Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Konsep Ilmu Ekonomi dan Pengelolaan Lingkungan


(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi SDA dan Lingkungan)

Dosen Pengampu: Anita, S.E.,M.E.

Disusun Oleh

Kelompok 1:

1. M. AL – RAFI (2151010073)
2. Nery Wijayanti (2151010088)
3. Innez Dara Puspita (2151010054)
4. Ibtihal (2151010050)
5. Liya Setiana (2151010065)
6. Mutiara Ramadhai (2151010085)

PRODI EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Konsep Ilmu Ekonomi dan
Lingkungan mata kuliah Ekonomi SDA dan Lingkungan.

Adapaun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Ekonomi SDA dan Lingkungan dengan dosen pengampu Ibu Anita, S.E.,M.E. yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Kami
menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Demikian kata
pengantar yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini, kami ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 02 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... iv

A. Latar Belakang ....................................................................................................... iv


B. Rumusan Masalah .................................................................................................. iv
C. Tujuan Makalah ..................................................................................................... v

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 6

A. Model Keseimbangan Material .............................................................................. 6


B. Konsep Dasar Ekonomi Lingkungan ..................................................................... 7
C. Kualitas Lingkungan .............................................................................................. 7
D. Pembangunan Berkelanjutan ................................................................................. 8
E. Ragam Kehidupan .................................................................................................. 10
F. Tinjuan Umum Kebijakan Lingkungan ................................................................. 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 14

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Ekonomi adalah salah satu ilm sosial yang mempelajai mengenai perilaku
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan sumber daya yang terbatas, ilmu
ekonomi juga mempelajari mengenai produksi, distribusi, dan konsumsi.Dalam ilmu
ekonomi juga terdapat konsep dasar dala memahami ekonomi secara keseluruhan.1
Pengelolaan lingkungan juga menjadi perhatian dalam pembangunan
berkelanjutan, kualitas seperti air, udara, dan tanah juga dilihat. Permasalahan
lingkungan ini tentunya tiada akhirnya dari zaman ke zaman, akibat perilaku manusia
menimbulkan dampak yang semakin besar dan merusak lingkungan.2
Dalam pembangunan berkelanjutan, ekonomi dan lingkungan saling terikat dan
perlu dipelajari secara bersamaan. Pembangunan ekonomi adalah proses kenaikan
pendapatan perkapita yang diikuti perubahan struktur ekonomi di suatu negara.
Pembangunan ekonomi tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi, dimana keduanya
saling terikat, atau bisa dijelaskan bahwa pembangunan ekonomi mendorong
pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar
pembangunan ekonomi.3

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Model Keseimbangan dalam Konsep Ilmu Ekonomi dan Pengelolaan
Lingkungan?
2. Bagaimana Konsep Dasar Ekonomi Lingkungan dalam Konsep Ilmu Ekonomi dan
Pengelolaan Lingkungan?
3. Bagaimana Kualitas Lingkungan dalam Konsep Ilmu Ekonomi dan Pengelolaan
Lingkungan?
4. Bagaimana Pembangunan Berkelanjutan dalam Konsep Ilmu Ekonomi dan
Pengelolaan Lingkungan?

1
Prathama rahardja Mandala Manurung. (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan
Makroekonomi). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
2
Ariffin, Syamsul. (2012). Hukum Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia. Jakarta:
PT.Sofmedia.
3
Suparmoko. (2000). Ekonomi Lingkungan. Yogyakarta: BPFE.

iv
5. Bagaimana Ragam Kehidupan dalam Konsep Ilmu Ekonom dan Pengelolaan
Lingkungan?
6. Bagaimana Tinjuan Umum Kebijakan Lingkungan dalam Konsep Ilmu Ekonomi
dan Pengelolaan Lingkungan?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui Model Keseimbangan Material dalam Konsep Ilmu Ekonomi dan
Pengelolaan Lingkungan.
2. Mengetahui Konsep Dasar Ekonomi Lingkungan dalam Konsep Ilmu Ekonomi dan
Pengelolaan Lingkungan/
3. Mengetahui Kualiats Lingkungan dalam Konsep Ilmu Ekonomi dan Pengelolaan?
4. Mengetahui Pembangunan Berkelanjutan dalam Konsep Ilmu Ekonomi dan
Pengelolaan Lingkungan.
5. Mengetahui Ragam Kehidupan dalam konsep Ilmu Ekonomi dan Pengelolaan
Lingkungan.
6. Mengetahui Tinjauan Umum Kebijakan Lingkungan dalam Konsep Ilmu Ekonomi
dan Pengelolaan Lingkungan.

