Anda di halaman 1dari 31

Peran Lembaga Sosial

Pengantar

Identitas Penulis: Ermawati


SMAN 2 Lubuk Basung

Mata Pelajaran : SOSIOLOGI


Kelas/fase : 10/E
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit ( 4 pertemuan )
Deskripsi : Perangkat pembelajaran ini akan melengkapi
siswa untuk mempelajari tentang Peran Lembaga
Sosial

Profil Pelajar Pancasila:


● Bernalar kritis : Melalui media belajar pada Google Slide dan blog
siswa dapat membangun keterkaitan antara berbagai informasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya.
● Gotong royong : Melalui Google Slide siswa dapat bekerjasama
secara kolabortif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
● Kreatif : Melalui Google Jamboard siswa dapat menghasilkan karya
pembelajaran dan gagasan yang orisinal.

Cara Penggunaan:
● Guru membaca capaian pembelajaran dan memilih berbagai pilihan
materi dan tugas yang dapat digunakan untuk pembelajaran yang
dapat disesuaikan dengan lingkungannya. Terdapat tips dan
panduan serta alternatif tugas yang membantu guru menerapkan
bahan ajar ini.

Relevansi Projek:
● Perangkat ajar ini mencangkup capaian pembelajaran, materi,
tugas, pengayaan, petunjuk beserta link yang dapat diklik sebagai
bahan ajar yang akan membantu guru mengintegrasikan materi ke
Google Classroom

Sarana Prasarana
● Komputer/Laptop
● Koneksi Internet
● Disarankan: Akun Google pribadi
Model Pembelajaran:
● Tatap Muka/Pembelajaran Hybrid/Pembelajaran Blended
● Model Pembelajaran: Kontekstual

Capaian Pembelajaran

Pemahaman konsep
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjelaskan Peran Lembaga
Sosial dalam mewujudkan tertib sosial di masyarakat multikultural melalui
konsep-konsep dasar sosiologi.

Keterampilan Proses
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan penelitian sosial
sederhana dengan memilih metode yang tepat untuk mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi,
menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian tentang
berbagai keragaman gejala sosial dengan konsep dasar sosiologi.Peserta
didik mampu merefleksikan dan merencanakan proyek lanjutan secara
kolaboratif

Tujuan Pembelajaran

Merujuk dari deskripsi rasional di atas, maka tujuan pembelajaran


Sosiologi adalah agar peserta didik:
1. Memiliki kemampuan adaptasi dengan perubahan sosial disekitar
2. Memiliki kesadaran akan identitas dalam hubungan dengan
kelompok sosial dalam konteks lingkungan masyarakat sekitar
3. Menganalisis hubungan berbagai peran lembaga sosial dalam
menciptakan keteraturan dan ketertiban di masyarakat Memiliki
kepedulian terhadap masala-masalah sosial atau konflik sosial
dimasyarakat sebagai orang dewasa atau warga negara yang
bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar dan kehidupan
politik
4. Mempresentasikan hasil temuan lapangan secara berkelompok
melalui penelitianmemiliki kemampuan menjalin kerjasama,
melakukan tindakan kolektif memecahkan masala-masalah publik
dan membangun kehidupan politik

Di akhir pelajaran ini, siswa akan :


Mencapai tujuan Pembelajaran (Fase E Sosiologi)

1. Menjelaskan konsep lembaga sosial dari berbagai sumber


(Pertemuan 1)
2. Menganalisis peran lembaga sosial berdasarkan fakta dalam
kehidupan masyarakat ( Pertemuan 2)
3. Menganalisis hubungan berbagai peran lembaga sosial dalam
menciptakan keteraturan dan ketertiban di masyarakat (Pertemuan
3)
4. Mempresentasikan hasil temuan lapangan secara berkelompok
melalui penelitian ( Projek )

Lembaga sosial tidak terlepas dari kehidupan bangsa Indonesia, setiap


bidang kehidupan memiliki lembaga sosialnya masing-masing sesuai yang
dibutuhkan oleh masyarakat.

Lembaga sosial dibentuk untuk mengatur rangkaian tata cara dalam


memenuhi kebutuhan manusia, dengan tujuan untuk menjalahi kehidupan
dengan mendapatkan keteraturan dalam hidup.

Lantas, apa yang dimaksud dengan lembaga sosial ciri-ciri, tujuan, fungsi,
jenis-jenis, syarat-syarat, dan contohnya? Untuk menjawab pertanyaan
mari kita pahami isi modul ini

Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 : Pembelajaran Kognitif ( pengetahuan ) 2 JP

1. Guru memulai dengan kegiatan rutin membuka kelas (salam, berdoa


dan absensi) dan meminta kesepakatan kelas sebelum memulai
pembelajaran
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
3. Guru memberikan pertanyaan pemantik mulai dari diri siswa terkait
pengetahuannya tentang materi lembaga sosial
5. Sebelum memulai belajar diawali dengan melakukan Teknik
mainfulness ( kesadaran Penuh ) dengan Teknik STOP sebanyak 5
kali
6. Guru memulai pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
didik dengan berdasarkan kesiapan belajar,Gaya belajar,dan minat
belajar peserta didik
• Peserta didik yang memiliki gaya belajar visual di berikan tayangan
• https://www.youtube.com/watch?v=3AS8DmsyYxM

