Nim : 857945296
Kelas :A
Mata Kuliah : Pembelajaran Matematika SD
Jawaban :
Penerapan teori piaget pada pembelajaran matematika adalah perlunya keterkaitan materi baru pelajaran
matematika dengan bahan pelajaran matematika yang telah diberikan, sehingga lebih memudahkan peserta
didik dalam memahami materi baru. Sehingga pengetahuan prasyarat dan pengetahuan baru dapat
Sebagai contoh : siswa mampu menceritakan persamaan (asimilasi) dan perbedaan (akomodasi) tentang
dua konsep atau lebih maka disebut tahap ekuilbrasi. Selain itu teori piaget juga dikembangkan dalam
konversi tertentu, sebagai contoh konversi bilangan, konversi panjang, konveris ini. Contoh dalam
penerapan matematika yakni apabila siswa mampue menyatakan banyaknya kelereng dengan posisi di
susun dengan berbeda maka ia sudah mampu mengetahui keadaan konversi bilangan dan siap diajarkan
RPP
III. INDIKATOR
V. MATERI PELAJARAN
BANGUN RUANG
(Prisma, tabung, dan limas)
1. Prisma
Prisma merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh dua sisi. Sisi pertama berbentuk segi
banyak, sejajar, dan kongruen. Sisi lainnya berbentuk persegi panjang. Prisma mempunyai
bagian-bagian bangun yang bentuknya berbeda. Berikut ini merupakan bagian-bagian dari
prisma :
2. Tabung
Tabung merupakan prisma dengan sisi alas dan sisi atas berbentuk lingkaran. Tabung dapat juga
diartikan sebagai bangun ruang, dimana bangun tersebut dibentuk oleh dua lingkaran yang
sejajar dan satu persegi panjang yang mengelilingi lingkaran tersebut
.
Bagian-bagian tabung merupakan sisi tabung. Sisi-sisi tersebut terdiri atas sisi alas, sisi tegak
atau selimut, dan sisi atas. Sisi alas dan sisi atas tabung berbentuk lingkaran. Selimut tabung
berbentuk persegi panjang. Pada tabung ada tinggi, diameter, dan jari-jari tabung
VI. METODE PEMBELAJARAN
1. Model : Penemuan Terbimbing
2. Metode : Pengamatan, Penugasan, Tanya Jawab, dan diskusi.
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
IX. PENILAIAN
a. Prosedur Tes : Pre Test, Penilaian Proses, Post Test
b. Jenis Tes : Tertulis dan lisan
c. Bentuk tes : Uraian
d. Instrument Tes : Lembar Kerja Siswa (LKS)
a. 3,111111
Misal a = 3,111111
100 a = 311,1111
a = 3,1111
99 a = 308,000
a = 308,000
99
a = 28
9
28
Jadi hasil dari 3,111111 dalam bentuk pecahan biasa adalah
9
b. 5,191919…
Misal a = 5,191919..
100a = 519,1919
a = 5,1919
99 a = 514,000
a = 514,000
99
514,000
Jadi hasil dari 5,191919… dalam bentuk pecahan biasa adalah
99
c. 5,551551551….
Misal a = 5,551551
1000 a = 5551,551…
a = 5,551551
999 a = 5546
a = 5546
999
5546
Jadi hasil dari 5,551551551.. dalam bentuk pecahan biasa adalah 999
d. 3,26888888
Misal a = 3,2688888
1000a = 3268,8888
100 a = 326,88888
900 a = 2942
a = 2942
900
a = 1471
450
1471
Jadi hasil dari 3,2688888.. dalam bentuk pecahan biasa adalah 450
4. Jelaskan perbedaan utama antara media pembelajaran dan bahan manipulatif dalam pembelajaran
matematika.
