Anda di halaman 1dari 10

BEBERAPA LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN PENILAI UNTUK

MEMPERTAHANKAN ANALISIS KOMPARATAIF DALAM PENILAIAN PROPERTI

Edy Riyanto
Politeknik Keuangan Negara STAN
E-mail: edy.riyanto@pknstan.ac.id

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

File Diterima: Three approaches are known in property valuation,


[12 Agsutus 2022] namely: Market Data Approach, Cost Approach and
Revenue Approach. The market data approach uses the
Revisi: sales comparison method and quantitative and/or
[20 Agustus 2022] qualitative analysis techniques are the methods most
often used by appraisers. Often appraisers in carrying
Diterima: out their duties deal with parties who do not understand
[21 Agustus 2022] the science of judgment such as lawyers or judges. The
purpose of this research is to reflect on the activities of
Kata Kunci: the assessors in order to be able to answer various
Penilaian Properti, Teknik Kualitatif, Teknik Kuantitatif, challenges from other parties, especially in the realm of
Metode Perbandingan Penjualan, Pendekatan Data litigation. Appraisers should obey and comply with the
Pasar, Penilaian untuk Litigasi applicable assessment standards. Justification and
experience of appraisers, especially in selecting and
analyzing comparative data, will always be an integral
part of the Appraisal profession.

Tiga pendekatan dikenal dalam penilaian properti, yakni:


Pendekatan Data Pasar, Pendekatan Biaya dan
Pendekatan Pendapatan. Pendekatan data pasar
menggunakan metode perbandingan penjualan dan
Teknik analisis kuantitatif dan atau kualitatif merupakan
metode yang paling sering di gunakan oleh Penilai.
Seringkali penilai dalam menjalankan tugasnya
berhadapan dengan pihak yang tidak memahami ilmu
penilaian seperti pengacara ataupun hakim. Tujuan
penelitian inu untuk merefleksikan kegiatan penilai agar
dapat menjawab berbagai tantangan dari pihak lain
khususnya dalam ranah litigasi. Penilai hendaknya taat
dan patuh pada standar penilaian yang berlaku.
Justifikasi dan pengalaman penilai terutama dalam
memilih dan menganalisis data pembanding akan selalu
menjadi bagian tidak terpisahkan dari profesi Penilai.

Halaman 22
BEBERAPA LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN PENILAI UNTUK Jurnal Indonesia RICH, Vol. 3 No. 1 (2022), 22-31
MEMPERTAHANKAN ANALISIS KOMPARATAIF DALAM PENILAIAN
PROPERTI
Edy Riyanto