Dari tayangan video peserta didik dapat memahami tentang lembaga


sosial ( diferensiasi Konten)
• Untuk peserta didik yang memiliki gaya belajar Kinestetis maka di
berikan berbagai gambar yang nantinya dicocokan dengan
pertanyaan yang sudah di buat di papan tulis pada pohon ilmu
yang sudah dirancang
• Untuk persta didik yang audiotori melakukan diskusi/presentasi
dari materi yang mereka belum pahami
( diferensiasi proses )
7. Untuk siswa yang belum memahami materi pembelajaran Fungsi
sosiologi dalam masyarakat guru akan memeberikan kesempatan
dengan cara melakukan pembimbingan individual. Atau meminta
teman satu kelompoknya yang sudah paham untuk membantu
menjadi tutor sebaya (Guru melakukan diferensiasi proses)

8. Pengerjaan latihan :

Analisis konteks pada gambar:


pertanyaan

1. Pilihlah gambar yang sesuai dengan kegunaan sosiologi.


2. Pililah gambar yang sesuai dengan peran sosiologi
3. Salah satu kegunaan sosiologi adalah untuk pembangunan, pada
tahap penilaian harus dilakukan analisis terhadap dampak sosial dari
pembangunan, mengapa demikian,?
4. Sekarang ini banyak terjadi konflik, pemerintah banyak melibatkan
sosiolog dalam meneliti kasus tersebut mengapa demikian? coba
jelaskan!
5. Pemerintah telah meluncurkan kurikulum baru dalam dunia
pendidikan, pemerintah ingin melihat bagaimana dampak dari
kebijakan ini, untuk itu pemerintah melibatkan peneliti dari berbagai
disiplin ilmu, termasuk ilmuan sosiologi, analisislah hal ini dengan
menggunakan kegunaan sosiologi!
9. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi
10. Melakukan Ice breking untuk mencairkan suasana
https://www.youtube.com/watch?v=XlpsaIHGR1M

Refleksi
Untuk mengecek pemahaman, jawab pertanyaan / kerjakan penugasan di bawah ini.
Pertemuan Tugas Aplikasi Deskripsi
Refleksi Siswa Siswa mengerjakan refleksi akhir pembelajaran:
Refleksi [Google Form | DOC]

Atau diisi langsung di kertas yang telah disediakan

1. Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari


2. Tuliskan 2 hal yang kamu anggap menarik
3. Tuliskan 1 pertanyaan yang kamu miliki tentang
pembelajaran ini
4. Apa kendala yang kamu temukan saat pembelajaran

Refleksi Guru melakukan refleksi akhir pembelajaran:


Guru Refleksi [Google Form | DOC]
1. Tuliskan 3 hal yang sudah saya lakukan dengan baik
pada pembelajaran ini
2. Tuliskan 2 hal yang saya dapat perbaiki di pelajaran
berikutnya
3. Tuliskan 1 hal yang akan saya gali lebih dalam
(materi, cara mengajar, kemampuan siswa)

11. Menyampaikan pokok bahasan materi minggu berikutnya dan hal-hal


berkaitan penugasan selanjutnya dengan membuat peta konsep
materi yang akan datang

12. Salam dan doa

Projek Pembelajaran ( 1 jam )

1. Setiap kelompok merancang rencana projek apa yang akan


merekapilih nanti sesuai materi
2. Setiap kelompok menyusun jadwal kegiatan projek (membuat time
line, menentukan target akhir penyelesaian proyek
3. Guru memantau perkembangan project
4. Menguji hasil penelitian dengan melakukan presentasi atau penyajian
proyek
5. Mengevaluasi kegiatan atau pengalaman

Penilaian/Asesmen - Formatif - Uji Kemampuan Siswa

1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama


dalam proses pembelajaran
2. Guru meminta siswa untuk membuat video salah satu peran sosiolog
bagi masyarakat

Proses Asesmen
• Guru melakukan pengamatan selama proses kerja mandiri pembuatan
video peran sosiolog bagi masyarakat
• Guru memeriksa tugas dan video karya peserta didik

Sebagai produk pembelajaran, setiap kelompok akan menyajikan dalam


bentuk yang berbeda sesuai
Dengan gaya belajar peserta didik ( Visual, Kinestetis, Audiovisual )
(Guru melakukan diferensiasi produk berdasarkan kesiapan/readiness)
 Dalam menyajikan proyek setiap kelompok bisa membuat dalam
bentuk laporan tertulis/artikel
 dalam bentuk pdf dan dikirim ke GCR
 Laporan juga dapat dibuat dalam bentuk PPT yang dilengkapi
dengan rekaman yang dikirim ke GCR
 Laporan bisa dibuat dengan Mind Mapping/diagram frayer

Pertemuan 2 : Pembelajaran Kognitif ( pengetahuan ) 2 JP

1. Guru memulai dengan kegiatan rutin membuka kelas (salam, berdoa


dan absensi) dan meminta kesepakatan kelas sebelum memulai
pembelajaran
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
3. Guru menanyakan materi pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya tentang apa itu fungsi dan peran sosiologi dalam
masyarakat (Apersepsi)
4. Guru menanyakan sejumlah pertanyaan, murid menjawab di chat
room untuk melihat kesiapan perserta didik
5. Sebelum memulai belajar diawali dengan melakukan Teknik
mainfulness ( kesadaran Penuh ) dengan Teknik STOP sebanyak
5 kali
6. Guru memulai pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar
peserta didik dengan berdasarkan kesiapan belajar,Gaya belajar,dan
minat belajar peserta didik
Peserta didik yang memiliki gaya belajar visual di berikan tayangan
materi sifat dan hakekat sosiologi
• https://www.youtube.com/watch?v=h58uD8ygmic
Dari tayangan video peserta didik dapat memahami tentang sifat
dan hakekat ilmu sosiologi untuk mengkaji gejala sosial di
masyarakat ( diferensiasi Konten)
• Untuk peserta didik yang memiliki gaya belajar Kinestetis maka
di berikan game koboy ( kecepatan menjawab)
• Untuk persta didik yang audiotori melakukan diskusi/presentasi
dari materi yang mereka belum pahami
( diferensiasi proses )

