Anda di halaman 1dari 21

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DAERAH

Disusun Oleh:

ERLINA SRI HAWAN SINAGA


ANGELINA HELENA SIBURIAN
DERMI SITUMORANG
ARME SITUMORANG
LAILI FADHILA
AFRIMANTO

UNIVERSITAS EFARINA
PROGRAM MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
PEMATANG SIANTAR
TA 2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kita ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat serta salam kita hadiahkan kepada
junjungan kita, Nabi besar Muhammad Saw yang telah membawa ajaran islam
yang dapat kita imani, kita pelajari, dan kita amalkan dalam kehidupan sehari-
hari.

Penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah


membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah dengan materi tentang
“Implementasi Sistem Informasi Daerah“.”.

Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Walaupun makalah ini telah diisi dengan materi dan dijelaskan secara
terperinci, bukan berarti makalah ini telah sempurna. Oleh karena itu penulis
minta maaf apabila terdapat kesalahan-kesalahan yang tidak berkenan di hati para
pembaca,karna kesempurnaan hanyalah milik Allah swt.

Dalam penyusunnya tidak menutup kemungkinan adanya kekeliruan. Oleh karena


itu penulis berharap adanya saran konstruktif dari semua pihak terutama bagi
pembaca. Dan Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

PEMATANG SIANTAR, 8 NOOVEMBER 2023

KELOMPOK 3

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I

A. LATAR BELAKANG................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN..............................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN..................................................................4
B. SISTEM
INFORMASI................................................................................11

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN.........................................................................................16
B. SARAN......................................................................................................16

DAFTARPUSTAKA
4

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014, sistem informasi


kesehatan merupakan kesatuan perangkat pengaturan yang mencakup data,
informasi, parameter, metode, peralatan, teknologi, dan sumber daya manusia
yang saling berhubungan dan dikelola secara terpadu untuk memberikan arah
tindakan atau keputusan yang sesuai dalam upaya pembangunan kesehatan.
Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan diperlukan oleh semua fasilitas
pelayanan kesehatan, termasuk puskesmas. Puskesmas memerlukan adanya
manajemen dan pengelolaan informasi yang efektif dan efisien sebagai salah satu
upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Penerapan sistem desentralisasi menjadikan sistem informasi kesehatan di
daerah sebagai tanggung jawab dan kewenangan pemerintah daerah masing-
masing (Adriani and Ulandari, 2022). Hal ini menyebabkan penyelenggaraan
sistem informasi kesehatan memiliki konsep penyelenggaraan dan tingkat
keberhasilan implementasi yang berbeda-beda sesuai dengan kapasitas dan
kemampuan daerah masing-masing.
Pelaksanaan sistem informasi menghasilkan data dan informasi yang dapat
digunakan sebagai landasan dalam pengambilan keputusan. Semakin baik
pengelolaan sistem informasi kesehatan yang berjalan maka semakin baik pula
kualitas data dan informasi yang dihasilkan. Namun, pelaksanaan sistem
informasi kesehatan masih memiliki banyak permasalahan, terutama dalam aspek
sumber daya manusia, saran dan prasarana, serta alokasi dana yang belum
optimal. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya pelaksanaan sistem informasi
kesehatan yang mengakibatkan data yang dihasilkan kurang akurat. Hal ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem informasi kesehatan belum dapat
menjadi alat pengelolaan pembangunan kesehatan yang efektif (Hidayat, 2020).
Implementasi SIK saat ini secara perlahan mulai diterapkan di berbagai
fasilitas pelayanan kesehatan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 47 Tahun 2016, diantaranya, tempat praktik mandiri tenaga
kesehatan, pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), klinik, rumah sakit, dan
5

apotik. SIK masih termasuk dalam bagian dari tatanan Sistem Kesehatan
Nasional, maka penerapan SIK di fasilitas pelayanan kesehatan dapat dilakukan
untuk mendukung Sistem Kesehatan Nasional.
Dalam pengimplementasian SIK pada fasilitas pelayanan kesehatan, hasil
yang diberikan dan alasan pengimplementasian sistem pun beragam, tergantung
dari daerah maupun fasilitas yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.
Meski konsep utama dapat memberikan kesimpulan berupa dua kemungkinan,
yaitu telah sukses untuk.diimplementasikan atau dianggap gagal untuk
diimplementasikan. Sukses atau tidaknya implementasi suatu SIK pasti memiliki
faktor-faktor yang menentukan. Beberapa faktor yang menjadi indikator
kesuksesan dalam pengimplementasian SIK pada fasilitas pelayanan kesehatan
adalah Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana, serta alokasi anggaran dana
yang mendukung SIK.
6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.1. Definisi Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang


saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto,
2005:1).

Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling


terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang
ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan sampai
menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan. Hubungan antara
elemen-elemen dalam sistem dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

INPUT PROSES OUTPUT

UMPAN BALIK

Gambar 2.1. Elemen-elemen sistem (Kristanto, 2003:2)


7

a. Tujuan Sistem, merupakan arah atau tujuan dari sistem yang


dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan, masalah, dan
prosedur dalam pencapaian tujuan

b. Batasan Sistem, merupakan batasan-batasan yang ada dalam


mencapai tujuan dari sistem. Batasan ini dapat berupa
peraturan- peraturan, biaya-biaya, orang-orang dan fasilitas
yang ada dalam organisasi.
c. Kontrol Sistem, merupakan pengawasan terhadap
pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa
kontrol terhadap pemasukan data (input), pengeluaran data
(output), pengolahan data dan kontrol terhadap umpan balik.
d. Masukan (input), merupakan elemen dari sistem yang
bertugas untuk menerima seluruh masukan data dimana
masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi
pemasukan data dan sebagainya.
e. Pengolahan (proses), merupakan bagian yang bertugas untuk
mengolah seluruh masukan data menjadi suatu informasi
yang lebih berguna.
f. Keluaran (output), merupakan tujuan akhir dari sistem yang
dapat berupa laporan atau grafik.
g. Umpan balik, merupakan elemen yang bertugas
mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, umpan
balik dapat berupa pemeliharaan dan perbaikan.

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang


tertentu,

yaitu :

a. Komponen sistem (components), Suatu sistem terdiri dari


sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya
8

salin bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen


atau elemen sistem juga dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem.
b. Batas sistem (boundary), merupakan daerah yang
membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya
atau dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan luar sistem (environment), adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
d. Penghubung sistem (interface), merupakan media
penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem
lainnya.
e. Masukan sistem (input), adalah energi yang dimasukan ke
dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan
(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
f. Keluaran sistem (output), adalah hasil dari energi yang
diolah dan diklasifikan menjadi keluaran yang berguna dari
sisa pembuangan. Output dapat merupakan masukan untuk
subsitem yang lain atau kepada supra sistem.
g. Pengolahan sistem, dimana suatu sistem dapat mempunyai
satu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi
keluaran.
h. Sasaran sistem, dimana suatu sistem pasti mempunyai
tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran merupakan
hasil yang ingin dicapai oleh sistem, sehingga dapat
dikatakan bahwa suatu sistem akan berhasil jika sasaran atau
tujuan dicapai.

Secara keseluruhan karakteritik sistem digambarkan sebagai berikut :

Interface/
penghubung

Sub
Sistem
Sub
Sistem

Lingkunga
n luar
Sub Sub
Sistem Sistem

Boundary
Input

Pengolahan
9

Gambar 2.2. Karakteristik Suatu sistem (Jogiyanto, 2005:1)

2.3.2. Definisi Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki
makna tertentu bagi pengguna (Nugroho, 2004:5).

Dalam mendefinisikan informasi, maka tidak lepas dari data itu

sendiri. Sebagai contoh, kita mendapatkan deretan angka ‘10050006’.


Tanpa keterangan apapun, kita tidak bisa mencari makna apapun dari
deret angka- angka tersebut. Lain halnya jika kita hubungkan deretan
angka tersebut dengan ‘data’ lainnya, yaitu: ‘No Induk Pasien’ yang
dimiliki oleh Agus Heryanto di Puskesmas Kec.Maja. Barulah deretan
angka di atas bermakna bagi pengguna. Dalam hal ini deretan angka
‘10050006’ menjadi sebuah informasi.

data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan


suatu model proses yang tertentu. Misalnya data temperatur ruangan
yang didapat adalah dalam satuan derajat Fahrenheit dan data ini masih
dalam bentuk yang kurang berarti dan berguna, maka perlu diolah
dengan suatu model tertentu. Dalam hal ini diperlukan model
matematik yang berupa rumus konversi dari satuan derajat Fahrenheit
menjadi Celcius.
10

Data yang diolah menjadi suatu model menjadi informasi,


penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu
keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu
tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data
tersebut akan ditangkap sebagai input, kemudian diproses kembali
lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus seperti yang
digambarkan oleh Prof. Dr. Jogiyanto Hm, MBA, Akt dalam bukunya
Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur toeri dan
praktik aplikasi bisnis, yaitu :

Proces
(Model)

Input Output
Dasar
Data
(Data) (Information)

Penerima Penerima

Hasil Keputusan
Tindakan (Tindakan)

Gambar 2.3. Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005:9)

2.3.3. Definisi Sistem informasi

Robert A. Leitch dan K. Rooscoe Davis mendefinisikan sistem


informasi sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
11

operasi, bersifat manajerial dan kegiatan starategi dari suatu organisasi


dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan (Jogiyanto, 2005:11).

2.3.3.1. Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa


sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang
disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok
masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran
(output block) dan blok teknologi (technology block), blok dasar
data (database block) dan blok kendali (control block). Sebagai
suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan
untuk mencapai sasarannya.

Pemakai Pemakai

input output
model
Pemakai Pemakai
teknologi kendali
dasar data

Pemakai Pemakai

Gambar 2.4. Blok sistem informasi yang berinteraksi (Jogiyanto,


2005:12)
12

a. Blok Masukan, input mewakili data yang masuk ke dalam sistem


informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk
menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-
dokumen dasar.
b. Blok Model, blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan
model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok Keluaran, produk dari sistem informasi adalah keluaran yang
merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna
untuk semua tingkatan manajeman serta semua pemakai sistem.
d. Blok Teknologi, teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dari
pekerjaan sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima
input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian
dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari dua bagian utama, yaitu
perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
e. Blok Basis Data, basis data merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Data perlu disimpan di dalam dasar data untuk keperluan penyediaan
informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data
13

perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang


dihasilkan berkualitas. Organisasi data yang baik juga berguna
untuk efesiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses
atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak yang
disebut dengan DBMS (database management system).
f. Blok Kendali, supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai
dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-
pengendalian di dalamnya. Banyak hal yang dapat merusak
sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kegagalan sistem itu sendiri, sabotase
dan lain sebagainya. Beberapa pengendali harus dirancang dan
diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat
merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
14

2.2. Konsep Dasar Puskesmas dan Rekam Medis

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75


tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Dengan kata lain
Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya
Menurut Azwar (1995), Puskesmas adalah pusat layanan
kesehatan masyarakat, dimana suatu organisasi kesehatan fungsional
yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
dan terintegrasi kepada masyarakat diseluruh wilayah tertentu dalam
bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Biasanya ada di tingkat
kecamatan atau kelurahan.
Terciptanya kualitas layanan tentunya akan menciptakan
kepuasan terhadap pengguna layanan. Kualitas layanan ini pada
akhirnya dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya:

1. Terjalin hubungan yang harmonis antara petugas puskesmas dengan


pasien.
2. Memberikan dasar yang baik bagi terciptanya loyalitas konsumen atau
pasien dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of
mounth) yang menguntungkan bagi penyedia jasa pelayanan kesehatan
tersebut.
15

3. Puskesmas sebagai salah satu badan usaha jasa yang bergerak


dalam bidang kesehatan keberadaannya sangat dibutuhkan masyarakat
umum. Hal ini menuntut puskesmas agar mampu untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat atau pasien dengan baik (Pohan, 2002).

Sistem Pelayanan Kesehatan Puskesmas merupakan bagian dari


Manajemen Kesehatan. Perlu diingat bahwa Puskesmas adalah garda
terdepan yang melaksanakan pelayanan kesehatan secara komprehensif,
namun dalam kenyataannya sampai saat ini belum banyak Puskesmas
yang dapat memerankan dan bahkan mengembangkan dirinya menjadi
institusi Pelayanan Kesehatan yang representatif, yang dapat
memberikan manfaat secara optimal kepada masyarakat.

Berdasarkan karakteristik wilayah kerja puskesmas, Permenkes


No 75 tahun 2014 menentukan tiga kategori puskesmas, yaitu
puskesmas perkotaan, puskesmas kawasan pedesaan, dan puskesmas
kawasan terpencil. Sedangkan berdasarkan kemampuan
penyelenggaraannya, puskesmas di bedakan menjadi:
i. Puskesmas non rawat inap, yaitu puskesmas yang tidak
menyelenggarakan pelayanan rawat inap kecuali
pertolongan persalinan normal.
ii. Puskesmas rawat inap, yaitu puskesmas yang di beri
tambahan sumber daya untuk menyelnggarakan rawat
inap, sesuai pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan

2.2.1. Definisi Rekam Medis


16

Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun


terekam tentang identitas, anamnesis, penentuan fisik laboratorium,
diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada
pasien, dan pengobatan baik yang dirawat nginap, rawat jalan, maupun
yang mendapatkan pelayanan gawat darurat (Direktorat Jendral
Pelayanan Medik, 1994:3).

