Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

KONSELING INDIVIDU DENGAN PENDEKATAN CLIENT CENTER DALAM


MENGHADAPI STRESS BERPISAH DENGAN ORANG TUA PADA SANTRI BARU
DI PONDOK PESANTREN MODERN ELFIRA 1 PURWOKERTO

Rancangan Proposal Penelitian


Dosen pengampu : Nur Azizah, M.SI.

Disusun Oleh :
Refi Adinda Putri 214110101053

FAKULTAS

UIN PROFESOR KIAI HAJI SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO

2023
Latar Belakang Masalah
Pondok Pesantren Modern El-Fira 1 Purwokerto merupakan sebuah lembaga pendidikan
yang berfokus pada pengembangan ilmu agama dengan kerangka berfikir yang menjaga tradisi
pesantren sekaligus mengambil unsur-unsur modern, seperti bilingual (penggunaan dua bahasa,
Arab dan Inggris). Pendidikan di pondok pesantren ini diberikan kepada santri yang berasal dari
berbagai daerah dan kota, dengan mayoritas merupakan mahasiswa perguruan tinggi UIN Saizu
Purwokerto. Saat santri baru tiba di pondok pesantren, mereka dihadapkan pada perpisahan
dengan orang tua, yang merupakan pengalaman yang mungkin sangat sulit bagi banyak santri.
Pada awal kedatangan, santri baru seringkali mengalami stres yang mendalam. Mereka
merasa terpukul dan harus menjalani kehidupan yang mandiri jauh dari keluarga mereka. Dalam
konteks ini, stres dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perpisahan dengan orang tua,
tekanan akademik, dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Oleh karena itu,
penelitian ini ingin lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang melatarbelakangi stres yang
dialami santri baru dan bagaimana mereka akhirnya belajar menjadi pribadi yang mandiri di
lingkungan pondok pesantren ini.
Selain itu, penting untuk memahami dampak stres yang dialami santri baru di Pondok
Pesantren Modern El-Fira 1 Purwokerto. Stres yang berlarut-larut dapat berdampak negatif
pada kesejahteraan mental dan kesehatan fisik mereka, serta dapat mempengaruhi prestasi
akademik dan partisipasi dalam kegiatan pondok pesantren. Oleh karena itu, penelitian ini juga
akan mengeksplorasi dampak stres pada santri baru.
Penelitian ini relevan karena belum banyak penelitian yang mendalam tentang
bagaimana santri baru di pondok pesantren menghadapi stres awal dan faktor-faktor yang
memengaruhinya. Dengan memahami latar belakang masalah ini, kita dapat mengidentifikasi
strategi yang efektif untuk membantu santri baru beradaptasi dengan lebih baik, mengurangi
stres, dan memungkinkan mereka untuk belajar mandiri dengan lebih baik di lingkungan
pondok pesantren ini. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan pandangan yang
berbeda dan lebih mendalam terhadap isu-isu ini, yang dapat menjadi sumbangan penting dalam
konteks pendidikan pondok pesantren di Indonesia.

