Setelah
NO Nama Jenis Kelamin
Umur (Tahun) Setelah Keterangan
Minum
IstirahatSetelah Berlari Minum Air
Air
Dingin
Hangat
16
P 80 102 90 74
1 Annisa Herza R. (2007)
16
P 91 103 47 78
2 Aura Zahira (2007)
16
P 80 96 75 86
3 Cut Alisa Putri (2007)
16
L 111 149 103 118
4 Fathir Alfa (2007)
17
L 90 110 60 98
5 M.Iqbal s. (2006)
Pertanyaan :
Jawaban:
1. Tidak semua siswa mempunyai frekuensi denyut nadi yang sama, karena denyut nadi dipengaruhi oleh:
usia, jenis kelamin, irama sirkandian, bentuk tubuh, aktivitas, suhu tubuh, volume darah dan obat – obatan
yang berbeda.
2. Berdasarkan jenis kelamin frekuensi rata-rata denyut nadi berbeda, karena dipengaruhi oleh volume darah.
Wanita mempunyai volume darah yang sedikit lebih rendah dari pada pria, sehingga dengan darah yang
sedikit kerja pembuluh darah dan jantung harus cepat yang menyebabkan peningkatan denyut nadi.
1.
3. Karena pada saat melakukan aktivitas deangan pada saat istirahat denyut nadi yang dihasilkan berbeda, hal
itu disebabkan oleh kerja jantung. Karena pada saat kita beraktivitas jantung kita melakukan kerja yang
sangat cepat dan pada saat istirahat jantung kita perlahan kembali ke keadaan normal.
4. Frekuensi setelah minum air dingin berbeda dengan setelah minum air hangat, karena dipengaruhi oleh
suhu tubuh , setelah minum air dingin suhu tubuh mengalami penurunan. Frekuensi denyut nadi akan
menurun. Sedangakan setelah minum air hangat suhu tubuh akan mengalami peningkatan dan setiap
peningkatan 10c menyebabkan frekuensi denyut nadi meningkat 15 kali/ menit.
5. Frekuensi denyut nadi rendah, harus menambah aktivitas dan minum air hangat.
6. Frekunsi denyut nadi tinggi, harus mengurangi aktivitas dan minum air dingin.
7. Karena denagan berolahraga berarti kita memerlukan energy, sehingga darah akan dipompa lebih cepat.
Ada factor lain yang berpengaruh terhadap frekuensi denyut nadi yaitu :
Usia, peningkatan usia menyebabkan frekuensi denyut nadi berangsur – angsur menurun.
Irama sirkandian adalah proses yang saling berhubungan yang dialami tubuh untuk menyesuaikan
dengan perubahan waktu selama 24 jam.
Bentuk tubuh, oarng yang tinggi langsing biasanya memiliki frekuensi denyut nadi lebih rendah
dibandingkan dengan orang gemuk.
Aktivitas, frekuensi denyut nadi akan meningkat ketika beraktivitas dan akan menurun ketika
beristirahat.
Stress dan emosi, rangsangan saraf simpatis serta emosi seperti cemas, takut dan gembira dapat
meningkatkan denyut nadi.
Suhu tubuh, setiap peningkatan 10c menyebabkan frekuensi denyut nadi meningkat 15 kali/ menit.
Sebaliknya, jika penurunan suhu tubuh frekuensi denyut nadi akan menurun.
Volume darah, kehilangan darah yang berlebih akan menyebabkan peningkatan denyut nadi.
Obat – obatan, beberapa jenis obat dapat menurunkan atau meningkatkan kontarksi jantung dan
denyut nadi. Contohnya kafein, nikotin dan sebaginya.