Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TEORI TEORI KEPRIBADIAN


Mata Kuliah :
Dosen Pengampu: SITTI SYAWALIYAH GISMIN

DI SUSUN OLEH:
Kelompok :4
Kelas :A

HASTIARA MULYADI RISAL


4523091127 4523091212

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BOSOW 2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................01
DAFTAR ISI................................................................................................................................02
BAB I : PENDAHULUAN.........................................................................................................03
I. LATAR BELAKANG......................................................................................................03
II. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................04
BAB II : PEMBAHASAN...........................................................................................................05
I. PANDANGAN DASAR....................................................................................................05
II. PRINSIP KEPERIBADIAN KAREN HORNEY.........................................................07
III. STRUKTUR KEPRIBADIAN........................................................................................11
IV. DINAMIKA KEPRIBADIAN.........................................................................................14
V. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN...........................................................................15
BAB III : PENUTUP...................................................................................................................17
I. KESIM[ULAN................................................................................................................17
II. KRITIK TERHADAP TEORI HORNEY....................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................18
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami telah menyelesaikan
Makalah Psikologi Kepribadian; Teori Psikoanalisis Sosial Karen Horney. Kami
menyelesaikan tugas ini berdasarkan jurnal-jurnal yang telah membahas mengenai teori
kepribadian Karen Horney. Berkat tugas ini, kami lebih memahami bagaimana pandangan
dasar, prinsip, struktur, dinamika serta perkembangan kepribadian menurut teori psikoanalisis
sosial Karen Horney. Dengan demikian, kami tidak lagi berpandangan bahwa psikoanalisis
merupakan teori yang membahas kepribadian berdasarkan libido yang dikemukakan oleh
Sigmund Freud, tetapi juga ada psikoanalisis yang dipengaruhi lingkungan sosial seperti
yang dikemukakan Karen Horney.
Kami menggunakan buku-buku cetak, jurnal-jurnal mengenai tema terkait,
serta materi di website sebagai literatur acuan teori yang kami pakai sebagai landasan kami
dalam membuat makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu terlaksananya pembuatan makalah ini. Kami memang manusia yang tidak
luput dari kesalahan. Apabila ada kata-kata atau penulisan yang kurang berkenan, kami
mohoh maaf.

Makassar, Sepetember 2023

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Pada akhir abad 100, Sigmund Freud untuk pertama kalinya


mengkombinasikan speklasi-spekulasi filosofis dengan metode ilmiah primitif. Dari
pengombinasian antara spekulasi dan bukti klinis, Freud mengembangkan sebuah teori
modern pertama mengenai kepribadian. Kemudian, sejumlah peneliti lain ikut
mengembangkan teori kepribadian, sebagian dari mereka mengandalkan spekulasi filosofis
dan yang lain berangkat dari bukti empiris, namun tetap saja kedua kubu mengkombinasikan
kedua aspek dalam derajat masing-masing.

Istilah kepribadian berasal dari bahasa Latin persona, mengacu kepada


topeng teatrikal yang dikenakan aktor-aktor zaman Romawi dulu dalam drama-drama
Yunani mereka. Para aktor Romawi Kuno ini mengenakan sebuah topeng (persona)
untuk memproyeksikan sebuah peran ata penampilan yang keliru. Penggalian istilah
kepribadian dengan cara seperti ini tentunya tidak dapat menghasilkan definisi yang bisa
diterima.

Meskipun tidak ada definisi tunggal yang diteima oleh semua teoitisi
kepribadian namun dapat dikatakan secara umum bahwa kepribadian (personality) adalah
suatu pola watak yang relatif permanen, dan sebuah karakter unik yang memberikan
konsistensi sekaligus individualitas bagi perilaku seseorang. Watak (traits) memberikan
kontribusibagi perbedaanperbedaan individu dalam perilakunya,konsistensi perilakunya dise
panjang waktu, dan stabilitas perilaku tersebut disetiap situasi. Watak mungkin saja unik,
atau umum bagi beberapa kelompok orang, atau mungkin dimiliki seluruh spesies
manusia namun, polanya selalu berbeda bagi setiap individu. Karena itu, masing-masing
pribadi meskipun mirip dengan yang lain dalam satu-dua hal, tetap memiliki sebuah
kepribadian yang unik. Karakter (characteristic) adalah kualitas unik seseorang yang
mencakup atribut-atribut, seperti temperamen, fisik dan intelegensia.

Teori sosial psikoanalitik Karen Horney dibangun diatas asumsi bahwa kondisi sosial
dan budaya,khususnya pengalaman masa kanak-kanak, sebagian besar beranggungjawab bagi
pembentukan kepribadian. Manusia yang tidak pernah terpuaskan kebutuhannya atas cinta
dan kasih sayang selama kanak-kanak akan menegmbangkan permusuhan dasar (basic
anxiety ). Seperti teoritikus kepribadian lainnya, pandangan horney mengenai kepribadian,
merupakan refleksi dari pengalaman-pengalaman hidupnya.

II. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pandangan dasar kepribadian menurut Karen Horney?