1. PENDAHULUAN menyelesaikan transaksinya (Eaton, 1995). Kondisi di


atas akan sulit terwujud terutama dalam lingkup
1.1. Latar Belakang litigasi.
Penilai adalah orang perseorangan yang melakukan Dalam urusan litigasi, tidak jarang para pihak yang
penilaian secara independen dan profesional (MAPPI, terlibat mempunyai kepentingan yang berbeda dan
2018), Penilai diharapkan untuk bertindak secara berharap kepentinganya yang di akomodir. Hal ini
objektif, tidak memihak dan tanpa adanya konflik seringkali dapat mengakibatkan terjadinya
kepentingan atau kepentingan tertentu (Blackledge, permusuhan atau sengketa di antara para pihak
2009). Kesimpulan nilai atau opini nilai (pasar) sebagai tersebut. Para pihak yang terlibat dalam sengketa ini
salah satu hasil dari tugas penilaian didasarkan pada
salah satunya adalah Pengacara atau pun hakim, para
persepsi pasar dan bukan pada persepsi atau keinginan
pihak ini kemungkinan tidak memiliki pemahaman yang
klien. Namun demikian beberapa penilai dalam
baik tentang konsep penilaian properti, Penilai
melakukan penilaian memiliki kecenderungan untuk
seringkali berhadapan dengan mereka yang mungkin
mengakomodir keinginan klien, hal ini seringkali terjadi
ingin memojokkan atau menjatuhkan kredibilitasnya
pada Penilai yang mendapat tugas penilaian yang
berhubungan dengan litigasi1 (Baer, 2000). Dalam dalam melakukan kegiatan penilaian untuk tujuan
lingkup litigasi, layanan penilaian yang di berikan memenangkan sengketa atas kliennya. Dalam keadaan
kepada klien tidak hanya terbatas pada terbitnya opini inilah Penilai harus mampu melakukan pekerjaannya
nilai, seringkali Penilai dan juga hasil pekerjaanya secara profesional, objektif dan mampu menerapkan
menjadi sarana untuk memperkuat argumen yang mitigasi resiko dalam menyelesaikan tugas
diajukan oleh Pengacara dalam sengketa kasus yang penilaiannya. Penilai harus mengetahui kelebihan dan
sedang dihadapinya (Baer, 2000). Klien bersedia kekurangan dari penggunaan pendekatan penilaian
membayar lebih tinggi dari lainnya atas dasar dan metodenya, yang pada akhirnya opini nilai yang
kemampuan Penilai untuk mempertahankan opini nilai dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan dan
sebagaimana yang diinginkan klien khususnya dalam merefleksikan persepsi pasar yang sesungguhnya.
sidang litigasi (Baer, 2000). Penilaian sering dikenal
1.2 Tujuan Penelitian
sebagai art and science, seni atau ilmu. Penilaian lebih
merupakan "seni" daripada "ilmu" di mana tidak akan Tujuan penelitian ini adalah untuk membahas metode
mungkin ada dua penilai mampu mengasilkan nilai perbandingan penjualan dengan teknik analisis
yang sama terhadap objek yang sama (Mohamad, kuantitatif dan kualitatif yang sering dipergunakan
2018) Penilai dan langkah apa yang seharusnya dilakukan
Penilai agar opini nilai yang dihasilkan dapat
Dikarenakan adanya asimetris informasi pada pelaku
dipertahankan dan dipertanggungjawabkan dengan
pasar properti, penilaian diperlukan sebagai salah satu
baik. Khususnya bagi penilai yang bekerja di lingkungan
sarana oleh pelaku pasar properti untuk mencapai
litigasi yang melibatkan para pihak yang tidak memiliki
kesepakatan yang adil dan tidak saling memaksakan
pengetahuan terkait dengan Penilaian (lingkungan non-
kepentingannya. Penilaian dilakukan bukan dalam
penilaian). Fokus pembahasan dalam Penelitian ini
suasana permusuhan atau sengketa yang seringkali
adalah terkait dengan penggunaan teknik penyesuaian
bertujuan untuk saling mengalahkan satu dengan
dalam Pendekatan data pasar oleh Penilai.
lainnya. Ketika penilai melakukan penilaian untuk
tujuan jual beli, pembeli ingin membeli, penjual ingin
menjual, pemberi pinjaman ingin menyalurkan 2. KERANGKA TEORI
pinjaman dengan aman, dan broker ingin rencana Real estate adalah sebidang tanah dan atau semua
penjualannya dapat di realisasikan. Semua pihak yang objek yang secara alamiah atau dibuat oleh manusia,
terlibat dalam kegiatan tersebut mempunyai tujuan berada di atas tanah atau melekat pada tanah, Real
yang sama, yakni agar kegiatannya dapat terlaksana properti adalah real estate beserta aspek kepemilikan
dengan baik dan tidak ada pihak yang dirugikan karena atas kepentingan hukum yang melekat. Jadi real
adanya asimetris informasi terkait dengan nilai properti atau lebih sering disebut “Properti” terdiri dari
properti. Bahkan jika kesimpulan atau opini nilai yang aspek fisik dan hak-hak pemilik yang melekat di
dihasilkan oleh Penilai bertentangan dengan harga jual dalamnya (Sianipar, 2020). Tiga pendekatan penilaian
yang nantinya disepakati, masih ada kesepakatan dikenal dalam pelaksanaan penilaian, yakni:
bersama atau kerelaan para pihak untuk tidak
memaksakan kehendaknya terkait nilai properti untuk

1Litigasi menurut KBBI adalah segala sesuatu yang berkaitan


dengan penyelesaian perkara.
Halaman 23
BEBERAPA LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN PENILAI UNTUK Jurnal Indonesia RICH, Vol. 3 No. 1 (2022), 22-31
MEMPERTAHANKAN ANALISIS KOMPARATAIF DALAM PENILAIAN
PROPERTI
Edy Riyanto

