Anda di halaman 1dari 44

MODUL PROJEK

TEMA GAYA HIDUP BERKELANJUTAN


LINGKUNGAN INDAH DENGAN RECYCLE

Disusun Oleh :
Nanik Setyowati,S.Pd.I
Kelas 1M
SMP Negeri 4 Polokarto
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMP NEGERI 4 POLOKARTO
TAHUN PELAJARAN 2022/ 2023
TEMA : LINGKUNGAN INDAH DENGAN RECYCLE
A. INFORMASI UMUM
Tema Gaya Hidup Berkelanjutan
Topik LINGKUNGAN INDAH DENGAN RECYCLE
Total Waktu 123 jam
Dimensi Profil Pelajar 1. Mandiri
Pancasila 2. Gotong royong
3. Kreatif
4. Beriman dan bertaqwa
Dimensi Profil Pelajara 1. Berkeadaban (Ta’addub)
Rahmatan lil ‘Alamin 2. Dinamis dan inovatif (Tathawwur wa Ibtikâr)
Elemen yang disasar 1. Kolaborasi
2. Regulasi diri
3. Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan
Tujuan Pembelajaran 1. Memperkenalkan konsep pengelolaan sampah yang
berwawasan lingkungan
2. Memberikan perangkat aplikatif untuk melahirkan inovasi
dalam dunia bisnis
3. Mengajarkan teknik menggali wawasan (insight) terdalam
dari siswa
4. Mengajak siswa untuk berpikir kreatif
5. Melatih kolaborasi dalam kelompok
6. Melatih siswa mencari solusi dalam setiap permasalahan
7. Mengajak peserta didik untuk berpikir kreatif dan inovatif
8. Menggunakan konsep bermain untuk memecahkan solusi
dan menciptakan inovasi
9. Memotivasi untuk segera memulai tindakan, tidak takut
akan kesalahan, dan terbuka untuk segala kemungkinan
yang ada
10. Mengajak peserta didik mengungkapkan pendapat dan
menghargai pendapat orang lain
11. Terampil dalam melakukan frefleksi atas apa yang
dikerjakan
B. INTEGRASI KEILMUAN DALAM KEGIATAN P5-PPRA
•PAI •BAHASA
INDONESIA

Q.S Az
Karya
Zumar ayat
Ilmiah
13

Kreatifitas
Pengolahan
Sampah
limbah
Plastik

•PRAKARYA •IPA

Keterangan:
Pendidikan Agama Islam (PAI):
PAI dapat mengajarkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan dan pentingnya menjaga
ciptaan Allah. Siswa dapat mempelajari ajaran-ajaran Islam tentang tanggung jawab sebagai
khalifah di bumi, yaitu untuk menjaga dan merawat alam. Konsep-konsep seperti amanah
(amanah sebagai pengelola bumi), ihsan (berbuat baik), dan tawakkal (pengharapan kepada
Allah) dapat diterapkan dalam konteks proyek ini.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA):


IPA dapat memberikan pemahaman mendalam tentang dampak buruk plastik terhadap
lingkungan dan makhluk hidup. Siswa bisa mempelajari tentang rantai makanan, pencemaran
lingkungan, dan efek plastik terhadap kehidupan laut. Mereka juga bisa belajar mengenai
inovasi ramah lingkungan seperti daur ulang dan bahan-bahan alternatif yang bisa digunakan
sebagai pengganti plastik.

Bahasa Indonesia:
Bahasa Indonesia dapat menjadi sarana untuk mengungkapkan ide dan pemikiran mereka
dalam bentuk laporan proyek, presentasi, atau karya tulis. Siswa dapat belajar mengenai
bagaimana menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif kepada audiens, serta mengasah
kemampuan menulis dan berbicara mereka.

Prakarya:
Mata pelajaran Prakarya sangat relevan dalam proyek ini karena siswa akan menerapkan
kreativitas mereka untuk mengubah sampah plastik menjadi produk yang berguna dan estetis.
Mereka dapat merancang dan membuat berbagai barang, seperti kerajinan tangan, alat-alat
rumah tangga, atau karya seni dari plastik bekas. Ini akan mengasah keterampilan desain,
pengolahan bahan, dan ketangkasan mereka.
C. ALUR PEMBELAJARAN PROJEK
Asesmen Diagnostik : Dilakukan sebelum projek dimulai, untuk mengukur kompetensi
awal yang dipakai untuk pemetaaan kebutuhan diferensiasi murid.

Tahap Pengenalan
1. Pengenalan Membangun kesadaran peserta didik mengenai Pengelolaan
Sampah yang ramah lingkungan.
2. Pengenalan Pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dengan pengelolaan
sampah yang tepat.
3. Eksplorasi Secara individu menuliskan sebuah teks deskriptif / naratif yang
berkaitan dengan tema projek, “LINGKUNGAN INDAH DENGAN
RECYCLE” pada selembar kertas
4. Eksplorasi Melakukan studi literasi
tentang pengelolaan Sampah dari berbagai sumber ( buku, majalah,
youtube dan literatur lainnya )
5. Eksplorasi Dari studi literasi tersebut, secara berkelompok menyusun sebuah
presentasi ( Flip chart, Canva, Infografis ( gambar ) berkaitan
dengan batik Pengelolaan sampah dan dampaknya.
6. Identifikasi Melakukan studi kasus mengenai persoalan yang muncul dari
sampah yang berdampak pada lingkungan
7. Analisis Mendiskusikan berbagai kemungkinan solusi dalam mengatasi
pengelolaan sampah agar tetap ramah lingkungan
8. Kolaborasi Menyusun bahan presentasi mengenai pengelolaan sampah
berdasarkan pengamatan awal di lingkungan sekitar tempat tinggal
9. komunikasi Pemaparan/ presentasi kelompok
10. Refleksi Refleksi hasil diskusi oleh guru dan peserta didik
Tahap Konstektuasi
11. Kolaborasi Mendiskusikan permasalahan sampah terutama yang ada di
Sukoharjo, dan sekitar lingkungan tempat tinggal peserta didik
12. Perencanaan Membuat rencana jadwal kunjungan ke TPA terdekat, serta
membuat daftar pertanyaan yang akan digali pada saat kunjungan
tersebut
13. Komunikasi Pemaparan/ presentasi mengenai kunjungan yang akan dilakukan
14. Refleksi Refleksi dan umpan balik oleh guru
15. Observasi Melakukan kunjungan TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ) yang
telah ditentukan
16. Analisis Melakukan analisis data hasil kunjungan ke TPA ( Tempat
Pembuangan Sampah ) dan menyusun laporan hasil kunjungan
17. Kolaborasi Menyusun bahan presentasi kelompok berdasarkan laporan
kunjungan
18. Komunikasi Pemaparan / presentasi laporan
19. Refleksi Refleksi oleh guru dan peserta didik
TahapAksi
20. Kreatifitas Secara berkelompok, peserta didik melakukan pemilahan sampah
dengan prinsip 3R ( reuse, reduce dan Recycle)
21. Kreatifitas Proses pemilahan sampah dan Re Use ( menggunakan) kembali
sampah yang bisa di pakai lagi untuk sesuatu yang bermanfaat.
22. Analisis Analisis pengelolaan sampah yang sudah dilakukan, keunggulan,
kekurangan, kendala, biaya, review hasil pengelolaan sampah
23. Komunikasi Pemaparan hasil kelompok
24. Kreatifitas Merancang produk kerajinan/ suvenir yang menggunakan bahan
dasar sampah yang bisa dibuat, pemisahan tempat sampah
berdasarkan jenisnya
25. Komunikasi Pemaparan rencana produk kerajinan/ suvenir yang akan dibuat
dan pemisahan tempat sampah berdasarkan jenisnya.
26. Kreatifitas Pembuatan produk kerajinan/ suvenir berbahan sampah dan
pemisahan tempat sampah berdasarkan jenis sampah
27. Kreatifitas Pembuatan kemasan produk, label produk, membuat promosi
produk hasil dari sampah dengan prinsip 3R melalui media sosial
yang dimiliki.
28. Analisis Analisis pembuatan produk kerajinan/ suvenir yang sudah
dilakukan, keunggulan, kekurangan, kendala, review hasil batik,
potensi ekonomi, dsb
29. Komunikasi Pemaparan hasil kelompok
Tahap Evaluasi, Refleksi dan Tindak Lanjut
30. Evaluasi dan Peserta didik mendiskusikan hal yang sudah berjalan baik, hal yang
Refleksi paling berkesan/ menarik dari projek, kendala, cara menghadapi
kendala tersebut, kebiasaan positif apa yang tumbuh dari projek ini.
31. Tindak lanjut Peserta didik mendiskusikan ide baru yang bisa menjadi
pengembangan ke depan dalam pengeloaan sampah
D. PENILAIAN
Asesmen merupakan bagian penting dari pembelajaran dalam projek. Oleh karena itu
dalam merencanakan projek, termasuk dalam menyusun modul projek, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam merancang asesmen projek:
1. Keberagaman kondisi peserta didik dan sesuaikan metode asesmen.
2. Tujuan pencapaian projek
3. Pembuatan indikator perkembangan sub-elemen antarfase di awal projek
4. Bangun keterkaitan antara asesmen diagnostik, formatif, dan sumatif
ASESMEN DIAGNOSTIK ASESMEN FORMATIF ASESMEN
SUMATIF
Waktu 1. Pada awal perencanaan Berkala, berkelanjutan selama 1. dilakukan pada

