Anda di halaman 1dari 2

Genetika dan Perilaku

Genetika perilaku (behavior genetic) berkaitan dengan derajat dan hakekat landasan
hereditas perilaku.Para pakar genetika perilaku menganggap bahwa perilaku ditentukan
bersama-sama oleh interaksi kturunan dan lingkungan (Goldsmith,1994).Untuk mem pelajari
pengaruh keturunan terhadap perilaku,para pakar genetika perilaku sering menggunakan
baik studi anak kembar maupun studi anak angkat atau adopsi.

Teori genetika dikembangkan oleh Gregor Mendel,yang mendemonstrasikan bahwa


pewarisan sifat terjadi melalui gen.Gen merupakan unit pewaris sifat yang mempertahankan
identitas strukturalnya dari generasi ke generasi.Sifat-sifat gen antara lain mengandung
informasi genetika,yang merupakan bagian dari kromosom.kromosom berasal dari
spermatozoon(laki-laki).Pada manusia terdapat 23 pasang kromosom,yang terdiri yang
terdiri dari 22 pasang kromosom autosom dan 1 pasang kromosom sex.

Gen yang berada pada kromosom seks dikenal dengan gen terpaut kelamin(sex-linked
genes).Pada mamalia(ksusunya manusia) terdapat dua kromosom kelamin,yaitu kromosom
X dan kromosom Y.Kromosom perempuan memiliki dua kromosom X,sedangkan pada laki-
laki memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y.(X dan Y merupakan simbol yang
digunakan untuk kromosom kelamin).Jiak kromosom yang dilepaskan kali-laki adalah
kromosom sex X,terjadi kombinasi kromosom XX dan menghasilkan keturunan berjenis
kelamin perempuan,dan jika yg dilepaskan kromosom seks Y,maka akan menghasilkan
keturunan berjenis kelamin laki-laki yg berkromosom XY.

Individu yang mempunyai pasangan identik sebuah gen dalam dua kromosom disebut
sebagai individu homozigot,sedangkan individu yang tidak memiliki pasangan yang cocok
untuk gen disebut dengan individu heterozigot.Beberapa gen ada yang bersifat dominan dan
ada yang resesif.Gen dominan menunjukkan pengaruh yang kuat dalam kondisi homozigot
maupun heterozigot.Sedangkan gen resesif hanya menunjukkan pengaruhnya pada
keadaan homozigot.Sebagai contoh,seseorang yang memiliki satu gen mata coklat
(dominan)dan satu gen mata biru(resesif),maka ia akan memiliki mata berwarna coklat,tetapi
ia juga membawa sifat untuk gen mata biru yang akan diturunkan kepada generasi
berikutnya.

Selain itu juga terdapat gen terbatas kelamin( sex-limited genes), yang merupakan gen yang
berbeda dengan gen terpaut kelamin.Gen terbatas kelamin terdapat pada kedua jenis
kelamin(laki-laki dan perempuan),tetapi pengaruhnya hanya atau lebih besar pengaruhnya
pada satu jenis kelamin saja.Sebagai contoh gen yang mengatur ukuran
dada(payudara)pada wanita,dimana ukuran dada wanita menjadi lebih besar daripada pria.

Hubungan antara genetika dan perilaku

Pada pembahasan mengenai materi psikologi sebelumnya,saya ingat mengenai


pertanyaan:Manakah yang lebih berpengaruh,pewarisan sifat atau lingkungan yang
membentuk perilaku?