Pendekatan Pasar, Pendekatan Biaya dan Pendekatan yang sempurna atau tidak. Kondisi ini membuat Penilai
Pendapatan (MAPPI, 2018). harus menerima nominal harga yang terjadi dalam
sebuah transaksi (yang dilaporkan) sebagai harga pasar
Pendekatan Pasar dikenal juga dengan istilah
(Mooya, 2016).
Pendekatan Data Pasar atau Pendekatan Perbandingan
Penjualan. Menurut Appraisal Institute (2001), Proses dan teknik penyesuaian yang menjadi dasar
Pendekatan data pasar didefinisikan sebagai terbentuknya opini nilai dapat berbeda beda antar
serangkaian prosedur untuk menghasilkan indikasi nilai penilai, namun demikian pada umumnya Penilai
dengan cara membandingkan properti yang dinilai menggunakan format analisis komparatif kuantitatif
dengan properti serupa yang baru saja terjual, atau kualitatif (Baer, 2000).
menerapkan unit perbandingan yang sesuai, dan
Appraisal Institute (2013) menyatakan bahwa analisis
melakukan penyesuaian pada harga jual properti yang
perbandingan (komparatif) adalah proses di mana
sebanding berdasarkan unsur-unsur penyesuaian atau
indikasi nilai diturunkan dalam pendekatan data pasar
perbandingan.
atau pendekatan perbandingan penjualan. Analisis
Pendekatan perbandingan penjualan dapat perbandingan dapat menggunakan teknik kuantitatif
dipergunakan untuk menilai tanah dan bangunan, atau kualitatif, baik secara terpisah atau bersama
tanah kosong, atau tanah yang dianggap kosong. dalam suatu kombinasi. Teknik analisis kuantitatif
Pendekatan ini adalah pendekatan penilaian yang meliputi: (1) Paired data analysis (sales and resales of
paling sering dipergunakan dan juga di sarankan, the same or similar properties), (2) Grouped data
terutama ketika data transaksi properti yang sebanding analysis, (3) Secondary data analysis, (4) Statistical
tersedia. Pendekatan Perbandingan Penjualan paling analysis including graphic analysis and scenario
cocok dipergunakan ketika terdapat informasi analysis, (5) Cost-related adjustments (cost to cure,
penjualan properti dengan rentang waktu yang tidak depreciated cost) (6) Capitalization of income
terlalu lama antara waktu terjadinya transaksi dengan differences. Teknik analisis kualitatif meliputi Trend
waktu penilaian dan juga berada dalam zona lokasi analysis, Relative comparison analysis dan Ranking
yang sama dengan objek penilaian (Baer, 2000). analysis.
Dengan menggunakan pendekatan data pasar, Penilai
menghasilkan indikasi nilai dengan cara 2. METODE PENELITIAN
membandingkan properti objek penilaian dengan
penjualan yang sebanding. Komparabilitas-nya tunduk Penelitian ini menggunakan informasi yang berasal dari
studi literatur terutama berasal dari Uniform Standards
pada banyak faktor yang harus diklasifikasikan dan
of Professional Appraiser Practice (USPAP) dan Standar
ditimbang untuk kesesuaian dan keandalan penilaian.
Penilaian Indonesia (SPI) 2018 sebagai alat analisis
Perbedaan yang perlu diperhatikan dalam melakukan
kesesuaian terhadap standar penilaian yang berlaku.
perbandingan meliputi perbedaan terkait dengan
Untuk melengkapi kajian ditambahkan dengan analisis
karakteristik hukum, ekonomi atau fisik dari aset yang
SWOT pada penggunaan metode perbandingan data
ditransaksikan (objek pembanding) dan yang dinilai penjualan. Analisis SWOT terdiri dari empat elemen
(MAPPI, 2018). Unit perbandingan harga jual untuk yakni Strength yang berarti kekuatan, Weakness yang
properti yang dianggap paling sebanding cenderung berarti kelemahan, Opportunities yang berarti
menunjukkan rentang nilai yang mendekati sama kesempatan, dan Threats yang berarti ancaman.
dengan objek penilaian (Baer, 2000).
Sangat sulit menemukan transaksi yang ideal di pasar 3. HASIL PENELITIAN
properti, hal ini menjadikan metode perbandingan Terdapat beberapa pendekatan dan metode penilaian
penjualan dalam pendekatan data pasar sulit untuk yang diakui secara umum dalam praktek penilaian
diterapkan, atau jika diterapkan kemungkinan dapat properti. Penilai harus memahami dengan baik dan
merusak validitas dan kredibilitasnya. Hal ini juga utuh atas metode yang dipilih dan diterapkan dalam
terjadi pada pasar properti yang aktif, karena berbagai praktek penilaian, pemilihan dan penggunaan metode
alasan, termasuk sifat rahasia dari banyaknya transaksi penilaian dilakukan dengan kompeten. Penilai harus
yang terjadi, mengakibatkan kesulitan tersendiri bagi mampu memberikan penjelasan yang baik kepada
Penilai untuk dapat memastikan apakah harga yang pengguna jasa atau pihak lain yang membutuhkan,
dilaporkan adalah hasil dari transaksi 'arms-length' 2

2Arms-length transaction mengacu pada kondisi dimana pembeli


dan penjual bertindak secara independen tanpa satu pihak
mempengaruhi pihak lain.
Halaman 24
BEBERAPA LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN PENILAI UNTUK Jurnal Indonesia RICH, Vol. 3 No. 1 (2022), 22-31
MEMPERTAHANKAN ANALISIS KOMPARATAIF DALAM PENILAIAN
PROPERTI
Edy Riyanto