penggunaan projek (identifikasi projek akhir projek


kesiapan sekolah), jika 2. Dapat dilakukan

membuat sendiri di akhir tahap


modul projek kegiatan jika
2. Pada saat penentuan (setiap pertemuan, selama diperlukan
dimensi, elemen, dan pelaksanaan projek) (terutama di
sub- elemen, jika projek dengan
menggunakan modul jangka waktu
projek sudah ada yang panjang)
Pihak yang Guru Guru, peserta didik secara Guru
memberikan pribadi (self ssessment), sesama
asesmen peserta didik (peer-assessment),
mitra sekolah dalam

Contoh Rubrik, observasi, Rubrik, umpan balik (dari Rubrik, presentasi,


bentuk kuesioner, refleksi, esai guru dan sesama peserta poster, diorama,
asesmen didik) baik secara lisan produk teknologi
maupun tertulis, observasi, atau seni, esai,
diskusi, presentasi, jurnal, kolase, drama, dsb
refleksi, esai, dsb
Teknik Test tertulis Praktek, produk, pertofolio, Praktek, produk,
Asesmen proyek, test tertulis/lesan portofolio, projek
catatan hasil observasi, catatan
anekdot, nilai dalam bentuk
angka
Manfaat 1. Menciptakan baseline 1. Mengawasi pembelajaran 1. Mengukur

untuk (garis dasar) untuk peserta didik selama apakah peserta


tim menilai kemampuan projek didik sudah
fasilitasi awal peserta didik. 2. Memastikan perkembangan mengembangkan
projek Informasi ini dipakai kompetensi peserta didik kompetensidari
untuk merencanakan sesuai dengan sub-elemen sub- elemen dari
kegiatan projek yang Profil Pelajar Pancasila yang elemen dan
efektif dan bermakna disasar dimensi Profil
untuk peserta didik, 3. Mengecek pemahaman Pelajar Pancasila
2. Menentukan subelemen peserta didik mengenai isu sesuai fase yang
yang sesuai dengan projek disasar
fasenya. 2. Menyusun

3. Mengetahui projek
perkembangan peserta selanjutnya
didik di akhir projek
Manfaat Memahami performa di 1. Membantu peserta didik 1. Memahami

untuk awal projek memperbaiki dan performa di


peserta mengembangkan diri. akhir projek
didik 2. Membantu peserta didik 2. Memahami

mendapatkan hasil belajar apakah mereka


yang lebih baik dalam sudah
asesmen sumatif di akhir memenuhi
3. Mengoptimalkan dampak capaian projek
projek dan sejauh mana
4. Formatif as learning dan sudah mencapai
formatif for learning fase
perkembangan
sub- elemen dari
dimensi Profil
Pelajar Pancasila
yang
Disasarkan
Sumatif for
learning dan
sumatif of
learning
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila

Dimensi Profil Elemen Profil Pelajar Target Pencapaian di akhir Fase D Aktivitas
Pelajar Pancasila (SMP) Terkait
Pancasila
terkait
MANDIRI Pemahaman diri dan Mengenali kualitas dan minat diri serta 3, 4, 5, 6, 15
situasi yang dihadapi tantangan yang dihadapi &
Mengembangkan refleksi diri
Regulasi diri, Regulasi emosi, penetapan tujuan dan 2, 9, 12, 13,
pengendalian diri rencana strategis pengembangan diri dan 18, 23, 25,
untuk dapat mencapai prestasi serta memiliki inisitif dan bekerja 29
suatu tujuan tertentu sacara mandiri, Mengembangkan kendali
dan disiplin diri, Percaya diri, resilien
dan adapti
KREATIF Menghasilkan gagasan Menghasilkan gagasan yang beragam 7, 12, 16,
yang orisinal dan tepat sesuai dengan kebutuhan 20, 22, 24,
masyarakat terhadap sebuah 27
permasalahan yang ada
Menghasilkan karya Mengeksplorasi dan mengekspresikan 3, 5, 8, 17,
dan tindakan yang pikiran dan perasaannya kedalam sebuah 22, 28
orisinal karya.
Memiliki keluwesan Mampu mengevaluasi tindakan dan 7, 10, 11,
berfikir dalam mencari gagasan yang sudah dimiliki serta 14, 19, 30
alternatif solusi mengetahui kesesuaian dengan
permasalahan kebutuhan masyarakat umum
BERGOTONG Kolaborasi Kerja sama, komunikasi untuk mencapai 7, 8, 11, 17
ROYONG tujuan bersama, saling ketergantungan
positif & koordinasi sosial
Kepedulian Tanggap terhadap lingkungan, persepsi 9, 13, 18,
sosial 23, 25, 29
Berbagi Membagi peran dan menyelaraskan
tindakan dalam kelompok supaya
tercipta keselarasan dan keterbukaan
dalam berbagi dengan kelompok
Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Belum Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Sangat
Berkembang Harapan Berkembang

Kategori D C B A
Nilai < 56 56 – 69 70-85 86-100
MANDIRI
Pemahama Memahami Memahami konsep Memahami konsep Memahami konsep
n diri dan konsep bertumbuh dalam bertumbuh dalam bertumbuh dalam
situasi bertumbuh dirinya serta memiliki dirinya serta memiliki dirinya serta
yang dalam dirinya harapan atas harapan atas memiliki harapan
dihadapi. serta memiliki perkembangan yang perkembangan yang atas perkembangan
harapan atas baik, kemudian baik, kemudian yang baik,
perkembangan menyadari alasan menyadari alasan kemudian
yang baik (why factor) dalam (why factor) dalam menyadari alasan
setiap tindakan yang setiap tindakan yang (why factor) dalam
dilaksanakan dilaksanakan. setiap tindakan
Kemudian mampu yang dilaksanakan.
merencanakan Kemudian mampu
caracara yang merencanakan dan
dibutuhkan untuk melakukan
perkembangan tindakan yang
didalam dirinya. dibutuhkan untuk
perkembangan
didalam dirinya
Regulasi Mampu Mampu Mengelola Mampu Mengelola Mampu Mengelola
Diri, Mengelola regulasi emosi, regulasi emosi, regulasi emosi,
pengendal regulasi emosi, penetapan tujuan penetapan tujuan penetapan tujuan
ian diri penetapan dalam aktivitas yang dalam aktivitas yang dalam aktivitas
untuk tujuan dalam dijalankan serta dijalankan serta yang dijalankan
dapat aktivitas yang memiliki rencana memiliki rencana serta memiliki
mencapai dijalankan. kedepan untuk kedepan dan rencana kedepan
suatu pengembangan diri. melaksanakan dan melaksanakan
tujuan tindakan atas rencana tindakan. Memiliki
tertentu
yang telah dibuat. kepercayaan diri
dan disiplin yang
baik

KREATIF
Menghasil Memiliki Dapat Dapat berproses untuk Dapat
kan gagasan untuk menghubungkan menciptakan gagasan menghasilkan
gagasan dikembangkan gagasan yang dimiliki yang beragam untuk gagasan yang
yang dan membuat dengan informasi mengekspresikan beragam untuk
orisinal. kombinasi hal atau gagasan baru pikiran, perasaannya, mengekspresikan
yang baru dan untuk menghasilkan dan menilai pikiran,
imajinatif kombinasi gagasan gagasannya serta perasaannya, dan
untuk baru dan imajinatif mempertimbangkan menilai gagasannya
mengekspresik untuk banyak perspektif serta
an pikiran dan mengekspresikan seperti etika dan nilai mempertimbangkan
perasaannya pikiran dan kemanusiaan ketika banyak perspektif
perasaannya gagasannya seperti etika dan
direalisasikan nilai kemanusiaan
ketika gagasannya
direalisasikan
dalam bentuk aksi
nyata dalam projek
wirausaha.
Menghasil Mengeksploras Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan mengekspresikan
kan karya i dan mengekspresikan mengekspresikan pikiran dan
dan mengekspresik pikiran dan pikiran perasaannya perasaannya dalam
tindakan an pikiran dan perasaannya dalam dalam bentuk karya bentuk karya dan
yang perasaannya bentuk karya dan dan tindakan serta tindakan serta
orisinal. sesuai dengan tindakan serta mengevaluasinya dan mengevaluasinya
minat dan mengevaluasinya dan mempertimbangkan dan
kesukaannya mempertimbangkan dampaknya bagi mempertimbangkan
dalam bentuk dampaknya bagi masyarakat umum dampak dan
karya dan masyarakat umum. dengan menggunakan risikonya bagi diri
tindakan serta berbagai perspektif. dan lingkungannya
mengapresiasi Mengeksplorasi dan dengan
dan menggunakan
mengkritik berbagai perspektif
karya dan dalam bentuk
tindakan yang proposal rancang
dihasilkan karya wirausaha
Memiliki Berupaya Menghasilkan solusi Menghasilkan solusi Menghasilkan solusi
keluwesan mencari solusi alternatif dengan alternatif dan alternatif dan
berfikir alternatif saat mengadaptasi bereksperimen dengan bereksperimen
dalam pendekatan berbagai gagasan dan berbagai pilihan dengan berbagai
mencari yang diambil umpan balik untuk secara kreatif untuk pilihan secara
alternatif tidak berhasil menghadapi situasi memodifikasi gagasan kreatif untuk
solusi berdasarkan dan permasalahan sesuai dengan memodifikasi
permasala identifikasi perubahan situasi. gagasan sesuai
han terhadap dengan perubahan
situasi situasi dalam aksi
nyata pelaksanaan
program wirausaha
BERGOTONG ROYONG
Kolaborasi Menunjukkan Menyelaraskan Membangun tim dan . Membangun tim
ekspektasi tindakan sendiri mengelola kerjasama dan mengelola
(harapan) dengan tindakan untuk mencapai kerjasama untuk
positif kepada orang lain untuk tujuan bersama sesuai mencapai tujuan
orang lain melaksanakan dengan target yang bersama secara
dalam rangka kegiatan dan sudah ditentukan mandiri sesuai
mencapai mencapai tujuan dengan target yang
tujuan kelompok di sudah ditentukan
kelompok di lingkungan sekitar
lingkungan serta memberi
sekitar semangat kepada
masyarakat orang lain untuk
(sekolah dan bekerja efektif dan
rumah). mencapai tujuan
bersama
Kepedulia Memiliki Memiliki wawasan Memiliki wawasan Memiliki wawasan
n. wawasan terhadap dampak dan terhadap dampak dan terhadap dampak
terhadap hasil yang akan hasil yang akan dan hasil yang akan
dampak dan didapatkan dengan didapatkan dengan didapatkan dengan
hasil yang mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan
akan isu yang ada isu yang ada isu yang ada
didapatkan disekelilingnya serta disekelilingnya serta disekelilingnya
dengan mengembangkan mengembangkan serta
mempertimba rencana untuk rencana untuk mengembangkan
ngkan isu dampak yang lebih dampak yang lebih rencana untuk
yang ada baik. baik, dalam hal ini dampak yang lebih
disekelilingny kemudian melakukan baik, dalam hal ini
a tindakan awal dengan kemudian
mencari masukan dari melakukan
pihak luar. tindakan awal
dengan mencari
masukan dari pihak
luar, disertai
evaluasi terhadap
tindakan yang akan
dilakukan
Berbagi Sadar terhadap Sadar terhadap Sadar terhadap Sadar terhadap
lingkungan lingkungan yang lingkungan yang akan lingkungan yang
yang akan akan mendapatkan mendapatkan akan mendapatkan
mendapatkan pengaruh terhadap pengaruh terhadap pengaruh terhadap
pengaruh rencana yang rencana yang rencana yang
terhadap dilakukan, kemudian dilakukan, kemudian dilakukan,
rencana yang memberikan tindakan memberikan tindakan kemudian
dilakukan. atas tanggapan yang atas tanggapan yang memberikan
diberikan diberikan masyarakat. tindakan atas
masyarakat. Dengan tanggapan yang
mempertimbangkan diberikan
perspektif dari masyarakat.
berbagai sudut.
E. JADWAL KEGIATAN

No Hari/ tgl Tahap Kegiatan JP Hasil Penanggung


Jawab
1 Menyesuai Pengenalan Membangun kesadaran 2 Kepala
kan peserta didik pengelolaan jam Sekolah
sampah

2 Menyesuai Pengenalan Pentingnya menjaga 3 Guru yang


kan keseimbangan ekosistem jam mendampingi
dengan pengeloaan dan projek
penanganan sampah
yang benar
3 Menyesuai Eksplorasi Secara individu 3 Teks Guru yang
kan menuliskan sebuah teks jam deskriptif/ mendampingi
deskriptif / naratif yang naratif projek
berkaitan dengan tema individual
projek, “LINGKUNGAN dikumpulka
INDAH DENGAN n pada guru
RECYCLE” pada pendamping
selembar kertas saat itu
4 Menyesuai Eksplorasi Melakukan studi literasi 4 Catatan, Guru yang
kan tentang pengelolaan jam artikel, mendampingi
Sampah dari berbagai jurnal, projek
sumber ( buku, majalah, gambar,
youtube dan literatur diagram,
lainnya ) tabel, dsb
5 Menyesuai Eksplorasi Dari studi literasi 4 Kliping/ Flip Guru yang
kan tersebut, secara jam Chart / mendampingi
berkelompok menyusun Presentasi projek
sebuah kliping / Flip kelompok
Chart berkaitan dengan
Pengelolaan sampah
6 Menyesuai Identifikasi Melakukan studi kasus 2 Catatan Guru yang
kan mengenai persoalan Jam mendampingi
yang muncul dari projek
sampah yang
berdampak pada
lingkungan
7 Menyesuai Analisis Mendiskusikan berbagai 2 Catatan Guru yang
kan kemungkinan solusi jam mendampingi
dalam mengatasi projek
pengelolaan sampah
agar tetap ramah
lingkungan
8 Menyesuai Kolaborasi Menyusun bahan 2 Slide ppt, Guru yang
kan presentasi mengenai jam flipchart, dsb mendampingi
pengelolaan sampah projek
berdasarkan
pengamatan awal di
lingkungan sekitar
tempat tinggal
9 Menyesuai Komunikasi Pemaparan/ presentasi 4 Foto Guru yang
kan kelompok jam dokumentasi mendampingi
projek

10 Menyesuai Refleksi Refleksi hasil diskusi 2 Lembar Guru yang


kan oleh guru dan peserta jam refleksi mendampingi
didik projek
11 Menyesuai Kolaborasi Mendiskusikan 2 Catatan Guru yang
kan permasalahan sampah jam mendampingi
terutama yang ada di projek
Sukoharjo, dan sekitar
lingkungan tempat
tinggal peserta didik
12 Menyesuai Perencanaan Membuat rencana 3 Jadwal, Guru yang
kan jadwal kunjungan ke jam daftar mendampingi
TPA ( tempat pertanyaan projek
Pembuangan Akhir )
Mojorejo yang berada di
Kec, Bendosari
13 Menyesuai Komunikasi Pemaparan/ presentasi 4 Slide Ppt / Guru yang
kan mengenai kunjungan jam flichart mendampingi
yang akan dilakukan projek
14 Menyesuai Refleksi Refleksi dan umpan 2 Lembar Guru yang
kan balik oleh guru jam refleksi mendampingi
projek

