Proposal Instrumentsi Lisdawati - A24121025
Proposal Instrumentsi Lisdawati - A24121025
Diusulkan Oleh:
LISDAWATI A24121025
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
DAFTAR ISI
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
Massa suatu benda adalah ukuran materi yang terkandung dalam suatu benda
sedangkan massa jenis ialah besaran yang menunjukkan perbandingan antara massa dengan
volume suatu benda. Nilai massa jenis suatu zat dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan.
Semakin tinggi temperatur maka nilai massa jenis akan semakin rendah, karena ikatan
yang ada pada molekul akan terlepas, sebaliknya semakin tinggi tekanan maka massa jenis
zat cair akan semakin besar karena jarak antar molekul semakin kecil. Untuk zat cair,
massa jenis sedikit berubah pada jangkauan tekana dan temperatur yang cukup besar
(Halliday dan Resnick, 2011). Massa jenis merupakan salah satu sifat dari suatu zat karena
setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda-beda (Giancoli, 2001). Tekanan hidrostatik
adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas
bidang tekan, pada kedalaman tertentu., tekanan hidrostatik hanya berlaku pada zat cair
yang tidak bergerak. Secara konseptual tekanan hidrostatik ialah tekanan yang berlaku
pada fluida atas dasar hukum pascal. Tekanan ini terjadi karena adanya berat cairan.
Tekanan sebuah cairan bergantung pada kedalaman cairan di dalam sebuah tabung alat
ukur dan ketinggian dari pengukuran zat cair (Satriawan, 2007). Sutiah dan Setia (2008)
telah melakukan penelitian cara mengukur massa jenis dengan menimbang massa zat cair
tersebut dan dibandingkan dengan volume zat cair yang terukur. Massa jenis zat cair diukur
secara manual yaitu zat cair berupa minyak goreng atau oli pada umumnya telah
mempunyai standar massa jenis yang telah ditetapkan untuk menunjukkan kualitas dari zat
cair. Anjarsari (2015), telah melakukan penelitian merancang alat ukur massa jenis zat cair
yang berdasarkan hukum Archimedes dengan menggunakan sensor fotodioda. Penelitian
ini menghasilkan sebuah alat yang dapat menghitung nilai massa dari beban zat cair dan
dapat mengukur ketinggian suatu benda yang berada pada permukaan sebuah zat cair
ataupun yang tercelup di dalam zat cair. Jannah dan Fauzi (2013) melakukan penelitian
untuk mengukur massa jenis dengan menggunakan sampel sebuah zat cair berupa minyak
goreng. Proses pengukuran massa jenis yang dilakukan dengan menggunakan sensor LDR
dan pengukuran massa jenis menggunakan program Visual Basic 6.0 yang ditampilkan
pada sebuah monitor.
Berdasarkan latar belakang sebelumnya maka dilakukan perancangan sebuah sistem
alat yang dapat mengukur massa jenis dari suatu zat cair secara otomatis dengan judul
“Rancang Bangun Alat Ukur Massa Jenis Zat Cair Otomatis Menggunakan Sensor Load
Cell dan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino Uno”.
3
1.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimana merancang alat pengukuran massa jenis dari zat cair dengan
menggunakan sensor load cell dan sensor ultrasonik berbasis Arduino Uno?
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah alat bantu untuk
melakukan praktikum terkait massa jenis zat, agar kita dapat mengetahui massa jenis zat
cair dengan mudah.
4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. DASAR TEORI
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi
massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.Massa jenis
rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan totalvolumenya. Sebuah
benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi)akan memiliki volume
yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yangmemiliki massa jenis lebih
rendah (misalnya air).
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran
fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya.Cara kerja sensor ini didasarkan
pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk
menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai
sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi
ultrasonik). Salah satu sensor ultrasonik yang paling sering dijumpai adalah HC-SR04.
Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan dengan frekuensi tertentu
melalui sebuah alat yang disebut dengan piezoelektrik. Ketika sensor diberi tegangan
listrik, piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik yang biasanya
memiliki frekuensi sekitar 40 kHz yang secara bersamaan sebuah osilator diterapkan
pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik
menuju suatu area atau suatu target. Ketika gelombang menyentuh permukaan atau
bidang target, maka target akan memantulkan gelombang tersebut. Gelombang pantulan
dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor menghitung selisih antara
waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul diterima.