Untuk siswa yang belum memahami materi pembelajaran sifat dan


hakekat sosiologi , guru akan memeberikan kesempatan dengan cara
melakukan pembimbingan individual. Atau meminta teman satu
kelompoknya yang sudah paham untuk membantu menjadi tutor sebaya
(Guru melakukan diferensiasi proses)

8. Pengerjaan latihan :
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompok menganalisis
permasalahan pembelajaran menggunakan referensi buku paket
sosiologi kelas X
 Siswa secara mandiri melakukan identifikasi dan pemahaman dari
permasalahan tersebut.
 Guru menugaskan siswa untuk membuat mind Mapping tentang
pengertian, objek, ciri-ciri, hakekat dan metode sosiologi dengan
menggunakan Google Jamboard atau kertas katon yang telah
disediakan guru
9. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi
10. Melakukan Ice breking untuk mencairkan suasana
https://www.youtube.com/watch?v=XlpsaIHGR1M
11. Menyampaikan pokok bahasan materi minggu berikutnya dan hal-hal
berkaitan penugasan selanjutnya
12. Salam dan doa

Projek Pembelajaran ( 1 jam )

1. Setiap kelompok merancang rencana projek apa yang akan


merekapilih nanti sesuai materi
2. Setiap kelompok menyusun jadwal kegiatan projek (membuat time
line, menentukan target akhir penyelesaian proyek
3. Guru memantau perkembangan project
4. Menguji hasil penelitian dengan melakukan presentasi atau penyajian
proyek
5. Mengevaluasi kegiatan atau pengalaman

Penilaian/Asesmen - Formatif - Uji Kemampuan Siswa

1. Guru melakukan penilaian terhadap tayangan video yang sudah


disediakan guru
2. Guru meminta siswa untuk membuat Analisa konsep yang telah
dipelajari dari tayangan video tersebut dalam bentuk artikel atau
tulisan pendek yang dituangkan ke dalam blog pribadinya

Proses Asesmen
• Guru melakukan pengamatan selama proses kerja mandiri dalam
Analisa video
• Guru menerima tugas dalam bentuk link blog dan dikomentari pada
link tersebut
Sebagai uji kopetensi siswa,produk pembelajaran disajikan sesuai dengan
kesiapan bakat dan minat siswa sesuai dengan gaya belajar peserta didik
( Visual, Kinestetis, Audiovisual )
(Guru melakukan diferensiasi produk berdasarkan
kesiapan/readiness)
• Dalam menyajikan proyek setiap kelompok bisa membuat dalam
bentuk laporan tertulis/artikel
• dalam bentuk pdf dan dikirim ke GCR atau link blog masing masing
• Laporan juga dapat dibuat dalam bentuk PPT yang dilengkapi
dengan rekaman yang dikirim ke GCR
• Laporan bisa dibuat dengan Mind Mapping/diagram frayer

Pertemuan 3-4 : Pembelajaran Kognitif ( pengetahuan ) 4 JP

1. Guru memulai dengan kegiatan rutin membuka kelas (salam,


berdoa dan absensi) dan meminta kesepakatan kelas sebelum
memulai pembelajaran
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
3. Guru menanyakan materi pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya tentang apa itu sifat dan hakekat sosiologi (Apersepsi)
4. Guru menanyakan sejumlah pertanyaan, murid menjawab di chat
room untuk melihat kesiapan perserta didik
5. Sebelum memulai belajar diawali dengan melakukan Teknik
mainfulness ( kesadaran Penuh ) dengan Teknik STOP sebanyak 5
kali
6. Guru memulai pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar
peserta didik dengan berdasarkan kesiapan belajar,Gaya
belajar,dan minat belajar peserta didik

7. Peserta didik yang memiliki gaya belajar visual di berikan tayangan


materi Mengidentifikasi ragam gejala sosial dalam kehidupan
masyarakat melalui metode ilmiah
https://www.youtube.com/watch?v=7LJ2E5r48mY
 Dari tayangan video peserta didik dapat memahami tentang
ragam gejala sosialgejala sosial di masyarakat dalam
kehidupan masyarakat melalui metode ilmiah ( diferensiasi
Konten)
 Untuk peserta didik yang memiliki gaya belajar Kinestetis
maka di berikan bermain peran sesuai ragam gelaja yang ada
dalam masyarakat.
 Untuk peserta didik yang audiotori dilakukan
diskusi/presentasi dari materi yang mereka belum pahami
 ( diferensiasi proses )
8. Pengerjaan latihan :
• Peserta didik berdiskusi dalam kelompok menganalisis
permasalahan pembelajaran menggunakan referensi buku
paket sosiologi kelas X dari fa

• Siswa secara mandiri melakukan identifikasi dan pemahaman


dari permasalahan tersebut.
• Guru menugaskan siswa untuk membuat contoh kasus nyata
yang sesuai dengan materi ragam gejala social secara
berkelompok dan mempresentasikan didepan kelas
9. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi
10. Melakukan Ice breking untuk mencairkan suasana
https://www.youtube.com/watch?v=lTYOtqGqJCE

11. Menyampaikan pokok bahasan materi minggu berikutnya dan hal-


hal berkaitan penugasan selanjutnya
12. Salam dan doa
Projek Pembelajaran ( 1 jam )

1. Setiap kelompok merancang rencana projek apa yang akan


merekapilih nanti sesuai materi
2. Setiap kelompok menyusun jadwal kegiatan projek (membuat time
line, menentukan target akhir penyelesaian proyek
3. Guru memantau perkembangan project
4. Menguji hasil penelitian dengan melakukan presentasi atau penyajian
proyek
5. Mengevaluasi kegiatan atau pengalaman