penjelasan ini hendaknya cukup memadai sehingga data penjualan yang sebanding yang tersedia
dapat mengurangi kemungkinan terjadinya perbedaan untuk menghasilkan kesimpulan nilai.
pemahaman atas opini nilai yang dihasilkan. Standard 2 USPAP (Pelaporan Penilaian Properti)
Untuk dapat menghasilkan opini nilai yang handal dan Standar 2-1: Laporan penilaian tertulis atau lisan
dapat dipertanggungjawabkan, Penilai hendaknya harus:
tunduk pada standar dan kode etik Penilaian yang  Jelas dan akurat sehingga tidak menimbulkan
berlaku, misalnya USPAP untuk Penilai di Amerika perbedaan pemahaman.
Serikat atau SPI untuk Penilai Publik di Indonesia.  mengandung informasi yang memadai
Pembahasana di fokuskan pada kesesuain atas standar sehingga pengguna jasa dapat memahami
pelaksanaan atau implementasi dan standar pelaoran laporan penilaian dengan baik dan benar; dan
penilaian pada USPAP dan SPI.  mengungkapkan dengan jelas dan akurat
semua asumsi, hipotesis, dan syarat pembatas
3.1. Standar Penilaian pada USPAP dan SPI dalam pelaksanaan penilaian.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dari
kedua standar penilaian tersebut antara lain. Standars Aturan 2-2: setiap laporan penilaian harus
disusun sesuai dengan standar berdasarkan bentuk
3.1.1 Standar USPAP laporannya yakni: Self-Contained Appraisal Report,
Standar 1 USPAP (Pelaksanaan Penilaian properti) Summary Appraisal Report, atau Restricted Use
Standar 1-1(a): Dalam melakukan penilaian Appraisal Report. Perbedaan utama di antara tiga
properti, penilai harus menyadari, memahami, bentuk laporan penilaian tersebut adalah
dan menggunakan dengan benar metode dan kedalaman informasi yang ada di dalamnya.
teknik yang telah diakui bersama untuk dapat
menghasilkan opini nilai yang kredibel. 3.1.2 Standar Penilaian Indonesia (SPI)
Standar 1-2(f): Mengidentifikasi ruang lingkup SPI 104 (Implementasi)
pekerjaan perlu dilakukan untuk menyelesaikan 5.1 Investigasi yang dilakukan dalam tugas penilaian
penugasan penilaian. harus didasarkan kepada tujuan penilaian sesuai
dengan Lingkup Penugasan dan Dasar Nilai yang akan
Lingkup penugasan penilaian dapat diterima dilaporkan.
jika selaras dengan: 5.2 Investigasi yang akan dilakukan Penilai merupakan
 Persepsi atau keinginan pelaku pasar seperti proses pengumpulan data yang cukup dengan cara
yang telah dilakukan dalam praktek penilaian inspeksi, penelaahan, penghitungan dan analisis, serta
serupa lainnya. memastikan bahwa penilaian sudah dilakukan dengan
 praktek yang dilakukan oleh sesama penilai cara benar. Pertimbangan profesional Penilai
dalam menyelesaiikan penugasan yang sama diperlukan untuk menentukan batasan sejauh mana
atau serupa suntuk memenuhi ketentuan data yang dibutuhkan adalah cukup untuk tujuan
pada USPAP. penilaian.
Penilai harus memiliki alasan yang kuat dan 5.4 Tujuan penilaian, Dasar Nilai, luasan, batasan dan
dapat dipertanggungjawabkan jika langkah tingkat kedalaman Investigasi, serta semua sumber
yang diambil berbeda dengan hal di atas, informasi yang dapat diandalkan diungkapkan di dalam
kondisi ini harus di komunikasikan kepada Lingkup Penugasan.
klien, pihak yang memanfaatkan nilai kita dan Apabila setelah dilakukan investigasi ternyata tidak
juga penilai lain (peer) dalam penugasan yang sesuai dengan Lingkup Penugasan yang telah
sama. Penilai tidak boleh membiarkan syarat disepakati, atau data dari pemberi tugas maupun
penugasan atau faktor lain membatasi penilai pihak lain tidak memadai yang akan mengakibatkan
dalam melakukan penelitian atau analisis yang hasil penilaian tidak dapat diyakini dan dipercaya
dapat mengakibatkan kesimpulan dan opini (kredibel), maka Lingkup Penugasan harus
nilai yang dihasilkan dalam suatu penugasan disesuaikan, dan penugasan penilaian harus
menjadi tidak kredibel. dikategorikan tidak dapat memenuhi terhadap
Standar 1-4(a): Dalam melakukan penilaian pengaturan SPI.
properti, Penilai wajib mengumpulkan, 5.6 Penilai dapat menggunakan lebih dari satu
memverifikasi, menganalisis seluruh informasi pendekatan, terutama bila kesimpulan nilai belum
yang sesuai untuk menyelesaikan permasalahan meyakinkan, dan data atau informasi pasar dapat
penilaian dalam lingkup penugasannya sesuai diperoleh. Bila pendekatan yang digunakan lebih dari
dengan Standar l-2(f). satu, maka hasil indikasi nilai harus dianalisis dan
direkonsiliasi untuk memperoleh kesimpulan penilaian
Ketika pendekatan perbandingan penjualan
dapat diterapkan, penilai harus menganalisis SPI 105 (Pelaporan Penilaian)
Halaman 25
BEBERAPA LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN PENILAI UNTUK Jurnal Indonesia RICH, Vol. 3 No. 1 (2022), 22-31
MEMPERTAHANKAN ANALISIS KOMPARATAIF DALAM PENILAIAN
PROPERTI
Edy Riyanto

5.2: Pernyataan Standar dan penyimpanan catatan (dokumentasi), persyaratan


Jenis dan penyajian Laporan Penilaian ditentukan oleh kebijakan dan pelaksanaan penilaian terutama terkait
Penilai dan Pemberi Tugas sesuai dengan yang dengan pemilihan pendekatan dan metode penilaian
dinyatakan dalam lingkup penugasan. Jenis laporan diserahkan sepenuhnya kepada Penilai.
dapat dipilih salah satu dari jenis pelaporan yang
meliputi; Laporan Penilaian Terinci, Laporan Penilaian Dalam membandingkan dan mengkontraskan teknik
Ringkas dan Laporan Penilaian Terbatas. penyesuaian kuantitatif dan kualitatif, penting untuk
8.2: Ketentuan Penyimpangan diingat bahwa justifikasi dan analisis penilai harus
Jika Penilai diminta untuk melaksanakan penugasan mampu merefleksikan keinginan (persepsi) pasar.
yang menyimpang dari persyaratan atau Namun demikian, dikarenakan penilai tidak memiliki
mengakibatkan dilaksanakannya pekerjaan yang akses ke seluruh informasi yang tersedia untuk
kurang dari atau berbeda dengan yang lazim digunakan dalam analisis mereka, dan data
dilaksanakan dengan memenuhi SPI dan KEPI, Penilai pembanding harus dipilih berdasarkan analisis pribadi,
hanya dapat menerima dan melaksanakan penugasan refleksi atas persepsi pasar pasar terkadang menjadi
tersebut apabila kondisi di bawah ini dipenuhi: tidak begitu jelas (bias). Oleh karena hal tersebut, akan
a) Penilai menentukan bahwa instruksi tersebut tidak selalu ada perbedaan pendapat tentang “nilai” dalam
akan cenderung menyesatkan pengguna laporan hal konvergensi persepsi pasar properti yang tidak
penilaian; sempurna/tidak efisien tersebut dengan penilaian
b) Penilai menentukan bahwa penilaian tidak menjadi pribadi.
sangat terbatas yang membuat hasil penilaian tidak lagi
dapat dipercaya dan andal untuk tujuan yang Secara umum, ketika penyesuaian Kuantitatif
diharapkan dan penggunaan dari penilaian; diterapkan, penilai melakukan serangkaian
c) Penilai memberi masukan kepada Pemberi Tugas penyesuaian untuk setiap harga per unit yang
bahwa instruksi yang diberikan merupakan sebanding (baik rupiah atau persentase) dan kemudian
penyimpangan dari SPI yang harus diungkapkan merekonsiliasi atau melakukan pembobotan, dengan
sepenuhnya dalam Laporan Penilaian. memberikan bobot lebih besar pada objek pembanding
yang dianggap paling mendekati objek penilaian. Ketika
Agar hasil penilaiannya dapat dipertanggung jawabkan
penyesuaian kualitatif diterapkan, penilai akan
dan mampu menjawab pertanyaan atau keraguan oleh
membagi kumpulan data yang disesuaikan menjadi dua
pihak yang tidak puas terhadap hasil penilaian, Penilai
kelompok yang secara kualitatif (I) "lebih baik" dari
harus mendokumentasikan dan menyiapkan kertas
objek penilaian dan yang secara kualitatif (2) "lebih
kerja untuk setiap kegiatan penilaian, survei lapangan,
buruk" dari objek penilaian. Harga yang telah
atau konsultasi pembahasan penilaian. Sehubungan
dengan penggunaan analisis perbandingan dalam disesuaikan dari kedua kelompok ini akan
proses penilaian, kertas kerja penilaian harus mengelompokkan nilai objek penilaian dengan
mencakup semua data, informasi dan dokumentasi lain menunjukkan kisaran nilai yang mungkin terjadi.
yang diperlukan untuk mendukung pendapat dan Dengan mempertimbangkan perbandingan yang paling
kesimpulan Penilai dan menunjukkan kepatuhan mirip dengan objek penilaian, beberapa objek nilainya
terhadap semua aturan dan standar yang berlaku. lebih tinggi dan beberapa nilai lebih rendah, penilai
dapat menyimpulkan indikasi nilai tunggal. Agar dapat
3.2 Penggunaan Teknik Penyesuaian Kualitatif dan
di percaya dan dipertanggungjawabkan, penggunaan
Kuantitatif teknik penyesuaian kuantitatif maupun kualitatif dalam
Analisis perbandingan dan penyesuaian kuantitatif praktek penilaiian harus bertumpu pada bagaimana
dan/atau kualitatif telah memenuhi standar penilaian Penyesuaian diperoleh dan bagaimana kondisi ini
yang ditetapkan oleh USPAP maupun SPI. Pelaporan mampu "mencerminkan perilaku pasar."

3.3 Analisis SWAT Atas Teknik Penyesuan Data


3.3.1 Teknik Kuantitatif
Paired Data Analysis
Strengths Weaknesses
Berguna ketika dua properti identik dalam semua Jarang terjadi; masalah pengambilan sampel.
hal, dan satu perbedaan yang muncul dapat diukur
untuk menunjukkan perbedaan harga.

Halaman 26
BEBERAPA LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN PENILAI UNTUK Jurnal Indonesia RICH, Vol. 3 No. 1 (2022), 22-31
MEMPERTAHANKAN ANALISIS KOMPARATAIF DALAM PENILAIAN
PROPERTI
Edy Riyanto

Informasi terperinci tentang transaksi seperti


motivasi pembeli dan penjual sulit untuk
diketahui atau diperoleh. Seringkali faktor ini
mempunyai pengaruh yang signifikan dalam
proses jual beli.
Grouped Data Analvsis
Strengths Weaknesses
Berguna ketika kumpulan data substansial dan Jarang terjadi, terutama untuk properti komersial
serupa tersedia di mana "nilai tipikal" dapat diukur
untuk variabel independent.

