Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM MENGIDENTIFIKASI TERNAK UNGGAS

DASAR – DASAR PETERNAKAN

Oleh:
Hizkia Briliant
03.07.23.190
Kelompok 6

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA – MAGELANG


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PAKAN TERNAK
2023
Daftar Isi

I. Pendahuluan...................................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................
B. Tujuan........................................................................................
C. Manfaat......................................................................................
II. Tinjauan Pustaka...........................................................................
A. Unggas........................................................................................
B. Ungags Air dan Unggas Darat.................................................
C. Ayam Isa Brown........................................................................
III. Metode Praktikum.........................................................................
A. Waktu dan Tempat...................................................................
B. Alat dan Bahan..........................................................................
C. Prosedur / Cara Kerja..............................................................
IV. Hasil dan Pembahasan...................................................................
V. Simpulan dan Saran......................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ternak unggas adalah ternak yang memiliki garis keturunan dari bangsa
spesies burung (aves). Jenis unggas yang umum dipelihara adalah ayam, itik,
puyuh. Unggas air memilki perbedaan yang spesifik dengan unggas darat dari
luarnya yang menunjukan perbedaan habitat,makanan, cara pertahanan diri dan
kebiasaannya.
Mungkin disini kita akan membahas Ayam, ayam adalah jenis unggas
darat yang tergolong dalam ordo Galliformes, family Phasianidae, genus
Gallus dan spesies Gallus gallus domestika sp. Proses domestikasi membentuk
beberapa variasi dalam besar tubuh, konformasi, dan warna bulu. Perubahan ini
diperkirakan akibat campur tangan manusia untuk memgembangkan ternak
ayam dengan tujuan khusus dan juga karena jauhnya jarak waktu domestikasi
dengan waktu pengembangan.
Keunggulan ayam petelur adalah sebagai berikutlaju pertumbuhan dan
pencapaian dewasa kelamin lebih cepat, kemampuan berproduksi lebih tinggi,
nilai konversi pakan atau kemampuan dalam memanfaatkan ransum lebih baik,
periode bertelur lebih panjang.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
 Agar mahasiswa dapat mengamati dan mengetahui jenis-jenis ternak
unggas
 Agar mahasiswa dapat mengamati dan mengetahui ciri-ciri ternak unggas
 Agar mahasiswa dapat menghitung jumlah populasi ternak ungags yang
ada di kampus Polbangtan Yoma dan mengkoverensikan ke satuan ternak
(ST)
C. Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah:

 Dapat menambah pengetahuan atau informasi dalam kemampuan


produksi ayam ras petelur strain Isa Brown fase grower dipelihara secara
intensif
 Dapat menambah keahlian dan wawasan untuk mahasiswa pada
kemampuan produksi ayam ras petelur strain Isa Brown fase grower
secara intensif
 Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
kualitas telur yang dihasilkan dalam pemeliharaan ayam petelur
khususnya Isa Brown
II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Unggas
Unggas adalah jenis hewan ternak kelompok aves yang dimanfaatkan
untuk daging atau telurnya (Rohajawati dan Supriyati, 2010). Ternak yang
termasuk unggas adalah ayam, merpati, itik dan puyuh. Ciri - ciri unggassecara
umum adalah berkaki dua, bersayap, mempunyai paruh, menghasilkan telur dan
mempunyai sifat mengeram (Blakely dan Blade, 1994).
Unggas mempunyai suatu mekanisme yang kompleks untuk
mempertahankan suhu tubuhnya dengan cara melepas dan memproduksi panas.
Pengeluaran panas tubuh pada unggas amat penting karena unggastidak
mempunyai kelenjar keringat, sehingga kerja dari paru-paru dan air sacamat
penting untuk menurunkan suhu pada tubuhnya. Pengaturankeseimbangan kadar
air dan pelepasan panas banyak dipengaruhi oleh prosesinspirasi melaui hidung,
saluran pernapasan, paru-paru dan kantung udara(Nesheim, dkk. 1979).

B. Unggas Air dan Unggas Darat


Unggas Air dan Unggas DaratUnggas air merupakan unggas yang
menyukai air dan bisa bertahanhidup di air. Unggas air banyak macamnya,
mulai dari unggas air liar sampaiunggas air yang sudah diternakkan (Rasyaf,
2011).
Ciri - ciri unggas air yaitu jari - jari kaki pada unggas air memilikiselaput
renang, paruh pada unggas air ditutupi selaput halus yang sensitif, bulu - bulu
pada unggas air berbentuk cekung, tebal dan menghadap ke tubuh, bulu - bulu
pada unggas air berminyak yang berfungsi untuk menghalangimasuknya air ke
dalam tubuh (Suharno dan Setiawan, 2012).
Unggas darat merupakan unggas yang lebih sering berada di
darat.Unggas darat memiliki tubuh yang lebih mengembang dibandingkan
denganunggas air, memiliki paruh yang runcing karena memakan biji -
bijian,memiliki leher yang pendek disertai dengan jengger dan memiliki warna
buluyang bervariasi.
Unggas darat memiliki cakar yang berbentuk jari - jariterpisah dan tidak
memiliki selaput seperti pada unggas air (Siwi dkk., 2014).
Unggas darat merupakan jenis yang paling populer di
kalanganmasyarakat, khususnya ayam yang digunakan sebagai penghasil daging
(Villadkk., 2014). Contoh unggas darat yang lain adalah puyuh dan
merpati.Unggas darat yang sangat sensitif terhadap cekaman lingkungan panas
baik lingkungan luar tubuh maupun dalam tubuh adalah ayam petelur (Jayani
dkk.,2015).