Penilaian/Asesmen - Formatif - Uji Kemampuan Siswa

1. Guru melakukan penilaian terhadap tayangan video yang sudah


disediakan guru
2. Guru meminta siswa untuk membuat Analisa konsep yang telah
dipelajari dari tayangan video tersebut dalam bentuk artikel atau
tulisan pendek yang dituangkan ke dalam blog pribadinya
3. Melakukan test dengan soal yang sudah dirancang dengan quizizz

Proses Asesmen
• Guru melakukan pengamatan selama proses kerja mandiri dalam
Analisa video
• Guru menerima tugas dalam bentuk link blog dan dikomentari pada
link tersebut
Siswa yang belum mencapai tujuan pembelajarannya diberikan
pendampingan lagi secara intensif

Sebagai uji kompetensi siswa,produk pembelajaran disajikan sesuai


dengan kesiapan bakat dan minat siswa sesuai dengan gaya belajar
peserta didik ( Visual, Kinestetis, Audiovisual )
(Guru melakukan diferensiasi produk berdasarkan kesiapan/readiness)
• Dalam menyajikan proyek setiap kelompok bisa membuat dalam
bentuk laporan tertulis/artikel
• dalam bentuk pdf dan dikirim ke GCR atau link blog masing masing
• Laporan juga dapat dibuat dalam bentuk PPT yang dilengkapi
dengan rekaman yang dikirim ke GCR
• Laporan bisa dibuat dengan Mind Mapping/diagram frayer
Glosarium

Empiris :
dalam sosiologi adalah penelitian sosial yang dilakukan dalam
masyarakat dan juga didasarkan pada hasil observasi.
Ilmu :
dalam sosiologi adalah pengetahuan yang terjangkau oleh fitrah
pengalaman manusia atau dapat dialami langsung oleh manusia
dengan menggunakan panca indranya.
masyarakat :
sekumpulan orang yang hidup bersama dalam wilayah tertentu dan
berinteraksi secara kontinu dalam waktu yang relatif lama, serta
terikat oleh rasa identitas bersama
Sosiolog :
Suatu ilmu pengetahuan apabila sosiologi mengembangkan suatu
kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang didasarkan
pada penelitian ilmiah.
Sciences :
Pengetahuan (knowledge) yang tersusun secara sistematis dengan
menggunakan cara berfikir ilmiah berfikir ilmiah merupakan kegiatan
berfikir yang memenuhi persyaratan tertentu.
Ekonomi :
Ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi dan pemakaian barang
atau keuangan.
Empiris :
Berdasarkan observasi terhadap kenyataan dan tidak berdasarkan
praduga.
Kumulatif :
Teori-teori yang disusun berdasarkan teori-teori yang sudah ada
atau memperbaiki, memperluas serta memperkuat teori-teori yang
sudah lama.
Nonetis :
Tidak mempersoalkan baik dan buruk, tetapi untuk memperjelas
kajian/masalah secara lebih dalam, mengabaikan nilai yang dimiliki
oleh data tersebut, baik atau buruknya, pantas atau tidaknya.
Masyarakat :
Sekelompok manusia yang permanen melakukan inter-aksi antar
individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok
dengan kelompok.
Dinamis :
tidak tetap, berubah-ubah
Industrialisasi :
kegiatan menggalakkan industri untuk membuat dan menghasilkan
barang-barang konsumsi
Iptek :
Ilmu pengetahuan dan teknologi
Knowledge :pengetahuan
Daftar Pustaka

Sumber Daftar Pustaka

BSE Buku Siswa Oktafiana, dkk., S. (2021). Ilmu Pengetahuan Sosial.


Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan
dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi. http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPA-BS-
KLS_X

Sumber tambahan :https://www.youtube.com/watch?v=7LJ2E5r48mY


http://blog.unnes.ac.id/annisafella97/2017/10/23/
ringkasan-materi-sosiologi-sma-kelas-x-bab-iii-ragam-
gejala-sosial-dalam-masyarakat/

Lubuk basung, Juni 2022

Mengetahui: Guru Mata Pelajaran


Kepala SMAN 2 Lubuk basung Sosiologi

Drs. Nasril Ermawati, S.Sos


NIP.197307052006042004 NIP. 197307052006042004
Lampiran

1. LKPD Peserta Didik


Materi Ragam Gejala sosial

2. Rubrik Penilaian Diskusi

Hari/Tanggal :
Nama :
Kelas :
Tema Diskusi :

No Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai


1 Keaktifan dalam diskusikelas 10%
Berargumentasi secara kritis dan
2 20%
pandangan obyektif
Menyampaikan informasi
3 dengan jelas danmudah 20%
Dipahami
Menghormati pendapat orang
4 20%
lain
Efektif memberikan tanggapan
5 10%
dan masukan dari orang lain
Tidak mendominasi
6 20%
pembicaraan

Keterangan:
Skor 1-4 dimana 1. Sangat kurang, 2. Kurang, 3. Baik, dan 4. Sangat
Baik Nilai : (Bobot x skor) x 25
Skor maksimal 100
Skor minimal 25

3. Lembar penilaian pert 1


Lampiran Materi :
FUNGSI SOSIOLOGI DALAM MENGENALI GEJALA SOSIAL DI
MASYARAKAT

A. Apa itu sosiologi?

sosiologi Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan, sebab tersusun secara


sistematis, rasional, dan mempergunakan metode-metode yang akurat.
Sebagai ilmu pengetahuan murni, sosiologi bertujuan untuk membentuk
dan mengembangkan ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Sementara
itu sebagai ilmu pengetahuan terapan, sosiologi berperan membekali para
sosiolog untuk mengadakan berbagai observasi lapangan.