15 Menyesuai Observasi Melakukan kunjungan 6 Lembar


kan ke TPA Mojorejo yang jam observasi,
berada di Kec. Bendosari foto

16 Menyesuai Analisis Melakukan analisis data 8 Laporan hasil Guru yang


kan hasil kunjungan TPA jam kunjungan mendampingi
Mojorejo dan menyusun projek
laporan hasil kunjungan
17 Menyesuai Kolaborasi Menyusun bahan 8 Ppt, Guru yang
kan presentasi kelompok jam flipcahart mendampingi
berdasarkan laporan projek
kunjungan
18 Menyesuai Komunikasi Pemaparan / presentasi 4 Foto Guru yang
kan laporan jam mendampingi
projek
19 Menyesuai Refleksi Refleksi oleh guru dan 2 Lembar Guru yang
kan peserta didik jam refleksi mendampingi
projek
20 Menyesuai Kreatifitas Secara berkelompok, 5 Format Guru yang
kan peserta didik mulai jam konsep mendampingi
memilahkan sampah projek
berdasarkan jenisnya
dengan prinsip 3 R ( Re
Use, Reduce dan Recycle
21 Menyesuai Kreatifitas Proses pemilahan 6 Produk kain Guru yang
kan sampah berdasarkan jam batik mendampingi
jenisnya dan pemisahan projek
tempat sampah
berdasarkan jenisnya
22 Menyesuai Analisis Analisis pengelolaan 3 Lembar Guru yang
kan sampah yang sudah jam review mendampingi
dilakukan, keunggulan, produk projek
kekurangan, kendala,
biaya, review hasil
pengelolaan sampah
23 Menyesuai Komunikasi Pemaparan hasil 3 Foto Guru
kan kelompok jam /presentasi
24 Menyesuai Kreatifitas Merancang produk 4 Format Guru yang
kan kerajinan/ pupuk jam Konsep mendampingi
kompos yang projek
menggunakan bahan
dasar sampah
25 Menyesuai Komunikasi Pemaparan rencana 4 Slide ppt, Guru yang
kan produk kerajinan/ jam flipchart, mendampingi
pupuk kompos yang foto/ projek
akan dibuat presentasi
26 Menyesuai Kreatifitas Pembuatan produk 8 Produk Guru yang
kan kerajinan/ pupuk jam kerajinan/ mendampingi
kompos dari sampah souvenir projek
serta perilaku siswa berbahan
dalam pembiasaan dasar batik
mengelola sampah di
lingkungan sekitar
27 Menyesuai Kreatifitas Pembuatan kemasan 8 Kemasan Guru yang
kan produk, label produk, jam produk, mendampingi
kampanye tentang desain label, projek
bahaya sampah serta konsep
manfaat sampah promosi
membuat melalui media
sosial yang dimiliki.( IG,
FB, WA )
28 Menyesuai Analisis Analisis pembuatan 2 Lembar Guru yang
kan produk kerajinan/ jam review mendampingi
pupuk kompos serta produk projek
kampanye sampah yang kerajinan/
sudah dilakukan, pupuk
keunggulan, kompos dan
kekurangan, kendala, kampanye
review hasil batik, sampah
potensi ekonomi, dsb
29 Menyesuai Komunikasi Pemaparan hasil 3 Foto Guru yang
kan kelompok jam kegiatan/ mendampingi
video/ projek
channel
youtube
30 Menyesuai Evaluasi dan Peserta didik 3 Lembar Guru yang
kan Refleksi mendiskusikan hal yang jam refleksi mendampingi
sudah berjalan baik, hal projek
yang paling berkesan/
menarik dari projek,
kendala, cara
menghadapi kendala
tersebut, kebiasaan
positif apa yang tumbuh
dari projek ini.
31 Menyesuai Tindak lanjut Peserta didik 3 Lembar Guru yang
kan mendiskusikan ide baru jam tindak lanjut mendampingi
yang bisa menjadi projek
pengembangan ke depan
pengelolaan sampah
Total Alokasi Waktu 123 jam

Mengetahui, Sukoharjo, 15 Agustus 2023


Kepala SMP Negeri 4 Polokarto Guru PAI dan Budi Pekerti

AGUS WALUYO,S.Pd. Nanik Setyowati,S.Pd.I.


NIP. 196508211998021003 NIP. 199006172020122008
Lampiran 1
Tes Diagnostik

1. Apa yang kamu ketahui tentang sampah ?

2. Apakah penyebab terjadinya sampah ?

3. Apakah yang terjadi jika kita membuang sampah secara sembarangan ?

4. Sebutkan jenis-jenis sampah yang bisa kamu temukan di lingkungan


sekitar !

5. Mengapa sampah plastik dapat mencemari lingkungan ?

6. Mengapa sampah harus dikelola ?

7. Menurutmu bagaimana cara mengelola sampah agar tidak semakin


banyak ?

8. Apa yang dimaksud dengan Reduce, Reuse dan Recycle ?

9. Sebutkan beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan


sampah !
Lampiran 2
Lembar Penilaian Kliping Kelompok

Isikan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Beri tanda centang (v) sesuai
dengan aspek yang paling sesuai. Skor 4 artinya sangat sesuai, 3 sesuai, 2 cukup
sesuai, 1 artinya tidak sesuai

No. Aspek 4 3 2 1 Keterangan


1. Judul kliping sesuai dengan tema projek.
2. Isi kliping sesuai dengan tema projek.
3. Kliping terdiri dari 6 lembar atau lebih.
4. Bahasa yang digunakan dalam kampanye sesuai

dengan EYD.
5. Tampilan kliping menarik untuk dibaca.
6. Tulisan dalam kliping jelas dan mudah dibaca.
7. Proporsi kliping sesuai.
8. Seluruh anggota kelompok bekerja sama dalam

menyelesaikan tugas membuat kliping


Total skor

Rentang Skor Nila Keterangan


i
≥ 26 – 32 A Amat baik
≥ 20 – ≤ 26 B Baik
≥ 14 – ≤ 20 C Cukup
≤ 8 – ≤ 14 D Kurang
Lampiran 3
Rubrik Penilaian Kliping

No. Aspek 4 3 2 1 Keterangan


1. Judul Sangat Sesuai tema. Cukup Tidak sesuai
klipin sesuai tema. sesuai tema.
g sesuai tema.
denga
n
tema projek.
2. Isi kliping Sangat Sesuai tema. Cukup Tidak sesuai
sesuai sesuai tema. sesuai tema.
dengan tema.
tem
a projek.
3. Kliping 6 lembar 4-5 lembar. 2-3 lembar. Kurang dari Termasu
terdiri atau lebih 2 lembar k
dari 6 halaman
lembar depan.
atau lebih.
4. Bahasa yang SesuaiEYD Ada sedikit Ada banyak Tidak sesuai
digunakan tanpa kesalahan kesalahan dengan
dala kliping kesalahan. (<2). (2-3). EYD.
sesuai
dengan
EYD.
5. Tampilan Sangat Sesuai. Cukup Tidak
kliping sesuai. sesuai. sesuai.
menarik
untuk
dibaca.
6. Tulisan Tulisan Sedikit Banyak Semua
dalam sangat jelas tulisan tulisan tulisan
kliping jelas dan terbaca. kurang jelas. tidak tidak jelas.
dan mudah terbaca.
dibaca.
7. Proporsi Kontras dan Kontras dan Kontras Kontras dan
kliping sesuai. tata letak tata letak dan tata tata letak
keseluruhan Sebagian letak keseluruhan
sesuai besar sesuai Sebagian tidak sesuai
proporsi. proporsi. kecil sesuai proporsi.
proporsi.
8. Seluruh Sangat Sesuai. Cukup Tidak
anggota sesuai. sesuai. sesuai.
kelompok
bekerja sama
dalam
menyelesaikan
Lampiran 4
Lembar Penilaian Poster

Isikan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Beri tanda centang (v) sesuai
dengan aspek yang paling sesuai. Skor 4 artinya sangat sesuai, 3 sesuai, 2 cukup
sesuai, 1 artinya tidak sesuai

No. Aspek 4 3 2 1 Keterangan


1. Tulisan dan isi
2. Gambar poster
3. Konsep dari poster
4. Nilai estetika dari poster
5. Tampilan poster menarik untuk dibaca.
6. Tulisan dalam poster jelas dan mudah dibaca.
7. Proporsi poster sesuai.
8. Seluruh anggota kelompok bekerja sama dalam

menyelesaikan tugas membuat poster.


