaidi et al. 1982.Kapita Selekta Kedokteran . Edisi ke 2 . Media Aesculapius.


Jakarta
STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERTO
PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
Jalan Raya Jabon Km 6 Mojoanyar, Mojokerto

LEMBAR BIMBINGAN
NAMA: Milda Fanlay
NIM : 201905012
PEMBIMBING KLINIK/AKADEMIK:
JUDUL: Laporan Observasi Asuhan Kebidanan Pada Pelayanan kebidanan kepada BY NY “D” usia 4
hari dengan Gastrointenstinal

NO TANGGAL URAIAN PARAF


STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERTO
PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
Jalan Raya Jabon Km 6 Mojoanyar, Mojokerto

LEMBAR BIMBINGAN
NAMA: Milda Fanlay
NIM : 201905012
PEMBIMBING KLINIK/AKADEMIK:
JUDUL: Laporan Observasi Asuhan Kebidanan Pada Pelayanan kebidanan kepada BY NY “D” usia 4
hari dengan Gastrointenstinal

NO TANGGAL URAIAN PARAF

Anda mungkin juga menyukai