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Model Keseimbangan Material


Model keseimbangan material adalah suatu konsep yang digunakan untuk
menjelaskan keseimbangan massa dalam sistem tertutup. Model ini mengamsumsikan
bahwa dalam sistem tertutup, massa tidak dapat diciptakan maupun dihancurkan,
sehingga jumlah massa dalam sistem harus kontan. Dalam prakteknya, model
keseimbangan material digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pemrosesan
makanan, pengelolaan limbah dan produksi industri.4
Pada model keseimbangan umum, suatu pasar dikatakan dalam keseimbangan
apabila jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan, hal
ini akan terjadi apabila berlaku harga keseimbangan, yaitu bila harga di mana produsen
bersedi menjual sejumlah barang tertentu sama dengan harga dimana konsumen ingin
membeli barang dengan jumlah yang sama. Jika harga berada di atas tingkat
keseimbangan, maka akan terjadi Excess Supply, sedangkan apabila harga berada di
bawah, maka akan terjadi Excess Demand.5
Gambaran fisis suatu sumber daya alam dapat diukur sexara kuantitas, misalnya
berapa jumlah pipulasi pohon jati pada lingkungan hutan, tidak hanya jumlahnya saja,
sebenarnya yang merupakan kuantitas yang dapat ditentukan, tapi bagian pohon itu
dapat diukur secara kuantitas. Bagian yang dimaksud seperti daun, batang, akar dan
lainnya, berbanding lurus dengan kualitas fungsi atau perannya dalam lingkungan.
Contohnya, sumber daya berupa pohon jati di sebuah lingkungan hutan, apabila
jumlahnya banyak, maka kualitas fungsinya semakin tinggi, namum apabila jumlahnya
sedikit, maka kualitas fungsinya menjadi rendah. Besar kecilnya peranan pohon jati
dalam sebuah lingkungan hutan, bisa ditentukan dalam lingkungan hutan. Demikian
juga terhadap bagian bagian yang telah disebutkan.6

4
Sardi Sobri, Universitas Muhammadiyah Makasar
5
Suryadi. (2009). Model Keseimbangan Umum Perekonomian Indonesia. 1.
6
Danhas Yunhendri, Muchtar Bustari. (2021). Ekonomi Lingkungan.

6
B. Konsep Dasar Ekonomi Lingkungan
Konsep dasar ekonomi lingkungan adalah penerapan primsip ekonomi dalam konteks
lingkungan, ekonomi lingkungan mempelajari interaksi antara sistem ekonomi dan
sistem lingkungan, dan cara mengelola sumber daya aam dan lingkungan yang terbatas.
Berikut beberapa konsep dasar dalam ekonomi lingkungan:
1. Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Adalah barang publik atau umum yang memiliki nilai ekonomi dan manfaat
bagi masyarakat secara keseluruhan,
2. Prinsip Biaya Internalisasi
Menempatkan biaya lingkungan sebagai bagian dari biaya produksi dan
konsumsi, serta mendorong perusahaan dan konsumen untuk
mempertimbangkan dampak lingkungan dari kegiatan ekonomi mereka.
3. Konsep Efisiensi Lingkungan
Mencari cara mencapai keuntungan ekonomi yang optimal dengan
memperhitungkan dampak lingkungan serta mendorong penggunaan
teknlogi dan praktik ramah lingkungan.
4. Prinsip Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kesadaran dan kewajiban perusahaan untuk bertanggung jawab atas
dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonominya.

C. Kualitas Lingkungan
Analisis kualitas lingkungan adalah ilmu kajian terhadap keadaan lingkungan
yang memberikan daya dukung optimal bagi keberlangsungan hidup di suatu wilayah.
Kualitas lingkungan dicirikan antara lain seperti, dari suasana yang membuat orang
merasa nyaman atau merasa tinggal ditempatnya sendiri. Lingkungan hidup yang baik
dapat memungkinkan manusia dapat berkembang secara optimal, selaras, serasi, dan
seimbang.7