Statistical Analysis/Graphic Analysis


Strenl{ths Weaknesses
Berguna ketika statistik fundamental konsep dan Jarang terjadi, terutama untuk properti komersial,
metodologi dimanfaatkan dengan tepat. dan tidak disarankan jika penilai tidak memenuhi
syarat atau dididik dalam proses statistik dan
mampu membedakan antara deskriptif dan statistik
inferensial atau analisis kurva fit.

Trend Analysis
Strengths Weaknesses
Berguna ketika sejumlah besar serupa data pasar Jarang terjadi, terutama untuk properti komersial.
tersedia.
Cost Analysis (cost-to-cure, depreciated cost)
Strengths Weaknesses
Berguna ketika biaya-untuk-penyembuhan, biaya Biasanya membutuhkan keahlian di luar lingkup
bangunan, biaya bangunan yang terdepresiasi, biaya pendidikan / pengalaman penilaian.
izin, dan lain lainl tersedia dan dapat diandalkan.
Angka biaya mungkin tidak mencerminkan
adiustment propo11ionate langsung di pasar.
Capitalization of Rent Difference Analvsis
Streneths Weaknesses
Berguna ketika perbedaan pendapatan karena Jarang terjadi, terutama untuk properti komersial.
kekurangan tertentu dapat diisolasi dan dikapitalisasi
dengan tepat.
Perbedaan persentase karena kecukupan atau
kekurangan super mungkin tidak berlaku jika sifat
yang sebanding tidak sangat mirip dengan subjek.

3.3.2 Teknik Kualitatif


Relative Comparison Analysis/Ranking Analysis
Strengths Weaknesses
Mencerminkan sifat pasar yang tidak sempurna dan Tidak ada kuantifikasi langsung.
perilaku sebagian besar pelaku pasar (yaitu, penilaian
dan pengalaman).

Personal Interviews
Strengths Weaknesses
Halaman 27
BEBERAPA LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN PENILAI UNTUK Jurnal Indonesia RICH, Vol. 3 No. 1 (2022), 22-31
MEMPERTAHANKAN ANALISIS KOMPARATAIF DALAM PENILAIAN
PROPERTI
Edy Riyanto

Mengungkapkan pengetahuan dan pendapat pelaku Tidak mencerminkan transaksi pasar aktual dan
pasar. data utama.

Masalah pembuktian

Halaman 28
BEBERAPA LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN PENILAI UNTUK Jurnal Indonesia RICH, Vol. 3 No. 1 (2022), 22-31
MEMPERTAHANKAN ANALISIS KOMPARATAIF DALAM PENILAIAN
PROPERTI
Edy Riyanto