2. Bagaimana prinsip kepribadian menurut Karen Horney?
3. Bagaimana struktur kepribadian menurut Karen Horney?
4. Bagaimana dinamika kepribadian menurut Karen Horney?
5. Bagaimana perkembangan kepribadian menurut Karen Horney?
BAB II
PEMBAHASAN

I. PANDANGAN DASAR
Pada mulanya Horney adalah pengikut Freud, yang kemudian terpengaruh
oleh Jung dan Adler. Akhirnya dia mengembangkan pendekatan kepribadian yang
holistik; manusia berada dalam satu totalitas pengalaman dan fungsinya, dan bagian-
bagian keprbadian seperti fisikokimia, emosi, kognisi, sosial, kultural, spiritual, hanya
dapat dipelajari dalam hubungannya satu dengan yang lain sebagai kepribadian yang
utuh.
Disisi lain, Horney menentang teori Freud dalam hal :
1. Teori Freud terlalu mekanistik dan biologis sehingga tidak
bisa menggambarkan keutuhan motivasi dan tigkah laku manusia.
2. Perhatian Freud terhadap interrelasi manusia sangat kecil, sehingga
berakibat penekanan yangsalah pada motivasi sosial dan konflik. Seharusnya,
keamana dan ketidakpuasan (nonseksual) yang menjadi kekuatan
pendorong berfungsinya kepribadian.
3. Tingkah laku agresi dan destruksi bukan heredutas seperti yang
dikemukakan Freud, tetapi merupakan sarana bagaimana orang berusaha
melindungi keamanannya.
4. Freud berpendapat penis envy adalah gambaran wanita yang inferior
dan cemburu karena peran kelaminnya lebih rendah dari lai-laki, sedang
Horney (dan Adler) berpendapat bahwa penis envy adalah simbolik wanita
yang menginnginkan kesamaan status dan kesamaan seperti pria.

Psikoanalitik teori Karen Horney mengembangkan salah satu teori yang


paling terkenal dari neurosis. Dia percaya neurosis yang dihasilkan dari kecemasan dasar
yang disebabkan oleh hubungan interpersonal. Teorinya mengusulkan bahwa strategi
yang digunakan untuk mengatasi kecemasan seringkali digunakan secara berlebihan,
menyebabkan mereka mengambil bentuk kebutuhan

Menurut Horney, kecemasan dasar (karena neurosis) dapat terjadi akibat berbagai hal
terasuk, “… dominasi lagsung atau tidak langsung, ketidakpedulian, perilaku tak menentu,
kurangnya rasa hormat untuk kebutuhan individu anak, kurangnya bimbingan yang nyata,
sikap meremehkan, terlalu banyak kekaguman atau tidak adanya itu, kurangnya kehangatan
yang dapat diandalkan, harus berpihak dalam perselisihan orang tua, terlalu banyak atau
terlalu sedikit tanggung jawab, perlindungan lebih, terpisah dari anak-anak lain, ketidak
adilan, dikriminasi, ingkar janji, suasana bermusuhan, dan seterusnya “(Horney, 1945).
 Pentingnya Pengalaman Masa Kanak-Kanak
Horney percaya bahwa konflik neurotik dapat muncul dari hampir semua
tahapan perkembangan, tetapi masa kanak kanak adalah masa dimana sebagian besar
masalah timbul. Horney (1937) menyakini bahwa pengalaman pengalaman
yangmerusak(pelecehanseksual, pemukulan atau penolakan) ini hampir selalu ditimbulkan ol
eh kurangnya kehangatan kasih sayang yang tulus.
Kecemasan dan permusuhan cenderung ditekan (repress), atau dikeluarkan
dari kesadaran, karena menunjukan rasa takut bisa membuka kelemahan diri, dan
menunjukan rasa marah beresiko dihukum dan kehilangan cinta dan keamanan. Bayi
mengalami proses melingkar, yang oleh Horney dinamakan Lingkaran setan atau vicious
circle (1937). Dimulai sejak akhir, bayi membutuhkan kehangatan dan kasih sayang untuk
dapat menghadapi tekanan lingkungan. (1) Kalau kehangatan cinta dan kasih sayang ini tidak
cukup diperoleh, (2) Bayi menjadi marah dan muncul perasaan permusuhan karena
diperlakukan secara salah itu. (3) Tetapi kemarahan harus di repress agar perolehan cinta dan
rasa aman yang hanya sedikit (tidak cukup) itu tidak hilang sama sekali. (4) Perasaan menjadi
kacau, muncul kecemasan dasar dan permusuhan dasar.(5) Kebutuhan kasih sayang dan cinta
semakin besar. (6) Kemungkinan akan semakin banyak kebutuhan kasih sayang yang
tidak terpenuhi sehingga semakin kuat pula perasaan marah yang timbul. (7) Perasaan
permusuhan menjadi semakin kuat. (8) Represi harus semakin kuat dilakukan agar perolehan
kasih sayang yang hanya sedikit itu tidak hilang. (9) Tegangan perasaan kacau, marah, gusar,
mengamuk, semakin kuat. Kembali ke (4) ini akan membuat kecemasan dasar dan
permusuhan dasar semakin kuat, dan akan terus semakin parah kalua lingkaran 4 > 5 > 6 > 7
> 8 > 9 > 4 dst. Terus menerus terjadi.