7
Kurniawan Agung. (2019). Dasar – Dasar Analisis Kualitas Lingkungan.

7
Lingkungan adalah ukuran kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup yang
terdiri atas udara, air, tanah, serta flora, dan fauna. Kualitas lingkungan sangat penting
bagi kesehatan manusia dan keberlangsungan hidup di bumi. Berikut beberapa fakot
yang mempengaruhi kualitas lingkungan, antara lain:
1. Pencemaran Udara
Udara tercemar oleh emisi dari kendaraan, pabrik, pembakaran
sampah, dan kebakaran hutan, sehingga membahayakan kesehatan
manusia serta merusak lingkungan.
2. Pencemaran Air
Air tercemar oleh limbah industri, pertanian, dan rumah tangga, serta
bahan kimia yang bocor dari tanah atau tempat pembuangan limbah,
sehingga menyebabkan membahayakan kesehatan manusia serta
merusak ekosistem perairan.
3. Pencemaran Tanah
Tanah tercemar oleh bahan kimia, limbah, atau polutan yang berasal
dari industri atau pertanian, sehingga merusak kualitas tanah dan
mengancam keberlangsungan hidup makhluk di dalamnya.

Lingkungan terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Jika komponenbiotik


berada dalam komposisi yang proporsional antara tingkat trofik dengan komponen
abiotik yang mendukung kehidupan komponen abiotik, lingkungan tersebut berada
dalam keseimbangan atau stabil.

D. Pembangunan Berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutan, yaitu menciptakan pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial jangka
panjang. Konsep ini mengusulkan agar pengelolaan SDA dan lingkungan dilakukan
dengan cara yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa
merusak kemampuan generasi mendatang.
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan
hidup masa sekarang dengan mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan hidup
generasi masa mendatang. Menurut Butland Report dalam sidang PBB tahun 1987,
pembangunan berkelanjutan atau Sustainableof Development adalah proses

8
pembangunan yang berprinsip untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan masa yang akan datang. Sedangkan menurut Sudharta P. Hadi dalam
buku yang berjudul “Opcit” tahun 2007 menyebutkan bahwa pengertian pembangunan
berkelanjutan adalah konsep pembangunan yang menyelaraskan kepentingan
pembangunan dengan pengelolaan lingkungan.
Dalam laporan PBB, pada dari KTT dunia 2005, yang menjabarkan
pembangunan berkelanjjutan terdiri atas tiga tiang, ayitu Ekonomi, Sosial, dan
Lingkungan yang saling bergantung dan memperkuat8.
Di dalam tujuan pembanguna berkelanjutan seluruh negara terdapat 17 tujuan,
yaitu:
1. Tanpa kemiskinan
2. Tanpa kelparan
3. Kehidupan sehat dan sejahtera
4. Pendidikan berkualitas
5. Kesetaraan gender
6. Air bersih dan sanitasi
7. Energi bersih dan terjangkau
8. Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi
9. Industri, inovasi, dan infrastruktur
10. Berkurangnya kesejangan
11. Kota dan pemukiman yang berkelanjutan
12. Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
13. Penanganan perubahan iklim
14. Ekosistem lautan
15. Ekosistem daratan
16. Perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh
17. Kemitraam untuk mencapai tujuan9

8
Wayan I Runa. (2012) PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN BERDASARKAN KONSEP TRI HITA KARANA UNTUK
EKOWISATA. Jurnal Kajian Bali Vol 2, April 2012.
9
Sdgs.bappenas.go.id

9
E. Ragam Kehidupan
Ragam kehidupan dapat merujuk pada berbagai hal, mulai dari manusia, hewan,
tumbuhan, hingga lingkungan. Dalam ragam kehidupan manusia, manusia memiliki
ragam kehidupan, seperti kehidupan di desa, kota, hingga di pedalaman. Kehidupan
manusia juga dapat dilihat dari aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Dalam hal
kehidupan hewan, hewan memiliki berbagai maam kehidupan, seperti di darat, air,
hingga udara. Hewan juga memiliki berbagai jenis makanan, perilaku, dan habitat yang
berbeda beda.
Dalam ekonomi SDA, ragam kehidupan dapat dilihat dari aspek yang
mempengaruhi pengelolaan SDA, seperti jenis SDA, penggunaan SDA, dan manfaat
SDA. Berikut beberapa contoh dan konsep terkait Ekonomi SDA:
1. Jenis SDA
Jenis jenis SDA dikategorikan sebagai berikut:
➢ SDA berdasarkan sifatnya (Contohnya SDA dapat
diperbarui, SDA tidak dapat diperbarui)
➢ SDA berdasarkan penggunannya ( Contohnya SDA bhan
bakar dan penghasil energi, SDA bahan makanan, SDA
bahan baku)
➢ SDA berdasarkan pembentukannya (Contohnya SDA
materi, SDA energi, SDA ruang)
➢ SDA berdasarkan lokasinya (Contohnya SDA darat, Laut
dan Udara)
2. Penggunaan SDA
Penggunaan SDA haruslah dilakukan secara bijak dan berkelanjutan
supaya memberikan manfaat jangka panjang bagi kehidupan
manusia.
3. Manfaat SDA
SDA memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan masyarakat, seperti
bahan makanan, bahan bakar, dan bahan bangunan.