Jawaban :
Media pembelajaran dalam pembelajaran matematika adalah alat bantu pembelajaran yang digunakan untuk
menampilkan, mempresentasikan, menyajikan, atau menjelaskan bahan pelajaran kepada peserta didik, yang
mana alat-alat itu merupakan bagian dari pelajaran yang diberikan. Contoh alat ; dari bahan baik media cetak
maupun non cetak, tayangan media proyeksi dan media non proyeksi, dll.
Bahan manipulatif pada pembelajaran matematika adalah alat bantu pembelajaran yang digunakan terutama
untuk menjelaskan konsep dan prosedur matematika. Contoh : bahan manipulatif yang terbuat dari kertas,
5. Buatlah peragan garis bilangan (tuliskan narasi penjelasan) yang memperlihatkan operasi hitung:
a. 2 + 5 = 7
7
Jawaban :
5
2
I I I I I I I I I I I
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
Langkah-langkah :
a. Dari skala 0, langkah anak panah je arah bilangan positif dan berhenti pada skala 2. Hal ini untuk
b. Karena operasi hitungnya penjumlahan, dan panah arahnya sudah sesuai dengan jenis bilangan kedua
maka langkah maju anak panah tersebut sebanyak 5 langkah dari skala 2.
c. Pada akhir dari ujung panah pada langkah kedua tepat berada diatas skala 7, ini menunjukkan hasil dari 2
+ 5 yaitu 7 atau 2 + 5 = 7
b. 3 + (-6) = -3
Jawaban : -3
-6
I I I I I I I I I I I
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
Langkah – langkah :
a. Dari skala 0, langkahkan anak panah kea rah bilangan positif dan berhenti pada skala 3. Hal ini
b. Karena bilangan penjumlahnya merupakan bilangan negative, maka pada skala 6 tersebut anak panahnya
c. Karena operasi hitungnya penjumlahan, yaitu oleh bilangan 6 berarti anak panah tersebut harus
d. Posisi akhir daru ujung panah pada langkah kedua tepat berada di atas skala -3, ini menunjukkn hasil dari
Jawaban :
-9
-5
-4
I I I I I I I I I I I I I I
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3
Langkah-langkah :
a. Dari skala 0, langkahkan kearah bilangan negative dan berhenti pada skala -4. Hal ini menunjukkan
b. Karena operasi hitung penjumlahan dan anak panah arahnya sudah sesuai, maka langkahkan maju
c. Posisi akhir dari ujung panag pada langkah kedua tepat berada diatas skala -9, ini menunjukkan hasil
c. -3 - (-2) = -1
Jawaban :
-1
-3
I I I I I I I I I I I I I I
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3
Langkah-langkah :
a. Dari skala 0, langkahan anak panah kea rah bilangan negatif dan berhenti pada skala -3. Hal ini untuk
c. Posisi akhir dari ujung panah pada kangkah kedua tepat berada di atas skala -1, ini menunjukkan hasil
6. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut dengan x peubah pada himpunan bilangan bulat:
a. 5𝑥 − 4 < 7 − 2𝑥
↔ 5𝑥 − 4 < 7 − 2𝑥
↔ 5𝑥 + 2𝑥 − 4 < 7 − 2𝑥 + 2𝑥
↔ 7𝑥 − 4 < 7
↔ 7𝑥 − 4 + 4 < 7 + 4
↔ 7𝑥 < 11
↔ 1 1
7𝑥. < 11.
7 7
↔ 11
𝑥<
7
↔ 11
Hp : {𝑥 |𝑥 < 7
,𝑥 𝜖 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡)
b. 2𝑥 + 16 ≤ 4 + 4𝑥
↔ 2𝑥 + 16 ≤ 4 + 4𝑥
↔ 2𝑥 − 4𝑥 + 16 ≤ 4 + 4𝑥 − 4𝑥
↔ −2𝑥 + 16 ≤ 4
↔ −2𝑥 + 16 − 16 ≤ 4 − 16
↔ −2𝑥 ≤ −12
↔ 1 1
−2𝑥. ≤ −12.
2 2
↔ 𝑥≥6
↔ Hp : {6,7,8…..}