Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 1 :

Yayang Insani (1948311011)


Yunita Asmarani (2048312008)
Shelfianti (1948311010)
Desridiah (2046312004)
Eka Oktavia (2048312012)

I. PENGERTIAN
• Sumber Daya Manusia (SDM) adalah nilai yang dapat diukur yang digunakan oleh
departemen SDM untuk melacak dan menentukan kemajuan mereka pada tujuan bisnis
tertentu, serta membantu menentukan seberapa baik kinerja departemen SDM.
• Key Performance Indicator (KPI)
KPI (Key Performance Indicator) atau disebut juga Indikator Kinerja Utama adalah nilai
terukur yang menunjukkan seberapa efektif organisasi mencapai tujuan bisnis utama.
Indikator ini secara khusus membantu menentukan pencapaian strategis, keuangan, dan
operasional perusahaan.
• Mengapa KPI Penting?
a. KPI menjadi salah satu cara untuk Anda mengetahui secara valid, apakah tim Anda
benar-benar mendukung goal atau tujuan perusahaan. Beberapa alasan penting
mengapa Anda membutuhkan key performance indicator antara lain:
b. Membuat tim Anda tetap align: Hal ini membantu Anda mengukur
kesuksesan project maupun performa karyawan, KPI juga membuat tim bergerak
bersama dalam satu tujuan.
c. Melakukan health check: Key performance indicators memberi Anda gambaran
realistis seperti apa gambaran kesehatan perusahaan Anda, mulai dari faktor risiko
hingga indikator keuangan.
d. Membuat penyesuaian: KPI membantu Anda menciptakan goal yang jelas.
Termasuk bagi Anda untuk menentukan definsi ‘sukses’ atau ‘gagal’. Anda dapat
mengevaluasi langkah mana yang efektif, mana yang tidak.
e. Menggunakan Key Performance Indicator sebagai alat bantu ukur kinerja tim
sangat bermanfaat agar kita dapat mengetahui seberapa jauh usaha yang kita
lakukan memberikan dampak bagi kemajuan bisnis.
• KPI menjadi pengukuran kualitatif bagi performa yang diukur secara spesifik dengan batas
waktu tertentu. KPI juga membantu tim untuk membuat target,
membayangkan milestones, hingga memberi ruang bagi insight yang dapat membantu tim
membuat keputusan secara lebih baik.
• Key Performance Indicator dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, mulai dari
tim finance, HR, marketing atau sales.
Pada intinya, Key Performance Indicator membantu menjadi indikator bagi setiap area
bisnis untuk bertumbuh bersama level strategis.

• Evaluasi kinerja karyawan merupakan bentuk penilaian dan peninjauan yang dilakukan
secara berkala terhadap karyawan di tempat kerja umumnya, penilaian ini dilakukan setiap
tahun atau pada periode-periode tertentu secara reguler. Salah satu manfaat penilaian
kinerja bagi perusahaan adalah untuk mengukur keberhasilan karyawan dalam bekerja.
Informasi yang didapatkan dari evaluasi kerja ini nantinya dapat membantu dalam
pengambilan keputusan terkait kenaikan gaji, promosi, dan pemutusan hubungan kerja.
Beberapa perusahaan memiliki sistem evaluasi kinerja tersendiri bagi karyawannya.
Evaluasi kinerja yang dilakukan secara berkala dan teratur dapat membantu mengingatkan
para karyawan kembali terkait harapan dan tuntutan perusahaan kepada mereka.