10
F. Tinjauan Umum Kebijakan Lingkungan
Lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam
suatu tempat makhluk hidup. Terdapat 2 macam lingkungan, yaitu:
1. Lingkungan Fisik
Adalah segala benda mati dan keadaan fisik yang ada di sekitar kita,
misalnya:
➢ Batu – batuan, mienral, air, udara
➢ Unsur – unsur iklim, cuaca, suhu
➢ Faktor gaya berat
2. Lingkungan Biotik
Adalah segala makhluk hidup yang ada disekitar individu baik
tumbuh tumbuhan, hewan dan manusia.

Berdasarkan pasal 28 H Undang – undang Dasar 1945, bahwa lingkungan hidup


yang baik merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Kemudian dalam pasal
33 ayat 4 UUD 1945 juga menyebutkan bahwa perekononmian nasional
diselenggarakan berdasarkan atas dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonmi nasional.10

Dalam hukum pidana, sejak dikeluarkannya UU NO 32 tahun 2009 tentang


perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH) yang menggantikan UU
NO 23 Tahun 1997, maka fungsi sebagai UU induk melekat pada UUPLH 2009.
UUPLLH membawa perubahan mendasar dalam pengaturan tentang pengelolaan
lingkungan hidup di Indonesia11

Tindak pidana yang ada di dalam UUPLH 2009 bukan delik aduan melainkan
sebgai delik biasa. Konsekuensinya adalah penyidik bersikap aktif dengan
melaksanakan tugasnya untuk melakukan serangkaian tindak seperti, penangkapandan

10
Irwansyah, Research – based environmnet lawa: The Debate between Ecology Versus Development,
Sriwijaya Kaw Review, Vol. 1 Issue 1, Januari 2017, Hal. 17.
11
Edra Satmaidi, Politik Hukum Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia Setelah Perubahan Undang –
undang Dasar 1945, Jurnal Konstitusi Vol. 4 No. 1, Fakultas Universitas Riau, 2011, Hal 69.

11
penahanan kepada pelakunya tanpa menunggu adanya pengaduan terlebih dahulu dari
pihak korban.12 Dalam penjelasan umum, UUPLH memandang hukum pidana berperan
sebagai upaya terakhir bagi tindak pidana formil tertentu, sedangkan tindak pidana
lainnya yang diatur selain pasal 100 UUPLH berlaku asas premium remediam, yaitu
mendahulukan pelaksanan penegakan hukum pidana.

Peran hukum pidana dalam lingkungan harus memperhatikan asas, salah


satunya asas subsidaritas. Berdasarkan pendapat Soedarto bahwa perlindungan hukum
sebagai instrument “Social Control”, fungsi pidana dapat bermakna “Subsidaritas”
artinya hukum pidana hendaknya baru digunakan apabila usaha lain seperti hukum
administrasi dan hukum perdata kurang memadai dalam perlindungan hukum. Oleh
karena itu hukum pidana merupakan senjata pamungkas bagi penegak hukum dalam
menegakan hukum lingkungan.

Kebijakan nasional di bidang lingkungan dirumuskan daam program


PROPENAS (Program Pembangunan Nasional) yang disebut sebagai pembangunan
sumberdaya alam dan lingkungan, program tersebut mencakup:

1. Program Pengembangan dan Peningkatan Akses Informasi


Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Program ini bertujuan memperoleh dan menyebarluaskan informasi
yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas SDA dan
lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi, serta
penguatan sistem informasi.
2. Program Peningkatan Efektivitas Pengelolaan, Konservasi dan
Rehabilitasi SDA
Tujuan dari program ini menjaga keseimbangan pemanfaatan dan
pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan, laut, air,
udara, dan mineral, sasarannya adalah agar termanfaatkannya SDA
untuk mendukung kebutuhan bahan baku
3. Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan
Pencemaran Lingkungan Hidup

12
Gatot Supramono, Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hdup di Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, 2013, hal.
124.

12
Tujuan porgram ini untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup
dalam upaya mencegah kerusakan dan pencemaran lingkungan serta
rusaknya lingkungan akibat pemanfaatan SDA yang berlebihan
4. Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum
Bettujuan mengembangkan kelembagaan, menata sistem hukum,
perangkat hukum dan kebijakan, serta menegakan hukun untuk
mewujudkan pengelolaan SDA yang efektif dan berkeadilan
5. Program peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan
SDA dan pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup
Tujuannya adalah meningkatkan peranan dan kepedulian pihak yang
berkepentingan dalam pengelolaan SDA dan fungsi Lingkungan
Hidup,sasarannya adalah tersedianya sarana bagi masyarakat dalam
pengelolaan SDA dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.13

13
Listyani Sri, Warlina Lina. Konsep Kebijakan Lingkungan.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada model keseimbangan umum, suatu pasar dikatakan dalam keseimbangan
apabila jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan, hal
ini akan terjadi apabila berlaku harga keseimbangan, yaitu bila harga di mana produsen
bersedi menjual sejumlah barang tertentu sama dengan harga dimana konsumen ingin
membeli barang dengan jumlah yang sama. Jika harga berada di atas tingkat
keseimbangan, maka akan terjadi Excess Supply, sedangkan apabila harga berada di
bawah, maka akan terjadi Excess Demand.
Konsep dasar ekonomi lingkungan adalah penerapan primsip ekonomi dalam
konteks lingkungan, ekonomi lingkungan mempelajari interaksi antara sistem ekonomi
dan sistem lingkungan, dan cara mengelola sumber daya aam dan lingkungan yang
terbatas.
Analisis kualitas lingkungan adalah ilmu kajian terhadap keadaan lingkungan
yang memberikan daya dukung optimal bagi keberlangsungan hidup di suatu wilayah.
Kualitas lingkungan dicirikan antara lain seperti, dari suasana yang membuat orang
merasa nyaman atau merasa tinggal ditempatnya sendiri. Lingkungan hidup yang baik
dapat memungkinkan manusia dapat berkembang secara optimal, selaras, serasi, dan
seimbang. Faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan, antara lain:
1. Pencemaran Udara
2. Pencemaran Air
3. Pencemaran Tanah

Konsep pembangunan berkelanjutan, yaitu menciptakan pertumbuhan ekonomi


yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial jangka
panjang. Konsep ini mengusulkan agar pengelolaan SDA dan lingkungan dilakukan
dengan cara yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa
merusak kemampuan generasi mendatang

14
Berdasarkan pasal 28 H Undang – undang Dasar 1945, bahwa lingkungan hidup
yang baik merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Kemudian dalam pasal
33 ayat 4 UUD 1945 juga menyebutkan bahwa perekononmian nasional
diselenggarakan berdasarkan atas dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonmi nasional.

Kebijakan nasional di bidang lingkungan dirumuskan daam program


PROPENAS (Program Pembangunan Nasional) yang disebut sebagai pembangunan
sumberdaya alam dan lingkungan

15
DAFTAR PUSTAKA

Prathama rahardja Mandala Manurung. (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan Makroekonomi).
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ariffin, Syamsul. (2012). Hukum Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia. Jakarta:
PT.Sofmedia.

Suparmoko. (2000). Ekonomi Lingkungan. Yogyakarta: BPFE.

Sardi Sobri, Universitas Muhammadiyah Makasar

Suryadi. (2009). Model Keseimbangan Umum Perekonomian Indonesia. 1.

Danhas Yunhendri, Muchtar Bustari. (2021). Ekonomi Lingkungan.

Kurniawan Agung. (2019). Dasar – Dasar Analisis Kualitas Lingkungan.

Wayan I Runa. (2012) PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN BERDASARKAN KONSEP TRI HITA


KARANA UNTUK EKOWISATA. Jurnal Kajian Bali Vol 2, April 2012.

Sdgs.bappenas.go.id

Irwansyah, Research – based environmnet lawa: The Debate between Ecology Versus Development, Sriwijaya
Kaw Review, Vol. 1 Issue 1, Januari 2017, Hal. 17.

Edra Satmaidi, Politik Hukum Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia Setelah Perubahan Undang –
undang Dasar 1945, Jurnal Konstitusi Vol. 4 No. 1, Fakultas Universitas Riau, 2011, Hal 69.

Gatot Supramono, Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hdup di Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, 2013, hal.
124.

Listyani Sri, Warlina Lina. Konsep Kebijakan Lingkungan.

16

Anda mungkin juga menyukai