Pengertian Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu berarti sosiologi merupakan kumpulan
pengetahuan mengenai kajian masyarakat dan kebudayaan yang disusun
secara sistematis dan logis.

Sosiologi sebagai metode berarti sosiologi merupakan cara-cara


berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial dalam masyarakat dengan
prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Menurut Selo Soemardjan dan Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang


mempelajari struktur sosial dan proses sosial—termasuk perubahan
sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur
sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial,
kelompok-kelompok, serta lapisan-lapisan sosial. Sedangkan proses
sosial adalah pengaruh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan
bersama.

Menurut Roucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah


ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam kelompok. Misalnya,
interaksi sosial di antara sesama anggota masyarakar RT, RW, dusun,
dan nagari.

Hakikat Sosiologi
Beberapa hakikat sosiologi adalah sebagai berikut:

1. Sosiologi termasuk rumpun ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam


ataupun ilmu kerohanian.

2. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya


sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan pada apa
yang seharusnya terjadi.

3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni.


4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang
diperhatikan adalah pola dan peritiwa yang terjadi dalam masyarakat.

5. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan


pola-pola umum.

6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan


metode yang digunakannya.

7. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan umum, bukan ilmu pengetahuan


yang khusus.

3. Objek sosiologi

Masyarakat baduy

Suku Baduy merupakan salah satu objek kajian sosiologi

Objek studi sosiologi adalah masyarakat, dengan menyoroti hubungan


antarmanusia dan proses sebab-akibat yang timbul dari hubungan
tersebut. Selain itu, sosiologi dapat dikaji dengan perspektif lingkungan.
Dalam perspektif tersebut, secara kolektif dapat dikategorikan dalam tiga
tahapan studi sosiologi, yaitu sifat dasar dan perkembangan manusia,
interaksi manusia dan hubungannya, serta penyesuaian secara bersama
dengan lingkungan.

Ciri-Ciri Sosiologi
Sebagai ilmu sosial yang objeknya masyarakat, sosiologi mempunyai
ciri-ciri utama sebagai berikut (dalam Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono
Soekanto, 1990).

1. Sosiologi bersifat empiris karena didasarkan pada pengamatan


(observasi) terhadap kenyataan-kenyataan sosial dan hasilnya tidak
bersifat spekulatif.

2. Sosiologi bersifat teoritis, artinya sosiologi selalu berusaha untuk


menyusun kesimpulan dari hasil-hasil observasi untuk menghasilkan teori
keilmuan.

3. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori-teori dalam sosiologi dibentuk


atas dasar teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Kemudian diperbaiki,
diperluas, serta diperdalam.

4. Sosiologi bersifat nonentis, artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik-


buruknya fakta, tetapi yang lebih penting adalah menjelaskan fakta
tersebut secara analitis dan apa adanya.

B. Peran dan Fungsi Sosiologi

 Peran Sosiolog
Menurut Horton dan Hunt (1987), dewasa ini beberapa profesi yang
umumnya diisi oleh para sosilog adalah:

1, Sebagai ahli riset, baik itu riset ilmiah untuk kepentingan


pengembangan keilmuan atau riset yang diperlukan sektor industri;

.
2. konsultan kebijaksanaan2.Sebagai konsultan kebijaksanaan,
khususnya ikut membantu untuk memperkirakan pengaruh dari
kebijaksanaan sosial tertentu;
3. Sebagai teknisi atau yang populer disebut sosiolog klinis, yakni ikut
terlibat di dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan program
kegiatan masyarakat;

4. Sebagai guru atau pendidik yang terlibat dalam kegiatan belajar-


mengajar; dan

5. Sebagai pekerja sosial.

 Fungsi Sosiologi

Sebagai ilmu pengetahuan sosial yang objeknya masyarakat, sosiologi


memiliki empat macam fungsi atau kegunaan, yaitu dalam bidang
perencanaan sosial, penelitian, pembangunan, dan pemecahan masalah
sosial.
1. Perencanaan Sosial

Beberapa fungsi atau kegunaan sosiologi dalam perencanaan sosial


adalah sebagai berikut:

Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat, baik


masyarakat tradisionalmaupun modern sehingga proses penyusunan dan
permasyarakatan suatu perencanaan sosial relatif mudah dilakukan.

Sosiologi memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam,


hubungan antargolongan, juga proses perubahan dan pengaruh
penemuan baru terhadap masyarakat. Ini berarti perencanaan ke depan
yang disusun atas dasar kenyataan yang faktual dalam masyarakat oleh
sosiologi relatif bisa dipercaya.

a. Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas objektivitas.


Dengan demikian, pelaksanaan suatu perencanaan sosial diharapkan
lebih kecil penyimpangannya.

b. Dengan berpikir secara sosiologi, suatu perencanaan sosial dapat


dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan tingkat
kemajuan masyarakat ditinjau dari sudut kebudayaannya, seperti
perkembangan iptek. Hal ini dilakukan agar dapat menyesuaikan dengan
pertumbuhan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada.

c. Menurut pandangan sosiologi, perencanaan sosial merupakan alat


untuk mengetahui perkembangan masyarakat yang fungsinya untuk
menghimpun kekuatan sosial guna menciptakan ketertiban masyarakat.

2. Penelitian

Dalam bidang penelitian masyarakat, sosiologi memiliki kelebihan


dibandingkan ilmu-ilmu yang lain karena:

a. Memahami simbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yang


digunakan oleh masyarakat sebagai objek penelitian empiris.

b. Pemahaman terhadap pola-pola tingkah laku manusia dalam


masyarakat.

c. Kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena atau gejala


sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat, terlepas dari prasangka-
prasangka subjektif.
d. Kemampuan melihat kecenderungan-kecenderungan arah perubahan
pola tingkah laku anggota masyarakat atas sebab-sebab tertentu.

e. Kehati-hatian dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga tidak


terjebak dalam pola pikir yang tidak jelas.