2.2.2. Definisi Rawat Jalan

Menurut (olfer,2001) rawat jalan diidentifikasi sebagai prosedur


terapik dan diagnostik serta pengobatan kepada pasien dan tidak
membutuhkan rawat inap di rumah sakit atau pengobatan yang
memerlukan tidak lebih dari 24 jam tanpa menghiraukan satu malam di
tempat tidur pasien atau tempat tidur perawatan pemulihan.

2.2.3. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis

Tujuan rekam medis adalah untuk menunang tercapainya tertib


administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
Kegunaan rekam media dapat dilihat dari beberapa aspek, antara
lain :

a. Aspek administrasi

Suatu rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena


isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan
tanggung jawab sebagai tenaga medis dan para medis dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

b. Aspek Medis
17

Suatu rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan


tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan
pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada seorang
pasien.

c. Aspek Hukum

Suatu rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya


menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas
dasar keadilan. Dalam rangka usaha menegakan hukum serta
penyedian baan tanda bukti untuk menegakan keadilan.

d. Aspek Keuangan

Suatu rekam medis mempunyai nilai keuangan kaena isinya


dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya
pembayaran pelayanan di rumah sakit. Tanpa adanya bukti
catatan tindakan/pelayanan, maka pembayaran pelayanan di
rumah sakit tidak dapat dipertanggung jawabkan.

e. Aspek penelitian

Suatu rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya


mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai
aspek
18

penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang


kesehatan.
f. Aspek Pendidikan

Suatu rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karean


isinya menyangkut data/informasi tentang perkembagan
kronologis dari kegiatan pelayanan medik yang diberikan
kepada pasien. Informasi tersebut dapat digunakan sebgai
bahan/referensi pengajaran dibidang profesi si pemakai.
g. Aspek Dokumentasi

Suatu rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena


isinya menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan
dan dipakai sebgai bahan pertanggung jawaban dan laporan
rumah sakit.

Dengan melihat dari beberapa aspek diatas, maka kegunaan


rekam medis secara umum adalah:

a. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahli


lainnya yang ikut ambil bagian dalam memberikan
pelayanan, pengobatan, perawatan kepada pasien.
b. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan
yang harus diberikan kepada seorang pasien.
c. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan,
19

perkembangan penyakit, dan pengobatan selama pasien


berkunjung/dirawat di rumah sakit.

d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan


evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada
pasien.
e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit
maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
f. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk
keperluan penelitian dan pendidikan.
g. Sebagai dasar dalam penghitungan biaya pmbayaran
pelayanan medik pasien.
h. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan,
serta sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan.

2.3.3 Tugas dan fungsi Puskesmas

Berdasarkan Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang pusat kesehatan Masyarakat,


Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Puskesmas
menyelenggarakan fugsi sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) tingkat pertama


di wilayah kerjanya.

2. Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan) tingkat pertama


di wilayah kerjanya.

3. Sebagai wahana pendidikan kesehatan


20

Menurut Azwar (2010), syarat pokok pelayanan kesehatan kesehatan harus di


miliki oleh sarana pelayanan kesehatan. Syarat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tersedia dan berkesinambungan. Artinya, pelayanan


kesehatan yang di butuhkan oleh masyarakat tidak sulit
ditemukan, serta keberadaannya di masyarakat adalah pada
setiap saat yang di butuhkan.
2. Dapat diterima dan wajar. Artinya, pelayanan tersebut tidak
bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat.
3. Mudah dicapai. Artinya, pengaturan distribusi sarana
kesehatan menjadi sangat penting.
4. Mudah dijangkau. Artinya, upaya biaya pelayanan kesehatan
di sesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
5. Bermutu. Artinya pelayanan harus dapat memuaskan para
pemakai jasa serta cara penyelenggaraan pelayanannya harus
sesuai dengan kode etik dan standar yang telah di tetapkan.
21
[1] Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan tersruktur
teori dan praktik aplikasi bisnis. . Penerbit ANDI, Yogyakarta: xv + 887 hlm.
[2] Kristanto, Andi. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.Penerbit
GAVA MEDIA, Yogyakarta: xi + 170 hlm.
[3] Nugroho, Adi. 2004. Konsep Pengembangan Sistem Basis Data. Penerbit
INFORMATIKA, Bandung: xix + 508 hlm.

Anda mungkin juga menyukai