Template Aliltizam 2022
Template Aliltizam 2022
2, Desember 2022
DOI: http://dx.doi.org/10.33477/alt.v7i2XXX
E-ISSN: 2614-3860
PENDAHULUAN
Konsep akhlak dan nilai-nilai baik dan buruk telah menjadi fokus perhatian dalam berba-
gai disiplin ilmu dan sudut pandang etika. Akhlak sebagai cabang dari filsafat etika
mengeksplorasi prinsip-prinsip moral yang membimbing perilaku manusia dan
bagaimana manusia dapat memahami apa yang baik dan buruk. Dalam konteks etika,
analisis mendalam tentang konsep akhlak tidak hanya membantu kita memahami akar
pemikiran moral, tetapi juga dapat memberikan wawasan yang berharga dalam meng-
hadapi dilema etis dalam kehidupan sehari-hari.
Pentingnya memahami konsep akhlak dan nilai-nilai baik dan buruk menjadi semakin je-
las dalam konteks masyarakat modern yang kompleks dan beragam. Globalisasi, perkem-
bangan teknologi, dan interaksi lintas budaya telah membawa tantangan etis yang unik
dalam berbagai aspek kehidupan, seperti etika bisnis, etika medis, etika lingkungan, dan
banyak lainnya. Oleh karena itu, kajian yang lebih mendalam tentang konsep akhlak
dalam konteks etika menjadi semakin relevan.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mendalam tentang konsep akhlak
dalam konteks etika dengan fokus pada pemahaman nilai-nilai baik dan buruk. Kami
akan menjelajahi pandangan dari berbagai tradisi etika, budaya, dan agama, serta mencari
persamaan dan perbedaan dalam pemahaman akhlak di berbagai lingkungan dan konteks
sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan yang lebih kaya dan
pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana konsep akhlak dan nilai-nilai baik dan
buruk dapat memberikan panduan dalam menghadapi berbagai tantangan etis yang di-
hadapi oleh individu dan masyarakat saat ini.
Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk merangsang pemikiran kritis dan diskusi
dalam upaya mengembangkan landasan etika yang kuat dalam mengambil keputusan
yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Melalui analisis konsep akhlak dalam kon-
teks etika, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam up-
aya kita memahami dan menghadapi isu-isu moral yang kompleks di era modern ini.
Penelitian ini akan menggunakan berbagai metode analisis, termasuk pendekatan kuali-
tatif dan studi literatur, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul sehubungan
dengan konsep akhlak dan nilai-nilai baik dan buruk dalam etika. Melalui penelitian ini,
diharapkan kita dapat mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang akhlak dan ni-
lai-nilai etis yang dapat membimbing tindakan kita dalam berbagai konteks kehidupan.
METODE
Metode berisi jenis metode atau jenis pendekatan yang digunakan, uraian data
kualitatif dan/atau kuantitatif, prosedur pengumpulan data, dan prosedur analisis data.
Akhlak secara bahasa berasal dari bahasa Arab, yakni bentuk jama’ dari kata
khuluq yang berarti tabiat atau watak. Menurut pandangan dari beberapa ulama,
diantaranya Al-Ghazali dan Al-Isfahani berpandangan bahwa kata khalq dan khuluq pada
hakikatnya melekat dalam diri manusia. Khalq yang berarti rupa merupakan kulit luar
manusia yang bias dilihat oleh indera pengelihatan (bashar), dan khuluq yang berarti
tabiat atau watak merupakan tampilan batiniah manusia.
Akhlak merupakan gambaran mengenai kondisi yang kuat yang berada di dalam
jiwa. Semua perilaku bersumber darinya dengan spontan tanpa membutuhkan pemikiran
dan pertimbangan. Jika kondisi yang menjadi sumber itu berbagai perilaku bersifat baik
dan terpuji secara rasional dan syara’ maka kondisi itu disebut dengan akhlak yang
baik. Dan jika yang muncul darinya adalah berbagai perilaku yang buruk, maka
dinamakan kondisi yang menjadi sumber itu sebagai akhlak yang buruk.
Khuluq (akhlak) adalah kondisi jiwa yang menimbulkan tindakan tanpa pemikiran
dan pertimbangan.
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi jiwa seseorang
adalah penentu perilaku yang tampak dalam keseharian. Tampilan manusia tidak akan
menjadi indah jika tidak dibarengi dengan bagian-bagian yang mendukungnya menjadi
indah. Maka dari itu, setiap manusia harus memahami bahwa kondisi jiwa yang baik
akan juga melahirkan perilaku dan tampilan kehidupan sehari-hari menjadi baik. Jika
seseorang memiliki jiwa baik, maka jadilah ia manusia yang berakhlak mulia.
Menurut para ulama, terkhusus Ibnu Maskawih dan Al-Ghazali berpendapat bahwa
di dalam jiwa manusia itu terdapat 4 kekuatan, yaitu: quwwatul ‘ilmi (kekuatan ilmu),
quwwatul ghadab (kekuatan marah), quwwatus syahwat (kekuatan syahwat), dan
quwwatul ‘adalah (kekuatan keseimbangan). Dalam keempat ranah kekuatan tersebut,
dijelaskan bahwasanya baiknya kekuatan ilmu disebut dengan hikmah (bijaksana),
baiknya kekuatan marah disebut dengan syuja’ah (keberanian), baiknya kekuatan
syahwat disebut dengan iffah (menjaga kehormatan diri), dan baiknya kekuatan
keseimbangan disebut dengan ‘adl (keseimbangan).
KESIMPULAN
Kesimpulan harus mampu menjawab pertanyaan penelitian. Beberapa saran yang
terkait dengan hasil dapat ditambahkan ke dalamnya.
Pengakuan ditujukan kepada seseorang dan/atau kelompok dan juga lembaga yang
membantu penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung.
REFERENSI
Referensi harus ditulis sesuai dengan format referensi. Artikel diharuskan
menggunakan manajemen referensi (Mendeley, Zotero, Endnote) dengan gaya APA edisi
minimalke-6. Referensi yang tidak dipublikasikan tidak disarankan untuk dikutip dalam
artikel. Jumlah referensi sekurang-kurangnya 15 yang terdiri dari buku, artikel jurnal
nasional terakreditasi dan internasional bereputasi yang relevan dan mutakhir terbitan 10
tahun terakhir.
Contoh:
Artikel Jurnal
Hafidhuddin, D., Patahuddin, A., & Hamka, S. (2022). Konsep Kepribadian Muslim Dan
Relevansinya Terhadap Pendidikan Karakter; Kajian Tafsir Pendidikan Tematik. Al-
Iltizam: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 7(1), 112-132.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33477/alt.v7i1.2942
Buku
Anwar, M. (2017). Filsafat Pendidikan. Jakarta: Kencana.