C. Ayam Isa Brown


Ayam Isa Brown merupakan strain ayam ras yang diciptakan di Inggris
pada 1972. Ayam petelur Isa Brown merupakan jenis ayam hasil persilangan
antara ayam rhode island whites dan rhode island reds. Strain ayam Isa Brown
termasuk ke dalam ayam ras petelur tipe medium. Strain ini diciptakan untuk
memenuhi keunggulan standar yang diinginkan para konsumen yang meliputi
faktor - faktor: produktivitas dan bobot telur tinggi, konversi ransum rendah,
daya hidup tinggi, dan masa bertelur panjang. Namun, dari semua kriteria tadi
ayam Isa Brown dapat memproduksi telur yang cukup tinggi dan harga afkirnya
pun lumayan (Pangestu, 2022). Karakteristik ayam strain Isa Brown memiliki
bulu cokelat kemerahan dan menghasilkan telurdengan warna kerabang cokelat.
Keunggulan Ayam strain Isa Brown yaitu: 1) tingkat keseragaman tinggi;
2) dewasa kelamin yang merata; 3) produksi tinggi; 4) kekebalan tubuh tinggi;
dan 5) ketahanan terhadap iklim baik (Firmansyah, 2022).
Ayam Isa Brown memiliki periode bertelur pada umur 18 sampai dengan
100 minggu, daya hidup 93 persen, FCR 2,14, puncak produksi mencapai 96
persen, jumlah telur 466 butir, rata –rata berat telur 63,1 g/butir. Awal bertelur
pada umur 18 minggu dengan berat telur 42,3 g. Bobot telur ayam Isa Brown
mulai meningkat saat memasuki umur 21 minggu, 5 umur 36 minggu, dan
relatif stabil di umur 50 minggu (Isa Brown Commercial Layers, 2019).
III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 25 September 2023 pada
pukul 13:30 WIBA – selesai. Bertempat di Politeknik Pembangunan Pertanian
Yogyakarta – Magelang Kampus Magelang.

B. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
Alat: buku,bolpoin, handpone, sepatu bot
Bahan: kandang ayam

C. Posedur / Cara Kerja


Adapun prosedur atau cara kerja praktikum ini adalah dengan mendatangi
Lab Ternak Unggas yang ada di kampus Polbangtan Yoma dan mewawancari
petugas yang ada di Lab.
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Petugas Lab Unggas: Bpk. Nawir


Jenis : Isa Brown
Jumlah / kandang : awalnya 300 ekor dalam satu kandang tetapi ada kematian
sebanyak 23 ekor,jadi yang awalnya 300 menjadi 277 ekor

Pemberian pakan dilakukan pada pagi hari dan sore hari (40% pagi dan 60%
sore) dan untuk siang harinya pemberian pakan 2 ember1/2. Setiap ayam
diberikan 120 gr pakan dikali 70% da 30%.
V
SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN
kandang polbangtang Yoma merupakan kandang yang menekuni
dibidang ternak Ruminansia kecil, Ruminansia besar dan ternak Unggas. yang
sangat dibutuhkan mahasiswa untuk melakukan praktikum dan untuk
belajar mengenai hewan ternak.

B. SARAN
Untuk kedepanya semoga angka penguran ternak ungags yang
disebabkan oleh kematian berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

Blakely, J. Dan D. H. Blade. 1994.The Science of Animal Husbandry.


PrinticeHall Inc, N
Nesheim. 1979. Pedoman Pemeliharaan Ayam Ras Petelur. Penerbit
Kanisius.Yogyakartas.
Rasyaf, M. 2011. Beternak Itik Komersial . Kanisius, Yogyakarta.
Rohajawati, S. dan R. Supriyati. 2010.Sistem Pakar: Diagnosis Penyakir
Unggasdengan Metode Certaintify Factor J. CommIT. 4 (1) : 41 – 46.
Siwi, N., T. H. Wahyuni dan Hamdan. 2014. Identifikasi Morfologi dan
Morfometri Organ Pencernaan serta Sifat Kualitatif Warna Bulu Belibis
Kembang (Dendrocygna Arcuata) dan Belibis Batu (Dendrocygna Javanica)J.
Peternakan Integratif. 2 (2) : 193 – 208.
Suharno, B dan T. Setiawan. 2012.Beternak Itik Petelur di Kandang
BateraiPenebar Swadaya, Jakarta.
Jayani, R. A., K. A. Kamil dan A. Mushawwir. 2015.Profil Urea dan Asam Urat
Darah Ayam Petelur Fase Layer Pada Temperature Humidity Index yang
Berbeda.J. E-students. 4 (1) :– 6
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai