Anda di halaman 1dari 15

STIEM BONGAYA MAKASSAR

Pendidikan
Kewarganegaraan
sebagai Mata Kulliah
Pengembangan
Kepribadian
Present by Kelompok 1
Nama Anggota Kelompok:
Muh. Chairul Darmawan/ 202330067
Muh. Randi Saputra/ 202330075
Muh. Ichsan Prayogi/ 202330010
Adinda Fani Syafirah/ 202330167
Yustria Faradila/ 202330076
Pembahasan
TOPIK UTAMA DALAM PRESENTASI INI

Pendahuluan
Latar belakang
a. Perubahan Pendidikan ke Masa Depan
b. Dinamika Internal Bangsa Indonesia

Tip: Use links to go to a different page inside your presentation.


How: Highlight text, click on the link symbol on the toolbar, and select the page in your presentation you want to connect.
Pendahuluan
Keberadaan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian ditetapkan melalui:
1. Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pedidikan Tinggi dan Penilaian
Hasil Belajar Mahasiswa.
2. Kepmendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum
Inti Pendidikan Tinggi.
3. Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas No.
43/Dikti/Kep/2006 tantang rambu-rambu
pelaksanaan pembelajaran kelompok mata kuliah
pengembangan kepribadian di Perguruan Tinggi.
Apa itu MPK?
MPK adalah suatu program pendidikan nilai moral yang di laksanakan melalui
proses pembelajaran di Perguruan Tinggi.
Mengapa Pendidikan
Kewarganegaraan diposisikan sebagai
MPK?
Karena dapat membantu mahasiswa/i menjadi warga negara yang baik sekaligus
paham antara hak dan kewajiban, dapat hidup berdemokrasi, nasionalis, dengan di
bekali nilai moral, norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat.
Apa urgensi Pendidikan
Kewarganegaraan sebagai MPK?
Merupakan penyelenggaran pendidikan kebangsaan, demokrasi, hukum, multikultural,
dan kewarganegaraan, bagi mahasiswa guna mendukung terwujudnya. warga Negara
yang sadar akan hak dan kewajiban, serta cerdas, terampil dan berkarakter sehingga dap
diandalkan untuk membangun bangsa dan Negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
sesuai bidang keilmuan dan profesinya.
Fungsi Mata Kuliah
Pengembangan
Kepribadian
Sebagai pengembangan jati diri dan kepribadian
para mahasiswa.
Tujuan Mata Kuliah
Pengembangan
Kepribadian
Membangun manusia Indonesia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan YME, babudi pekerti
lubu, berkepribadian mantap, dan mandiri, serta
mempunyai rasa tanggungjawab kemasyarakatan
dan kebangsaan (Iriyanto Ws, 2005.2).
Latar belakang Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
A. Perubahan Pendidikan ke Masa Depan
Dalam Konferensi Internasional tentang pendidikan
tinggi yang diselenggarakan UNESCO di Paris
tahun 1998 menyepakati bahwa perubahan pendidikan
tinggi masa depan bertolak dari pandangan bahwa
tanggungjawab pendidikan adalah:
1.Melahirkan warganegara yang berkesadaran tinggi tentang bangsa dan kemanusiaan.
2. Mempersiapkan tenaga kerja masa depan yang produktif dalam konteks yang
dinamis.
3. Mengubah cara berfikir, sikap hidup, dan perilaku berkarya individu maupun
kelompok masyarakat dalam rangka memprakarsai perubahan sosial yang diperlukan
serta mendorong perubahan ke arah kemajuan yang adil dan
Agar bangsa Indonesia tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lain maka Pendidikan nasional
Indonesia perlu dikembangkan searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan.
Fungsi Pendidikan Nasional:
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan Pendidikan Nasional:
Berkembangnya potensi peserta anak didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan Kewarganegaraan (citizenship education) di perguruan tinggi sebagai
kelompok MPK diharapkan dapat mengemban misi fungsi dan tujuan pendidikan
nasional tersebut.
B. Dinamika Internal Bangsa Indonesia
Dalam kurun dasa warsa terakhir ini, Indonesia mengalami percepatan
perubahan yang luar biasa. Misalnya, loncatan demokratisasi, transparansi
yang hampir membuat tak ada lagi batas kerahasiaan di negara kita, bahkan
untuk hal-hal yang seharusnya dirahasiakan. Kekuasaan yang seringkali
disalahgunakan sebagai ajang manuver kekuatan politik yang berdampak
timbulnya ketegangan-ketegangan suasana politik nasional, dan hubungan
eksekutif dan legeslatif.
Situasi lain yang saat ini muncul yaitu melemahnya komitmen masyarakat
terhadap nilai-nilai dasar yang telah lama menjadi prinsip dan bahkan sebagai
pandangan hidup, mengakibatkan sistem filosofi bangsa Indonesia menjadi
rapuh.
2 faktor penyebab filosofi bangsa
Indonesia menjadi rapuh
1. Pengaruh globalisasi yang di semangati liberalisme
mendorong lahirnya sistem kapitalisme di bidang
ekonomi dan demokrasi liberal di bidang politik.
2. Kesalahan masyarakat dalam memahami pancasila.
Kesimpulan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu upaya sadar dan terencana
mencerdaskan warga nergara Indonesia (khususnya generasi muda), dan program
pendidikan berdasarkan nilai pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa yang
diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam
kehidupan sehari-hari para mahasiswa baik sebagai individu, sebagai calon
guru/pendidik, anggota masyarakat dan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Universitas
memberikan Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (MPK) sebagai
pengembangan kepribadian karena pendidikan kewarganegaraan dapat membantu
mahasiswa/i menjadi warga negara yang baik sekaligus paham antara hak dan
kewajiban, dapathidup berdemokrasi, nasionalis, dengan dibekali nilai-nilai moral,
norma-norma yang berlakudalam kehidupan bermasyarakat.
TERIMAKASIH
KIRAIN ES APA YANG BERAT GITU, TERNYATA S.Ak

Anda mungkin juga menyukai