Horney (1939) membuat hipotesis bahwa masa kanak-kanak yang berat


berperan penting dalam menimbulkan kebutuhan-kebutuhan neurotik. Kebutuhan-kebutuhan
ini menjadi kuat karena hal ini merupakan satu satunya cara bagi sang anak untuk
merasakan perasaan aman. Walaupun demikian satu pengalaman awal tidak bisa berperan un
tuk membentuk kepribadian di kemudian hari. Walaupun pengalaman-pengalaman masa
dewasajuga berpengaruh penting, terutama bagi individu normal, pengalaman masa kanak ka
nak mempunyai peranan utama dalam perkembangan kepribadian. Orang orang terus
menerus menjalani pola pola tingkah laku yang sama melakukan hal semacam itu karena
mereka mengartikan pengalaman-pengalaman baru sesuai dengan pola-pola tingkah laku
yang sudah berkembang dalam diri mereka.

 Pengaruh Kultur
Walaupun horney tidak gagal mempertimbangan faktor genetis, ia berulang
kali menitik beratkan pengaruh kultural sebahagi peran utama perkembangan
kepribadian neurotik dan kepribadian normal. Ia menyakini bahwa kultur modern terbentuk
berdasarkan kompetisi antar individual. Daya saing dan rasa permusuhan dasar yang
ditimbulkan oleh kultur modern menyebabkan perasaan terpisah. Perasaan sendiri di dunia
yang tidak ramah ini akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan kasih sayang (need
for
affection)yang pada akhirnya membuat orang menilai cinta terlalu tinggi. Sebagai akibatnya
banyak orang melihat cinta dan kasih sayang sebagai jawaban atas permasalahan yang
mereka hadapi. Memang cinta yang tulus dapat menjadi pengalaman yang baik dan
bermanfaat bagi seseorang. Akan tetapi kebutuhan akan cinta yang berlebihan akan menjadi
dasar yang kuat bagi berkembangnya neurosis.

Menurut horney, masyarakat Barat mempunyai peranan dalam


menimbulkan lingkaran setan ini diantaranya dalam beberapa hal. Pertama, orang orang
dalam masyarakat diperkenalkan dengan ajaran kultur tentang kekeluargaan dan kerendahan
hati kedua keinginan masyarakat untuk sukses dan berhasil mencapai sesuatu tidak pernah
berakhir ketiga masyarakat Barat meyakinkan orang-orang bahwa mereka hidup bebas dan
dapat memperoleh apapun yang mereka inginkan melalui kerja keras dan ketekunan.
Kontradiksi kontradiksi ini yang ditimbulakan oleh pengaruh lingkungan dan
bukan pengaruh biologis menghasilkan konflikkonflik intrapsikis yang mengancam kesehata
n mental dari orang normal dan menghasilkan rintangan-rintangan yang sulit dihadapi
orang orang neutorik.
II. PRINSIP KEPRIBADIAN HORNEY
Konsep utama Horney adalah kecemasan dasar yang dirumuskan sebagai berikut:“...
perasaan yang terdapat pada anak karena terisolasi dan tak berdaya dalam dunia secarapotensi
al bermusuhan. Sejumlah besar faktor yang merugikan dalam lingkungan dapatmenyebabkan
anak mereka tidak aman, yakni dominasi langsung atau tak langsung. Sikap masa bodoh,
tingkah laku eratik, kurang menghargai kebutuhan-kebutuhan pribadi anak, kurang sungguh-
sungguh dibimbing, sikap-sikap meremehkan anak, terlalu membanggakan anak atau kurang
membanggakannya, kurang adanya kehangatan yang dapat diandalkan, harus berpihak dalam
perselisihan antara orang tua, tanggung jawab terlalu banyak atau terlalu sedikit, terlalu
dilindungi, terisolasi dan anak-anak lain, ketidak adilan, diskriminasi, janji-janji yang tidak
ditepati, suasana bermusuhan dan sebagainya.”
 Kecemasan Dasar dan Permusuhan Dasar
Kecemasan berasal dari takut; suatu peningkatan yang berbahaya dari
perasaan berteman tak berdaya dalam dunia penuh ancaman. Kecemasan dasar selalu dibaren
gi oleh permusuhan dasar, berasal dari perasaan marah, suatu predisposisi untuk mengantisip
asi bahaya dari orang lain dan untuk mencurigai orang lain itu. Bersamasama, kecemasan da
n permusuhan membuat orang yakin bahwa dirinya harus dijaga untuk melindungi
keamanan.