II. PEMBAGIAN KPI


Berikut adalah contoh KPI yang sering digunakan untuk mengukur kinerja departemen SDM:
a. KPI Kompensasi
% Biaya Tenaga Kerja:
Angka ini didapatkan dengan cara membandingkan biaya tenaga kerja dengan semua biaya
dapat diukur. Sederhananya, perusahaan dapat menghitung metrik ini dengan cara
menjumlahkan semua gaji karyawan lalu membaginya dengan total biaya perusahaan
dalam suatu periode tertentu.
# Salary Competitiveness Ratio (SCR):
Digunakan untuk mengevaluasi daya saing opsi kompensasi. Dapat ditentukan dengan
membagi gaji rata-rata perusahaan dengan gaji rata-rata yang ditawarkan dari pesaing
industri Anda.
IDR Biaya Perawatan Kesehatan per Karyawan Saat Ini:
Memberikan pemahaman tentang kelengkapan rencana perawatan kesehatan perusahaan.
Dapat ditentukan dengan mengambil total harga biaya perawatan kesehatan dibagi dengan
jumlah karyawan.
# Tingkat Produktivitas Karyawan:
Membantu mengukur efisiensi tenaga kerja dari waktu ke waktu. Dapat ditentukan dengan
mengambil total pendapatan perusahaan dan membaginya dengan jumlah total karyawan.
% Return on Investment (ROI):
Sebagai sebuah organisasi, Anda ingin memastikan bahwa uang yang Anda investasikan
untuk pelatihan karyawan Anda membuahkan hasil. Dapat didefinisikan sebagai laba per
rupiah yang diinvestasikan dalam kompensasi / upah sosial.
b. KPI Employment
#Tingkat Absensi:
Memberikan perspektif tentang jumlah tenaga kerja dan produktivitas yang hilang karena
sakit atau cuti tak terduga. Dapat ditentukan dengan jumlah total hari kerja yang hilang
dibagi jumlah hari kerja yang tersedia dalam organisasi.
% Efektivitas Pelatihan:
Membantu perusahaan memahami betapa nyamannya karyawan baru setelah pelatihan
mereka. Biasanya ditentukan melalui survei pasca pelatihan.
IDR Biaya Pelatihan per Karyawan:
Membantu mengukur jumlah biaya yang diinvestasikan dalam pelatihan karyawan baru.
% Tingkat Turnover Untuk Karyawan Berkinerja Tinggi:
Metrik ini membantu menunjukkan keberhasilan upaya retensi dan membantu perencanaan
untuk penggantian talent. Dapat ditentukan dengan membagi jumlah karyawan berkinerja
tinggi yang keluar dalam satu tahun terakhir dengan total karyawan berkinerja tinggi yang
diidentifikasi.
c. KPI Kinerja
% Calon Pekerja yang Memenuhi Kriteria Pekerjaan:
Membantu dalam mengevaluasi efektivitas penempatan kerja dalam mencapai kandidat
teratas.
% Tingkat Internal Referral Hires:
Memungkinkan manajer untuk melihat nilai tambah ketika karyawan saat ini membantu
untuk mengidentifikasi dan memperoleh talent.
# Kinerja Karyawan Baru:
Kinerja karyawan baru dapat dibandingkan dengan karyawan lain. Biasanya dilakukan
dengan mengevaluasi laporan kinerja.
% Promosi Rekrutan Internal vs Eksternal:
Rasio ini mengukur berapa banyak orang yang sudah bekerja di perusahaan yang
dipertimbangkan untuk promosi internal versus jumlah orang yang tertarik secara
eksternal. Dapat sangat efektif ketika melihat perencanaan suksesi organisasi.
% Tingkat Promosi Internal:
Promosi internal mengindikasikan retensi dan pertumbuhan yang sukses dari para
karyawan terbaik. Dapat ditentukan dengan membagi jumlah individu yang dipromosikan
dengan jumlah total karyawan.

III. REWARD and PUNISHMENT


• Punishment / Pinalti.
Terlambat : denda Rp.10.000 / menit, dihitung setelah waktu toleransi 5 menit
Izin : denda Rp.100.000/hari
Alpha : SP1
Sakit : denda Rp.50.000/hari (jika tanpa surat sakit).
• Reward : Naik gaji dan insentif ditambah.
IV. CONTOH KPI

KPI Kompensasi
REALISASI SKOR
N KEY PERFORMANCE BOBO TARGE SKO
DI AKHIR AKHIR
O INDICATOR (KPI) T KPI T R
TAHUN TAHUN
1 % Biaya Tenaga Kerja
Salary Competitiveness Ratio
2
(SCR)
IDR Biaya Perawatan
3 Kesehatan per Karyawan Saat
Ini
Tingkat Produktivitas
4
Karyawan
5 % Return on Investment (ROI)
JUMLAH =
KPI Employment
REALISASI SKOR
N KEY PERFORMANCE BOBO TARGE SKO
DI AKHIR AKHIR
O INDICATOR (KPI) T KPI T R
TAHUN TAHUN
1 Tingkat Absensi
2 % Efektivitas Pelatihan
IDR Biaya Pelatihan per
3
Karyawan
% Tingkat Turnover Untuk
4
Karyawan Berkinerja Tinggi
JUMLAH =
KPI Kinerja
REALISASI SKOR
N KEY PERFORMANCE BOBO TARGE SKO
DI AKHIR AKHIR
O INDICATOR (KPI) T KPI T R
TAHUN TAHUN
% Calon Pekerja yang
1
Memenuhi Kriteria Pekerjaan
% Tingkat Internal Referral
2
Hires
3 # Kinerja Karyawan Baru
% Promosi Rekrutan Internal
4
vs Eksternal
5 % Tingkat Promosi Internal
JUMLAH =
V. CONTOH EVALUASI KINERGA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN

Anda mungkin juga menyukai