Total skor

Rentang Skor Nila Keterangan


i
≥ 26 – 32 A Amat baik
≥ 20 – ≤ 26 B Baik
≥ 14 – ≤ 20 C Cukup
≤ 8 – ≤ 14 D Kurang
Lampiran 5
Rubrik Penilaian Poster

No. Aspek 4 3 2 1 Keterangan


1. Tulisan dan Sangat rapi, Cukup rapi, Kurang rapi, Tidak disertai
Isi singkat, padat, kurang kurang tulisan
jelas dan singkat, singkat, makna
bermakna. makna kurang kurang jelas
jelas
2. Gambar Sangat sesuai Sesuai dengan Kurang Tidak disertai
poster dengan tema, tema, rapi, sesuai tema. gambar
rapi, bersih bersih tetapi Tidak rapi
dan menarik. tidak menarik
3. Konsep dari Sangat sesuai Sangat sesuai Sesuai dengan Tidak sesuai
poster dengan konsep dengan konsep dengan
konsep konsep
4. Estetika Paduan Paduan Paduan tulisan, Paduan
tulisan, tulisan, gambar, warna tulisan,
gambar, warna gambar, kurang serasi gambar,
sangat serasi. warna serasi warna sangat
tidak serasi
5. Tampilan Sangat sesuai. Sesuai. Cukup sesuai. Tidak sesuai.
poster
menarik
untuk
dibaca.
6. Tulisan dalam Tulisan sangat Sedikit tulisan Banyak tulisan Semua tulisan
poster jelas dan jelas kurang jelas. tidak tidak jelas.
mudah dibaca. dan terbaca. terbaca.
7. Proporsi Kontras dan tata Kontras dan Kontras dan Kontras dan
kposter sesuai. letak tata letak tata letak tata letak
keseluruhan Sebagian besar Sebagian kecil keseluruhan
sesuai proporsi. sesuai sesuai tidak sesuai
proporsi. proporsi. proporsi.
8. Seluruh Sangat sesuai. Sesuai. Cukup sesuai. Tidak sesuai.
anggota
kelompok
bekerja
sama
dalam
Menyelesaikan
poster
Lampiran 6
Analisis studi kasus
• Melakukan studi kasus mengenai persoalan yang mungkin muncul dari
pengelolaan sampah yang berdampak pada lingkungan
• Mendiskusikan berbagai kemungkinan solusi dalam mengatasi persoalan
sampah agar tetap ramah lingkungan
• Tuliskan persoalan dan alternatif solusinya di lembar berikut :

1. Apakah ada permasalahan pengelolaan sampah yang berdampak


negatif terhadap lingkungan sekitar ? Ceritakanlah dengan lengkap !

2. Apakah dampak negatif tersebut sudah dirasakan oleh masyakarat /


warga sekolah?

3. Bagaimana tanggapan masyarakat / warga sekolah akan dampak


tersebut ?

4. Apa saja hal yang sudah dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut
?

5. Carilah dari berbagai sumber, hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk
membuat sampah yang ada di daerahmu semakin ramah lingkungan !
Lampiran 7
Rubrik Penilaian Diskusi

No Nama Kerja Rasa Santun Komunikatif Keterangan


peserta didik sama Ingin
Tahu

Petunjuk Penskoran : Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor


akhir menggunakan rumus = skor Skor tertinggi Kolom Aspek perilaku diisi dengan
angka yang sesuai dengan kriteria berikut. 76-100 = sangat baik 51-75 = baik 26-50 =
cukup 0-25 = kurang
Lampiran 8
Lembar Refleksi

Lembar Refleksi Peserta Didik


1. Apa yang menarik/ paling berkesan dari kegiatan yang sudah dilakukan?
2. Apa yang menjadi kendala kegiatan ini ?
3. Bagaimana perasaanmu terhadap pembelajaran kali ini ?
4. Apa yang ingin kamu perbaiki pada kegiatan selanjutnya ?
5. Kebiasaan positif apa yang tumbuh dari projek ini.

Lembar Refleksi Peserta Didik


1. Apa yang menarik/ paling berkesan dari kegiatan yang sudah dilakukan?
2. Apa yang menjadi kendala kegiatan ini ?
3. Bagaimana respon peserta didik terhadap pembelajaran kali ini ?
4. Apa yang ingin anda perbaiki pada kegiatan selanjutnya ?
5. Kebiasaan positif apa yang tumbuh dari projek ini ?
Bahan Bacaan Guru dan Peserta didik

A. Gaya Hidup Berkelanjutan

1. Pengertian Gaya Hidup Berkelanjutan

Gaya hidup berkelanjutan merupakan gaya hidup yang ramah lingkungan.


Gaya hidup berkelanjutan tercermin pada produk, perilaku dan aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan kita tanpa mengurangi dan mengubah akses sumber daya
untuk generasi masa depan. Upaya membantu mengurangi beban lingkungan
dapat kita lakukan melalui beberapa perubahan gaya hidup yang saat ini kita
kenal dengan gaya hidup berkelanjutan. Definisi gaya hidup berkelanjutan ini
adalah adanya kesadaran bahwa untuk mengurangi penggunaan sumber daya
alam baik secara individual maupun secara sosial.

Konsep keberlanjutan saat ini sedang banyak diterapkan oleh masyarakat


sebagai upaya untuk membuat Bumi menjadi lebih baik dan mencegah terjadinya
krisis lingkungan. Melansir dari laman The Good Trade, hidup berkelanjutan
memiliki pengertian bahwa kita memprioritaskan penggunaan sumber daya alam
yang terbarukan daripada menciptakan limbah yang menguras sumber daya
lingkungan untuk generasi mendatang. Dalam kehidupan sehari-hari, hidup
berkelanjutan juga berarti kita berhati-hati dan sadar tentang bagaimana kita
berinteraksi dengan peralatan rumah tangga, perjalanan di luar rumah,
berbelanja, dan banyak lagi. Sehingga, kita perlu membatasi kebiasaan untuk
mengeluarkan sesuatu secara berlebihan, baik itu soal uang atau energi, guna
melindungi dan memperbaiki lingkungan kita. Menurut Program Lingkungan
PBB, jika populasi global mencapai 9,6 miliar pada tahun 2050, kita membutuhkan
setara dengan hampir tiga planet untuk menyediakan sumber daya alam yang
dibutuhkan untuk mempertahankan gaya hidup saat ini.

Setiap memperingati Hari Lingkungan Hidup, dari tahun ke tahun, tema


soal pemanasan global selalu menjadi pembahasan. Saat ini pemanasan global
bukan lagi hanya sebuah isu. Tapi sudah berubah menjadi ancaman serius bagi
kehidupan di bumi. Para pemimpin dunia telah membuat beberapa skenario
untuk menghentikan pemanasan global

Seperti pertemuan di Stockholm, pertemuan di Paris (COP-21) dan


pertemuan di Glasgow (COP-26) bahkan dalam target sustainability development
goals (SDGs) yang telah dicanangkan oleh PBB. Risiko perubahan iklim telah
dipahami oleh semua orang yaitu peningkatan suhu bumi, perubahan iklim,
gagal panen, peningkatan ancaman bencana, dan munculnya beberapa varian
penyakit baru yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Saat ini relatif mudah bagi
masyarakat untuk menunjukkan contoh risiko karena adanya pemanasan global
tersebut.

Beberapa daerah telah melaporkan adanya musim hujan yang


berkepanjangan atau musim kemarau yang berkepanjangan. Di Jawa Tengah
misalnya, peningkatan risiko banjir terjadi di daerah Solo dan sekitarnya, longsor
di daerah Kabupaten Karanganyar, dan kekeringan di daerah Kabupaten
Wonogiri. Pertanyaannya, siapa yang mendapatkan kerugian dalam hal ini?
Tentu saja adalah semua masyarakat.

Perilaku gaya hidup berkelanjutan ini bisa kita lakukan melalui


pengurangan sampah makanan dan berkomitmen pada circular economy serta
efisien pada penggunaan energi. Langkah kecil yang bisa kita lakukan adalah
membawa tempat makanan atau minuman sendiri dari rumah, kemudian sebisa
mungkin menggunakan energi ramah lingkungan baik di rumah atau di
kantor. Perubahan perilaku berkelanjutan yang perlu kita teruskan antara lain
melakukan daur ulang bahan tidak ramah lingkungan dan kurangi penggunaan
plastik. Rapat-rapat di kantor sudah mulai menggunakan gelas yang bisa dicuci
kembali untuk minum, makanan yang dibungkus dengan bahan mudah terurai
seperti daun pisang.