Pertanyaan tersebut berakhir dengan kesimpulan bahwa antara pewarisan sifat(genetik) dan
perilaku,keduanya berpengaruh penting dalam pembentukan perilaku seseorang.
Dalam mempelajari pengaruh keturunan(genetik) terhadap perilaku, sering digunakan studi
anak kembar maupun studi anak angkat atau adopsi.Dalam studi anak kembar(twin
studi),perilaku anak kembar identik dibandingkan dengan perilaku anak kembar
sepusat.Anak kembar identik(identical twins)(disebut anak kembar monozigot)berkembang
dari satu sel telur tunggal yang dibuahi dan tepisah menjadi dua replika(tiruan)yg secara
genetis identik,yg masing2 menjadi satu individu.Anak kembar sepusat(fraternal twins)
(disebut anak kembar dizigot)berkembang dari sel telur terpisah ,yg membuat mereka
secara genetik kurang sama dibandingkan dgn anak kemba identik.Walaupun kembar
sepusat berbagi kandungan yg sama,mereka tidak lebih mirip secara genetik dbandingkan
dengan adik kakak yg tidak kembar,dan mereka mungkin memiliki jenis kelamin yg
berbeda.Dengan membandingkan kelompok2 anak kembar identik dan sepusat,para pakar
genetika dan perilaku menggunakan pengetahuan dasar bahwa anak kembar identik lebih
mirip secara genetik daripada anak kembar sepusat.

Dalam studi anak angkat(adoption study)peneliti ingin menemukan apakah perilaku dan
karakteristik psikologis anak angkat labih mirip dengan perilaku dan karakteristik psikologis
orang tua angkat mereka,yg menyediakan lingkungan rumah atau orang tua biologis mereka
yg menyumbangkan keturunan mereka.Dalam suatu investigasi,tingkat pendidikan yg
dicapai oleh orang tua biologis adalah peramal yg lebih baik terhadap skor IQ anak angkat
dibandingkan dengan IQ orang tua angkat(Scarr & Weinbeirg,1983).Karena hubungan
genetik antara anak angkat dan orang tua biologis mereka,implikasinya ialah bahwa
keturunan mempengaruhi skor IQ anak-anak..Jika suatu variasi dalam sebuah karakteristik
sangat bergantung pada pewarisan sifat,berarti karakteristik tersebut memiliki tingkat
pewarisan sifat(heritability)yang tinggi.Berdasarkan bukti tersebut,pengaruh pewarisan yang
signifikan pada hampir semua perilaku yg ada seperti: kesendirian,menonton tv,dan perilaku
sosial.Salah satu Perilaku yg tidak menunjukkan adanya pengaruh signifikan terhadap
pewarisan sifat adalah pilihan agama.

Terdapat istilah Genotipe dan Fenotipe.Genotipe(genotype) merupakan warisan genetika


seseorang yang merupakan bahan2 genetika sesungguhnya.Sedangkan fenotipe(fenotype)
adalah karakteristik seseorang yg dapat teramati.Fenotipe dipengaruhi oleh genotipe,tetapi
juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.Fenotipe merujuk pada karakteristik fisik dan
psikologis.

Secara tidak langsung,gen dapat mempengaruhi perilaku dengan cara merubah kondisi
lingkungan.Sebagai contoh,seseorang yg memiliki gen sebagai orang yg
pemarah/pemberontak,maka orang lain bahkan orang tuanya akan menanganinya dengan
keras.Perlakuan orang disekitarnya justru menambah kuat alasan kemarahannya.Dickens
dan Flynn(2001) menyebutkan fenomena tersebut sebagai efek penggali(multiplier
effect).Jika pengaruh genetik atau pranatal menghasilkan peningkatan/pengurangan
terhadap suatu perilaku,maka tendensi awal perilaku akan mengubah lingkungan
sedemikian rupa sehingga memperkuat tendensi perilaku tersebut.

Selain itu,gen juga mempengaruhi perilaku secara tidak langsung,misalnya dengan merubah
cara orang lain memperlakukan individu(kendler,2001).Misalnya,seseorang yg memiliki gen
sebagai orang yg berkarakter murah senyum dan ramah,ketika bertemu orang lain yg belum
dikenalnya,ia akan tersenyum dan membuat orang lainpun tersenyum kepadanya.

Penelitian mengungkapkan bahwa banyak perilaku manusia yg berkaitan erat dengan


pewarisan sifat(genetik).Sebuah gen yg mempengaruhi hampir semua aspek di dalam
tubuh,secara tidak langsung akan mempengaruhi pilihan kegiatan dan bagaimana perlakuan
orang lain terhadap individu.

Sumber : http://psikologi-shinrigaku.blogspot.com/2013/05/genetika-dan-perilak.html

Anda mungkin juga menyukai