 Kecemasan dan Konflik


Menurut Horney semua orang mengalami
mengalami creatureanxiety, perasaan keceasan yang normal muncul pada masa bayi, ketika
bayi yang lahir dalam keadaan tak berdaya dan rentan itu dihadapkan dengan kekuatan alam
yang keras dan tidak bisa dikontrol. Bimbingan yang penuh kasih sayang dan cinta pada
awal kehidupanmembantubayibelajar menanganisituasi bahaya itu. Sebaliknya, taanpa bimbi
ngan yang memadai akan mengembangkan basic anxiety,bastic,hostility,danterkadaang neuro
tik distress.
a.Konflik Interpersonal ; kebebasan vs Kesepian
Konflik adalah pertentangan antar kekuatan yang berhadapan dalam
fungsi manusia, tidak dapat dihindari. Mengalami konflik tidak berarti neurotik.
Perbedaan konflik normal dan neurotik adalah taraf atau tinggi rendahnya. Setiap
orangmemakai berbagai cara mempertahankan diri dengan penolakan, permusuhan, d
an persaingan dengan orang lain. Orang normal mampu memakai bermacam-macam
strategi pertahanan disesuaikan dengan masalahnya, sedang orang neurotik secara ko
mpulsif memakai strategi pertahan yang sama yang pada dasarnya tidak produktif.
Horney mengemukakan 10 kebutuhan neurotik, yakni kebutuhan yang timbul akibat
dari usaha menemukan pemecahan-pemecahan masalah gangguan hubungan
antar manusia.
1. Kebutuhan neurotik akan kasih sayang dan penerimaan diri
Dalam pencarian akan kasih sayang dan penerimaan diri orang-orang
neurotik berusaha dengan cara apapun untuk menyenangkan
orang lain. Mereka berusaha memenuhi harapan orang lain, cenderung takut
mengatakan dirinya benar serta cenderung kurang nyaman dengan
permusuhan/pertengkaran orang lain dan rasa permusuhan dalam dirinya.
2. Kebutuhan neurotik akan rekan yang kuat
kurangnya rasa percaya diri membuat orang-orang neurotik
berusaha mendekatkan diri mereka dengan pasangan yang lebih kuat atau
berpengaruh. Termasuk dalam kebutuhan ini adalah penilaian yang terlalu tinggi
terhadap cinta dan ketakutan jika sendirian atau ditinggalkan.
3. Kebutuhan neurotik untuk membatasi hidupnya dalam lingkup yang sempit
Orang-orang neurtik seringkali berusaha untuk tidak menonjol, berada
ditempat kedua, dan merasa puas dengan stimulus yang sangat sedikit.
Mereka menurunkan kemampuan mereka ketingkat yang lebih rendah dan takut
membuat permintaan yang membebani orang lain.
4. Kebutuhan neurotic akan kekuasaan
Kekuasaan dan kasih sayang mungkin merupakan dua kebutuhan neurotik
yang paling besar. Kebutuhan akan kekuasaan biasanya dibarengi dengan adanya
kebutuhan akan penghargaan sosial dan kepemilikan yang menjelma
dalam bentuk kebutuhan untuk mengatur orang lain dan menghindari erasaan
lemah atau tidak pintar.
5. Kebutuhan neurotik untuk memanfaatkan orang lain
Orang-orang neurotik sering menilai orang lain bedasarkan bagaimana orang-
orang tersebut bisa digunakan atau dimanfaatkan untuk kepentingan
mereka, tetapi pada saat yang sama, mereka takut dimanfaatkan oleh oranglain.
6. neurotik akan penghargaan sosial atau gengsi
Beberapa orang melawan kecemasan dasar dengan berusaha menjadi
orang pertama ,orang paling penting, atau menarik perhatian orang lain agar tertuj
u pada dirinya.
7. Kebutuhan neurotik akan kekaguman pribadi
Orang-orang neurotik mempunyai kebutuhan untuk dikagumi atas diri
mereka daripada atas apa yang mereka miliki. Harga diri mereka yang tinggi harus
terus menerus ditunjang dengan kegaguman dan penerimaan dari orang lain.
8. Kebutuhan neurotik akan ambisi dan pencapaian diri
Orang-orang neurotik sering kali mempunyai dorongan kuat untuk menjadi
yang terbaik-sales terbaik, pemain boling terbaik ,atau kekasih terbaik. Mereka
harus mengalahkan orang lain untuk membuktikan keunggulan mereka.
9. Kebutuhan neurotik akan kemandirian dan kebebasan
Banyak orang-orang neurotik yang mempunya kebutuhan yang kuat
untuk menjauh dari orang lain ,yang membuktikan mereka bisa bertahan hidup
tanpa orang lain.