B. Definisi Sampah

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam
yang berbentuk padat. Sampah dapat dibedakan menjadi dua yaitu sampah organik
dan anorganik. Sampah organik rumah tangga merupakan zat-zat atau benda-benda
dari hasil kegiatan manusia dalam tingkat rumah tangga seperti daun kering, sisa
makanan (sayur-sayuran, buah-buahan, dan daging).

Sampah merupakan salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi oleh


negara-negara berkembang maupun negara-negara maju di dunia, termasuk
Indonesia. Permasalahan sampah bukan lagi sekedar masalah kebersihan dan
lingkungan saja, akan tetapi sudah menjadi masalah sosial yang berpotensi
menimbulkan konflik (Damanhuri, 2010). Sistem pengolahan sampah di Indonesia
umumnya masih terbilang tradisional ini seringkali akhirnya berubah menjadi
praktek pembuangan sampah secara sembarangan tanpa mengikuti ketentuan teknis
di lokasi yang sudah ditentukan. Pengelolaan sampah saat ini berdasarkan UU No
18 Tahun 2008 dan PP No 81 Tahun 2012 di lakukan dengan dua fokus utama yakni
pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah seperti yang di
jelaskan di dalam UU maupun PP yang telah disebutkan dilakukan mulai dari
sumber sampah sampai pada pengelolaan akhir. Pada dasarnya pengolahan sampah
difokuskan pada TPS (Tempat pengolahan sementara) dan TPA (Tempat
Pengelolaan Akhir) yang sudah ditentukan oleh pemerintah setempat. Namun hal
ini sebenarnya belum terlalu efektif dalam hal penanganan sampah.

Kehidupan manusia dengan semua aktivitasnya tidak terlepas dengan namanya


sampah. Karena sampah merupakan hasil efek samping dari adanya aktivitas
manusia baik berupa aktivitas rumahan maupun aktivitas industri. Seiring dengan
perkembangan waktu, jumlah penduduk di suatu tempat tentunya akan semakin
bertambah dan perkembangan teknologi pun semakin canggih serta pertumbuhan
industri juga cukup pesat sehingga banyak menghasilkan sampah dalam berbagai
macam.

Menurut data dari BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2014 indonesia
menghasilkan sampah sekitar 187.2 juta ton per tahun yang menduduki peringkat
kedua negara penghasil sampah terbesar di dunia. Diperkirakan hanya sekitar 60 %
sampah di kota-kota besar di Indonesia yang dapat terangkut ke TPA (Tempat
Pengelolaan Akhir), yang operasi utamanya adalah pengurugan (landfilling).
Banyaknya sampah yang tidak terangkut kemungkinan besar tidak terdata secara
sistematis, karena biasanya dihitung berdasarkan muatan truk menuju TPA.

Dalam kerangka pengelolaan sampah, pengelolaan sampah yang tepat perlu


dilakukan secara tepat di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Hal tersebut penting untuk
dilaksanakan dan mendesak untuk diwujudkan, mengingat semakin bertambahnya
volume sampah di wilayah ini dan kesadaran masyarakat mengenai lingkungan
yang semakin meningkat. Buruknya pengelolaan sampah berpotensi menimbulkan
bencana sosial, yakni dampak bencana terhadap masyarakat.

Saat ini pemerintah Kabupaten Sukoharjo memiliki 1 Tempat pengelolaan akhir


(TPA) yakni TPA Mojorejo yang terletak di kecamatan Bendosari. Namun untuk TPS
(Tempat Pembuangan Sementara) di Sukoharjo setiap desa sudah ada tempatnya.
Manajemen pengelolaan sampah yang kompleks dengan multi tahapan, mulai dari
sampah yang dihasilkan pada tingkatan rumah tangga, sampah industri atau
sampah agraris, pengumpulan sampah, pengelolaan sampah sampai pada Tempat
Pengelolaan Akhir (TPA) sampah harus mendapat perhatian yang serius dari
instansi yang bertanggung jawab disetiap daerah untuk mencegah atau memperkecil
pencemaran yang dapat ditimbulkan. Oleh karena itu pada proses pengelolaan
sampah, TPA sampah memiliki peran yang sangat penting sebagai tempat
mengembalikan sampah ke lingkungan, sehingga penentuan lokasi sampah yang
optimal akan membuat pengelolaan sampah menjadi baik.

Di jaman moderenisasi, peningkatan jumlah penduduk yang semakin pesat dan


perubahan pola konsumsi masyarakat akan memberikan dampak terhadap jumlah
dan jenis sampah yang dihasilkan. Sampah atau solid waste merupakan zat-zat atau
benda-benda dari hasil kegiatan manusia yang berwujud padat baik maupun cair.
Secara garis besar sampah dibagi menjadi sampah organik (terurai) dan sampah an-
organik (tidak dapat terurai). Di Indonesia sendiri, jumlah sampah yang melebihi
kapasitas di tempat pembuangan akhir (TPA). Jumlah sampah yang mengalami
peningkatan setiap tahunnya menjadikan Indonesia sebagai salah satu Negara
penghasil sampah terbanyak di dunia setelah China. Sampah yang dihasilkan di
Indonesia sendiri secara keseluruhan mencapai 175.000 ton per hari atau 0,7 kg per
orang.

Sedikitnya 25 ton sampah liar yang dibuang sembarangan oleh warga


berserakan di Kabupaten Sukoharjo setiap harinya. Perilaku warga membuang
sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) patut menjadi perhatian.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo Agustinus Setiyono


mengatakan potensi buangan sampah secara keseluruhan mencapai 175 ton per hari.
Potensi sampah ini dihitung dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi dan
besarnya industri. Namun selama ini sampah yang terangkut di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Mojorejo, Bendosari, baru sekitar 150 ton per hari.
Agustinus mengatakan sekitar 25 ton sampah tidak terangkut dibuang ke TPA
Mojorejo dan banyak menjadi sampah liar. Sampah liar ini dibuang sembarangan
oleh masyarakat ke aliran sungai, pinggir jalan, dan lainnya di Sukoharjo.

Hal ini berkaitan dengan perilaku sebagian warga yang enggan membuang
sampah ke TPS resmi. Padahal jika dibuang ke TPS, sampah tersebut akan terangkut
ke TPA Mojorejo. Pengangkutan sampah itu dilakukan sejak pagi hingga petang oleh
petugas DLH kabupaten Sukoharjo. Agustinus mengatakan pertumbuhan
penduduk sangat berpengaruh pada penambahan volume sampah buangan warga.
Apabila sampah dibuang sembarangan tentu akan menimbulkan masalah
lingkungan di Sukoharjo. Di beberapa wilayah perbatasan, muncul sampah liar dan
keberadaannya sangat mengganggu lingkungan setempat. Agustinus berharap
masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.

C. Pencemaran Lingkungan Akibat Sampah Organik di Rumah Tangga

Pencemaran lingkungan umumnya disebabkan oleh berbagai jenis sampah


salah satunya yaitu sampah rumah tangga organik yang merupakan zat-zat atau
benda-benda dari hasil kegiatan manusia seperti daun kering, sisa makanan (sayur-
sayura dan buah-buahan) yang sudah tidak dapat digunakan lagi. Sampah rumah
tangga organik sampai saat ini masih menjadi permasalahan yang belum dapat
diatasi dengan baik dan benar. Keadaan sampah yang semakin hari menjadi banyak
dan menumpuk mengakibatkan terjadinya pencemaran terhadap lingkungan di
sekitarnya. Perombakan sampah organik dalam suasana anaerob (miskin oksigen)
akan menimbulkan bau tak sedap terhadap lingkungan. Sampah organik yang
mengandung kandungan protein yang tinggi akan meningkatkan bau yang
dihasilkannya. Dampak lain yang ditimbulkan karena adanya penimbunan sampah
dalam jumlah besar adalah lingkungan yang kotor dan pemandangan yang kumuh.
Timbunan sampah dapat menjadi sarang bagi vektor seperti tikus, lalat, dan nyamuk
yang dapat menyebabkan terjadinya wabah penyakit.