Berdasarkan analisis SWOT terhadap teknik "kuantitatif" sering kali dapat menjadi latihan
penyesuaian kuantitatif dan kualitatif, terlihat dengan penyesuaian "kualitatif".
jelas bahwa masing masing teknik penyesuaian
memiliki keunggulan, kedua teknik penyesuaian dapat Meskipun "statistic, grafik, tren, dan kapitalisasi
diterapkan secara mandiri atau bersama-sama. perbedaan sewa" Penyesuaian kuantitatif juga
Menurut Appraisal Institute, jika kedua teknik di memiliki tempatnya di bidang Analisis Komparatif,
terapkan bersama, teknik penyesuaian kuantitatif kepraktisan, keandalan, dan ketersediaan studi atau
hendaknya digunakan terlebih dahulu, selanjutnya data tersebut untuk transaksi pasar yang khas tidak
dapat diperkuat dengan teknik penyesuaian kualitatif. hanya terbatas, tidak tersedia atau tidak diketahui oleh
Penilai dalam menetapkan besaran penyesuaian lebih banyak ahli paiticipant pasar; tetapi penyesuaian
baik jika didasarkan pada informasi yang telah ter- terukur cenderung agak tidak berlaku untuk
kuantifikasi dan bukan semata penyesuaian yang Pendekatan Perbandingan Penjualan dan lebih berlaku
didasarkan pada justifikasi Penilai semata. Untuk untuk studi penyerapan yang terkait dengan Analisis
memperkuat penyesuaian kuantitatif, Penilai dapat Pendapatan dan Pengeluaran (yaitu, arus kas diskonto,
mempertimbangkan analisis kualitatif yang didasarkan studi sewa, dll.)
pada justifikasi keilmuan dan pengalaman yang Poin kedua - bagaimana pelaku pasar membuat
dimilikinya. keputusan terkait penyesuaian harga properti. Penilai
harus melihat pada bagaimana pasar menjustifikasi
Dalam memutuskan apakah akan menggunakan Teknik
perbedaan yang ada pada sebuah properti. Penilaian
Penyesuaian Kuantitatif atau Kualitatif, penilai harus
bukan mutlak Science, seringkali penilai terlalu
mendasarkan pada pemikiran:
berlebihan dalam melakukan analsisi pasar di luar dari
1) apakah ada faktor penyesuaian yang dapat di
yang dilakukan oleh perilaku pelaku pasar yang kadang
kuantifikasikan, dan membingungkan, hal ini juga mungkin terjadi pada
2) bagaimana pelaku pasar membuat suatu pelaku pasar yang sudah sering melakukan jual beli,
keputusan untuk terjadinya kesepakatan harga. developer, kontraktor dan juga broker properti dan
Penilai dapat menduplikasi pola pikir pelaku pasar sebaliknya, "membuat pasar" di daerah-daerah
dalam mempertimbangkannya sebelum pada tertentu. Bagaimana seorang pembeli dan penjual
akhirnya memutuskan terjadinya kesepakatan membuat suatu table grid penyesuaian dan
transaksi. mengkuantifikasi penyesuaian terhadap beberapa
Poin 1 - Penyesuaian dapat di kuantifikasi: Penilai harus perbedaan dalam menentukan arah transaksi jual
belinya seringkali dikaitkan dengan factor kondisi
terlebih dahulu memahami terkait dengan “nature”
penjualan, waktu, lokasi, karakteristik fisik, zoning, dan
dari penyesuaian itu sendiri. Misalnya, untuk
lain lain.
penyesuaian yang dapat di kuantifikasi, teknik
penyesuaiannya dengan menggunakan proxy biaya Ketika Penilai mendapatkan informasi penting
pemulihan (cost to cure) yaitu teknik penyesuaian tentang transaksi yang komparabel (data
dengan cara melakukan penambahan atau pembanding) yang akan digunakan dalam
pengurangan berbasis biaya seperti biaya remediasi penilaian, Penilai wajib menanyakan atau
lingkungan, perpanjangan utilitas, dan lainnya. Bisa mengkonfirmasi Kembali informasi tentang
juga dengan model penyesuaian secara langsung yang metode yang digunakan pembeli dan penjual
berkorelasi dengan biaya. Penyesuaian dengan dalam melakukan keputusan jual belinya. Dapat di
membandingkan secara langsung (direct pairing) dapat konfirmasi apakah pembeli atau penjual itu
dilakukan terhadap informasi penjualan dari properti pernah memikirkan atau menerapkan tabel data
grid penyesuaian yang sering di pakai oleh Penilai.
yang sama atau yang hampir identik dengan sangat
Kemungkinan besar penjual atau pembeli tidak
sedikit perbedaanya. Jika kondisi di atas dapat
menrapkannya secara langsung, bahkan bagi
terpenuhi, maka teknik penyesuaian kuantitatif dapat
seorang broker professional hal ini tidak
digunakan.
dilakukan. Tidak ada broker yang secara sadar
Namun, seperti dalam kasus penyesuaian penjualan menggunakan tabel grid penyesuaian kuantitatif
berpasangan, jika penyesuaian subjektif lainnya menjadi bagian dari proses analisis dan pengambilan
diperlukan sebelum memasangkan untuk keputusan akuisisinya (jual beli). Jadi, jika Penilai ingin
mengerucutkan perbedaannya, maka keandalan "mencerminkan pasar'' atau menangkap keinginan
pasangan, paling banter, agak encer; dan proses pasar terutama jika penilaiannya adalah untuk
pemasangan untuk mengembangkan penyesuaian tujuan litigasi, haruskah mereka diwajibkan untuk
"melakukan perhitungan" dalam analisis komparatif,
atau haruskah mereka mencerminkan apa yang
Halaman 29
BEBERAPA LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN PENILAI UNTUK Jurnal Indonesia RICH, Vol. 3 No. 1 (2022), 22-31
MEMPERTAHANKAN ANALISIS KOMPARATAIF DALAM PENILAIAN
PROPERTI
Edy Riyanto