3. Pembangunan

Fungsi atau kegunaan sosiologi dalam usaha-usaha pembangunan


(dalam Sosiologi Suatu Pengantar edisi kedua, Soerjono Soekanto, 1986)
adalah sebagai berikut.

a. Pada Tahap Perencanaan

Sosiologi dapat berguna di dalam mengadakan identifikasi-identifikasi


terhadap berbagai kebutuhan masyarakat. Pada tahap ini diperlukan data
yang relatif lengkap mengenai masyarakat yang akan dibangun. Data-data
tersebut mencakup pola interaksi sosial, kelompok sosial, kebudayaan
yang berintikan pada nilai-nilai, lembaga sosial, dan stratifikasi sosial.

b. Pada Tahap Pelaksanaan

Pada tahan pelaksanaan perlu diadakan identifikasi terhadap kekuatan


dalam masyarakat. Hal itu dapat dilakukan dengan cara mengadakan
penelitian terhadap pola-pola kekuasaan dan wewenang yang ada di
masyarakat. Di samping itu, juga harus diadakan pengamatan terhadap
perubahan yang terjadi.

c. Pada Tahap Evaluasi

Pada tahap evaluasi diadakan analisi terhadap efek pembangunan.


Kebersihan pembanguna hanya dapat dinilai melalui evaluasi dan dapat
diidentifikasi tentang adanya kekurangan, kemacetan, kemunduran,
bahkan mungkin kemerosotan. Melalui evaluasi dpaat dilakukan
pengadaan, pembetulan, penambahan, dan peningkatan secara
proposional (seimbang).

4. Pemecahan Masalah Sosial

Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia


atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor berikut.

a. Ekonomis, misalnya kemiskinan, pengangguran, dan bencana alam.

b. Biologis, misalnya penyakit menular dan wabah.


c. Psikologis, misalnya penyakit syaraf, bunuh diri, dan disorganisasi jiwa.

d. Kebudayaan, misalnya kejahatan, penceraian, kenakalan remaja,


konflik etnis, dan konflik agama.

C. Penerapan Pengetahuan Sosiologi

Pengetahuan sosiologi memberikan manfaat dan dapat diterapkan


dalam kehidupan di masyarakat.

1. Penerapan Pengetahuan Sosiologi tentang Nilai dan Norma Sosial

Pengetahuan sosiologi tentang nilai dan norma sosial dapat membantu


keberhasilan seseorang dalam kedudukannya sebagai anggota
masyarakat dalam struktur sosial yang menjadi tempat tinggalnya.
Misalnya seorang anak yang mempunyai kebiasaan bersalaman dan
mencium tangan kepada orang yang lebih tua pada masyarakat Jawa
akan menjadikan anak tersebut sebagai anak yang tahu bertata krama.

2.Penerapan Pengetahuan Sosiologi tentang Interaksi dan Peran Sosial

Pengetahuan sosiologi tentang interaksi dan peran sosial dapat


membantu keberhasilan seseorang menjalankan peran sosialnya
berhubungan dengan anggota masyarakat lainnya. misalnya, seseorang
dalam interaksi di lingkungan kerja, ia memperhatikan kaidah atau norma
yang menjadi aturan di tempat kerja, maka iaakan diterima baik sebagai
anggota dari mereka yang berada di lingkungan kerja tersebut.

3. Penerapan Pengetahuan Sosiologi tentang Proses Sosialisasi dan


Pembentukan Kepribadian

Pengetahuan sosiologi tentang proses sosialisasi dan pembentukan


kepribadian membantu seseorang untuk memahami bagaimana ia harus
bersosialisasi dalam masyarakat agar mempunyai kepribadian yang baik.
Misalnya, seorang ayah akan mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya,
tidak melakukan kekerasan fisik atau emosional, memberikan teladan
yang baik, menumbuhkan sikap tolong-menolong, dan sikap saling
menghargai sesama manusia.

4. Penerapan Pengetahuan Sosiologi tentang Perilaku Menyimpang dan


Pengendalian Sosial

Pengetahuan sosiologi tentang munculnya perilaku menyimpang yang


dapat menganggu keteraturan sosial akan memberikan pengetahuan
tentang upaya pengendalian sosial agar terjadi keteraturan sosial kembali.
Misalnya, banyaknya remaja yang minum-minuman keras dan
menyalahgunakan narkotika. Akibat yang ditimbulkan dari hal tersebut
adalah ketidak-stabilan fisik dan mental dan bahkan mengganggu
ketenangan umum, maka dapat diupayakan pengendalian sosial dengan
cara memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesigapan aparat
penegak hukum dalam mewujudkan keteraturan sosial.

5. Penerapan Pengetahuan Sosiologi tentang Status Individu dan


Masyarakat

Individu dan masyarakat merupakan perangkat yang senantiasa ada di


dalam setiap pergaulan hidup, individu tidak mungkin dapat hidup dengan
sempurna tanpa bermasyarakat. Pengetahuan sosiologi akan membawa
kita untuk lebih memahami individu dan masyarakat tersebut.

6. Penerapan Pengetahuan Sosiologi dalam Pembangunan

Menurut Soerjono Soekanto, bahwa pengetahuan sosiologi dapat


diterapkan dan berguna dalam sehari-hari, misalnya untuk memberikan
data-data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian proses pembangunan.