Permasalahan sampah organik tidak terlalu menjadi masalah di kalangan


masyarakat jika dibandingkan dengan sampah anorganik. Perilaku manusia yang
memungkinkan terjadinya peningkatan produksi sampah mencapai tahap di mana
produksi sampah lebih dominan daripada kemampuan untuk memusnahkan
sampah yang dihasilkan tersebut. Sampah yang paling banyak dihasilkan yaitu
berasal dari rumah tangga. Banyak permasalahan lingkungan yang dapat
ditimbulkan dari adanya tumpukan-tumpukan sampah organik rumah tangga,
diantaranya :

• Pencemaran udara

Sampah organik atau padat yang membusuk pada umumnya mengeluarkan gas
seperti methan (CH4) dan karbondioksida (CO2) serta senyawa lainnya yang
dapat menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan utamanya pada kualitas
udara karena mempunyai efek rumah kaca yang menyebabkan peningkatan suhu
dan menyebabkan hujan asam. Selain itu, sampah-sampah organik yang sudah
membusuk juga biasanya dapat mengeluarkan bau busuk yang dapat
mengganggu kesehatan manusia.
• Pencemaran air

Proses pencucian sampah padat oleh air terutama oleh air hujan merupakan
sumber timbulya pencemaran air, baik air permukaan maupun pada air tanah.
Akibatnya, berbagai sumber air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari
menjadi terkontaminasi zat-zat berbahaya dari proses pencucian dan
meningkatkan pertumbuhan bakteri pada air, menyebabkan air menjadi keruh,
berbau dan tidak layak dipakai. Hal tersebut juga dapat mengakibatkan
menurunnya derajat kesehatan masyarakat karena pencemaran air.
Sampah-sampah organik rumah tangga yang dibuang sembarangan ke
lingkungan seperti sungai, got dan saluran air lainnya dapat mengakibatkan
bencana alam sepert banjir. Sampah-sampah yang dibuang sembarangan tersebut
akan mengalir mengikuti arah aliran air yang nantinya akan sampai di sungai dan
menuju laut. Hal tersebut dapat merusak keindahan laut dan mengganggu
ekosistem yang hidup di dalamnya, dan menyebabkan pencemaran air.
• Sebagai sumber penyakit

Sampah organik yang menumpuk dapat mengakibatkan pembusukan yang


menjadi sumber datangnya vektor-vektor penyebab penyakit seperti : lalat, kecoa,
tikus dan nyamuk. Sampah yang membusuk ini akan menjadi sarang
perkembangbiakkan vektor penyebab penyakit, diantaranya : diare, disentri,
cacingan, malaria, kaki gajah, demam berdarah dan penyakit lainnya.

Maka dari itu, diperlukan tindakan yang lebih lanjut untuk penanganan dan
pengolahan sampah organik dirumah tangga sehingga nantinya hal tersebut tidak
akan mencemari lingkungan sekitar dan tidak dapat menurunkan derajat kesehatan
manusia.

D. Solusi Untuk Mengatasi Sampah Organik Rumah Tangga

Aktifitas dalam rumah tangga selalu menghasilkan sampah organik dengan


jumlah yang tidak sedikit setiap harinya. Misalnya, sisa daun dan batang sayur yang
tidak terpakai, kulit buah, daun pohon yang berjatuan di halaman rumah, sisa-sisa
makanan basi, dan lain sebagainya. Jenis sampah ini termasuk sampah yang bisa
diurai.

Seperti yang diketahui, sampah organik juga menjadi salah satu masalah yang
mendapat perhatian khusus. Karena jika tidak ditanggani, sampah akan menumpuk
dan menghasilkan bau yang tidak sedap, sehingga dapat mempengaruhi kesehatan,
serta dapat mencemari lingkungan. Sayangnya masyarakat kita belum masih jarang
untuk mengolah sampahnya sendiri, selalu menyerahkan masalah sampah kepada
petugas pengangkut sampah. Oleh karena itu, perlu adanya suatu usaha untuk
mengolah sampah organik rumah tangga salah satunya dengan membuat pupuk
kompos. Pembuatan pupuk kompos dari sampah organik merupakan salah satu cara
yang efektif untuk mengurangi tumpukan sampah organik yang dihasilkan oleh
setiap rumah tangga. Selain itu pengolahan sampah ini, juga memiliki tujuan agar
sampah organik yang dihasilkan dari rumah tangga tidak mencemari lingkungan. Di
Denpasar sendiri pemerintah yang bekerja sama dengan pihak pengelola sampah
mulai mengembangkan pengomposan sampah organik. Sekalipun jika belum bisa
dilakukan secara total, setidaknya hal tersebut mampu meminimalisir pencemaran
lingkungan yang diakibatkan oleh sampah organik rumah tangga.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan agar sampah rumah tangga
tidak mencemari lingkungan dengan membuat kompos organik:
1) Memilah Sampah

Sediakanlah satu tempat sampah khusus untuk sampah organik, sehingga tidak
mencampuri sampah organik dengan yang anorganik. Dengan demikian, sampah
organik akan lebih cepat terurai.
2) Melakukan Pengomposan

Sampah organik bisa dijadikan kompos yang digunakan pada tanaman di rumah.
Caranya dengan:
a) Gali tanah sedalam 30/40 cm atau dapat menggunakan gunakan tempat
khusus(ember seng atau drum).

b) Setelah itu masukan sampah organik kedalam lubang tanah atau tempat yang
akan digunakan. Setelah itu tutup lubang yang berisi sampah organik .

c) Siram tanah yang berisi dengan sampah organik dengan air setiap sore hari,
lakukan pembalikan terhadap bahan pupuk tersebut setiap 12 hari sekali.

d) Pengomposan dilakukan selama 40 hari (jika rutin), Pengomposan dilakukan 3


bulan (jika tidak rutin). Setelah itu buka dan angkat pengomposan tersebut,
pupuk kompos sudah siap digunakan

e) Sampah telah menjadi kompos dan siap digunakan untuk tanaman.

Masih kurangnya keikutsertaan masyarakat dalam mengolah sampah organik


untuk itu diperlukannya peranan aktif dari pemeritah dalam memberikan informasi
atau sosialisasi bagi kepada masyarakat mengenai pengolahan sampah organik, salah
satunya dengan cara pembuatan pembuatan pupuk kompos.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.solopos.com/ih-jorok-sampah-dibuang-sembarangan-di-sukoharjo-
capai-25-ton-per-hari-1108612

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/10/082800420/tips-memulai-gaya-
hidup-yang-lebih-berkelanjutan?page=all

https://www.orami.co.id/magazine/gaya-hidup-zero-waste
MODUL P5-PPRA
Tahap Pengenalan dan
Kontekstualisasi

MAHASISWA : NANIK SETYOWATI,S.Pd.I

KELAS : 1M

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN (PPG DALJAB)

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

2023
MODUL AJAR P5 – PPRA
PROJECT PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA – PROFIL PELAJAR
RAHMATAN LIL ‘ALAMIN
1. Informasi Umum

Sekolah : SMP Negeri 4 Polokarto

Fase/Kelas : D / VII

Tema : Gaya Hidup Berkelanjutan

Topik : Lingkungan indah dengan recycle

Nama Penyusun : Nanik Setyowati,S.Pd.I


2. Komponen Inti
a. Deskripsi singkat project
Project ini merupakan bagian dari kegiatan intrakurikuler yang mengintegrasikan
beberapa disiplin ilmu sehingga diharapkan dapat menciptakan produk yang memiliki
nilai jual dari limbah plastik.
b. Dimensi, Sub Elemen dan tujuan akhir fase

Dimensi Elemen Sub Elemen Akhir Fase

Bergotong Kolaborasi Kerja sama Menyelaraskan tindakan sendiri dengan


royong tindakan orang lain untuk melaksanakan
kegiatan dan mencapai tujuan kelompok di
lingkungan sekitar, serta memberi semangat
kepada orang lain untuk bekerja efektif dan
mencapai tujuan bersama

Kreatif Menghasilkan menghasilkan Mengeksplorasi dan mengekspresikan


karya dan kreatifitas pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk
tindakan yang yang orisinal karya dan/ atau tindakan, serta
orisinal mengevaluasinya dan mempertimbangkan
dampaknya bagi orang lain
Nilai PPRA Sub Nilai PPRA Capaian Perkembangan PPRA

Berkeadaban (Ta’addub) Peduli lingkungan Memahami pentingnya sikap dan perilaku


sekitar yang mencerminkan akhlak mulia baik
terhadap diri, orang lain dan terhadap alam
serta peduli untuk merawat lingkungan
sekitarnya dengan berdasarkan kearifan
local dan ajaran agama

Dinamis dan inovatif Menghasilkan Membuat tindakan atau karya kreatif sesuai
(Tathawwur wa Ibtikâr) karya dan kapasitasnya, dan terbiasa mencari alternatif
tindakan yang tindakan dalam menghadapi tantangan
orisinal

c. Sarana dan Prasarana:


• Alat dan bahan: laptop, LCD projector, speaker active, handphone, kertas karton,
spidol warna, atau media lain
d. Target Peserta Didik:
• Peserta didik regular (tidak ada kesulitan dalam memahami materi ajar) sebanyak 26
orang
• Peserta didik mampu memahami bahan ajar yang diberikan
• Peserta didik mampu mengikuti kegiatan P5 dengan baik
e. Model/Metode Pembelajaran:
• Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL)
2. Tujuan P5-PPRA dan target pencapaian
Tujuan P5-PPRA Target pencapaian project
Dengan mengangkat tema “Gaya Hidup Melalui pengalaman pengelolaan project ini,
Berkelanjutan” Project ini ditujukan untuk selain memahami tema “ Gaya Hidup
membangun kesadaran siswa tentang Berkelanjutan” dan mengadopsinya sebagai
pentingnya mengelola sampah plastik dan gaya hidup sehari-hari, siswa diharapkan
merencanakan aksi sebagai solusi terhadap telah mengembangkan dimensi P5-PPRA
masalah sampah plastik.
3. Alur Kegiatan Pembelajaran:
Langkah-langkah persiapan, Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti:
a. Memastikan semua sarana prasarana, alat, dan bahan tersedia
b. Mengidisikan kelas agar kondusif dan siap melaksanakan pembelajaran
c. Mempersiapkan bahan tayang
d. Mempersiapkan LKPD
Alokasi
Urutan Kegiatan Pembelajaran
waktu
Pembelajaran ke 1 4JP (4x40
TAHAP PENGENALAN DAN KONTEKSTUALISASI menit)
Kegiatan pembukaan: 30 menit
1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk
berdoa bersama-sama, tadarus Al-Qur’an, memperhatikan kesiapan peserta
didik, memeriksa kehadiran, kerapihan, dan posisi tempat duduk peserta
didik. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
2) Guru memberikan motivasi dengan ice breaking, menyampaikan cakupan
materi, tujuan pembelajaran, kegiatan yang akan dilakukan, dan teknik
asesmen.
3) Pemantik (guru menayangkan video berkaitan tema TRAILER PULAU
PLASTIK: PERJALANAN DAN CATATAN UNTUK MASA DEPAN | 22
APRIL 2021 DI BIOSKOP - YouTube. “kemukakan pendapat kalian berkaitan
dengan video di atas! bagaimana solusi yang bisa dilakukan untuk menangani
masalah tersebut?” (TPACK
4) Peserta didik dikelompokkan ke dalam tim-tim yang terdiri dari 6-8 orang
disesuaikan dengan kondisi kelas yang ada. Peserta didik dalam waktu
singkat menentukan ketua kelompok. (PPRA: Syuro)
Catatan : Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan guru berdasar hasil
formatif awal
Kegiatan Inti: 130 menit
• Sintak 1 Penentuan pertanyaan mendasar
Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang (start with
the big question)
PENGENALAN
a. Pembelajaran dimulai dengan menampilkan sebuah video
Bisnis Daur Ulang Sampah, Omset Bisa Capai 80 Juta Per Bulan -
YouTube kemudian mengajukan sebuah pertanyaan driving
question yang dapat memberi penugasan pada peserta didik
untuk melakukan suatu aktivitas.
Guru menanyakan kepada peserta didik, pertanyaan apa yang
terlintas dalam benak kalian?pernahkah kalian menerapkan
3R?bagaimana kalian menerapkan 3R?
b. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanggapi video
yang ditampilkan. (Critical Thinking)
KONTEKSTUALISASI
c. Guru membagikan Lembar Observasi kepada tiap kelompok,
peserta didik diminta untuk berkeliling lingkungan mengamati
dan menyebutkan macam-macam sampah plastik yang banyak
dijumpai di lingkungan sekolah.
d. Peserta didik berdiskusi untuk memilih sampah plastic yang akan
dijadikan proyek dan menentukan jenis produk yang akan dibuat
oleh kelompoknya.

• Sintak 2 Merencanakan proyek (design a plan for the project)


a. Peserta didik berdiskusi terkait proyek yang akan direncanakan
sesuai dengan kreatifitas serta minat bakat dalam kelompoknya.
b. Perencanaan berisi tentang hasil penalaran kritis peserta didik
untuk mencoba menawarkan sebuah solusi dari permasalahan,
alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan
proyek. (Creativity) (PPRA: taṭawwur wa ibtikār)
• Sintak 3 Menyusun jadwal aktivitas penyusunan rancangan proyek
(create a schedule)
Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal
aktivitas dalam menyelesaikan perancangan proyek. (Collaboration)
Waktu penyelesaian perancangan proyek harus jelas, dan peserta
didik diberi arahan untuk mengelola waktu yang ada.
No. Uraian Kegiatan Alokasi Waktu PJ Hasil

• Sintak 4 Mengawasi jalannya perancangan proyek (monitor the


students and the progress of the project)
Guru dan peserta didik bersama-sama bertanggung jawab untuk
melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama
menyelesaikan perancangan proyek. Monitoring dilakukan dengan
cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses.

• Sintak 5 Penilaian terhadap rancangan proyek yang dihasilkan


(assess the outcome)
Penilaian rancangan proyek dilakukan saat masing-masing
kelompok mempresentasikan rancangan proyeknya di depan
kelompok lain secara bergantian. (Comunication)

• Sintak 6 Evaluasi (evaluate the experience)


Pada akhir proses pembelajaran, pendidik dan peserta didik
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil diskusi yang sudah
dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun
kelompok. Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk refleksi.
Kegiatan Penutup:
Guru dan peserta bersama-sama mengucapkan hamdalah 30 menit
Refleksi Peserta didik
Pertanyaan Refleksi Jawaban
Pengalaman apa yang kalian peroleh?
Perasaan apa yang kalian rasakan?
Pembelajaran apa yang kalian peroleh?
Penerapan seperti apa yang akan kalian
lakukan setelah pembelajaran ini?
Asesmen/Penilaian Pencapaian Tujuan Pembelajaran : Formatif Proses
Rubrik Penilaian:

Kriteria Sangat Berkembang Mulai Belum


Berkembang Sesuai Berkembang Berkembang
Harapan

Kejelasan Informasi Informasi Informasi Informasi


informasi temuan jelas, temuan jelas tentang temuan yang
runut dan dan runut belum runtut disampaikan
dilengkapi tidak lengkap
bukti atau dan sulit
contoh dipahami
Keterampilan Berbicara Berbicara Berbicara Pendengar
komunikasi dengan suara dengan suara dengan suara kesulita
lantang dan lantang dan yang lantang memahami
lancar serta lancar dan lancar penyampaian
intonasi presentasi
menarik
Keterampilan Semua anggota Semua anggota Semua anggota Anggota
kerja berkontribusi berkontribusi berkontribusi kelompok
kelompok utuk utuk utuk kesulitan
menyampaikan menyampaikan menyampaikan berbagi tugas
presentasi presentasi presentasi presentasi
dengan lancar , ada pihak
dan saling yang dominan
melengkapi
Sumber referensi/Daftar Pustaka
1. Video Campaign Perubahan Iklim - YouTube
2. TRAILER PULAU PLASTIK: PERJALANAN DAN CATATAN UNTUK MASA
DEPAN | 22 APRIL 2021 DI BIOSKOP - YouTube

Mengetahui, Sukoharjo, 15 Agustus 2023


Kepala SMP Negeri 4 Polokarto Guru PAI dan Budi Pekerti

Agus Waluyo,S.Pd. Nanik Setyowati,S.Pd.I.

NIP. 196508211998021003 NIP. 199006172020122008


LKPD P5

Petunjuk Belajar:
1. Bersama kelompok, silahkan lakukan observasi di lingkungan sekolah
(alokasi waktu 15 menit)
2. Catatlah berbagai jenis sampah plastik yang kalian temui pada lembar
LKPD.
3. Diskusikan solusi (rancangan proyek untuk memberikan solusi atas
permasalahan yang ada di lingkungan sekolah)
4. Buatlah rancangan proyek tersebut dalam sebuah karya (boleh mind
mapping, canva dll)

Berbagai macam sampah plastik yang

banyak kalian temui

Buatlah rancangan proyek untuk

mengolah sampah plastik tersebut

menjadi barang yang bernilai guna

Anda mungkin juga menyukai