Penegasan Istilah
1. Stress Santri Baru
Stress yang dialami oleh santri baru merujuk pada kondisi psikologis dan emosional
yang muncul ketika santri pertama kali berpisah dengan orang tua mereka dan harus
menjalani kehidupan mandiri di Pondok Pesantren Modern El-Fira 1 Purwokerto. Stress
ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk kebingungan, kecemasan, dan
2
perasaan keterpukulan akibat perubahan lingkungan dan rutinitas hidup yang drastis.
2. Berpisah dengan Orang Tua
Merujuk pada situasi di mana santri baru terpaksa meninggalkan orang tua mereka
untuk belajar di pondok pesantren. Ini adalah tahap awal dalam pengalaman santri di
pondok pesantren dan sering kali merupakan momen yang penuh emosi dan tantangan.
3. Pribadi yang Mandiri
Mengacu pada kemampuan santri baru untuk menjalani kehidupan sehari-hari tanpa
ketergantungan pada orang tua mereka. Ini melibatkan kemampuan untuk mengurus diri
sendiri, mengatur waktu, dan mengambil tanggung jawab dalam kegiatan sehari-hari,
seperti belajar, makan, dan menjaga diri.
4. Pondok Pesantren Modern El-Fira 1 Purwokerto
Merupakan lembaga pendidikan Islam yang berfokus pada pengembangan ilmu-ilmu
agama. Ini adalah tempat di mana santri baru tinggal dan belajar. Sejarah dan kondisi
umum pondok pesantren tersebut telah dijelaskan secara rinci di atas.
5. Lokasi Geografis
Merujuk pada letak fisik Pondok Pesantren Modern El-Fira 1 Purwokerto, yang terletak
di Jl. A. Yani Gg. VII No.43, Kebonbayem, Karanganjing, Purwanegara, Purwokerto
Utara. Informasi ini penting karena lingkungan geografis dapat mempengaruhi
pengalaman santri baru.
6. Visi dan Misi Pondok Pesantren
Visi dan misi pondok pesantren mencerminkan tujuan utama lembaga pendidikan ini.
Visi menekankan pentingnya menjadi cerdas dalam berfikir dan luhur dalam
berperilaku. Misi mencakup penyelenggaraan pendidikan yang mencerminkan
keislaman, persiapan pemimpin masa depan, dan memberikan kesempatan belajar yang
lebih luas kepada kaum du'afa (yang membutuhkan).
7. Kondisi Umum Pondok Pesantren
Ini merujuk pada organisasi kepengurusan, dewan asatidz (pendidik), dan jumlah serta
latar belakang santri yang ada di Pondok Pesantren Modern El-Fira 1 Purwokerto.
Informasi ini membantu dalam memahami konteks di mana penelitian akan dilakukan.
8. Sarana dan Prasarana
Merujuk pada fasilitas dan infrastruktur yang tersedia di pondok pesantren, seperti
kamar asatidz, aula, dapur, wifi, kamar mandi, parkiran, air galon, dan kamar santri.
Kondisi sarana dan prasarana dapat mempengaruhi kenyamanan dan kemampuan santri
dalam belajar dan menjalani kehidupan di pondok pesantren.

3
9. Subjek Penelitian
Merupakan individu-individu yang akan menjadi fokus penelitian. Penjelasan rinci
tentang subjek penelitian sudah diberikan dalam paragraf terakhir. Subjek 1 (S), Subjek
2 (A), dan Subjek 3 (D) adalah santri yang mewakili beragam karakteristik dan
pengalaman.
10. Data Santri
Ini mencakup statistik mengenai jumlah santri dalam berbagai kelas (Awaliyah, Wustho,
dan Ulya) selama tahun-tahun tertentu. Data ini penting untuk memberikan gambaran
tentang populasi santri di pondok pesantren.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana santri baru di Pondok Pesantren Modern El-Fira 1 Purwokerto mengalami
perpisahan dengan orang tua dan bagaimana perpisahan ini berkontribusi pada tingkat
stres awal mereka?
2. Apa saja faktor-faktor utama yang memengaruhi tingkat stres santri baru di awal
kedatangan mereka, termasuk tekanan akademik, lingkungan baru, dan perubahan
kehidupan mandiri?
3. Bagaimana santri baru di Pondok Pesantren Modern El-Fira 1 Purwokerto beradaptasi
dengan lingkungan pondok pesantren dan bagaimana adaptasi ini berkaitan dengan
penurunan tingkat stres mereka?
4. Apa dampak stres yang berlarut-larut pada santri baru di pondok pesantren ini terhadap
kesejahteraan mental, kesehatan fisik, dan partisipasi dalam kegiatan pondok pesantren?
5. Bagaimana strategi dan pendekatan yang efektif dapat digunakan oleh Pondok Pesantren
Modern El-Fira 1 Purwokerto untuk membantu santri baru mengatasi stres awal,
beradaptasi dengan lingkungan mereka, dan memungkinkan mereka belajar mandiri
dengan lebih baik di lingkungan pondok pesantren?

Manfaat dan Tujuan


Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat yang signifikan dalam memahami, mendokumentasikan, dan
mengatasi tantangan yang dihadapi oleh santri baru di Pondok Pesantren Modern El-Fira 1
Purwokerto yang mengalami stress saat berpisah dengan orang tua dan harus menjadi pribadi
yang mandiri.
1. Penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi pengelola dan pengurus
pesantren, serta guru dan staf pendidikan lainnya. Dengan memahami faktor-faktor yang
memengaruhi stres dan adaptasi santri baru, pondok pesantren dapat merancang
program pendidikan dan lingkungan yang lebih mendukung.
2. Dengan memahami aspek-aspek yang memicu stres dan dampaknya, penelitian ini dapat
membantu dalam pengembangan strategi untuk mendukung kesejahteraan santri baru.