10. Keburuhan neurotik akan kesempurnaaan dan ketidakmungkinan


untuk salah
Dengan berusaha semaksimal mungkin untuk sempurna,
orangorangneurotik mendapat “bukti” atas harga diri dan keunggulan pribadi
mereka. Mereka takutmembuat kesalahan dan mempunyai kelemahan pribadi
sehingga mereka selalu berusaha untuk menyembunyikan kelemahan mereka dari
orang lain.
b. Konflik Intrapsikis
Kecenderungan neurotik yang timbul dari kecemasan dasar, berkembang
dari hubungan anak dengan orang lain. Dinamika kejiwaan yang terjadi menekankan
pada konflik budaya dan hubungan antar pribadi. Dalam hal ini Horney tidak
mengabaikan faktor intrapsikis dalam perkembangan kepribadian. Menurutnya, proses
intrapsikis semula berasal dari pengalaman hubungan antar pribadi, yang sudah terjadi
menjadi
bagian dari sistem keyakinan, proses intrapsikis itu mengembangkan eksistensi dirinya
terpisah dari konflik interpersonal. Ada empat macam konsep diri :
1. Diri rendah ( Despised Real Self )
Konsep yang salah tentang kemampuan diri, keberhargaan dan
kemenarikan diri, yang didasarkan pada evaluasi orang lain yang dipercayainya,
khususnya orang tuanya. Evaluasi negatif mungkin mendorong orang untuk merasa
tak berdaya.
2. Diri Nyata ( Real Self )
Pandangan subyektif bagaimana diri yang sebenarnya, mencakup
potensi untuk berkembang, kebahagiaan, kekuatan, kemauan, kemampuan khusus dan
keinginan untuk “realisasi diri”, keinginan untuk spontan menyatakan diri yang
sebenarnya.
3. Diri Ideal ( Ideal Self )
Pandangan subyektif mengenai diri yang seharusnya, suatu usaha untuk menjadi
yang sempurna dalam bentuk khayalan, sebagai kompensasi perasaan tidak mampu
dan tidak dicintai.
4. Diri Aktual ( Actual Self )
Berbeda dengan real self yang subyektif, aktual self adalah kenyataan
diri seseorang, fisik dan mental apa adanya, tanpa dipengaruhi oleh persepsi
orang lain.
Konflik intrapsikis yang terpenting adalah gambaran diri ideal atau ideal
self image dengan diri yang dipandang rendah atau despised real self. Membangun
diri ideal adalah usaha untuk memecahkan konflik dengan membuat gambaran
bagus mengenai diri sendiri. Diri rendah adalah kecenderungan yang kuat dan
irasional untuk merusak gambaran nyata diri.
III. STRUKTUR KEPRIBADIAN

1. Diri Ideal ( Ideal Self )


Horney percaya bahwa makhluk hidup, jika diberikan sebuah
lingkungan dengan kedisiplinan dan kehangatan, akan mengembangkan perasaan
aman
dan percya diri serta kecenderungan untuk memiliki pemahaman diri. Sayangnya,pen
garuh-pengaruh negatif awal sering kali menghambat kecenderungan alami seseorang
memperoleh pemahaman diri atau mencapai realisasi diri, sebuah situasi yang
membuat mereka merasakan perasaan terpisah dan rendah diri. Selain itu
juga, terdapat perasaan terpisah dari diri mereka yang semakin berkembang. Oleh
karena merasa terpisah dari diri mereka sendiri, maka seseorang merasa harus
mendapatkan kepekaan akan identitas (sense of identity) yang stabil.

 Pencarian Keagungan Neurotik


Pencarian keagungan yang neurotik adalah gambaran orang yang menganggap
diri ideal itu nyata, mereka memasukannya secara komprehensif kedalam semua
aspek hidupnya, mencajikannya sebagai acuan tujuan, konsep diri, dan hubungannya
denga orang lain. Orang semacam itu membutuhkan kesempurnaan (need for
perfection), mempunyai ambisi yang neurotik (neurotic ambition) dan drongan untuk
menang dalam balas dendam (drive toward a vindivtive triumph

1. Kebutuhan kesempurnaan merupakan dorongan untuk


menggabungkan keseluruhan kepribadian ke dalam diri ideal. Neurotik tidak
puas dengan sedikit perubahan, tidak menerima yang belum sempurna. Ini
yang kemudian yang dinamakan oleh Horney tirani kebolehan (tyrany of the
should ).
2. Ambisi neurotik adalah pencarian keagungan diri melalui dorongan
menjadi superior yang kompulsif. Walaupun orang neurotik mempunyai
keingian yang kuat menggungguli apapun, mereka secara teratur
menyalurkan energinya ke aktivitas yang paling berpeluang sukses.
3. Dorongan untuk balas dendam merupakan aspek neurotik yang
berbahaya. Keinginan balas dendam ini mungkin disembunyikan sebagai
dorongan berprestasisukses, tetapi tujuan utamanya dalah membuat orang lain
malu, atau mengalahkan mereka melalui kelebihan mereka, atau untuk
memperoleh kekuatan, untuk membuat sengsara oranglain-umunya dengan
melalui penghinnaan. Sukses membalas dendam, tidak membuat dorongan bal
as dendamnya reda, bahkan dorongan itu menanjak setiap kali ada
kemenangan. Setiap kesuksesan akan meningkatkan ketakutan akan kekalahan
dan ini akan meningkatkan perasaan keagungan, yang akan meningkatkan
keinginan untuk memperoleh kemenangan balas dendam yang baru.