sebenarnya dilakukan pembeli dan penjual?. proses penilaian. Peraturan yang berlaku mengenai
jumlah dan jenis pendekatan dan metode yang
Namun demikian tidak berarti penyesuaian
diperlukan untuk mendukung pendapat nilai, juga
kuantitatif tidak relevan dengan semua analisis
dapat memengaruhi cara penilai menyajikan data dan
komparatif. Pelaku pasar yang memiliki
analisis penjualan. metodologi yang digunakan oleh
pengetahuan yang baik akan memepertimbangkan
penilai harus dimulai dengan asumsi bahwa ada
perbedaan dalam setiap satuan harga perbandingan
perbedaan di antara sifat-sifat properti yang dianalisis.
penjualan. Namun deikian Penilai seharusnya
Dalam penerapan metode penjualan yang sebanding,
mempertimbangkan atau mengetahui latar
Penilai sebisa mungkin menemukan data transaksi
belakang keputusan pelaku pasar, apakah dia
penjualan untuk properti serupa, kemudian membuat
memepertimbangkan penyesuaian dalam satuan
penyesuaian ke atas atau ke bawah terhadap harga
uang secara langsung atau penyesuaian prosentase.
penjualan tersebut berdasarkan perbedaan yanag ada
5. KESIMPULAN DAN SARAN pada properti subjek (objek penilaian).
5.1. Kesimpulan Tidak ada formula atau metodologi yang mutlak benar
Analisis perbandingan data pasar adalah bagian dalam melakukan penyesuaian, dan menentukan
penting dari proses penentuan opini nilai oleh seorang komparabilitas. Kebenaran atau kesesuaian penerapan
Penilai, bagaimana analisis komparatif dilakukan dan metode penyesuaian selalu berbeda beda, hal ini
dilaporkan bisa berbeda antar penilai dan juga berbeda dipengaruhi oleh situasi dan fakta tertentu yang
antar instansi yang menaungi Penilai tersebut. Fokus berbeda beda. Namun demikian, ketika Penilai
penelitian ini dalah untuk mengetahui bagaimana mempertimbangkan penerapan teknik penyesuaian
penentuan penggunaan teknik penyesuaian kuantitatif kualitatif dan kuantitatif untuk analisis komparatif,
dan kualitatif sebagai sarana yang dipergunakan oleh pertimbangan utama harus diberikan pada cara di
Penilai dalam melakukan dan melaporkan penilaian mana penyesuaian itu diturunkan. Penting bagi Penilai
dalam kondisi pasar yang berbeda. Kedua teknik untuk mempertimbangkan (I) sifat dan keandalan bukti
penyesuan yang dipergunakan telah sesuai dengan pasar yang sebenarnya untuk mendukung
teori penilaian yang di ulas dalam berbagai buku text penyesuaian, serta (2) bagaimana pelaku pasar
penilaian, namun demikian, penerapan dan kesamaan membuat/melihat perbedaan dan
dari masing-masing teknik harus dapat dipahami oleh mengkonversikannya dalam penyesuaian.
klien dan pihak pihak yang bekerja dalam lingkup
litigasi. Jika objek pembanding yang sebanding telah Pasar properti berbeda memiliki perbedaan yang
dapat diidentifikasi dan dianalisis, penting untuk signifikan dari pasar barang dan jasa lainnya, pasar
dipahami bahwa penyesuaian kuantitatif dan properti dianggap sebagai pasar yang tidak sempurna,
penyesuaian “kualitatif esensinya adalah sama. Oleh karena itu justifikasi dan pengalaman penilai
terutama dalam memilih dan menganalisis data
Dengan kata lain, penyesuaian kuantitatif yang pembanding akan selalu menjadi bagian tidak
biasanya diterapkan seringkali tidak lebih dari terpisahkan dari profesi Penilai.
perbandingan subjektif di mana pengalaman dan
penilaian penilai disajikan di hadapan serangkaian
6. IMPLIKASI DAN KETERBATASAN
fakta pasar. Penyesuaian kuantitatif seperti analisis
Studi literatur dalam penelitian ini terbatas pada
penjualan berpasangan, analisis biaya, analisis statistik
peraturan yang terkandung dalam standar USPAP dan
dan analisis tren merupakan sarana yang berguna
SPI. Ada kemungkinan perbedaan dalam penerapan
dalam proses penilaian dan jika diterapkan dengan
teknik dan metode Penilaian di Instansi lainnya. Namun
benar, dapat memberikan indikator yang bermakna
demikian seharunya perbedaan ini tidak terlalu
dalam proses penilaian. Namun demikian pada
signifikan dan mempengaruhi hasil penilaian.
akhirnya, kembali pada keputusan Penilai apakah
dapat menangkap keinginan atau persepsi pasar dan
menyajikannya dalam bentuk yang sederhnana, jelas DAFTAR PUSTAKA
dan logis. Appraisal Institute, (2001). The Appraisal of Real Estate.
Penyesuaian kualitatif bukan satu satunya cara terbaik 12th Edition.. Chicago. Illinois. Pages 429 & 430.
untuk mampu mencerminkan pasar, penyesuaian ini Appraisal Institute, (2013). The Appraisal of Real Estate.
sering di pergunakan oleh penilaian yang tidak terlalu 14th Edition. Chicago. Illinois.
senang menggunakan perhitungan matematis untuk
Baer,W.B. MAI ( - ). Quantitative V. Qualitative
menetukan besaran penyesuaiannya meskipun mereka
Adjusment, Presented on Seminar, Bolton &Haer,
menerapkan teknik penyesuaian kuantitatif untuk
Texas.
Halaman 30
BEBERAPA LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN PENILAI UNTUK Jurnal Indonesia RICH, Vol. 3 No. 1 (2022), 22-31
MEMPERTAHANKAN ANALISIS KOMPARATAIF DALAM PENILAIAN
PROPERTI
Edy Riyanto

Blackledge, M. (2009). Introducing Property Valuation.


Routledge.
Eaton, J. (1995). Real estate valuation in litigation
(Second Edition). Apprisal Institute.
MAPPI. (2018). Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar
Penilaian Indonesia (Edisi VII). Masyarakat Penilai
Indonesia.
Mooya, M. M. (2016). Real Estate Valuation Theory-A
Critical Appraisal. Springer.
MAPPI. (2018). KEPI & SPI. Kode Etik Penilai Indonesia
dan Standar Penilaian Indonesia Edisi VII-2018.
Jakarta.
Mohamad, N.E et al. (2018). Valuer’s Behavioural
Uncertainties in Property Vapuation Decision
Making. Planing Malaysia: Journal of the
Malaysian Institute of Planners.
Sianipar, Jimmy H., (2020). Fundamental of Real
estate. Googlebook. Jakarta.
The Appraisal Standards Board (ASB) of The Appraisal
Foundation (Authorized by Congress). Uniform
Standards of Professional Appraisal Practice
(USPAP) and Advisory Opinions 2006 Edition,
Ethics Rule.
.

Halaman 31

Anda mungkin juga menyukai