4
Ini akan membantu santri untuk lebih baik mengatasi stres mereka dan berkembang
sebagai pribadi yang lebih mandiri.
3. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pengetahuan ilmiah tentang adaptasi
dan stres pada santri baru di lingkungan pesantren. Ini dapat membantu peneliti lain
dalam memahami tantangan serupa dan mendorong penelitian lanjutan.
4. Penelitian ini dapat membantu dalam menggambarkan bagaimana pondok pesantren
modern, seperti Pondok Pesantren Modern El-Fira 1 Purwokerto, berusaha menjaga
tradisi pesantren sambil memasukkan elemen-elemen modern, seperti penguasaan
bahasa Arab dan Inggris. Ini dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang
pendidikan pesantren kontemporer.
5. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi oleh santri baru,
pondok pesantren dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang mereka tawarkan. Ini
akan memastikan bahwa santri baru tidak hanya belajar tentang ilmu agama tetapi juga
memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan mengatasi stres.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
pengalaman santri baru di Pondok Pesantren Modern El-Fira 1 Purwokerto yang mengalami
stres saat berpisah dengan orang tua.
Tujuan khususnya adalah:
1. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi tahapan atau proses yang dialami oleh santri
baru dalam belajar menjadi lebih mandiri setelah berpisah dengan orang tua. Ini akan
membantu dalam memahami perkembangan santri selama masa transisi ini.
2. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan stres pada
santri baru ketika mereka pertama kali tiba di pondok pesantren. Ini termasuk faktor
lingkungan, sosial, dan psikologis.
3. Penelitian bertujuan untuk menggambarkan dampak stres yang dialami oleh santri baru,
baik dari segi kesejahteraan mental maupun kinerja akademik mereka.
Melalui pencapaian tujuan ini, penelitian ini berharap dapat memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang pengalaman santri baru dan memberikan dasar bagi pengembangan strategi
yang akan mendukung perkembangan mereka selama masa transisi ini. Manfaatnya juga akan
lebih lanjut dalam memajukan pendidikan pesantren dan kesejahteraan santri.

Kajian Pustaka
Dalam penelitian mengenai masalah adaptasi dan stres pada santri baru yang menjalani
perpisahan dengan orang tua saat merantau, diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai

5
topik ini. Berikut adalah kajian pustaka yang akan membantu Anda memahami dengan lebih
rinci tentang topik ini:
1. Adaptasi pada Santri Baru
Adaptasi santri baru dalam lingkungan pesantren adalah proses yang kompleks.
Adaptasi dapat didefinisikan sebagai penyesuaian individu terhadap lingkungan yang
baru. Ketika santri baru tiba di pesantren, mereka dihadapkan pada banyak perubahan,
termasuk perpisahan dari keluarga dan lingkungan yang nyaman. Adapun beberapa
faktor yang memengaruhi adaptasi santri baru adalah:
 Dukungan Sosial: Dalam konteks pesantren, dukungan dari sesama santri, ustadz,
dan pengurus pesantren dapat memainkan peran penting dalam membantu santri
baru beradaptasi.
 Kemampuan Mandiri: Kemampuan mandiri dalam hal perawatan diri, manajemen
waktu, dan belajar mandiri sangat penting dalam proses adaptasi.
2. Stres pada Santri Baru
Stres adalah reaksi psikologis terhadap tekanan atau perubahan dalam kehidupan. Santri
baru yang merantau ke pesantren sering mengalami tingkat stres yang tinggi. Faktor-
faktor yang dapat menyebabkan stres pada santri baru meliputi:
 Perpisahan dengan Orang Tua: Terpisah dari keluarga dan lingkungan yang dikenal
bisa menjadi sumber stres yang signifikan.
 Tuntutan Akademik dan Agama: Pesantren memiliki tuntutan akademik dan
keagamaan yang ketat, yang juga dapat menyebabkan stres.
 Isolasi Sosial: Terbatasnya interaksi dengan dunia luar dapat menciptakan isolasi
sosial yang memicu stres.
3. Dampak Stres pada Santri Baru
Stres yang berkepanjangan atau intens dapat memiliki dampak negatif pada
kesejahteraan santri baru, seperti:
 Gangguan Kesehatan Mental: Stres yang tidak ditangani dengan baik dapat
menyebabkan gangguan kecemasan, depresi, atau masalah psikologis lainnya.
 Penghambatan Pembelajaran: Stres yang tinggi dapat mengganggu kemampuan
santri untuk belajar dan berkonsentrasi dengan baik.
 Gangguan Fisik: Stres juga dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik santri,
seperti gangguan tidur, gangguan makan, dan masalah kesehatan lainnya.
4. Strategi Penanganan Stres pada Santri Baru
Penting untuk memiliki strategi penanganan stres yang efektif untuk membantu santri
baru mengatasi tekanan yang mereka alami. Beberapa strategi yang dapat digunakan
6
adalah:
 Dukungan Sosial: Mendorong santri baru untuk berinteraksi dengan sesama santri
dan mencari dukungan dari pengurus pesantren atau ustadz.
 Manajemen Waktu: Membantu santri baru dalam merencanakan dan mengelola
waktu untuk tugas akademik dan keagamaan.
 Pelatihan Keterampilan Mandiri: Memberikan pelatihan dalam keterampilan mandiri
seperti perawatan diri, manajemen emosi, dan belajar efektif.
Metode Penelitian
Metode penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis,
dan menginterpretasi data dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian
mengenai adaptasi dan stres pada santri baru di Pondok Pesantren El-Fira 1 Purwokerto, Anda
dapat menggunakan metode penelitian berikut:
1. Jenis Penelitian: Penelitian ini dapat dilakukan dalam bentuk penelitian kualitatif,
karena fokus utama adalah untuk memahami pengalaman dan persepsi santri baru
terhadap adaptasi dan stres. Metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk menjelajahi
konsep-konsep ini dengan lebih mendalam.
2. Populasi dan Sampel: Populasi penelitian adalah santri baru di Pondok Pesantren El-
Fira 1 Purwokerto. Untuk mengambil sampel, Anda dapat menggunakan teknik
purposive sampling, yaitu memilih santri baru yang telah mengalami masa adaptasi
selama beberapa waktu. Ini akan memberikan wawasan yang lebih baik tentang proses
adaptasi dan stres dalam jangka panjang. Jumlah sampel yang tepat akan bergantung
pada keragaman pengalaman dan karakteristik santri baru.
3. Instrumen Penelitian: Anda dapat menggunakan beberapa instrumen penelitian,
termasuk:
 Wawancara: Melakukan wawancara mendalam dengan santri baru untuk
menggali pengalaman mereka terkait adaptasi dan stres. Pertanyaan wawancara
dapat dirancang untuk menggali faktor-faktor yang memengaruhi adaptasi,
sumber stres, dan strategi penanganan stres.
 Observasi: Melakukan observasi terhadap perilaku dan interaksi santri baru di
lingkungan pesantren untuk memahami lebih dalam tentang adaptasi mereka.
 Kuesioner: Membuat kuesioner untuk mengumpulkan data demografis dan
informasi umum mengenai karakteristik santri, seperti usia, jenis kelamin, latar
belakang pendidikan, dan tingkat agama.
4. Prosedur Pengumpulan Data:

7
 Melakukan wawancara mendalam dengan santri baru untuk mendapatkan
perspektif mereka terkait adaptasi dan stres.
 Melakukan observasi dalam kehidupan sehari-hari santri baru di pesantren.
 Mendistribusikan kuesioner kepada santri baru untuk mengumpulkan data
demografis.

5. Analisis Data:
 Data kualitatif dari wawancara dan observasi dapat dianalisis menggunakan
analisis tematik. Anda dapat mengidentifikasi tema-tema utama yang muncul
dari wawancara dan observasi dan menggabungkan temuan-temuan tersebut.
 Data kuantitatif dari kuesioner dapat dianalisis dengan menggunakan metode
statistik deskriptif, seperti tabel dan grafik, untuk memberikan gambaran tentang
karakteristik santri.
6. Etika Penelitian: Pastikan penelitian ini, mematuhi etika penelitian, termasuk
mendapatkan izin dari pihak pesantren, memastikan kerahasiaan identitas santri, dan
mendeklarasikan konflik kepentingan jika ada.
7. Pengabdian Kepada Masyarakat: Hasil penelitian dapat disosialisasikan kepada pihak
pesantren dan santri untuk memberikan masukan yang bermanfaat dan membantu dalam
pengembangan program adaptasi dan penanganan stres.