 Penuntut yang Neurotik


Meyakini bahwa ada yang salah dengan dunia luar, mereka
menganggap bahwa diri mereka itu khusus sehingga berhak diperlakukan sesuai deng
an gambaran diri ideal mereka sendiri. Para penderita neurotik, kalau tuntutan mereka
tidak terpenuhi, mereka menjadi marah, bingung, dan tidak mampu memahami
mengapa orang lain tidak dapat memahami tuntutannya.

 Kebanggaan Neurotik
Kebanggaan neurotik adalah kebanggan yang semu, bukan didasarkan
pada pandangan diri yang realistik, tetapi didasarkan pada gambaran palsu dari diri id
eal. Sebaliknya kebanggan neurotik didasarkan pada gambaran diri ideal
dan biasanya diumumkan keraskeras dalam rangka melindungi dan mendukung pand
angan dan kebanggaan kepada diri sendiri. Orang neurotik memandang dirinyasebagai
orang yang mulia, hebat, dan sempurna, sehingga kalau orang lain tidak
memperlakukan mereka dengan pertimbangan khusus, orang itu menjadi sedih.
2. Menghina Diri (despise self)
Orang neurotik yang mencari keagungan tidak pernah puas dengan dirinya
sendiri, karena mereka akhirnya menyadari bahwa diri nyata tidak cocok dengan diri
idealyang mereka dambakan. Mereka kemudian mulai membenci dan memandang rendah
dirinya sendiri. Horney mengemukakan 6 cara orang mengekspresikan kebencian diri itu :
1. Menuntut kebutuhan kepada diri tanpa ukuran
Orang memunculkan kebutuhan diri yang tidak pernah berhenti. Bahkan
ketika mereka mencapai keberhasilan, mereka terus mendorong dirinya sendiri
untuk bergerak menuju kesempurnaan.
2. Menyalahkan diri tanpa ampun
Orang neurotik yang terus menerus mencaci-maki dirinya sendiri.
Menyalahkan diri bentuknya bermacam-macam, mulai dari ekspresi luar biasa,
misalnya merasa bertanggung jawab terhadap bencana alam, sampai
menanyai secermat-cermatnya kebaikan dari motivasinya sendiri.
3. Menghina diri
Diekspresikan dalam wujud memandang kecil, meremehkan,
meragukan, mencemarkan, dan menertawakan diri sendiri. Menghina diri
mencegah yang bersangkutan dari perjuangan untuk maju atau berprestasi.
4. Frustasi diri
Orang neurotik sering membelenggu dengan tabu untuk menentang kesenangan.
5. Menyiksa diri
Pada dasarnya semua mekanisme diri rendah mengandung makna menyiksa
diri. Namun menjadi berubah apabila tujuan orang neurotik itu membahayakan at
au menyakiti diri sendiri. Banyak orang memperoleh kepuasan masokism
dengan mengalami penderitaan akibat suatu keputusan, memperparah sakit
kepala, melukai diri dengan pisau, menantang berkelahi dengan orang yang jauh
lebih kuat atau mengundang siksaan fisik.
6. Tingkah laku dan dorongan diri
Bisa fisikal atau psikologikal, disadari atau tidak disadari, akut atau kronik,
benar- benar dilakukan atau hanya dalam imajinasi. Orangorang neurotik juga mer
usak diri secara psikologis, misalnya berhenti bekerja ketika karirnya mulai
memuncak, memutus hubungan persahabat yang sehat dan memilih pergaulan
yang neurotis, atau melakukan aktifitas seksual promiskuitas.

IV. DINAMIKA KEPRIBADIAN


Dalam teori psikoanalisis sosial Karen Horney, Ia menyimpulkan ada 3 sikap
dasar yang disebut kecenderungan neurotik dalam mengatasi konflik dasar, diantaranya :
1. Mendekati orang lain
Merupakan proses mendekati orang lain yang mengacu kepada
sebuah kebutuhan neurotik untuk melindungi diri dari perasaan ketidak-
berdayaan. Usaha pertama yang dilakukan adalah mereka berusaha mendapatkan
kasih sayang dan penerimaan dari orang lain atau mereka mencari pasangan yang
kuat yang bertanggung jawab terhadap hidup mereka. Horney (1937)
menjelaskankebutuhan-kebutuhan ini sebagai “ketergantungan yang tidak wajar “
(morbid dependency), sebuah konsep yang mendahului istilah “codependency”

