Anda di halaman 1dari 3

NAMA : LAILATUL FADHLA

NIM : 857158962
TUGAS : TUTORIAL KE 1
KODE/MK : PDGK4302/ PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
TUTOR : LIA FEBRIMA, S.Pd., M.Pd

Jawaban:
1. Ada beberapa alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajarai:
a. Alasan geografis, yaitu sulitnya lokasi, terbatasnya sarana transportasi,
pemukiman yang berpindah-pindah serta adanya mata pencaharian
khusus mendorong suatu daerah melakukan pembelajaran dengan kelas
rangkap
b. Alasan demografis, yaitu untuk mengajar murid dalam jumlah kecil
c. Kurang guru, di daerah terpencil biasanya terdapat sedikit tenaga
pengajar
d. Terbatasnya ruang kelas, jika jumlah muridnya sedikit maka tidak
memerlukan banyak ruang kelas
e. Adanya guru yang tidak hadir Contoh kasus:
Di sekolah MI Jam’iyyah islamiyyah terdapat guru kelas 1 yang tidak hadir
karna cuti melahirkan, sebetulnya ada guru piket yang biasa menggantikan
guru yang tidak hadir/cuti, namun pada saat itu kebetulan guru piket pun tidak
hadir karena sakit. Lalu kepala sekolah meminta guru kelas 2 untuk
merencanakan pembelajaran secara rangkap untuk kelas 1 dan kelas 2,
pembelajaran dilakukan di aula karena jumlah siswa cukup banyak dan tidak
memungkinkan jika di gabung di dalam kelas. Akhirnya pembelajaran kelas
rangkap pun dilakukan oleh guru kelas 2.
2. Saya belum pernah melakukan pembelajaran kelas rangkap karena disekolah kami
ada guru piket yang biasa menggantikan guru yang berhalangan hadir. Terkadang
kepala sekolah pun ikut membantu untuk menjadi guru inval, jd sejauh ini saya belum
pernah melakukan kelas rangkap.
3. Model 221
Keunggulannya:
- Guru/tim mengelola para siswa yang berbeda dengan focus 2 mata Pelajaran
baik yang sama ataupun berbeda dalam 1 ruang
- Kegiatan pendahuluan dan penutup dapat dilakukan secara bersamaan dalam
satu ruang
- Tidak membuang waktu terlalu banyak karena pembelajaran didalam 1 ruang
bersamaan
Kelemahannya:
- Siswa tidak dapat focus denga napa yang sedang dipelajari karena terganggu
oleh aktivitas yang lain
- Tidak semua guru memiliki kemampuan mengelola siswa heterogeny dalam
ruang yang sama
- Bertambahnya pekerjaan administrative, pekerjaan akademik, pelayanan dan
tanggungjawab guru mengajar kelas rangkap
Model 222
Keunggulannya:
- Masing-masing kelas lebih focus dengan Pelajaran karena pembelajran dilakukan
dengan 2 kelas
- Terciptanya kemandirian belajar siswa
- Guru lebih kreatif merancang pembelajaran, dan siswa tetap mempunyai aktivitas
saat guru harus ke ruang yang lain
Kelemahannya:
- Guru harus mengelola 2 kelas sekaligus dalam waktu yang sama
- Jika tidak ada ruang yang cukup untuk melakukan kegiatan pendahuluan untuk 2
kelas secara bersamaan maka harus mencari ruang yang lain
- Banyak memakan waktu karena guru harus berpindah-pindah tempat/ruang
Model 333
Keunggulan:
- Masing-masing kelas lebih focus dengan Pelajaran karena pembelajran dilakukan
dengan 3 kelas
- Terciptanya kemandirian belajar siswa
- Guru lebih kreatif merancang pembelajaran, dan siswa tetap mempunyai aktivitas
saat guru harus ke ruang yang lain
Kelemahan:
- Untuk mengelola model 333 ini memerlukan tim guru paling tidak terdiri dari 1
guru beserta tutor untuk membantu
- Perhatian tatap muka/control guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus
menerus
- Terlalu banyak memakan waktu karena guru harus berpindah-pindah ke 3
tempat/ruang
(Sumber: https://www.scribd.com/document/570612931/Keunggulan-dan-kelemahan-
model-dasar-PKR)
4. Penataan ruang kelas merupakan salah satu unsur dari pengorganisasian kelas
secara keseluruhan yang memerlukan perhatian dan perencanaan yang serius.
Ruang kelas juga harus ditata secara sempurna untuk menciptakan lingkungan yang
kondusif agar siswa dapat belajar dengan efektif. Selain itu ruang kelas yang tertata
dengan baik dapat menciptakan semangat belajar.
5.
a. Langkah awalnya adalah membuat rencana pembelajaran/RPP
b. metode yang bisa digunakan adalah metode ceramah, bermain peran, dan
diskusi
c. Langkah-langkah pembelajarannya:
- Melakukan pendahuluan, dengan melakukan apersepsi dan pengaitan materi
dengan kehidupan sehari-hari
- Pada kegiatan inti guru menjelaskan materi dengan metode ceramah, lalu
memberikan contoh dengan cara menggambar beberapa tanda lalu lintas di
papan tulis, selain itu guru juga meminta siswa melihat gambar yang ada di buku
Pelajaran yang dimiliki siswa, setelah itu guru meminta siswa untuk berdiskusi
kelompok untuk menyelesaikan masalah bagaimana jika menghadapi rambu-
rambu lalu lintas dan apa yang harus dilakukan. Setelah diskusi selesai siswa
diminta untuk memperagakan apa yang akan mereka lakukan jika bertemu
dengan rambu-rambu lalu lintas di jalan. Lalu setelah itu guru memberikan
penguatan dan kesimpulan Bersama siswa tentang materi tertib lalu lintas
tersebut agar siswa lebih memahami apa yang sudah dipelajarai.
- Pada kegiatan penutup guru memberikan kesimpulan pelajaran hari ini dan
menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

Anda mungkin juga menyukai