D. Sosiologi dan Fungsinya dalam Kajian Berbagai Gejala Sosial

Gejala sosial yang dikehendaki biasanya lebih bersifat positif, wajar, dan
memberi manfaat bagi masyarakat. Sedang gejala-gejala sosial yang tidak
dikehendaki lebih bersifst negatif dan merugikan masyarakat.

Pengertian Gejala Sosial


Gejala sosial adlaah peristiwa-peristiwa yang terjadi dan dapat diamati
dalam kehidupan sosial. Secara umum, gejala sosial dapat diartikan pula
sebagai segala sesuatu yang dibuat dan dilakukan oleh manusia dalam
kehidupan masyarakatnya. Salah satu gejala sosial yang terdapat dalam
kehidupan kita sehari-hari adalah adanya masalah-masalah sosial yang
timbul baik dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat.

Gejala-Gejala Sosial yang Memicu Masalah Sosial


Gejala-gejala sosial yang dapat memicu terjadinya masalah-masalah
sosial banyak ditemukan dalam masyarakat majemuk seperti di Indonesia
ini. Gejala-gejala sosial demikian yang sering menjadi objek kajian
sosiologi antara lain penurunan kualitas moral, terorisme, disorganisasi
keluarga, penyimpangan sosial, kemiskinan, kenakalan remaja, dan
kependudukan.
Fungsi Sosiologi dalam Mengkaji Gejala Sosial dalam Masyarakat
Sosiologi dapat berfungsi dalam mengidentifikasi berbagai masalah
sosial dan berbagai kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, sikap kritis,
rasa ingin tahu, teliti, dan mampu merespon secara positif berbagai gejala
sosial di lingkungan sekitar sangat perlu dimiliki olehmu sebagai seorang
pelajar, terutama dalam mengkaji gejala sosial tertentu.

Sumber:

Dwi Narwoko, J., dan Suyanto, Bagong. 2011. Sosiologi Teks


Pengantar Dan Terapan. Jakarta : Kencana.

Mulyadi, Yad dkk. 2013. Sosiologi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jaka rta: PT Raja


Grafindo Persada.
“Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat”

Apa itu Gejala Sosial?

Gejala-gejala sosial yang ada di masyarakat dapat diartikan sebagai


sebuah fenomena sosial. Munculnya fenomena sosial di masyarakat
berawal dari adanya perubahan sosial. Perubahan sosial itu tidak dapat
kita hindari, namun kita masih dapat mengantisipasinya. Perubahan sosial
akan mengakibatkan beberapa dampak baik itu positif maupun negatif.

Perubahan sosial ada yang bersifat positif dan negatif, sehingga kita harus
hati-hati dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Fenomena sosial
yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat dapat menimbulkan masalah
sosial. Adapun beberapa contoh fenomena sosial seperti munculnya
kesenjangan sosial, demam musik luar (boyband/girlband), pencemaran
lingkungan, dan lain sebagainya. Gejala sosial juga diartikan sebagai
suatu pristiwa yang sering terjadi pada lapisan masyarakat, baik
masyarakat tradisional maupun masyarakat modern.

Apa Saja Faktor Penyebab Gejala Sosial?

Adanya berbagai gejala sosial di masyarakat, dapat dipengaruhi oleh


beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut:

Faktor kultural merupakan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di


lingkungan masyarakat/komunitas. Ada beberapa contoh gejala sosial
berdasarkan faktor kultural, antara lain kemiskinan, kerjabakti, prilaku
menyimpang, dsb.
Faktor struktural merupakan suatu keadaan yang mempengaruhi struktur,
struktur yang dimaksud adalah sesuatu yang disusun oleh pola tertentu.
Faktor struktural dapat dilihat dari pola-pola hubungan antar individu dan
kelompok yang terjalin dilingkungan masyarakat. Contoh gejala sosial
yang dipengaruhi oleh faktor struktural seperti penyuluhan sosial, interaksi
dengan orang lain dsb.
Apa Saja Macam-Macam Gejal Sosial

Ekonomi
Ekonomi merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
pendapatan.Tingkat pendapatan yang dimiliki individu dapat menimbulkan
gejala sosial dimasyarakat. Gejala sosial yang dilihat dari aspek ekonomi
sangat berkaitan dengan perekonomian masyarakat. Bila ada seseorang
yang kurang dapat mencukupi kebutuhan, maka akan terjadi beberapa
gejala sosial dilingkungan sekitarnya. Dilihat dari segi ekonomi, gejala
sosial yang terjadi di masyarakat dapat meliputi kemiskinan,
pengangguran, masalah kependudukan dsb.

Budaya
Indonesia memiliki budaya yang beraneka ragam sehingga kita harus
saling menghormati budaya lain. Adanya perbedaan jangan dijadikan
sebagai alat pemecah persatuan, melainkan kita harus bersyukur karena
keanekaragaman tersebut dapat menambah kekhasan budaya indonesia.
Keanekaragaman budaya tidak hanya ada di Indonesia, tetapi setiap
negara juga memiliki budaya dengan karakteristik yang berbeda-beda.
Kita juga harus menghormati budaya asing. Keanekaragaman budaya di
sekitar kita juga dapat menimbulkan gejala sosial, misalnya tindakan
peniruan budaya asing yang negatif, kenakalan remaja dsb.

Lingkungan alam
Karakteristik gejala sosial dalam bidang lingkungan alam menyangkut
aspek kondisi kesehatan. Seseorang yang terkena penyakit dapat
menimbulkan gejala sosial di lingkungan sekitarnya. Contoh gejala yang
ditimbulkan seperti munculnya, penyakit menular, pencemaran
lingkunngan dsb.