2. Melawan orang
Dalam pengadopsian strategi melawan orang lain, orang-orang neurotik yang
agresif cenderung menanggap orang lain tidak ramah. Sehingga, mereka sama
kompulsifnya dengan orang-orang penurut, dan tingkah laku mereka juga sama-
sama dipicu oleh kecemasan dasar. Daripada mendekati orang lain dengan selalu
menurut dan bergantung, orang-orang neuritik yang agresif lebih memilih utuk
melawan orang lain dengan cara tampil kuat dan kejam. Mereka termotivasi oleh
keinginan kuat untuk memeras orang lain dan memanfaatkan orang tersebut untuk
kepentingan diri mereka sendiri.
Lima dari sepuluh kebutuhan neurotik, terdapat kecenderungan
melawan orang lain diantaranya, kebutuhan untuk kekuasaan, memanfaatkan
orang lain, memperoleh penghargaan dan gengsi, dikagumi, dan mencapai
sesuatu. Orang-orang yang agresif lebih condong untuk bermain dengan tujuan
menang daripada hanya untuk menikmati perlombaan.
3. Menjauhi orang
Supaya dapat megatasi konflik dasar terisolasi, beberapa orang
memisahkan diri dari orang lain dan mengadopsi sebuah kecenderungan neurotik
yaitu menjauhi orang lain. Strategi ini merupakan ekspresi dari kebutuhan
akan kesendirian, kebebasan dan kemandirian. Sama seperti sebelumnya, masing-
masing kebutuhan ini dapat mengarah kepada tingkah laku positif, dan
beberapa orang memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini dengan yang sehat. Akan
tetapi, kebutuhan-kebutuhan ini menjadi neurotik ketika orang-orang berusaha
untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan membuat jarak emosional antara
diri mereka dan orang lain secara terus menerus.
Masing-masing dari ketiga neurotik memiliki serangkaian karakteristik yang
serupa dengan yang dimiliki individu-individu normal dan masing-masing dari sepuluh
kebtuhan neurotik dapat dengan mudah ditempatkan dalam ketiga kecenderungan neurotik.

V. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
(Lindzey, 1985), Kekuatan pemotivasi mereka adalah penentuan untuk
mengatasi tiap-tiap rintangan. Ada tiga jenis perkembangan, yaitu:
1. Narcissistic.
2. Perfectionistic.
3. Arrogant-vindictive.
Orang-orang Narcissistic tampak sangat tinggi dan percaya diri, tidak
punya keraguan, sadar dari bakat dan keterampilan mereka sendiri. Horney sering berkata,
orang-orang yang demikian menyukai anak-anak. Mereka sering menjadi penuh kasih
dan dermawan tapi hanya sebagai antisipasi kemurahan hati kembali. Horney melihat
narsisme cukup berbeda dari Freud, Kohut, dan teori psikoanalitik utama. Karena ia
tidak menempatkan sebuah narsisme primer, tetapi melihat kepribadian narsistik sebagai
produk dari jenis tertentu dari lingkungan awal yang bekerja pada jenis temperamen
tertentu. Baginya, kebutuhan narsis dan kecenderungan tersebut tidak melekat dalam sifat
manusia.
Narsisme berbeda dari strategi Horney yang defensif atau solusi bukan dalam kompen
sasi. Idealisasi diri adalah kompensasi dalam teori, tapi hal itu berbeda dari narsisisme.
Semua strategi defensif melibatkan idealisasi diri, tetapi dalam penyelesaiannya, narsis
cenderung menjadi produk dari kegemaran bukan kekurangan. Harga diri para narsisis tidak
kuat, karena tidak didasarkan pada prestasi asli.
Orang-orang Perfectionistic mendasari rasa mereka dari keadaan diatas
para cendekiawan dan standar moral. Hal yang berada di luar mereka merupakan
kegagalan mereka. Mempunyai standar yang tinggi, yang dapat memberikan orang-orang ini
satu perasaan sebagai penguasaan.
orang-orang Arrogant-vindictivesangat biasanya mempunyai "particularlybad human
experiences" , penghinaan, pengabaian, atau kekejaman seperti itu, dan mereka yakin bahwa
orang lain itu tak jujur dan berhati dengki. Mereka merupakan pesaing yang tinggi
dan bangga dari kemampuan mereka untuk memperdayakan yang lain.
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Teori psikoanalisis sosial Karen Horney dibentuk berdasarkan asumsi bahwa
kondisi sosial dan kultural, terutama pengalaman masa kanak-kanak sangat berpengaruh
terhadap pembentukan kepribadian seseorang. Individu yang tidak mendapatkan cinta da
n kasih sayang yang cukup selama masa kanak-kanak akan mengembangkan rasa
permusuhan dasar terhadap orang tua mereka, sehingga timbul lah kecemasan dasar di
dalam diri mereka. Untuk melawan kecemasan dasar tersebut, individu melakukan
perlawanan terhadap kecemasan dasar tersebut dengan cara berhubungan dengan orang
lain. (1) Mendekati orang lain, (2) melawan orang lain, (3) menjauhi orang lain. Akan
tetapi hanya individu normal yang melakukan hal tersebut. Berbeda
dengan orang neurotik yang berperilaku kompulsif sehingga cenderung melakukan
dengan satu cara. Tingkah laku mereka yang kompulsif tersebut, berkembang menjadi
konflik intrapsikis yang dapat berupa gambaran diri ideal maupun kebencian diri.
Teori Horney tentang neurosis didasarkan pada konsep gangguan psikis
yang membuat orang terkunci dalam lingkaran yang membuat tingkah laku tertekan dan
tidak produktif, kemudian dikenal sebagai masalah kecemasan. Horney mengemukakan s
epuluh kebutuhan neurotik, yakni kebutuhan yang timbul sebagai akibat dari usaha
menemukan pemecahan-pemecahan masalah gangguang antara hubungan manusia.
1) Keburuhan neurotik akan kesempurnaaan dan ketidakmungkinan untuk salah (
the neurotic need for perfection and unassailability)
2) Kebutuhan neurotik akan kemandirian dan kebebasan (the neurotic need for self
sufficiency and independence
3) Kebutuhan neurotik akan ambisi dan pencapaian diri (the neurotic need for ambition
and personal achievement )
4) Kebutuhan neurotik akan kekaguman pribadi (the neurotic need for
personal admiration)
5) Kebutuhan neurotik akan penghargaan sosial atau gengsi (the neurotic need for social
recognition or prestige)
6) Kebutuhan neurotik untuk memanfaatkan orang lain (the neurotic need to exploit
others)
7) Kebutuhan neurotik akan kekuasaan (the neurotic need for power )
8) Kebutuhan neurotik untuk membatasi hidupnya dalam lingkup yang sempit (
the neurotic need to restrict one’s life within narrow borders)
9) Kebutuhan neurotik akan rekan yang kuat (the neurotic need for a powerful patner )
10) Kebutuhan neurotik akan kasih sayang dan penerimaan diri (the neurotic need for
affection and approval )
Sedangkan dalam perkembangan kepribadian dalam usaha untuk mengatasi rintangan-
rintangan terdapat tiga jenis perkembangan yaitu (1) Narcissistic, (2) Perfectionistic,
(3)Arrogant-vindictive.