Sistematika Penulisan
Sistematika penelitian adalah kerangka kerja yang menggambarkan bagaimana penelitian akan
diorganisir, mulai dari pendahuluan hingga temuan dan kesimpulan. Berikut adalah sistematika
penelitian untuk penelitian mengenai adaptasi dan stres pada santri baru di Pondok Pesantren
El-Fira 1 Purwokerto:
Halaman Sampul
Judul penelitian: "Adaptasi dan Stres pada Santri Baru di Pondok Pesantren El-Fira 1
Purwokerto"
Nama peneliti
Nama lembaga atau universitas
Tanggal penyerahan
Pernyataan Persetujuan
Pernyataan bahwa penelitian ini telah disetujui oleh pihak pesantren dan memiliki izin
yang diperlukan.
Abstrak
8
Abstrak singkat yang merangkum tujuan, metode, temuan utama, dan implikasi
penelitian.
Kata Pengantar
Pengenalan singkat tentang latar belakang penelitian dan urgensi topik.
Perumusan masalah penelitian.
Tujuan penelitian.
Manfaat penelitian.
Sistematika penulisan.
Kajian Pustaka
Penjelasan mendalam tentang teori, penelitian sebelumnya, dan konsep-konsep terkait
adaptasi dan stres pada santri baru.
Penjelasan tentang relevansi penelitian ini terhadap literatur yang ada.
Kerangka Teoritis
Pengembangan konsep dan kerangka teoritis yang akan digunakan sebagai landasan
untuk penelitian.
Pembentukan hipotesis atau pertanyaan penelitian.
Metode Penelitian
Jenis penelitian (kualitatif).
Populasi dan sampel penelitian serta teknik pengambilan sampel.
Instrumen penelitian (wawancara, observasi, kuesioner).
Prosedur pengumpulan data (wawancara, observasi, distribusi kuesioner).
Analisis data (analisis tematik untuk data kualitatif dan analisis statistik deskriptif untuk
data kuantitatif).
Etika penelitian.
Hasil Penelitian
Presentasi hasil penelitian berdasarkan temuan dari analisis data.
Pemaparan temuan yang relevan dengan pertanyaan penelitian.
Diskusi
Interpretasi hasil penelitian.
Penjelasan tentang hubungan antara temuan dengan kerangka teoritis.
Pembahasan implikasi hasil penelitian dan relevansinya terhadap konteks pesantren.
Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dari hasil penelitian.
Jawaban terhadap pertanyaan penelitian.
Rekomendasi berdasarkan temuan.
9
Daftar Pustaka
Daftar semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian, termasuk buku, jurnal,
dan sumber lainnya.
Lampiran
Dokumen tambahan seperti daftar pertanyaan wawancara, kuesioner, dan catatan
observasi.

Daftar Pustaka

Alim, S. N., & Nor, N. H. M. (2017). Challenges Faced by International Students in Malaysia:
Implications for Counsellors. Pertanika Journal of Social Sciences and Humanities,
25(S), 63-76.
Berry, J. W. (2005). Acculturation: Living successfully in two cultures. International Journal of
Intercultural Relations, 29(6), 697-712.
Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2017). Qualitative inquiry and research design: Choosing
among five approaches. Sage publications.
Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. Springer.
Searle, W., & Ward, C. (1990). The prediction of psychological and sociocultural adjustment
during cross-cultural transitions. International Journal of Intercultural Relations, 14(4),
449-464.
Triandis, H. C. (2000). Cultural syndromes and subjective well-being. In E. Diener & E. M. Suh
(Eds.), Culture and subjective well-being (pp. 13-36). MIT Press.
Yusuf, S. (2015). Adaptasi dan Psikososial Santri Pondok Pesantren Modern: Studi Kasus
Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor. Jurnal Psikologi, 15(2), 111-126.
Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., & Farley, G. K. (1988). The Multidimensional
Scale of Perceived Social Support. Journal of Personality Assessment, 52(1), 30-41.

10

Anda mungkin juga menyukai