Sensor load cell merupakan sensor yang dirancang untuk mendeteksi tekanan atau
berat sebuah beban, sensor load cell umumnya digunakan sebagai komponen utama
pada sistem timbangan digital dan dapat diaplikasikan pada jembatan timbangan yang
berfungsi untuk menimbang berat dari truk pengangkut bahan baku, pengukuran yang
dilakukan oleh Load Cell menggunakan prinsip tekanan.
5
Gambar 2. 1 Bentuk fisik Sensor Load Cell
Keterangan gambar:
a. Kabel merah adalah input tegangan sensor.
b. Kabel hitam adalah input ground sensor.
c. Kabel hijau adalah output positif sensor.
d. Kabel putih adalah output ground sensor.
Prinsip Kerja Sensor Berat (Load Cell), Selama proses penimbangan akan
mengakibatkan reaksi terhadap elemen logam pada load cell yang mengakibatkan
gaya secara elastis. Gaya yang ditimbulkan oleh regangan ini dikonversikan
kedalam sinyal elektrik oleh strain gauge (pengukur regangan) yang terpasang pada
load cell.
Karakterisasi sensor load cell dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari
variasi beban yang diberikan terhadap tegangan keluaran yang dihasilkan.
Pengujian sensor load cell dilakukan dengan merangkai sensor load cell dan modul
HX711 dan selanjtnya dihubungkan dengan sumber tegangan.
Arduino adalah platform elektronik yang bersifat open source serta mudah
digunakan. Berbagai jenis Arduino yang tersedia, salah satu diantaranya adalah
Arduino Uno. Board Arduino Uno menggunakan mikrokontroler ATmega328.
Secara umum posisi/letak pin-pin terminal I/O pada berbagai Board Arduino
posisinya sama dengan posisi/letak pin-pin terminal I/O dari Arduino Uno yang
mempunyai 14 pin Digital yang dapat di set sebagai Input/Output, 6 pin Input
Analog.
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,
diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang. Hardware arduino memiliki prosesor Atmel
6
AVR dan software arduino memiliki bahasa pemrograman C. Memori yang
dimiliki oleh Arduino Uno sebagai berikut : Flash Memory sebesar 32KB, SRAM
sebesar 2KB, dan EEPROM sebesar 1KB. Clock pada board Uno menggunakan
XTAL dengan frekuensi 16 Mhz. Dari segi daya, Arduino Uno membutuhkan
tegangan aktif kisaran 5 volt, sehingga Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB.
7
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
1 2 3
Pengumpulan Pembuatan Perancangan
Data Konsep Model
6 5 4
Laporan Tes Akhir Uji Coba
Alat yang digunakan dalam perancangan ini meliputi papan uji coba, solder,
penyedot timah, multimeter digital, timbangan digital, personal computer (pc), sampel
zat cair dan gelas ukur dan sensor load cell, sensor ultrasonik, pompa mini, relay, LCD
I2C, modul HX711 dan mikrokontroler arduino uno.
8
Gambar 3. 2 Rancangan alat secara keseluruhan
9
Gambar 3. 3 Diagram alir program pengukuran massa jenis
10
BAB 4. BIAYA
4.1 Biaya
11
DAFTAR PUSTAKA
Jannah, M., dan Pauzi, G., 2013, ‘Analisis Pengaruh Massa Jenis Terhadap Kualitas Minyak
Goreng Kelapa Sawit Menggunakan Alat ukur Massa Jenis dan Akuisinya Pada
Komputer’, Prosiding Semirata FMIPA, hal. 35-41.
Nurlaili. dan Haiyum, M., 2010, ‘Mengukur Massa Jenis Air dan Minyak Tanah dengan
Menggunakan Hukum Archimedes’, Jurnal Teknik Mesin, Vol. 2, No. 1.
Santoso, H. (2015). Cara Kerja Sensor Ultrasonik, Rangkaian, & Aplikasinya. Elang Sakti.
12