II. KRITIK TEORI PSIKOANALISIS SOSIAL KAREN HORNEY

 Karen Horney dipandang sebagai penyumbang teori psikoanalisis yang


penting sepanjang hidupnya, tetapi sesudah ia meninggal (1952), karyanya banyak di
lupakan orang. Baru ketika jurnal feminime psychology di publikasikan pada tahun
1967, ide-idenya kembali banyak di kutip.

 Kekuatan teori Horney ada pada deskripsi mengenai neurosis. Tidak ada pakar
yang menulis lebih banyak darinya mengenai neurosis. Deskripsi yang
komprehensif mengenai kepribadian neurosis memberi kerangka yang bagus untuk
memahami orang yang jiwanya tidak sehat. Teori Horney tidak di kembangkan
memakai data yang spesifik, lebih banyak memakai spekulasi yang sukar di uji.
Teorinya banyak di dasarkan pada pengalaman klinik dan kontak-kontak pribadinya
dengan penderita neurosis.

 Dari sisi lain, dengan segala kekurangan metodologisnya, organisasi


pengetahuan tentang neurosis dari teorinya cukup signifikan. Oleh karena itu, teorinya
lebih banyak tentang neurotik, maka teori tersebut dinilai tinggi dalam
kemampuannya mengorganisasi pengetahuan mengenai neurotik. Akan tetapi, teori
Horney dinilai rendah dalam kemampuan menjelaskan tentang orang pada umumnya.

 Teori Horney dianggap lebih berhasil dalam fungsinya sebagai panduan


pemecahan masalah. Dalam buku Neurosis and Human Growth yang di tulis Horney
1950, konsep-konsep dan ide-ide jelas, konsisten, dan tidak ambigu. Akan tetapi,
ketika semua karyannya di teliti, sebuah gambaran yang berbeda muncul. Dalam
sekian tahun, ia menggunakan istilah-istilah seperti “kebetulan
neurotik” dan “kecenderungan neurotik” kadang sebagai istilah-istilah yang berbeda
dan kadang sebagai istilah-istilah yang saling menggantikan sedangkan istilah-istilah
“kecemasan dasar” dan “konflik dasar” tidak selalu dibedakan dan jelas. Ketidak
konsistenan ini membuat keseluruhan karyannya menjadi agak tidak konsisten, tetapi
tetap saja teori terakhirnya 1950 adalah sebuah teori yang dibahas dengan jelas dan
konsisten. Kriteria lain dari sebuah teori yang bergunaadalah parsimony (penggunaan
asumsi atau penjelasan yang sederhana dalam pembentukan teori), dan teori terakhir
horney, sebagaimana dijelaskan pada bab terakhir
dari Neurosis and Human Growth (Horney, 1950), mendapat penilaian tinggi untuk
kriteria ini.
 Horney tidak memiliki pengikut yang dapat melanjutkan dan mengembangkan
teorinya.
DAFTAR PUSTAKA

Hall, Calvin S. & Gardner Lindzey.Teori-Teori Holistik . 1993. Yogyakarta: Kanisius

 Hal. 265

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press.

 Hal 161-174

Feist, Jess & Gregory J. Feist. Teori Kepribadian. 2013. Jakarta: Salemba Humanika

 Hal 192

 Hal 196-200

 Hal 201-212

 Hal 218-219

http://penasaranjuragan.blogspot.com/2012/05/teori-kepribadian-karen-horney.html

Anda mungkin juga menyukai