Psikologis
Prilaku seseorang/individu dalam kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh
aspek psikologisnya.Bila seseorang mengalami gangguan kejiwaan dapat
menimbul kangejala sosial dimasyarakat, misalnya disorganisasi jiwa,
alirana jalan sesat dsb.

Berikut Adalah Contoh-Contoh Gejala Sosial di Masyarakat

Gejalasosial yang ada didalam masyarakat berawal dari adanya


perubahan sosial.Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan di
lingkungannya. Perubahan sosial merupakan segala perubahan yang ada
pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dan dipengaruhi sistem sosial,
nilai, sikap, serta pola prilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.

Perubahan sosial dalam masyarakat dapat berdampak positif maupun


negatif. Bagi masyarakat yang tidak dapat menerima perubahan sosial
maka akan terjadi masalah sosial. Adapun contoh gejala sosial yang ada
pada masyarakat.

Kemiskinan
Kemiskinan dapat dikarenakan tidak mampunyai seseorang dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer. Namun dalam sosiologi, salah
satu faktor penyebab munculnya maslah tersebut karena lembaga
kemasyarakatan tidak berfungsi dengan baik, yaitu lembaga
kemasyarakatan dibidang ekonomi. Permasalahan tersebut dapat
menyebar ke bidang lainnya, seperti pendidikan, sosial, dsb. Dalam
sosiologi, kemiskinan merupakan suatu gejala sosial yang sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Gejala sosial ini terjadi diberbagai
negara di dunia termasuk Indonesia. Kemiskinan dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu:

Kemiskinan absolut, yaitu seseorang atau sekelompok orang tidak dapat


memenuhi kebutuhan minimum hidupnya. Dalam sosiologi, kemiskinan
merupakan suatu gejala sosial yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Gejala sosial ini terjadi diberbagai negara di dunia termasuk
Indonesia. Kemiskinan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
Kemiskinan relatif, yaitu seseorang ataus ekelompok orang dapat
memenuhi kebutuhan minimum hidupnya, namun dirinya masih merasa
miskin bila dibandingakan dengan orang lain atau kelompok lain.
Masalah Remaja
Masa remaja adalah masa pencarian jati diri sehingga banyak remaja
yang meniru tingkah laku orang lain. Tindakan remaja bila tidak terkontrol
dapat menjadi suatu masalah sosial yang dapat merugikan diri sendiridan
orang lain. Masalah remaja ini ditandai oleh adanya keinginan untuk
melawan ataupun sikap apatis. Pada masa ini seharusnya mereka
mengenal nilai dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Dengan
mempelajari norma di masyarakat, diharapkan mereka dapat berprilaku
dan tidak melakukan perbuatan yang menyimpang. Prilaku menyimpang
yang dilakukan oleh remaja dapat beragam, sebagai contoh membolos,
mencontek, pelanggaran lalu lintas dan lain sebagainya.

Masalah kependudukan
Indonesia adalah negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang padat.
Penduduk merupakan sumber penting bagi pembangunan. Hal ini
dikarenakan penduduk menjai subjek dan obyek pembangunan. Dengan
adanya pembangunan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk di
suatu negara. Kesejahteraan penduduk juga mengalami gangguan yang
dipengaruhi oleh perubahan demografis yang seringsekali tidak dirasakan.
Masalah kependudukan dapat kepadatan penduduk, pemerataan
penduduk yang tidak rata, ledakan penduduk dsb.

Masalah-masalah diatas perlu adanya penanggulangan, karena dapat


mempengaruhi tingkat kesejahteraan penduduk. Adapun beberapa cara
untuk mengatasi permasalahan tersebut diantanya:

Melalui program keluargaberencana (KB)


Transimigrasi,dan
Mengatur pertumbuhan jumlah penduduk
Apa Dampak GejalaSosial di Masyarakat?

Terjadinya perubahan sosial-budaya di masyarakat merupakan salah satu


akibat dari gejala sosial. Dampak gejala sosial ada yang bersifat positif
dan negatif.

Dampak positif
Gejala sosial yang ada di masyarakat harus kita sikapi dengan baik. Bila
kita dapat terbuka dan mengimbangi perubahan sosial-budaya yang ada.
Maka perubahan tersebut akan berdampak positif dan memberikan kita
mamfaat. Hal ini dapat dilihat dengan kemajuan bidang tekhnologi. Dalam
bidang tekhnologi kita mengenal tekhnologi komunikasi, seperitelepon,
handphone, telegram, email, dsb. Dengan adanya alat komunikasi yang
modern, maka, maka kita dapat melakukan interaksi jarak jauh tanpa
harus bertemu secara langsung.

Dampak negatif
Seseorang yang tidak dapat menerima perubahan yang terjadi akan
mengalami keguncangan (culture shock). Ketidaksanggupan seseorang
dalam menghadapi gejala sosial akan membawa kearah prilaku
menyimpang.

Seperti yang sudah dijelaskan pada materi diatas, salah satu contoh
gejala sosial adalah kemiskinan. Untuk mendukung dan memudahkan
dalam memahami materi tersebut, disini saya akan memaparkan sebuah
artikel berita tentang kemiskinan

Silahkan untuk mengerjakan soal dibawah ini:

1. Jelaskan kaitan antara konsep dasar sosiologi dan gejala sosial!


2. Mengapa gejala sosial yang terjadi di masyarakat menimbulkan
masalah sosial di masyarakat yang bersangkutan?
3. Gejala sosial yang bagaimanakah yang akan muncul akibat
perubahan sosial di masyarakat?
4. Jelaskan bagaimana anda mengenal gejala sosial melalui konsep
dasar sosiologi!
5. Hubungan sosial yang bagaimanakan yang dapat menimbulkan
gejala sosial yang bersifat positif?

Anda mungkin juga menyukai